Anda di halaman 1dari 7

DESTILASI UAP

 Definisi Destilasi Uap

Destilasi uap adalah teknik pemisahan zat cair yang tidak larut dalam air dan titik didihnya cukup
tinggi.. Destilasi uap dapat menguapkan senyawa-senyawa ini dengan suhu mendekati 100 °C
dalam tekanan atmosfer dengan menggunakan uap atau air mendidih. Sifat yang fundamental dari
distilasi uap adalah dapat mendestilasi campuran senyawa di bawah titik didih dari masing-
masing senyawa campurannya. Selain itu, destilasi uap dapat digunakan untuk campuran yang tidak
larut dalam air di semua temperature, tapi dapat didistilasi dengan air. Aplikasi dari destilasi
uap adalah untuk mengekstrak beberapa produk alam , seperti minyak eucalyptus dari eucalyptus,
minyak sitrus dari lemon atau jeruk, ekstrak siminyak parfum dari tumbuhan.

 Prinsip Destilasi Uap

Prinsip kerja dari destilasi uap yaitu memisahkan suatu campuran yang memiliki titik didih yang
tinggi dengan cara mengalirkan uap kedalamnya. Dimana senyawa yang memiliki titik didih yang
tinggi sebelum mencapai titik didihnya dimurnikan dengan menggunakan uap atau air mendidih.
Campuran substansi yang tidak larut menunjukkan reaksi yang sangat beda dalam larutan homogen
dan deskripsi sifatnya memerlukan hukum fisik yang berbeda. Dasar aturan dapat dipakai dengan
mempertimbangkan akibat naiknya deviasi pada hukum Raoult. Satu gejala dari deviasi positif adalah
dalam diagram hubungan antara tekanan dengan temperatur. Pada batas deviasi positif besar dari
hukum Raoult, dua komponen dapat larut dan komponen tersebut menguap yang secara matematis
memberikan tekanan total yang merupakan jumlah total daritekanan masing-masing.

Destilasi adalah suatu proses pemurnian yang didahului dengan penguapan senyawa cair dengan
cara memanaskannya, kemudian mengembunkan uap yang terbentuk. Prinsip dasar dari destilasi
adalah perbedaan titik didih dari zat-zat cair dalam campuran zat cair tersebut sehingga zat
(senyawa) yang memiliki titik didih terendah akan menguap lebih dahulu, kemudian apabila
didinginkan akan mengembun dan menetes sebagai zat murni (destilat).

Untuk memurnikan zat/senyawa cair yang tidak larut dalam air, dan titik didihnya cukup tinggi,
sedangkan sebelum zat cair tersebut mencapai titik didihnya, zat cair sudah terurai, teroksidasi atau
mengalami reaksi pengubahan (rearranagement), maka zat cair tersebut tidak dapat dimurnikan
secara destilasi sederhana atau destilasi bertingkat, melainkan harus didestilasi dengan destilasi uap.

Destilasi uap adalah istilah yang secara umum digunakan untuk destilasi campuran air dengan
senyawa yang tidak larut dalam air, dengan cara mengalirkan uap air ke dalam campuran sehingga
bagian yang dapat menguap berubah menjadi uap pada temperatur yang lebih rendah dari pada
dengan pemanasan langsung. Untuk destilasi uap, labu yang berisi senyawa yang akan dimurnikan
dihubungkan dengan labu pembangkit uap. Uap air yang dialirkan ke dalam labu yang berisi senyawa
yang akan dimurnikan, dimaksudkan untuk menurunkan titik didih senyawa tersebut, karena titik
didih suatu campuran lebih rendah dari pada titik didih komponen-komponennya.

Distilasi uap biasanya digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang memiliki titik didih
mencapai 200 °C atau lebih. Distilasi uap dapat menguapkan senyawa-senyawa ini dengan suhu
mendekati 100 °C dalam tekanan atmosfer dengan menggunakan uap atau air mendidih. Sifat yang
fundamental dari distilasi uap adalah dapat mendestilasi campuran senyawa di bawah titik didih dari
masing-masing senyawa campurannya. Selain itu distilasi uap dapat digunakan untuk campuran yang
tidak larut dalam air di semua temperatur, tapi dapat didestilasi dengan air.

Berikut gambar alat destilasi uap

http://3.bp.blogspot.com/_uUprpnYgcoo/S4OWvB4Zx1I/AAAAAAAAACY/sY8WI1fxfn0/s320/Destilasi
+uap1.jpg
2.2 Prinsip Destilasi Uap

Prinsip kerja dari destilasi uap yaitu memisahkan suatu campuran yang memiliki titik didih yang
tinggi dengan cara mengalirkan uap kedalamnya. Dimana senyawa yang memiliki titik didih yang
tinggi sebelum mencapai titik didihnya dimurnikan dengan menggunakan uap atau air mendidih.
Campuran substansi yang tidak larut menunjukkan reaksi yang sangat beda dalam larutan homogen
dan deskripsi sifatnya memerlukan hukum fisik yang berbeda. Dasar aturan dapat dipakai dengan
mempertimbangkan akibat naiknya deviasi pada hukum rault. Satu gejala dari deviasi positif adalah
dalam diagram hubungan antara tekanan dengan temperatur. Pada batas deviasi positif besar dari
hukum rault, dua komponen dapat larut dan komponen tersebut menguap yang secara matematis
memberikan tekanan total yang merupakan jumlah total dari tekanan masing-masing. Dimana bunyi
dari hukum Raoult adalah: “Tekanan uap larutan ideal dipengaruhi oleh tekanan uap pelarut dan
fraksi mol zat terlarut yang terkandung dalam larutan tersebut”.

Secara matematis ditulis sebagai:

P larutan = Xterlarut . P pelarut

Pada destilasi uap, uap air yang dialirkan ke dalam labu yang berisi senyawa yang akan dimurnikan,
dimaksudkan untuk menurunkan titik didih senyawa tersebut, karena titik didih suatu campuran
lebih rendah dari pada titik didih komponen-komponennya.

Secara matematis dapat dituliskan :

Po = P1 + P2

2.3 Proses DestilasiUap

Skema umum distilasi uap

Proses destilasi uap sebenarnya bertumpu pada 3 komponen utamanya yaitu retort, kondensor dan
pemisah. Proses kerja yang terjadi akan dijelaskan dibawah ini :

a. Retort
Pada bagian retort ini berisi bagian tanaman yang akan didistilasi atau tanaman yang memiliki
senyawa yang kita inginkan (aromatik). Uap akan masuk lewat bawah seperti yang ditunjukan (steam
in) dan akan masuk melalui lubang lubang kecil yang ada dibawahnya dan mulai memberikan
tekanan uap pada tanaman. Setelah itu uap akan melewati retort ini juga tanaman tadi dengan
membawa hasil (senyawa yang diinginkan) dengan menjenuhkannya bersama air / uap. Uap
tersebut akan melalui pipa yang terhubung melalui condenser.

b. Kondenser

Air/uap yang membawa hasil tadi nantinya akan didinginkan pada bagian kondensor yang berbentuk
tabung yang berisi spiral panjang panjang itu yang berbentuk seperti tabung yang melingkar. Air/uap
ini didinginkan oleh air yang mengalir didalam tabung tersebut. Hasil dari kondensor ini berupa 2
fasa yaitu air dan senyawa aktif yang akan keluar dari kondensor secara bergantian sesuai dengan
daya grafitasinya masing masing.

c. Seperator / Pemisah.

Hasil dari kondensator tadi yang berupa 2 fasa itu akan ditampung pada tabung sepertor ini dan
akan bercampur, walaupun nantinya perbedaan fasa ini akan terlihat dengan munculnya senyawa
aktif/ zat yang diinginkan dibagian atas sedangkan air dibagian bawah. Setelah dua bagian ini terlihat
memisah maka air atau hydrolat akan dibuang melalui bagian bawah tabung seperti ditunjukan
(hydrolat from bottom seperation) sedangkan senyawa / zat yang diinginkan diambil dari atas.

Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam destilasi Uap

1. Menyusun alat-alat destilasi uap

http://3.bp.blogspot.com/_uUprpnYgcoo/S4OWvB4Zx1I/AAAAAAAAACY/sY8WI1fxfn0/s320/Destilasi
+uap1.jpg

Keterangan :

A. Pembangkit Uap

B. Labu Sampel

C. Pendingin Leybig

D. Penampung Destilat
E. Adaptor

2. Semua alat pastikan telah tertutup dan terhubung dengan erat.

3. Zat sampel dimasukkan ke dalam labu B

4. Jika sudah siap, lalu memanaskan labu pembangkit uap secara perlahan-lahan sampai mendidih
kemudian gunakan api yang besar sehingga uapnya masuk ke dalam labu yang mengandung zat
sampel.

5. Hentikan destilasi jika semua zat sampel telah terpisah dan tertampung dalam labu erlenmeyer
sebagai penampung destilat.

6. Masukan destilat ke dalam corong pisah.

Perhatian:

Dalam destilasi uap kadang-kadang digunakan zat-zat padat, oleh karena itu bahan mungkin
memadat dalam pendingin. Perhatikan secara hati-hati dan hindarkan pembentukan massa kristal
yang akan menghambat tabung, kemudian hentikan sebentar pengaliran air melalui pendingin dan
keluarkan air yang ada dalam pendingin. Uap panas akan meleburkan kristal dan hambatan akan
hilang. Setelah hambatan hilang, segeralah alirkan kembali air ke dalam pendingin. Jika dalam
destilasi uap dari labu yang mengandung zat tidak mau mengalir maka labu tersebut dapat
dipanaskan dengan menggunakan api yang lebih kecil dari api pada pemanasan labu pembangkit
uap.

2.4 Penerapan Destilasi Uap

Penerapan destilasi uap dalam bidang industri bermacam-macam, salah satunya yaitu pada
pembuatan minyak atsiri. Minyak atsiri merupakan minyak yang berasal dari daun jeruk purut.
Distilasi uap ini biasanya digunakan dalam penyulingan minyak atsiri untuk pembuatan parfum.
Caranya sama dengan proses yang telah diuraikan diatas yaitu dengan melewatkan uap pada
tanaman yang mengandung minyak atsiri didalam retort. Jika daun jeruk purut itu disuling,
dihasilkan minyak atsiri yang dari tidak berwarna (bening) sampai kehijauan (tergantung cara
ekstraksi), minyak atsiri berbau harum mirip bau daun (jeruk purut). Minyak atsiri hasil destilasi
(penyulingan) menggunakan uap mengandung 57 jenis komponen kimia. Yang utama dan terpenting
adalah sitronelal dengan jumlah 81, 49%, sitronelol 8,22%, linalol 3,69% dangeraniol 0,31%.
Komponen lainnya ada dalam jumlah yang sedikit.

Ekstrasi yang dilakukan menggunakan pelarut meliputi persiapan bahan, mencampur, mengaduk dan
memanaskan bahan dan pelarut serta memisahkan pelarut dari minyak atsiri. Metode ekstraksi yang
digunakan antara lain destilasi uap, destilasi dengan cara Likens-Nickerson, maserasi dan perkolasi.

Pelarut yang banyak digunakan untuk mengekstraksi minyakat siri adalah etanol, heksana,
etilendiklorida, aseton, isopropanol dan metanol. Penyulingan atau destilasi uap dilakukan dengan
cara menimbang daun jeruk purut sesuai dengan kapasitas tangki penyulingan, kemudian dirajang
(dipotongkecil-kecil). Proses penyulingan minyak atsiri dilakukan selama 6 jam. Minyak atsiri yang
diperoleh dipisahkan dari air dengan menggunakan labu pemisah minyak. Destilasi menggunakan
alat yang sama dengan destilasi uap, hanya rajangan daun jeruk purut langsung dicampur dengan air
dan dididihkan. Dalam destilasi uap, rajangan dipisahkan dari air mendidih oleh suatu kawat kasa,
hingga hanya terkena uapnya. Proses penyulingan dan pemisahan minyakatsirinya juga sama.

Distilasi uap juga banyak digunakan di kilang-kilang minyak bumi dan petrokimia tanaman di mana
distilasi uap ini sering disebut sebagai "penguapan stripping". Pada intinya distilasi uap ini digunakan
sebagai alat untuk mendapatkan suatu senyawa murni dengan hasil yang maksimal dan tingkat
kerusakan yang kecil. Distilasi uap ini dipilih karena lebih mudah digunakan juga hemat biaya.

2.5 Kelebihan dan Kelemahan Destilasi uap

Kelebihan :

Destilasi uap dapat digunakan untuk menguapkan senyawa-senyawa dengan titik didih yang tinggi
sebelum mencapai titik didihnya dengan menggunakan uap atau air mendidih. Dengan destilasi uap
ini senyawa yang dimurnikan tidak dihawatirkan akan rusak karena senyawa tersebut diuapkan
sebelum mencapai titik didihnya, berbeda dengan destilasi yang lain, misalnya pada destilasi
sederhana dan destilasi bertingkat, dimana senyawa yang akan dimurnikan dipanaskan hingga
mendidih ( mencapai titik didihnya ) sehingga hanya dapat dilakukan pada senyawa-senyawa
teretentu yang tidak rusak akibat pemanasan yang berlebih.

Kelemahan:

Destilasi uap adalah metode untuk menyaring senyawa yang sensitif terhadap panas jadi, Proses ini
melibatkan penggunaan uap menggelegak melalui dipanaskan dengan campuran bahan baku

Anda mungkin juga menyukai