PENDAHULUAN
Setiap manusia pasti akan mengalami suatu proses yang dinamakan proses
menua. Proses menua pada seseorang berlangsung sejak pembuahan sampai pada
saat kematian. Tanda-tanda proses itu semakin jelas sejak usia 30-60 tahun keatas.
Usia lanjut merupakan tahap akhir dari siklus hidup manusia dan bagian dari
proses alamiah kehidupan yang tidak dapat dihindarkan dan akan dialami oleh
setiap individu. Pada tahap ini individu mengalami banyak perubahan, baik secara
dari proses penuaan yang normal, seperti berkurangnya ketajaman panca indera,
menurunnya daya tahan tubuh merupakan ancaman bagi integritas orang usia
kelompok lanjut usia sehingga secara fisik maupun mental mereka dapat
1
2
karena perubahan ini berlangsung secara perlahan-lahan dan perubahan ini perlu
kehilangan aroma sehingga menjadi kurang menarik dan tidak menyenangkan lagi
Perubahan gizi pada lansia merupakan salah satu masalah yang harus
ditangani, hal ini akibat perubahan pola makan, perubahan fisik maupun mental
lansia terdapat 705 juta penduduk berusia di atas 65 tahun di dunia. Berdasarkan
data Survey Penduduk (Suspas) tahun 2015 jumlah lansia mencapai 21,7 juta
orang atau 8,5 % dari jumlah penduduk Indonesia (BPS, 2016). Sedangkan
berdasarkan Susenas 2016, jumlah lansia di Indonesia mencapai 22,4 juta jiwa
faktor dari lanjut usia itu sendiri, faktor keluarga, faktor lingkungan, faktor
dan khususnya pengetahuan dalam perawatan dan pemenuhan gizi pada lanjut
usia. Banyak keluarga yang masih awam atau belum mengerti bagaimana cara
merawat dan memperlakukan seorang lanjut usia, khususnya dalam hal nutrisi
atau gizi yang baik bagi lanjut usia (Wirakusumah. ES, 2010).
hidup, lansia berumur 65 tahun keatas muncul berbagai jenis penyakit baru yang
dominan yaitu penyakit artritis, hipertensi, stroke, kanker, diabetes melitus. Ini
terjadi karena perubahan pola atau gaya hidup, termasuk pola konsumsi makan,
disamping itu malnutrisi yang lama pada lansia akan mengakibatkan pada
kelemahan otot dan kelelahan karena energi yang menurun kemudian akan
tekan. Tulang akan mudah rusak dan proses penyembuhan luka akan berjalan
Dalam upaya menghambat perubahan yang terjadi pada lansia maka perlu
penyusunan menu khusus bagi lansia agar keperluan gizi pada lansia tercukupi
secara optimal. Asupan zat gizi yang tepat berperan dalam menciptakan kesehatan
lanjut usia secara optimal. Kecukupan gizi yang akan terpenuhi jika para lanjut usia
memperhatikan pola makan yang beragam dan gizi seimbang. Selain itu untuk
utamanya masalah gizi pada lanjut usia dapat dihilangkan atau diminimalkan
seorang lanjut usia melalui pendidikan atau penyuluhan tentang pentingnya gizi
yang baik bagi lanjut usia. Tidak hanya berfokus kepada perubahan pola diet tetapi
juga pada kuantitas dan kualitas pangan, lingkungan makan, teknik penyiapan
makanan, perhatian dan bantuan tenaga pendamping yaitu keluarga serta pengawasan
terhadap jumlah makanan yang benar-benar dikonsumsi oleh lansia Sehingga dapat
diharapkan setiap keluarga dapat lebih memperhatikan status gizi pada lanjut usia.
usia.
Kabupaten Lamongan
Kabupaten Lamongan
Kabupaten Lamongan
Kabupaten Lamongan
kesehatan tentang pemenuhan gizi pada lansia dan sebagai tolak ukur pendidikan
kesehatan sebelumnya.
6
terutama peran perawat sebagai health motivator (motivasi) dan health educator
(pendidik).
Sebagai masukkan dan sumbangan pengetahuan tentang arti gizi yang baik
Sebagai pengalaman yang menarik dalam bentuk proposal serta karya tulis
ilmiah untuk yang pertama kali. Di samping itu dapat menambah wawasan
Lamongan.