MATERIAL TEKNIK
“BESI TUANG”
Disusun Oleh :
Kelompok 1
Sopiyan (10204029)
2020
KATA PENGANTAR
I
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...............................................................................i
Daftar Isi.........................................................................................ii
BAB 1 Pendahuluan.........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................2
BAB 3 Pembahasan.........................................................................................5
3.1 Pembuatan Besi Tuang..................................................................5
3.2 Klasifikasi Besi Tuang....................................................................7
3.3 Sifat Mekanis dari Besi Tuang......................................................11
3.4 Kegunaan.....................................................................................12
BAB 4 Pembahasan.......................................................................................12
4.1 Kesimpulan...................................................................................12
4.2 Saran............................................................................................13
II
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dilingkungan industri yang beroperasi pada bidang alat berat, besi
merupakan bahan baku yang penting. Karena besi sering digunakan untuk
bahan baku dalam pembuatan sebuah unit alat berat. Disamping itu besi
mempunyai sifat kuat akan tekanan, yang dibutuhkan dalam komponen alat
berat sendiri. Besi sendiri mempunyai beberapa jenis, salah satunya besi
tuang. Besi tuang merupakan jenis besi yang berasal dari biji besi yang
kasar.
1
2. Klasifikasi besi tuang
3. Standard dan kodifikasi besi tuang
4. Pengaruh unsur padu besi tuang
5. Sifat mekanis besi tuang
6. Kegunaan besi tuang
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui definisi besi tuang
2. Untuk mengetahui klasifikasi besi tuang
3. Untuk mengetahui standard an kodifikasi besi tuang
4. Untuk mengetahui pengaruh unsur pada besi tuang
5. Untuk mengetahui sifat mekanis besi tuang
6. Untuk mengetahui kegunaan besi tuang
2
BAB II
Landasan Teori
2.1 Besi tuang (Iron Cast)
Sebaimana namanya besi ini dibuat dengan cara dituang atau dicor,
bahan ini diperoleh dari besi gubal, besi gubal ini dilebur untuk memperoleh
tingkat kandungan karbon yang diinginkan kemudian dituang atau dicor atau
dicetak untuk mendapatkan bentuk yang diinginkan. Besi cor kelabu
merupakan salah satu jenis besi cor yang tergolong penggunaannya paling
banyak, untuk:
3
proses peleburan. Sifat fisis logam selain tergantung pada kadar
karbon, juga ditentukan oleh bentuk karbon (grafit)nya. Morfologi
grafit tergantung dari laju pendinginan dan kadar silikon. Kadar silikon
yang tinggi memperbesar kemungkinan pembentukan grafit. Grafit
meningkatkan kemampuan permesinan. Kekuatan dan kekerasan
besi meningkat dengan bertambahnya kadar karbon.Bila karbon
terikat pada besi tuang sebagai sementit akan diperoleh besi tuang
putih, dan bila karbon terikat sebagai grafit akan diperoleh besi tuang
kelabu
Belerang (S)
Belerang sangat merugikan, karena menyebabkan terjadinya
lubang-lubang (blow holes) akibat membentuk ikatan dengan karbon
dan menurunkan fluiditas sehingga mengurangi kemampuan tuang
besi cor. Jadi, selama proses peleburan selalu diusahakan untuk
mengikatnya, antara lain dengan menambahkan ferromangan. Setiap
kali melebur besi cor, kadar belerang akan meningkat sebesar 0,03
% yang berasal dari bahan bakar.
Fosfor (P)
Bahan ini membuat besi mudah mencair dan bertambah
getas. Bila kandungan fosfor tidak lebih dari 0,3%, besi tuang menjadi
kehilangan kekerasannya. Dan tidak mudah dikerjakan. Bila besi
yang diinginkan amat halus dan tipis kandungan fosfornya bervariasi
sekitar 1 sampai 1,5%.
Silikon (Si)
Silikon bersama-sama dengan besi dalam bentuk massa. Bila
kandungan silikon kurang dari 2,5% menjadi besi bersifat lebih
mudah di tuang. Silikon juga mengurangi besar susut pengerasan
maupun menjadikan besi bersifat lunak. Kandungan kadar silikon
sampai 3,25 % bersifat menurunkan kekerasan besi. Sebaliknya
kelebihan silikon diatas 3,25 % akan membentuk ikatan yang keras
4
dengan besi, sehingga meningkatkan kekerasan besi. Kadar silikon
menentukan berapa bagian dari karbon terikat dengan besi dan
berapa bagian membentuk grafit (karbon bebas) setelah tercapai
keadaan setimbang. Pada benda coran yang kecil dianjurkan
menggunakan kadar silicon yang tinggi dan yang besar dengan kadar
yang lebih rendah. Untuk memperoleh paduan yang tahan asam dan
tahan korosi, sebaiknya diberi kadar silicon 13 - 17 %. Besi tuang
kelabu berkadar silicon rendah mudah untuk perlakuan panas. Silikon
yang mungkin hilang selama proses peleburan berkisar ± 10 %.
Mangan (Mn)
Mangan merupakan unsur deoksidasi, pemurni sekaligus
meningkatkan fluiditas, kekuatan dan kekerasan besi. Bila kadarnya
ditingkatkan, kemungkinan terbentuknya ikatan kompleks dengan
karbon meningkat dan kekerasan besi cor akan naik. Jumlah mangan
yang hilang selama proses peleburan berkisar antara 10-20 %.
Kandungan mangan tidak boleh lebih dari 0,1%.
BAB III
Pembahasan
5
tinggi, ditambah dengan skrap baja ataupun skrap besi tuang (return scrap).
Disamping itu penambahan bahan-bahan seperti ferosilikon (FeSi) dan
feromangan (FeMn) sering pula dilakukan. Hal ini dimaksudkan untuk
menaikkan kembali kadar Si dan Mn dalam besi tuang karena sebagian dari
kedua unsur tersebut biasanya berkurang (hilang) akibat oksidasi pada saat
peleburan.
Bahan bakar yang digunakan adalah kokas dan dimasukkan ke dalam
Kupola selang seling dengan muatan logam. Proses pembakaran terjadi
dengan meniupkan udara ke dalam Kupola dengan menggunakan Blower.
Untuk mendapatkan proses peleburan yang baik maka perbandingan antara
muatan logam, bahan bakar dan kebutuhan udara harus dijaga sebaik
mungkin.
Disamping membutuhkan bahan-bahan seperti yang disebutkan
diatas, ke dalam Kupola juga ditambahkan sejumlah batu kapur. Bahan ini
dapat membantu pembentukan terak (slag) yang dapat mengikat kotoran-
kotoran sehingga memisahkannya dari besi cair.
Proses peleburan besi tuang dengan Kupola biasanya terjadi secara
kontinyu artinya begitu muatan logam mencair maka langsung mengalir
keluar tungku. Logam cair yang keluar dari Kupola ditampung pada alat
perapian depan (forehearth) yang kemudian diangkut dengan menggunakan
ladel untuk dituang ke dalam cetakan. Dengan proses peleburan seperti itu
maka sering kali mempersulit untuk melakukan pengaturan komposisi kimia.
Hal ini dapat mengakibatkan daerah komposisi kimia yang dihasilkan menjadi
lebar sehingga memberikan variasi pula terhadap kualitas produk yang
dibuat.
Disamping itu kekurangan lainnya pada proses peleburan dengan
Kupola yaitu logam cair mudah mengalami kontaminasi oleh sulfur atau
unsur-unsur lainnya yang disebabkan oleh bahan bakar kokas. Pengotoran
karena sulfur ini dapat menurunkan sifat-sifat besi tuang.
6
Karena kekurangan-kekurangan di atas, maka dewasa ini banyak
pabrik pengecoran menggunakan tungku listrik untuk menggantikan Kupola.
Tungku listrik yang banyak digunakan adalah dari jenis tungku induksi. Bahan
baku yang dilebur pada umumnya tidak menggunakan besi kasar melainkan
sebagian besar berupa skrap baja atau skrap besi tuang. Peleburan dengan
tungku ini dapat menghasilkan logam cair dengan komposisi kimia yang lebih
konsisten dengan kadar impuritas yang lebih rendah karena bahan baku
yang dilebur biasanya berupa skrap baja, maka untuk menaikkan kadar
karbon agar mencapai kadar yang sesuai untuk besi tuang biasanya
dilakukan dengan memasukkan sejumlah arang kayu ke dalam tungku.
Berikut ini adalah gambar proses peleburan dan penuangan besi tuang
7
hampir sama, tetapi karena prosesnya berbeda maka struktur dan sifat-sifat
dari ketiga besi tuang tersebut berbeda.
8
Gambar struktur besi tuang kelabu
2. Besi Tuang Putih
Untuk memperoleh besi tuang putih, kita harus berpangkal pada
besi kasar putih. Besi kasar putih itu memiliki kadar silikon yang rendah
(kurang lebih 0,5%) dan kadar mangan yang tinggi. Dengan demikian
pembentukan sementit digiatkan. Karena kadar silikon yang sangat
rendah hanya terbentuk sementit. Jadi untuk besi tuang putih hanya
diagram menstabil yang penting.
Dengan demikian besi tuang putih setelah didinginkan tediri dari
perlit dan sementit. Besi tuang putih dengan kadar karbon 2.5% sampai
3.6% mengandung banyak sementit. Dengan adanya kadar yang besar
dari sementit yang sangat keras,akan tetapi rapuh itu, besi tuang putih
memperoleh kekerasan sangat besar, akan tetapi kekuatan tarik yang
sangat rendah dan regangan yang sangat kecil
9
Gambar struktur besi tuang putih
10
Gambar struktur besi tuang mampu tempa
11
e) Regangan menurun
f) Sangat tahan terhadap karat (jauh lebih baik daripada baja)
g) Tidak dapat di beri muatan magnit
h) Tidak dapat disambung dengan las dan paku keling, disambung
dengan baut dan sekrup.
i) Kuat dalam menahan gaya tekan, lemah dalam menahan tarik kuat
tekan sekitar 600 Mpa, kuat tarik 50 Mpa
j) Menyusut waktu pendinginan/waktu dituang.
k) Besi tuang hampir bisa dicetak dalam bentuk apa saja.
l) Bisa tahan terhadap tekanan yang besar
3.4 Kegunaan
a) Kerangka mesin, seperti mesin bubut, mesin ketam, dan alat
pengepres
b) Psabuk-V dalam motor dan mesin
c) Besi silinder
d) Pipa yang menahan tekanan dari luar sangat tinggi
e) Tutup lubang saluran drainasi dan alat saniter lain
f) Bagian mesin, blok mesin
g) Pintu gerbang,tiang lampu
h) Sendi, rol jembatan.
12
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Besi tuang (cast Iron) dapat didefinisikan sebagai paduan dari besi
dengan lebih dari 1,7 % karbon, biasanya kadar karbon ini berada pada
kisaran antara 2,4 hingga 4 %, merupakan bahan yang relatif mahal, dimana
bahan ini diproduksi dari besi mentah cair, atau besi/baja tua, ini merupakan
produk besi tuang yang memiliki fungsi mekanis sangat penting dan
diproduksi dalam jumlah besar. Besi tuang mempunyai klasifikasi yaitu : Besi
tuang putih, besi tuang kelabu, besi tuang mampu tempa dan besi tuang
nodular. Besi tuang mempunyai sifat mekanisme antara lain tahan dalam
tekanan tinggi dan juga tidak mudah berkarat. Besi tuang mempunyai
kegunaan pada alat berat yang digunakan untuk bahan baku dari silinder
blok.
4.2 Saran
Sebelum memulai kita menggunakan bahan untuk praktikum,
sabaiknya kita mengetahui spesifikasi dari bahan tersebut.
13
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, W., Shofi, A., & Nurjaman, F. (2013). Karakteristik Struktur Makro dan
Sifat Mekanik Besi Tuang Putih Paduan Krom Tinggi Hasil Thermal
Hardening Untuk Aplikasi Grinding Ball. Majalah Metalurgi, Vol
28.3.2013, ISSN 0216-3188, 177-184.
14