NIM : 1911070028
Bagian I
Buat kesimpulan dari topik pembahasan berkaitan dengan Kontrol (Pengendalian Internal)
Maka dapat disimpulkan bahwa tujuan pengendalian intern bukan hanya merupakan prosedur untuk
memeriksa dan menganalisa ketelitian data akuntansi, tetapi juga meliputi semua metode dan
kebijakan yang digunakan perusahaan dalam mengendalikan jalannya operasional perusahaan agar
dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dilihat dari tujuan tersebut maka sistem pengendalian
intern dapat dibagi menjadi dua yaitu pengendalian Intern Akuntansi (Preventive Controls) dan
pengendalian intern administratif (Feedback Controls). Pengendalian intern akuntansi dibuat untuk
mencegah terjadinya inefisiensi yang tujuannya adalah menjaga kekayaan perusahaan dan
memeriksa keakuratan data akuntansi.
Contoh : Adanya pemisahan fungsi dan tanggung jawab antar unit organisasi. Pengendalian
administratif dibuat untuk mendorong dilakukannya efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan
manajemen (dikerjakan setelah adanya pengendalian akuntansi)
Contoh : Pemeriksaan laporan untuk mencari penyimpangan yang ada, untuk kemudian diambil
tindakan.
Bagian II
5. Pemantauan (Monitoring)
Pemantauan merupakan proses penilaian kualitas kinerja pengendalian internal pada
suatu waktu. Pemantauan melibatkan penilaian desain dan pengoperasian pengendalian
tepat waktu serta mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan. Pemantauan
terhadap sistem pengendalian internal akan menemukan kekurangan serta
meningkatkan efektivitas pengendalian. Aktivitas pemantauan mencakup penggunaan
informasi dan komunikasi dengan pihak luar yang dapat memberikan petunjuk tentang
masalah atau bagian yang memerlukan perbaikan.
g. Jelaskan kenapa kontrol tidak berfungsi atau berjalan sesuai yang ditetapkan
Jawab :
Meskipun control dirancang untuk membantu manajer melakukan pekerjaannya dengan
lebih baik, banyaknya manajer memandang control sebagai ancaman, sebuah tantangan
yang harus diatasi. Stearns mendefinisikan empat reaksi terhadap system control :
Dianggap sebagai permainan
Dianggap sebagai sabotase
Informsi yang tidak akurat
Ilusi control
Efek yang disfungsional ini merupakan gabungan dari proses teknis, perilaku dan
administratif seperti:
Perbedaan pribadi
Kontrol yang berlebihan
Tujuan yang saling bertentangan
Dampak terhadap kekuatan dan status
Penekanan yang salah pada system konrol. Akibatnya control menjadi tujuan bukan
sarana untuk mencapainya.
Sebagai tambahan, para ahli operasi control telah mengidentifikasi serangkaian penyebab
yang lebih sederhana atas kegagalan system control untuk beroperasi sebagaimana
diinginkan. Penyebab-penyebabnya adalah :
Apati
Keletihan
Penolakan dari eksekutif
Komplesitas
Aspek efisensi
Daftar aspek-aspek disfungsional dari operasi control ini harus djadikan alat pengecekan bagi
auditor yang ingin menelaah system control.