Anda di halaman 1dari 9

Semenjak mewabah di sejumlah negara, kata Corona dan Covid-19

kian sering terdengar di telinga masyarakat. Keduanya tentu


memiliki masing-masing pengertian yang perlu diketahui.

Sejauh ini Corona atau Covid-19 masih menjadi perbincangan di


sejumlah negara lantaran kasusnya yang kian meningkat hingga
World Health Organization (WHO) menetapkan virus tersebut
menjadi pandemi.

Sementara di Indonesia, pada Selasa sore, 17 Maret 2020, angka


kasus virus Corona atau Covid-19 ini telah mencapai 172 orang, di
antaranya 9 orang dinyatakan sembuh dan 5 orang meninggal
dunia.

Berikut Tagar berikan ulasan mengenai pengertian Corona dan


Covid-19.

1. Corona (Coronavirus)
WHO menjelaskan coronavirus menjadi bagian dari keluarga besar
virus yang menyebabkan penyakit yang terjadi pada hewan ataupun
manusia. 

Manusia yang terjangkit virus tersebut akan menunjukkan tanda-


tanda penyakit infeksi saluran pernapasan mulai dari flu sampai
yang lebih serius, seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS)
dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) atau sindrom
pernapasan akut berat.

Coronavirus sendiri jenis baru yang ditemukan manusia sejak


muncul di Wuhan, China pada Desember 2019, dan diberi
nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-
COV2). Sehingga, penyakit ini disebut dengan Coronavirus Disease-
2019 (Covid-19).

2. Covid-19
WHO mengumumkan Covid-19 menjadi nama resmi dari penyakit
yang disebabkan oleh virus Corona yang berasal dari Wuhan, China.
Nama tersebut diberikan Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus
di Jenewa, Swiss pada Selasa, 11 Februari 2020.

Singkatan Covid-19 juga memiliki rincian, seperti "co" berarti


corona, "vi" mengacu ke virus, "d" untuk diseases, dan 19
merupakan tahun wabah penyakit pertama kali diidentifikasi pada
31 Desember 2019.

Tedros menjelaskan nama tersebut dipilih untuk menghindari


stigmatisasi, sebagaimana panduan penamaan virus yang
dikeluarkan WHO pada 2015. Nama virus atau penyakit itu tidak
akan merujuk pada letak geografis, hewan, individu, atau kelompok
orang.

Sebelumnya, WHO memberikan nama sementara untuk virus


Corona ini dengan sebutan 2019-nCoV. Sedangkan Komisi
Kesehatan Nasional China menyebut sementara Novel
Coronavirus Pneumonia (NCP). []

Penyebab Virus Corona


Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yaitu kelompok virus
yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar kasus, coronavirus hanya
menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu. Akan tetapi, virus
ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East
Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Namun,
kemudian diketahui bahwa virus Corona juga menular dari manusia ke manusia.
Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:

 Tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita
COVID-19
 Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah
menyentuh benda yang terkena cipratan air liur penderita COVID-19
 Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, misalnya bersentuhan atau
berjabat tangan

Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau
bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang yang sedang sakit, atau
orang yang daya tahan tubuhnya lemah.

Mengapa virus ini menular begitu cepat, mudah, dan luas penyebarannya? 
Dr Darmawan Budi Setyanto SpA(K) menjelaskan, penyakit corona adalah
penyakit infeksi yang menyerang sistem pernapasan dan bisa ditularkan dari
satu orang ke orang lain.

"Penyakit infeksi di saluran napas ini memang berpotensi menular lebih cepat
karena kita semua bernapas dan kumannya akan disemburkan lewat percikan
(droplet) saat kita bernapas, apalagi batuk atau bersin," ujar dokter dari
perwakilan Unit Kerja Koordinasi (UKK) Respirologi Anak IDAI, di Jakarta,
awal pekan ini.

Percikan tersebut, menurut Darmawan, bisa mengontaminasi permukaan


benda-benda sekitar mereka. Andaikan orang lain memegang benda yang
tercemar droplet penderita Covid-19 kemudian mengusap wajahnya, kuman
dapat masuk melalui mukosa, yakni jaringan permukaan dalam tubuh di mata,
hidung, dan mulut.

"Mukosa mudah ditembus dan kemudian virus akan masuk saluran napas,"
kata Darmawan.

Percikan dari penderita Covid-19 bisa terlontar sekitar satu sampai dua meter.
Kalau orang yang berdekatan terpercik langsung atau orang yang memegang
bekas droplet-nya, orang itu akan tertular juga oleh pasien Covid-19.

"Penyakit-penyakit yang menyerang saluran napas penularannya jadi lebih


mudah," ujarnya.
Darmawan menjelaskan, sistem pernapasan dimulai dari hidung, kemudian
turun ke bawah ke trakea, bercabang bronkus, kemudian bercabang-
bercabang lagi di dalam jaringan paru-paru. Bagian pertama dari sistem
pernapasan merupakan salurannya dan bagian kedua ialah paru.

"Penyakit corona ini bisa menyerang seluruh sistem pernapasan, baik saluran
maupun parunya," ungkap Darmawan.

Andaikan virus menyerang saluran pernapasannya saja, menurut Darmawan,


orang akan mengalami selesma (commond cold). Penyakit ini sering keliru
disebut flu.

"Kenapa keliru? Karena flu adalah nama virus," kata Darmawan.

Ketika virus mengusik saluran pernapasan saja, menurut Darmawan, orang


akan merasakan gejala ringan, mulai dari batuk, pilek, dan bisa disertai
napas grok-grok. Kalau organ yang diserang adalah saluran pernapasan dan
paru, penderitanya akan mengalami pneumonia atau radang paru.

"Ini yang berpotensi mematikan," ungkapnya.

Covid-19 gejala awalnya adalah batuk dan pilek yang disertai demam.
Sebagian kemudian gejalanya menjadi sesak napas. Inilah yang
menunjukkan bahwa proses penyakitnya sudah mencapai ke paru.

Darmawan mengungkapkan, orang dalam pemantauan (ODP) bisa jadi


memiliki gejala batuk atau pilek. Ketika itu terjadi, yang terkena adalah
saluran pernapasan, belum parunya.

"Kalau sudah bergejala sesak itu yang disebut pasien dalam pengawasan
(PDP). Pnyakitnya sudah kena parunya, bukan hanya salurannya," kata
Darmawan.
Upaya Pencegahan Virus
Corona COVID-19
ARTIKEL CASHBACK   4

Berbagai upaya dalam pencegahan virus corona COVID-19 sudah dilakukan oleh masyarat luas.
Mulai dari mencuci tangan yang bersih, menggunakan masker, menghindari tempat ramai atau
dikenal dengan istilah Social Distance, tidak bersalaman sementara, hingga menjaga jarak 1 – 2
meter dengan orang lain. Upaya tersebut sudah dilakukan dengan tujuan mencegah rantai
penularan virus corona.

Banyak dampak yang ditimbulkan dari tersebarnya virus COVID-19 ini. Salah satu upaya
pemerintah dalam meminimalisir penyebaran virus corona adalah menerapkan belajar di rumah,
ibadah di rumah dan kerja di rumah Work From Home (WFH)  bagi para pegawai negeri
maupun swasta. Selain itu kita juga harus menjaga kebersihan diri dan juga kesehatan tubuh kita
dengan cara berikut:

6 Cara Cegah Virus Corona


1. Menjaga Kesehatan Imun Tubuh
Disaat-saat seperti ini, pastikan kita benar-benar menjaga kesehatan ya. Jangan biarkan
imun dalam tubuhmu menurun, karena virus akan mudah menyerang ketika imun
menurun. Ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk jaga imun tubuh kamu:
Perbanyak konsumsi sayur dan buah
Cukup Istirahat (Dewasa: 7-8 Jam, Remaja: 9-10 Jam)
Kelola Stress
Rutin Berolahraga minimal 30 menit sehari, bisa dimulai dari berjalan kaki.
Hindari Rokok dan Alkohol
Minum Air Mineral minimal 1,5 L Per hari
2. Mencuci Tangan Yang Benar
Kamu pasti sudah mengetahui bahwa cuci tangan merupakan cara yang ampuh untuk
membunuh kuman atau virus yang ingin masuk ke dalam tubuh. Usahakan mencuci
tangan menggunakan air yang mengalir dengan sabun ya, minimal selama 20 detik. Jika
kamu kesulitan mendapatkan air, kamu bisa menggunakan hand sanitizer dan tisu
basah yang mengandung minimal 70% alkohol.
3. Terapkan Etika Ketika Bersin & Batuk
Tutup mulut dengan tisu jika kamu saat batuk & bersin. Jika kamu sedang tidak
membawa tisu atau masker, kamu bisa menutup mulutmu dengan telapak tangan. Tapi,
pastikan kamu tidak menyentuh bagian muka atau bersentuhan dengan orang lain dan
segeralah mencuci tangan hingga bersih. Hal ini dilakukan agar lingkungan kamu tidak
tertular.
4. Menjaga Jarak (social distance)
Ayo dukung keluarga, teman, kerabat dimulai dari diri kita sendiri untuk tidak
berpergian kecuali benar-benar urgent ya.
5. Gunakan Masker Bila Sakit
Tidak ada yang lebih tahu tubuh kita kecuali diri kita sendiri. Jika kamu mulai merasa
kurang enak badan seperti batuk-batuk dan bersin, pastikan kamu memakai masker ya!
Apalagi kalau kamu sedang berada ditempat umum. Ini merupakan pencegahan virus
corona terpenting nih. Dan pastikan masker bekas kamu gunting agar tidak seorangpun
dapat memakainya lagi.
6. Hindari Makan Daging Tidak Matang
Kamu suka makan daging? Tingkat kematangan medium rare seringkali menjadi pilihan
untuk menyantao daging? Kurangin yuk! Melihat situasi seperti sekarang ini, memakan
daging lebih baik dihindari, apalagi memakan daging hewan liar, itu tidak sehat untuk
tubuh kita.
 
Nah, itu dia 6 cara efektif yang bisa kamu lakukan dalam pencegahan virus corona. Demi
kesehatan dan keselamatan bersama, yuk mulai terapkan cara-cara di atas untuk
menghindari coronavirus atau virus COVID-19.
Jika kamu sudah mulai merasa tidak enak badan, atau mengalami gejala virus corona
seperti demam, batuk dan pilek, gangguan pernapasan, sakit tenggorokan dan juga letih
lesu, segeralah ke dokter untuk mengetahui kondisi tubuhmu. Kamu bisa
hubungi https://corona.jakarta.go.id/ atau langsung call center ke 112 (khusus Jakarta)
Jangan lupa menjaga kebersihan dan kesehatan kamu ya, semoga kita semua terjaga
dari penularan virus corona. Ingat, waspada harus, panik jangan!

TRANSMISI COVID-19
Dikutip dari laman covid19.kemkes.go.id, lima provinsi itu yakni DKI Jakarta; Banten yang meliputi
Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang; Jawa Barat yang meliputi Bandung, Kabupaten Bekasi,
Kota Bekasi, Kota Bogor, Kabupaten Bogor dan Kota Depok, dan Karawang; Jawa Tengah yang
meliputi Solo, dan Jawa Timur yang meliputi Kabupaten Malang, Magetan dan Surabaya. Jakarta
diketahui menjadi provinsi paling banyak jumlah pasien yang terpapar covid-19.

Provinsi Kasus positif Pasien sembuh Meninggal dunia

Bali
6 0 2
Banten 65 1 4

DI Yogyakarta 6 1 1

DKI Jakarta 424 23 31

Jambi 1 0 0

Jawa Barat 60 5 10

Jawa Tengah 19 0 3

Jawa Timur 51 0 1
Kalimantan
3
Barat 0 0
Kalimantan
selatan 1 0 0
Kalimantan
Selatan 1 0 0
Kalimantan
3 0 0
Tengah
Kalimantan
11 0 0
Timur
Kepulauan
5 0 1
Riau
Lampung 1 0 0

Lampung 1 0 0

Maluku 1 0 0

Maluku Utara 10 0
Nusa
Tenggara
Barat 1 0 0

PENATALAKSANAAN

PERAN PERAWAT

Dalam ilmu yang mempelajari pola penyebaran suatu


penyakti, terdapat beberapa istilah yang berkaitan
dengan cara penularan penyakit.

Berikut adalah istilah-istilahnya:

1. Epidemi
Epideni adalah penyebaran penyakit dengan jumlah
banyak yg menyerang secara cepat. Contoh penyakit
dengan jenis epidemik adalah penyakit chicken pox
di Amerika Serikat.

2. Endemi
Endemi adalah penyakit yang menjangkit orang
dalam jumlah besar yang terjadi di suatu wilayah
atau populasi tertentu. Contoh penyakitnya adalah
malaria dan meningitis.

3. Pandemi
Pandemi adalah penyakit yang menyerang orang
dalam jumlah banyak dan terjadi di banyak tempat.
Lebih singkatnya pandemi adalah epidemi yang
tersebar.

Anda mungkin juga menyukai