Anda di halaman 1dari 3

(DIALOG DRAMA KOMUNIKASI TRAPEUTIK)

Tindakan perawatan luka post Operasi Caesar


Perawat : “selamat pagi Bu”

Klien : “Walaikum salam/pagi juga suster”

Perawat : “Saya Perawat enjel , apakah benar ini dengan ibu Risma ?”

Klien : “iya suster”

Perawat : “Ibu Risma, ibu lebih suka saya panggil apa ibu?”

Klien : “ibu Ima saja supaya lebih akrab suster”

Perawat : “baik ibu Ima, saya enjel, hari ini saya yg akan merawat ibu dari pukul 07.00

14.00 siang nanti bu, jadi kalau ada masalah atau keluhan ibu dapat

menginformasikannya kepada saya”

Klien : “Oke baik suster enjel”

Perawat : “Baiklah, ibu bagaimana keadaannya hari ini setelah

operasi caesar kemarin?”

Klien : “Puji Tuhan suster saya senang sekali dengan kelahiran anak peratama saya,

Tapi saya masih merasa sakit pada luka operasinya dan sulit bergerak”

Perawat : “Puji Tuhan saya turut senang atas kelahiran anak pertama ibu, karna ibu

caesar jd wajar kalau ibu sakit dan sulit bergerak karna ada luka operasi yg

masih rentan, apakah ada keluhan lain yang di rasakan?”

Klien : “oh begitu ya suster, tidak suster hanya nyeri dan sulit

bergerak saja”

Perawat : “baik bu, sesuai dengan perjanjian kita kemarin, saya akan mengganti perban

luka ibu, supaya tidak terjadi infeksi dan supaya ibu bisa segara beraktivitas

kembali”
Klien : “baik suster, berapa lama?”

Perawat : “hanya sekitar 15 menit ibu Ima”

Klien : “iya suster”

Tahap kerja

(dialog)

Perawat : “baiklah bu, sebelumnya ada yang ingin ibu tanyakan?

Klien : “apakah perawatan luka ini penting sus? dan berapa frekuensi penggantian perbannya?

Perawat : “iya ibu, perawatan luka ini sangat penting karna jika luka kotor akan menimbulkan

infeksi dan dapat menyebabkan kematian, perban itu harus diganti minimal 1x

sehari bu”.

Klien : “baik suster”

Perawat : ”oke ibu, pertama maaf ibu bajunya saya buka ya bu, nanti jika sudah dirumah atau

saat ibu sudah merasa tidak nyaman. Ibu atau dengan bantuan keluarga dapat
melakukan secara mandiri”.

Klien : ” alat-alatnya apa saja suster?”

Perawat : ” sarung tangan, pinset, gunting, plester, kasa steril, cairan pembersih.
Ibu dapat menggunakan NaCl,,

Klien : ”lalu caranya bagaimana sus?

Perawat : ”pertama-tama kita buka balutan yang lama namun jangan memegang dengan
tangan telanjang, kita harus memakai sarung tangan, lalu kita bersihkan luka dengan NaCl
yang dicelupkan ke kasa dan dikeringkan dengan kasa kering.

Klien : “apakah kasa tidak boleh dipakai berulang-ulang sus?

Perawat : ”benar sekali ibu, setiap kali kita membersihkannya kita tukar dengan kasa yang

baru dan jangan lupa ibu kita harus membersihkan luka dari daerah yang bersih

kedaerah yang kotor”.

Klien : “lalu apa lagi sus ?

Perawat : “lalu bu, kita tutup luka dengan kasa steril , dan direkatkan dengan plester, lalu
ditutup dengan pakaian ibu kembali dan semua bekas balutan dibuang ketempat

sampah medis”.

Klien : “saya rasa saya sudah bisa melakukannya sus”.

Tahap terminasi

(dialog)

Perawat : ”baik ibu Ibet, perawatan lukanya sudah selesai dan ibu pun sudah
mengerti bagaimana cara melakukan perawatan luka. Sekarang bagaimana rasannya
bu, apakah sudah lebih nyaman sekarang ?

Klien : “iya suster sudah lebih nyaman,”

Perawat : “baik ibu kalau begitu, besok saya akan ganti lagi lukanya ya” .

Klien : “ iyah suster, terimakasih”,

Perawat : “ iyah ibu Ibet, apakah ada yang ingin ibu tanyakan?

Klien : “tidak sus,saya rasa cukup dan saya sudah paham pentingnya mengganti luka”

Perawat :” baik ibu sekarang ibu dapat beristirahat kembali”

Klien :” iyah suster, terimakasih ya sus,,

Perawat : “sama-sama ibu Ibet, semoga rasa sakitnya terus berkurang.

Anda mungkin juga menyukai