Kelas : A
NIM : 1961050103
Tugas Mikrobiologi
1. Prinsip pencegahan infeksi virus lengkap dengan contonhya dan aplikasi klinik
2. Prinsip pengobatan infeksi virus lengkap dengan contohnya dan aplikasi klinik
A. Prinsip Pencegahan Infeksi Virus Lengkap Dengan Contohnya dan Aplikasi Klinik
Pengertian prinsip pencegahan infeksi adalah Suatu usaha yang dilakukan untuk
mencegah terjadinya resiko penularan infeksi mikro organisme dari lingkungan klien dan
tenaga kesehatan
Mencegah atau membatasi penularan infeksi di sarana pelayanan kesehatan memerlukan
penerapan prosedur dan protocol yang disebut dengan “pengendalian”. Secara hierarki hal ini
telah ditata sesui dengan efektifitas pencegahan dan pengendalian infeksi (Infection
Prevntion and Contol- IPC), yang meliputi: pengendalian bersifat adminitistrasi,
pengendalian dan rekayasa lingkungan, dan alat pelindung diri (ADP).Kegiatan ini
merupakan prioritas pertama dari strategi IPC, meliputi penyediaan kebijakan infrastruktur
dan prosedur dalam mencegah, mendeteksi, dan mengendalikan infeksi selama perawatan
kesehatan. Kegiatan akan efektif bila dilakukan mulai dari antisipasi alur pasien sejak saat
pertama kali datang sampai keluar dari sarana pelayanan. Pengendalian administratif dan
kebijakan – kebijakan yang diterapkan pada ISPA meliputi pembentukan infrastruktur dan
kegiatan IPC yang berkesinambungan, membangun pengetahuan petugas kesehatan,
mencegah kepadatan pengunjung di ruang tunggu, menyediakan ruang tunggu khusus untuk
orang sakit dan penempatan pasien rawat inap, mengorganisir pelayanan kesehatan agar
persedian perbekalan digunakan dengan benar. Aspek klinis dan epidemiologi kasus harus
segera dievaluasi dan penyelidikan harus dilengkapi dengan evaluasi laboratorium.
c. Sterilisasi
Tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua mikroorganisme (bakteri,
jamur, parasit dan virus) termasuk endospora bakteri pada benda mati atau instrumen dengan cara
uap air panas tekanan tinggi (otoklaf), panas kering (oven), sterilan kimia atau radiasi
Tidak memberikan resiko infeksi, Contoh : kertas, kardus, botol, wadah plastik yang digunakan
didalam klinik
B. Prinsip Pengobatan Infeksi Virus Lengkap Dengan Contohnya dan Aplikasi Klinik
Penanganan infeksi virus sangat bergantung dengan kondisi imunitas penderita.15 Sampai
saat ini belum tersedia antivirus yang spesifik untuk semua jenis infeksi virus.15 Mekanisme
kerja antivirus sangat bervariasi namun terutama adalah dengan menghambat replikasi virus tanpa
menyebabkan efek samping pada sel host. National Symposium Tropical Skin Infection | 14 Obat
antivirus bekerja dengan menargetkan protein virus, protein host atau menguatkan respon imun
terhadap virus. Salah satu antivirus yang banyak digunakan adalah dari golongan analog
nukleosida seperti asiklovir, valasiklovir, gansiklovir, dan pensiklovir. Golongan analog
nukleosida ini poten sebagai antivirus pada herpes simplek, varisela-zoster, Epstein-Barr serta
memiliki aktivitas sedang melawan CMV. Asiklovir merupakan analog nukleosida pertama dan
memiliki efektivitas yang sama dengan valasiklovir yang merupakan prodrug dari asiklovir,
sedangkan gansiklovir dan pensiklovir merupakan turunan yang lebih baru. Antivirus lain yang
lebih jarang digunakan antara lain ribavirin yang poten pada infeksi morbili, foskarnet yang dapat
digunakan pada infeksi CMV yang resisten gansiklovir, serta penggunaan sidofovir pada infeksi
oleh Human Herpes Virus (HHV) 6.16 Selain penggunaan antivirus, saat ini dikembangkan
berbagai jenis imunomodulator untuk membantu meningkatkan daya tahan penderita. Pada tahun
1980an, imunomodulator pertama dengan nama kimia imidazokuinolon ditemukan dan dikatakan
dapat menginduksi produksi sitokin endogen dari monosit atau makrofag seperti interferon alfa,
interleukin-12, dan tumor nekrosis faktor alfa. Senyawa kimia ini juga dikatakan secara tidak
langsung menginduksi interferon gama yang merupakan sitokin limfosit T helper-1 yang berperan
dalam imunitas seluler dan presentasi antigen.15,16 Selain penggunaan imunomodulator,
pengembangan vaksinansi untuk beberapa infeksi virus diharapkan dapat mencegah dan
menurunkan morbiditas dari infeksi yang bersangkutan. Beberapa vaksin yang telah tersedia
untuk penanganan infeksi kulit akibat virus antara lain vaksin untuk variola, rubela, rubeola,
infeksi HPV yang berhubungan dengan kejadian kanker serviks dan kondiloma akuminata, vaksin
varisela serta herpes zoster. Vaksin – vaksin ini telah terbukti menurunkan angka kejadian serta
morbiditas yang disebabkan oleh infeksi virus baik pada kulit maupun secara sistemik.
Daftar Pustaka :
Gandjar I, Sjamsuridzal W, Oetari A, 2006, Mikologi Dasar dan Terapan, 1st edition, Yayasan Obor
Indonesia, Jakarta, Indonesia