(materi terlampir)
D. METODE PENGAJARAN
1. Diskusi
2. Bermain peran
3. Demontrasi
E. MEDIA PENGAJARAN
1. Leafleat
2. Lembar balik
3. Alat peraga
(Terlampir)
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Kegatan Perawat Kegiatan KLien Waktu
6. Menyebutkan materi
6. Menyimak yang
/pokok pembahasa yang
dijelaskan pemateri
akan di sampaikan
5. Menjawab
5. Bertanya tentang pertanyaan
praktek tentang
mengontrol mempraktekan
perilaku mengontrol
C. Penutup
kekerasan perilaku kekerasan
1. Menjawab tentang
1. Tanya jawab tentang materi yg sudah di
materi penyuluhan jelaskan
2. Meberikan 2. Menjawab 5 menit
pertanyaan apa pertanyaan yg
pasien sudah telah di berikan
mengerti pada materi pemateri
3. Memberi pujian dan 3. Menyimpulkan
dukungan kepada materi yang gelah
peserta di sampaikan
4. Mengucapkan 4. Menjawab salam
terimakasih
Mengucapkan salam
G. EVALUASI
1. Jelaskan pengertian mengontrol perilaku kekerasan
2. Sebutkan penyebab dari perilaku kekerasan
3. Sebutkan tanda dan gejala perilaku kekerasan
4. Bagaimana cara mengontrol perilaku kekerasan
5. Praktekan perilaku kekerasan secara fisik, spiritual, social, dan dengan terapi psikofarmaka
H. REFERENSI
Depkes, RI. 2007. Standar Asuhan Keperawatan Jiwa. Magelang: RSJ Prof. Dr. Soeroyo
Magelang.
Direja, A. H. 2011. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika.
https://hellosehat.com/hidup-sehat/psikologi/relaksasi-untuk-redakan-amarah/
(25 FEBRUARI 2020)
1. DEFINISI
Perilaku kekerasan adalah tingkah laku individu yang ditujukan untuk melukai atau
mencelakakan individu lain yang tidak menginginkan datangnya tingkah laku tersebut
(Jenny, Purba, Mahnum, & Daulay, 2008).
Menurut Shives (1998) dalam Fitria (2009), hal-hal yang dapat menimbulkan perilaku
kekerasan atau penganiayaan antara lain sebagai berikut.
a. Kesulitan kondisi sosial ekonomi.
b. Kesulitan dalam mengkomunikasikan sesuatu.
c. Ketidaksiapan seorang ibu dalam merawat anaknya dan ketidakmampuannya
dalam menempatkan diri sebagai orang yang dewasa.
d. Pelaku mungkin mempunyai riwayat antisosial seperti penyalahgunaan obat dan
alkohol serta tidak mampu mengontrol emosi pada saat menghadapi rasa frustasi.
e. Kematian anggota keluarga yang terpenting, kehilangan pekerjaan, perubahan
tahap perkembangan, atau perubahan tahap perkembangan keluarga.
SP 1 Pasien :
Membina hubungan saling percaya, identifikasi penyebab perasaan marah, tanda
dan gejala yang dirasakan, perilaku kekerasan yang dilakukan, akibatnya serta
cara mengontrol secara fisik I
SP 2 Pasien: Latihan mengontrol perilaku kekerasan secara fisik ke-2
Menurut National Safety Council, teknik pernapasan ini adalah salah satu teknik relaksasi
termudah, mengingat bernapas adalah salah satu aktivitas yang sering kita lakukan. Teknik ini
selain dapat menurunkan kecemasan dan mengurangi stres, juga mampu meningkatkan proses
pernapasan dalam tubuh. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam teknik ini antara lain:
Sama seperti namanya, teknik ini dilakukan dengan berkhayal atau membayangkan
sesuatu. Selain mengelola stres, beberapa penelitian mengungkapkan bahwa teknik ini juga
mampu mengurangi kesulitan tidur yang dialami oleh beberapa kalangan usia, seperti lanjut usia
(lansia).
Pada teknik ini, Anda dilatih untuk fokus hanya kepada imajinasi yang menyenangkan,
dan menggunakan imajinasi-imajinasi tersebut untuk menghilangkan imajinasi yang negatif.
Teknik ini dapat dipandu oleh diri sendiri maupun orang lain.