TURUNAN PARSIAL
INTEGRAL PARSIAL
Page 1
Pengertian Turunan Parsial
y
Rata-rata perubahan
suhu pelat ∆T per satuan
panjang dalam arah
T = f(x,y) sumbu –x, sejauh ∆x,
untuk koordinat y tetap ;
x
f f ( x + x, y ) − f ( x, y )
=
x x
Rata-rata perubahan suhu pelat ∆T per satuan panjang
dalam arah sumbu –y, sejauh ∆y, untuk koordinat x tetap:
f f ( x, y + y ) − f ( x, y )
=
y y
Dosen Pengampu Matematika 3: Siti Muawanah Robial, M.Si
28/09/2017 Page 2
Pengertian Turunan Parsial
▪ Persoalan mengenai turunan ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Fenomena turunan seringkali menyangkut proses-proses yang
memiliki laju seperti mobil yang sedang bergerak dengan perubahan
kecepatan terhadap waktu, sebuah benda yang volumenya berubah
terhadap waktu jika dikenai tekanan tertentu, penggandaan bakteri
terhadap waktu dan masih banyak contoh-contoh lainnya.
f f 2
f 2 f
2 f xx 2 f yy
x x x y y y
f 2 f
f yx
x y xy
Dosen Pengampu Matematika 3: Siti Muawanah Robial, M.Si
Page 9
Turunan Parsial
Contoh. 1
2. Diketahuiw = (3x 2
)
− 2 y (2 xy − 6 y ) maka:
w w
dan = u ' v + uv'
x y
dengan memisalkan: (
u = 3x − 2 y
2
)
v = (2 xy − 6 y )
Dosen Pengampu Matematika 3: Siti Muawanah Robial, M.Si
Page 10
Turunan Parsial
Contoh. 2
Tinjau pers. Gas ideal PV = nRT, dengan P,V, dan T berturut-turut adalah
tekanan, volume dan suhu gas ideal; sedangkan n adalah jumlah mol gas, dan
R suatu tetapan fisika, yaitu tetapan gas semesta (universal). Berikut kita akan
menganggap n tetap.
Jika P dipecahkan maka diperoleh:
nRT P nR P nRT
P= = dan =−
V T V V V2
Jika kita pecahkan bagi V, diperoleh:
nRT V nR dan V nRT
V = = =−
P T P P P2
Sehingga
P T V nR P nRT nRT
= − 2
=− = −1
T V P V nR P PV
Dosen Pengampu Matematika 3: Siti Muawanah Robial, M.Si
Page 11
SOAL LATIHAN
Latihan. 5
Tentukan turunan parsial fungsi-fungsi di bawah ini:
1. z = f ( x, y ) = 36 − x − y 2 2
2. p = f ( x, y ) = xy 2 − 2 x 2 + 3 y 3
3. w = f ( x, y, z ) = xy − yz + xz
4. g = f ( x, y, z ) = x + y + z 2 2 2
(
5. r = f ( x, y ) = x 4 y − 5 xy 4 2 xy 3 + 2 x 3 y )( )
6. w = f ( x, y ) = sin xy − 5 x cos 2 xy − 3 tan 2 x 2
7. z = sin 2 x + cos 3 y
8. p = ln x 2 + y 2 ( )
9. w= x + y 2 2
10. g = 5 x 2 − 2 x 2 y 2 = 4 y
11. r = 2 x + xy − 4 y 3 2 3
12. w = cos ( x + 4 y )
13. q = x + sin ( 2 x + 3 y )
2
d ( uv ) = u dv + v du atau u dv = d ( uv ) − v du
Maka dengan mengintegralkan kedua ruas didapat bentuk integral
parsial:
u dv = uv − v du
Agar dapat menggunakan rumus ini, bentuk integran harus dibuat
menjadi dua bagian yaitu satu bagian sesuai dengan u dan bagian lain
dengan dv. Pemilihan u dan dv harus tepat.
Dosen Pengampu Matematika 3: Siti Muawanah Robial, M.Si
Page 14
Integral Parsial
Jika u, v adalah fungsi x, buktikan bahwa
u dv = uv − v du
Bukti:
d dv du
Dari aturan perkalian: ( uv ) = u + v
dx dx dx
Jika kedua sisi diintegralkan terhadap x maka diperoleh:
d dv du
dx ( uv ) = u dx dx + v dx dx
maka uv = u dv + v du
Contoh: −1 −1
x log x dx , x tan x dx, x sin x dx
Dosen Pengampu Matematika 3: Siti Muawanah Robial, M.Si
Page 16
Integral Parsial
4. Jika integral hanya terdiri dari fungsi invers trigonometri atau fungsi logaritma,
anggaplah fungsi tersebut sebagai fungsi pertama dan 1 sebagai fungsi
kedua.
Contoh:
−1 −1
log x dx , tan x dx, sin x dx
Tentukanlah x cos 2 x dx
Solusi
Terdapat beberapa kemungkinan atau pilihan dalam menentukan u dan
dv diantaranya:
a. u = x cos 2 x, dv = dx
b. u = cos 2 x, dv = x dx
c. u = x, dv = cos 2 x dx
3x cos 3x dx
3
1. cos x dx 6.
x sin x dx 7. y cos 2 y dy
2
2.
3. e sin x dx
2x
8. y sin 5 y dy
4. e sin ( ) dt
−t
4 t
4
5. y sin 3 y dy 2