Anda di halaman 1dari 19

BAB 5

TURUNAN PARSIAL
INTEGRAL PARSIAL

Page 1
Pengertian Turunan Parsial
y
Rata-rata perubahan
suhu pelat ∆T per satuan
panjang dalam arah
T = f(x,y) sumbu –x, sejauh ∆x,
untuk koordinat y tetap ;
x
f f ( x + x, y ) − f ( x, y )
=
x x
Rata-rata perubahan suhu pelat ∆T per satuan panjang
dalam arah sumbu –y, sejauh ∆y, untuk koordinat x tetap:
f f ( x, y + y ) − f ( x, y )
=
y y
Dosen Pengampu Matematika 3: Siti Muawanah Robial, M.Si
28/09/2017 Page 2
Pengertian Turunan Parsial
▪ Persoalan mengenai turunan ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Fenomena turunan seringkali menyangkut proses-proses yang
memiliki laju seperti mobil yang sedang bergerak dengan perubahan
kecepatan terhadap waktu, sebuah benda yang volumenya berubah
terhadap waktu jika dikenai tekanan tertentu, penggandaan bakteri
terhadap waktu dan masih banyak contoh-contoh lainnya.

▪ Turunan juga digunakan untuk menentukan titik maksimum dan


minimum sebuah kurva serta untuk menentukan deret sebuah fungsi.

▪ Apabila y merupakan sebuah fungsi yang hanya bergantung pada


satu variabel (katakanlah x), maka ia dapat dituliskan dalam bentuk
y=f(x).
Dosen Pengampu Matematika 3: Siti Muawanah Robial, M.Si
Page 3
Pengertian Turunan Parsial
▪ Turunan dari y terhadap x atau dy/dx menyatakan bagaimana laju
perubahan y terhadap x. jika turunan suatu fungsi adlah nol maka fungsi
tersebut tidak berubah terhadap variabel tersebut.
▪ Sebagai contoh jika jarak, s yang ditempuh sebuah mobil setelah waktu t
dinyatakan oleh s=5t maka kecepatan atau laju perubahan jarak
terhadap waktu dari mobil adalah v = ds/dt=5. sedangkan
percepatannya atau laju perubahan kecepatan terhadap waktunya adalah
dv/dt=0. artinya, fungsi kecepatan tidak berubah terhadap waktu
(kecepatan konstan).
▪ Persoalan tadi menyangkut gerak lurus dalam satu dimensi dengan
ketergantungan oada satu variabel, t.

Dosen Pengampu Matematika 3: Siti Muawanah Robial, M.Si


Page 4
Pengertian Turunan Parsial
▪ terkadang, persoalan yang dihadapi menyangkut fungsi-fungsi yang
tidak hanya bergantung pada satu variabel melainkan pada lebih dari
satu variabel.

▪ Sebagai contoh suhu, T dalam suatu ruangan bergantung pada titik


pengukuran (x,y,z) maupun waktu pengukuran, t. pernyataan tadi
dapat dituliskan dalam bentuk T=T(x,y,z,t).

▪ Untuk menyatakan bagaimana T berubah terhadap (katakanlah) y,


digunakan notasi yang dibaca “turunan parsial dari T terhadap
y”. Secara fisis pernyataan tersebut berarti laju T terhadap y untuk
nilai x dan z yang ditentukan pada waktu t tertentu

Dosen Pengampu Matematika 3: Siti Muawanah Robial, M.Si


Page 5
Pengertian Turunan Parsial
▪ (pada nilai x,y,z dan t tertentu). Perhatikan bahwa notasi turunan parsial
menggunakan lambang bukan karena menunjukkan bahwa fungsi
yang diturunkan () bergantung pada lebih dari satu variabel.
▪ Pendahuluan – Inteprestasi Grafis Turunan Parsial
▪ Pada mata kuliah sebelumnya telah dipelajari turunan fungsi dari fungsi
yang bergantung pada variabel x maka y=f(x) dapat dibayangkan
sebagai sebuah kurva dalam dua dimensi. sebagai contoh dapat
direpresentasikan dalam bentuk:
▪ Turunan dari fungsi tersebut di sembarang titik x memberikan
kemiringan dari kurva tersebut.

Dosen Pengampu Matematika 3: Siti Muawanah Robial, M.Si


Page 6
Turunan Parsial
Misalkan z = f(x,y) fungsi 2 variabel yg terdefinisi disekitar
titik (x,y). Turunan parsial dari f terhadap x adalah turunan
z terhdp x dimana hanya variabel x saja yg diasumsikan
berubah, dan y tetap konstan. Mengukur kecepatan
perubahan z thdp x sementara y konstan. Turunan parsial
z = f(x,y) terhdp x ditulis:  
z= f ( x , y ) = f x ( x, y )
didefinisikan sbb. x x
  f ( x + h, y ) − f ( x , y ) 
f ( x, y ) = f x ( x, y ) = lim  
x h → 0
 h 

Dosen Pengampu Matematika 3: Siti Muawanah Robial, M.Si


Page 7
Turunan Parsial
f adalah turunan fungsi f(x,y) terhadap x dengan

x memperlakukan y sebagai suatu tetapan, yang


disebut turunan parsial fungsi f(x,y) terhadap x

f adalah turunan fungsi f(x,y) terhadap x dengan

y memperlakukan y sebagai suatu tetapan, yang


disebut turunan parsial fungsi f(x,y) terhadap y
Lambang lain
f f
= f x ( x, y ) ... (1a ) = f y ( x, y ) ... (1b)
x y
Dosen Pengampu Matematika 3: Siti Muawanah Robial, M.Si
Page 8
Turunan Parsial
Turunan parsial (1a) dan (1b) umumnya juga
merupakan fungsi dari x dan y, maka jika
diturunkan lebih lanjut, disebut turunan parsial
kedua.

  f   f 2
  f   2 f
   2  f xx    2  f yy
x  x  x y  y  y

  f   2 f
    f yx
x  y  xy
Dosen Pengampu Matematika 3: Siti Muawanah Robial, M.Si
Page 9
Turunan Parsial
Contoh. 1

1. Misalkan f(x,y) = xy2 – sin (xy). Maka:


f f
= 2 xy − x cos( xy) = y 2 − y cos( xy)
y x

2. Diketahuiw = (3x 2
)
− 2 y (2 xy − 6 y ) maka:
w w
dan = u ' v + uv'
x y
dengan memisalkan: (
u = 3x − 2 y
2
)
v = (2 xy − 6 y )
Dosen Pengampu Matematika 3: Siti Muawanah Robial, M.Si
Page 10
Turunan Parsial
Contoh. 2
Tinjau pers. Gas ideal PV = nRT, dengan P,V, dan T berturut-turut adalah
tekanan, volume dan suhu gas ideal; sedangkan n adalah jumlah mol gas, dan
R suatu tetapan fisika, yaitu tetapan gas semesta (universal). Berikut kita akan
menganggap n tetap.
Jika P dipecahkan maka diperoleh:
nRT P nR P nRT
P= = dan =−
V T V V V2
Jika kita pecahkan bagi V, diperoleh:
nRT V nR dan V nRT
V = = =−
P T P P P2

Sehingga

P T V  nR  P  nRT  nRT
=   − 2 
=− = −1
T V P  V  nR  P  PV
Dosen Pengampu Matematika 3: Siti Muawanah Robial, M.Si
Page 11
SOAL LATIHAN
Latihan. 5
Tentukan turunan parsial fungsi-fungsi di bawah ini:

1. z = f ( x, y ) = 36 − x − y 2 2

2. p = f ( x, y ) = xy 2 − 2 x 2 + 3 y 3
3. w = f ( x, y, z ) = xy − yz + xz
4. g = f ( x, y, z ) = x + y + z 2 2 2

(
5. r = f ( x, y ) = x 4 y − 5 xy 4 2 xy 3 + 2 x 3 y )( )
6. w = f ( x, y ) = sin xy − 5 x cos 2 xy − 3 tan 2 x 2

Dosen Pengampu Matematika 3: Siti Muawanah Robial, M.Si


Page 12
SOAL LATIHAN
Latihan. 5 … Lanjutan

Tentukan turunan parsial fungsi-fungsi di bawah ini:

7. z = sin 2 x + cos 3 y
8. p = ln x 2 + y 2 ( )
9. w= x + y 2 2

10. g = 5 x 2 − 2 x 2 y 2 = 4 y
11. r = 2 x + xy − 4 y 3 2 3

12. w = cos ( x + 4 y )
13. q = x + sin ( 2 x + 3 y )
2

Dosen Pengampu Matematika 3: Siti Muawanah Robial, M.Si


Page 13
Integral Parsial
Akan sering dijumpai suatu integral yang dapat dipecahkan dengan
metode integral parsial. Dalam hitung differensial telah diketahui
bahwa:

d ( uv ) = u  dv + v  du atau u  dv = d ( uv ) − v  du
Maka dengan mengintegralkan kedua ruas didapat bentuk integral
parsial:

 u  dv = uv −  v  du
Agar dapat menggunakan rumus ini, bentuk integran harus dibuat
menjadi dua bagian yaitu satu bagian sesuai dengan u dan bagian lain
dengan dv. Pemilihan u dan dv harus tepat.
Dosen Pengampu Matematika 3: Siti Muawanah Robial, M.Si
Page 14
Integral Parsial
Jika u, v adalah fungsi x, buktikan bahwa
 u  dv = uv −  v  du
Bukti:
d dv du
Dari aturan perkalian: ( uv ) = u  + v 
dx dx dx
Jika kedua sisi diintegralkan terhadap x maka diperoleh:
d dv du
 dx ( uv ) =  u  dx  dx +  v  dx  dx
maka uv =  u  dv +  v  du

atau uv −  v  du =  u  dv ................... (1)


d d
Rumus tersebut disebut integral parsial. Dengan dv = ( )
v , du = (u )
dx dx
Sehingga persamaan (1) dapat ditulis
Dosen Pengampu Matematika 3: Siti Muawanah Robial, M.Si
 u  dv = uv −  v  du Page 15
Integral Parsial
Catatan: u = fungsi pertama
dv = fungsi kedua
du = diferensial fungsi pertama
v = integral fungsi kedua
Pemilihan fungsi pertama dan fungsi kedua:
1. Fungsi pertama akan dipilih sedemikian sehingga turunannya berkurang
2. Jika persamaan (1) dan (2) terpenuhi maka integral dalam bagian kedua dari
rumusnya harus menjadi fungsi tunggal yang dapat diintegralkan dengan mudah.
Jika fungsi integrannya adalah perkalian dari dua fungsi maka harus diintegralkan
dengan metode parsial mengikuti persamaan (1) dan (2).
3. Jika integral merupakan variable dan invers dari fungsi trigonometri atau fungsi
logaritma maka fungsi tersebut akan diambil sebagai fungsi yang pertama, dan
variable lainnya sebagai fungsi kedua.

  
Contoh: −1 −1
x log x dx , x tan x dx, x sin x dx
Dosen Pengampu Matematika 3: Siti Muawanah Robial, M.Si
Page 16
Integral Parsial
4. Jika integral hanya terdiri dari fungsi invers trigonometri atau fungsi logaritma,
anggaplah fungsi tersebut sebagai fungsi pertama dan 1 sebagai fungsi
kedua.
Contoh:   
−1 −1
log x dx , tan x dx, sin x dx

Dosen Pengampu Matematika 3: Siti Muawanah Robial, M.Si


Page 17
Integral Parsial
Contoh. 3

Tentukanlah  x cos 2 x dx
Solusi
Terdapat beberapa kemungkinan atau pilihan dalam menentukan u dan
dv diantaranya:

a. u = x cos 2 x, dv = dx
b. u = cos 2 x, dv = x dx
c. u = x, dv = cos 2 x dx

Dosen Pengampu Matematika 3: Siti Muawanah Robial, M.Si


Page 18
SOAL LATIHAN
Latihan. 6
Hitunglah integral di bawah ini:

  3x cos 3x dx
3
1. cos x dx 6.

 x sin x dx 7.  y cos 2 y dy
2
2.

3.  e sin x dx
2x
8.  y sin 5 y dy

4.  e sin ( ) dt
−t
4 t
4

5.  y sin 3 y dy 2

Dosen Pengampu Matematika 3: Siti Muawanah Robial, M.Si


Page 19

Anda mungkin juga menyukai