Anda di halaman 1dari 134

PENGARUH METODE KEANDALAN WAKTU PERJALANAN

DALAM PEMILIHAN WAKTU PERGERAKAN

TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas – tugas
dan memenuhi syarat untuk menempuh
Ujian Sarjana Teknik Sipil

Disusun oleh:

CHRISTIAN RONALD SIMANJUNTAK


05 0404 143

BIDANG STUDI TRANSPORTASI


DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2012

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


ABSTRAK
“PENGARUH METODE KEANDALAN WAKTU PERJALANAN DALAM
PEMILIHAN WAKTU PERGERAKAN”

oleh : Christian Ronald Simanjuntak (05 0404 143)

Informasi tentang perkiraan waktu perjalanan lalulintas sangat berguna bagi


para pengguna jalan karena pengguna jalan tersebut dapat memilih dan menentukan
waktu perjalanan terbaik yang akan dilaluinya pada rute yang telah
ditentukan/dilewati sebelum melakukan perjalanan. Untuk itu diperlukan suatu
ukuran waktu perjalanan yang dapat diandalkan/dipercaya agar para pengguna jalan
tersebut dapat sampai di tempat/tujuan perjalanannya dengan tepat waktu atau dengan
kata lain, perjalanannya tidak mengalami keterlambatan.

Perhitungan waktu perjalanan berdasarkan Keandalan Waktu Perjalanan


(Travel Time Reliability) memang masih jarang dibahas secara mendetail dalam
perkuliahan, namun teori ini dapat membantu dan memberikan informasi yang sangat
bermanfaat bagi para pengguna jalan, pengiriman barang ataupun untuk manajemen
sistem transportasi. Untuk mengaplikasikan teori ini, maka diadakan
penelitian/penelitian sederhana dimana daerah Simpang Limun digunakan sebagai
daerah penelitian. Tujuan akhir dari penelitian sederhana ini untuk mengembangkan
informasi tentang waktu perjalanan pada rute yang telah ditentukan dengan
menggunakan rumus Lomax dan Van Lint yaitu mengukur statistical range, buffer
time measure, tardy trip indicators, probabilistic dan skew and width measures,
pengukuran ini menjelaskan nilai secara statistic, reliability,dan unreliability.

Dari 82 responden pelaku perjalanan dari Simpang Limun menuju


Universitas Sumatera Utara, didapat 52.439% masyarakat memilih kebiasaan menjadi
faktor utama dalam pemilihan waktu pergerakan, 25.609% memberi alasan untuk
menghindari kemacetan, 13.415% memberi alasan untuk menghindari keterlambatan
dan 8.53% dengan alasan lainnya. Berdasarkan dari rumus Lomax dan Van Lint
diperoleh perhitungan secara statistical range untuk sepeda motor 22.05 menit – 29.25
menit, mobil pribadi 26.77 menit – 35.11 menit, angkutan umum 31.03 menit – 38.67
menit, buffer indeks sepeda motor sebesar 36.45 %, mobil pribadi 29.28 %, angkutan
umum 28.06 %, secara planning time sepeda motor 35 menit, mobil pribadi 40 menit,
angkutan umum 45 menit, secara tardy trip diperoleh sepeda motor 80.65 %, mobil
pribadi 62.5 %, angkutan umum 77.14 %, dengan misery indeks sepeda motor 0.235,
mobil pribadi 0.185, angkutan umum 0.179. secara ketidakandalan diperoleh nilai
probabilitas sepeda motor 30 menit, mobil pribadi 36 menit, dan angkutan umum 42
menit

KATA KUNCI Waktu Tempuh Keandalan, Lomax dan Van Lint, Reliability,
Unreliability

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


KATA PENGANTAR

Puji dan sukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas kasih dan karunia-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir ini dengan baik. Tugas

akhir ini disusun untuk melengkapi persyaratan menempuh ujian sarjana pada

Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. Adapun judul

tugas akhir ini adalah “Pengaruh Metode Keandalan Waktu Perjalanan Dalam

Pemilihan Waktu Pergerakan (studi kasus : Simpang Limun – Universitas Sumatera

Utara”

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa selama penulisan Tugas Akhir ini

banyak sekali bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan hati,

penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan rahmat-Nya

2. Bapak Medis S. Surbakti,ST,MT sebagai dosen pembimbing yang

telah bersedia meluangkan waktu dan pikiran ataupun masukan yang

sangat berharga dalam penyusunan/penulisan Tugas Akhir ini hingga

selesai.

3. Bapak Prof.Dr.Ing. Johannes Tarigan sebagai ketua Departemen

Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Medan.

4. Bapak Ir. Sahrizal, MT. sebagai sekretaris Departemen Teknik Sipil

Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Medan.

5. Bapak dan Ibu Dosen/ Staf Pengajar Departemen Teknik Sipil

Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan

masukan dan waktu dalam penyelesaian Tugas akhir ini.

ii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


6. Teristimewa untuk orang tua tercinta, J. Simanjuntak(+) dan M. br.

Dairi yang senantiasa mencurahkan segenap kasih sayang dan segala

dukungan yang tidak dapat terbalas oleh penulis.

7. Untuk abang penulis Marthin Simanjuntak, Samuel Simanjuntak

beserta adik Sarah Simanjuntak, dan saudara-saudara penulis yang

tidak bisa disebutkan satu persatu. Terima kasih atas cinta, doa dan

dukungannya kepada penulis.

8. Buat semua sahabat penulis (Muhardi, Daniel, Ajo, Kace, Rudolf,

Gea, Ganda, Kengkeng, Ezar, Tonggo, Imelda, Kobe, bang Ucok’04,

Opung, Daniel, Jhonra, Iki, Edo) beserta semua teman-teman

stambuk 04, 05, dan adik-adik 06, 07 dan terkhususnya adik-adik 08

yang namanya tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih atas

segala doa dan dukungannya.

Penulis menyadari bahwa penulisan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna,

karena keterbatasan pengetahuan, pengalaman serta referensi yang penulis miliki.

Untuk itu penulis mengharapkan saran-saran dan kritik demi perbaikan pada masa-

masa yang akan datang.

Medan, 2012

( Christian R. Simanjuntak )
05 0404 143

iii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ iv
DAFTAR ISTILAH ............................................................................................................ vii
DAFTAR TABEL............................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... ix
DAFTAR GRAFIK ............................................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Umum ................................................................................................ 1
I.2 Latar belakang ................................................................................... 2
I.3 Perumusan Masalah ........................................................................ 4
I.4 Pembatasan Masalah ....................................................................... 5
I.5 Tujuan Penulisan .............................................................................. 5
I.6 Manfaat Penulisan ........................................................................... 6
I.7 Sistematika Penulisan........................................................................ 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


II.1 Pemilihan Waktu Pegerakan ............................................................ 8
II.1.1 Umum ................................................................................... 8
II.1.2 Waktu Pergerakan .................................................................. 9
II.1.3 Faktor Pemilihan Rute ........................................................... 11
II.2 Studi Waktu Perjalanan dan Tundaan .............................................. 12
II.2.1 Waktu Perjalanan ................................................................. 12
II. 2.2 Kecepatan ............................................................................ 13
II.2.3 Tundaan . .............................................................................. 13
II.3 Karakteristik Arus Pada Ruas Jalan ................................................. 14
II.4 Hubungan Antara Volume, Kecepatan, dan Kerapatan .................. 15
II.5 Metode Survey Waktu Tempuh Kendaraan ..................................... 17
II.6 Metode Kenderaan Contoh (Floating Car Method) ......................... 18
II.6.1 Pengertian .............................................................................. 18
II.6.2 Tata Cara Survey ................................................................... 19
iv

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


II.6.3 Perhitungan Hasil Survey ...................................................... 19
II.7 Populasi dan Sampel ....................................................................... 20
Populasi ........................................................................................... 20
Sampel............................................................................................. 20
II.8 PengenalanMetode Travel Time Reliability Dalam Penentuan
waktu Perjalanan ............................................................................. 21
II.8.1 Umum .................................................................................... 21
II.8.2 Skema Umum Penggunaan Reliability ................................. 24
II.98 Penelitian-Penelitian Terdahulu Tentang Keandalan Waktu
Perjalanan ........................................................................................ 30

BAB III METOTODOLOGI PENELITITAN


III.1 Umum ............................................................................................. 32
III.2 Rencana Kerja................................................................................. 33
III.2.1 Studi Pendahuluan dan Kajian Pustaka ................................ 33
III.2.2 Perancangan dan Pelaksanaan Survei Pendahuluan ............. 34
III.2.3 Perancangan dan Pelaksanaan Survei Penelitian.................. 34
III.2.4 Pengumpulan dan Pengolahan Data ..................................... 35
III.2.5 Kompilasi Data ..................................................................... 35
III.3 Perhitungan Nilai Reliability .......................................................... 36
III.4 Kesimpulan dan Saran .................................................................... 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


IV.1 Pelaksanaan Penelitian ................................................................... 40
IV.2 Analisa Keandalan Waktu Perjalanan ............................................ 40
IV.2.1 Perhitungan TravelTime Pengguna Sepeda Motor .............. 40
IV.2.2 Perhitungan TravelTime Pengguna Mobil Pribadi............... 48
IV.2.3 Perhitungan TravelTime Pengguna Angkutan Umum ......... 55
IV.3 Karakteristik Responden ................................................................ 62
IV.3.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Usia ........... 62
IV.3.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat
Pendidikan ............................................................................ 63
IV.3.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis
Pekerjaan .............................................................................. 64
v

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


IV.3.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Moda Perjalanan
Yang Digunakan ................................................................... 65
IV.4 Data Perjalanan Responden ............................................................ 66
IV.4.1 Data Responden Berdasarkan Perkiraan Waktu
Perjalanan ............................................................................. 66
IV.4.2 Data Responden Berdasarkan Waktu Tambahan ................. 67
IV.4.3 Data Responden berdasarkan Latar Belakang Pemilihan
Waktu Pergerakan ................................................................ 67
IV.5 Analisa Keandalan Waktu Perjalanan (Responden) ...................... 68
IV.5.1 Perhitungan Travel Time Pengguna Sepeda Motor ............. 68
IV.5.2 Perhitungan Travel Time Pengguna Mobil Pribadi.............. 75
IV.5.1 Perhitungan Travel Time Pengguna Angkutan Umum ........ 81

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


V.1 Kesimpulan ...................................................................................... 88
V.2 Saran ................................................................................................ 93

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 94

vi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR ISTILAH

Average Travel Time :Rata-rata waktu perjalanan (menit)

Delay :Tundaan

On peak :Waktu Sibuk

Off peak :Waktu tidak sibuk

Planning Time :Waktu perjalanan rencana (menit)

Reliability :Keandalan

Travel Time :Waktu Perjalanan

Trip :Bepergian/perjalanan

Statistical Range :Bentang statistik

Travel Time Window :Besar Waktu Tempuh

Percent Variation :Persen variasi

Variability Index :Indeks variasi

Buffer Time Measures :Pengukuran waktu tambahan

Buffer Time :Waktu tambahan (menit)

Tardy Trip :Perjalanan terlambat

Florida Reliability Index :Indeks keandalan Florida

On-Time Arrival :Ketibaan tepat waktu

Misery Index :Indeks

Probabilistic Measure :Pengukuran probabilistik

Skew and Width Measure :Pengukuran asimetris dan lebar data

vii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Pergerakan Orang Di Perkotaan Berdasar Maksud


Pergerakan .............................................................................................. 10
Tabel 2.2 Perhitungan Waktu Tempuh Keandalan berdasar Lomax dan Van
Lint ......................................................................................................... 29
Tabel 2.3 Data Waktu Tempuh Untuk Beberapa Jalan di Adelaide ....................... 31
Tabel 3.7 Perhitungan Waktu Tempuh Keandalan berdasar Lomax dan Van
Lint ......................................................................................................... 37
Tabel 4.1 Data Waktu Tempuh Sepeda Motor ....................................................... 41
Tabel 4.2 Data Waktu Tempuh Mobil Pribadi ....................................................... 48
Tabel 4.3 Data Waktu Tempuh Angkutan Umum .................................................. 55
Tabel 4.4 Kelompok Responden Berdasarkan Usia ............................................... 62
Tabel 4.5 Kelompok Responden Berdasarkan Pendidikan..................................... 63
Tabel 4.6 Kelompok Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan .............................. 64
Tabel 4.7 Kelompok Responden Berdasarkan Moda Perjalanan ........................... 65
Tabel 4.8 Perkiraan Total Waktu Perjalanan Oleh Responden .............................. 66
Tabel 4.9 Perkiraan Total Waktu Tambahan Oleh Responden .............................. 67
Tabel 4.10 Latar Belakang Pemilihan Waktu Pergerakan ........................................ 68
Tabel 4.11 Data Waktu Tempuh Sepeda Motor (Responden).................................. 69
Tabel 4.12 Data Waktu Tempuh Mobil Pribadi (Responden) .................................. 75
Tabel 4.13 Data Waktu Tempuh Angkutan Umum (Responden) ............................ 81
Tabel 5.1 Data Waktu Tempuh Berdasarkan Survey ............................................. 91
Tabel 5.2 Data Waktu Tempuh Berdasarkan Responden ....................................... 92

viii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Hubungan antara kecepatan dengan kepadatan ...................................... 15


Gambar II.2 Hubungan antara Arus dengan Kepadatan ............................................. 16
Gambar II.3 Hubungan antara Kecepatan dengan Arus kendaraan ............................ 16
Gambar II.4 Kondisi Arus Lalu Lintas Berdasarkan Waktu Tempuh Rata-Rata ....... 22
Gambar II.5 Kondisi Arus Lalu Lintas Berdasarkan Waktu Keandalan ..................... 23

ix

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR GRAFIK

Grafik IV.1 Distribusi Waktu Tempuh Keandalan Pengguna Sepeda Motor ............ 47
Grafik IV.2 Distribusi Waktu Tempuh Keandalan Pengguna Mobil Pribadi ............ 54
Grafik IV.3 Distribusi Waktu Tempuh Keandalan Pengguna Angkutan Umum ....... 61
Grafik IV.4 Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Usia ....................................... 62
Grafik IV.5 Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ............................ 63
Grafik IV.6 Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ................................... 64
Grafik IV.7 Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Moda Perjalanan........................ 65
Grafik IV.8 Distribusi Waktu Tempuh Keandalan Pengguna Sepeda Motor
Responden .............................................................................................. 74
Grafik IV.9 Distribusi Waktu Tempuh Keandalan Pengguna Mobil Pribadi
Responden .............................................................................................. 80
Grafik IV.10 Distribusi Waktu Tempuh Keandalan Pengguna Angkutan Umum
Responden .............................................................................................. 86

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


ABSTRAK
“PENGARUH METODE KEANDALAN WAKTU PERJALANAN DALAM
PEMILIHAN WAKTU PERGERAKAN”

oleh : Christian Ronald Simanjuntak (05 0404 143)

Informasi tentang perkiraan waktu perjalanan lalulintas sangat berguna bagi


para pengguna jalan karena pengguna jalan tersebut dapat memilih dan menentukan
waktu perjalanan terbaik yang akan dilaluinya pada rute yang telah
ditentukan/dilewati sebelum melakukan perjalanan. Untuk itu diperlukan suatu
ukuran waktu perjalanan yang dapat diandalkan/dipercaya agar para pengguna jalan
tersebut dapat sampai di tempat/tujuan perjalanannya dengan tepat waktu atau dengan
kata lain, perjalanannya tidak mengalami keterlambatan.

Perhitungan waktu perjalanan berdasarkan Keandalan Waktu Perjalanan


(Travel Time Reliability) memang masih jarang dibahas secara mendetail dalam
perkuliahan, namun teori ini dapat membantu dan memberikan informasi yang sangat
bermanfaat bagi para pengguna jalan, pengiriman barang ataupun untuk manajemen
sistem transportasi. Untuk mengaplikasikan teori ini, maka diadakan
penelitian/penelitian sederhana dimana daerah Simpang Limun digunakan sebagai
daerah penelitian. Tujuan akhir dari penelitian sederhana ini untuk mengembangkan
informasi tentang waktu perjalanan pada rute yang telah ditentukan dengan
menggunakan rumus Lomax dan Van Lint yaitu mengukur statistical range, buffer
time measure, tardy trip indicators, probabilistic dan skew and width measures,
pengukuran ini menjelaskan nilai secara statistic, reliability,dan unreliability.

Dari 82 responden pelaku perjalanan dari Simpang Limun menuju


Universitas Sumatera Utara, didapat 52.439% masyarakat memilih kebiasaan menjadi
faktor utama dalam pemilihan waktu pergerakan, 25.609% memberi alasan untuk
menghindari kemacetan, 13.415% memberi alasan untuk menghindari keterlambatan
dan 8.53% dengan alasan lainnya. Berdasarkan dari rumus Lomax dan Van Lint
diperoleh perhitungan secara statistical range untuk sepeda motor 22.05 menit – 29.25
menit, mobil pribadi 26.77 menit – 35.11 menit, angkutan umum 31.03 menit – 38.67
menit, buffer indeks sepeda motor sebesar 36.45 %, mobil pribadi 29.28 %, angkutan
umum 28.06 %, secara planning time sepeda motor 35 menit, mobil pribadi 40 menit,
angkutan umum 45 menit, secara tardy trip diperoleh sepeda motor 80.65 %, mobil
pribadi 62.5 %, angkutan umum 77.14 %, dengan misery indeks sepeda motor 0.235,
mobil pribadi 0.185, angkutan umum 0.179. secara ketidakandalan diperoleh nilai
probabilitas sepeda motor 30 menit, mobil pribadi 36 menit, dan angkutan umum 42
menit

KATA KUNCI Waktu Tempuh Keandalan, Lomax dan Van Lint, Reliability,
Unreliability

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Umum

Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, saat ini sedang mengalami

perkembangan yang pesat dalam intensitas aktifitas sosial ekonomi seiring dengan

kemajuan ekonomi yang telah terjadi. Jumlah penduduk yang semakin meningkat di

suatu wilayah merupakan faktor utama pembangkit kebutuhan perjalanan sehingga

pada akhirnya perlu adanya tingkat efisiensi perjalanan. Peningkatan jumlah

pergerakan yang terjadi sebagai akibat dari perkembangan aktifitas masyarakat

sehingga menuntut akan kualitas maupun kuantitas baik sarana dan prasarana yang

seimbang.

Salah satu prasarana yang akan mempercepat pertumbuhan dan pengembangan

suatu daerah serta akan membuka hubungan sosial, ekonomi dan budaya antar daerah

adalah Jalan Raya. Sebagai prasarana perhubungan pada hakekatnya jalan

merupakan unsur penting dalam mewujudkan sasaran pembangunan dan hasil-

hasilnya, pertumbuhan ekonomi dan tercapainya stabilitas nasional yang sehat dan

dinamis. Namun dalam perkembangannya luas jalan raya terutama di daerah

perkotaan sulit untuk dikembangkan dikarenakan keterbatasan lahan, sehingga

jumlah prasarana ini tidak sesuai lagi dengan jumlah sarana yang terus berkembang.

Didalam undang-undang Republik Indonesia No. 38 tahun 2004 tentang

prasarana jalan, disebutkan bahwa jalan mempunyai peranan penting dalam

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


mewujudkan perkembangan kehidupan bangsa. Maka jalan darat ini sangat

dibutuhkan oleh masyarakat di dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari.

Dalam rangka membantu mengembangkan daerah, maka diperlukan adanya

jaringan transportasi yang dapat menjangkau daerah potensial dan daerah terpencil

sekalipun. Maka perencanaan pembuatan jalan raya mempunyai banyak aspek dan

bidang lain selain bidang teknik, misalnya bidang ekonomi, sosial, politik dan lain-

lain. Tetapi dikarenakan keterbatasan dana dan lahan maka perkembangan jalan di

Indonesia cukup sulit dilaksanakan terutama di daerah perkotaan, maka dari itu

pelaku pergerakan berusaha mencari waktu tempuh terandalnya dalam upaya untuk

mencapai tempat tujuan tepat pada waktunya, maka metode pemilihan waktu

pergerakan yang dapat membantu pengendara mencapai tempat tujuan dengan waktu

yang lebih cepat dan lebih efisien. Dimana kita ketahui bahwa masalah yang

berhubungan dengan pergerakan lalu lintas pada suatu jalan di dalam kota

merupakan permasalahan yang rumit bagi pengaturan lalu lintas.

I.2 Latar Belakang

Kota Medan merupakan salah satu kota besar di Indonesia, peningkatan

pergerakan menyebabkan tidak terlepasnya masalah kemacetan dan tundaan di kota

ini. Salah satu masalah kemacetan dan tundaan biasanya sangat sering dialami oleh

masyarakat terlebih lagi bagi masyarakat dalam upaya melakukan pergerakan

menuju ke tempat tujuannya. Penduduk merupakan faktor utama dalam

perkembangan suatu kota yang diiringi dengan pertumbuhan wilayah perkotaan dan

perekonomian terutama di kota-kota besar dan kota-kota pendukung sekitarnya serta

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


kota-kota yang memiliki pusat-pusat kegiatan tertentu. Oleh sebab itu, perjalanan

merupakan aktivitas yang sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Pada

dasarnya seseorang melakukan perjalanan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal

ini dikarenakan kebutuhan-kebutuhan tersebut tidak dapat dipenuhi di sekitar tempat

tinggal. Ketidaklancaran arus lalu-lintas ini menimbulkan biaya tambahan, tundaan,

kemacetan dan bertambahnya polusi udara dan suara. Pemerintah telah banyak

melakukan usaha penanggulangan, diantaranya membangun jalan bebas hambatan,

jalan tol, dan jalan lingkar namun masalah tersebut tidak dapat terselesaikan dengan

mudah.

Sebagai kota nomor lima terbesar di Indonesia dan juga ibukota propinsi

Sumatera Utara, Medan memiliki kemajuan pesat di segala bidang seperti dalam

bidang sosial, ekonomi, pendidikan dan lain-lain. Terutama berkaitan dalam bidang

pendidikan Medan memiliki Universitas yang cukup ternama di Indonesia, yaitu

Universitas Sumatera Utara, sebagai salah satu dari universitas terbaik Universitas

Sumatera Utara termasuk salah satu hal yang menyebabkan bertumbuhnya jumlah

penduduk di Medan. Maka dari itu sangat wajar apabila aktivitas penduduknya relatif

tinggi. Universitas Sumatera Utara menjadi tarikan yang besar bagi daerah-daerah di

sekitarnya, salah satunya adalah pergerakan dari Simpang Limun.

Simpang Limun terletak di Kecamatan Medan Kota, salah satu dari 21

kecamatan di kota Medan. Kecamatan Medan Kota berbatasan dengan Kecamatan

Medan Maimun di sebelah barat, Kecamatan Medan Denai di timur, Kecamatan

Medan Amplas di selatan, dan Kecamatan Medan Area di utara. Kecamatan Medan

Kota terdiri atas 12 Kelurahan. Pada tahun 2006, menurut data dari BPS kota Medan,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


kecamatan ini mempunyai penduduk sebesar 82.982 jiwa. Luasnya adalah 7,99 KM²

dan kepadatan penduduknya adalah 10.385,73 jiwa/km². Di kecamatan ini, terdapat

kompleks pemukiman padat penduduk, pasar, pertokoan, lapangan sepak bola,

showroom, dll.

Kebutuhan akan perjalanan menuntut adanya pemilihan waktu pergerakan

terbaik dari Simpang Limun ke Universitas Sumatera Utara sehingga dapat

mengefisiensikan waktu, dan biaya yang dibutuhkan untuk mencapai daerah tujuan

tersebut. setiap pelaku perjalanan berusaha mencari waktu pergerakan terbaik

masing-masing yang dapat meminimalisir waktu perjalanan. Hasilnya, pelaku

perjalanan akan mencoba mencari beberapa waktu pergerakan yang akhirnya

berakhir pada suatu pola pergerakan yang stabil setelah beberapa kali mencoba-coba.

Untuk memperoleh informasi hal-hal apa sajakah yang menjadi pertimbangan

masyarakat Simpang Limun dalam memilih waktu pergerakan menuju Universitas

Sumatera Utara dan bagaimana sebenarnya kemampuan waktu terjadinya pergerakan

tersebut menampung pergerakan lalulintas. Maka perlu dilakukan penelitian dengan

judul ”pengaruh metode keandalan waktu perjalanan dalam pemilihan waktu

pergerakan di Simpang Limun – Universitas Sumatera Utara”.

I.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


1. Alasan apakah yang menjadi penentu masyarakat Perumnas Mandala dalam

menentukan pemilihan waktu pergerakan.

2. Apakah dalam melakukan perjalanan dari Simpang Limun menuju Universitas

Sumatera Utara masyarakat memperhatikan keandalan waktu.

I.4 Pembatasan Masalah

Adapun pembatasan masalah dari penelitian ini adalah:

1. Tugas akhir ini hanya membahas tentang perkiraan waktu tempuh keandalan

dengan rute Simpang Limun – Jl. Sisingamaraja – Jl. Juanda – Jl. Mongonsidi

– Jl. Jamin Ginting - Universitas Sumatera Utara dan tidak sebalikya.

2. Analisa diambil berdasarkan jam puncak pada hari sibuk dengan

menggunakan waktu sebagai variabel. Penelitian dilakukan 5 hari yaitu

Senin, Selasa, Rabu, Kamis dan Jum’at.

3. Dalam tugas akhir ini, permasalahan dibahas dengan menggunakan 3 buah

moda yang berbeda.

Moda yang digunakan antara lain :

• Angkutan kota

• Sepeda motor

• Mobil

I.5 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan ini adalah :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


1. Untuk mengetahui perbandingan waktu perjalanan kendaraan dari Simpang

Limun menuju Universitas Sumatera Utara.

2. Untuk memperoleh informasi dalam menentukan waktu terandal bagi

masyarakat pengguna rute tersebut.

I.6 Manfaat Penulisan

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah ilmu

pengetahuan, khususnya tentang perkitaan waktu tempuh keandalan. Kegunaan lain

dari hasil penelitian ini adalah dapat dimanfaatkan sebagai dasar penentu pemilihan

waktu pergerakan dari Simpang Limun menuju Universitas Sumatera Utara, Hasil

dari penelitian ini juga dapat dimanfaatkan sebagai dasar pemikiran oleh penelitilain

yang berminat melakukan penelitian yang sejenis dengan penelitian ini.

I.7 Sistematika Penulisan

Untuk mencapai tujuan penelitian ini dilakukan beberapa tahapan yang

dianggap perlu. Metode dan prosedur pelaksanaannya secara garis besar adalah

sebagai berikut.

BAB.I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan latar belakang masalah,tujuan,manfaat penelitian ini, ruang

lingkup pembahasan dan sistematika penulisan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB.II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini meliputi pengambilan teori dari beberapa sumber bacaan yang

mendukung analisa permasalahan yang berkaitan dengan Tugas Akhir ini.

BAB.III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas tentang pendiskripsian dan langkah – langkah kerja yang

akan dilakukan dengan cara memperoleh data – data yang relevan dengan penelitian

ini.

BAB.IV PENGUMPULAN DATA DAN PENGOLAHAN DATA

Bab ini membahas tentang pengumpulan data – data yang di peroleh,

selanjutnya data – data tersebut di olah untuk mendapatkan beberapa kesimpulan.

BAB.V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan kesimpulan logis berdasarkan analisa data, temuan dan bukti

yang di sajikan sebelumnya yang menjadi dasar untuk menyusun suatu saran sebagai

suatu usulan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Pemilihan Waktu Pergerakan

II.1.1 Umum

Dewasa ini jaringan jalan di kota besar di Indonesia mengalami permasalahan

transportasi yang sangat kritis seperti kemacetan lalu lintas yang disebabkan oleh

tingginya tingkat urbanisasi, pertumbuhan ekonomi, kepemilikan kendaraan, serta

berbaurnya peranan fungsi jalan arteri, kolektor, dan lokal sehingga jaringan jalan

tidak dapat berfungsi secara efisien.

Pada sistem transportasi tersebut dapat dilihat bahwa kondisi keseimbangan

dapat terjadi pada beberapa tingkat. Yang paling sederhana keseimbangan pada

sistem jaringan jalan; setiap pelaku perjalanan ketika sudah menemukan rute

perjalanan terbaik akan berusaha mencari waktu pergerakan terbaik masing-masing

yang dapat meminimumkan biaya perjalanannya (misalnya waktu), setiap pelaku

perjalanan ingin mendapatkan waktu tempuh keandalan yang konsisten yang mereka

ukur sendiri dari beberapa hari percobaan sehingga mereka bisa mendapatkan waktu

tempuh yang sama hari ini, besok, dan seterusnya. Hasilnya, mereka akan mencoba

mencari beberapa waktu pergerakan yang akhirnya berakhir pada suatu pola

pergerakan yang stabil.

Proses pengalokasian pergerakan tersebut menghasilkan suatu pola pergerakan

yang arus pergerakannya dapat dikatakan berada dalam keadaan seimbang jika setiap

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


pelaku perjalanan tidak dapat lagi mencari rute dan waktu pergerakan yang lebih

baik untuk mencapai zona tujuannya karena mereka telah melakukan pergerakan

terbaik yang telah tersedia. Kondisi ini disebut kondisi keseimbangan jaringan jalan.

II.I.2 Waktu Pergerakan

Ada beberapa konsep dasar yang melatarbelakangi keterkaitan dalam

pembentukan sistem jaringan. Konsep tersebut dibagi dalam dua bagian, yakni :

1. Konsep pergerakan tidak-spasial (tanpa batas ruang) di dalam kota,

misalnya yang menyangkut pertanyaan mengapa orang melakukan

perjalanan, kapan orang melakukan perjalanan, dan jenis angkutan yang

digunakan.

2. Konsep pergerakan spasial (dengan batas ruang) di dalam kota, termasuk

pola tata guna lahan, pola perjalanan orang, dan pola perjalanan angkutan

barang.

Waktu terjadinya pergerakan sangat tergantung pada kapan seseorang

melakukan aktivitasnya sehari-harinya. Dengan demikian, waktu perjalanan sangat

tergantung pada maksud perjalanan. Perjalanan dengan maksud sekolah ataupun

pendidikan cukup banyak jumlahnya dibandingkan dengan tujuan lainnya sehingga

pola perjalanan sekolah ini pun turut mewarnai pola waktu puncak perjalanan. Dalam

perjalanan ini dijumpai 2 puncak perjalanan dengan maksud sekolah (menuju

Universitas Sumatera Utara), yaitu pada pagi hari jam 07.00-09.00, di siang hari jam

12.00-14.00.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Tabel 2.1 Klasifikasi pergerakan orang di perkotaan berdasarkan maksud pergerakan.

Aktivitas Klasifikasi Perjalanan Keterangan

1. Ke dan dari tempat


I. Ekonomi kerja Jumlah orang yang bekerja tidak
2. Yang berkaitan dengan tinggi, sekitar 40%-50% penduduk.
• Mencari Nafkah bekerja Perjalanan yang berkaitan dengan
• Mendapatkan 3. Ke dan dari toko dan pekerja termasuk:
barang dan keluar untuk keperluan
pelayanan pribadi a. Pulang ke rumah
b. Mengangkut barang
Yang berkaitan dengan belanja c. Ke dan dari rapat
atau bisnis pribadi
Pelayanan hiburan dan rekreasi
diklasifikasikan secara terpisah,
tetapi pelayanan medis, hukum,
dan kesejahteraan termasuk disini.

II. Sosial 1. Ke dan dari rumah Kebanyakan fasilitas terdapat


teman dalam lingkungan keluarga dan
Menciptakan, menjaga 2. Ke dan dari tempat tidak menghasilkan banyak
hubungan pribadi pertemuan bukan di perjalanan. Butir 2 juga
rumah terkombinasi dengan perjalanan
dengan maksud hiburan.

III. Pendidikan 1. Ke dan dari sekolah, Hal ini terjadi pada sebagian besar
kampus dan lain-lain penduduk yang berusia 5-22 tahun.
Di negara sedang berkembang
jumlahnya sekitar 85% penduduk.

IV. Rekreasi dan 1. Ke dan dari tempat Mengunjungi restoran, kunjungan


Hiburan rekreasi sosial, termasuk perjalanan pada
2. Yang berkaitan dengan hari libur.
perjalanan dan
berkendaraan untuk
rekreasi

V. Kebudayaan 1. ke dan dari tempat Perjalanan kebudayaan dan hiburan


Ibadah sangat sulit dibedakan.
2. Perjalanan bukan
hiburan ke dan dari
daerah budaya serta
pertemuan politik

( sumber : Ofyar. Z. Tamin, Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, 2000 )

10

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Di lain hal waktu tempuh dan jarak sesungguhnya dalam kejadian sehari-hari

di lapangan sering dijumpai tidak selalu sebanding, ini disebabkan oleh adanya jarak

yang panjang, waktu tempuhnya cepat, tetapi ada pula jarak yang pendek justru

sebaliknya(waktu tempuhnya lama). Penyebabnya barangkali terletak pada kondisi

ruas jalan atau rute yang dilewati seperti, ruas jalannya padat atau macet, atau ruas

jalannya jelek (permukaannya berlubang-lubang, jalan tanah, kerikil, dan lain-lain).

II.1.3 Faktor Penentu Pemilihan Rute

Seperti pemilihan moda, pemilihan rute juga dipengaruhi oleh beberapa

alternatif seperti terpendek, tercepat, termurah, dan juga di asumsikan bahwa

pengguna jalan mempunyai informasi yang cukup (tentang kemacetan jalan)

sehingga mereka dapat menentukan rute yang terbaik.

Untuk angkutan umum, rute telah di tentukan berdasarkan moda transportasi

(misal, bus dan kereta api mempunyai rute yang tetap). Dalam kasus ini pemilihan

moda dan rute dilakukan bersama - sama. Untuk kenderaan pribadi, di asumsikan

bahwa orang memilih moda dulu baru rutenya.

Ada beberapa faktor penentu utama pemilihan rute yaitu :

1. Waktu tempuh

Waktu tempuh adalah waktu total perjalanan yang perlukan,termasuk berhenti

dan tundaan, dari satu tepat ke tempat lain melalui rute tertentu.Waktu tempuh

dapat diamati cara metode pengamat bergerak, yaitu pengamat mengemudikan

kenderaan survei di dalam arus lalulintas dan mencatat waktu tempuhnya.

11

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2. Nilai waktu

Nilai waktu adalah sejumlah uang yang disediakan seseorang untuk

dikeluarkan (atau dihemat) untuk menghemat satu unit perjalanan. Nilai waktu

biasanya sebanding dengan pendapatan perkapita, merupakan perbandingan

yang tetap dengan tingkat pendapatan. Ini didasari bahwa waktu perjalanan

tetap konstan sepanjang waktu, relatif terhadap pengeluaran konsumen. Ini

merupakan asumsi yang agak berani karena sedikit atau tidak adanya data

empirik yang menyokongnya.

3. Biaya perjalanan

Biaya perjalanan dapat dinyatakan dalam bentuk uang, waktu tempuh, jarak

atau gabungan ketiganya yang biasa disebut biaya gabungan. Dalam hal ini

diasumsilan bahwa total biaya perjalanan sepanjang rute tertentu adalah jumlah

dari biaya setiap ruas jalan yang di lalui.

4. Biaya operasi kenderaan

Biaya operasi kenderaan merupakan biaya yang penting. Perbaikan atau

peningkatan mutu perasarana dan sarana transportasi kebanyakan bertjuan

mengurangi biaya ini. Biaya operasi kenderaan antara lain meliputi

penggunaan bahan bakar, pelumas, biaya penggantian (misalnya ban), biaya

perawatan dan upah atau gaji supir.

II.2 Studi Waktu Perjalanan dan Tundaan

II.2.1 Waktu Perjalanan

Waktu perjalanan (Travel Time) didefinisikan sebagai total/keseluruhan waktu

yang dibutuhkan oleh suatu moda/kendaraan untuk menempuh suatu rute perjalanan

12

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


dari daerah asal menuju daerah tujuan. Untuk mengetahui waktu yang diperlukan

untuk perjalanan ini maka dibutuhkan perhitungan nilai waktu perjalanan, dimana

perhitungan ini menghasilkan data berupa waktu yang dibutuhkan untuk menjalani

suatu ruas jalan dari daerah asal menuju tujuan, kecepatan kendaraan dan juga

tundaan.

II.2.2 Kecepatan

Kecepatan (speed) adalah jarak yang dapat ditempuh suatu kenderaan pada

suatu ruas jalan per satuan waktu. Satuan yang umum di gunakan di Indonesia adalah

kilometer/jam.

II.2.3 Tundaan

Tundaan (delay) adalah waktu yang hilang akibat gangguan terhadap arus lalu-

lintas atau pengaturan sistem arus lalu lintas.

Jenis-jenis tundaan sebagai berikut :

a. Operational Delay (akibat friction)

Ada dua jenis, yaitu:

• Side Friction adalah tundaan yang diakibatkan oleh gangguan diantara

komponen-komponen lalu-lintas di luar arus itu sendiri, misalnya : kendaraan

yang parkir di badan jalan, adanya pejalan kaki yang mengganggu arus lalu

lintas.

13

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


• Internal Friction adalah tundaan yang diakibatkan oleh gangguan dalam arus

itu sendiri, misalnya terdapatnya volume lau lintas yang tinggi, kapasitas ruas

jalan yang terbatas dan lain-lainya.

b. Fixed Delay

Pada bagian ini terdapat tundaan yang disebabkan oleh adanya pengaturan alat

lalulintas seperti : Traffic Light dan rambu stop pada perlintasan Kereta api.

II.3 Karakteristik Arus Pada Ruas Jalan

1. Volume (Q)

Volume adalah jumlah kendaraan yang melewati suatu penampang/potongan

jalan dalam priode tertentu atau jumlah kendaraan persatuan waktu. Volume

dapat dinyatakan dalam kendaraan /jam, kend/menit dan lain-lain.

Perbedaan antara volume dan besar arus yaitu, volume adalah jumlah

kendaraan yang melewati suatu penampang tertentu pada suatu ruas jalan

tertentu per satuan waktu tertentu, sedangkan besar arus mewakili jumlah

kendaraan yang melewati suatu titik selama interval waktu kurang dari satu

jam tetapi dinyatakan dalam jam.

2. Kecepatan (V)

Kecepatan adalah laju perjalanan dalam jarak per satuan waktu. Satuan yang

digunakan adalah kilometer/jam, mil/jam, meter/detik. Kecepatan terdiri dari

kecepatan bergerak, kecepatan perjalanan dan kecepatan setempat.

14

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3. Kerapatan/kepadatan (D)

Kerapatan/kepadatan adalah perbandingan antara jumlah kendaraan yang ada

pada suatu potongan jalan dengan panjang jalannya. Satuannya dalam

kendaraan/kilometer. Penilaian kondisi suatu ruas jalan dengan menggunakan

ketiga parameter di atas dapat memberikan hubungan antara masing-masing

parameter, yaitu antara kecepatan dengan kepadatan, kecepatan dengan volume

dan volume dengan kepadatan.

II.4 Hubungan antara Volume, Kecepatan dan Kerapatan.

Hubungan dasar antara ke tiga parameter arus lalu lintas dinyatakan dalam

volume, kecepatan dan kepadatan dapat digambarkan secara grafis seperti yang

terlihat pada gambar berikut ini.

Gambar 2.1. Hubungan antara kecepatan dengan kepadatan

Pada kondisi kurva di atas menggambarkan bahwa pada kondisijam sibuk nilai

kecepatan mengalami penurunan sedangkan nilai kepadatan akan semakin

bertambah.

15

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Gambar 2.2. Hubungan antara Arus dengan Kepadatan

Bertambahnya arus lalu lintas berakibat kecepatan rata-rata ruang akan

berkurang sampai kerapatan/kepadatan Kritis (volume maksimum) tercapai. Setelah

kerapatan kritis tercapai, maka kecepatan rata-rata ruang dan volume akan

berkurang. Kurva di atas menunjukkan bahwa pada kondisi jam sibuk nilai arus

maksimumnya akan bertambah, hingga nilai kepadatannya maksimum.

Gambar 2.3. Hubungan antara Kecepatan dengan Arus kendaraan

Kurva di atas menggambarkan bahwa kecepatan kendaraan akan meningkat

naik hingga pada arus maksimum kendaraan, setelah itu kecepatan kendaraan akan

kembali turun setelah melewati arus maksimum kendaraan.

16

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


II.5 Metode Survey Waktu Tempuh Kendaraan

Di dalam buku panduan survai dan perhitungan waktu perjalanan lalulintas

yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Bina Marga Bidang Pembinaan Jalan dan Kota

1990, di jelaskan bahwa dalam survai waktu tempuh kenderaan, dikenal tiga macam

kecepatan yaitu kecepatan seketika (spot speed), kecepatan kenderaan rata-rata

selama bergerak (running speed) dan kecepatan rata-rata kenderaan yang dihitung

dari jarak tempuh dibagi dengan waktu tempuh (journey speed), jadi termasuk waktu

kenderaan berhenti.

Di dalam studi ini, survai waktu tempuh kenderaan yang diperoleh adalah

kecepatan seketika (spot speed). Pengukuran spot speed dapat dilakukan dengan

beberapa metode antara lain :

1. Manual Count

Manual count adalah pencatatan waktu tempuh dari kenderan contoh yang

melewati segmen/penggal jalan pengamatan. Pencatatan waktu tempuh ini

dilakukan dengan menghidupkan stopwatch saat roda depan kenderaan contoh

melewati garis injak pertama, seterusnya mengikuti lajur kenderaan, dan stop

watch dimatikan tepat saat roda kendaraan tersebut melewati garis injak kedua.

2. Enescope

Enescope adalah kotak cermin yang berbentuk cermin yang berbentuk L. alat

ini diletakkan di pinggir jalan untuk membelokkan garis pandangan kearah

tegak lurus jalan. Pengamatan disatu ujung potong jalan dan enescope jika

digunakan dua enescope. Pengukuran waktu tempuh digunakan alat stopwatch

yang dimulai pada saat kenderaan melewati pengamat dan dihentikan pada saat

kenderaan melewati enescope.

17

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3. Radar meter

Radar meter bekerja menurut prinsip Doppler, yang mana kecepatan dari

pergerakan proporsional dengan perubahan frekuensi diantara dua radio

transmisi target ddan radio pemantul. Peralatan mengukur perbedaan dan

mengubah pembacaan langsung ke mph.

4. Pemotretan

Dalam metode ini kamera foto mengambil gambar pada interval waktu yang

ditetapkan. Gambar-gambar yang diperoleh dari hasil survey diproyeksikan

dengan menggunakan alat proyektor kesuatu layer yang sudah mempunyai

pembagian skala, dengan demikian perpindahan skala dengan perpindahan

masing-masing kenderaan dapat dihitung.

II.6 Metode Kenderaan Contoh (Floating Car Method )

II.6.1 Pengertian

Cara ini dilakukan dengan kendaraan contoh yang dikendarai pada arus lalu-

lintas dengan mengikuti salah satu dari kondisi operasi sebagai berikut :

a. Pengemudi berusaha membuat kendaraan contoh mengambang pada arus

kendaraan dalam artian mengusahakan agar jumlah kendaraan yang disiap

kendaraan contoh sama dengan kendaraan yang menyiap kendaraan contoh.

b. Pengemudi mengatur kecepatan sesuai dengan perkiraan kecepatan arus

kendaraan.

c. Kendaraan contoh melaju sesuai dengan kecepatan batas kecuali terhambat

oleh kondisi lalu-lintas yang disurvey. Pada cara ini dapat diperoleh kecepatan

18

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


perjalanan total dan kecepatan bergerak serta lokasi hambatan dan lamanya

hambatan di sepanjang rute.

II.6.2 Tata Cara Survey

Titik awal dan titik akhir dari rute yang disurvai perlu diidentifikasi terlebih

dahulu untuk memperkirakan kondisi lalu-lintas yang ada. Titik-titik antara di

sepanjang rute perlu juga diidentifikasi yang dapat dipakai sebagai titik kontrol.

Stop watch dimulai pada titik awal survey. Selanjutnya kendaraan contoh

dikendarai di sepanjang rute sesuai dengan perkiraan kriteria operasi yang diambil.

Ketika kendaraan berhenti atau terpaksa bergerak sangat lambat, karena kondisi yang

ada, maka stop watch kedua digunakan untuk mencatat waktu hambatan yang

dialami. Masing-masing lokasi, lamanya dan penyebab hambatan dicatat pada lembar

kerja lapangan. Kode angka dapat digunakan untuk mengidentifikasi jenis hambatan

yang ada. Pada akhir rute, stop watch dihentikan dan waktu total perjalanan dicatat.

Jarak rute serta jarak pada masing-masing seksi dapat diperoleh dari odometer

kendaraan contoh. Dianjurkan untuk melakukan survey sebanyak 6 kali perjalanan.

Apabila jumlah tersebut tidak dapat dicapai, di dalam praktek dapat dilaksanakan

selama 3 kali perjalanan.

Contoh lembar survey dapat dilihat pada Lampiran 2.

II.6.3 Perhitungan Hasil Survey

Pada metode ini, rangkuman statistik dapat dihasilkan pada masing-masing

seksi diantara rute yang disurvai yang mencakup kecepatan dan hambatan yang ada.

19

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Kecepata total perjalanan dan kecepatan perjalanan bergerak dapat diperoleh dari

persamaan berikut :

K= . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (5)

dimana : K = kecepatan perjalanan (kpj)

J = panjang rute/seksi (km)

W = waktu tempuh (menit)

Selanjutnya kecepatan rata-rata ruang dapat diperoleh dari persamaan berikut :

K=∑ . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(6)

dimana : K = kecepatan perjalanan (kpj)

J = panjang rute/seksi (km)

Ew= jumlah waktu tempuh untuk semua sampel kendaraan (menit)

N = jumlah sampel kendaraan

Persamaan untuk mendapatkan kecepatan kendaraan bergerak diperoleh dengan

mengganti total perjalanan dengan perjalanan bergerak pada persamaan di atas.

II.7 Populasi dan sampel

II.7.1 Populasi

Menurut sugiarto (2003), populasi merupakan keseluruhan unit atau individu

dalam ruang lingkup yang akan diteliti. Populasi penelitian ini adalah masyarakat

Simpang Limun yang melakukan perjalanan ke Universitas Sumatera Utara.

II.7.2 Sampel

Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampel. purposive

sampel adalah teknik penentuan sampel untuk tujuan tertentu (Sugioni, 1998).

20

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Didasarkan atas pertimbangan roscoe (dalam sugiyono,2003) yang mengatakan

ukuran sampel yang layak digunakan dalam penelitian sosial adalah antara 30 sampai

dengan 500.

Adapun kriteria sampel didasarkan atas ketentuan sebagai berikut:

1. Responden yang dipilih adalah penduduk atau masyarakat Simpang Limun

yang menetap atau tinggal di daerah tersebut.

2. Karakteristik responden adalah pelaku perjalanan dari Simpang Limun menuju

Universitas Sumatera Utara.

II.8 Pengenalan Metode Travel Time Reliability Dalam Penentuan Waktu

Perjalanan

II.8.1 Umum

Hampir semua orang berusaha untuk mencapai tujuan mereka tepat pada

waktunya, sayangnya pergerakan itu dilakukan hampir pada saat yang bersamaan,

biasanya selama jam puncak, pelaku perjalanan umumnya sudah terbiasa dengan

kemacetan tiap harinya dan sudah mempersiapkan untuk hal tersebut.

Karena setiap orang menginginkan satu satuan waktu yang tetap, yang mereka

gunakan dalam perancanaan perjalanan mereka yaitu waktu yang tetap dari hari ke

hari atau dari waktu ke waktu dalam satu hari. Dengan kata lain, setiap orang

menginginkan suatu perjalanan yang jika hari ini memakan waktu setengah jam,

setengah jam besok, dan seterusnya, maka perlu sebuah ukuran yang dapat

diandalkan. Sehingga masalah – masalah seperti di atas tidak terjadi.

21

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Pelaku perjalanan kurang mentolerir terhadap tundaan yang tidak terduga

(unexpected delays) dikarenakan tundaan ini memiliki konsekuensi yang lebih besar

dibandingkan dengan kemacetan tiap harinya. Pelaku perjalanan juga cenderung

untuk mengingat beberapa hari terburuk yang mereka habiskan di lalu lintas,

dibanding waktu rata-rata dalam setahun.

Gambaran Kondisi Lalu Lintas

Waktu
Tempuh
Rata-Rata Tahunan

Jan. July Dec.

Yang Dialami Pelaku Perjalanan

Yang Pelaku Perjalanan Ingat

Waktu
Tempuh

Variasi Waktu Tempuh dari Hari ke Hari

Jan July Dec.

Gambar 2.4. Perhitungan waktu tempuh rata-rata didapat data yang kurang lengkap.

Reliability merupakan suatu ukuran yang dapat dipercaya atau ukuran yang

dapat diandalkan untuk melakukan sesuatu. Namun untuk Travel Time Reliability

22

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


tujuannya adalah untuk mencari waktu keandalan dalam melakukan suatu perjalanan

untuk suatu alasan ataupun pekerjaan dari suatu zona menuju zona lain pada rute

tertentu. Reliability Travel Time sangat erat kaitannya dengan masalah kemacetan,

dimana terdapat berbagai macam gangguan atau tundaan yang dapat mengakibatkan

keterlambatan atau kehilangan waktu perjalanan setiap hari, dimana bila ini terjadi

dalam skala besar maka sangat besar pengaruhnya terhadap tingkat perekonomian.

Perbedaan Kecil dalam


Waktu Tempuh Rata-rata

Waktu
Tempuh
Rata-Rata Harian

Sebelum Sesudah

Perbedaan Besar dalam


Waktu Tempuh Keandalan

Waktu
Tempuh
Hari terburuk
dalam sebulan

Sebelum Sesudah

Gambar 2.5. Pengukuran waktu tempuh keandalan

23

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


II.8.2 Skema Umum Penggunaan Reliability

Mengukur waktu keandalan perjalanan relatif baru, tetapi beberapa pengukuran

telah terbukti efektif, beberapa cara pengukuran metode pengukuran keandalan

waktu perjalanan yang paling efektif adalah :

1. Persentile ke-95. Persentile ke-95 adalah waktu perjalanan yang di anggap

paling sibuk pada arus lalulintas (TTI, 2006). Perhitungan nilai percentile

ke-95 didapat dari data waktu perjalanan pada pengamatan/penelitian.

Rumus Persentil:

1( N + 1)
P1 = ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2)
100

P1 = Persentil 1

N= Jumlah perjalanan

Travel Time Window = Waktu Rata-Rata Perjalanan ± Standard Deviasi


Buffer Indek =

Buffer Time = (Buffer Indek) x (Waktu Rata-Rata Perjalanan)


Planning time indeks =


Free flow time =

Planning Time = Planning Time Indeks x Free Flow Time

2. Rumus Lomax dan Van Lint

24

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Karena Reliability didefinisikan terhadap bagaimana perjalanan berubah-ubah

setiap harinya, maka sangat penting untuk mempertimbangkan variabilitas yang ada.

Dengan menghitung total waktu rata-rata perjalanan dan total waktu tambahan yang

dibutuhkan bagi para pengguna jalan untuk memastikan berapa jumlah waktu yang

agar para pengguna jalan bisa sampai ke tujuan tepat waktu.

Yang termasuk dalam perhitungan Reliability Lomax dan Van Lint adalah:

• Statistical Range menunjukkan waktu tempuh tersering dialami, umumnya

statistik dari deviasi standar untuk menunjukkan perkiraan dari kondisi

transportasi yang mungkin dialami oleh pelaku perjalanan. Pengukuran ini

umumnya menggambarkan pengukuran variabilitas.

o Travel Time Window

Deviasi standar dari waktu tempuh yang dikombinasikan dengan

waktu tempuh rata-rata dari sejumlah pengukuran untuk

menciptakan pengukuran keandalan dan variasi. Penjumlahan dan

pengurangan dari waktu tempuh rata-rata akan memberikan sebesar

mana nilai waktu tempuh akan bervariasi. Penggunaan standar

deviasi akan meliputi 68% data yang dianalisa.

o Percent Variation

Ini merupakan bentuk dari pengukuran statistik untuk mendapatkan

nilai koefisien variasi, menganalisa data waktu tempuh berdasarkan

koefisien variasi memberi gambaran yang lebih jelas terhadap

karakteristik performa dibandingkan dengan deviasi standar dengan

cara menghilangkan jarak tempuh dari perhitungan. Umumnya

25

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


semakin tinggi nilai percent variation maka semakin kurang

keandalannya.

o Variability Index

Digunakan untuk melihat keandalan yang teraplikasi lebih dari satu

pengukuran. indeksnya dihitung sebagai sebuah rasio dari

perbedaan dari selang kepercayaan diatas dan dibawah 95% dari

periode sibuk dan tidak sibuk. Perbedaan interval ( mewakili 2

deviasi standar diatas dan dibawah rata-rata ) dalam periode sibuk

umumnya lebih besar dari periode tidak sibuk sehingga variability

index memiliki nilai rasio lebih besar dari 1.

• Buffer Time Measures menunjukkan efek dari kondisi perjalanan yang

tidak beraturan dimana harus diberi waktu tambahan agar pelaku perjalanan

bisa mencapai tempat tujuannya tepat waktu dalam tingkat persentase yang

tinggi. Atau praktisnya ”saya harus memberikan waktu yang cukup supaya

saya bisa mencapai tempat tujuan (dalam persen) tepat pada waktunya”.

Pengukuran ini umumnya menggambarkan pengukuran reliability.

o Buffer Time

Besarnya waktu ekstra dalam menit yang dibutuhkan oleh seorang

pelaku perjalanan agar tiba sampai ke tempat tujuannya tepat pada

waktunya.

o Buffer Index

Dimaksudkan adalah besarnya persentase waktu ekstra yang

dibutuhkan terhadap berbagai hambatan yang terjadi dalam

perjalanan.

26

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


o Planning Time Index

Disebut sebagai perhitungan waktu tempuh rencana, agar perjalanan

bisa sampai tujuan tepat pada waktunya.

• Tardy Trip Indicators menjawab pertanyaan ”seberapa sering pelaku

perjalanan tidak menerima keterlambatan?” pengukuran waktunya bisa dari

persentase waktu perjalanan, peningkatan waktu dalam menit diatas rata-

rata atau nilai mutlak dalam menit. Pengukuran ini umumnya

menggambarakan pengukuran reliability.

o Florida Reliability Index

Merupakan pengukuran menggunakan persentase dari puncak

waktu tempuh rata-rata untuk memperkirakan batas dari waktu

tempuh tambahan yang masih diizinkan, jumlah dari waktu tempuh

tambahan dan waktu rata-rata menunjukkan waktu perkiraan.

Waktu perkiraan tambahan itu sendiri yaitu 5%, 10%, 15%, dan

20% dari waktu tempuh rata-rata.

o On Time Arrival

Persentase dari ambang batas keterlambatan yang mengindikasikan

bahwa waktu tempuh masih dapat disebut andal.

o Misery Index

Aspek negatif dari keandalan perjalanan bisa diperiksa dari menit

rata-rata perjalanan terburuk melebihi rata-rata waktu tempuh. Hal

ini bisa dikalkulasikan dengan cara mengambil data terburuk

sebanyak 20%, dimana penggunaan angka 20% menunjukkan hari

terburuk dalam satu minggu.

27

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


• Probabilistic Measures menunujukkan probabilitas dari perjalanan asal-

tujuan bisa berhasil dengan pemberian waktu interval dan berada pada level

servis yang spesifik. Pada pengukuran ini diberi batas ambang untuk

membedakan waktu tempuh andal dan tidak andal.

• Skew and Width Measures percobaan untuk mengukur skew dan width dari

distribusi waktu tempuh perjalanan menggunakan persentil. Skew yang

besar menunjukkan probabilitas dari waktu tempuh yang ekstrim (relatif ke

nilai tengah) tinggi, sedangkan width yang besar mengindikasikan lebar

data (atau width) atau distribusi waktu tempuh relatif besar ke nilai

tengahnya.

o λvar dan λskew

λskew ≈ 1 dan λvar ≤ 0.1 maka didapatkan kondisi arus bebas

terjadi, waktu tempuh termasuk andal. untuk λskew << 1 dan λvar

>> 0.1 (padat), waktu tempuh yang lebih lama akan didapat dan

semakin besar nilai λvar waktu tempuh semakin tidak bisa

diandalkan. untuk λskew >> 1 dan λvar ≥ 0.1, kepadatan bisa terjadi

dan bisa tidak, maksudnya waktu bebas dan waktu tempuh besar

bisa saja terjadi. Semakin besar nilai λskew, waktu bisa disebut

semakin tidak andal.

o UIr

Menunjukkan besar indeks ketidakandalan

28

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Tabel 2.2 Perhitungan waktu tempuh keandalan (berdasar rumus Lomax dan Van Lint)

Kategori Nama Rumus

Travel Time
average travel time ± standard deviation
Window
Statistical Percent standard deviation
3 100
Range Variation average travel time

Variability :;<<=>=?@= ;? A=BC − A=>;E: @E?<;:=?@= ;?F=>GBH


Indeks :;<<=>=?@= ;? E<< − A=BC − A=>;E: @E?<;:=?@= ;?F=>GBH

Buffer Time 95th percent travel time – average travel time

Buffer time Buffer (95 A=>@=?F F>BG=H F;Q= − average travel time)
3 100
Indeks average travel time
measures
Planning
95th percentile travel time indeks
Time Indeks

Florida
Realibility 100% - (percent of trips with travel times greater than expected)

Indeks
Tardy Trip
On-time 100% - (percent of travel rates greater than 110% of the average
Indicators arrival travel rate)

Misery (average ofthe travel rates for the longest 20% of the trips
− average travel rates for all trips)
Indeks
average travel rate

Probabilistic Probabilistic Pr(travel time > [.travel time threshold)

(90^_ percentile travel time – 10^_ percentile travel time


λvar
(50Fℎ A=>@=?F;H= F>BG=H F;Q=)
Skew and
width (90^_ percentile travel time – 50^_ percentile travel time
λskew
(50^_ A=>@=?F;H= F>BG=H F;Q= − 10^_ A=>@=?F;H= F>BG=H F;Q=)
measures
UIr λbcd ln(λefgh )
F>BG=H F;Q= A=> i?;F H=?jFℎ

( sumber : Seungkyu Ryu, Investigating Travel Time Reliability Measures in Toll Design

Problem, EASTS, 2011 )

29

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Gambar 2.6. Distribusi Waktu Tempuh dan Pengukuran Keandalannya

II.9 Penelitian – Penelitian Terdahulu Tentang Keandalan Waktu Perjalanan

dan Pemilihan Rute.

Akito higatani, (2009). Melakukan analisa keandalan waktu perjalanan di area

Hanshin Expressway Network, menunjukkan bahwa pada pagi hari waktu perjalanan

relatif stabil sedangkan, pada waktu siang hari diperlukan tambahan 10 menit dari

rata – rata waktu Perjalanan kemudian secara berangsur-angsur turun, dan naik

tajam pada sore hari. Penemuan ini hampir bisa dipastikan karena tidak stabilnya

waktu perjalanan.

Susilawati Susilawati (2010). Melakukan analisa keandalan waktu pada

beberapa ruas jalan di kota metropolitan Adelaide. Semaphore Road adalah koridor

30

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


terpendek sedangkan Port Road adalah koridor terpanjang. Berdasarkan waktu

tempuh rata-rata didapat koridor South Road dan Port Road adalah jalan terpadat,

Hasil analisa dari data waktu perjalanan di daerah tersebut selama 8 tahun

ditunjukkan oleh tabel dibawah ini

Tabel 2.3 Data waktu tempuh untuk beberapa jalan di Adelaide

31

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

III.1 Umum

Studi ini dimulai dengan melakukan pengumpulan bahan literatur dan data-data

sekunder yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Dalam pelaksanaan

survei di lapangan, data primer yang dikumpulkan melalui, yaitu :

1. Survei dengan teknik wawancara langsung kepada pengguna jaringan jalan

tersebut, mengenai waktu pergerakan yang biasa dilewati dari tempat asal ke

tempat tujuan.

2. Waktu pergerakan yang persentasinya paling sering dilewati di survey

keandalan waktu perjalanannya.

3. Alasan pemilihan waktu pergerakan tersebut.

4. Data waktu rata-rata yang diperlukan untuk melewati satu jaringan jalan

tersebut.

5. Data survey dilakukan pada hari senin-jum’at pada pukul 07.00-09.00 dan

12.00-14.00.

Bentuk pertanyaan formulir angket yang akan disurvei meliputi dua hal, yaitu :

32

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


1. Pertanyaan yang akan difokuskan untuk mengetahui waktu pergerakan yang

dipilih oleh responden jika melakukan perjalanan dari simpang limun menuju

Universitas Sumatera Utara.

2. Pertanyaan akan difokuskan untuk mengetahui preferensi responden tentang

pemilihan waktu pergerakan (tingkat kemacetan, waktu tempuh dan alasan

pemilihan waktu pergerakan tersebut).

Prosedur pelaksanaan penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Tahap pertama adalah menentukan data-data yang diperlukan dengan survei ke

lapangan antara lain data kapasitas jalan, waktu, hasil perkiraan jarak pada

ruas jalan tersebut.

2. Tahap kedua adalah penyajian data. Semua data yang diperoleh dari survei

lapangan disajikan dalam bentuk tabulasi.

3. Kesimpulan dan saran.

Untuk lebih rinci dapat dilihat pada rencana program kerja lampiran 1.

III.2 Rencana Kerja

III.2.1 Studi Pendahuluan dan Kajian Pustaka

Sebelum mulai melakukan suatu kegiatan diperlukan suatu penelitian berupa

studi pendahuluan untuk mendapatkan data yang ada pada saat ini (data eksisting).

Kemudian dicari maksud dari penelitian serta tujuan akhir yang akan dicapai dari

33

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


penelitian ini. Setelah itu dilakukan studi pustaka untuk mencari dan mengumpulkan

bahan-bahan literatur berupa landasan teori, metode-metode yang akan digunakan

dalam pengolahan data maupun dalam melakukan analisa, serta hasil-hasil penelitian

yang akan dilakukan sebelumnya dimana memiliki kaitan dan mendukung penelitian

itu sendiri.

III.2.2 Perancangan dan Pelaksanaan Survei Pendahuluan

Untuk memperkuat hasil penelitian maka dilakukan pengaplikasian di lapangan

yaitu dengan pelaksanaan survey jaringan jalan tersebut, antara lain waktu tempuh

ruas jalan tersebut.

Pelaksanaan survei pendahuluan ini dilakukan untuk mengetahui banyaknya

jumlah kuisioner yang dibutuhkan untuk survei penelitian yang sebenarnya serta

mengantisipasi kesulitan-kesulitan yang nantinya akan dihadapi dalam proses

pengumpulan data dan untuk mengetahui apakah dari kuisioner yang telah dibuat

dapat diperoleh keseluruhan data yang dibutuhkan.

III.2.3 Perancangan dan Pelaksanaan Survei Penelitian

Dalam memperoleh data primer untuk penelitian, data dari hasil survei

pendahuluan diolah untuk mengetahui apakah kuisioner yang diberikan pada survei

pendahuluan memiliki kekurangan-kekurangan untuk dapat diperbaiki (misalnya data

34

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


yang dihasilkan kurang lengkap). Selain itu, juga dipersiapkan upaya-upaya untuk

mengatasi kesulitan yang dialami selama proses pengumpulan data yang dibutuhkan.

Pelaksanaan survei dilakukan untuk memperoleh data primer dan data

sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian. Data primer diperoleh dengan

mengadakan survei langsung kepada para responden yang bertempat tinggal di suatu

zona pemukiman, dan memilih zona tujuan yang biasa dipakai oleh koresponden

dalam melakukan suatu perjalanan.

Data sekunder yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data peta

jaringan jalan (lintas). Secara umum lalulintas yang digunakan untuk rute yang

digunakan oleh koresponden dalam melakukan perjalanan. Data ini diperlukan untuk

mengetahui kondisi masing-masing ruas jalan serta fungsi dari jalan zona asal-tujuan.

III.2.4 Pengumpulan dan Pengolahan Data

Untuk memperkuat teori Travel Time Reliability yang dibahas dalam tugas

akhir ini maka diperlukan aplikasi di keadaan real jalan raya sehingga diperlukan

data primer dan data sekunder yang telah diperoleh dari hasil survei selanjutnya

diolah agar dapat digunakan sebagai data masukan dalam bentuk data kualitatif.

III.2.5 Kompilasi Data

Kompilasi data yaitu data yang digunakan dalam studi, merupakan hasil dari

survei di lapangan terhadap rute yang telah ditentukan.

35

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


III.3 Perhitungan Nilai Reliability

Perhitungan nilai realibility bisa dilakukan dengan beberapa cara diantaranya :

1. Bedasarkan TTI 2006 :

Berikut adalah tahapan perhitungan Keandalan Waktu Perjalanan berdasarkan

data waktu perjalanan yang didapat di lapangan (TTI,2006)

• Persentil ke-95 waktu perjalanan.

Persentil ke-95 adalah waktu perjalanan yang dianggap paling macet pada arus

lalu lintas (TTI, 2006). Perhitungan didapat dari data waktu perjalanan pada

pengamatan/penelitian.

Berikut adalah rumus untuk teori persentile :

1 + ( + 1)
=
100

Pn = Persentil ke-n, dan N=Jumlah data pengamatan.

• Waktu Tambahan perjalanan (Buffer Time).

Waktu tambahan yang dimaksud adalah waktu perjalanan yang harus

ditambahkan terhadap waktu rata-rata perjalanan untuk memastikan kedatangan

perjalanan yang diperlukan (TTI,2006).

Misalkan:

Average travel time = 20 menit

Buffer index = 40%

Buffer time = 20 menit x 0.40 = 8 menit

36

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Berarti 8 menit tersebut adalah waktu tambahan (buffer time) sehingga waktu

yang dibutuhkan agar sipengendara dalam melakukan perjalanan agar tepat waktu

adalah 28 menit, setelah ditambahkan terhadap waktu rata-rata (FHA,2006).

Cara menentukan Waktu Tambahan perjalanan :

(%)

95 −" −
=
" −

Buffer Time = Buffer Indek × Waktu rata-rata perjalanan

• Waktu perjalanan rencana (Planning Time)

Planning Time adalah total waktu yang diperlukan untuk melakukan suatu

perjalanan untuk memastikan suatu perjalanan agar tidak mengalami keterlambatan

(TTI,2006).

Berikut adalah perhitungan untuk Planning Time :

Planning Time = Waktu Perjalanan rata-rata + Waktu Tambahan (Buffer

Time).

2. Rumus Lomax dan Van Lint :

Tabel 3.1 Perhitungan waktu tempuh keandalan.

Kategori Nama Rumus

Travel Time
Average travel time ± standard deviation
Statistical Window

Range Percent 9 :
100
Variation 9 ; 9 <

37

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Variability A − : A: A 9
A : − − : A: A 9
Indeks

Buffer Time 95th percent travel time – average travel time

Buffer time Buffer (95HI A 9 < − average travel time)


100
Indeks average travel time
measures
Planning
95th percentile travel time indeks
Time Indeks

Florida

Realibility 100% - (percent of trips with travel times greater than expected)

Indeks
Tardy Trip
On-time 100% - (percent of travel rates greater than 110% of the average
Indicators
arrival travel rate)

Misery (average ofthe travel rates for the longest 20% of the trips
− average travel rates for all trips)
Indeks average travel rate

Probabilistic Probabilistic Pr(travel time > R.travel time threshold)

(90UV percentile travel time – 10UV percentile travel time


λvar
(50 ℎ A 9 < )
Skew and

width (90UV percentile travel time – 50UV percentile travel time


λskew
(50UV A 9 < − 10UV A 9 < )
measures
UIr λYZ[ ln(λ\]^_ )
9 < ;ℎ

( sumber : Seungkyu Ryu, Investigating Travel Time Reliability Measures in Toll Design

Problem, EASTS, 2011 )

38

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


III.4 Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan hasil analisa akan diperoleh beberapa kesimpulan yang berkaitan

dengan Reliability Travel Time dalam mencari waktu ideal untuk suatu perjalanan.

Setelah memperoleh kesimpulan dari hasil penelitian, selanjutnya dapat diberikan

rekomendasi atau saran, baik yang berkaitan dengan penelitian lebih lanjut maupun

yang berkaitan dengan pengguna jalur transportasi mengenai langkah-langkah

perbaikan.

39

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Pelaksanaan Penelitian

Simpang Limun terletak di Kecamatan Medan Kota, salah satu dari 21

kecamatan di kota Medan. Kecamatan Medan Kota berbatasan dengan Kecamatan

Medan Maimun di sebelah barat, Kecamatan Medan Denai di timur, Kecamatan

Medan Amplas di selatan, dan Kecamatan Medan Area di utara. Kecamatan Medan

Kota terdiri atas 12 Kelurahan. Pada tahun 2006, menurut data dari BPS kota Medan,

kecamatan ini mempunyai penduduk sebesar 82.982 jiwa. Luasnya adalah 7,99 KM²

dan kepadatan penduduknya adalah 10.385,73 jiwa/km². Di kecamatan ini, terdapat

kompleks pemukiman padat penduduk, pasar, pertokoan, lapangan sepak bola,

showroom, dll.

IV. 2 Analisa Keandalan Waktu Perjalanan Dari Masing-Masing Moda

Perjalanan

IV. 2.1 Perhitungan Travel Time Pengguna Sepeda Motor

Untuk perhitungan nilai Persentil dilakukan dengan cara mengurutkan data

total waktu perjalanan dari yang terkecil hingga yang terbesar. Berikut adalah

perhitungannya :

40

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Tabel 4.1 Data Total Waktu Perjalanan (setelah diurutkan)

No. Total Waktu Perjalanan (detik) No. Total Waktu Perjalanan (detik) No. Total Waktu Perjalanan (detik)
1 794 31 1011 61 1176
2 820 32 1013 62 1180
3 826 33 1013 63 1183
4 829 34 1014 64 1186
5 837 35 1020 65 1187
6 840 36 1027 66 1189
7 843 37 1037 67 1194
8 862 38 1041 68 1205
9 869 39 1052 69 1208
10 887 40 1053 70 1211
11 894 41 1073 71 1214
12 896 42 1084 72 1219
13 898 43 1084 73 1220
14 912 44 1088 74 1221
15 926 45 1090 75 1223
16 936 46 1090 76 1231
17 942 47 1094 77 1234
18 946 48 1098 78 1237
19 972 49 1105 79 1243
20 972 50 1106 80 1259
21 973 51 1106 81 1263
22 983 52 1111 82 1265
23 983 53 1123 83 1270
24 984 54 1128 84 1278
25 986 55 1129 85 1284
26 989 56 1145 86 1295
27 994 57 1146 87 1299
28 994 58 1149 88 1310
29 994 59 1157 89 1326
30 1007 60 1161 90 1357

Rumus Persentil:

Di dalam menyelesaikan rumus Lomax, dan Van Lint diperlukan untuk

mencari nilai Persentil 95, Persentil 90, Persentil 50, dan Persentil 10.

41

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


1. Persentil 95

1( N + 1)
P1 = ; P1 = Persentil 1,
100

untuk Persentil 95 adalah :

( )
P95 = = 86.45 (letak data waktu perjalanan),

maka nilai waktu perjalanan tersebut adalah :

1295 + 0.45 (1299 – 1295) = 1296.8 detik = 21.61 menit

2. Persentil 90

1( N + 1)
P1 = ; P1 = Persentil 1,
100

untuk Persentil 90 adalah :

( )
P90 = = 81.9 (letak data waktu perjalanan),

maka nilai waktu perjalanan tersebut adalah :

1263 + 0.9 (1265 – 1263) = 1264.8 detik = 21.08 menit

3. Persentil 50

1( N + 1)
P1 = ; P1 = Persentil 1,
100

untuk Persentil 50 adalah:

( )
P50 = = 45.5 (letak data waktu perjalanan),

maka nilai waktu perjalanan tersebut adalah :

1090 + 0.5 (1090 – 1090) = 1090 detik = 18.17 menit

42

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4. Persentil 10

1( N + 1)
P1 = ; P1 = Persentil 1,
100

untuk Persentil 10 adalah:

( )
P10 = = 9.1 (letak data waktu perjalanan),

maka nilai waktu perjalanan tersebut adalah :

869 + 0.1 ( 887 – 869 ) = 870.8 detik = 14.51 menit

5. Standard Deviation

Dari data diatas didapat deviasi standar sebesar 141.65 detik = 2.36 menit

6. Average Travel Time

Dari data diatas didapat waktu tempuh rata-rata sebesar 1081 detik = 18.01

menit.

Rumus Lomax dan Van Lint :

1. Statistical Range

• = ± ! " !

= 1081 ± 141.65

X1 = 1081 - 141.65 = 939.35 detik = 15.65 menit

X2 = 1081 + 141.65 = 1222.65 detik = 20.38 menit

&'()*(+* ,-./('/0)
• # $ ! % ! = × 100%
1.-+(2- 3+(.-4 3/5-

8 .9
= × 100%
:

= 13.10%

43

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


,/??-+-)@- /) A-(B A-+/0* @0)?/*-)@- /)'-+.(4C
• % ; !< = >=
,/??-+-)@- /) 0?? A-(B A-+/0* @0)?/*-)@- /)'-+.(4C

: .D:
= = 1.105
EE. 9

2. Buffer Time Measures

• FGHH = 95!ℎ # $ ! −

= 1296.8 – 1081 = 215.8 detik = 3.6 menit

( KL M-+@-)' 3+(.-4 3/5- N 1.-+(2- 3+(.-4 3/5-)


• FGHH = > = > 100%
1.-+(2- 3+(.-4 3/5-

D 9.: N :
= > 100%
:

= 19.96%

• # = > = 95'O # $ ! = >

A-+C-)'/4 B-N P(B'Q A-+R(4()()


95th Percentile Travel Time Index =
?+-- ?40P '+(.-4 '/5-

'0'(4 R(+(B '-5AQO +Q'- S


free flow travel time =
B-@-A('()

.:
= = 0.145 jam = 8.7 menit = 522 detik
8 TU/R(5

D 9.:
95th Percentile Travel Time Index = = 2.48
DD

3. Tardy Trip Indicators

• W X ; !< = > =

100% −

(# $ ! H Z[ !ℎ [ \ ! ℎ ]>Z $! )

Jika 5% = average travel time + (5% × average travel time)

= 1081 + (5% × 1081) = 1135.05 detik

44

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


W X ; !< = > = 100% − 38.89% = 61.11%

Jika 10% = average travel time + (10% × average travel time)

= 1081 + (10% × 1081) = 1189.1 detik

W X ; !< = > = 100% − 25.56% = 74.44%

Jika 15% = average travel time + (15% × average travel time)

= 1081 + (15% × 1081) = 1243.15 detik

W X ; !< = > = 100% − 11.11% = 88.89%

Jika 20% = average travel time + (20% × average travel time)

= 1081 + (20% × 1081) = 1297.2 detik

W X ; !< = > = 100% − 4.44% = 95.56%

• On-time Arrival = 100% − (percent of travel rates greater than 110% of the

average travel rate)

= 100% − 26.67% = 73.33%

((.-+(2- 0? 'O- '+(.-4 +('-C ?0+ 'O- 40)2-C' D % 0? 'O- '+/AC


N (.-+(2- '+(.-4 +('-C ?0+ (44 '+/AC)
• b [ < = > =
(.-+(2- '+(.-4 +('-

D . D N :.
= = 0.173
:.

4. Probabilistic

• Probabilistic = Pr(travel time > c.travel time threshold)

= Pr(travel time > c.travel time 50th)

= Pr(travel time >1.2 x 1090)

= Pr(travel time > 1308)

= travel time > 21.8 menit

45

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


5. Skew and Width Measures

d ef A-+@-)'/4- '+(.-4 '/5- – ef A-+@-)'/4- '+(.-4 '/5-h


• λvar = ( 'O A-+@-)'/4- '+(.-4 '/5-)

( D98.: – :E .: )
=

= 0.36

( ef A-+@-)'/4- '+(.-4 '/5- – ef A-+@-)'/4- '+(.-4 '/5-)


• λskew = ef A-+@-)'/4- '+(.-4 '/5- N ef A-+@-)'/4- '+(.-4 '/5-)
(

( D98.: – )
=
( N:E .: )

= 0.797

lmno pq(lrstu )
• UIr =
'+(.-4 '/5- A-+ Q)/' 4-)2'O

.v9 pq( .E E)
=
D .9

= −0.004

46

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Grafik 4.1 Distribusi waktu tempuh keandalan pengguna sepeda motor

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa variabilitas sebaran waktu tempuh

sepeda motor terdapat diantara 15.65 menit – 20.38 menit (dengan percent variation

sebesar 13.10%), berdasarkan keandalannya dilihat dari buffer time meassure maka

didapat nilai buffer time sebesar 3.6 menit (19.96%) dengan planning time sebesar

21.61 menit, didapat juga 73.33% dari seluruh waktu tempuh masuk dalam on time

arrival dan memiliki misery indeks sebesar 0.173, sedangkan tingkat probabilitas dari

waktu tempuh sebesar 21.8 menit, dimana 5.67% dari seluruh total perjalanan sudah

dikatakan tidak andal lagi. Berdasarkan skew and width measure λskew = 0.797, λvar =

0.36 (λskew << 1, λvar >> 0.1) maka waktu tempuh andal masi bisa didapatkan.

47

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


IV.2.2 Perhitungan Travel Time Pengguna Mobil Pribadi

Untuk perhitungan nilai Persentil dilakukan dengan cara mengurutkan data

Total Waktu Perjalanan dari yang terkecil hingga yang terbesar. Berikut adalah

perhitungannya :

Tabel 4.2 Data Total Waktu Perjalanan (setelah diurutkan)

No. Total Waktu Perjalanan (detik) No. Total Waktu Perjalanan (detik) No. Total Waktu Perjalanan (detik)

1 1062 31 1325 61 1441


2 1113 32 1327 62 1442
3 1138 33 1330 63 1442
4 1140 34 1332 64 1445
5 1184 35 1338 65 1448
6 1189 36 1343 66 1460
7 1190 37 1350 67 1470
8 1190 38 1353 68 1483
9 1202 39 1354 69 1486
10 1210 40 1354 70 1487
11 1217 41 1362 71 1492
12 1227 42 1372 72 1493
13 1228 43 1372 73 1498
14 1238 44 1378 74 1527
15 1243 45 1386 75 1530
16 1255 46 1388 76 1533
17 1265 47 1389 77 1539
18 1276 48 1392 78 1542
19 1276 49 1398 79 1552
20 1277 50 1412 80 1555
21 1277 51 1413 81 1569
22 1280 52 1413 82 1583
23 1287 53 1418 83 1588
24 1289 54 1422 84 1622
25 1289 55 1426 85 1636
26 1290 56 1428 86 1655
27 1292 57 1428 87 1712
28 1296 58 1433 88 1737
29 1312 59 1440 89 1788
30 1323 60 1440 90 1791

48

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Rumus Persentil:

Di dalam menyelesaikan rumus Lomax, dan Bates diperlukan untuk mencari

nilai Persentil 95, Persentil 90, Persentil 50, dan Persentil 10

1. Persentil 95

1( N + 1)
P1 = ; P1 = Persentil 1,
100

untuk Persentil 95 adalah:

95(90+1)
P95 = = 86.45 (letak data waktu perjalanan),
100

maka nilai waktu perjalanan tersebut adalah :

1655 + 0.45 (1712 – 1655) = 1680.65 detik = 28.01 menit

2. Persentil 90

1( N + 1)
P1 = ; P1 = Persentil 1,
100

untuk Persentil 90 adalah:

( )
P90 = = 81.9 (letak data waktu perjalanan),

maka nilai waktu perjalanan tersebut adalah :

1569 + 0.9 (1583 – 1569) = 1581.6 detik = 26.36 menit

3. Persentil 50

1( N + 1)
P1 = ; P1 = Persentil 1,
100

untuk Persentil 50 adalah:

50(90+1)
P50 = = 45.5 (letak data waktu perjalanan),
100

49

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


maka nilai waktu perjalanan tersebut adalah :

1386 + 0.5 (1388 – 1386) = 1387 detik = 23.12 menit

4. Persentil 10

1( N + 1)
P1 = ; P1 = Persentil 1,
100

untuk Persentil 10 adalah:

( )
P10 = = 9.1 (letak data waktu perjalanan),

maka nilai waktu perjalanan tersebut adalah :

1202+ 0.1 (1210 – 1202) = 1202.8 detik = 20.05 menit

5. Standard Deviation

Dari table diatas didapat deviasi standar sebesar 148.3 detik = 2.47 menit.

6. Average Travel Time

Dari data diatas didapat waktu tempuh rata-rata sebesar 1390.19 detik = 23.16

menit.

Rumus Lomax dan Van Lint :

1. Statistical Range

• = ± ! " !

= 1390.19 ± 148.3

X1 = 1390.19 – 148.3 = 1241.89 detik = 20.7 menit

X2 = 1390.19 + 148.3 = 1538.49 detik = 25.64 menit

&'()*(+* ,-./('/0)
• # $ ! % ! = × 100%
1.-+(2- 3+(.-4 3/5-

50

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


8:.v
= × 100%
v .

= 10.67 %

,/??-+-)@- /) A-(B A-+/0* @0)?/*-)@- /)'-+.(4C


• % ; !< = >=
,/??-+-)@- /) 0?? A-(B A-+/0* @0)?/*-)@- /)'-+.(4C

E.D:
= = 1.49
9 .

2. Buffer Time Measures

• FGHH = 95!ℎ # $ ! −

= 1680.65 – 1390.19 = 290.46 detik = 4.84 menit

( KL M-+@-)' 3+(.-4 3/5- N 1.-+(2- 3+(.-4 3/5-)


• FGHH = > = > 100%
1.-+(2- 3+(.-4 3/5-

9: .9 N v .
= > 100%
v .

= 20.89%

• # = > = 95'O # $ ! = >

A-+C-)'/4 B-N P(B'Q A-+R(4()()


95th Percentile Travel Time Index =
?+-- ?40P '+(.-4 '/5-

'0'(4 R(+(B '-5AQO +Q'- S


free flow travel time =
B-@-A('()

.:
= = 0.145 jam = 8.7 menit = 522 detik
8 TU/R(5

9: .9
95th Percentile Travel Time Index = = 3.22
DD

3. Tardy Trip Indicators

51

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


• W X ; !< = > =

100% −

(# $ ! H Z[ !ℎ [ \ ! ℎ ]>Z $! )

Jika 5% = average travel time + (5% × average travel time)

= 1390.19 + (5% × 1390.19) = 1459.7 detik

W X ; !< = > = 100% − 27.78% = 72.22%

Jika 10% = average travel time + (10% × average travel time)

= 1390.19 + (10% × 1390.19) = 1529.21 detik

W X ; !< = > = 100% − 17.78% = 82.22%

Jika 15% = average travel time + (15% × average travel time)

= 1390.19 + (15% × 1390.19) = 1598.72 detik

W X ; !< = > = 100% − 7.78% = 92.22%

Jika 20% = average travel time + (20% × average travel time)

= 1390.19 + (20% × 1390.19) = 1668.22 detik

W X ; !< = > = 100% − 4.44% = 95.56%

• On-time Arrival = 100% − (percent of travel rates greater than 110% of the

average travel rate)

= 100% − 17.78% = 82.22%

(xyz{x|z }~ •€z •{xyzp {x•z• ~}{ •€z p}q|z•• D % }~ •€z •{‚ƒ•


N xyz{x|z •{xyzp {x•z• ~}{ xpp •{‚ƒ•)
• b [ < = > = xyz{x|z •{xyzp {x•z

D9.: v N Dv. 9
= = 0.158
Dv. 9

4. Probabilistic

• Probabilistic = Pr(travel time > c.travel time threshold)

52

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


= Pr(travel time > c.travel time 50th)

= Pr(travel time > 1.2 x 1387)

= Pr(travel time > 1664.4)

= travel time > 27.74 menit

5. Skew and Width Measures

d ef ƒz{„zq•‚pz •{xyzp •‚Uz – ef ƒz{„zq•‚pz •{xyzp •‚Uzh


• λvar = ( 'O A-+@-)'/4- '+(.-4 '/5-)

( : .9 – D D.: )
=
v:E

= 0.27

( ef ƒz{„zq•‚pz •{xyzp •‚Uz – ef ƒz{„zq•‚pz •{xyzp •‚Uz


• λskew = ef A-+@-)'/4- '+(.-4 '/5- N ef A-+@-)'/4- '+(.-4 '/5-)
(

( : .9 – v:E )
=
( v:E N D D.: )

= 1.06

lmno pq(lrstu )
• UIr =
'+(.-4 '/5- A-+ Q)/' 4-)2'O

.DE pq( . 9)
=
D:.

= 0.00056

53

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Grafik 4.2 Distribusi waktu tempuh keandalan pengguna mobil

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa variabilitas sebaran waktu tempuh mobil

pribadi terdapat diantara 20.7 menit – 25.64 menit (dengan percent variation sebesar

10.67%), berdasarkan keandalannya dilihat dari buffer time meassure maka didapat

nilai buffer time sebesar 4.84 menit (20.89%) dengan planning time sebesar 28.01

menit, didapat juga 82.22% dari seluruh waktu tempuh masuk dalam on time arrival

dan memiliki misery indeks sebesar 0.158, sedangkan tingkat probabilitas dari waktu

tempuh sebesar 27.74 menit, dimana 5.67% dari seluruh total perjalanan sudah

dikatakan tidak andal lagi. Berdasarkan skew and width measure λskew = 1.06, λvar =

0.27 (λskew >> 1, λvar >> 0.1) maka waktu tempuh andal masi bisa terjadi dan tidak,

tapi dilihat dari nilai skew yang mendekati 1 maka waktu tempuh masih bisa terjadi

dan tidak, tapi dilihat dari nilai skew yang mendekati 1 maka waktu tempuh bisa

dikatakan andal..

54

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


IV.2.3 Perhitungan Travel Time Pengguna Angkutan Umum

Untuk perhitungan nilai Persentil dilakukan dengan cara mengurutkan data

Total Waktu Perjalanan dari yang terkecil hingga yang terbesar. Berikut adalah

perhitungannya :

Tabel 4.3 Data Total Waktu Perjalanan (setelah diurutkan)

No. Total Waktu Perjalanan (detik) No. Total Waktu Perjalanan (detik) No. Total Waktu Perjalanan (detik)

1 1016 31 1342 61 1476


2 1095 32 1342 62 1477
3 1098 33 1356 63 1482
4 1129 34 1361 64 1486
5 1178 35 1377 65 1490
6 1182 36 1382 66 1495
7 1198 37 1384 67 1511
8 1206 38 1388 68 1512
9 1225 39 1396 69 1512
10 1227 40 1398 70 1517
11 1233 41 1398 71 1527
12 1239 42 1406 72 1530
13 1241 43 1406 73 1554
14 1243 44 1407 74 1556
15 1248 45 1410 75 1562
16 1256 46 1414 76 1572
17 1259 47 1423 77 1580
18 1267 48 1424 78 1590
19 1268 49 1425 79 1592
20 1283 50 1435 80 1602
21 1288 51 1436 81 1602
22 1300 52 1436 82 1613
23 1303 53 1436 83 1628
24 1313 54 1441 84 1652
25 1318 55 1452 85 1655
26 1320 56 1454 86 1659
27 1329 57 1472 87 1670
28 1330 58 1472 88 1674
29 1337 59 1475 89 1774
30 1337 60 1475 90 1775

55

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Rumus Persentil:

Di dalam menyelesaikan rumus Lomax, dan Van Lint diperlukan untuk

mencari nilai Persentil 95, Persentil 90, Persentil 50, dan Persentil 10.

1. Persentil 95

1( N + 1)
P1 = ; P1 = Persentil 1,
100

untuk Persentil 95 adalah:

( )
#95 = = 86.45 (letak data waktu perjalanan),

maka nilai waktu perjalanan tersebut adalah :

1659 + 0.45 ( 1670 – 1659 ) = 1663.95 detik = 27.73 menit

2. Persentil 90

1( N + 1)
P1 = ; P1 = Persentil 1,
100

untuk Persentil 90 adalah:

( )
#90 = = 81.9 (letak data waktu perjalanan)

maka nilai waktu perjalanan tersebut adalah :

1602 + 0.9 ( 1613 – 1602 ) = 1611.9 detik = 26.87 menit

3. Persentil 50

1( N + 1)
P1 = ; P1 = Persentil 1,
100

untuk Persentil 50 adalah:

( )
#50 = = 45.5 (letak data waktu perjalanan)

56

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


maka nilai waktu perjalanan tersebut adalah :

1410 + 0.5 (1414 − 1410) = 1412 detik = 23.53 menit

4. Persentil 10

1( N + 1)
P1 = ; P1 = Persentil 1,
100

untuk Persentil 10 adalah:

( )
#10 = = 9.1 (letak data waktu perjalanan),

maka nilai waktu perjalanan tersebut adalah :

1225+ 0.1 (1227 – 1225) = 1225.2 detik = 20.42 menit

5. Standard Deviation

Dari table diatas didapat deviasi standar sebesar 153.73 detik = 2.56 menit

6. Average Travel Time

Dari data diatas didapat waktu tempuh rata-rata sebesar 1411.3 detik = 23.52

menit

Rumus Lomax dan Van Lint :

1. Statistical Range

• = ± ! " !

= 1411.3 ± 153.73

X1 = 1411.3 – 153.73 = 1257.57 detik = 20.96 menit

X2 = 1411.3 + 153.73 = 1565.03 detik = 26.08 menit

&'()*(+* ,-./('/0)
• # $ ! % ! = × 100%
1.-+(2- 3+(.-4 3/5-

57

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


v.Ev
= × 100%
8 .v

= 10.89%

,/??-+-)@- /) A-(B A-+/0* @0)?/*-)@- /)'-+.(4C


• % ; !< = >=
,/??-+-)@- /) 0?? A-(B A-+/0* @0)?/*-)@- /)'-+.(4C

.
= = 1.33
E9.:

2. Buffer Time Measures

• FGHH = 95!ℎ # $ ! −

= 1663.95 – 1411.3 = 252.65 detik = 4.21 menit

( KL M-+@-)' 3+(.-4 3/5- N 1.-+(2- 3+(.-4 3/5-)


• FGHH = > = > 100%
1.-+(2- 3+(.-4 3/5-

99v. N 8 .v
= > 100%
8 .v

= 17.90%

• # = > = 95'O # $ ! = >

A-+C-)'/4 B-N P(B'Q A-+R(4()()


95th Percentile Travel Time Index =
?+-- ?40P '+(.-4 '/5-

'0'(4 R(+(B '-5AQO +Q'- S


free flow travel time =
B-@-A('()

.:
= = 0.145 jam = 8.7 menit = 522 detik
8 TU/R(5

99v.
95th Percentile Travel Time Index = = 3.19
DD

3. Tardy Trip Indicators

58

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


• W X ; !< = > =

100% −

(# $ ! H Z[ !ℎ [ \ ! ℎ ]>Z $! )

Jika 5% = average travel time + (5% × average travel time)

= 1411.3 + (5% × 1411.3) = 1481.87 detik

W X ; !< = > = 100% − 31.11% = 68.89%

Jika 10% = average travel time + (10% × average travel time)

= 1411.3 + (10% × 1411.3) = 1552.43 detik

W X ; !< = > = 100% − 20% = 80%

Jika 15% = average travel time + (15% × average travel time)

= 1411.3 + (15% × 1411.3) = 1623 detik

W X ; !< = > = 100% − 8.89% = 91.11%

Jika 20% = average travel time + (20% × average travel time)

= 1411.3 + (20% × 1411.3) = 1693.56 detik

W X ; !< = > = 100% − 4.44% = 95.56%

• On-time Arrival = 100% − (percent of travel rates greater than 110% of the

average travel rate)

= 100% − 21.11% = 78.89%

(xyz{x|z }~ •€z •{xyzp {x•z• ~}{ •€z p}q|z•• D % }~ •€z •{‚ƒ•


N xyz{x|z •{xyzp {x•z• ~}{ xpp •{‚ƒ•)
• b [ < = > = xyz{x|z •{xyzp {x•z

DE. v NDv. D
= = 0.154
Dv. D

4. Probabilistic

• Probabilistic = Pr(travel time > c.travel time threshold)

59

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


= Pr(travel time > c.travel time 50th)

= Pr(travel time > 1.2 x 1412)

= Pr(travel time > 1694.4)

= travel time > 28.24 menit

5. Skew and Width Measures

d ef ƒz{„zq•‚pz •{xyzp •‚Uz – ef ƒz{„zq•‚pz •{xyzp •‚Uzh


• λvar = ( 'O A-+@-)'/4- '+(.-4 '/5-)

( 9 . – DD .D )
=
8 D

= 0.27

( ef ƒz{„zq•‚pz •{xyzp •‚Uz – ef ƒz{„zq•‚pz •{xyzp •‚Uz


• λskew = ef A-+@-)'/4- '+(.-4 '/5- N ef A-+@-)'/4- '+(.-4 '/5-)
(

( 9 . – 8 D )
=
( 8 D N DD .D )

= 1.07

lmno pq(lrstu )
• UIr =
'+(.-4 '/5- A-+ Q)/' 4-)2'O

.DE pq( . E)
=
DE.Ev

= 0.00066

60

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Grafik 4.3 Disribusi waktu tempuh keandalan pengguna angkutan umum

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa variabilitas sebaran waktu tempuh

angkutan umum terdapat diantara 20.96 menit – 26.08 menit (dengan percent

variation sebesar 10.89%), berdasarkan keandalannya dilihat dari buffer time

meassure maka didapat nilai buffer time sebesar 4.21 menit (17.90%) dengan

planning time sebesar 27.73 menit, didapat juga 78.89% dari seluruh waktu tempuh

masuk dalam on time arrival dan memiliki misery indeks sebesar 0.154, sedangkan

tingkat probabilitas dari waktu tempuh sebesar 28.24 menit, dimana 2.22% dari

seluruh total perjalanan sudah dikatakan tidak andal lagi. Berdasarkan skew and

width measure λskew = 1.07, λvar = 0.27 (λskew >> 1, λvar >> 0.1) maka waktu tempuh

andal masi masih bisa terjadi dan tidak, tapi dilihat dari nilai skew yang mendekati 1

maka waktu tempuh bisa dikatakan andal..

61

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


IV.3 Karakteristik Responden

Dari kuisioner yang telah disebarkan maka didapat data-data sebagai berikut.

IV.3.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Usia

Dari hasil penelitian yang didapat terhadap 82 responden pelaku perjalanan

dari Simpang Limun menuju Universitas Sumatera Utara dapat dikelompokkan

dalam beberapa kelompok responden sesuai dengan tingkat usia masing-masing

responden.

Tabel 4.4 Kelompok Responden Berdasarkan Usia

Persentase Jumlah
No Usia Jumlah
Responden (%)
1 <20 29 35.37
2 21 – 30 36 43.90
3 31 – 40 9 10.98
4 41 – 50 6 7.32
5 >51 2 2.44
Total 82 100

Jumlah Responden
40

30

20
Jumlah Responden
10

0
<20 21 - 30 31 - 40 41 - 50 >51

Grafik 4.4 Jumlah dan jenjang usia responden

62

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Dari grafik 4.4 dapat disimpulkan bahwa responden usia antara 21-30 tahun

adalah yang paling besar, yaitu 43.90 % , diikuti dengan rentang usia <20 tahun

sebesar 35.37 %.

IV.3.2 Karakteristik Responden Berdasarkan tingkat pendidikan

Dari hasil penelitian terhadap 82 responden, pelaku perjalanan dari Simpang

Limun menuju Universitas Sumatera Utara dapat dikelompokkan dalam beberapa

kelompok responden sesuai dengan jenjang pendidikan masing-masing responden.

Tabel 4.5 Tingkat pendidikan

Jumlah Persentase jumlah


No Tingkat pendidikan
responden responden (%)
1 SD 0 0.00
2 SLTP 7 8.54
3 SLTA 51 62.20
4 Akademi 4 4.88
5 Diploma 5 6.10
6 Sarjana 15 18.29
Total 82 100.00

Jumlah Responden
60
50
40
30
Jumlah Responden
20
10
0
SD SLTP SLTA Akademi Diploma Sarjana

Grafik 4.5 Jumlah dan Tingkat Pendidikan Responden

63

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Dari grafik 4.5 dapat disimpulkan bahwa responden tamatan SLTA adalah

yang paling besar, yaitu 62.20% .

IV 3.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Dari hasil penelitian terhadap 82 responden, pelaku perjalanan dari Simpang

Limun menuju Universitas Sumatera Utara dapat dikelompokkan dalam beberapa

kelompok responden sesuai dengan jenis pekerjaan masing-masing responden.

Tabel 4.6 Pengelompokan Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Persentase
Jumlah Responden
No. Jenis Pekerjaan jumlah
(orang)
responden (%)
1 Karyawan 5 6.10
2 Wiraswasta 2 2.44
3 PNS/guru/P.BUMN 4 4.88
4 Mahasiswa 57 69.51
5 Pedagagang 3 3.66
6 Dokter 0 0.00
7 Staf/Pegawai swasta 6 7.32
8 Lain - lain 5 6.10
Total 82 100.00

Jumlah Responden
60
50
40
30
20
10
0 Jumlah Responden

Grafik 4.6 Jenis dan Jumlah Perkerjaan Responden

64

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Dari grafik 4.6 dapat disimpulkan bahwa responden yang bekerja sebagai

Mahasiswa adalah yang paling besar persentasenya, yaitu 69.51%.

IV.3.4 Karakteristik Responden berdasarkan Moda Perjalanan yang

Digunakan

Dari hasil penelitian terhadap 82 responden, pelaku perjalanan dari Simpang

Limun menuju Universitas Sumatera Utara dapat dikelompokkan dalam beberapa

kelompok responden sesuai dengan jenis moda perjalanan yang digunakan dari

masing-masing responden.

Tabel 4.7 Pengelompokan responden terhadap jenis moda perjalanan yang

digunakan

Persentase Jumlah
No Usia Jumlah
Responden (%)
1 Sepeda Motor 31 37.80
2 Mobil 16 19.51
3 Angkutan Umum 35 42.68
Total 82 100.00

Jumlah Responden
40

30
20
Jumlah Responden
10

0
Sepeda Motor Mobil Angkutan Umum

Grafik 4.7 Jenis dan jumlah moda perjalanan yang digunakan responden

65

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


IV.4 Data Perjalanan Responden

IV.4.1 Data Responden Berdasarkan Perkiraan waktu Perjalanan

Dari 82 responden yang menggunakan ketiga moda perjalanan tersebut diatas,

masing-masing responden memiliki perkiraan waktu perjalanan yang berbeda-beda,

sehingga perkiraan waktu perjalanan yang dimiliki oleh responden tersebut dapat

dikelompokkan berdasarkan jumlah perkiraan waktunya.

Tabel 4.8 Perkiraan total waktu perjalanan oleh responden

Jumlah Waktu Perjalanan


Waktu Jumlah Perjalanan (orang)
(menit)
Perjalanan
Sepeda Angkutan Sepeda Angkutan
(Menit) Mobil Mobil
Motor Umum Motor Umum
15 0 0 0 0 0 0
20 4 0 0 80 0 0
25 21 3 0 525 75 0
30 4 8 9 120 240 270
35 2 4 18 70 140 630
40 0 1 6 0 40 240
45 0 0 2 0 0 90
total 31 16 35 795 495 1230
Rata – rata waktu perjalanan Responden
25.65 30.94 35.14
(menit)

Dari tabel 4.8 di atas dapat di lihat rata-rata waktu perjalanan rata-rata oleh

responden masing – masing adalah 25.65 menit pada pengguna moda sepeda motor,

30.94 menit pada pengguna moda mobil, dan 34.86 menit pada pengguna moda

angkutan umum.

66

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


IV.4.2 Data Responden Berdasarkan Waktu Tambahan

Dari 82 responden yang menggunakan ketiga moda perjalanan diatas, maka

didapat masing-masing responden memiliki perkiraan waktu tambahan yang

berbeda-beda, sehingga waktu tambahan perjalanan yang dimiliki oleh responden

tersebut dapat dikelompokkan berdasarkan jumlah waktu tambahannya.

Tabel 4.9 Perkiraan total Waktu tambahan Oleh Responden

Waktu Jumlah Perjalanan (orang) Jumlah Waktu Perjalanan (menit)


tambahan
(Menit) Sepeda Angkutan Sepeda Angkutan
Mobil Mobil
Motor Umum Motor Umum
5 21 4 4 105 20 20
10 10 9 20 100 90 200
15 0 3 11 0 45 165
total 31 16 35 205 155 385
Rata – rata waktu tambahan Responden
6.61 9.69 11.00
(menit)

Dari tabel 4.9 di atas dapat di lihat rata-rata waktu tambahan oleh responden

masing – masing adalah 6.62 menit pada pengguna moda sepeda motor, 9.69 menit

pada pengguna moda mobil, dan 11 menit pada pengguna moda angkutan umum.

IV.4.3 Data Responden Berdasarkan Latar Belakang Pemilihan Waktu

Pergerakan

Dari 82 responden yang ada, terdapat perbedaan-perbedaan dari responden

yang menjadi latar belakang dalam pemilihan waktu pergerakan ini

67

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Tabel 4.10 Latar belakang pemilihan waktu pergerakan

Latar Belakang Pemilihan Waktu Pergerakan

Menghindari Menghindari Alasan


Kebiasaan
Kemacetan Keterlambatan Lainnya

52.439% 25.609% 13.415% 8.537%

Dari 82 responden yang ada, 52.439% atau sekitar 43 orang memilih kebiasaan

menjadi alasan utama dalam latar belakang pemilihan waktu pergerakan ini,

selebihnya diikuti oleh alasan untuk menghindari kemacetan, menghindari

keterlambatan dan alasan lainnya.

IV.5 Analisa Keandalan Waktu Perjalanan (Responden)

Untuk membandingkan waktu perjalanan dari hasil survey lapangan dan

waktu dari responden maka perlu dianalisa keandalan waktu perjalanannya. sebagai

berikut:

IV.5.1 Perhitungan Travel Time Pengguna Sepeda Motor

Untuk perhitungan nilai 95% (Percentile Travel Time) dilakukan dengan cara

mengurutkan data total waktu perjalanan dari yang terbesar hingga yang terkecil.

Berikut adalah perhitungannya:

68

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Tabel 4.11 Data Total Waktu Perjalanan (setelah diurutkan)

NO Total Waktu Perjalanan (detik) NO Total Waktu Perjalanan (detik)


1 20 17 25
2 20 18 25
3 20 19 25
4 20 20 25
5 25 21 25
6 25 22 25
7 25 23 25
8 25 24 25
9 25 25 25
10 25 26 30
11 25 27 30
12 25 28 30
13 25 29 30
14 25 30 35
15 25 31 35
16 25

Rumus Persentil:

Di dalam menyelesaikan rumus Lomax, dan Van Lint diperlukan untuk

mencari nilai Persentil 95, Persentil 90, Persentil 50, dan Persentil 10.

1. Persentil 95

1( N + 1)
P1 = ; P1 = Persentil 1,
100

untuk Persentil 95 adalah:

(v )
#95 = = 30.4 (letak data waktu perjalanan),

maka nilai waktu perjalanan tersebut adalah :

35 + 0.4 ( 35-35 ) = 35 menit

69

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2. Persentil 90

1( N + 1)
P1 = ; P1 = Persentil 1,
100

untuk Persentil 90 adalah:

(v )
#90 = = 28.8 (letak data waktu perjalanan)

maka nilai waktu perjalanan tersebut adalah :

30 + 0.8 ( 30 – 30 ) = 30 menit

3. Persentil 50

1( N + 1)
P1 = ; P1 = Persentil 1,
100

untuk Persentil 50 adalah:

(v )
#50 = = 16 (letak data waktu perjalanan)

maka nilai waktu perjalanan tersebut adalah = 25 menit

4. Persentil 10

1( N + 1)
P1 = ; P1 = Persentil 1,
100

untuk Persentil 10 adalah:

(v )
#10 = = 3.2 (letak data waktu perjalanan),

maka nilai waktu perjalanan tersebut adalah :

20 + 0.2 ( 20-20 ) = 20 menit

5. Standard Deviation

Dari table diatas didapat deviasi standar sebesar 3.6 menit

6. Average Travel Time

70

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Dari data diatas didapat waktu tempuh rata-rata sebesar 25.65 menit

Rumus Lomax dan Van Lint :

1. Statistical Range

• = ± ! " !

= 25.65 ± 3.6

X1 = 25.65 – 3.6 = 22.05 menit

X2 = 25.65 + 3.6 = 29.25 menit

&'()*(+* ,-./('/0)
• # $ ! % ! = × 100%
1.-+(2- 3+(.-4 3/5-

v.9
= × 100%
D .9

= 14.04%

,/??-+-)@- /) A-(B A-+/0* @0)?/*-)@- /)'-+.(4C


• % ; !< = >=
,/??-+-)@- /) 0?? A-(B A-+/0* @0)?/*-)@- /)'-+.(4C

E. E
= = 1
E. E

2. Buffer Time Measures

• FGHH = 95!ℎ # $ ! −

= 35 – 25.65 = 9.35 menit

( KL M-+@-)' 3+(.-4 3/5- N 1.-+(2- 3+(.-4 3/5-)


• FGHH = > = > 100%
1.-+(2- 3+(.-4 3/5-

v N D .9
= > 100%
D .9

= 36.45%

71

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


• # = > = 95'O # $ ! = >

A-+C-)'/4 B-N P(B'Q A-+R(4()()


95th Percentile Travel Time Index =
?+-- ?40P '+(.-4 '/5-

'0'(4 R(+(B '-5AQO +Q'- S


free flow travel time =
B-@-A('()

.:
= = 0.145 jam = 8.7 menit = 522 detik
8 TU/R(5

D
95th Percentile Travel Time Index =
DD
= 4.02

3. Tardy Trip Indicators

• W X ; !< = > =

100% −

(# $ ! H Z[ !ℎ [ \ ! ℎ ]>Z $! )

Jika 5% = average travel time + (5% × average travel time)

= 25.65 + (5% × 25.65) = 26.93 menit

W X ; !< = > = 100% − 19.35% = 80.65%

Jika 10% = average travel time + (10% × average travel time)

= 25.65 + (10% × 25.65) = 28.22 menit

W X ; !< = > = 100% − 19.35% = 80.65%

Jika 15% = average travel time + (15% × average travel time)

= 25.65 + (15% × 25.65) = 29.5 menit

W X ; !< = > = 100% − 19.35% = 80.65%

Jika 20% = average travel time + (20% × average travel time)

= 25.65 + (20% × 25.65) = 30.78 menit

W X ; !< = > = 100% − 6.45% = 93.55%

72

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


• On-time Arrival = 100% − (percent of travel rates greater than 110% of the

average travel rate)

= 100% − 19.35% = 80.65%

(xyz{x|z }~ •€z •{xyzp {x•z• ~}{ •€z p}q|z•• D % }~ •€z •{‚ƒ•


N xyz{x|z •{xyzp {x•z• ~}{ xpp •{‚ƒ•)
• b [ < = > = xyz{x|z •{xyzp {x•z

v .9E N D .9
= = 0.235
D .9

4. Probabilistic

• Probabilistic = Pr(travel time > c.travel time threshold)

= Pr(travel time > c.travel time 50th)

= Pr(travel time > 1.2 x 25)

= travel time > 30 menit

5. Skew and Width Measures

d ef ƒz{„zq•‚pz •{xyzp •‚Uz – ef ƒz{„zq•‚pz •{xyzp •‚Uzh


• λvar = ( 'O A-+@-)'/4- '+(.-4 '/5-)

( v – D )
=
D

= 0.4

( ef ƒz{„zq•‚pz •{xyzp •‚Uz – ef ƒz{„zq•‚pz •{xyzp •‚Uz


• λskew = ef A-+@-)'/4- '+(.-4 '/5- N ef A-+@-)'/4- '+(.-4 '/5-)
(

( v – D )
=
( D N D )

= 1

lmno pq(lrstu )
• UIr =
'+(.-4 '/5- A-+ Q)/' 4-)2'O

.8 pq( )
= v

73

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


=0

Grafik 4.8 Distribusi waktu tempuh keandalan pengguna sepeda motor berdasarkan

responden

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa variabilitas sebaran waktu tempuh

sepeda motor terdapat diantara 22.05 menit – 29.25 menit (dengan percent variation

sebesar 14.04%), berdasarkan keandalannya dilihat dari buffer time meassure maka

didapat nilai buffer time sebesar 9.35 menit (36.45%) dengan planning time sebesar

35 menit, didapat juga 80.65% dari seluruh waktu tempuh masuk dalam on time

arrival dan memiliki misery indeks sebesar 0.235, sedangkan tingkat probabilitas dari

waktu tempuh sebesar 30 menit, dimana 6.45% dari seluruh total perjalanan sudah

74

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


dikatakan tidak andal lagi. Berdasarkan skew and width measure λskew = 1, λvar = 0.4

(λskew = 1, λvar << 0.1) maka waktu tempuh andal, tetapi dikarenakan nilai λvar yang

lebih dari 0.1 maka ada kemungkinan terjadi waktu tempuh tidak andal

IV.5.2 Perhitungan Travel Time Pengguna Mobil

Untuk perhitungan nilai 95% (Percentile Travel Time) dilakukan dengan cara

mengurutkan data Total Waktu Perjalanan dari yang terbesar hingga yang terkecil.

Berikut adalah perhitungannya:

Tabel 4.12 Data Total Waktu Perjalanan (setelah diurutkan)

NO Total Waktu Perjalanan (detik) NO Total Waktu Perjalanan (detik)


1 25 9 30
2 25 10 30
3 25 11 30
4 30 12 35
5 30 13 35
6 30 14 35
7 30 15 35
8 30 16 40

Rumus Persentil:

Di dalam menyelesaikan rumus Lomax, dan Van Lint diperlukan untuk

mencari nilai Persentil 95, Persentil 90, Persentil 50, dan Persentil 10.

1. Persentil 95

1( N + 1)
P1 = ; P1 = Persentil 1,
100

75

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


untuk Persentil 95 adalah:

( 9 )
#95 = = 16.15 (letak data waktu perjalanan),

maka nilai waktu perjalanan tersebut adalah = 40 menit

2. Persentil 90

1( N + 1)
P1 = ; P1 = Persentil 1,
100

untuk Persentil 90 adalah:

( 9 )
#90 = = 15.3 (letak data waktu perjalanan)

maka nilai waktu perjalanan tersebut adalah :

35 + 0.3 ( 40 – 35 ) = 36.5 menit

3. Persentil 50

1( N + 1)
P1 = ; P1 = Persentil 1,
100

untuk Persentil 50 adalah:

( 9 )
#50 = = 8.5 (letak data waktu perjalanan)

maka nilai waktu perjalanan tersebut adalah = 30 menit

4. Persentil 10

1( N + 1)
P1 = ; P1 = Persentil 1,
100

untuk Persentil 10 adalah:

( 9 )
#10 = = 1.7 (letak data waktu perjalanan),

maka nilai waktu perjalanan tersebut adalah = 25 menit

76

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


5. Standard Deviation

Dari table diatas didapat deviasi standar sebesar 4.17 menit

6. Average Travel Time

Dari data diatas didapat waktu tempuh rata-rata sebesar 30.94 menit

Rumus Lomax dan Van Lint :

1. Statistical Range

• = ± ! " !

= 30.94 ± 4.17

X1 = 30.94 – 4.17 = 26.77 menit

X2 = 30.94 + 4.17 = 35.11 menit

&'()*(+* ,-./('/0)
• # $ ! % ! = × 100%
1.-+(2- 3+(.-4 3/5-

8. E
= × 100%
v . 8

= 13.48%

,/??-+-)@- /) A-(B A-+/0* @0)?/*-)@- /)'-+.(4C


• % ; !< = >=
,/??-+-)@- /) 0?? A-(B A-+/0* @0)?/*-)@- /)'-+.(4C

E. E
= = 1
E. E

2. Buffer Time Measures

• FGHH = 95!ℎ # $ ! −

= 35 – 30.94 = 4.06 menit

77

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


( KL M-+@-)' 3+(.-4 3/5- N 1.-+(2- 3+(.-4 3/5-)
• FGHH = > = > 100%
1.-+(2- 3+(.-4 3/5-

v N v . 8
= > 100%
v . 8

= 13.12%

• # = > = 95'O # $ ! = >

A-+C-)'/4 B-N P(B'Q A-+R(4()()


95th Percentile Travel Time Index =
?+-- ?40P '+(.-4 '/5-

'0'(4 R(+(B '-5AQO +Q'- S


free flow travel time =
B-@-A('()

.:
= = 0.145 jam = 8.7 menit = 522 detik
8 TU/R(5

D8
95th Percentile Travel Time Index = = 4.6
DD

3. Tardy Trip Indicators

• W X ; !< = > =

100% −

(# $ ! H Z[ !ℎ [ \ ! ℎ ]>Z $! )

Jika 5% = average travel time + (5% × average travel time)

= 30.94 + (5% × 30.94) = 32.49 menit

W X ; !< = > = 100% − 31.25% = 68.75%

Jika 10% = average travel time + (10% × average travel time)

= 30.94 + (10% × 30.94) = 34.03 menit

W X ; !< = > = 100% − 31.25% = 68.75%

Jika 15% = average travel time + (15% × average travel time)

= 30.94 + (15% × 30.94) = 35.58 menit

W X ; !< = > = 100% − 6.25% = 93.75%

78

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Jika 20% = average travel time + (20% × average travel time)

= 30.94 + (20% × 30.94) = 37.13 menit

W X ; !< = > = 100% − 6.25% = 93.75%

• On-time Arrival = 100% − (percent of travel rates greater than 110% of the

average travel rate)

= 100% − 37.5% = 62.5%

(xyz{x|z }~ •€z •{xyzp {x•z• ~}{ •€z p}q|z•• D % }~ •€z •{‚ƒ•


N xyz{x|z •{xyzp {x•z• ~}{ xpp •{‚ƒ•)
• b [ < = > = xyz{x|z •{xyzp {x•z

v9.9E N v . 8
= = 0.185
v . 8

4. Probabilistic

• Probabilistic = Pr(travel time > c.travel time threshold)

= Pr(travel time > c.travel time 50th)

= Pr(travel time > 1.2 x 30)

= travel time > 36 menit

5. Skew and Width Measures

d ef ƒz{„zq•‚pz •{xyzp •‚Uz – ef ƒz{„zq•‚pz •{xyzp •‚Uzh


• λvar = ( 'O A-+@-)'/4- '+(.-4 '/5-)

( v9. – D )
=
v

= 0.383

( ef ƒz{„zq•‚pz •{xyzp •‚Uz – ef ƒz{„zq•‚pz •{xyzp •‚Uz


• λskew = ef A-+@-)'/4- '+(.-4 '/5- N ef A-+@-)'/4- '+(.-4 '/5-)
(

( v9. – v )
=
( v N D )

= 1.3

79

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


lmno pq(lrstu )
• UIr =
'+(.-4 '/5- A-+ Q)/' 4-)2'O

.v:v pq( .v)


=
8

= 0.0026

Grafik 4.9 Distribusi waktu tempuh keandalan pengguna mobil berdasarkan

responden

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa variabilitas sebaran waktu tempuh

mobil pribadi terdapat diantara 26.77 menit – 35.11 menit (dengan percent variation

sebesar 13.48%), berdasarkan keandalannya dilihat dari buffer time meassure maka

didapat nilai buffer time sebesar 4.06 menit (13.12%) dengan planning time sebesar

40 menit, didapat juga 62.5% dari seluruh waktu tempuh masuk dalam ontime arrival

dan memiliki misery indeks sebesar 0.185, sedangkan tingkat probabilitas dari waktu

tempuh sebesar 36 menit, dimana 6.25% dari seluruh total perjalanan sudah

80

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


dikatakan tidak andal lagi. Berdasarkan skew and width measure λskew = 1.3, λvar =

0.383 (λskew << 1, λvar >> 0.1) maka waktu tempuh andal masih bisa terjadi dan tidak,

dilihat dari nilai skew yang mendekati 1 maka waktu tempuh bisa dikatakan andal.

IV.5.3 Perhitungan Travel Time Pengguna Angkutan Umum

Untuk perhitungan nilai 95% (Percentile Travel Time) dilakukan dengan cara

mengurutkan data Total Waktu Perjalanan dari yang terbesar hingga yang terkecil.

Berikut adalah perhitungannya:

Tabel 4.13 Data Total Waktu Perjalanan (setelah diurutkan)

NO Total Waktu Perjalanan (detik) NO Total Waktu Perjalanan (detik)


1 30 19 35
2 30 20 35
3 30 21 35
4 30 22 35
5 30 23 35
6 30 24 35
7 30 25 35
8 30 26 35
9 30 27 35
10 35 28 40
11 35 29 40
12 35 30 40
13 35 31 40
14 35 32 40
15 35 33 40
16 35 34 40
17 35 35 40
18 35

Rumus Persentil:

Di dalam menyelesaikan rumus Lomax, dan Van Lint diperlukan untuk

mencari nilai Persentil 95, Persentil 90, Persentil 50, dan Persentil 10.

81

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


1. Persentil 95

1( N + 1)
P1 = ; P1 = Persentil 1,
100

untuk Persentil 95 adalah:

(v )
#95 = = 34.2 (letak data waktu perjalanan)

maka nilai waktu perjalanan tersebut adalah = 45 menit

2. Persentil 90

1( N + 1)
P1 = ; P1 = Persentil 1,
100

untuk Persentil 90 adalah:

(v )
#90 = = 32.4 (letak data waktu perjalanan)

maka nilai waktu perjalanan tersebut adalah = 40 menit

3. Persentil 50

1( N + 1)
P1 = ; P1 = Persentil 1,
100

untuk Persentil 50 adalah:

(v )
#50 = = 18 (letak data waktu perjalanan)

maka nilai waktu perjalanan tersebut adalah = 35 menit

4. Persentil 10

1( N + 1)
P1 = ; P1 = Persentil 1,
100

untuk Persentil 10 adalah:

82

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(v )
#10 = = 3.6 (letak data waktu perjalanan),

maka nilai waktu perjalanan tersebut adalah = 30 menit

5. Standard Deviation

Dari table diatas didapat deviasi standar sebesar 4.11 menit

6. Average Travel Time

Dari data diatas didapat waktu tempuh rata-rata sebesar 35.14 menit

Rumus Lomax dan Van Lint :

1. Statistical Range

• = ± ! " !

= 35.14 ± 4.11

X1 = 35.14 – 4.11 = 31.03 menit

X2 = 35.14 + 3.53 = 38.67 menit

&'()*(+* ,-./('/0)
• # $ ! % ! = × 100%
1.-+(2- 3+(.-4 3/5-

8.
= × 100%
v . 8

= 11.7%

,/??-+-)@- /) A-(B A-+/0* @0)?/*-)@- /)'-+.(4C


• % ; !< = >=
,/??-+-)@- /) 0?? A-(B A-+/0* @0)?/*-)@- /)'-+.(4C

E. E
= = 1
E. E

83

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2. Buffer Time Measures

• FGHH = 95!ℎ # $ ! −

= 45 – 35.14 = 9.86 menit

( KL M-+@-)' 3+(.-4 3/5- N 1.-+(2- 3+(.-4 3/5-)


• FGHH = > = > 100%
1.-+(2- 3+(.-4 3/5-

8 N v . 8
= > 100%
v . 8

= 28.06%

• # = > = 95'O # $ ! = >

A-+C-)'/4 B-N P(B'Q A-+R(4()()


95th Percentile Travel Time Index =
?+-- ?40P '+(.-4 '/5-

'0'(4 R(+(B '-5AQO +Q'- S


free flow travel time =
B-@-A('()

.:
= = 0.145 jam = 8.7 menit = 522 detik
8 TU/R(5

DE
95th Percentile Travel Time Index = = 5.17
DD

3. Tardy Trip Indicators

• W X ; !< = > =

100% −

(# $ ! H Z[ !ℎ [ \ ! ℎ ]>Z $! )

Jika 5% = average travel time + (5% × average travel time)

= 35.14 + (5% × 35.14) = 36.9 menit

W X ; !< = > = 100% − 22.86% = 77.14%

Jika 10% = average travel time + (10% × average travel time)

= 35.14 + (5% × 35.14) = 38.65 menit

84

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


W X ; !< = > = 100% − 22.86% = 77.14%

Jika 15% = average travel time + (15% × average travel time)

= 35.14 + (15% × 35.14) = 40.41 menit

W X ; !< = > = 100% − 0% = 100%

Jika 20% = average travel time + (20% × average travel time)

= 35.14 + (20% × 35.14) = 42.17 menit

W X ; !< = > = 100% − 0% = 100%

• On-time Arrival = 100% − (percent of travel rates greater than 110% of the

average travel rate)

= 100% − 22.86% = 77.14%

(xyz{x|z }~ •€z •{xyzp {x•z• ~}{ •€z p}q|z•• D % }~ •€z •{‚ƒ•


N xyz{x|z •{xyzp {x•z• ~}{ xpp •{‚ƒ•)
• b [ < = > = xyz{x|z •{xyzp {x•z

8 .8v N v . 8
= = 0.179
v . 8

4. Probabilistic

• Probabilistic = Pr(travel time > c.travel time threshold)

= Pr(travel time > c.travel time 50th)

= Pr(travel time > 1.2 x 35)

= travel time > 42 menit

5. Skew and Width Measures

d ef ƒz{„zq•‚pz •{xyzp •‚Uz – ef ƒz{„zq•‚pz •{xyzp •‚Uzh


• λvar = ( 'O A-+@-)'/4- '+(.-4 '/5-)

( 8 – v )
=
v

85

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


= 0.286

( ef ƒz{„zq•‚pz •{xyzp •‚Uz – ef ƒz{„zq•‚pz •{xyzp •‚Uz


• λskew = ef A-+@-)'/4- '+(.-4 '/5- N ef A-+@-)'/4- '+(.-4 '/5-)
(

( 8 – v )
=
( v N v )

= 1

lmno pqdlrstu h
• UIr = '+(.-4 '/5- A-+ Q)/' 4-)2'O

.D:9 pq( )
=
8

= 0

Grafik 4.10 Distribusi waktu tempuh keandalan pengguna angkutan umum

berdasarkan responden

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa variabilitas sebaran waktu tempuh

angkutan umum terdapat diantara 31.03 menit – 38.67 menit (dengan percent

86

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


variation sebesar 11.7%), berdasarkan keandalannya dilihat dari buffer time

meassure maka didapat nilai buffer time sebesar 9.86 menit (28.06%) dengan

planning time sebesar 45 menit, didapat juga 77.14% dari seluruh waktu tempuh

masuk dalam on time arrival dan memiliki misery indeks sebesar 0.179, sedangkan

tingkat probabilitas dari waktu tempuh sebesar 42 menit, dimana 5.71% dari seluruh

total perjalanan sudah dikatakan tidak andal lagi. Berdasarkan skew and width

measure λskew = 1, λvar = 0.286 (λskew = 1, λvar << 0.1) maka waktu tempuh andal,

tetapi dikarenakan nilai λvar yang lebih dari 0.1 maka ada kemungkinan terjadi waktu

tempuh tidak andal

87

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 KESIMPULAN

1. Dari hasil survey didapat panjang rute 5810 m, didapat dengan data waktu

perjalanan rata-rata pengguna sepeda motor 18.01 menit, mobil pribadi 23.16

menit, dan angkutan umum 23.52 menit. Sedangkan waktu rata – rata yang

diberikan oleh responden adalah sepeda motor 25.65 menit, mobil 30.94

menit, dan angkutan umum 35.14 menit.

2. Bagi pengguna sepeda motor didapat data berikut :

• Berdasar statistical range didapat nilai variabilitas 15.65 menit – 20.38 menit

dengan percent variation 13.10%, Sedangkan berdasarkan responden didapat

nilai variabilitas 22.05 menit – 29.25 menit (14.04%).

• Berdasar buffer time measures, pengukuran keandalan didapat nilai buffer

time yaitu 3.6 menit (buffer indeks sebesar 19.96%, planning time 21.61

menit), Sedangkan berdasarkan responden nilai buffer time 9.35 menit (buffer

indeks sebesar 36.45%, planning time 35 menit).

• Berdasarkan tardy trip maka, pengukuran keandalan didapat nilai berbeda

yaitu on time arrival 73.33% dan misery indeks 0.173, sedangkan

berdasarkan responden 80.65% dan misery indeks 0.235.

• Berdasar nilai probabilistic, didapat 21.8 menit, Sedangkan berdasarkan

responden 30 menit.

88

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


• Berdasar skew and width measure, didapat λskew = 0.797 λvar = 0.36,

sedangkan berdasarkan responden λskew =1.07 λvar = 0.

3. Bagi Pengguna mobil pribadi didapat nilai-nilai sebagai berikut :

• Berdasar statistical range didapat 20.7 menit – 25.64 menit dengan percent

variation 10.67%, sedangkan berdasarkan responden didapat 26.77 menit –

35.11 menit (13.48%).

• Berdasar buffer time measures, pengukuran keandalan didapat nilai buffer

time 4.84 menit dengan buffer indeks 20.89%, dan planning time 28.01

menit, Sedangkan berdasarkan responden 9.06 menit (29.28%, 40 menit).

• Berdasarkan tardy trip maka, pengukuran keandalan didapat nilai on time

arrival 82.22% dan misery indeks 0.158, sedangkan berdasarkan responden

nilai on time arrival 62.5% dan misery indeks 0.185.

• Berdasar nilai probabilistic mobil pribadi 27.74 menit, Sedangkan

berdasarkan responden mobil pribadi 36 menit.

• Berdasar skew and width measure, didapat nilai λskew = 1.06 λvar = 0.27,

sedangkan berdasarkan responden λskew = 1.3 λvar = 0.383.

4. Bagi pengguna angkutan umum didapat nilai-nilai sebagai berikut :

• Berdasar statistical range didapat nilai variabilitas 20.96 menit – 26.08 menit

dengan percent variation 10.89%, sedangkan berdasarkan responden didapat

31.03 menit – 38.67menit (11.7%).

• Berdasar buffer time measures, pengukuran keandalan didapat nilai buffer

time 4.21 menit dengan buffer indeks 17.90%, dan planning time 27.73

menit, Sedangkan berdasarkan responden nilai buffer time yaitu 9.86 menit

(28.06%, 45 menit).

89

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


• Berdasarkan tardy trip maka, pengukuran keandalan didapat nilai yaitu on

time arrival 78.89% dan misery indeks 0.154, sedangkan berdasarkan

responden on time arrival 77.14% dan misery indeks 0.179.

• Berdasar nilai probabilistic angkutan umum sebesar 28.24 menit, Sedangkan

berdasarkan responden angkutan umum sebesar 42 menit

• Berdasar skew and width measure, didapat nilai angkutan umum λskew = 1.07

λvar = 0.27, sedangkan berdasarkan responden angkutan umum λskew = 1 λvar =

0.286.

5. Dari hasil penelitian terhadap responden pengguna jalan dari Simpang Limun

menuju Universitas Sumatera Utara yang menggunakan kendaraan baik sepeda

motor, mobil pribadi maupun angkutan umum, didapat 52.439% masyarakat

memilih kebiasaan menjadi faktor utama dalam pemilihan waktu pergerakan,

25.609% memberi alasan untuk menghindari kemacetan, 13.415% memberi

alasan untuk menghindari keterlambatan dan 8.53% dengan alasan lainnya.

6. Berdasarkan tabel 2.3. Jalan Port Road mempunyai contoh yang sama dimana

jalan ini menuju arah jalan West Terrace yang merupakan daerah komplek

University of Adelaide, jalan ini membentang sepanjang 12 km. dari data

didapat nilai untuk Port Road didapat nilai standar deviasi sebesar 3.8251,

dengan stastitical range 20.2 menit – 43.3167 menit. Maka bisa disebut bahwa

jalan dari Simpang Limun menuju Universitas Sumatera Utara memiliki tingkat

kepadatan yang tetap dikarenakan memiliki statistical range yang lebih kecil

untuk mobil 20.7 menit – 25.64 menit dimana jalan Port Road bisa ditempuh

dengan rata rata kecepatan antara 16.62 km/jam - 35.64 km/jam sedangkan

90

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


untuk Simpang Limun menuju USU dengan rata-rata kecepatan antara 13.596

km/jam – 16.836 km/jam

Rangkuman Perhitungan
1. Rangkuman Perhitungan Data Survey

Tabel 5.1 rangkuman perhitungan berdasarkan data survey

Sepeda Motor Mobil Angkutan Umum

15.65 menit

Travel Time (2.69) 20.7 menit (3.56) 20.96 menit (3.61)

Window 20.38 menit 25.64 menit (4.41) 26.08 menit (4.49)


Statistical
(3.51)
Range

Percent Variation 13.10 % 10.67 % 10.89 %

Variability Index 1.105 1.49 1.33

Buffer Time 3.6 menit (0.62) 4.84 menit (0.83) 4.21 menit (0.72)

Buffer
Buffer Index 19.96 % 20.89 % 17.90 %
Time

Measures Planning Time 21.61 menit


28.01 menit (4.82) 27.73 menit (4.77)
Index (3.72)

5% 61.11% 72.22% 68.89%

Florida
10% 74.44% 82.22% 80%
Tardy Trip
Realibility
Indicators
15% 88.89% 92.22% 91.11%
Index

20% 95.56% 95.56% 95.56%

91

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


On-Time Arrival 73.33 % 82.22 % 78.89 %

Misery Index 0.173 0.158 0.154

Probabili
21.8 menit (3.75) 27.74 menit (4.77) 28.24 menit (4.96)
stic

Skew and λvar 0.36 0.27 0.27

Width
λskew 0.797 1.06 1.07
Measures
UIr -0.004 0.00056 0.00066

2. Rangkuman Perhitungan Responden

Tabel 5.2 rangkuman perhitungan berdasarkan hasil responden

Sepeda Motor Mobil Angkutan Umum

Travel Time 22.05 menit 26.77 menit 31.03 menit

Window 29.25 menit 35.11 menit 38.67 menit

Statistical Range
Percent Variation 14.04 % 13.48 % 11.7 %

Variability Index 1 1 1

Buffer Time 9.35 menit 9.06 menit 9.86 menit

Buffer Time Buffer Index 36.45 % 29.28 % 28.06 %

Measures
Planning Time
35 menit 40 menit 45 menit
Index

Tardy Trip Florida 5% 80.65% 68.75% 77.14%

92

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Indicators Realibility
10% 80.65% 68.75% 77.14%
Index
15% 80.65% 93.75% 100%

20% 93.55% 93.75% 100%

On-Time Arrival 80.65 % 62.5 % 77.14 %

Misery Index 0.235 0.185 0.179

Probabilistic
30 menit 36 menit 42 menit

λvar 0.4 0.383 0.286


Skew and Width

Measures λskew 1 1.3 1

UIr 0 0.0026 0

V.2 SARAN

1. Perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk pemilihan waktu perjalanan dari asal

dan tujuan yang berbeda maupun metode yang berbeda pula.

2. Perlu adanya pengembangan program komputer dalam membantu analisis

pemilihan waktu perjalanan dengan metode Keandalan Waktu Perjalanan, yang

dalam penelitian ini masih dilakukan dengan cara manual.

3. Perlu adanya survei wawancara/kuisioner yang lebih banyak dari segi jumlah

dan jenis pertanyaan untuk mendukung validasi data.

4. Perlu dilakukan survey waktu perjalanan dari asal ketujuan dan sebaliknya

dalam waktu yang bersamaan untuk perbandingan.

5. Perlu dilakukan survey selama 24 jam / hari dan jangka waktu yang panjang

untuk meningkatkan keakuratan data.

93

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Bina Marga. 2004. “Panduan Survai dan Perhitungan Waktu

Perjalanan Lalu Lintas”. www.pu.go.id/Ditjen_Prasarana%20Wil/

referensi/nspm.

Federal Highway Administration. 2007. “Travel Time Reliability: Making It There

On Time,All theTime” .www.ops.fhwa.dot.gov/publications/tt_reliability/

TTR_Report.htm.(2/6/2009 5:26 PM).

Khisty, C Jotin and Lall, B Kent, “Dasar dasar Rekayasa Transportasi”.Penerbit

Erlangga, Jakarta.

Michael A.P. Taylor, Sekhar V.C. Somenahalli, Susilawati Susilawati. 2010. “Travel

Time Realibility Measurement for Selected Corridors in the Adelaide

Metropolitan Area”. Journal of the Eastern Asia Society for Transportation

Studies, Vol. 8.

Miro, Fidel. 2002. “Perencanaan Transportasi”.Penerbit Erlangga,Jakarta.

Robert L. Bertini and Kate Lyman. 2005. “Developing Improved Travel Time

Reliability”, Portland State University, USA.

Seungkyu Ryu, Anthony Chen, and Yong Seog Kim. “Investigating Travel Time

Realibility Measures in Toll Design Problem”. Eastern Asia Society for

Transportation Studies, Vol.8, 2011.

Tamin, Ofyar.Z. (2000).” Perencanaan dan Pemodelan Transportasi contoh soal

dan aplikasi”. Penerbit Institut Teknologi Bandung, Bandung.

94

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Tim Lomax, David Schrank, and Shawn Turner. 2003. ”Selecting Travel Realibility

Measures”. Texas Transportation Institute and Cambridge Systematics, Inc.

U.S. Department of Transportation Federal Highway Administration. 2006. “Travel

Time Reliability”,Texas.

95

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A Format Quisioner


LAMPIRAN B Format Survey Waktu Perjalanan
LAMPIRAN C Data
LAMPIRAN D Peta Rute
LAMPIRAN E Foto Survey

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


LAMPIRAN A

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


FORMAT KUISIONER PENELITIAN

APLIKASI METODE KEANDALAN WAKTU PERJALANAN


DALAM PEMILIHAN WAKTU PERGERAKAN DI
SIMPANG LIMUN
(KAJIAN LITERATUR)
Angket ini dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik dan waktu tempuh suatu perjalanan

Data/informasi yang anda berikan hanya digunakan untuk kepentingan skripsi


semata, dan tidak digunakan untuk kepentingan lain

Pengisian : Pada bagian ini anda dimohon untuk mengisi jawaban anda pada tempat yang telah disediakan, dengan
memilih salah satu jawaban dan memberikan tanda Ѵ pada jawaban yang anda pilih serta mengisi jawaban pada
titik-titik yang disediakan jika perlu.

A. Diisi oleh surveyor


1. Lokasi survey :
2. Tanggal :
3. Hari :
4. Waktu :

B. Diisi oleh responden

I. IDENTITAS

1. Nama :………………………………….
2. Alamat Responden :………………………………….
3. Umur : …… tahun

4. Jenis kelamin : □ Laki – laki □ Perempuan

5. Pendidikan Terakhir : □ SD □ Akademi

□ SLTP □ Diploma

□ SLTA □ Sarjana

6. Pekerjaan : ………………………………..

7. Status : □ Sudah Menikah □ Belum menikah

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


II. PERTANYAAN

NO PERTANYAAN JAWABAN

Berapakah jumlah kenderaan pribadi yang Sepeda Motor (…..)


1.
anda miliki? Mobil (…..)

Kendaraan apakah yang anda gunakan dalam □ Angkutan Umum


2. □ Sepeda Motor
melakukan perjalanan?
□ Mobil

Biasanya dalam melakukan perjalanan, anda (…..)


3. Kenapa? :
mulai/berangkat jam berapa?
……………………………………
Berapa waktu rata-rata yang anda butuhkan
4. ....... menit
dalam melakukan perjalanan tersebut?

Berapa menit waktu tambahan (Waktu yang

harus ditambahkan kepada waktu rata-rata


5. …….menit
perjalanan untuk memastikan kedatangan

saudara tepat waktu) yang anda perlukan?

Adakah hal-hal yang memperlambat


□ Ya
6.
perjalanan anda tersebut? □ Tidak

□ kemacetan
□ kondisi jalan yg rusak

Hal apa sajakah yang memperlambat □ tingkah laku angkutan


7. kota/pengendara lainnya
perjalanan anda tersebut?
□ lain-lain
……………………………………
………………..(tuliskan)
□ Ya
8. Adakah konsekuensi yang anda peroleh
□ Tidak

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


apabila mengalami keterlambatan dalam

melakukan perjalanan anda?

□ Adanya sanksi terhadap


pelanggaran disiplin.
Apakah ada konsekuensi lain yang anda □ pemberian surat peringatan
9. □ Keterlambatan memberikan
terima (selain yang bisa diukur dengan uang)
dampak terhadap orang lain.
□ lain-lain ……………………….
………………………(tuliskan)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


LAMPIRAN B

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


FORMAT SURVEY WAKTU PERJALANAN

Tabel 1 : Lembar Survai Metode Kendaraan Contoh ( floating car methode)


Kota : ...................... Tanggal : ..........................................
Cuaca : ........................... Node : dari................... ke..............
Arah : .................... Waktu : .........................................
Panjang :..................... No. Perjalanan : ………………………….

TITIK-TITIK KONTROL BERHENTI KECEPATAN KECEPATAN


PERJALANAN BERGERAK
WAKTU (Km/Jam) (Km/Jam)
DARI KE PERJALANAN PANJANG LOKASI HAMBATAN PENYEBAB WAKTU
(DETIK) (M) (DETIK) BERGERAK
1 2 3 4 5 6 7 8 = 3-6 9 = 413X(3,6) 10 = 4/8X(3,6)

KETERANGAN

• Panjang Perjalanan :. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . * Tanda Penyebab HambatanWaktu Pei jalanan


Waktu perjalanan:. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . LL = Lampu Lalu Lintas Kecepatan Perjalanan
Kecepatan perjalanan : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . TB = Tanda Rambu Berhenti
PK=ParkirKendaraan
• Waktu Kendaraan Bergerak :. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . P = Pejalan Kaki Waktu Kendaraan Berhenti :
Waktu kendaraan berhenti : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . B = Bus Penumpang Berhenti Kecepatan
Kendaraan Bergerak :
Kecepatan kendaraan bergerak : . . . . . . . . . . . . . . . . . PS = Pasar
L=Lain-lain
• Koordinator : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
• Petugas Baru Survai : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


LAMPIRAN C

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Waktu Perjalanan Pengguna Sepeda Motor.

a. Hari I (Senin, 31 Oktober 2011)

Tabel 1. Data Waktu Tempuh pada Pagi Hari (07.00-09.00)


Travel Time (detik) Rata- rata
Segmen
travel time
waktu Waktu tempuh (detik) Lampu merah (detik) Hambatan lain (detik) (detik)
7:00 882 103 9 994
7:15 913 115 9 1037
7:30 883 112 12 1007
7:45 1075 120 10 1205
8:00 1081 104 9 1194
8:15 968 108 8 1084
8:30 832 106 8 946
8:45 856 75 5 936
9:00 767 66 10 843

Tabel 2. Data Waktu Tempuh pada Siang Hari (12.00-14.00)


Travel Time (detik) Rata- rata
Segmen
travel time
waktu Waktu tempuh (detik) Lampu merah (detik) Hambatan lain (detik) (detik)
12:00 784 323 4 1111
12:15 767 394 0 1161
12:30 890 162 0 1052
12:45 820 84 8 912
13:00 882 234 12 1128
13:15 803 208 0 1011
13:30 1074 196 14 1284
13:45 978 286 6 1270
14:00 949 273 15 1237

a. Hari II (Selasa, 1 November 2011)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Tabel 3. Data Waktu Tempuh pada Pagi Hari (07.00-09.00)

Travel Time (detik) Rata- rata


Segmen
travel time
waktu
(detik)
Waktu tempuh (detik) Lampu merah (detik) Hambatan lain (detik)
7:00 874 107 3 984
7:15 1011 103 9 1123
7:30 1145 112 6 1263
7:45 1117 120 6 1243
8:00 1074 128 9 1211
8:15 999 98 8 1105
8:30 869 95 8 972
8:45 830 82 14 926
9:00 788 72 2 862

Tabel 4. Data Waktu Tempuh pada Siang Hari (12.00-14.00)


Travel Time (detik) Rata- rata
Segmen
travel time
waktu Waktu tempuh (detik) Lampu merah (detik) Hambatan lain (detik) (detik)
12:00 693 278 12 983
12:15 740 335 15 1090
12:30 709 304 0 1013
12:45 1092 8 6 1106
13:00 885 109 0 994
13:15 1064 149 10 1223
13:30 760 127 0 887
13:45 874 100 12 986
14:00 777 119 0 896

a. Hari III (Rabu, 2 November 2011)

Tabel 5. Data Waktu Tempuh pada Pagi Hari (07.00-09.00)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Travel Time (detik) Rata- rata
Segmen
travel time
waktu Waktu tempuh (detik) Lampu merah (detik) Hambatan lain (detik) (detik)
7:00 989 95 4 1088
7:15 1071 112 6 1189
7:30 1106 103 5 1214
7:45 1076 124 8 1208
8:00 1123 132 10 1265
8:15 975 101 8 1084
8:30 882 86 5 973
8:45 856 82 4 942
9:00 746 72 2 820

Tabel 6. Data Waktu Tempuh pada Siang Hari (12.00-14.00)


Travel Time (detik) Rata- rata
Segmen
travel time
waktu Waktu tempuh (detik) Lampu merah (detik) Hambatan lain (detik) (detik)
12:00 811 218 12 1041
12:15 950 125 15 1090
12:30 819 186 8 1013
12:45 729 98 2 829
13:00 976 198 6 1180
13:15 1041 208 10 1259
13:30 1131 78 12 1221
13:45 924 240 12 1176
14:00 1037 282 7 1326

a. Hari IV (Kamis, 3 November 2011)

Tabel 7. Data Waktu Tempuh pada Pagi Hari (07.00-09.00)


Travel Time (detik) Rata- rata
Segmen
travel time
waktu Waktu tempuh (detik) Lampu merah (detik) Hambatan lain (detik) (detik)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


7:00 993 110 3 1106
7:15 1092 118 9 1219
7:30 1072 105 6 1183
7:45 1103 124 7 1234
8:00 1008 132 9 1149
8:15 996 129 4 1129
8:30 909 106 5 1020
8:45 989 102 3 1094
9:00 897 92 0 989

Tabel 8. Data Waktu Tempuh pada Siang Hari (12.00-14.00)


Travel Time (detik) Rata- rata
Segmen
travel time
waktu Waktu tempuh (detik) Lampu merah (detik) Hambatan lain (detik) (detik)
12:00 744 119 6 869
12:15 1041 100 4 1145
12:30 849 304 4 1157
12:45 1081 133 6 1220
13:00 1070 109 7 1186
13:15 941 149 8 1098
13:30 1169 127 14 1310
13:45 1020 325 12 1357
14:00 1011 278 10 1299

a. Hari V (Jum'at, 4 November 2011)

Tabel 9. Data Waktu Tempuh pada Pagi Hari (07.00-09.00)


Travel Time (detik) Rata- rata
Segmen
travel time
waktu Waktu tempuh (detik) Lampu merah (detik) Hambatan lain (detik) (detik)
7:00 902 84 8 994
7:15 900 102 12 1014
7:30 973 62 18 1053

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


7:45 762 132 0 894
8:00 886 138 3 1027
8:15 857 110 5 972
8:30 676 150 0 826
8:45 715 125 0 840
9:00 734 103 0 837

Tabel 10. Data Waktu Tempuh pada Siang Hari (12.00-14.00)


Travel Time (detik) Rata- rata
Segmen
travel time
waktu Waktu tempuh (detik) Lampu merah (detik) Hambatan lain (detik) (detik)
12:00 1034 149 4 1187
12:15 893 172 8 1073
12:30 1177 118 0 1295
12:45 776 207 0 983
13:00 800 98 0 898
13:15 718 76 0 794
13:30 934 206 6 1146
13:45 1073 153 5 1231
14:00 1142 122 14 1278

Waktu Perjalanan Pengguna Mobil.

a. Hari I (Senin, 31 Oktober 2011)

Tabel 11. Data Waktu Tempuh pada Pagi Hari (07.00-09.00)


Travel Time (detik) Rata- rata
Segmen
travel time
waktu Waktu tempuh (detik) Lampu merah (detik) Hambatan lain (detik) (detik)
7:00 981 266 43 1290
7:15 1201 201 20 1422
7:30 1001 321 16 1338
7:45 1149 288 23 1460

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


8:00 1130 276 27 1433
8:15 1102 365 31 1498
8:30 999 329 26 1354
8:45 839 332 18 1189
9:00 912 137 13 1062

Tabel 12. Data Waktu Tempuh pada Siang Hari (12.00-14.00)


Travel Time (detik) Rata- rata
Segmen
travel time
waktu Waktu tempuh (detik) Lampu merah (detik) Hambatan lain (detik) (detik)
12:00 818 532 28 1378
12:15 832 576 32 1440
12:30 930 587 35 1552
12:45 1130 585 22 1737
13:00 1239 528 24 1791
13:15 1030 539 19 1588
13:30 749 512 16 1277
13:45 899 497 32 1428
14:00 842 454 27 1323

a. Hari II (Selasa, 1 November 2011)

Tabel 13. Data Waktu Tempuh pada Pagi Hari (07.00-09.00)


Travel Time (detik) Rata- rata
Segmen
travel time
waktu Waktu tempuh (detik) Lampu merah (detik) Hambatan lain (detik) (detik)
7:00 931 327 19 1277
7:15 1063 255 36 1354
7:30 1135 278 29 1442
7:45 1084 286 28 1398
8:00 1112 269 32 1413
8:15 1096 328 18 1442
8:30 951 337 24 1312
8:45 902 282 18 1202

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


9:00 1007 167 16 1190

Tabel 14. Data Waktu Tempuh pada Siang Hari (12.00-14.00)


Travel Time (detik) Rata- rata
Segmen
travel time
waktu Waktu tempuh (detik) Lampu merah (detik) Hambatan lain (detik) (detik)
12:00 896 366 27 1289
12:15 817 280 16 1113
12:30 945 298 22 1265
12:45 1051 409 32 1492
13:00 830 266 42 1138
13:15 1073 272 44 1389
13:30 1028 382 38 1448
13:45 933 413 40 1386
14:00 994 437 55 1486

a. Hari III (Rabu, 2 November 2011)

Tabel 15. Data Waktu Tempuh pada Pagi Hari (07.00-09.00)


Travel Time (detik) Rata- rata
Segmen
travel time
waktu Waktu tempuh (detik) Lampu merah (detik) Hambatan lain (detik) (detik)
7:00 1136 286 18 1440
7:15 1196 345 42 1583
7:30 1125 321 24 1470
7:45 1202 302 26 1530
8:00 1193 298 36 1527
8:15 1034 321 33 1388
8:30 1059 327 26 1412
8:45 914 299 25 1238
9:00 970 284 22 1276

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Tabel 16. Data Waktu Tempuh pada Siang Hari (12.00-14.00)
Travel Time (detik) Rata- rata
Segmen
travel time
waktu Waktu tempuh (detik) Lampu merah (detik) Hambatan lain (detik) (detik)
12:00 874 543 28 1445
12:15 953 387 32 1372
12:30 989 459 35 1483
12:45 887 417 26 1330
13:00 1011 498 24 1533
13:15 1117 486 19 1622
13:30 1110 510 16 1636
13:45 1050 487 32 1569
14:00 1309 452 27 1788

a. Hari IV (Kamis, 3 November 2011)

Tabel 17. Data Waktu Tempuh pada Pagi Hari (07.00-09.00)


Travel Time (detik) Rata- rata
Segmen
travel time
waktu Waktu tempuh (detik) Lampu merah (detik) Hambatan lain (detik) (detik)
7:00 1018 289 43 1350
7:15 1199 201 18 1418
7:30 1056 320 16 1392
7:45 1154 298 41 1493
8:00 1034 311 22 1367
8:15 927 328 37 1292
8:30 1029 296 28 1353
8:45 952 310 25 1287
9:00 934 286 23 1243

Tabel 18. Data Waktu Tempuh pada Siang Hari (12.00-14.00)


Segmen Travel Time (detik) Rata- rata
waktu Waktu tempuh (detik) Lampu merah (detik) Hambatan lain (detik) travel time

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(detik)
12:00 913 488 25 1426
12:15 859 460 24 1343
12:30 932 527 28 1487
12:45 1020 602 33 1655
13:00 1033 482 24 1539
13:15 923 605 27 1555
13:30 788 505 32 1325
13:45 1194 482 36 1712
14:00 1090 410 42 1542

a. Hari V (Jum'at, 4 November 2011)

Tabel 19. Data Waktu Tempuh pada Pagi Hari (07.00-09.00)


Travel Time (detik) Rata- rata
Segmen
travel time
waktu Waktu tempuh (detik) Lampu merah (detik) Hambatan lain (detik) (detik)
7:00 930 332 18 1280
7:15 915 380 37 1332
7:30 917 281 29 1227
7:45 1001 254 41 1296
8:00 961 290 38 1289
8:15 1015 303 44 1362
8:30 958 201 31 1190
8:45 908 207 38 1153
9:00 931 157 52 1140

Tabel 20. Data Waktu Tempuh pada Siang Hari (12.00-14.00)


Travel Time (detik) Rata- rata
Segmen
travel time
waktu Waktu tempuh (detik) Lampu merah (detik) Hambatan lain (detik) (detik)
12:00 1070 325 18 1413
12:15 886 318 24 1228

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


12:30 978 218 14 1210
12:45 1038 199 18 1255
13:00 991 204 22 1217
13:15 902 263 19 1184
13:30 1018 334 20 1372
13:45 1078 328 22 1428
14:00 1047 377 17 1441

Waktu Perjalanan Pengguna Angkutan Umum.

a. Hari I (Senin, 31 Oktober 2011)

Tabel 21. Data Waktu Tempuh pada Pagi Hari (07.00-09.00)


Travel Time (detik) Rata- rata
Segmen
travel time
waktu Waktu tempuh (detik) Lampu merah (detik) Hambatan lain (detik) (detik)
7:00 1387 181 87 1655
7:15 1277 201 34 1512
7:30 1342 218 110 1670
7:45 1248 162 65 1475
8:00 1280 230 118 1628
8:15 1128 182 27 1337
8:30 1160 202 52 1414
8:45 1070 156 41 1267
9:00 956 176 66 1198

Tabel 22. Data Waktu Tempuh pada Siang Hari (12.00-14.00)


Travel Time (detik) Rata- rata
Segmen
travel time
waktu Waktu tempuh (detik) Lampu merah (detik) Hambatan lain (detik) (detik)
12:00 970 262 36 1268
12:15 1050 342 33 1425
12:30 984 221 54 1259

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


12:45 1164 314 76 1554
13:00 1313 304 35 1652
13:15 943 201 62 1206
13:30 1076 158 49 1283
13:45 967 468 41 1476
14:00 1179 184 43 1406

a. Hari II (Selasa, 1 November 2011)

Tabel 23. Data Waktu Tempuh pada Pagi Hari (07.00-09.00)


Travel Time (detik) Rata- rata
Segmen
travel time
waktu Waktu tempuh (detik) Lampu merah (detik) Hambatan lain (detik) (detik)
7:00 1228 91 58 1377
7:15 1236 132 67 1435
7:30 1287 107 81 1475
7:45 1294 124 112 1530
8:00 1308 152 130 1590
8:15 1264 121 87 1472
8:30 1012 137 90 1239
8:45 1161 97 84 1342
9:00 1065 116 52 1233

Tabel 24. Data Waktu Tempuh pada Siang Hari (12.00-14.00)


Travel Time (detik) Rata- rata
Segmen
travel time
waktu Waktu tempuh (detik) Lampu merah (detik) Hambatan lain (detik) (detik)
12:00 994 17 84 1095
12:15 871 101 44 1016
12:30 986 102 90 1178
12:45 1158 213 52 1423
13:00 1050 158 129 1337
13:15 1065 98 93 1256
13:30 1048 285 63 1396

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


13:45 1303 246 43 1592
14:00 1216 183 78 1477

a. Hari III (Rabu, 2 November 2011)

Tabel 25. Data Waktu Tempuh pada Pagi Hari (07.00-09.00)


Travel Time (detik) Rata- rata
Segmen
travel time
waktu Waktu tempuh (detik) Lampu merah (detik) Hambatan lain (detik) (detik)
7:00 1186 202 94 1482
7:15 1126 234 64 1424
7:30 1084 225 127 1436
7:45 1124 252 31 1407
8:00 1146 333 101 1580
8:15 1140 226 70 1436
8:30 1150 289 72 1511
8:45 1105 232 45 1382
9:00 1016 165 62 1243

Tabel 26. Data Waktu Tempuh pada Siang Hari (12.00-14.00)


Travel Time (detik) Rata- rata
Segmen
travel time
waktu Waktu tempuh (detik) Lampu merah (detik) Hambatan lain (detik) (detik)
12:00 1122 216 152 1490
12:15 1035 293 108 1436
12:30 943 360 81 1384
12:45 996 387 112 1495
13:00 1125 396 138 1659
13:15 1096 402 176 1674
13:30 1043 366 153 1562
13:45 1303 368 103 1774
14:00 1300 387 88 1775

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


a. Hari IV (Kamis, 3 November 2011)

Tabel 27. Data Waktu Tempuh pada Pagi Hari (07.00-09.00)


Travel Time (detik) Rata- rata
Segmen
travel time
waktu Waktu tempuh (detik) Lampu merah (detik) Hambatan lain (detik) (detik)
7:00 1251 205 116 1572
7:15 1022 221 155 1398
7:30 1078 213 107 1398
7:45 1221 198 98 1517
8:00 1151 228 93 1472
8:15 1056 291 63 1410
8:30 999 273 57 1329
8:45 981 248 127 1356
9:00 955 251 82 1288

Tabel 28. Data Waktu Tempuh pada Siang Hari (12.00-14.00)


Travel Time (detik) Rata- rata
Segmen
travel time
waktu Waktu tempuh (detik) Lampu merah (detik) Hambatan lain (detik) (detik)
12:00 977 399 65 1441
12:15 1075 322 89 1486
12:30 911 326 81 1318
12:45 1053 428 121 1602
13:00 1069 435 109 1613
13:15 938 427 162 1527
13:30 1030 391 91 1512
13:45 1102 383 117 1602
14:00 1010 402 144 1556

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


a. Hari V (Jum'at, 4 November 2011)

Tabel 29. Data Waktu Tempuh pada Pagi Hari (07.00-09.00)


Travel Time (detik) Rata- rata
Segmen
travel time
waktu Waktu tempuh (detik) Lampu merah (detik) Hambatan lain (detik) (detik)
7:00 1123 287 42 1452
7:15 1114 257 35 1406
7:30 1050 278 126 1454
7:45 950 273 97 1320
8:00 1044 243 55 1342
8:15 1053 225 25 1303
8:30 943 126 60 1129
8:45 905 161 32 1098
9:00 954 199 72 1225

Tabel 30. Data Waktu Tempuh pada Siang Hari (12.00-14.00)


Travel Time (detik) Rata- rata
Segmen
travel time
waktu Waktu tempuh (detik) Lampu merah (detik) Hambatan lain (detik) (detik)
12:00 1025 231 57 1313
12:15 1024 278 59 1361
12:30 946 256 46 1248
12:45 966 188 87 1241
13:00 1002 156 24 1182
13:15 991 187 49 1227
13:30 1086 153 61 1300
13:45 1107 198 25 1330
14:00 1087 208 93 1388

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


LAMPIRAN D

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Peta Survey

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


LAMPIRAN E

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


FOTO SURVEY

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Anda mungkin juga menyukai