TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas – tugas
dan memenuhi syarat untuk menempuh
Ujian Sarjana Teknik Sipil
Disusun oleh:
KATA KUNCI Waktu Tempuh Keandalan, Lomax dan Van Lint, Reliability,
Unreliability
Puji dan sukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas kasih dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir ini dengan baik. Tugas
akhir ini disusun untuk melengkapi persyaratan menempuh ujian sarjana pada
Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. Adapun judul
tugas akhir ini adalah “Pengaruh Metode Keandalan Waktu Perjalanan Dalam
Utara”
banyak sekali bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan hati,
selesai.
ii
tidak bisa disebutkan satu persatu. Terima kasih atas cinta, doa dan
Penulis menyadari bahwa penulisan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna,
Untuk itu penulis mengharapkan saran-saran dan kritik demi perbaikan pada masa-
Medan, 2012
( Christian R. Simanjuntak )
05 0404 143
iii
ABSTRAK ................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ iv
DAFTAR ISTILAH ............................................................................................................ vii
DAFTAR TABEL............................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... ix
DAFTAR GRAFIK ............................................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Umum ................................................................................................ 1
I.2 Latar belakang ................................................................................... 2
I.3 Perumusan Masalah ........................................................................ 4
I.4 Pembatasan Masalah ....................................................................... 5
I.5 Tujuan Penulisan .............................................................................. 5
I.6 Manfaat Penulisan ........................................................................... 6
I.7 Sistematika Penulisan........................................................................ 6
vi
Delay :Tundaan
Reliability :Keandalan
Trip :Bepergian/perjalanan
vii
viii
ix
Grafik IV.1 Distribusi Waktu Tempuh Keandalan Pengguna Sepeda Motor ............ 47
Grafik IV.2 Distribusi Waktu Tempuh Keandalan Pengguna Mobil Pribadi ............ 54
Grafik IV.3 Distribusi Waktu Tempuh Keandalan Pengguna Angkutan Umum ....... 61
Grafik IV.4 Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Usia ....................................... 62
Grafik IV.5 Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ............................ 63
Grafik IV.6 Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ................................... 64
Grafik IV.7 Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Moda Perjalanan........................ 65
Grafik IV.8 Distribusi Waktu Tempuh Keandalan Pengguna Sepeda Motor
Responden .............................................................................................. 74
Grafik IV.9 Distribusi Waktu Tempuh Keandalan Pengguna Mobil Pribadi
Responden .............................................................................................. 80
Grafik IV.10 Distribusi Waktu Tempuh Keandalan Pengguna Angkutan Umum
Responden .............................................................................................. 86
KATA KUNCI Waktu Tempuh Keandalan, Lomax dan Van Lint, Reliability,
Unreliability
PENDAHULUAN
I.1 Umum
Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, saat ini sedang mengalami
perkembangan yang pesat dalam intensitas aktifitas sosial ekonomi seiring dengan
kemajuan ekonomi yang telah terjadi. Jumlah penduduk yang semakin meningkat di
sehingga menuntut akan kualitas maupun kuantitas baik sarana dan prasarana yang
seimbang.
suatu daerah serta akan membuka hubungan sosial, ekonomi dan budaya antar daerah
hasilnya, pertumbuhan ekonomi dan tercapainya stabilitas nasional yang sehat dan
jumlah prasarana ini tidak sesuai lagi dengan jumlah sarana yang terus berkembang.
jaringan transportasi yang dapat menjangkau daerah potensial dan daerah terpencil
sekalipun. Maka perencanaan pembuatan jalan raya mempunyai banyak aspek dan
bidang lain selain bidang teknik, misalnya bidang ekonomi, sosial, politik dan lain-
lain. Tetapi dikarenakan keterbatasan dana dan lahan maka perkembangan jalan di
Indonesia cukup sulit dilaksanakan terutama di daerah perkotaan, maka dari itu
pelaku pergerakan berusaha mencari waktu tempuh terandalnya dalam upaya untuk
mencapai tempat tujuan tepat pada waktunya, maka metode pemilihan waktu
pergerakan yang dapat membantu pengendara mencapai tempat tujuan dengan waktu
yang lebih cepat dan lebih efisien. Dimana kita ketahui bahwa masalah yang
berhubungan dengan pergerakan lalu lintas pada suatu jalan di dalam kota
ini. Salah satu masalah kemacetan dan tundaan biasanya sangat sering dialami oleh
perkembangan suatu kota yang diiringi dengan pertumbuhan wilayah perkotaan dan
merupakan aktivitas yang sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Pada
kemacetan dan bertambahnya polusi udara dan suara. Pemerintah telah banyak
jalan tol, dan jalan lingkar namun masalah tersebut tidak dapat terselesaikan dengan
mudah.
Sebagai kota nomor lima terbesar di Indonesia dan juga ibukota propinsi
Sumatera Utara, Medan memiliki kemajuan pesat di segala bidang seperti dalam
bidang sosial, ekonomi, pendidikan dan lain-lain. Terutama berkaitan dalam bidang
Universitas Sumatera Utara, sebagai salah satu dari universitas terbaik Universitas
Sumatera Utara termasuk salah satu hal yang menyebabkan bertumbuhnya jumlah
penduduk di Medan. Maka dari itu sangat wajar apabila aktivitas penduduknya relatif
tinggi. Universitas Sumatera Utara menjadi tarikan yang besar bagi daerah-daerah di
Medan Amplas di selatan, dan Kecamatan Medan Area di utara. Kecamatan Medan
Kota terdiri atas 12 Kelurahan. Pada tahun 2006, menurut data dari BPS kota Medan,
showroom, dll.
mengefisiensikan waktu, dan biaya yang dibutuhkan untuk mencapai daerah tujuan
berakhir pada suatu pola pergerakan yang stabil setelah beberapa kali mencoba-coba.
1. Tugas akhir ini hanya membahas tentang perkiraan waktu tempuh keandalan
dengan rute Simpang Limun – Jl. Sisingamaraja – Jl. Juanda – Jl. Mongonsidi
• Angkutan kota
• Sepeda motor
• Mobil
dari hasil penelitian ini adalah dapat dimanfaatkan sebagai dasar penentu pemilihan
waktu pergerakan dari Simpang Limun menuju Universitas Sumatera Utara, Hasil
dari penelitian ini juga dapat dimanfaatkan sebagai dasar pemikiran oleh penelitilain
dianggap perlu. Metode dan prosedur pelaksanaannya secara garis besar adalah
sebagai berikut.
BAB.I PENDAHULUAN
Bab ini meliputi pengambilan teori dari beberapa sumber bacaan yang
Bab ini membahas tentang pendiskripsian dan langkah – langkah kerja yang
akan dilakukan dengan cara memperoleh data – data yang relevan dengan penelitian
ini.
Bab ini berisikan kesimpulan logis berdasarkan analisa data, temuan dan bukti
yang di sajikan sebelumnya yang menjadi dasar untuk menyusun suatu saran sebagai
suatu usulan.
TINJAUAN PUSTAKA
II.1.1 Umum
transportasi yang sangat kritis seperti kemacetan lalu lintas yang disebabkan oleh
berbaurnya peranan fungsi jalan arteri, kolektor, dan lokal sehingga jaringan jalan
dapat terjadi pada beberapa tingkat. Yang paling sederhana keseimbangan pada
sistem jaringan jalan; setiap pelaku perjalanan ketika sudah menemukan rute
perjalanan ingin mendapatkan waktu tempuh keandalan yang konsisten yang mereka
ukur sendiri dari beberapa hari percobaan sehingga mereka bisa mendapatkan waktu
tempuh yang sama hari ini, besok, dan seterusnya. Hasilnya, mereka akan mencoba
mencari beberapa waktu pergerakan yang akhirnya berakhir pada suatu pola
yang arus pergerakannya dapat dikatakan berada dalam keadaan seimbang jika setiap
baik untuk mencapai zona tujuannya karena mereka telah melakukan pergerakan
terbaik yang telah tersedia. Kondisi ini disebut kondisi keseimbangan jaringan jalan.
pembentukan sistem jaringan. Konsep tersebut dibagi dalam dua bagian, yakni :
digunakan.
pola tata guna lahan, pola perjalanan orang, dan pola perjalanan angkutan
barang.
pola perjalanan sekolah ini pun turut mewarnai pola waktu puncak perjalanan. Dalam
Universitas Sumatera Utara), yaitu pada pagi hari jam 07.00-09.00, di siang hari jam
12.00-14.00.
III. Pendidikan 1. Ke dan dari sekolah, Hal ini terjadi pada sebagian besar
kampus dan lain-lain penduduk yang berusia 5-22 tahun.
Di negara sedang berkembang
jumlahnya sekitar 85% penduduk.
10
di lapangan sering dijumpai tidak selalu sebanding, ini disebabkan oleh adanya jarak
yang panjang, waktu tempuhnya cepat, tetapi ada pula jarak yang pendek justru
ruas jalan atau rute yang dilewati seperti, ruas jalannya padat atau macet, atau ruas
(misal, bus dan kereta api mempunyai rute yang tetap). Dalam kasus ini pemilihan
moda dan rute dilakukan bersama - sama. Untuk kenderaan pribadi, di asumsikan
1. Waktu tempuh
dan tundaan, dari satu tepat ke tempat lain melalui rute tertentu.Waktu tempuh
11
dikeluarkan (atau dihemat) untuk menghemat satu unit perjalanan. Nilai waktu
yang tetap dengan tingkat pendapatan. Ini didasari bahwa waktu perjalanan
merupakan asumsi yang agak berani karena sedikit atau tidak adanya data
3. Biaya perjalanan
Biaya perjalanan dapat dinyatakan dalam bentuk uang, waktu tempuh, jarak
atau gabungan ketiganya yang biasa disebut biaya gabungan. Dalam hal ini
diasumsilan bahwa total biaya perjalanan sepanjang rute tertentu adalah jumlah
yang dibutuhkan oleh suatu moda/kendaraan untuk menempuh suatu rute perjalanan
12
untuk perjalanan ini maka dibutuhkan perhitungan nilai waktu perjalanan, dimana
perhitungan ini menghasilkan data berupa waktu yang dibutuhkan untuk menjalani
suatu ruas jalan dari daerah asal menuju tujuan, kecepatan kendaraan dan juga
tundaan.
II.2.2 Kecepatan
Kecepatan (speed) adalah jarak yang dapat ditempuh suatu kenderaan pada
suatu ruas jalan per satuan waktu. Satuan yang umum di gunakan di Indonesia adalah
kilometer/jam.
II.2.3 Tundaan
Tundaan (delay) adalah waktu yang hilang akibat gangguan terhadap arus lalu-
yang parkir di badan jalan, adanya pejalan kaki yang mengganggu arus lalu
lintas.
13
itu sendiri, misalnya terdapatnya volume lau lintas yang tinggi, kapasitas ruas
b. Fixed Delay
Pada bagian ini terdapat tundaan yang disebabkan oleh adanya pengaturan alat
lalulintas seperti : Traffic Light dan rambu stop pada perlintasan Kereta api.
1. Volume (Q)
jalan dalam priode tertentu atau jumlah kendaraan persatuan waktu. Volume
Perbedaan antara volume dan besar arus yaitu, volume adalah jumlah
kendaraan yang melewati suatu penampang tertentu pada suatu ruas jalan
tertentu per satuan waktu tertentu, sedangkan besar arus mewakili jumlah
kendaraan yang melewati suatu titik selama interval waktu kurang dari satu
2. Kecepatan (V)
Kecepatan adalah laju perjalanan dalam jarak per satuan waktu. Satuan yang
14
Hubungan dasar antara ke tiga parameter arus lalu lintas dinyatakan dalam
volume, kecepatan dan kepadatan dapat digambarkan secara grafis seperti yang
Pada kondisi kurva di atas menggambarkan bahwa pada kondisijam sibuk nilai
bertambah.
15
kerapatan kritis tercapai, maka kecepatan rata-rata ruang dan volume akan
berkurang. Kurva di atas menunjukkan bahwa pada kondisi jam sibuk nilai arus
naik hingga pada arus maksimum kendaraan, setelah itu kecepatan kendaraan akan
16
yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Bina Marga Bidang Pembinaan Jalan dan Kota
1990, di jelaskan bahwa dalam survai waktu tempuh kenderaan, dikenal tiga macam
selama bergerak (running speed) dan kecepatan rata-rata kenderaan yang dihitung
dari jarak tempuh dibagi dengan waktu tempuh (journey speed), jadi termasuk waktu
kenderaan berhenti.
Di dalam studi ini, survai waktu tempuh kenderaan yang diperoleh adalah
kecepatan seketika (spot speed). Pengukuran spot speed dapat dilakukan dengan
1. Manual Count
Manual count adalah pencatatan waktu tempuh dari kenderan contoh yang
melewati garis injak pertama, seterusnya mengikuti lajur kenderaan, dan stop
watch dimatikan tepat saat roda kendaraan tersebut melewati garis injak kedua.
2. Enescope
Enescope adalah kotak cermin yang berbentuk cermin yang berbentuk L. alat
tegak lurus jalan. Pengamatan disatu ujung potong jalan dan enescope jika
yang dimulai pada saat kenderaan melewati pengamat dan dihentikan pada saat
17
Radar meter bekerja menurut prinsip Doppler, yang mana kecepatan dari
4. Pemotretan
Dalam metode ini kamera foto mengambil gambar pada interval waktu yang
II.6.1 Pengertian
Cara ini dilakukan dengan kendaraan contoh yang dikendarai pada arus lalu-
lintas dengan mengikuti salah satu dari kondisi operasi sebagai berikut :
kendaraan.
oleh kondisi lalu-lintas yang disurvey. Pada cara ini dapat diperoleh kecepatan
18
Titik awal dan titik akhir dari rute yang disurvai perlu diidentifikasi terlebih
sepanjang rute perlu juga diidentifikasi yang dapat dipakai sebagai titik kontrol.
Stop watch dimulai pada titik awal survey. Selanjutnya kendaraan contoh
dikendarai di sepanjang rute sesuai dengan perkiraan kriteria operasi yang diambil.
Ketika kendaraan berhenti atau terpaksa bergerak sangat lambat, karena kondisi yang
ada, maka stop watch kedua digunakan untuk mencatat waktu hambatan yang
dialami. Masing-masing lokasi, lamanya dan penyebab hambatan dicatat pada lembar
kerja lapangan. Kode angka dapat digunakan untuk mengidentifikasi jenis hambatan
yang ada. Pada akhir rute, stop watch dihentikan dan waktu total perjalanan dicatat.
Jarak rute serta jarak pada masing-masing seksi dapat diperoleh dari odometer
Apabila jumlah tersebut tidak dapat dicapai, di dalam praktek dapat dilaksanakan
seksi diantara rute yang disurvai yang mencakup kecepatan dan hambatan yang ada.
19
persamaan berikut :
K= . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (5)
K=∑ . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(6)
II.7.1 Populasi
dalam ruang lingkup yang akan diteliti. Populasi penelitian ini adalah masyarakat
II.7.2 Sampel
sampel adalah teknik penentuan sampel untuk tujuan tertentu (Sugioni, 1998).
20
ukuran sampel yang layak digunakan dalam penelitian sosial adalah antara 30 sampai
dengan 500.
Perjalanan
II.8.1 Umum
Hampir semua orang berusaha untuk mencapai tujuan mereka tepat pada
waktunya, sayangnya pergerakan itu dilakukan hampir pada saat yang bersamaan,
biasanya selama jam puncak, pelaku perjalanan umumnya sudah terbiasa dengan
Karena setiap orang menginginkan satu satuan waktu yang tetap, yang mereka
gunakan dalam perancanaan perjalanan mereka yaitu waktu yang tetap dari hari ke
hari atau dari waktu ke waktu dalam satu hari. Dengan kata lain, setiap orang
menginginkan suatu perjalanan yang jika hari ini memakan waktu setengah jam,
setengah jam besok, dan seterusnya, maka perlu sebuah ukuran yang dapat
21
(unexpected delays) dikarenakan tundaan ini memiliki konsekuensi yang lebih besar
untuk mengingat beberapa hari terburuk yang mereka habiskan di lalu lintas,
Waktu
Tempuh
Rata-Rata Tahunan
Waktu
Tempuh
Gambar 2.4. Perhitungan waktu tempuh rata-rata didapat data yang kurang lengkap.
Reliability merupakan suatu ukuran yang dapat dipercaya atau ukuran yang
dapat diandalkan untuk melakukan sesuatu. Namun untuk Travel Time Reliability
22
untuk suatu alasan ataupun pekerjaan dari suatu zona menuju zona lain pada rute
tertentu. Reliability Travel Time sangat erat kaitannya dengan masalah kemacetan,
dimana terdapat berbagai macam gangguan atau tundaan yang dapat mengakibatkan
keterlambatan atau kehilangan waktu perjalanan setiap hari, dimana bila ini terjadi
dalam skala besar maka sangat besar pengaruhnya terhadap tingkat perekonomian.
Waktu
Tempuh
Rata-Rata Harian
Sebelum Sesudah
Waktu
Tempuh
Hari terburuk
dalam sebulan
Sebelum Sesudah
23
paling sibuk pada arus lalulintas (TTI, 2006). Perhitungan nilai percentile
Rumus Persentil:
1( N + 1)
P1 = ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2)
100
P1 = Persentil 1
N= Jumlah perjalanan
Buffer Indek =
Planning time indeks =
Free flow time =
24
setiap harinya, maka sangat penting untuk mempertimbangkan variabilitas yang ada.
Dengan menghitung total waktu rata-rata perjalanan dan total waktu tambahan yang
dibutuhkan bagi para pengguna jalan untuk memastikan berapa jumlah waktu yang
Yang termasuk dalam perhitungan Reliability Lomax dan Van Lint adalah:
o Percent Variation
25
keandalannya.
o Variability Index
tidak beraturan dimana harus diberi waktu tambahan agar pelaku perjalanan
bisa mencapai tempat tujuannya tepat waktu dalam tingkat persentase yang
tinggi. Atau praktisnya ”saya harus memberikan waktu yang cukup supaya
saya bisa mencapai tempat tujuan (dalam persen) tepat pada waktunya”.
o Buffer Time
waktunya.
o Buffer Index
perjalanan.
26
Waktu perkiraan tambahan itu sendiri yaitu 5%, 10%, 15%, dan
o On Time Arrival
o Misery Index
27
tujuan bisa berhasil dengan pemberian waktu interval dan berada pada level
servis yang spesifik. Pada pengukuran ini diberi batas ambang untuk
• Skew and Width Measures percobaan untuk mengukur skew dan width dari
data (atau width) atau distribusi waktu tempuh relatif besar ke nilai
tengahnya.
terjadi, waktu tempuh termasuk andal. untuk λskew << 1 dan λvar
>> 0.1 (padat), waktu tempuh yang lebih lama akan didapat dan
diandalkan. untuk λskew >> 1 dan λvar ≥ 0.1, kepadatan bisa terjadi
dan bisa tidak, maksudnya waktu bebas dan waktu tempuh besar
bisa saja terjadi. Semakin besar nilai λskew, waktu bisa disebut
o UIr
28
Travel Time
average travel time ± standard deviation
Window
Statistical Percent standard deviation
3 100
Range Variation average travel time
Buffer time Buffer (95 A=>@=?F F>BG=H F;Q= − average travel time)
3 100
Indeks average travel time
measures
Planning
95th percentile travel time indeks
Time Indeks
Florida
Realibility 100% - (percent of trips with travel times greater than expected)
Indeks
Tardy Trip
On-time 100% - (percent of travel rates greater than 110% of the average
Indicators arrival travel rate)
Misery (average ofthe travel rates for the longest 20% of the trips
− average travel rates for all trips)
Indeks
average travel rate
( sumber : Seungkyu Ryu, Investigating Travel Time Reliability Measures in Toll Design
29
Hanshin Expressway Network, menunjukkan bahwa pada pagi hari waktu perjalanan
relatif stabil sedangkan, pada waktu siang hari diperlukan tambahan 10 menit dari
rata – rata waktu Perjalanan kemudian secara berangsur-angsur turun, dan naik
tajam pada sore hari. Penemuan ini hampir bisa dipastikan karena tidak stabilnya
waktu perjalanan.
beberapa ruas jalan di kota metropolitan Adelaide. Semaphore Road adalah koridor
30
tempuh rata-rata didapat koridor South Road dan Port Road adalah jalan terpadat,
Hasil analisa dari data waktu perjalanan di daerah tersebut selama 8 tahun
31
METODOLOGI PENELITIAN
III.1 Umum
Studi ini dimulai dengan melakukan pengumpulan bahan literatur dan data-data
sekunder yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Dalam pelaksanaan
tersebut, mengenai waktu pergerakan yang biasa dilewati dari tempat asal ke
tempat tujuan.
4. Data waktu rata-rata yang diperlukan untuk melewati satu jaringan jalan
tersebut.
5. Data survey dilakukan pada hari senin-jum’at pada pukul 07.00-09.00 dan
12.00-14.00.
Bentuk pertanyaan formulir angket yang akan disurvei meliputi dua hal, yaitu :
32
dipilih oleh responden jika melakukan perjalanan dari simpang limun menuju
lapangan antara lain data kapasitas jalan, waktu, hasil perkiraan jarak pada
2. Tahap kedua adalah penyajian data. Semua data yang diperoleh dari survei
Untuk lebih rinci dapat dilihat pada rencana program kerja lampiran 1.
studi pendahuluan untuk mendapatkan data yang ada pada saat ini (data eksisting).
Kemudian dicari maksud dari penelitian serta tujuan akhir yang akan dicapai dari
33
dalam pengolahan data maupun dalam melakukan analisa, serta hasil-hasil penelitian
yang akan dilakukan sebelumnya dimana memiliki kaitan dan mendukung penelitian
itu sendiri.
yaitu dengan pelaksanaan survey jaringan jalan tersebut, antara lain waktu tempuh
jumlah kuisioner yang dibutuhkan untuk survei penelitian yang sebenarnya serta
pengumpulan data dan untuk mengetahui apakah dari kuisioner yang telah dibuat
Dalam memperoleh data primer untuk penelitian, data dari hasil survei
pendahuluan diolah untuk mengetahui apakah kuisioner yang diberikan pada survei
34
mengatasi kesulitan yang dialami selama proses pengumpulan data yang dibutuhkan.
mengadakan survei langsung kepada para responden yang bertempat tinggal di suatu
zona pemukiman, dan memilih zona tujuan yang biasa dipakai oleh koresponden
Data sekunder yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data peta
jaringan jalan (lintas). Secara umum lalulintas yang digunakan untuk rute yang
digunakan oleh koresponden dalam melakukan perjalanan. Data ini diperlukan untuk
mengetahui kondisi masing-masing ruas jalan serta fungsi dari jalan zona asal-tujuan.
Untuk memperkuat teori Travel Time Reliability yang dibahas dalam tugas
akhir ini maka diperlukan aplikasi di keadaan real jalan raya sehingga diperlukan
data primer dan data sekunder yang telah diperoleh dari hasil survei selanjutnya
diolah agar dapat digunakan sebagai data masukan dalam bentuk data kualitatif.
Kompilasi data yaitu data yang digunakan dalam studi, merupakan hasil dari
35
Persentil ke-95 adalah waktu perjalanan yang dianggap paling macet pada arus
lalu lintas (TTI, 2006). Perhitungan didapat dari data waktu perjalanan pada
pengamatan/penelitian.
1 + ( + 1)
=
100
Misalkan:
36
yang dibutuhkan agar sipengendara dalam melakukan perjalanan agar tepat waktu
(%)
95 −" −
=
" −
Planning Time adalah total waktu yang diperlukan untuk melakukan suatu
(TTI,2006).
Time).
Travel Time
Average travel time ± standard deviation
Statistical Window
Range Percent 9 :
100
Variation 9 ; 9 <
37
Florida
Realibility 100% - (percent of trips with travel times greater than expected)
Indeks
Tardy Trip
On-time 100% - (percent of travel rates greater than 110% of the average
Indicators
arrival travel rate)
Misery (average ofthe travel rates for the longest 20% of the trips
− average travel rates for all trips)
Indeks average travel rate
( sumber : Seungkyu Ryu, Investigating Travel Time Reliability Measures in Toll Design
38
dengan Reliability Travel Time dalam mencari waktu ideal untuk suatu perjalanan.
rekomendasi atau saran, baik yang berkaitan dengan penelitian lebih lanjut maupun
perbaikan.
39
Medan Amplas di selatan, dan Kecamatan Medan Area di utara. Kecamatan Medan
Kota terdiri atas 12 Kelurahan. Pada tahun 2006, menurut data dari BPS kota Medan,
kecamatan ini mempunyai penduduk sebesar 82.982 jiwa. Luasnya adalah 7,99 KM²
showroom, dll.
Perjalanan
total waktu perjalanan dari yang terkecil hingga yang terbesar. Berikut adalah
perhitungannya :
40
No. Total Waktu Perjalanan (detik) No. Total Waktu Perjalanan (detik) No. Total Waktu Perjalanan (detik)
1 794 31 1011 61 1176
2 820 32 1013 62 1180
3 826 33 1013 63 1183
4 829 34 1014 64 1186
5 837 35 1020 65 1187
6 840 36 1027 66 1189
7 843 37 1037 67 1194
8 862 38 1041 68 1205
9 869 39 1052 69 1208
10 887 40 1053 70 1211
11 894 41 1073 71 1214
12 896 42 1084 72 1219
13 898 43 1084 73 1220
14 912 44 1088 74 1221
15 926 45 1090 75 1223
16 936 46 1090 76 1231
17 942 47 1094 77 1234
18 946 48 1098 78 1237
19 972 49 1105 79 1243
20 972 50 1106 80 1259
21 973 51 1106 81 1263
22 983 52 1111 82 1265
23 983 53 1123 83 1270
24 984 54 1128 84 1278
25 986 55 1129 85 1284
26 989 56 1145 86 1295
27 994 57 1146 87 1299
28 994 58 1149 88 1310
29 994 59 1157 89 1326
30 1007 60 1161 90 1357
Rumus Persentil:
mencari nilai Persentil 95, Persentil 90, Persentil 50, dan Persentil 10.
41
1( N + 1)
P1 = ; P1 = Persentil 1,
100
( )
P95 = = 86.45 (letak data waktu perjalanan),
2. Persentil 90
1( N + 1)
P1 = ; P1 = Persentil 1,
100
( )
P90 = = 81.9 (letak data waktu perjalanan),
3. Persentil 50
1( N + 1)
P1 = ; P1 = Persentil 1,
100
( )
P50 = = 45.5 (letak data waktu perjalanan),
42
1( N + 1)
P1 = ; P1 = Persentil 1,
100
( )
P10 = = 9.1 (letak data waktu perjalanan),
5. Standard Deviation
Dari data diatas didapat deviasi standar sebesar 141.65 detik = 2.36 menit
Dari data diatas didapat waktu tempuh rata-rata sebesar 1081 detik = 18.01
menit.
1. Statistical Range
• = ± ! " !
= 1081 ± 141.65
&'()*(+* ,-./('/0)
• # $ ! % ! = × 100%
1.-+(2- 3+(.-4 3/5-
8 .9
= × 100%
:
= 13.10%
43
: .D:
= = 1.105
EE. 9
• FGHH = 95!ℎ # $ ! −
D 9.: N :
= > 100%
:
= 19.96%
.:
= = 0.145 jam = 8.7 menit = 522 detik
8 TU/R(5
D 9.:
95th Percentile Travel Time Index = = 2.48
DD
• W X ; !< = > =
100% −
(# $ ! H Z[ !ℎ [ \ ! ℎ ]>Z $! )
44
• On-time Arrival = 100% − (percent of travel rates greater than 110% of the
D . D N :.
= = 0.173
:.
4. Probabilistic
45
( D98.: – :E .: )
=
= 0.36
( D98.: – )
=
( N:E .: )
= 0.797
lmno pq(lrstu )
• UIr =
'+(.-4 '/5- A-+ Q)/' 4-)2'O
.v9 pq( .E E)
=
D .9
= −0.004
46
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa variabilitas sebaran waktu tempuh
sepeda motor terdapat diantara 15.65 menit – 20.38 menit (dengan percent variation
sebesar 13.10%), berdasarkan keandalannya dilihat dari buffer time meassure maka
didapat nilai buffer time sebesar 3.6 menit (19.96%) dengan planning time sebesar
21.61 menit, didapat juga 73.33% dari seluruh waktu tempuh masuk dalam on time
arrival dan memiliki misery indeks sebesar 0.173, sedangkan tingkat probabilitas dari
waktu tempuh sebesar 21.8 menit, dimana 5.67% dari seluruh total perjalanan sudah
dikatakan tidak andal lagi. Berdasarkan skew and width measure λskew = 0.797, λvar =
0.36 (λskew << 1, λvar >> 0.1) maka waktu tempuh andal masi bisa didapatkan.
47
Total Waktu Perjalanan dari yang terkecil hingga yang terbesar. Berikut adalah
perhitungannya :
No. Total Waktu Perjalanan (detik) No. Total Waktu Perjalanan (detik) No. Total Waktu Perjalanan (detik)
48
1. Persentil 95
1( N + 1)
P1 = ; P1 = Persentil 1,
100
95(90+1)
P95 = = 86.45 (letak data waktu perjalanan),
100
2. Persentil 90
1( N + 1)
P1 = ; P1 = Persentil 1,
100
( )
P90 = = 81.9 (letak data waktu perjalanan),
3. Persentil 50
1( N + 1)
P1 = ; P1 = Persentil 1,
100
50(90+1)
P50 = = 45.5 (letak data waktu perjalanan),
100
49
4. Persentil 10
1( N + 1)
P1 = ; P1 = Persentil 1,
100
( )
P10 = = 9.1 (letak data waktu perjalanan),
5. Standard Deviation
Dari table diatas didapat deviasi standar sebesar 148.3 detik = 2.47 menit.
Dari data diatas didapat waktu tempuh rata-rata sebesar 1390.19 detik = 23.16
menit.
1. Statistical Range
• = ± ! " !
= 1390.19 ± 148.3
&'()*(+* ,-./('/0)
• # $ ! % ! = × 100%
1.-+(2- 3+(.-4 3/5-
50
= 10.67 %
E.D:
= = 1.49
9 .
• FGHH = 95!ℎ # $ ! −
9: .9 N v .
= > 100%
v .
= 20.89%
.:
= = 0.145 jam = 8.7 menit = 522 detik
8 TU/R(5
9: .9
95th Percentile Travel Time Index = = 3.22
DD
51
100% −
(# $ ! H Z[ !ℎ [ \ ! ℎ ]>Z $! )
• On-time Arrival = 100% − (percent of travel rates greater than 110% of the
D9.: v N Dv. 9
= = 0.158
Dv. 9
4. Probabilistic
52
( : .9 – D D.: )
=
v:E
= 0.27
( : .9 – v:E )
=
( v:E N D D.: )
= 1.06
lmno pq(lrstu )
• UIr =
'+(.-4 '/5- A-+ Q)/' 4-)2'O
.DE pq( . 9)
=
D:.
= 0.00056
53
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa variabilitas sebaran waktu tempuh mobil
pribadi terdapat diantara 20.7 menit – 25.64 menit (dengan percent variation sebesar
10.67%), berdasarkan keandalannya dilihat dari buffer time meassure maka didapat
nilai buffer time sebesar 4.84 menit (20.89%) dengan planning time sebesar 28.01
menit, didapat juga 82.22% dari seluruh waktu tempuh masuk dalam on time arrival
dan memiliki misery indeks sebesar 0.158, sedangkan tingkat probabilitas dari waktu
tempuh sebesar 27.74 menit, dimana 5.67% dari seluruh total perjalanan sudah
dikatakan tidak andal lagi. Berdasarkan skew and width measure λskew = 1.06, λvar =
0.27 (λskew >> 1, λvar >> 0.1) maka waktu tempuh andal masi bisa terjadi dan tidak,
tapi dilihat dari nilai skew yang mendekati 1 maka waktu tempuh masih bisa terjadi
dan tidak, tapi dilihat dari nilai skew yang mendekati 1 maka waktu tempuh bisa
dikatakan andal..
54
Total Waktu Perjalanan dari yang terkecil hingga yang terbesar. Berikut adalah
perhitungannya :
No. Total Waktu Perjalanan (detik) No. Total Waktu Perjalanan (detik) No. Total Waktu Perjalanan (detik)
55
mencari nilai Persentil 95, Persentil 90, Persentil 50, dan Persentil 10.
1. Persentil 95
1( N + 1)
P1 = ; P1 = Persentil 1,
100
( )
#95 = = 86.45 (letak data waktu perjalanan),
2. Persentil 90
1( N + 1)
P1 = ; P1 = Persentil 1,
100
( )
#90 = = 81.9 (letak data waktu perjalanan)
3. Persentil 50
1( N + 1)
P1 = ; P1 = Persentil 1,
100
( )
#50 = = 45.5 (letak data waktu perjalanan)
56
4. Persentil 10
1( N + 1)
P1 = ; P1 = Persentil 1,
100
( )
#10 = = 9.1 (letak data waktu perjalanan),
5. Standard Deviation
Dari table diatas didapat deviasi standar sebesar 153.73 detik = 2.56 menit
Dari data diatas didapat waktu tempuh rata-rata sebesar 1411.3 detik = 23.52
menit
1. Statistical Range
• = ± ! " !
= 1411.3 ± 153.73
&'()*(+* ,-./('/0)
• # $ ! % ! = × 100%
1.-+(2- 3+(.-4 3/5-
57
= 10.89%
.
= = 1.33
E9.:
• FGHH = 95!ℎ # $ ! −
99v. N 8 .v
= > 100%
8 .v
= 17.90%
.:
= = 0.145 jam = 8.7 menit = 522 detik
8 TU/R(5
99v.
95th Percentile Travel Time Index = = 3.19
DD
58
100% −
(# $ ! H Z[ !ℎ [ \ ! ℎ ]>Z $! )
• On-time Arrival = 100% − (percent of travel rates greater than 110% of the
DE. v NDv. D
= = 0.154
Dv. D
4. Probabilistic
59
( 9 . – DD .D )
=
8 D
= 0.27
( 9 . – 8 D )
=
( 8 D N DD .D )
= 1.07
lmno pq(lrstu )
• UIr =
'+(.-4 '/5- A-+ Q)/' 4-)2'O
.DE pq( . E)
=
DE.Ev
= 0.00066
60
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa variabilitas sebaran waktu tempuh
angkutan umum terdapat diantara 20.96 menit – 26.08 menit (dengan percent
meassure maka didapat nilai buffer time sebesar 4.21 menit (17.90%) dengan
planning time sebesar 27.73 menit, didapat juga 78.89% dari seluruh waktu tempuh
masuk dalam on time arrival dan memiliki misery indeks sebesar 0.154, sedangkan
tingkat probabilitas dari waktu tempuh sebesar 28.24 menit, dimana 2.22% dari
seluruh total perjalanan sudah dikatakan tidak andal lagi. Berdasarkan skew and
width measure λskew = 1.07, λvar = 0.27 (λskew >> 1, λvar >> 0.1) maka waktu tempuh
andal masi masih bisa terjadi dan tidak, tapi dilihat dari nilai skew yang mendekati 1
61
Dari kuisioner yang telah disebarkan maka didapat data-data sebagai berikut.
responden.
Persentase Jumlah
No Usia Jumlah
Responden (%)
1 <20 29 35.37
2 21 – 30 36 43.90
3 31 – 40 9 10.98
4 41 – 50 6 7.32
5 >51 2 2.44
Total 82 100
Jumlah Responden
40
30
20
Jumlah Responden
10
0
<20 21 - 30 31 - 40 41 - 50 >51
62
adalah yang paling besar, yaitu 43.90 % , diikuti dengan rentang usia <20 tahun
sebesar 35.37 %.
Jumlah Responden
60
50
40
30
Jumlah Responden
20
10
0
SD SLTP SLTA Akademi Diploma Sarjana
63
Persentase
Jumlah Responden
No. Jenis Pekerjaan jumlah
(orang)
responden (%)
1 Karyawan 5 6.10
2 Wiraswasta 2 2.44
3 PNS/guru/P.BUMN 4 4.88
4 Mahasiswa 57 69.51
5 Pedagagang 3 3.66
6 Dokter 0 0.00
7 Staf/Pegawai swasta 6 7.32
8 Lain - lain 5 6.10
Total 82 100.00
Jumlah Responden
60
50
40
30
20
10
0 Jumlah Responden
64
Digunakan
kelompok responden sesuai dengan jenis moda perjalanan yang digunakan dari
masing-masing responden.
digunakan
Persentase Jumlah
No Usia Jumlah
Responden (%)
1 Sepeda Motor 31 37.80
2 Mobil 16 19.51
3 Angkutan Umum 35 42.68
Total 82 100.00
Jumlah Responden
40
30
20
Jumlah Responden
10
0
Sepeda Motor Mobil Angkutan Umum
Grafik 4.7 Jenis dan jumlah moda perjalanan yang digunakan responden
65
sehingga perkiraan waktu perjalanan yang dimiliki oleh responden tersebut dapat
Dari tabel 4.8 di atas dapat di lihat rata-rata waktu perjalanan rata-rata oleh
responden masing – masing adalah 25.65 menit pada pengguna moda sepeda motor,
30.94 menit pada pengguna moda mobil, dan 34.86 menit pada pengguna moda
angkutan umum.
66
Dari tabel 4.9 di atas dapat di lihat rata-rata waktu tambahan oleh responden
masing – masing adalah 6.62 menit pada pengguna moda sepeda motor, 9.69 menit
pada pengguna moda mobil, dan 11 menit pada pengguna moda angkutan umum.
Pergerakan
67
Dari 82 responden yang ada, 52.439% atau sekitar 43 orang memilih kebiasaan
menjadi alasan utama dalam latar belakang pemilihan waktu pergerakan ini,
waktu dari responden maka perlu dianalisa keandalan waktu perjalanannya. sebagai
berikut:
Untuk perhitungan nilai 95% (Percentile Travel Time) dilakukan dengan cara
mengurutkan data total waktu perjalanan dari yang terbesar hingga yang terkecil.
68
Rumus Persentil:
mencari nilai Persentil 95, Persentil 90, Persentil 50, dan Persentil 10.
1. Persentil 95
1( N + 1)
P1 = ; P1 = Persentil 1,
100
(v )
#95 = = 30.4 (letak data waktu perjalanan),
69
1( N + 1)
P1 = ; P1 = Persentil 1,
100
(v )
#90 = = 28.8 (letak data waktu perjalanan)
30 + 0.8 ( 30 – 30 ) = 30 menit
3. Persentil 50
1( N + 1)
P1 = ; P1 = Persentil 1,
100
(v )
#50 = = 16 (letak data waktu perjalanan)
4. Persentil 10
1( N + 1)
P1 = ; P1 = Persentil 1,
100
(v )
#10 = = 3.2 (letak data waktu perjalanan),
5. Standard Deviation
70
1. Statistical Range
• = ± ! " !
= 25.65 ± 3.6
&'()*(+* ,-./('/0)
• # $ ! % ! = × 100%
1.-+(2- 3+(.-4 3/5-
v.9
= × 100%
D .9
= 14.04%
E. E
= = 1
E. E
• FGHH = 95!ℎ # $ ! −
v N D .9
= > 100%
D .9
= 36.45%
71
.:
= = 0.145 jam = 8.7 menit = 522 detik
8 TU/R(5
D
95th Percentile Travel Time Index =
DD
= 4.02
• W X ; !< = > =
100% −
(# $ ! H Z[ !ℎ [ \ ! ℎ ]>Z $! )
72
v .9E N D .9
= = 0.235
D .9
4. Probabilistic
( v – D )
=
D
= 0.4
( v – D )
=
( D N D )
= 1
lmno pq(lrstu )
• UIr =
'+(.-4 '/5- A-+ Q)/' 4-)2'O
.8 pq( )
= v
73
Grafik 4.8 Distribusi waktu tempuh keandalan pengguna sepeda motor berdasarkan
responden
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa variabilitas sebaran waktu tempuh
sepeda motor terdapat diantara 22.05 menit – 29.25 menit (dengan percent variation
sebesar 14.04%), berdasarkan keandalannya dilihat dari buffer time meassure maka
didapat nilai buffer time sebesar 9.35 menit (36.45%) dengan planning time sebesar
35 menit, didapat juga 80.65% dari seluruh waktu tempuh masuk dalam on time
arrival dan memiliki misery indeks sebesar 0.235, sedangkan tingkat probabilitas dari
waktu tempuh sebesar 30 menit, dimana 6.45% dari seluruh total perjalanan sudah
74
(λskew = 1, λvar << 0.1) maka waktu tempuh andal, tetapi dikarenakan nilai λvar yang
lebih dari 0.1 maka ada kemungkinan terjadi waktu tempuh tidak andal
Untuk perhitungan nilai 95% (Percentile Travel Time) dilakukan dengan cara
mengurutkan data Total Waktu Perjalanan dari yang terbesar hingga yang terkecil.
Rumus Persentil:
mencari nilai Persentil 95, Persentil 90, Persentil 50, dan Persentil 10.
1. Persentil 95
1( N + 1)
P1 = ; P1 = Persentil 1,
100
75
( 9 )
#95 = = 16.15 (letak data waktu perjalanan),
2. Persentil 90
1( N + 1)
P1 = ; P1 = Persentil 1,
100
( 9 )
#90 = = 15.3 (letak data waktu perjalanan)
3. Persentil 50
1( N + 1)
P1 = ; P1 = Persentil 1,
100
( 9 )
#50 = = 8.5 (letak data waktu perjalanan)
4. Persentil 10
1( N + 1)
P1 = ; P1 = Persentil 1,
100
( 9 )
#10 = = 1.7 (letak data waktu perjalanan),
76
Dari data diatas didapat waktu tempuh rata-rata sebesar 30.94 menit
1. Statistical Range
• = ± ! " !
= 30.94 ± 4.17
&'()*(+* ,-./('/0)
• # $ ! % ! = × 100%
1.-+(2- 3+(.-4 3/5-
8. E
= × 100%
v . 8
= 13.48%
E. E
= = 1
E. E
• FGHH = 95!ℎ # $ ! −
77
v N v . 8
= > 100%
v . 8
= 13.12%
.:
= = 0.145 jam = 8.7 menit = 522 detik
8 TU/R(5
D8
95th Percentile Travel Time Index = = 4.6
DD
• W X ; !< = > =
100% −
(# $ ! H Z[ !ℎ [ \ ! ℎ ]>Z $! )
78
• On-time Arrival = 100% − (percent of travel rates greater than 110% of the
v9.9E N v . 8
= = 0.185
v . 8
4. Probabilistic
( v9. – D )
=
v
= 0.383
( v9. – v )
=
( v N D )
= 1.3
79
= 0.0026
responden
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa variabilitas sebaran waktu tempuh
mobil pribadi terdapat diantara 26.77 menit – 35.11 menit (dengan percent variation
sebesar 13.48%), berdasarkan keandalannya dilihat dari buffer time meassure maka
didapat nilai buffer time sebesar 4.06 menit (13.12%) dengan planning time sebesar
40 menit, didapat juga 62.5% dari seluruh waktu tempuh masuk dalam ontime arrival
dan memiliki misery indeks sebesar 0.185, sedangkan tingkat probabilitas dari waktu
tempuh sebesar 36 menit, dimana 6.25% dari seluruh total perjalanan sudah
80
0.383 (λskew << 1, λvar >> 0.1) maka waktu tempuh andal masih bisa terjadi dan tidak,
dilihat dari nilai skew yang mendekati 1 maka waktu tempuh bisa dikatakan andal.
Untuk perhitungan nilai 95% (Percentile Travel Time) dilakukan dengan cara
mengurutkan data Total Waktu Perjalanan dari yang terbesar hingga yang terkecil.
Rumus Persentil:
mencari nilai Persentil 95, Persentil 90, Persentil 50, dan Persentil 10.
81
1( N + 1)
P1 = ; P1 = Persentil 1,
100
(v )
#95 = = 34.2 (letak data waktu perjalanan)
2. Persentil 90
1( N + 1)
P1 = ; P1 = Persentil 1,
100
(v )
#90 = = 32.4 (letak data waktu perjalanan)
3. Persentil 50
1( N + 1)
P1 = ; P1 = Persentil 1,
100
(v )
#50 = = 18 (letak data waktu perjalanan)
4. Persentil 10
1( N + 1)
P1 = ; P1 = Persentil 1,
100
82
5. Standard Deviation
Dari data diatas didapat waktu tempuh rata-rata sebesar 35.14 menit
1. Statistical Range
• = ± ! " !
= 35.14 ± 4.11
&'()*(+* ,-./('/0)
• # $ ! % ! = × 100%
1.-+(2- 3+(.-4 3/5-
8.
= × 100%
v . 8
= 11.7%
E. E
= = 1
E. E
83
• FGHH = 95!ℎ # $ ! −
8 N v . 8
= > 100%
v . 8
= 28.06%
.:
= = 0.145 jam = 8.7 menit = 522 detik
8 TU/R(5
DE
95th Percentile Travel Time Index = = 5.17
DD
• W X ; !< = > =
100% −
(# $ ! H Z[ !ℎ [ \ ! ℎ ]>Z $! )
84
• On-time Arrival = 100% − (percent of travel rates greater than 110% of the
8 .8v N v . 8
= = 0.179
v . 8
4. Probabilistic
( 8 – v )
=
v
85
( 8 – v )
=
( v N v )
= 1
lmno pqdlrstu h
• UIr = '+(.-4 '/5- A-+ Q)/' 4-)2'O
.D:9 pq( )
=
8
= 0
berdasarkan responden
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa variabilitas sebaran waktu tempuh
angkutan umum terdapat diantara 31.03 menit – 38.67 menit (dengan percent
86
meassure maka didapat nilai buffer time sebesar 9.86 menit (28.06%) dengan
planning time sebesar 45 menit, didapat juga 77.14% dari seluruh waktu tempuh
masuk dalam on time arrival dan memiliki misery indeks sebesar 0.179, sedangkan
tingkat probabilitas dari waktu tempuh sebesar 42 menit, dimana 5.71% dari seluruh
total perjalanan sudah dikatakan tidak andal lagi. Berdasarkan skew and width
measure λskew = 1, λvar = 0.286 (λskew = 1, λvar << 0.1) maka waktu tempuh andal,
tetapi dikarenakan nilai λvar yang lebih dari 0.1 maka ada kemungkinan terjadi waktu
87
V.1 KESIMPULAN
1. Dari hasil survey didapat panjang rute 5810 m, didapat dengan data waktu
perjalanan rata-rata pengguna sepeda motor 18.01 menit, mobil pribadi 23.16
menit, dan angkutan umum 23.52 menit. Sedangkan waktu rata – rata yang
diberikan oleh responden adalah sepeda motor 25.65 menit, mobil 30.94
• Berdasar statistical range didapat nilai variabilitas 15.65 menit – 20.38 menit
time yaitu 3.6 menit (buffer indeks sebesar 19.96%, planning time 21.61
menit), Sedangkan berdasarkan responden nilai buffer time 9.35 menit (buffer
responden 30 menit.
88
• Berdasar statistical range didapat 20.7 menit – 25.64 menit dengan percent
time 4.84 menit dengan buffer indeks 20.89%, dan planning time 28.01
• Berdasar skew and width measure, didapat nilai λskew = 1.06 λvar = 0.27,
• Berdasar statistical range didapat nilai variabilitas 20.96 menit – 26.08 menit
time 4.21 menit dengan buffer indeks 17.90%, dan planning time 27.73
menit, Sedangkan berdasarkan responden nilai buffer time yaitu 9.86 menit
(28.06%, 45 menit).
89
• Berdasar skew and width measure, didapat nilai angkutan umum λskew = 1.07
0.286.
5. Dari hasil penelitian terhadap responden pengguna jalan dari Simpang Limun
6. Berdasarkan tabel 2.3. Jalan Port Road mempunyai contoh yang sama dimana
jalan ini menuju arah jalan West Terrace yang merupakan daerah komplek
didapat nilai untuk Port Road didapat nilai standar deviasi sebesar 3.8251,
dengan stastitical range 20.2 menit – 43.3167 menit. Maka bisa disebut bahwa
jalan dari Simpang Limun menuju Universitas Sumatera Utara memiliki tingkat
kepadatan yang tetap dikarenakan memiliki statistical range yang lebih kecil
untuk mobil 20.7 menit – 25.64 menit dimana jalan Port Road bisa ditempuh
dengan rata rata kecepatan antara 16.62 km/jam - 35.64 km/jam sedangkan
90
Rangkuman Perhitungan
1. Rangkuman Perhitungan Data Survey
15.65 menit
Buffer Time 3.6 menit (0.62) 4.84 menit (0.83) 4.21 menit (0.72)
Buffer
Buffer Index 19.96 % 20.89 % 17.90 %
Time
Florida
10% 74.44% 82.22% 80%
Tardy Trip
Realibility
Indicators
15% 88.89% 92.22% 91.11%
Index
91
Probabili
21.8 menit (3.75) 27.74 menit (4.77) 28.24 menit (4.96)
stic
Width
λskew 0.797 1.06 1.07
Measures
UIr -0.004 0.00056 0.00066
Statistical Range
Percent Variation 14.04 % 13.48 % 11.7 %
Variability Index 1 1 1
Measures
Planning Time
35 menit 40 menit 45 menit
Index
92
Probabilistic
30 menit 36 menit 42 menit
UIr 0 0.0026 0
V.2 SARAN
1. Perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk pemilihan waktu perjalanan dari asal
3. Perlu adanya survei wawancara/kuisioner yang lebih banyak dari segi jumlah
4. Perlu dilakukan survey waktu perjalanan dari asal ketujuan dan sebaliknya
5. Perlu dilakukan survey selama 24 jam / hari dan jangka waktu yang panjang
93
Direktorat Jenderal Bina Marga. 2004. “Panduan Survai dan Perhitungan Waktu
referensi/nspm.
Erlangga, Jakarta.
Michael A.P. Taylor, Sekhar V.C. Somenahalli, Susilawati Susilawati. 2010. “Travel
Studies, Vol. 8.
Robert L. Bertini and Kate Lyman. 2005. “Developing Improved Travel Time
Seungkyu Ryu, Anthony Chen, and Yong Seog Kim. “Investigating Travel Time
94
Time Reliability”,Texas.
95
Pengisian : Pada bagian ini anda dimohon untuk mengisi jawaban anda pada tempat yang telah disediakan, dengan
memilih salah satu jawaban dan memberikan tanda Ѵ pada jawaban yang anda pilih serta mengisi jawaban pada
titik-titik yang disediakan jika perlu.
I. IDENTITAS
1. Nama :………………………………….
2. Alamat Responden :………………………………….
3. Umur : …… tahun
□ SLTP □ Diploma
□ SLTA □ Sarjana
6. Pekerjaan : ………………………………..
NO PERTANYAAN JAWABAN
□ kemacetan
□ kondisi jalan yg rusak
KETERANGAN