Anda di halaman 1dari 20

CRITICAL BOOK REVIEW

TEORI DEPENDENSI ATAU KETERGANTUNGAN

BOOK I: SOSIOLOGI PERUBAHAN SOSIAL OLEH NANANG


MARTONO

BOOK II: RUNTUHNYA TEORI PEMBANGUNAN DAN GLOBALISASI


OLEH DR. MANSOUR FAKIH

Oleh:

SA’DIAH MUAYYADAH
190902037
Ilmu Kesejahteraan Sosial
Dosen: Fajar Utama Ritonga, S. Sos, M. Kessos

PROGRAM STUDI SARJANA ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
rahmat dan Hidayah-Nya yang senantiasa memberikan kesehatan dan
melimpahkan nikmat kepada penulis, sehingga makalah Dampak Sosial
Pembangunan ini dapat diselasaikan dengan baik dan sesuai yang direncanakan.
Makalah ini berjudul “Critical Book Review Teori Dependensi atau
Ketergantungan.”

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Dampak Sosial Pembangunan,


pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada, Bapak Fajar
Utama Ritonga, S. Sos, M. Kessos, selaku Dosen Pembimbing Dampak Sosial
Pembangunan yang terlah memberikan motivasi, bimbingan dan arahan serta
saran-saran kepada penulis sejak awal sampai terselesaikanya makalah ini. Ucapan
terimakasih juga disampaikan kepada orang tua dan teman-teman penulis yang
telah memberikan masukan dan telah membantu penulis menyelesaikan makalah
ini.

Penulis berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian


makalah ini, namun penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca untuk sempurnanya makalah ini. Sekiranya isi makalah
ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, 22 Maret 2020

Sa’diah Muayyadah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................. i

DAFTAR ISI................................................................................................. ii

DAFTAR TABEL........................................................................................ iv

DAFTAR GAMBAR.................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah.............................................................................. 1

1.3 Tujuan Penulisan................................................................................ 1

1.4 Manfaat Penulisan.............................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 3

2.1 Identitas Buku I.................................................................................. 3

2.2 Critical Book I.................................................................................... 3

2.3 Kelebihan dan Kelemahan Buku I..................................................... 5

2.4 Identitas Buku II................................................................................ 6

2.5 Critical Book II.................................................................................. 7

2.6 Kelebihan dan Kekurangan Buku II.................................................. 11

2.7 Perbandingan Buku I dan Buku II..................................................... 11

BAB II PENUTUP....................................................................................... 13

3.1 Kesimpulan........................................................................................ 13

3.2 Saran.................................................................................................. 13

ii
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 14

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kelebihan dan Kelemahan Buku I.................................................. 6

Tabel 2. Kelebihan dan Kelemahan Buku II................................................. 11

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar I. Buku I.......................................................................................... 3

Gambar 2. Buku II........................................................................................ 6

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teori-teori pembangunan dunia ketiga adalah teori-teori yang usianya


masih cukup muda. Teori ini muncul sebagai imbas berbagai masalah
pembangunan yang dihadapi negara dunia ketiga yang dikenal dengan kelompok
negara miskin atau terbelakang.

Teori Dependensi mengusung pemikiran bahwa keterbelakangan yang


terjadi di Dunia Ketiga bukan disebabkan oleh faktor-faktor internal yang ada
dalam negara-negara tersebut, tetapi merupakan implikasi dari campur tangan
faktor eksternal berupa kapitalisme.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja materi isi Buku I tentang Teori Dependensia?


2. Apa saja kelebihan dan kelemahan Buku I?
3. Apa saja materi Buku II tentang Teori Dependensia?
4. Apa saja kelemahan dan kelebihan buku II?
5. Bagaimana perbandingan kedua buku tersebut?

1.3 Tujuan Penulisan

Dari rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penulisan Critical Book
Review ini yaitu:

1. Dapat mengetahui dan menguasai materi tentang Teori dependensi yang


ditulis oleh Nanang Martono dan Dr. Mansour Fakih.
2. Dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan kedua buku tersebut.

1.4 Manfaat Penulisan

1. Agar dapat lebih menguasai materi dari membandingkan 2 buku tersebut.

1
2. Menguji kualitas buku dengan membandingkan 2 buku dari penulis yang
berbeda.
3. Mengetahui kelemahan dan kelebihan yang dikritik.
4. Sebagai referensi dalam pelajaran Dampak Sosial Pembangunan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Identitas Buku I

Gambar 1. Buku I

Judul Buku I : Sosiologi Perubahan Sosial

Judul Review : Teori Dependensia

Penulis : Nanang Martono

Penerbit : Rajawali Pers

Tahun Terbit : 2011

Tebal Buku : xvi, 350 hlm.

Harga : 65.000

ISBN : 978-979-769-348-0

2.2 Critical Book I

3
Teori Dependensia memiliki sudut pandang yang cukup bertentangan
dengan teori modernisasi dan mulai berkembang pada decade tahun 1960-an. Teori
modernisasi dinilai sarat dengan sudut pandang Amerika Serikat dalam
menganalisis berbagai permasalahan di negara dunia ketiga. Teori ketergantungan
kemudian menggunakan sudut pandang yang berbeda dengan teori modernisasi,
yaitu, mereka melihat berbagai masalah yang dihadapi negara dunia ketiga dari
perpektif negara dunia ketiga sendiri, yaitu kemiskinan yang terjadi di negara
dunia ketiga lebih disebabkan oleh ulah negara maju. Teori ini lahir untuk
menandingi kekuasaan negara maju dalam melakukan hegemoni kekuasan dalam
masalah ekonomu, politik, social dan budaya terhadap negara dunia ketiga.

Teori yang mendasari teori ketergantungan adalah teori Max Weber yang
melihat adanya dua kelas yang memiliki posisi yang berbeda, yang satu menguasai
yang lain. Kelas protelar dikuasai kelas borjuis yang menyebabkan kelas proletar
menjadi tergantung dengan kelas borjuis yang memiliki modal yang kuat.

Ada beberapa asumsi teoritis yang dikembangkan teori ketergantungan.


Pertama, keadan yang ketergantunagn dilihat sebagai suatu gejala yang sangat
umum, berlaku bagi negara Dunia Ketiga. Kedua, ketergantungan dilihat sebagai
kondisi yang diakibatkan oleh factor luar. Ketiga, masalah ketergantungan lebih
dilihat sebagai masalah ekonomi. Keempat, situasi ketergantungan tidak dapat
dipisahkan dari proses polarisasi regional ekonomi global. Kelima, Dilihat sebagai
suatu yang mutlak bertolak belakang dengan pembangunan.

Adapun implikasi kebijakan teori ketergantungan. Pertama, pembangunan


tidak selalu dan tidak tepat diartikan sebagai sekedar proses industralisasi,
peningkatan output dan produktivitas. Kedua, semakin dekat hubungan negara
dunia ketiga dengan negara maju maka semakin banyak kerugian yang didapat.
Ketiga, diharapkan memotong hubungan dengan negara maju.

a) Paul Baran

4
Menurut Baran hubungan antarnegara di dunia, mengidikasikan
bahwa pegerakan modal dari negara dunia ketiga ke negara maju sebagai
upaya menuju keseimbangan ternyata tidak pernah terjadi.
Apabila pergerakan ini terjadi,maka yang akan terjadi hanyalah
pergerakan modal dari negara maju ke negara dunia ketiga yang bertujuan
menyedot keuntungan dari negara dunia ketiga.
b) Andre Gunder Frank
Frank mencoba mengategorikan negara di dunia menjadi dua
kelompok. Dua kelompok tersebut adalah: negara metropolis maju
(development metropolitan countries) dan negara satelit terbelakang
(satellite underdeveloped countries). Hubungan ekonomi kedua kelompok
negara tersebut demikian memosisikan perkembangan system kapitlis
dalam skala internasional menjadi aspek utama.
c) Theotonio Dos Santos
Menurut Santos, hubungan dua negara atau lebih mengadung
bentuk ketergantungan jika beberapa negara yang dominan dapat
berkembang dan memiliki otonomi dalam pembangunanya, sementara
negara lain (yang tergantung) dapt melakukan hal serupa, hanya sekedar
refleksi perkembanan negara dominan (negara maju) mengalami kemajuan
maka negara yang tergantung (negara Dunia Ketiga) akan mengalami maju
juga. Begitupun sebaliknya jika negara dominan mengalami krisis maka
negara tergantung akan terkena dampaknya pula.
d) Beberapa kritik
Teori ketergantungan banyak menerima kritik. Pada dasarnya kritik
yang mereka ajukan mendasarkan diri pada ketidakpuasan mereka terhadap
metode kajian, konsep teoritis dan implikasi kebijaksanaan yang selama ini
dimiliki oleh teori ketergantunan.
Selain ketiga hal tersebut, teori ketergantungan juga dinilai tidak
jelas dalam mendefinisikan kelompok negara “ yang tergantung” demham
negara maju.

5
2.3 Kelebihan dan Kelemahan

Kelebihan Kelemahan
Materi mudah dipahami Isi penjelasan kurang lengkap

Bahasanya tidak membuat bingung Harganya tergolong mahal

Tabel 1. Kelebihan dan Kekurangan Buku I

2.4 Identitas Buku II

Gambar 2. Buku II

Judul Buku I : Runtuhnya Teori Pembangunan Dan Globalisasi

Judul Review : Teori Dependensia

Penulis : Dr. Mansour Fakih

6
Penerbit : Insist Press

Tahun Terbit : 2001

Tebal Buku : xii, 250 hlm.

Harga : 45.000

ISBN : 979-9483-40-9

2.5 Critical Book II

1) Mazhab Dependensia Amerika Latin


Terbentuknya teori dependensia dilatorbelakangi oleh situasi
kemacetan ekonomi negara-negara Amerika Latin serta keraguan-raguan
mereka terhadap teori pembangunan. Para intelektual membuat kelompok
baru untuk mencari model alternative. ECLA sendiri mempunyai
keterbatasan dalam hal ini.Pertama, karena ECLA memfokuskan perhatian
pada persoaaln ekonomi murni, masalah social dan politik di
kesampingkaan dalam analisis mereka. Kedua, ECLA bergantung pada
pemerintahan negara Amerika Latin yang konservatif dan sangat sensitive
terhadap analisis yang mereka nilai radikal.
2) ECLA dan Pelopor Teori Dependensia: Furtado dan Sunkel
Penganut teori dependensia yang teorinya dianggap paling radikal
adalah ekonom Brazil yang bernama Celco Furtado. Mulanya ia percaya
bahwa masalah utama negara berkembang adalah karena kurangnya modal,
tetapi sesaat kemudian pandanganya berubah. Dalam perkembangan
selanjutnya ia mulai meneliti dan mencoba menjelaskan pebedaan anatara
center dan periphery yang menjadi ciri mazhab dependensia.
Dia mencoba menggabungkan analisi Marxisme dengan teori
Keynesian. Menurut Futrado keduanya ada kelemahan dan kelebihan.
Marxisme mengisolasi struktur, sementara Keynesian tidak pernah menitik
beratkan pada perubahan structural. Meskipun Furtado tidak menggunakan
analisis mode of production, analisanya adalah bahwa pembangunan di

7
periphery merupakan refleksi atas apa yang terjadi di center- suatu yang
biasanya menjadi pusat analisis mazhab dependensia.
Bersama Andre Gundre Frank, Furtado menjadi tokoh utama
mazhab ini. Selain itu Oswaldo Sunkel dari Chile juga punya andil dalam
meradikalkan ECLA.
3) Pengaruh Marxis: Cordoso dan Faletto
Fernando Cordoso dan sejarawan Chile Enzo Faletto melakukan
studi sosiologis dan historis tentang kasus ketergantungan. Cordoso dan
Faletto memfokuskan pada aspek sosiopolitik. Mereka melihat
pembangunan ekonomi sebagai campuran berbagai interes kelas dari waktu
ke waktu. Keadaan ketergantungan ekonomi terhadap pasar dunia sangatlah
krusial. Oleh sebab itu, situasi ketergantungan terjadi dalam pola yang
secara historis berubah.
Merutut Cordoso dan Faletto, sesungguhnya pembangunan itu
sudah mulai lebih awal dengan munculnya jekas menangah yang secara
perlahan-lahan terserap oleh struktur kekuasaan nasional. Oleh karena itu,
titik beratnya lebih pada dasar kekuasan politik daripada factor lainnya.
4) Pengaruh Neo-Marxis: Dos Santos dan Marini
dalam tulisannya, Dos Santos tidak hanya mengkritik teori
pembangunan, tetapi juga memberikan alternative pendekatan
ketergantungan. Makna ketergantunagn diartikan sebagai suatu situasi
ketika ekonomi dari negara tertentu yang diekspansi dikondisikan oleh
perkembangan dan ekspansi ekonomi lainnya. Hubungan saling
ketergantungan antara satu atau banyak eknomi, dan hubungan antara
mereka dengan perdagangan dunia berada dalam suatu ketergantungan.
Bagi Santos teori dependensia adalah pelengkap dan implementasi dari
teori imperialism yang lama.
5) Pergerakan Teori Dependensia: Gundre Frank
Analisis Frank ditekankan pada struktur monopoli kapitalisme dan
berakibat pada surplus real dan potensial. System kapitalis dunia ditandai
oleh struktur monopolis-satelite dimana metropolis mengeksploitasi

8
satellite. Hal ini memungkinkan eksploitas surplus nyata dari negara
berkembang dan menghindarkan negara berkembang untuk mendapatkan
surplus mereka.
6) Esensi Persfektif Dependensia
Terjadinya kebingungan tentang apa sebenarnya mazhab
dependensia. Gabriel Palma, mencoba membedakan teori itu. 1. Teori
dependensia sebagai teori ketergantungan Amerika Latin, 2. Dependensia
adalah reformulasi dari analisis ECLA terhadap pembangunan dari
Amerika Latin, 3. Dependensia sebagai metode untuk menganalisis konkret
kasus underdevelopment di Dunia Ketiga.
Teori ini masih menjadi perdebatan karena justru diakui sebagai
pelengkap teori maxris. Teori dependensia dipertanayakan apakah
merupakan teori yang berdiri sendiri atau cabang dari maxism.
7) Holisme versus Partikularisme
Dalam kritikaanya terhadap modernisasi, frank menggunakan
konsep holism sebagai kriteria ilmiah, yang dengan kriteria itu ia menolak
teori pembangunan ‘borjuis’. Frank menekankan bahwa keterbelakangan
suatu bangsa di suatu negara hanya dapat dipahami, jika hal itu dilihat
sebagai akibat dari posisi negara tersebut dari system yang lebih luas.
Tokoh dependensia lainnya yang telah mempersempit analisis
mereka pada masyarakat yang tergantung jika dilihat secara global. Dos
Santos dan Marini, keduanya mencoba mengembangkan teori kapitalisme
periphery, demikian dengan Cordoso dan Faletto, melihat pendeketan
dependensia sebagai metode analisis yang konkret terhadap periphery.
Iulah makanya nanti teori ini berkembang menjadi world system theorist.
8) Eksternal versus Internal
Factor eksternal yang dimaksud adalah analisis terhadap hal-hal
diluar area ekonomi nasional, sedangkan actor internal adalah hubungan
kausal tingkat domestic. Adanya pikiran bahwa kondisi eksternal secara
mekanik menentikan kondisi internal tedapat dalam tulisan awal frank. Dos

9
Santos membedakan antara konsep conditioning (factor eksternal) dan
determining (factor internal).
9) Ekonomi versus Analisis Sosio-Politik
Sejumlah tokoh mazhab ini secara jelas mengacu pada analisis
ekonomi. Hal ini karena latar belakang disiplin ilmu mereka. Analisis
dependensia awal pada umumnya sangat ekonomis, sedangkan analisis
aspek lain hanya sedikit. Formulasi Frank dan Santos meihat masalah
ketergantungan berdasarkan interaksi antara berbagai ekonomi yang
berbeda. Mereka agak sulih memasukan analisis struktur kelas dan kondisi
politik.
10) Kontradiksi Regional/Sektoral versus Kontradiksi Kelas
Kontradiksi satellite-metropolit Frank pada dasarnya adalah
regional. Menurut Frank, kaum borjuis Amerika Latin tidak mampu mulai
proses akumulasi dan tidak sadr akan kebutuhan dan interes mereka sendiri.
Cordoso mencoba melakukan analisis kelas, tetapi agak rumit, yakni
menggunakan kontradiksi anatara buruh dan capital. Komponen analisisnya
bukanlah kelas, tetapi hubungan yang structural antar berbagai kelompok.
11) Keterbelakangan versus Pembangunan
Teori dependensia sering juga disebut teori keterbelakangan.
Menurut teori ini, pembangunan tidak cocok dengan ketergantungan. Frank
dalam hal ini mempunyai pandangan ekstrem, sedangkan lawan pandangan
ini adlaah mereka yang dekat dengan marxisme klasik. Sunkel sangat
pesimis ketika dia melihat underdevelopment sebagai proses panjang yang
akan memarjinalkan dan menstagnasikan periphery.
12) Voluntarisme versus Determinisme
Para tokoh dependensia awal, khususnya Frank adalah penganut
voluntarisme dan bertentangan dengan pendekatan kaum komunis yang
deterministic itu. Cordoso dalam hal ini berada di antara dua ekstrem, dia
menuduh kaum komunis Amerika Latin sebagai sangat deterministic, dan
juga menuduh Debray dan Guevara sebagai voluntarisme. Sunkel berbeda

10
lagi, pendekatannya lebih kea rah reformisme yang dekat pada demokrasi
social.
Dari sini kita bisa mengkonstruksi tipde ideal dan posisi
dependensia yang meskipun berbeda tetapi konsisten. Posisi ini dapat
disingkat sebagai berikut:
 Yang paling menghambat pembangunan bukanlah kurangnya modal
ataupun keterampilan wiraswasta, tetapi akan adanya devisi buruh
internasional. Pendeknya ada factor eksternal dan bukan factor
internal.
 Center dan periphery- diasumsikan sangat penting karena transfer
surplus terjadi dari negara periphery ke center.
 Kenyataan bahwa periphery telah diperas oleh surplusnya, dan
center menggunakan hasil surplusnya itu bukan untuk tujuan
pembangunan.
 Periphery menjadi terbelakang karena hubungannya dengan center.

2.6 Kelebihan dan Kelemahan Buku II

Kelebihan Kelemahan

Isi penjelasan lengkap Agak sulit dipahami

Cover menarik Ada beberapa kalimat yang sulit


dipahami dan tidak dijelaskan

Harganya tergolong murah

Tabel 2. Kelebihan dan Kelemahan Buku II

2.7 Perbandingan Buku I dan Buku II

11
Menurut saya buku I memang penjelasaanya mudah dipahami dan
bahasanya pun cepat dimengerti tetapi kurang lengkap dan harga bukunya
tergolong mahal, sedangkan buku II memang isi materinya lengkap tetapi agak
sulit dipahami jika hanya sekali baca dan banyak bahasa yang memang sulit
dimengerti karena tidak ada penjelasan lengkapnya, harga bukunya pun tergolong
cukup murah.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Lahirnya teori dependensia merupakan efek dari kapitalisme, globalisasi


dan imperialism modern. Teori dependensia lebih menitik beratkan pada persoalan
keterbelakangan dan pembangunan negara Dunia Ketiga. Teori ini mencermati
hubungan dan keterkaitan negara dunia ketig dengan sentral di Barat sebagai
hubungan yang tak berimbang dan karenanya menghasilkan akibat yang akan
merugikan Dunia Ketiga.

3.2 Saran

Dengan adanya makalah ini penulis harapkan mahasiswa/I agar lebih


mudah memahami secara mendalam tentang hal-hal yang berkaitan dengan materi
“Critical Book Review Teori Dependensi atau Ketergantungan”.

Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak


kekurangan. Oleh karena itu, kepada para pembaca diharapkan untuk memberikan
saran dan kritik yang membangun agar dikesempatan yang selanjutnya penulis
dapat memberikan makalah yang lebih baik.

13
DAFTAR PUSTAKA

Martono, Nanang. 2011, Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Rajawali Pers.

Fakih, Dr, Mansour. 2001. Runtuhnya Teori Pembangunan dan Globaliasasi.


Yogyakarta: Insist Press.

14

Anda mungkin juga menyukai