Anda di halaman 1dari 23

Kerangka Acuan Kerja

KERANGKA ACUAN KERJA


(KAK)

PEKERJAAN
KAJIAN POTENSI DAN KUOTA CAT CIBUNI, CAT BANJARSARI DAN CAT
GARUT

PADA

KEGIATAN
KAJIAN POTENSI DAN KUOTA AIR TANAH

TAHUN ANGGARAN 2019

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Jalan Soekarno Hatta Nomor 576


BANDUNG

Kajian Potensi dan Kuota CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut Halaman
1
Kerangka Acuan Kerja

DAFTAR ISI

Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Halaman
I. Informasi Umum 5
II. Indikator dan Tolok Ukur Kinerja 6
III. Latar Belakang 6
IV. Dasar Hukum 8
V. Maksud dan Tujuan 9
VI. Keluaran (Output) 9
VII. Hasil 10
VIII. Manfaat 10
IX. Dampak 10
X. Ruang Lingkup
X.1. Lingkup Wilayah 11
X.2. Lingkup Substansi 12
XI. Anggaran Biaya 20
XII. Pemeriksaan dan Serah Terima 20
XIII. Waktu Pelaksanaan 21

Kajian Potensi dan Kuota CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut Halaman
2
Kerangka Acuan Kerja

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1. Peta Administrasi CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan
CAT Garut 11

Kajian Potensi dan Kuota CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut Halaman
3
Kerangka Acuan Kerja

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1. Indikator dan Tolok Ukur Kinerja Pekerjaan 6
Tabel 2. Wilayah Administrasi Kegiatan 11
Tabel 3. Pengamatan Sumur Bor 13
Tabel 4. Jadwal Penugasan Personil Pekerjaan 15
Tabel 5. Jadwal Penyerahan Laporan 19
Tabel 6. Jadwal Ekspose Pekerjaan 20
Tabel 7. Jadwal Pemeriksaan Pekerjaan 21
Tabel 8. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan 21

Kajian Potensi dan Kuota CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut Halaman
4
Kerangka Acuan Kerja

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KAJIAN POTENSI DAN KUOTA CAT CIBUNI, CAT BANJARSARI, DAN CAT GARUT
PADA
KEGIATAN KAJIAN POTENSI DAN KUOTA AIR TANAH
TAHUN ANGGARAN 2019

I. INFORMASI UMUM PEKERJAAN


a. Nama Organisasi : Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
Provinsi Jawa Barat
b. Nama Sub Organisasi : Bidang Air Tanah
c. Nama Program : Program Pengelolaan Sumber Daya Mineral dan Geologi
d. Nama Kegiatan : Kajian Potensi dan Kuota Air Tanah
e. Nama Pekerjaan : Kajian Potensi dan Kuota CAT Ciater, CAT Lembang, dan
CAT Batujajar
f. Tahun Anggaran : 2019
g. Kodering Kegiatan : 2.05.01.02.156.022
h. Lokasi Kegiatan : CAT Ciater, CAT Lembang, CAT Batujajar
i. Sumber Dana : APBD Provinsi Jawa Barat
j. Pagu Anggaran : Rp. 83.765.000 (Delapan Puluh Tiga Juta Tujuh Ratus Enam
Puluh Lima Ribu Rupiah)
k. Nama KPA : Ir. Hj. Aan Noerhasanah, MT.
l. Nama PPK : Ir. Hj. Aan Noerhasanah, MT.
m. Nama PPTK : Riskanita Ikhsan Putri, ST

Kajian Potensi dan Kuota CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut Halaman
5
Kerangka Acuan Kerja

II. INDIKATOR DAN TOLOK UKUR KINERJA PEKERJAAN


Indikator dan tolok ukur kinerja pekerjaan Kajian Potensi dan Kuota CAT Cibuni, CAT
Banjarsari, dan CAT Garut Tahun Anggaran 2019, adalah sebagai berikut (Tabel 1,
indikator dan tolok ukur kinerja pekerjaan) :
Tabel 1.
Indikator dan Tolok Ukur Kinerja Pekerjaan

Indikator Tolok Ukur Kinerja Target Kinerja

Presentase Luas Cekungan Air Tanah


Capaian Program 2%
yang Meningkat Muka Air Tanahnya
- Dana Rp. 83.765.000 (Delapan Puluh Tiga
Masukan Juta Tujuh Ratus Enam Puluh Lima Ribu
Rupiah)
- Konsultan
- Pelaksana
- UU No. 11 Tahun 1974
- Peraturan Perundangan
- UU No. 23 Tahun 2014
- PP Nomor 121 Tahun 2015
- Peraturan Menteri ESDM No. 2 Tahun
2017
- Peraturan Daerah Provinsi Daerah
Jawa Barat Nomor 1 Tahun 2017
- Dokumen Laporan Akhir Pekerjaan - 5 dokumen
Keluaran Kajian Potensi dan Kuota CAT Cibuni, - 5 CD
CAT Banjarsari, dan CAT Garut Tahun
Anggaran 2019.
- Peta Potensi dan Kuota Air Tanah - Skala 1 : 25.000 (atau sesuai dalam
pada CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan peta ukuran A0)
CAT Garut
- Tersedianya dokumen Pekerjaan - Dokumen
Hasil Kajian Potensi dan Kuota CAT Cibuni, - Peta
CAT Banjarsari, dan CAT Garut
- Diketahuinya potensi dan Kuota pada
CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT
Garut

III. LATAR BELAKANG PEKERJAAN


Air tanah adalah air yang terdapat di bawah permukaan tanah, pada suatu lapisan
pembawa air yang disebut akifer (Freeze, 1979). Keberadaan dan potensi air tanah
tergantung dari sifat fisik akifer khususnya dalam meluluskan air. Berdasarkan pada
nilai permeabilitas lapisan batuan yang melingkupi akifer dan lapisan kedap. Secara
umum akifer dapat dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu akifer tidak tertekan
(unconfined aquifer), dan akifer tertekan (confined aquifer).

Kajian Potensi dan Kuota CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut Halaman
6
Kerangka Acuan Kerja

Akifer tidak tertekan atau dikenal dengan akifer bebas atau akifer dangkal adalah akifer
yang bagian atasnya tidak tertutup lapisan yang kedap air atau mempunyai nilai
permeabilitas kecil dan bagian bawahnya tertutup oleh lapisan kedap air. Karena bagian
atasnya tidak tertutup lapisan kedap air (impermeable), maka tinggi muka air tanahnya
relatip tidak stabil tergantung pada keadaan curah hujan.
Sedangkan akifer tertekan atau dikenal dengan akifer dalam adalah akifer yang dibagian
atas dan bawahnya dibatasi oleh lapisan kedap air (impermeable) atau bagian lapisan
yang mempunyai permeabilitas sangat kecil. Karena bagian atas akifer tertutup lapisan
yang kedap air, maka tekanan pada permukaan air tanah dalam akifer tidak sama
dengan tekanan udara bebas (atmosfir). Tinggi tekanan pada akifer disebut sebagai
permukaan pizometrik (pizometric level). Pada kondisi tertentu, tinggi muka air tanah
pada akifer tertekan jauh lebih tinggi daripada permukaan air tanah bebas. Bahkan
kadang-kadang dapat lebih tinggi dari permukaan tanah dan mengalir sendiri (self
flowing).
Air tanah sangat berperan dan memiliki nilai ekonomis tinggi sebagai salah satu sumber
air baku dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun
indutri. Seiring dengan bertambahnya penduduk dan berkembangnya pembangunan di
Jawa Barat terutama di kota-kota besar, maka kebutuhan sumber air baku sebagai
pasokan air bersih akan semakin meningkat, hal ini menyebabkan air tanah dalam
kehidupan sangat strategis terutama pada daerah dengan potensi air permukaan yang
terbatas.
Keterdapatan dan kualitas air tanah dapat berbeda antara satu daerah dengan daerah
lain, tergantung dari kondisi geologi dan hidrogeologi setempat. Oleh sebab itu, sangat
diperlukan informasi yang tepat mengenai potensi air tanah di suatu wilayah agar dapat
dilakukan pengelolaan air tanah secara berkesinambungan (sustainable).
Sumber daya air tanah jangan hanya dipandang dari sudut pendapatan asli daerah
(PAD) semata, tetapi juga perlu diperhatikan dari apek konservasi. Karena jika keliru
dalam pengelolaan air tanah, akan menyebabkan eksploitasi yang tidak terkendali dan
berakibat pada lingkungan, seperti penurunan muka air tanah yang tajam (exessive
drawdown), pencemaran air tanah (groundwater contamination) dan penurunan muka
tanah (land subsidence).
Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menyusun Rencana Induk Pengelolaan Air Tanah
di Jawa Barat pada Tahun 2002 yang salah satu produknya menghasilkan Peta Zona
Konservasi Air Tanah di Jawa Barat. Secara periodik peta tersebut dilakukan
pemutakhiran (updating) dalam rangka evaluasi mengetahui kondisi terbaru zona
konservasi air tanah saat ini.
Dengan diketahuinya kondisi zona konservasi air tanah terbaru, maka pengelolaan air
tanah diharapkan dapat dilaksanakan dengan terarah, terpadu, efisien dan efektif.
Selain itu, dapat dijadikan sebagai acuan dalam penentuan program skala prioritas

Kajian Potensi dan Kuota CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut Halaman
7
Kerangka Acuan Kerja

pemanfaatan, pengembangan dan pengendalian air tanah dalam, sehingga dapat


memberikan manfaat yang optimal bagi pertumbuhan sosial ekonomi masyarakat
dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan yang berkelanjutan.
Seiring dengan pesatnya pembangunan dan kebutuhan akan pasokan air bersih disetiap
wilayah, maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi eksploitasi air tanah secara
besar-besaran karena pemenuhan air untuk masyarakat maupun untuk industri belum
terpenuhi dari pasokan air permukaan. Disamping itu, kualitas air permukaan semakin
kurang memenuhi syarat untuk dikonsumsi sehingga perlu pengolahan lagi untuk dapat
dimanfaatkan, akibatnya air tanah menjadi pilihan favorit untuk memenuhi kebutuhan
hajat hidup orang banyak. Jika hal ini dilakukan secara terus menerus tanpa adanya
pengawasan dan pengendalian, tentunya akan berakibat buruk terhadap kondisi air
tanah di Jawa Barat. Oleh karena itu, dalam rangka pengendalian terhadap eksploitasi
air tanah perlu dilakukan evaluasi kondisi air tanah dengan melakukan pengukuran
Muka Air Tanah yang dipandang sebagai referensi terhadap kondisi air tanah apakah
dalam keadaan stabil, menurun atau bahkan menunjukkan arah perbaikan.
Dengan adanya data fluktuasi muka air tanah ini, diharapkan dapat dilakukan evaluasi
dan analisis terhadap kondisi air tanah, keberadaan, serta kualitas air tanah itu sendiri
sebagai bahan kebijakan terhadap pengelolaan air tanah dalam rangka menjaga
kelestarian air tanah dan pasokan air tanah yang harus selalu ada secara terus menerus
untuk kebutuhan masyarakat akan air baku dan untuk persediaan generasi yang akan
datang.

IV. DASAR HUKUM PEKERJAAN


1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 Tentang Pengairan;
2. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang;
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
4. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional (RTRWN);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 121 Tahun 2015 Tentang Pengusahaan Sumber Daya
Air;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 Tentang Sistem Penyediaan Air
Minum;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 55 tahun 2016 Tentang Ketentuan Umum dan Tata
Cara Pemungutan Pajak Daerah;

Kajian Potensi dan Kuota CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut Halaman
8
Kerangka Acuan Kerja

10. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2010 Tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009 – 2029
11. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 1 tahun 2017 Tentang Pengelolaan
Air Tanah;
12. Peraturan Gubernur Nomor 1 Tahun 2018 Tentang Peraturan Pelaksanaan
Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Berita Daerah Provinsi Jawa Barat
Tahun 2018 Nomor 1)
13. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (MESDM) Nomor 2 Tahun
2017 Tentang Cekungan Air Tanah;
14. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (MESDM) Nomor 20 Tentang
Pedoman Penetapan Nilai Perolehan Air Tanah ;
15. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 50 Tahun 2017 Tentang Pedoman
Penetapan Nilai Perolehan Air Tanah
16. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 1 Tahun 2019 Tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2019 (Lembaran Daerah Provinsi
Jawa Barat Tahun 2019 Nomor 1) Tanggal 4 Januari 2019
17. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 1 Tahun 2019 Tentang Penjabaran
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2019 Tanggal 4 Januari
2019

V. MAKSUD DAN TUJUAN PEKERJAAN


Maksud Pekerjaan Kajian Potensi dan Kuota CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut
ini yaitu untuk mendukung keberlangsungan dari Air Tanah di CAT Cibuni, CAT
Banjarsari, dan CAT Garut dalam menentukan kebijakan Pengelolaan Air Tanah.
Adapun untuk mendukung maksud diatas, maka tujuan pekerjaan adalah:
1. Mengetahui perubahan kondisi muka air tanah, potensi dan kuota air tanah di CAT
Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut.
2. Mengetahui perubahan kondisi kualitas air tanah di CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan
CAT Garut.
3. Mengetahui kondisi neraca air di CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut.

VI. KELUARAN (OUTPUT) PEKERJAAN


Setelah dilaksanakan pekerjaan ini, maka keluaran (output) nya adalah :
1. Dokumen Laporan Akhir Pekerjaan Kajian Potensi dan Kuota CAT Cibuni, CAT
Banjarsari, dan CAT Garut Tahun Anggaran 2019, yang memuat hasil perhitungan
Neraca Air di CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut dan skenario perubahan
zona konservasi pada CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut terhadap beberapa
perlakuan pengelolaan air tanah tertentu dalam 10 tahun kedepan.

Kajian Potensi dan Kuota CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut Halaman
9
Kerangka Acuan Kerja

2. Data Potensi dan Kuota Air Tanah, data Muka Air Tanah, dan data kualitas air tanah
(parameter terpilih) di CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut serta hasil
perhitungan Neraca Air di CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut.
3. Peta Zona Konservasi Air Tanah CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut, skala 1 :
25.000 (atau sesuai dalam peta ukuran A0) yang memuat data Potensi dan Kuota Air
Tanah, data Muka Air Tanah dan data kualitas air tanah (parameter terpilih) di CAT
Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut.

VII. HASIL PEKERJAAN


Hasil yang diharapkan dengan adanya pekerjaan ini adalah :
1. Diketahuinya perubahan kondisi muka air tanah dan kualitas air tanah pada CAT
Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut.
2. Tersedianya data terbaru potensi dan kuota air tanah CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan
CAT Garut (kuantitas dan kualitas).
3. Tersedianya peta zona konservasi air tanah CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT
Garut yang terbaru.
4. Diketahuinya hasil perhitungan Neraca Kesetimbangan Air Tanah di CAT Cibuni, CAT
Banjarsari, dan CAT Garut.
5. Disusunnya skenario perubahan zona konservasi pada CAT Cibuni, CAT Banjarsari,
dan CAT Garut terhadap beberapa perlakuan pengelolaan air tanah tertentu dalam
10 tahun kedepan.

VIII. MANFAAT PEKERJAAN


Hasil pelaksanaan pekerjaan ini khususnya diharapkan dapat dipergunakan sebagai
bahan kebijakan pengelolaan air tanah di Jawa Barat terutama dalam menerbitkan
rekomendasi teknis air tanah sebagai dasar diterbitkannya izin pengusahaan dan
pemakaian air tanah di Jawa Barat khususnya yang ada dilokasi CAT Cibuni, CAT
Banjarsari, dan CAT Garut.

IX. DAMPAK PEKERJAAN


Dengan pelaksanaan kegiatan ini diharapkan eksploitasi air tanah baik untuk kebutuhan
industri, pertanian, pemerintahan maupun rumah tangga dapat terkendali sehingga
kelestarian air tanah yang berkelanjutan dapat terjaga dengan adanya keseimbangan
antara pengambilan dan pengimbuhan air tanah (baik secara alami maupun buatan),
dalam rangka pengelolaan air tanah di Jawa Barat.

Kajian Potensi dan Kuota CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut Halaman
10
Kerangka Acuan Kerja

X. RUANG LINGKUP PEKERJAAN


Ruang lingkup pekerjaan terdiri dari lingkup wilayah pekerjaan dan lingkup materi
pekerjaan, yaitu :
X.1. LINGKUP WILAYAH PEKERJAAN
Wilayah pekerjaan yaitu CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut, (Gambar 1,
Peta Lokasi Wilayah Pekerjaan, batas CAT berdasarkan Peraturan Menteri Energi
dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Cekungan Air
Tanah di Indonesia). Secara adminstrasi wilayah pekerjaan meliputi 3 (tiga)
kabupaten di Jawa Barat (Tabel 2, Wilayah Administrasi Lokasi Pekerjaan, Gambar
1, Peta administrasi CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut), sebagai berikut :
Tabel 2.
Wilayah Administrasi Pekerjaan
Cekungan Air
No Kabupaten/ Kota Keterangan
Tanah (CAT)
1 Kab. Cianjur Sebagian wilayah Administrasi (bagian tenggara -
CAT Cibuni
selatan Kab. Cianjur)
2 Kab. Bandung Sebagian wilayah Administrasi (bagian selatan Kab.
Bandung)
CAT Banjarsari
3 Kab. Garut Sebagian wilayah Administrasi (bagian utara Kab.
Garut)
4 Kab. Garut CAT Garut Sebagian wilayah Administrasi (bagian tengah Kab.
Garut)

Peta sebagai berikut:

Gambar 1. Peta Administrasi CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut

Kajian Potensi dan Kuota CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut Halaman
11
Kerangka Acuan Kerja

X.2. LINGKUP SUBSTANSI PEKERJAAN


Lingkup substansi pekerjaan, terdiri dari:
A. Lingkup materi pekerjaan;
B. Lingkup pelaksanaan survey lapangan;
C. Kelengkapan pendukung dalam pengolahan dan analisis data
D. Lingkup pengolahan, analisis data dan laboratorium pekerjaan;
E. Hasil pengolahan data, analisis data dan uji laboratorium
F. Lingkup personil tenaga ahli pelaksana pekerjaan;
G. Lingkup peralatan yang digunakan dalam pelaksana pekerjaan;
H. Lingkup konsultasi pelaksanaan pekerjaan;
I. Lingkup pelaporan pelaksanaan pekerjaan;
J. Lingkup ekspose hasil pekerjaan.

A. LINGKUP MATERI PEKERJAAN


1. Melakukan Pengamatan Sumur Bor, yaitu:
 Pengukuran Muka Air Tanah;
 Pengambilan Sampel Air Tanah;
2. Melakukan Analisis Neraca Air (Water Balance).

B. LINGKUP PELAKSANAAN SURVEY LAPANGAN


Lingkup Pelaksanaan Pengamatan Sumur Bor terdiri dari:
 Pengukuran koordinat geografis / UTM pada setiap lokasi pengamatan
sumur bor.
 Pengukuran muka air tanah (MAT) pada setiap lokasi pengamatan sumur
bor.
 Pengambilan sampel air tanah pada setiap lokasi pengamatan sumur bor.
 Pengambilan air hujan, sejumlah 3 (tiga) buah sampel, yang mewakili
setiap Cekungan Air Tanah yang diteliti.
 Deskripsi pada setiap lokasi pengamatan sumur bor.
 Sketsa situasi pada setiap lokasi pengamatan sumur bor.
 Foto-foto pada setiap lokasi pengamatan sumur bor.
 Pengamatan sumur bor dilakukan terhadap sejumlah 15 (lima belas) titik.

Kajian Potensi dan Kuota CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut Halaman
12
Kerangka Acuan Kerja

Tabel 3.
Pengamatan Sumur Bor
No Kegiatan Jumlah
1 Lokasi Pengamatan sumur bor 3 CAT

Pengamatan nilai Muka Air Tanah sumur bor (CAT


2 15 sampel
Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut)

3 Pengambilan air hujan 3 sampel

4 Data uji kualitas air tanah 15 sampel

C. KELENGKAPAN PENDUKUNG DALAM PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA


- Perangkat kerja berupa hardware (komputer), software (perangkat lunak
pendukung dalam pelaksanaan pekerjaan) dan printer (alat cetak).
- Peta Rupa Bumi terbaru, skala 1 : 25.000 yang dikeluarkan oleh Badan
Informasi Geospasial (BIG), yang dulu bernama Bakosurtanal.
- Software khusus dalam pengolahan peta tematik yang dapat terintegrasi
dengan Sistem Informasi Geografis (SIG) yang telah ada pada Dinas
ESDM Provinsi Jawa Barat.
- Pengadaan data sekunder yang bersumber dari instansi terkait.

D. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA


1. Pengolahan dan Analisis Data Potensi Kuota Air Tanah
- Analisis potensi air tanah, meliputi muka air tanah, kualitas air tanah
(ditunjang oleh hasil uji laboratorium kimia air tanah terbaru dengan
parameter terpilih), arah aliran air tanah dan besaran aliran air tanah.
- Analisis kuota air tanah, meliputi hasil perhitungan antara potensi
airtanah dan pemakaian air tanah eksisting.

2. Pengolahan dan Analisis Perhitungan Neraca Air (Water Balance)


- Pengadaan data curah hujan dan klimatologi yang berasal dari instansi
terkait, secara periodik minimal 5 (lima) tahun terakhir pada stasiun
hujan yang berada dalam wilayah pekerjaan atau stasiun hujan terdekat.
- Hasil analisis uji laboratorium kimia air hujan.

3. Pengolahan dan Analisis terhadap Penyusunan Skenario Pengelolaan Air


Tanah
- Skenario perubahan kondisi zona konservasi pada CAT Cibuni, CAT
Banjarsari, dan CAT Garut terhadap beberapa perlakuan pengelolaan air
tanah tertentu dalam 10 tahun kedepan

Kajian Potensi dan Kuota CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut Halaman
13
Kerangka Acuan Kerja

- Parameter dalam penyusunan skenario : perubahan tata ruang wilayah


seiring bertambahnya jumlah penduduk, berkembangnya kawasan
industri / perkotaan (semakin banyaknya pengambil air tanah), sumber
pemenuhan kebutuhan air selain air tanah, pengelolaan terhadap
konservasi air tanah.
- Hasil skenario dilengkapi dengan peta

E. HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA


1. Hasil Pengolahan dan Analisis Data Potensi dan Kuota Air Tanah
- Peta Potensi dan Kuota Air Tanah : merupakan pengolahan dari peta
Lokasi Pengamatan Sumur Bor, peta nilai Muka Air Tanah, peta kualitas
air tanah (parameter terpilih), peta arah aliran air tanah, peta sebaran
akifer (dilengkapi penampang akifer utara-selatan dan barat timur, jika
ada) skala 1 : 25.000 (atau sesuai dalam peta ukuran A0).
- Peta-peta yang dihasilkan dalam bentuk soft file.

2. Hasil Pengolahan dan Analisis Perhitungan Neraca Air (Water Balance)


- Data hasil perhitungan Neraca Air (water balance) yang disajikan dalam
tabel dan kurva, merupakan pengolahan dari data curah hujan daerah
penelitian dan hasil uji kimia air hujan yang diambil di lokasi penelitian.
- Neraca air CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut dihitung dalam 10
tahun terakhir.

3. Hasil Pengolahan dan Analisis Terhadap Penyusunan Skenario Pengelolaan


Air Tanah
- Rumusan beberapa perlakuan dan kondisi terhadap perubahan zona
konservasi pada CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut
- Paling sedikit ada 3 skenario yang dilakukan terhadap perubahan zona
konservasi pada CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut
- Penjelasan scenario tersebut dilengkapi dengan perubahan peta zona
konservasi dalam 10 tahun kedepan.

F. LINGKUP PERSONIL TENAGA AHLI DAN TENAGA PENDUKUNG PELAKSANA


PEKERJAAN
1. Personil Tenaga Ahli, meliputi:
a. Tenaga Ahli Hidrogeologi
- Sejumlah 1 (satu) orang, berperan sebagai ketua tim (team leader)
- Memiliki jenjang pendidikan S2 bidang hidrogeologi (non sertifikat)
- Memiliki pengalaman kerja minimal 1 (satu) tahun untuk pekerjaan
sejenis

Kajian Potensi dan Kuota CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut Halaman
14
Kerangka Acuan Kerja

- Memiliki kemampuan teknis, administrasi dan manajerial sesuai


dengan kompetensinya
- Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, bekerja selama 3 (tiga) bulan

b. Tenaga Ahli Geologi


- Sejumlah 1 (satu) orang, berperan sebagai anggota tim.
- Memiliki jenjang pendidikan S1 bidang geologi (non sertifikat)
- Memiliki pengalaman kerja minimal 1 (satu) tahun untuk pekerjaan
sejenis
- Memiliki kemampuan teknis, administrasi dan manajerial sesuai dengan
kompetensinya
- Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, bekerja selama 3 (tiga) bulan

2. Personil Tenaga Pendukung


a. Surveyor
- Sejumlah 2 (dua) orang, berperan sebagai anggota tim.
- Memiliki jenjang pendidikan D3 bidang teknik (non sertifikat)
- Memiliki pengalaman kerja minimal 1 (satu) tahun untuk pekerjaan
sejenis
- Memiliki kemampuan teknis sesuai dengan kompetensinya
- Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, bekerja selama 2 (dua) bulan

Penugasan Personil Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung dalam melaksanakan


pekerjaan ini, harus sesuai dengan nama yang tercantum dalam dokumen
pengadaan barang dan jasa, dengan jadwal penugasan personil sebagai berikut
(Tabel 4, jadwal penugasan personil):

Tabel 4
Jadwal Penugasan Personil

Bulan Ke-1 Bulan Ke-2 Bulan Ke-3


No Penugasan Personil

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pengolahan dan Analisis Data Potensi
1
dan Kuota Air Tanah
- Tenaga Ahli Hidrogeologi
- Tenaga Ahli Geologi
- Surveyor
Pengolahan dan Analisis Perhitungan
2
Neraca Air
- Tenaga Ahli Hidrogeologi
- Tenaga Ahli Geologi
3 Pengolahan dan Analisis Penyusunan

Kajian Potensi dan Kuota CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut Halaman
15
Kerangka Acuan Kerja

Bulan Ke-1 Bulan Ke-2 Bulan Ke-3


No Penugasan Personil

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Skenario Pengelolaan Air Tanah
- Tenaga Ahli Hidrogeologi
- Tenaga Ahli Geologi

G. LINGKUP PERALATAN YANG DIGUNAKAN DALAM PELAKSANA PEKERJAAN


1. Peralatan Yang Digunakan Dalam Pengamatan Sumur Bor
a. Peralatan yang digunakan dalam pengamatan sumur bir, terdiri dari:
- Automaic Water Level Recorder (AWLR) / Contact Meter / Deep
Meter
- Thermometer
- pH meter
- Conductivity meter
- Portable water meter
- GPS
- Alat Geolistrik (jika diperlukan)
- Kamera
- Botol sampel air
- Perlengkapan tulis di lapangan

2. Setiap peralatan ukur yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini,


wajib dilakukan kalibrasi terlebih dahulu. Beberapa peralatan ukur bisa
diperoleh dengan cara sewa.

H. LINGKUP PELAPORAN PELAKSANAAN PEKERJAAN


Pelaporan dalam pelaksanaan pekerjaan terdiri dari:
1. Laporan pendahuluan
2. Laporan antara
3. Laporan akhir

1. Laporan pendahuluan
a. Laporan pendahuluan, berisi laporan rencana kegiatan pelaksanaan
pekerjaan baik survey lapangan maupun pekerjaan studio yang
disampaikan pada minggu ke-1 (pertama) yaitu:
- Pengamatan sumur bor (analisis potensi dan kuota air tanah)
- Perhitungan neraca air (water balance)
- Penyusunan skenario pengelolaan air tanah
b. Laporan pendahuluan, sedikitnya berisi:

Kajian Potensi dan Kuota CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut Halaman
16
Kerangka Acuan Kerja

- Uraian rencana pelaksanaan pekerjaan dari awal sampai akhir


pekerjaan selesai, dilengkapi dengan diagram alir.
- Uraian data sekunder yang telah ada dan rencana kebutuhan
data sekunder yang harus didapatkan dari instansi terkait
(sebutkan nama instansinya).
- Uraian rencana pemakaian metode penelitian yang akan
digunakan dalam pekerjaan ini.
- Uraian rencana pelaksanaan survey lapangan.
- Uraian personil tenaga ahli, asisten tenaga ahli dan tenaga
pendukung, meliputi nama personil yang bertugas.
- Uraian rencana kerja selanjutnya, meliputi rencana pengolahan
dan analisis data hasil survey lapangan (pekerjaan studio).
c. Laporan pendahuluan dibuat dalam rangkap 5 (lima).
d. Laporan pendahuluan diserahkan paling lambat pada hari ke-7
(tujuh) sejak Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) ditandatangani, atau
pada minggu ke-1 (satu) pelaksanaan pekerjaan ini.

2. Laporan antara
a. Laporan antara sedikitnya berisi :
- Hasil pengamatan Muka Air Tanah di lapangan.
- Perhitungan awal Neraca Air.
- Draft skenario Pengelolaan Air Tanah.
b. Laporan antara dibuat dalam rangkap 5 (lima).
c. Laporan antara diserahkan paling lambat pada hari ke-60 (enam
puluh) sejak Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) ditandatangani, atau
pada minggu ke-8 (delapan) pelaksanaan pekerjaan ini.

d. Laporan akhir
a. Laporan akhir, berisi laporan hasil pengolahan dan analisis data
seluruh pekerjaan, yaitu:
- Analisis data potensi dan kuota air tanah
- Perhitungan neraca air (water balance)
- Penyusunan skenario pengelolaan air tanah
b. Laporan akhir, sedikitnya berisi:
1) Hasil pengolahan dan analisis data potensi dan kuota air
tanah, meliputi:
- Data Lokasi Pengamatan Sumur Bor yang dilengkapi
dengan peta, skala 1 : 25.000 (atau sesuai dalam peta
ukuran A0)

Kajian Potensi dan Kuota CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut Halaman
17
Kerangka Acuan Kerja

- Data Muka Air Tanah dan Kualitas air tanah Sumur Bor
yang dilengkapi dengan peta, skala 1 : 25.000 (atau
sesuai dalam peta ukuran A0)
- Analisis Arah Aliran Air Tanah Sumur Bor yang dilengkapi
dengan peta, skala 1 : 25.000 (atau sesuai dalam peta
ukuran A0)
- Data Potensi Air Tanah, didukung oleh sebaran isopach
akifer.
- Data Kuota Air Tanah, didukung oleh data volume
pemakaian air tanah.
2) Hasil pengolahan dan analisis pekerjaan analisis neraca air
(water balance), sedikitnya meliputi:
- Data curah hujan dan klimatologi
- Hasil perhitungan neraca air yang disajikan dalam tabel
dan kurva, memuat data perhitungan kuota air tanah.
3) Hasil penyusunan skenario pengelolaan air tanah, sedikitnya
meliputi :
- Rumusan beberapa perlakuan dan kondisi terhadap
perubahan zona konservasi pada CAT Cibuni, CAT
Banjarsari, dan CAT Garut
- Paling sedikit ada 3 skenario yang dilakukan terhadap
perubahan zona konservasi pada ketiga CAT tersebut
- Penjelasan skenario tersebut dilengkapi dengan
perubahan peta zona konservasi dalam 10 tahun
kedepan.
4) Laporan akhir dilengkapi lampiran yang paling sedikit
memuat Album foto hasil pengamatan sumur bor, Album
sketsa hasil survey hidrogeologi, Album deskripsi hasil
pengamatan sumur bor, dan Album hasil uji laboratorium.
c. Laporan akhir dibuat dalam rangkap 5 (lima)
d. Seluruh file softcopy yang terkait dalam pekerjaan ini, meliputi data
sekunder, raw data, hasil pengolahan, analisis, uji laboratorium,
pelaporan, dimasukan ke dalam compact disc (CD), dalam rangkap
5 (lima)
e. Laporan akhir diserahkan paling lambat pada hari ke-90 (sembilan
puluh) sejak Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) ditandatangani,
atau pada minggu ke-12 (dua belas) pelaksanaan pekerjaan ini.

Jadwal penyerahan Laporan Pendahuluan, Laporan Antara dan Laporan Akhir,


sebagai berikut (Tabel 5, jadwal penyerahan laporan pekerjaan):

Kajian Potensi dan Kuota CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut Halaman
18
Kerangka Acuan Kerja

Tabel 5
Jadwal Penyerahan Laporan Pekerjaan

Bulan Ke-1 Bulan Ke-2 Bulan Ke-3


No Pelaporan Pelaksanaan Pekerjaan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Laporan Pendahuluan
2 Laporan Antara
3 Laporan Akhir

I. LINGKUP KONSULTASI PELAKSANAAN PEKERJAAN


1. Dalam rangka kelancaran pelaksanaan pekerjaan ini, konsultan wajib
melaksanakan konsultasi dengan penyedia jasa (Dinas ESDM Provinsi
Jawa Barat).
2. Konsultasi dilaksanakan terhadap materi pekerjaan:
- Analisis potensi dan kuota air tanah
- Perhitungan neraca air (water balance)
- Penyusunan skenario pengelolaan air tanah
3. Dalam pelaksanaan konsultasi, pihak konsultan wajib menghadirkan
pimpinan perusahaan dan Personil Tenaga Ahli, yang namanya tecantum
dalam dokumen pengadaan barang dan jasa, sesuai materi pekerjaan
yang dikonsultasikan.
4. Dalam hal pimpinan perusahaan berhalangan dapat diwakilkan pada staf
perusahaan yang namanya tercantum dalam akte perusahaan dengan
membawa surat kuasa dari pimpinan perusahaan.
5. Konsultasi dilaksanakan secara periodik 2 (dua) minggu sekali.
6. Hasil konsultasi akan dituangkan dalam Berita Acara Hasil Konsultasi
yang ditandatangani oleh pihak penyedia jasa dan konsultan.

J. LINGKUP EKSPOSE HASIL PEKERJAAN


1. Ekspose hasil pekerjaan, terdiri dari:
a. Ekspose laporan pendahuluan, merupakan ekspose terhadap rencana
dan metode pelaksanaan pekerjaan.
b. Ekspose laporan antara merupakan ekspose hasil pengamatan di
lapangan dan perhitungan Neraca Kesetimbangan Air Tanah serta draft
skenario awal.
c. Ekspose laporan akhir, merupakan ekspose terhadap hasil seluruh
pelaksanaan pekerjaan.
2. Ekspose laporan pendahuluan dilaksanakan paling lambat pada hari ke-7
(tujuh) sejak Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) ditandatangani, atau pada
minggu ke-1 (satu) pelaksanaan pekerjaan ini.
3. Ekspose laporan antara paling lambat pada hari ke-60 (enam puluh)

Kajian Potensi dan Kuota CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut Halaman
19
Kerangka Acuan Kerja

4. Ekspose laporan akhir dilaksanakan paling lambat pada hari ke-90 (sembilan
puluh) sejak Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) ditandatangani, atau pada
minggu ke-12 (dua belas) pelaksanaan pekerjaan ini.
5. Dalam setiap pelaksanaan ekspose, harus dihadiri oleh:
a. Pimpinan perusahaan konsultan penyedia jasa sebagai penanggung
jawab pekerjaan.
b. Seluruh tenaga ahli pelaksana pekerjaan ini yang namanya tercantum
dalam dokumen pengadaan barang dan jasa.
6. Jadwal ekspose Laporan Pendahuluan dan Laporan Akhir, sebagai berikut
(Tabel 6, jadwal penyerahan laporan pekerjaan):
Tabel 6
Jadwal Ekspose Laporan Pekerjaan

Ekspose Pelaporan Pelaksanaan Bulan Ke-1 Bulan Ke-2 Bulan Ke-3


No
Pekerjaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Ekspose Laporan Pendahuluan
2 Ekspose Laporan Antara
3 Ekspose Laporan Akhir

XI. ANGGARAN BIAYA PEKERJAAN


Biaya pelaksanaan pekerjaan dibebankan kepada anggaran Biaya Pekerjaan Kajian
Potensi dan Kuota CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut, yang bersumber dari
APBD Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp. 83.765.000 (Delapan
Puluh Tiga Juta Tujuh Ratus Enam Puluh Lima Ribu Rupiah)

XII. PEMERIKSAAN DAN SERAH TERIMA PEKERJAAN


Pemeriksaan dan serah terima pekerjaan dilaksanakan oleh panitia pemeriksa hasil
pekerjaan yang ditunjuk oleh Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Barat sebagai
Pengguna Anggaran Pekerjaan Kajian Potensi dan Kuota CAT Cibuni, CAT Banjarsari,
dan CAT Garut pada Kegiatan Kajian Potensi dan Kuota Air Tanah Tahun Anggaran
2019.
Pemeriksaan dan serah terima pekerjaan dilaksanakan sejumlah 3 (tiga) kali sesuai
tahapan (kemajuan) perkembangan pekerjaan yang dilaporkan pada tahap pelaporan
pekerjaan (laporan pendahuluan, laporan antara dan laporan akhir) dan lingkup
pekerjaan yang diuraikan diatas, dengan jadwal sebagai berikut (Tabel 7, jadwal
pemeriksaan dan serah terima pekerjaan) :

Kajian Potensi dan Kuota CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut Halaman
20
Kerangka Acuan Kerja

Tabel 7
Jadwal Pemeriksaan dan Serah Terima Pekerjaan

Pemeriksaan dan Serah Terima Bulan Ke-1 Bulan Ke-2 Bulan Ke-3
No
Pekerjaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemeriksaan dan Serah Terima
1
Pekerjaan Tahap Ke-1 (pertama)
Pemeriksaan dan Serah Terima
2
Pekerjaan Tahap Ke-2 (kedua)
Pemeriksaan dan Serah Terima
3
Pekerjaan Tahap Ke-3 (ketiga)

XIII. WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN


Pekerjaan Kajian Potensi dan Kuota CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut akan
dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2019 dengan jadwal sebagai berikut (Tabel 8,
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan):

Tabel 8.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Kajian Potensi dan Kuota CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan
CAT Garut

Pekerjaan Kajian Potensi dan Kuota


Bulan Ke-1 Bulan Ke-2 Bulan Ke-3
No CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT
Garut
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Tahap Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan dan Analisis Data Potensi
dan Kuota Air Tanah
Pengolahan dan Analisis Perhitungan
Neraca Air
Pengolahan dan Analisis Penyusunan
Skenario Pengelolaan Air Tanah
2 Tahap Pelaporan
Laporan Pendahuluan
Laporan Antara
Laporan Akhir
3 Tahap Ekspose
Ekspose Laporan Pendahuluan
Ekspose Laporan Antara
Ekspose Laporan Akhir

Kajian Potensi dan Kuota CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut Halaman
21
Kerangka Acuan Kerja

Kajian Potensi dan Kuota CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut Halaman
22
Kerangka Acuan Kerja

Kajian Potensi dan Kuota CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut Halaman
23

Anda mungkin juga menyukai