PEKERJAAN
KAJIAN POTENSI DAN KUOTA CAT CIBUNI, CAT BANJARSARI DAN CAT
GARUT
PADA
KEGIATAN
KAJIAN POTENSI DAN KUOTA AIR TANAH
Kajian Potensi dan Kuota CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut Halaman
1
Kerangka Acuan Kerja
DAFTAR ISI
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Halaman
I. Informasi Umum 5
II. Indikator dan Tolok Ukur Kinerja 6
III. Latar Belakang 6
IV. Dasar Hukum 8
V. Maksud dan Tujuan 9
VI. Keluaran (Output) 9
VII. Hasil 10
VIII. Manfaat 10
IX. Dampak 10
X. Ruang Lingkup
X.1. Lingkup Wilayah 11
X.2. Lingkup Substansi 12
XI. Anggaran Biaya 20
XII. Pemeriksaan dan Serah Terima 20
XIII. Waktu Pelaksanaan 21
Kajian Potensi dan Kuota CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut Halaman
2
Kerangka Acuan Kerja
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Peta Administrasi CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan
CAT Garut 11
Kajian Potensi dan Kuota CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut Halaman
3
Kerangka Acuan Kerja
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Indikator dan Tolok Ukur Kinerja Pekerjaan 6
Tabel 2. Wilayah Administrasi Kegiatan 11
Tabel 3. Pengamatan Sumur Bor 13
Tabel 4. Jadwal Penugasan Personil Pekerjaan 15
Tabel 5. Jadwal Penyerahan Laporan 19
Tabel 6. Jadwal Ekspose Pekerjaan 20
Tabel 7. Jadwal Pemeriksaan Pekerjaan 21
Tabel 8. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan 21
Kajian Potensi dan Kuota CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut Halaman
4
Kerangka Acuan Kerja
KAJIAN POTENSI DAN KUOTA CAT CIBUNI, CAT BANJARSARI, DAN CAT GARUT
PADA
KEGIATAN KAJIAN POTENSI DAN KUOTA AIR TANAH
TAHUN ANGGARAN 2019
Kajian Potensi dan Kuota CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut Halaman
5
Kerangka Acuan Kerja
Kajian Potensi dan Kuota CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut Halaman
6
Kerangka Acuan Kerja
Akifer tidak tertekan atau dikenal dengan akifer bebas atau akifer dangkal adalah akifer
yang bagian atasnya tidak tertutup lapisan yang kedap air atau mempunyai nilai
permeabilitas kecil dan bagian bawahnya tertutup oleh lapisan kedap air. Karena bagian
atasnya tidak tertutup lapisan kedap air (impermeable), maka tinggi muka air tanahnya
relatip tidak stabil tergantung pada keadaan curah hujan.
Sedangkan akifer tertekan atau dikenal dengan akifer dalam adalah akifer yang dibagian
atas dan bawahnya dibatasi oleh lapisan kedap air (impermeable) atau bagian lapisan
yang mempunyai permeabilitas sangat kecil. Karena bagian atas akifer tertutup lapisan
yang kedap air, maka tekanan pada permukaan air tanah dalam akifer tidak sama
dengan tekanan udara bebas (atmosfir). Tinggi tekanan pada akifer disebut sebagai
permukaan pizometrik (pizometric level). Pada kondisi tertentu, tinggi muka air tanah
pada akifer tertekan jauh lebih tinggi daripada permukaan air tanah bebas. Bahkan
kadang-kadang dapat lebih tinggi dari permukaan tanah dan mengalir sendiri (self
flowing).
Air tanah sangat berperan dan memiliki nilai ekonomis tinggi sebagai salah satu sumber
air baku dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun
indutri. Seiring dengan bertambahnya penduduk dan berkembangnya pembangunan di
Jawa Barat terutama di kota-kota besar, maka kebutuhan sumber air baku sebagai
pasokan air bersih akan semakin meningkat, hal ini menyebabkan air tanah dalam
kehidupan sangat strategis terutama pada daerah dengan potensi air permukaan yang
terbatas.
Keterdapatan dan kualitas air tanah dapat berbeda antara satu daerah dengan daerah
lain, tergantung dari kondisi geologi dan hidrogeologi setempat. Oleh sebab itu, sangat
diperlukan informasi yang tepat mengenai potensi air tanah di suatu wilayah agar dapat
dilakukan pengelolaan air tanah secara berkesinambungan (sustainable).
Sumber daya air tanah jangan hanya dipandang dari sudut pendapatan asli daerah
(PAD) semata, tetapi juga perlu diperhatikan dari apek konservasi. Karena jika keliru
dalam pengelolaan air tanah, akan menyebabkan eksploitasi yang tidak terkendali dan
berakibat pada lingkungan, seperti penurunan muka air tanah yang tajam (exessive
drawdown), pencemaran air tanah (groundwater contamination) dan penurunan muka
tanah (land subsidence).
Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menyusun Rencana Induk Pengelolaan Air Tanah
di Jawa Barat pada Tahun 2002 yang salah satu produknya menghasilkan Peta Zona
Konservasi Air Tanah di Jawa Barat. Secara periodik peta tersebut dilakukan
pemutakhiran (updating) dalam rangka evaluasi mengetahui kondisi terbaru zona
konservasi air tanah saat ini.
Dengan diketahuinya kondisi zona konservasi air tanah terbaru, maka pengelolaan air
tanah diharapkan dapat dilaksanakan dengan terarah, terpadu, efisien dan efektif.
Selain itu, dapat dijadikan sebagai acuan dalam penentuan program skala prioritas
Kajian Potensi dan Kuota CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut Halaman
7
Kerangka Acuan Kerja
Kajian Potensi dan Kuota CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut Halaman
8
Kerangka Acuan Kerja
10. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2010 Tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009 – 2029
11. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 1 tahun 2017 Tentang Pengelolaan
Air Tanah;
12. Peraturan Gubernur Nomor 1 Tahun 2018 Tentang Peraturan Pelaksanaan
Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Berita Daerah Provinsi Jawa Barat
Tahun 2018 Nomor 1)
13. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (MESDM) Nomor 2 Tahun
2017 Tentang Cekungan Air Tanah;
14. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (MESDM) Nomor 20 Tentang
Pedoman Penetapan Nilai Perolehan Air Tanah ;
15. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 50 Tahun 2017 Tentang Pedoman
Penetapan Nilai Perolehan Air Tanah
16. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 1 Tahun 2019 Tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2019 (Lembaran Daerah Provinsi
Jawa Barat Tahun 2019 Nomor 1) Tanggal 4 Januari 2019
17. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 1 Tahun 2019 Tentang Penjabaran
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2019 Tanggal 4 Januari
2019
Kajian Potensi dan Kuota CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut Halaman
9
Kerangka Acuan Kerja
2. Data Potensi dan Kuota Air Tanah, data Muka Air Tanah, dan data kualitas air tanah
(parameter terpilih) di CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut serta hasil
perhitungan Neraca Air di CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut.
3. Peta Zona Konservasi Air Tanah CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut, skala 1 :
25.000 (atau sesuai dalam peta ukuran A0) yang memuat data Potensi dan Kuota Air
Tanah, data Muka Air Tanah dan data kualitas air tanah (parameter terpilih) di CAT
Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut.
Kajian Potensi dan Kuota CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut Halaman
10
Kerangka Acuan Kerja
Gambar 1. Peta Administrasi CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut
Kajian Potensi dan Kuota CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut Halaman
11
Kerangka Acuan Kerja
Kajian Potensi dan Kuota CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut Halaman
12
Kerangka Acuan Kerja
Tabel 3.
Pengamatan Sumur Bor
No Kegiatan Jumlah
1 Lokasi Pengamatan sumur bor 3 CAT
Kajian Potensi dan Kuota CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut Halaman
13
Kerangka Acuan Kerja
Kajian Potensi dan Kuota CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut Halaman
14
Kerangka Acuan Kerja
Tabel 4
Jadwal Penugasan Personil
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pengolahan dan Analisis Data Potensi
1
dan Kuota Air Tanah
- Tenaga Ahli Hidrogeologi
- Tenaga Ahli Geologi
- Surveyor
Pengolahan dan Analisis Perhitungan
2
Neraca Air
- Tenaga Ahli Hidrogeologi
- Tenaga Ahli Geologi
3 Pengolahan dan Analisis Penyusunan
Kajian Potensi dan Kuota CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut Halaman
15
Kerangka Acuan Kerja
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Skenario Pengelolaan Air Tanah
- Tenaga Ahli Hidrogeologi
- Tenaga Ahli Geologi
1. Laporan pendahuluan
a. Laporan pendahuluan, berisi laporan rencana kegiatan pelaksanaan
pekerjaan baik survey lapangan maupun pekerjaan studio yang
disampaikan pada minggu ke-1 (pertama) yaitu:
- Pengamatan sumur bor (analisis potensi dan kuota air tanah)
- Perhitungan neraca air (water balance)
- Penyusunan skenario pengelolaan air tanah
b. Laporan pendahuluan, sedikitnya berisi:
Kajian Potensi dan Kuota CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut Halaman
16
Kerangka Acuan Kerja
2. Laporan antara
a. Laporan antara sedikitnya berisi :
- Hasil pengamatan Muka Air Tanah di lapangan.
- Perhitungan awal Neraca Air.
- Draft skenario Pengelolaan Air Tanah.
b. Laporan antara dibuat dalam rangkap 5 (lima).
c. Laporan antara diserahkan paling lambat pada hari ke-60 (enam
puluh) sejak Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) ditandatangani, atau
pada minggu ke-8 (delapan) pelaksanaan pekerjaan ini.
d. Laporan akhir
a. Laporan akhir, berisi laporan hasil pengolahan dan analisis data
seluruh pekerjaan, yaitu:
- Analisis data potensi dan kuota air tanah
- Perhitungan neraca air (water balance)
- Penyusunan skenario pengelolaan air tanah
b. Laporan akhir, sedikitnya berisi:
1) Hasil pengolahan dan analisis data potensi dan kuota air
tanah, meliputi:
- Data Lokasi Pengamatan Sumur Bor yang dilengkapi
dengan peta, skala 1 : 25.000 (atau sesuai dalam peta
ukuran A0)
Kajian Potensi dan Kuota CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut Halaman
17
Kerangka Acuan Kerja
- Data Muka Air Tanah dan Kualitas air tanah Sumur Bor
yang dilengkapi dengan peta, skala 1 : 25.000 (atau
sesuai dalam peta ukuran A0)
- Analisis Arah Aliran Air Tanah Sumur Bor yang dilengkapi
dengan peta, skala 1 : 25.000 (atau sesuai dalam peta
ukuran A0)
- Data Potensi Air Tanah, didukung oleh sebaran isopach
akifer.
- Data Kuota Air Tanah, didukung oleh data volume
pemakaian air tanah.
2) Hasil pengolahan dan analisis pekerjaan analisis neraca air
(water balance), sedikitnya meliputi:
- Data curah hujan dan klimatologi
- Hasil perhitungan neraca air yang disajikan dalam tabel
dan kurva, memuat data perhitungan kuota air tanah.
3) Hasil penyusunan skenario pengelolaan air tanah, sedikitnya
meliputi :
- Rumusan beberapa perlakuan dan kondisi terhadap
perubahan zona konservasi pada CAT Cibuni, CAT
Banjarsari, dan CAT Garut
- Paling sedikit ada 3 skenario yang dilakukan terhadap
perubahan zona konservasi pada ketiga CAT tersebut
- Penjelasan skenario tersebut dilengkapi dengan
perubahan peta zona konservasi dalam 10 tahun
kedepan.
4) Laporan akhir dilengkapi lampiran yang paling sedikit
memuat Album foto hasil pengamatan sumur bor, Album
sketsa hasil survey hidrogeologi, Album deskripsi hasil
pengamatan sumur bor, dan Album hasil uji laboratorium.
c. Laporan akhir dibuat dalam rangkap 5 (lima)
d. Seluruh file softcopy yang terkait dalam pekerjaan ini, meliputi data
sekunder, raw data, hasil pengolahan, analisis, uji laboratorium,
pelaporan, dimasukan ke dalam compact disc (CD), dalam rangkap
5 (lima)
e. Laporan akhir diserahkan paling lambat pada hari ke-90 (sembilan
puluh) sejak Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) ditandatangani,
atau pada minggu ke-12 (dua belas) pelaksanaan pekerjaan ini.
Kajian Potensi dan Kuota CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut Halaman
18
Kerangka Acuan Kerja
Tabel 5
Jadwal Penyerahan Laporan Pekerjaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Laporan Pendahuluan
2 Laporan Antara
3 Laporan Akhir
Kajian Potensi dan Kuota CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut Halaman
19
Kerangka Acuan Kerja
4. Ekspose laporan akhir dilaksanakan paling lambat pada hari ke-90 (sembilan
puluh) sejak Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) ditandatangani, atau pada
minggu ke-12 (dua belas) pelaksanaan pekerjaan ini.
5. Dalam setiap pelaksanaan ekspose, harus dihadiri oleh:
a. Pimpinan perusahaan konsultan penyedia jasa sebagai penanggung
jawab pekerjaan.
b. Seluruh tenaga ahli pelaksana pekerjaan ini yang namanya tercantum
dalam dokumen pengadaan barang dan jasa.
6. Jadwal ekspose Laporan Pendahuluan dan Laporan Akhir, sebagai berikut
(Tabel 6, jadwal penyerahan laporan pekerjaan):
Tabel 6
Jadwal Ekspose Laporan Pekerjaan
Kajian Potensi dan Kuota CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut Halaman
20
Kerangka Acuan Kerja
Tabel 7
Jadwal Pemeriksaan dan Serah Terima Pekerjaan
Pemeriksaan dan Serah Terima Bulan Ke-1 Bulan Ke-2 Bulan Ke-3
No
Pekerjaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemeriksaan dan Serah Terima
1
Pekerjaan Tahap Ke-1 (pertama)
Pemeriksaan dan Serah Terima
2
Pekerjaan Tahap Ke-2 (kedua)
Pemeriksaan dan Serah Terima
3
Pekerjaan Tahap Ke-3 (ketiga)
Tabel 8.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Kajian Potensi dan Kuota CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan
CAT Garut
Kajian Potensi dan Kuota CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut Halaman
21
Kerangka Acuan Kerja
Kajian Potensi dan Kuota CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut Halaman
22
Kerangka Acuan Kerja
Kajian Potensi dan Kuota CAT Cibuni, CAT Banjarsari, dan CAT Garut Halaman
23