BAB II
METODOLOGI PELAKSANAAN
2.1 Umum
Pendekatan dan metodologi adalah upaya dan cara dalam menyelesaikan suatu
permasalahan atau untuk mencapai sesuatu tujuan. Metodologi yang digunakan
haruslah berdasarkan pendekatan teknis terhadap masalah atau tujuan dari suatu
kegiatan yang akan dilaksanakan. Rencana pendekatan teknis dan metode
pelaksanaan ini disusun berdasarkan :
1. Kerangka Acuan Kerja yang telah ditetapkan oleh Pemberi Tugas.
2. Pedoman dan standar perencanaan teknis yang berlaku
3. Penguasaan dan pemahaman tujuan, materi dan lingkup pekerjaan
4. Kajian terhadap pekerjaan yang sama dan sejenis yang pernah dilakukan
5. Penguasaan piranti lunak (software) yang menunjang rencana kerja
Berdasarkan hal tersebut diatas di susun agar dapat memperlihatkan keterkaitan dan
ketergantungan masing-masing kegiatan dalam mencapai tujuan akhir dari pekerjaan
yang akan dilaksanakan.
Sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja, pihak
Konsultan Perencana diwajibkan untuk membuat laporan-laporan hasil kerja yang
harus diserahkan kepada pihak Pemberi Pekerjaan seperti dibawah ini :
1. Laporan RMK 3 eksemplar
2. Draft Laporan Pendahuluan 3 eksemplar
3. Laporan Pendahuluan 5 eksemplar
4. Laporan bulanan (3 kali / 5 bulan) 15 eksemplar
5. Laporan Akhir Pengukuran & Deskripsi BM CP 3 eksemplar
6. Buku Ukur 2 eksemplar
7. Laporan Hidrologi 5 eksemplar
8. Laporan GIS 5 eksemplar
9. Laporan Geologi Teknik (Mekanika Tanah) 5 eksemplar
10. Buku Inventarisasi 3 eksemplar
11. Draft Laporan Sistem Planning 3 eksemplar
12. Laporan Sistem Planning 3 eksemplar
13. Laporan Draft Nota Desain 3 eksemplar
14. Laporan Nota Desain 5 eksemplar
15. BOQ & RAB 5 eksemplar
16. Spesikasi Teknis 5 eksemplar
17. Draft Laporan Akhir 3 eksemplar
18. Laporan Akhir 5 eksemplar
19. Buku Manual O&P 5 eksemplar
20. Buku Data Daerah Irigasi 3 eksemplar
21. Excekutif Summary 5 eksemplar
22. CD/DVD dan Harddisk Eksternal 1 Tb 1 ls
23. Album Gambar :
● Kalkir 1 ls
● Ukuran kertas A1 5 ls
● Ukuran kertas A3 5 ls
Perencanaan Irigasi.
● Pada kotak petak tersier ditulis :
- Nama Petak tersier.
- Debit rencana l/dt (dikosongkan untuk diisi pada tahap system
planning).
- Luas sawah irigasi fungsional (luas areal yang akan diairi).
● Cantumkan untuk tiap ruas saluran antara bangunan bagi/sadap :
- Jumlah areal potensial (A)
- Debit rencana (Q) untuk ruas tersebut.
- Panjang (L) tiap ruas saluran
- Dimensi saluran (b = lebar dasar, h = kedalaman air dll)
Untuk sistem golongan ( >1 golongan ) harus dibuat skema golongan.
b. Survey Pengukuran
1) Volume Pekerjaan
● Pengukuran situasi DI. Cidadali Kabupaten Cianjur 1.219 Ha.
● Pengukuran Trase sungai sepanjang 3 Km
● Pemasangan BM dan CP sesuai kebutuhan dengan jumlah minimal BM
sebanyaj 10 buah serta CP sebanyak 20 buah.
2) Titik Referensi
Titik referensi yang dipergunakan adalah koordinat (sistem UTM) atau
elevasi dari Benchmark (BM) yang ada disekitar lokasi pengukuran,
misalnya titik Triangulasi, titik NWP atau BM lain atau ditentukan dengan
menggunakan alat GPS atas persetujuan Direksi Pekerjaan.
3) Peralatan
Semua peralatan yang dipergunakan harus dalam keadaan baik (tidak
rusak) dan memenuhi syarat ketelitian yang telah ditentukan. Semua alat
ukur harus diperiksa terlebih dahulu oleh Direksi Pekerjaan. Apabila dalam
pemeriksaan tersebut diketahui adanya kerusakan alat, maka Direksi
Pekerjaan berhak memerintahkan Penyedia Jasa untuk mengganti alat
tersebut dengan yang baik.
4) Buku Ukur
Pelaksana pekerjaan harus menggunakan buku ukur yang telah disahkan
oleh direksi pekerjaan. Semua catatan dan tulisan harus terang/jelas
mudah dibaca dan tidak boleh dihapus.
Apabila ada kesalahan hasil pengukuran harus dibetulkan dengan
mencoret yang salah dan menulis yang benar disampingnya. Semua data
ukur, baik hasil pengukuran, hitungan, sketsa dan data lain, harus telah
diserahkan kepada direksi untuk diperiksa sebelum penggambaran dimulai.
5) Pemasangan Patok Kayu, BM dan CP
a) Patok terbuat dari kayu ukuran 5 / 7 atau bambu bulat, panjang 50 cm,
ditanam 40 cm dan bagian atasnya 10 cm diberi cat merah dan paku
payung.
Jalur Uji petik dipilih memotong jalur pengukuran yang telah dilakukan oleh
penyedia jasa. Uji petik dilakukan paling lambat setelah tim pengukuran
selesai, sebelum dilaksanakan penggambaran.
10) Pengolahan data Total Station
Metode yang digunakan untuk pengolahan data polygon yaitu dengan
menggunakan metode Bowditc, dimana kesalahan penutup sudut akan
dibagi secara merata kesetiap titik yang diukur.
11) Pengukuran Situasi sungai Skala 1 : 2.000
a) Pemasangan Patok Kayu, BM dan CP
- Patok terbuat dari kayu ukuran 5/7 atau bambu bulat, panjang 50
cm, ditanam 40 cm dan bagian atasnya 10 cm diberi cat merah dan
paku payung.
- Patok dipasang sepanjang sungai yang berfungsi sebagai kerangka
pengukuran utama.
- Pada bagian lurus sungai patok dipasang setiap jarak 50 m dan
pada tikungan sungai < 50 m atau sesuai kebutuhan.
- Alat ukur jarak yang digunakan harus pita ukur/meet band.
- BM harus dipasang sebelum dilakukan pengukuran, BM dipasang di
tempat stabil, aman dari ganguan dan mudah dicari. Setiap
pemasangan BM harus dipasang CP pendamping untuk orientasi
arah. Setiap BM harus difoto, dibuat diskripsinya, diberi nomor dan
kode sesuai petunjuk pengawas.
- BM yang dipasang harus mendapat persetujuan pengawas,
sehingga memenuhi persyaratan (1 km di hulu, di rencana bendung
dan 1 km di hilir).
- Setiap BM didampingi/dipasang CP.
- Bentuk dan konstruksi BM dan CP sesuai dengan kriteria
perencanaan.
b) Pengukuran Kerangka Dasar ( X, Y dan Z )
- Metoda pengukuran adalah polygon.
- Alat ukur sudut dan alat ukur jarak adalah Total Station yang
mempunyai ketelitian 1” (satu detik) dan 2 (dua) buah reflektor.
- Jalur pengukuran polygon mengikuti jalur kerangka pengukuran.
- Semua BM dan CP harus diukur yang merupakan jalur kerangka.
- Ketinggian / elevasi setiap titik-titik polygon / patok sepanjang
saluran, BM dan CP baik yang lama maupun yang baru harus diukur.
c) Pengukuran Potongan Melintang Sungai.
- Pengukuran menggunakan metode tachymetri.
- Alat yang digunakan adalah Total Station yang mempunyai
ketelitian 1” (satu detik) dan 2 (dua) buah reflektor.
- Pengukuran potongan melintang sungai dilakukan setiap jarak 50 m
c. Survey Hidrologi
Penyedia jasa harus dapat menyajikan data curah hujan dari stasiun pengamat
curah hujan terdekat yang mempengaruhi daerah irigasi yang direncanakan
dengan memakai data tahun terakhir > 10 tahun (data terbaru), data
klimatologi yang menunjang untuk perhitungan debit. Kegiatan survai hidrologi
meliputi :
● Pengumpulan data curah hujan terbaru minimum selama 10 tahun dari
beberapa stasiun-stasiun terdekat minimum 3 pos hujan.
● Pengumpulan data klimatologi lainnya terbaru minimum selama 5 tahun
dari stasiun-stasiun terdekat.
● Pengumpulan data / informasi banjir.
● Pengumpulan data yang berkaitan dengan karakteristik DAS antara lain
keadaan vegetasi daerah pengaliran, sifat dan jenis tanah dan debit rata-
rata pada waktu keadaan normal, tahun kering dan tahun basah.
d. Survey Penyelidikan Tanah
Penyelidikan tanah dilakukan pada setiap lokasi terpilih yang akan dilakukan
detil desain dan setiap lokasi paling tidak diambil 2 (dua) titik untuk
mendapatkan parameter mekanika tanah yang akan dipergunakan dalam
peta ini menampilkan wilayah irigasi secara tematik yang dijadikan dasar
untuk melakukan pengukuran teristis topografi, mengidentifikasi
permasalahan ruang dan potensi sumber daya air dan sumber daya alam
pada lokasi rencana irigasi, sehingga tahapan analisis perencanaan yang
akan dilaksanakan lebih fokus, menyeluruh, terintegrasi, efektif dan efisien.
6) Laporan Hidrologi Laporan Hidrologi memuat hasil analisis yang telah
dilakukan, meliputi :
a) Data hidrologi, klimatologi dan kondisi Daerah Aliran Sungai.
b) Pendekatan dan metodelogi analisis serta pemodelan.
c) Analisis klimatologi.
d) Analisis debit Banjir Rencana.
e) Analisis debit Andalan/ketersediaan air.
f) Analisis kebutuhan air.
g) Analisis areal yang dapat diari.
h) Neraca Air.
i) Intensitas Tanam.
lain Dinas SDA Provinsi Jawa Barat, Bidang Perencanaan Teknik dan Direksi
Pekerjaan, dilanjutkan dengan peninjauan dan pengecekan lapangan.
● Final Gambar Desain
Berdasarkan diskusi gambar desain, kemudian dilakukan perbaikan-
perbaikan dan penyempurnaan perhitungan dan pembuatan final gambar
desain.
● Perhitungan Bill Of Quantity (BOQ) & Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Perhitungan volume pekerjaan dihitung sangat rinci dari mulai galian,
timbunan tanah dan semua komponen bangunan struktur yang ada di
setiap lokasi embung dengan membuat backup penampang, jumlah dan
perhitungan volumenya.
Analisa harga satuan menggunakan Analisa Harga Satuan Pekerjaan
(AHSP) sesuai dengan Peratuaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 28 Tahun 2016. Sementara untuk acuan harga satuan bahan
dan upah dapat menggunakan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor
27/kep564-BPKAD/2018 Tanggal 07 Juni 2018 tentang Standar Harga
Barang Kebutuhan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran
2019 dan survey harga upah dan bahan di lapangan.
● Spesifikasi Teknik
Spesifikasi Teknik harus disusun secara rinci untuk memudahkan dalam
pelaksanaan pekerjaan fisik/konstruksi sesuai dengan yang direncanakan
dan sesuai dengan standar/kriteria yang berlaku. Jika akan menggunakan
bahan/material pabrikan harus menyebutkan spesifikasi kekuatan dan bila
perlu dengan menyebutkan SNI yang berlaku. Kecuali menggunakan bahan
pabrikan yang belum tertera dalam SNI, dapat dipakai dengan persetujuan
pengawas pekerjaan. Spesifikasi Teknik dibuat setiap divisi pekerjaan
untuk seluruh pekerjaan embung menggunakan satu acuan spesifikasi
yang sama.
B. Pelaporan
1) Buku Data DI
Buku ini merupakan suatu rangkuman dan informasi dari daerah irigasi
tersebut, yang berisi gambaran dari daerah irigasi yang sedang dikerjakan
meliputi antara lain lokasi, pencapaian, batas areal, keadaan topografi,
kondisi sosial, ekonomi, dan kelembagaan, luas areal, kebutuhan dan
ketersediaan air.
Buku ini merupakan suatu rangkuman dan informasi dari daerah irigasi
tersebut, yang isinya antara lain :
a) Lokasi daerah irigasi;
b) Tata letak daerah irigasi;
c) Batas areal, Luas Areal
d) Keadaan Topografi
e) Kondisi Sosial Ekonomi dan Lingkungan
f) Kelembagaan
g) Kebutuhan dan ketersediaan air
h) Skema rencana jaringan dan skema rencana bangunan;
i) Informasi mengenai petak tersier
j) Saluran irigasi;
k) Bangunan utama dan pelengkap;
l) Tata Cara operasi dan pemeliharaan Bendung;
m) Cara menghitung debit dengan alat ukur yang digunakan.
n) Informasi penting lainnya yang terkait irigasi yang akan dibangun.
2) Bill of Quantity (BoQ)
Buku BoQ adalah buku perhitungan dasar Volume rencana pekerjaan
konstruksi pada jaringan irigasi DI. Cidadali yang akan dibangun. Semua
perhitungan volume untuk setiap item pekerjaan konstruksi harus dihitung
secara rinci dengan dilampiri gambar detail (penampang dan potongan)
dilengkapi dengan angka/nilai ukuran dan satuan (m1 untuk panjang, m 2
untuk luas dan m3 untuk volume/kubikasi), termasuk item pekerjaan yang
satuannya lumpsum (ls) harus dibuat analisis estimasi sebagai dasar
pendekatan.
3) Rencana Anggaran Biaya
Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang dibuat merupakan Engineering
Esimate (EE), disusun berdasarkan volume dari hasil perhitungan BoQ,
Daftar Upah Bahan berdasarkan hasil survey setempat dan Harga yang
ditetapkan Gubernur, dan Analisa Harga satuan Pekerjaan (AHSP) mengacu
kepada Peraturan menteri PUPR No. 28/PRT/M/2016 tentang Pedoman
Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum.
Setiap uraian Item Pekerjaan pada rekapitulasi RAB harus dicantumkan
kode analisa sesuai AHSP; apabila pada AHSP belum ada atau belum diatur
maka kode analisa untuk item pekerjaan tersebut harus mengacu kepada
standar Nasional Indonesia (SNI) lainnya yang berlaku.
4) Gambar-Gambar
Berupa gambar-gambar teknis perencanaan sistem irigasi dan gambar-
gambar desain konstruksi Saluran dan bangunan.
5) Buku Manual O & P
Buku manual Operasi dan Pemeliharaan (OP) diperlukan sebagai petunjuk
bagi pelaksanaan OP Irigasi (bangunan utama, bangunan Pelengkap,
saluran, pintu-pintu dan bangunan ukur) setelah irigasi dibangun.
Sistematika penyusunan Buku manual OP mengacu kepada Permen PUPR
yang berlaku tentang penyusunan Buku manual OP.
6) Spesifikasi Teknis Pekerjaan konstruksi
Spesifikasi Teknis harus meliputi semua item pekerjaan Konstruksi yang
dibutuhkan dalam pembangunan sistem Irigasi DI. Cidadali baik berupa
Pekerjaan dengan satuan (m1, m2, m3) maupun pekerjaan Lumpsum.
7) Executive Summary
Konsultan diharuskan membuat dan menyerahkan rangkuman laporan
akhir yang merupakan ringkasan dari seluruh informasi penting yang perlu
ditampilkan secara ringkas. Laporan ini disusun sedemikian rupa sehingga
pembacanya akan dengan mudah mengetahui hal-hal penting yang
menyangkut Daerah Irigasi. Informasi yang harus dimuat di dalam laporan
ini antara lain lokasi, data teknis, data P3A, rencana jadwal pelaksanaan,
biaya konstruksi, hasil analisis ekonomi dan finansial. Penyedia Jasa
diharuskan membuat dan menyerahkan rangkuman laporan akhir yang
merupakan ringkasan dari seluruh informasi penting yang perlu
ditampilkan secara ringkas. Laporan ini disusun sedemikian rupa sehingga
pembacanya akan dengan mudah mengetahui hal-hal penting yang
menyangkut Daerah Irigasi Cidadali. Informasi yang harus dimuat di dalam
laporan ini antara lain lokasi, data teknis, hasil analisis ekonomi dan
finansial
8) Laporan Akhir
Penyedia Jasa Konsultansi meenyusun Draft laporan akhir yang merupakan
kesimpulan dari berbagai analisis perencanaan yang dilakukan. Laporan ini
berisi antara lain :
a) Informasi umum Daerah Irigasi Cidadali.
b) Latar belakang, maksud, tujuan, sasaran rencana Daerah Irigasi
Cidadali.
c) Gambaran umum rencana Daerah Irigasi Cidadali berupa kondisi
Daerah Irigasi, kondisi topografi, geologi, hidrologi, klasifikasi tanah,
kualitas air dan kualitas lingkungan.
d) Laporan singkat hasil pengukuran berupa lingkup dan volume
pekerjaan pengukuran , referensi pengukuran, peta dan gambar
pengukuran.
e) Penyelidikan geologi teknik berupa pemetaan geologi teknik, fisiografi
dan morfologi, geologi regional, kegempaan, analisis laboratorium serta
rekomendasi berdasar hasil penyelidikan Geologi Teknik yang
dilakukan.
f) Sosial ekonomi berupa sosial ekonomi umum, kependudukan, pola
mata pencaharian, agama, pendidikan, kesehatan, adat istiadat dan
kelembagaan metode survey, metode pengambilan dan pengolahan
data, karakteristik rumah tangga, kependudukan, kondisi
perekonomian, pola interaksi sosial, lingkungan permukiman,
kepemilikan dan pemanfaatan lahan, persepsi dan dampak
pembangunan irigasi dan rekomendasi serta kesimpulan faktor sosial,