Anda di halaman 1dari 22

DINAS SUMBER DAYA AIR PROVINSI JAWA BARAT

BAB II
METODOLOGI PELAKSANAAN

2.1 Umum
Pendekatan dan metodologi adalah upaya dan cara dalam menyelesaikan suatu
permasalahan atau untuk mencapai sesuatu tujuan. Metodologi yang digunakan
haruslah berdasarkan pendekatan teknis terhadap masalah atau tujuan dari suatu
kegiatan yang akan dilaksanakan. Rencana pendekatan teknis dan metode
pelaksanaan ini disusun berdasarkan :
1. Kerangka Acuan Kerja yang telah ditetapkan oleh Pemberi Tugas.
2. Pedoman dan standar perencanaan teknis yang berlaku
3. Penguasaan dan pemahaman tujuan, materi dan lingkup pekerjaan
4. Kajian terhadap pekerjaan yang sama dan sejenis yang pernah dilakukan
5. Penguasaan piranti lunak (software) yang menunjang rencana kerja
Berdasarkan hal tersebut diatas di susun agar dapat memperlihatkan keterkaitan dan
ketergantungan masing-masing kegiatan dalam mencapai tujuan akhir dari pekerjaan
yang akan dilaksanakan.

2.2 Dasar Penyusunan Metodologi


a. Kerangka Acuan Kerja
Kerangka Acuan Kerja secara jelas dan rinci telah menguraikan :
▪ Maksud dan tujuan
▪ Lingkup dan volume pekerjaan yang harus dilakukan
▪ Hasil rekayasa teknis yang harus dicapai
▪ Laporan-laporan yang harus diserahkan
b. Pedoman
Setiap tahapan pekerjaan yang akan dilakukan oleh Konsultan akan mengikuti
petunjuk pelaksanaan, Kerangka Acuan Kerja dan Penjelasan yang telah diberikan
oleh Direksi Pekerjaan. Dengan demikian untuk mendapatkan hasil pekerjaan
yang sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja, pihak Konsultan akan selalu
berpedoman pada Standar Perencanaan yang ditetapkan oleh Standard Nasional
Indonesia sesuai dengan Instruksi Menteri Pekerjaan Umum, Kriteria Perencanaan
Irigasi dan pedoman lain yang disetujui oleh Pengguna Jasa.
c. Kualitas
Survey dan inventarisasi data akan dilakukan secara teliti dan cermat sehingga
didapat suatu data yang akurat dan lengkap untuk mendapatkan hasil studi yang
memenuhi sasaran. Dengan kualitas data yang baik dan memenuhi syarat sesuai
dengan kriteria yang ditetapkan, maka diharapkan akan menghasilkan suatu
pedoman yang dapat digunakan sebagai acuan bagi para pengelola sumber daya
air.
d. Hasil Kerja

PT. Satria Bumistrata Service | II-1


DINAS SUMBER DAYA AIR PROVINSI JAWA BARAT

Sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja, pihak
Konsultan Perencana diwajibkan untuk membuat laporan-laporan hasil kerja yang
harus diserahkan kepada pihak Pemberi Pekerjaan seperti dibawah ini :
1. Laporan RMK 3 eksemplar
2. Draft Laporan Pendahuluan 3 eksemplar
3. Laporan Pendahuluan 5 eksemplar
4. Laporan bulanan (3 kali / 5 bulan) 15 eksemplar
5. Laporan Akhir Pengukuran & Deskripsi BM CP 3 eksemplar
6. Buku Ukur 2 eksemplar
7. Laporan Hidrologi 5 eksemplar
8. Laporan GIS 5 eksemplar
9. Laporan Geologi Teknik (Mekanika Tanah) 5 eksemplar
10. Buku Inventarisasi 3 eksemplar
11. Draft Laporan Sistem Planning 3 eksemplar
12. Laporan Sistem Planning 3 eksemplar
13. Laporan Draft Nota Desain 3 eksemplar
14. Laporan Nota Desain 5 eksemplar
15. BOQ & RAB 5 eksemplar
16. Spesikasi Teknis 5 eksemplar
17. Draft Laporan Akhir 3 eksemplar
18. Laporan Akhir 5 eksemplar
19. Buku Manual O&P 5 eksemplar
20. Buku Data Daerah Irigasi 3 eksemplar
21. Excekutif Summary 5 eksemplar
22. CD/DVD dan Harddisk Eksternal 1 Tb 1 ls
23. Album Gambar :
● Kalkir 1 ls
● Ukuran kertas A1 5 ls
● Ukuran kertas A3 5 ls

2.3 Metode Pelaksanaan


Sebagaimana disebutkan dalam KAK bahwa pekerjaan ini dibagi menjadi 5 (lima)
Tahap Kegiatan, yaitu :
1. Kegiatan A : Persiapan dan Survey Pendahuluan
2. Kegiatan B : Survey dan Pengukuran
3. Kegiatan C : Analisa Perencanaan
4. Kegiatan D : Desain Detail
Berikut bagan alir pelaksanaan pekerjaan.

PT. Satria Bumistrata Service | II-2


DINAS SUMBER DAYA AIR PROVINSI JAWA BARAT

Gambar 2.1 Bagan Alir Pekerjaan

Lanjutan Gambar 2.1

PT. Satria Bumistrata Service | II-3


DINAS SUMBER DAYA AIR PROVINSI JAWA BARAT

Lanjutan Gambar 2.1

PT. Satria Bumistrata Service | II-4


DINAS SUMBER DAYA AIR PROVINSI JAWA BARAT

Lanjutan Gambar 2.1

PT. Satria Bumistrata Service | II-5


DINAS SUMBER DAYA AIR PROVINSI JAWA BARAT

2.3.1 Persiapan dan Survey Pendahuluan


a. Pembuatan Program Mutu
Penyedia jasa diwajibkan membuat Program Mutu yang merupakan penjelasan
prosedur penanganan pekerjaan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam
Kerangka Acuan Kerja (KAK). Penyusunan rencana kegiatan Program Mutu
yang harus menjelaskan sebagai berikut :
1) Bentuk susunan organisasi pengguna jasa dan penyedia jasa, pembagian
tugas dan wewenang serta mekanisme hubungan kerja disertai susunan
personil yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan dilengkapi dengan
nama dan jabatan.
2) Standar desain atau standar prosedur yang akan diterapkan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
3) Metoda atau tata cara pelaksanaan penyelesaian pekerjaan.
4) Produk yang dihasilkan dalam pelaksanaan pekerjaan
5) Tata cara Pengendalian Mutu Pelaksanaan Pekerjaan.
b. Persiapan Administrsi, Personil dan Peralatan
1) Mempersiapkan surat-surat untuk keperluan kelancaran pelaksanaan
pekerjaan.
2) Mempersiapkan tenaga ahli dan tenaga pendukung yang diperlukan.
3) Mempersipakan peralatan kantor dan perlatan survey/alat ukur.
4) Persiapan administrasi.
5) Persiapan personil.
6) Persiapan peralatan.
c. Pengumpulan Data Sosial Ekonomi
1) Data keadaan umum lokasi pekerjaan, letak geografis, kondisi iklim makro
2) Data kependudukan dan kelembagaan pemerintahan pada daerah lokasi
pekerjaan
3) Mata pencaharian penduduk di sekitar lokasi pekerjaan
4) Komposisi penduduk serta tingkat pertumbuhannya
5) Data Pola tanam, hasil panen, data tanah dan lain-lain
6) Data pendukung keadaan Sosial Ekonomi lainnya
d. Pengumpulan Peta
Pengumpulan peta dasar/topografi dan pembuatan Peta Areal rencana
menggunakan format SHP (GIS).
e. Pengumpulan Data Hidrologi dan Hidrometri
1) Data curah hujan dari stasiun pengamat curah hujan yang mempengaruhi
daerah irigasi tersebut dengan memakai data ± 10 tahun terakhir (Data
curah hujan di catchment dan pada Daerah Irigasi).
2) Data klimatologi yang menunjang untuk perhitungan kebutuhan air irigasi
yang diperlukan pada daerah irigasi tersebut.
3) Data debit sungai hasil pengukuran di lokasi rencana bangunan utama dan

PT. Satria Bumistrata Service | II-6


DINAS SUMBER DAYA AIR PROVINSI JAWA BARAT

di lokasi lain yang dianggap penting untuk digunakan dalam kalibrasi


analisis dari perhitungan hujan.
4) Data lain yang diperlukan untuk perhitungan ketersediaan air dan
kebutuhan air irigasi pada daerah irigasi yang bersangkutan.
f. Pengumpulan Data Untuk Analisis Ekonomi
Analisis ekonomi yang akan dilakukan menyangkut indikator-indikator antara
lain Benefit/Cost Ratio, Net Benefit (Present Value) dan Economic Internal Rate
Of Return (EIRR), berdasarkan beberapa alternatif umur ekonomis jaringan dan
Interest Rate (bunga) yang berlaku.
Untuk keperluan tersebut, Penyedia Jasa harus mengumpulkan data biaya
usaha tani, data mengenai jenis tanaman hasil panen dan harga jual yang
berlaku di lokasi pekerjaan.
g. Survey Pendahuluan
Penyedia jasa bersama-sama pengawas pekerjaan dan instansi terkait di
daerah melakukan peninjauan atau orientasi lapangan agar mendapat
gambaran mengenai :
1) Lokasi pekerjaan
2) Batas areal daerah irigasi (areal baku dan areal potensial)
3) Mengidentifikasi daerah irigasi di sekitar rencana irigasi D.I Cidadali
4) Mencocokan peta lama dengan kondisi lapangan
5) Titik referensi untuk pengukuran
h. Produk Kegiatan A
1) Data-data pendukung untuk pelaksanaan pekerjaan perencanaan (data
hidrologi, data hidrometri dan data untuk analisis ekonomi).
2) Laporan Rencana mutu kontrak (RMK)
Rencana Mutu Kontrak adalah Buku laporan yang dibuat setelah
penandatanganan kontrak dan disampaikan pada saat Rapat Persiapan
Pelaksanaan pekerjaan untuk disetujui. Penyusunan laporan RMK mengacu
kepada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018
Tentang Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah dan Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
20/PRT/M/2018 Tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,
Laporan RMK berisi tentang penerapan dan pengendalian mutu
Pelaksanaan kontrak jasa konsultansi mencakup seluruh prosedur dan
tahapan kegiatan dari pekerjaan yang akan dilaksanakan secara konsisten.
RMK merupakan guiden/panduan, harus dilengkapi dengan daftar simak
dan kartu kendali pelaksanaan setiap item pekerjaan. Selambat-lambatnya
3 (tiga) hari setelah Rapat Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan, laporan RMK
yang telah direvisi/disempurnakan dan telah disetujui diserahkan kembali
kepada Direksi.
3) Laporan Bulanan

PT. Satria Bumistrata Service | II-7


DINAS SUMBER DAYA AIR PROVINSI JAWA BARAT

Laporan Bulanan berisi Laporan kegiatan yang dilaksanakan oleh penyedia


jasa setiap bulannya sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Laporan
bulanan memuat realisasi progres pelaksanaan pekerjaan terhadap
rencana pelaksanaan yang ditetapkan, sehingga diketahui deviasi progres
pekerjaan. Laporan bulanan dibuat setiap bulan dan diserahkan paling
lambat pada setiap tanggal 5 dibulan berikutnya.
4) Laporan Pendahuluan (draft dan final)
Penyedia Jasa membuat draft laporan pendahuluan berdasarkan hasil
peninjauan lapangan berupa temuan-temuan, permasalahan yang
ditemukan dari hasil survey awal dan berupa hasil pencarian dan
pengumpulan data.
Draft laporan pendahuluan juga berisi rasionalisasi mengenai metodologi
pelaksanaan pekerjaan dan rencana kerja (jadwal penugasan, rencana
mobilisasi personil, jadwal pengadaan peralatan dan pekerjaan persiapan)
dengan memperhatikan mutu desain serta konsep penanganan dalam
menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan ditemukannya permasalahan
yang ada dilapangan.
Selanjutnya Draft laporan pendahuluan tersebut didiskusikan dengan
melibatkan instansi terkait dan tokoh masyarakat untuk mendapatkan
saran-saran masukan dan perbaikan sebagai bahan penyusunan Laporan
Pendahuluan (Final).
5) Laporan GIS

2.3.2 Survey dan Pengukuran


- Penentuan Titik Bench Mark.
- Pengukuran Trase sungai sepanjang 3 Km untuk menentukan lokasi rencana
bangunan utama.
- Pengukuran dan pemetaan situasi/ peta dasar skala1 : 5.000 dan pembuatan
peta ikhtisar skala 1 : 10.000 atau disesuaikan dengan kebutuhan.
- Survey Hidrologo.
- Survey Geologi Teknik (Mekanika Tanah).
- Kegiatan ini dilakukan untuk menyiapkan tahap Perencanaan dan tahap desain
detail.
a. Survey Rencana Inventarisasi Jaringan dan Rencana Bangunan
Pembuatan Skema Rencana Jaringan dan Rencana Bangunan yaitu gambar
skema dibuat tanpa skala dan masing-masing digambar pada satu lembar
kalkir ukuran A1. Saluran induk/sekunder digambar dengan garis lurus dengan
berbagai ketebalan sesuai Standar Perencanaan Irigasi. Skema Jaringan Irigasi
harus mencakup :
● Nama saluran induk/sekunder.
● Bendung/bangunan utama dan semua bangunan bagi, bagi/sadap, sadap
yang ada. Masing-masing diberi nama (nomenklatur) sesuai Standar

PT. Satria Bumistrata Service | II-8


DINAS SUMBER DAYA AIR PROVINSI JAWA BARAT

Perencanaan Irigasi.
● Pada kotak petak tersier ditulis :
- Nama Petak tersier.
- Debit rencana l/dt (dikosongkan untuk diisi pada tahap system
planning).
- Luas sawah irigasi fungsional (luas areal yang akan diairi).
● Cantumkan untuk tiap ruas saluran antara bangunan bagi/sadap :
- Jumlah areal potensial (A)
- Debit rencana (Q) untuk ruas tersebut.
- Panjang (L) tiap ruas saluran
- Dimensi saluran (b = lebar dasar, h = kedalaman air dll)
Untuk sistem golongan ( >1 golongan ) harus dibuat skema golongan.
b. Survey Pengukuran
1) Volume Pekerjaan
● Pengukuran situasi DI. Cidadali Kabupaten Cianjur 1.219 Ha.
● Pengukuran Trase sungai sepanjang 3 Km
● Pemasangan BM dan CP sesuai kebutuhan dengan jumlah minimal BM
sebanyaj 10 buah serta CP sebanyak 20 buah.
2) Titik Referensi
Titik referensi yang dipergunakan adalah koordinat (sistem UTM) atau
elevasi dari Benchmark (BM) yang ada disekitar lokasi pengukuran,
misalnya titik Triangulasi, titik NWP atau BM lain atau ditentukan dengan
menggunakan alat GPS atas persetujuan Direksi Pekerjaan.
3) Peralatan
Semua peralatan yang dipergunakan harus dalam keadaan baik (tidak
rusak) dan memenuhi syarat ketelitian yang telah ditentukan. Semua alat
ukur harus diperiksa terlebih dahulu oleh Direksi Pekerjaan. Apabila dalam
pemeriksaan tersebut diketahui adanya kerusakan alat, maka Direksi
Pekerjaan berhak memerintahkan Penyedia Jasa untuk mengganti alat
tersebut dengan yang baik.
4) Buku Ukur
Pelaksana pekerjaan harus menggunakan buku ukur yang telah disahkan
oleh direksi pekerjaan. Semua catatan dan tulisan harus terang/jelas
mudah dibaca dan tidak boleh dihapus.
Apabila ada kesalahan hasil pengukuran harus dibetulkan dengan
mencoret yang salah dan menulis yang benar disampingnya. Semua data
ukur, baik hasil pengukuran, hitungan, sketsa dan data lain, harus telah
diserahkan kepada direksi untuk diperiksa sebelum penggambaran dimulai.
5) Pemasangan Patok Kayu, BM dan CP
a) Patok terbuat dari kayu ukuran 5 / 7 atau bambu bulat, panjang 50 cm,
ditanam 40 cm dan bagian atasnya 10 cm diberi cat merah dan paku
payung.

PT. Satria Bumistrata Service | II-9


DINAS SUMBER DAYA AIR PROVINSI JAWA BARAT

b) Patok dipasang sepanjang / melingkupi batas areal irigasi yang


berfungsi sebagai kerangka pengukuran. Apabila kerangka ini terlalu
besar agar dibuat menjadi beberapa ring / loop sesuai kebutuhan /
petunjuk pengawas.
● Ukuran BM dan CP yang dipasang adalah :
- Benchmark (BM) : 20 cm x 20 cm x 100 cm
- Control Point (CP) : 12 cm x 12 cm x 80 cm
● BM harus dipasang sebelum dilakukan pengukuran, BM dipasang di
tempat stabil, aman dari gangguan dan mudah dicari. Setiap
pemasangan BM harus dipasang CP pendamping untuk orientasi
arah. Setiap BM harus diphoto, dibuat diskripsinya, diberi nomor dan
kode sesuai petunjuk pengawas.
c) Pemasangan BM harus direncanakan kerapatannya dan mendapat
persetujuan pengawas, sehingga memenuhi persyaratan pada
kerangka setiap 2,5 km dan pada tiap titik simpul.
6) Pengukuran Kerangka Dasar ( X, Y dan Z)
a) Metoda pengukuran kerangka dasar adalah polygon.
b) Alat ukur yang digunakan adalah Total Station yang mempunyai
ketelitian 1” (satu detik) dan 2 (dua) buah reflektor.
c) Jalur pengukuran polygon mengikuti jalur kerangka pengukuran (Kring
atau loop).
d) Panjang seksi pengukuran polygon maksimum 2,5 km dan setiap
ujungnya ditandai dengan BM.
e) Semua BM dan CP, merupakan kerangka utama.
f) Ketinggian/elevasi setiap titik-titik polygon / patok, BM dan CP harus
diukur.
7) Pengukuran Situasi Detail.
a) Metoda pengukuran tachymetri.
b) Alat yang digunakan Total Station yang mempunyai ketelitian 1” (satu
detik) dan 2 (dua) buah reflektor.
c) Batas-batas rencana petak tersier di lapangan harus diukur.
d) Semua kenampakan yang ada baik alami maupun buatan manusia
harus diukur (jaringan saluran irigasi, pembuang, jalan kampung,
sawah, tegalan, dll).
e) Pengukuran harus diikatkan pada titik polygon.
8) Ketelitian Pengukuran
a) Salah penutup polygon 10“ √N, N = jumlah titik polygon.
b) Salah linier polygon 1 : 5.000.
c) Salah penutup beda tinggi pergi pulang dan ring/loop (10  D) mm, D =
total jarak dalam km.
9) Uji Petik
Harus dilakukan Uji petik untuk pengukuran Total Station dan waterpass.

PT. Satria Bumistrata Service | II-10


DINAS SUMBER DAYA AIR PROVINSI JAWA BARAT

Jalur Uji petik dipilih memotong jalur pengukuran yang telah dilakukan oleh
penyedia jasa. Uji petik dilakukan paling lambat setelah tim pengukuran
selesai, sebelum dilaksanakan penggambaran.
10) Pengolahan data Total Station
Metode yang digunakan untuk pengolahan data polygon yaitu dengan
menggunakan metode Bowditc, dimana kesalahan penutup sudut akan
dibagi secara merata kesetiap titik yang diukur.
11) Pengukuran Situasi sungai Skala 1 : 2.000
a) Pemasangan Patok Kayu, BM dan CP
- Patok terbuat dari kayu ukuran 5/7 atau bambu bulat, panjang 50
cm, ditanam 40 cm dan bagian atasnya 10 cm diberi cat merah dan
paku payung.
- Patok dipasang sepanjang sungai yang berfungsi sebagai kerangka
pengukuran utama.
- Pada bagian lurus sungai patok dipasang setiap jarak 50 m dan
pada tikungan sungai < 50 m atau sesuai kebutuhan.
- Alat ukur jarak yang digunakan harus pita ukur/meet band.
- BM harus dipasang sebelum dilakukan pengukuran, BM dipasang di
tempat stabil, aman dari ganguan dan mudah dicari. Setiap
pemasangan BM harus dipasang CP pendamping untuk orientasi
arah. Setiap BM harus difoto, dibuat diskripsinya, diberi nomor dan
kode sesuai petunjuk pengawas.
- BM yang dipasang harus mendapat persetujuan pengawas,
sehingga memenuhi persyaratan (1 km di hulu, di rencana bendung
dan 1 km di hilir).
- Setiap BM didampingi/dipasang CP.
- Bentuk dan konstruksi BM dan CP sesuai dengan kriteria
perencanaan.
b) Pengukuran Kerangka Dasar ( X, Y dan Z )
- Metoda pengukuran adalah polygon.
- Alat ukur sudut dan alat ukur jarak adalah Total Station yang
mempunyai ketelitian 1” (satu detik) dan 2 (dua) buah reflektor.
- Jalur pengukuran polygon mengikuti jalur kerangka pengukuran.
- Semua BM dan CP harus diukur yang merupakan jalur kerangka.
- Ketinggian / elevasi setiap titik-titik polygon / patok sepanjang
saluran, BM dan CP baik yang lama maupun yang baru harus diukur.
c) Pengukuran Potongan Melintang Sungai.
- Pengukuran menggunakan metode tachymetri.
- Alat yang digunakan adalah Total Station yang mempunyai
ketelitian 1” (satu detik) dan 2 (dua) buah reflektor.
- Pengukuran potongan melintang sungai dilakukan setiap jarak 50 m

PT. Satria Bumistrata Service | II-11


DINAS SUMBER DAYA AIR PROVINSI JAWA BARAT

dan pada setiap lokasi pada tikungan, bobolan dan longsoran


dipasang patok.
- Arah pengukuran harus tegak lurus arah as sungai.
- Saluran gendong sepanjang sungai harus diukur dan menjadi satu
kesatuan dengan potongan melintang sungai.
- Setiap perubahan terain, potongan melintang sungai harus diukur.
- Lebar potongan melintang yang harus diukur adalah sampai sejauh
25 m kekiri dan 25 m kekanan dari tepi palung/kaki tanggul luar.
d) Ketelitian Pengukuran
- Salah penutup polygon 10 “ √N, N = jumlah titik polygon;
- Salah linier polygon 1 : 5.000.
- Salah penutup beda tinggi pergi pulang dan terikat 10 √D mm, D =
total jarak dalam km.
e) Uji Petik
Harus dilakukan Uji petik untuk pengukuran Total Station dan
waterpass. Jalur Uji petik dipilih memotong jalur pengukuran yang telah
dilakukan oleh penyedia jasa. Uji petik dilakukan paling lambat setelah
tim pengukuran selesai, sebelum dilaksanakan penggambaran.
f) Perhitungan Hasil Pengukuran
Metode yang digunakan untuk pengolahan data polygon yaitu dengan
menggunakan metode Bowditc, dimana kesalahan penutup sudut akan
dibagi secara merata kesetiap titik yang diukur.

c. Survey Hidrologi
Penyedia jasa harus dapat menyajikan data curah hujan dari stasiun pengamat
curah hujan terdekat yang mempengaruhi daerah irigasi yang direncanakan
dengan memakai data tahun terakhir > 10 tahun (data terbaru), data
klimatologi yang menunjang untuk perhitungan debit. Kegiatan survai hidrologi
meliputi :
● Pengumpulan data curah hujan terbaru minimum selama 10 tahun dari
beberapa stasiun-stasiun terdekat minimum 3 pos hujan.
● Pengumpulan data klimatologi lainnya terbaru minimum selama 5 tahun
dari stasiun-stasiun terdekat.
● Pengumpulan data / informasi banjir.
● Pengumpulan data yang berkaitan dengan karakteristik DAS antara lain
keadaan vegetasi daerah pengaliran, sifat dan jenis tanah dan debit rata-
rata pada waktu keadaan normal, tahun kering dan tahun basah.
d. Survey Penyelidikan Tanah
Penyelidikan tanah dilakukan pada setiap lokasi terpilih yang akan dilakukan
detil desain dan setiap lokasi paling tidak diambil 2 (dua) titik untuk
mendapatkan parameter mekanika tanah yang akan dipergunakan dalam

PT. Satria Bumistrata Service | II-12


DINAS SUMBER DAYA AIR PROVINSI JAWA BARAT

analisa struktur bangunan terutama pondasi. Untuk mendapatkan parameter


tersebut maka harus dilakukan pengambilan sampel dan uji laboraturium
antara lain :
1) Kegiatan di lapangan
● Bor Mesin untuk pengambilan undisturbed sample.
● Bor Tangan untuk pengambilan undisturbed sample.
● Pengambilan undisturbed sample.
2) Uji sampel di laboraturium dilakukan dengan metoda Triaksial test UU
untuk mendapatkan parameter tamah berupa berat isi (γ), sudut geser
dalam (∅), kohesi (C).
e. Produk Kegiatan B
- Buku Ukur
Berupa data, angka dan formulir hasil yang dilakukan selama melaukan
pengukuran topografi, dilengkapi dengan perhitungan-perhitungan
pengukuran, sketsa dan data-data penunjang pekerjaan pengukuran.
- Laporan Akhir Pengukuran & Deskripsi BM-CP
Berisi laporan Hasil akhir pengukuran, proses pelaksanaan pengukuran,
tatacara, metode, langkah-langkah pengukuran yang dilakukan dilapangan
dilengkapai dengan gambar dan foto-foto pelaksanaan pekerjaan.
Didalam laporan akhir pengukuran lokasi pemasangan Bench Mark (BM)
dan Control Point (CP) didokumentasikan titik lokasi koordinatnya dan
didesrikpsikan.

2.3.3 Analisis Perencanaan


- Pembuatan Peta Rencana Trase Saluran pembawa (Induk, Sekunder, Tersier)
dan Pembuatan Peta Rencana Trase Saluran pembuang
- Penggambaran profil melintang skala (H) 1 : 100, (V) 1 : 100 dan memanjang
sungai, rencana saluran, skala (H) 1 : 2000, (V) 1:100 dan Bangunan
disesuaikan dengan rencana sistem jaringan irigasi.
- Pembuatan Peta Ikhtisar
- Pembuatan Peta Lay Out
- Pembuatan Peta Petak
- Pembuatan skema jaringan irigasi
- Pembuatan Skema bangunan;
- Penentuan letak bangunan utama dan pelengkap
- Finalisasi pembuatan Peta Areal rencana menggunakan format SHP (GIS)
- Pembuatan dan penggambaran Peta Petak dan rencana trase saluran berikut
lokasi rencana bangunan utama dan bangunan pelengkap lainnya.
- Analisis geologi Teknik (mekanika tanah) rencana lokasi bendung, saluran dan
pelengkap lainnya
- Analisis hidrologi untuk perencanaan bangunan utama, bangunan pelengkap
lainnya dan rencana saluran, serta analisis Neraca air,analisi curah hujan,debit

PT. Satria Bumistrata Service | II-13


DINAS SUMBER DAYA AIR PROVINSI JAWA BARAT

banjir rencana,debit banjir maksimum,debit andalan.


- Perkiraan lokasi rencana penempatan Bendung dan bangunan pelengkap
lainnya
- Menghitung desain konstruksi rencana bendung dan bangunan pelengkap
lainnya
a. Penggambaran Peta
- Peta harus digambar di atas kertas kalkir 80 / 85 mg ukuran A1 (594 mm x
841 mm).
- Garis silang grid dibuat tiap 10 cm.
- Semua BM dan CP baik yang lama maupun yang baru dilengkapi dengan
koordinat dan elevasi (X, Y, Z), sedangkan untuk petak bantu cukup
dicantumkan elevasinya saja.
- Titik – titik situasi detail digambar menggunakan data arah / sudut dan
jarak datar serta legenda yang lazim dipakai pada peta topografi dilengkapi
data elevasi.
- Interval garis kontur digambar tiap 1 (satu) m dengan rapido 0,1 mm atau
disesuaikan dengan skala dan keadaan topografinya.
- Indek garis kontur digambar tiap 5 (lima) interval garis kontur dengan
rapido 0,3 mm.
- Garis sambungan peta (overlap) dibuat 5 (lima) cm untuk peta situasi.
- Titik referensi pengukuran harus dicantumkan pada kolom keterangan.
- Format gambar (etiket) sesuai petunjuk pengawas.
1) Pembuatan Peta Situasi / Peta Dasar Skala 1 : 5.000
Peta Situasi / Peta Dasar Skala 1 : 5000 harus memuat :
a) Perubahan bentuk topografi (lereng, bukit dan lembah).
b) Sungai utama dan anak-anak sungai harus tercantum dengan jelas.
c) Tata guna lahan, termasuk daerah yang dapat diairi, tegal, dataran
tinggi, hutan, perkampungan dan sebagainya.
d) Batas-batas Provinsi, kabupaten dan ranting dinas serta desa dengan
namanya.
e) Jalan (Provinsi, kabupaten, desa) jalan inspeksi dan jalan kerata api.
f) Tempat atau Fasilitas/Pelayanan Umum seperti Kantor Pemerintahan
(Kecamatan, Desa), Masjid, Puskesmas, Sekolah dan lain sebagainya.
g) Titik triangulasi dan lokasi BM / CP serta angka garis grid.
h) Lokasi stasiun curah hujan, pencatat permukaan air otomatis (AWLR)
dan stasiun hidrometeorologi lainnya.
i) Sungai dan lokasi sumber air lainnya disertai nama, makam,
monumen/bangunan lain di tengah areal pesawahan dicantumkan
dalam bentuk symbol.
j) Skala garis numeris dan petunjuk arah utara.
k) Keterangan notasi gambar sesuai dengan Standar Penggambaran (KP –
07).

PT. Satria Bumistrata Service | II-14


DINAS SUMBER DAYA AIR PROVINSI JAWA BARAT

l) Pada setiap lembar peta situasi/peta dasar skala 1 : 5,000 dilengkapi


dengan gambar referensi tiap lembar untuk memudahkan pengguna
peta.
m) Peta harus terlebih dahulu diperiksa dan disetujui oleh Pengawas
pekerjaan sebelum diserahkan kepada Pemberi Pekerjaan.
n) Buku pengukuran dan Buku Diskripsi BM / CP harus diperiksa oleh
Pengawas pekerjaan.
2) Pembuatan Peta Ikhtisar
Peta ikhtisar jaringan irigasi skala 1 : 10.000 atau sesuai kebutuhan. Peta
ikhtisar dibuat dalam satu lembar ukuran A1, yang disusun dengan
perkecilan fotografis peta situasi skala 1 : 5.000.
3) Pembuatan Peta Petak / Pra Lay-out
Dari peta situasi / peta dasar skala 1 : 5.000, dibuat lay out rencana
jaringan dan rencana bangunan. Kemudian di check ke lapangan bersama–
sama pengawas pekerjaan dan instansi terkait di daerah. Dari hasil
checking lapangan, yang diusulkan diplot pada peta situasi / peta dasar
skala 1 : 5.000 untuk menghasilkan peta petak/ lay-out.
4) Pembuatan Peta Situasi Trase sungai Skala 1 : 2000
a) Peta harus digambar di atas kertas kalkir 80 / 85 mg ukuran A1 (594
mm x 841 mm).
b) Garis silang grid dibuat tiap 10 cm.
c) Semua BM, CP, titik-titik polygon/patok sepanjang sungai digambar
menggunakan sistem koordinat dengan legenda yang lazim dipakai
pada peta topografi. Untuk BM dan CP dilengkapi dengan koordinat (X,
Y, Z), sedangkan untuk titik – titik polygon cukup elevasi saja (Z).
d) Titik-titik detail potongan melintang digambar menggunakan data jarak
datar dan tegak lurus arah as sungai dilengkapi data elevasi.
e) Interval garis kontur digambar tiap 1 (satu) m dengan rapido 0.1 mm.
f) Indek garis kontur digambar tiap 5 (lima) interval garis kontur dengan
rapido 0.3 mm.
g) Garis sambungan peta dibuat 5 (lima) cm.
h) Titik referensi pengukuran harus dicantumkan pada keterangan
mengenai legenda.
i) Format gambar (etiket) sesuai petunjuk Pengawas.
5) Potongan Memanjang
a) Gambar dibuat diatas kertas kalkir 80 / 85 mg ukuran A1.
b) Gambar potongan memanjang sungai dibuat dibawah gambar situasi
sungai pada kertas yang sama.
c) Potongan memanjang sungai digambar dengan ketentuan sebagai
berikut :
● Skala horizontal 1 : 2000.
● Skala vertikal 1 : 100.

PT. Satria Bumistrata Service | II-15


DINAS SUMBER DAYA AIR PROVINSI JAWA BARAT

d) Gambar potongan memanjang sungai harus menunjukan :


● Nomor potongan melintang.
● Jarak antara potongan melintang dan jarak akumulasinya.
● Elevasi tanggul kiri.
● Elevasi tanggul kanan.
● Elevasi dasar sungai.
6) Potongan Melintang
a) Gambar dibuat diatas kertas kalkir 80 / 85 mg ukuran A1.
b) Potongan melintang sungai digambar dengan ketentuan sebagai
berikut :
● Skala horizontal 1 : 100; 1 : 50; atau disesuaikan dengan kebutuhan.
● Skala vertikal 1 : 100; 1 : 50; atau disesuaikan dengan kebutuhan.
● Gambar potongan melintang sungai harus menunjukan:
- Nomor masing-masing potongan melintang.
- Potongan melintang digambar searah aliran.
- Elevasi semua titik tinggi yang diukur serta jarak antara titik
tinggi tersebut.
7) Skema Rencana Bangunan
a) Skema bangunan identik dengan skema jaringan irigasi dalam ukuran
dan bentuknya dan hanya menggambarkan semua bangunan yang ada
pada daerah irigasi tersebut baik bangunan utama maupun bangunan
pelengkap
b) Pada setiap bangunan disaluran induk dan sekunder dan diujung
saluran agar dicantumkan Hm-nya (stasiun) dari titik nol. Titik nol (0)
pada saluran dihitung dari pintu pengambilan intake dan pintu sadap
masing-masing untuk saluran sekunder.
8) Penggambaran Detail Desain (Bangunan Air)
a) Penggambaran penampang memanjang dan melintang dilengkapi
dengan tinggi muka air.
b) Pekerjaan perbaikan atau penyempurnaan harus direncanakan dengan
jelas. Jika dianggap perlu, bagian pekerjaan ini harus digambarkan
dengan detail serta catatan yang jelas. Semua gambar bagian
bangunan yang memerlukan pekerjaan Rehabilitasi harus lengkap
dengan dimensinya, sehingga memudahkan pelaksanaan pekerjaan
konstruksi.
c) Desain untuk bangunan baru yang direncanakan harus digambar
lengkap termasuk detail pondasi dll.
d) Pada bangunan yang perlu perbaikan/rehabilitasi harus dibuat dengan
jelas bagian-bagian yang perlu diperbaiki dan diberi penjelasan jenis
perbaikannya.
e) Gambar bangunan standar harus diberi tabel dimensi yang jelas untuk
setiap jenis bangunan.

PT. Satria Bumistrata Service | II-16


DINAS SUMBER DAYA AIR PROVINSI JAWA BARAT

f) Persyaratan gambar, semua gambar harus :


● Digambar diatas kertas kalkir, ukuran A1 (594 mm x 841 mm).
● Besarnya dan ketebalan garis harus sesuai dengan Standar dalam
butir di atas.
b. Analisa Hidrologi
Analisa hidrologi dimaksudkan untuk Menganalisis data hidrologi dan
hidrometri diantaranya :
● Analisis klimatologi.
● Analisis debit Banjir Rencana.
● Analisis debit andalan / ketersediaan air.
● Analisis kebutuhan air.
● Analisis areal yang dapat diari.
● Neraca air.
● Pendekatan dan metodelogi analisis serta pemodelan.
c. Analisa Geologi Teknik (Mekanika Tanah)
Menganalisis beberapa parameter mekanika tanah yang akan dipergunakan
dalam analisa struktur bangunan antara lain berat isi (γ), sudut geser dalam
(∅), kohesi (C), dan daya dukung untuk kebutuhan perencanaan bangunan
terutama pondasi.
d. Produk Kegiatan C
1) Peta situasi / peta dasar skala 1 : 5000 dan peta ikhtisar skala 1 : 10.000
atau sesuai kebutuhan Skema rencana irigasi dan skema rencana
bangunan.
2) Peta pra lay-out skala 1 : 5.000
3) Album gambar hasil pengukuran :
a) Peta situasi / peta dasar skala 1 : 5.000.
b) Gambar desain bangunan utama dan bangunan pelengkap lainnya.
c) Situasi Sungai.
d) Tampang memanjang sungai, bangunan utama dan bangunan
pelengkap lainnya.
e) Tampang melintang sungai; bangunan utama dan bangunan pelengkap
lainnya.
4) Laporan Bulanan
Laporan Bulanan berisi Laporan kegiatan yang dilaksanakan oleh penyedia
jasa setiap bulannya sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Laporan
bulanan memuat realisasi progres pelaksanaan pekerjaan terhadap
rencana pelaksanaan yang ditetapkan, sehingga diketahui deviasi progres
pekerjaan.
Laporan bulanan dibuat setiap bulan dan diserahkan paling lambat pada
setiap tanggal 5 dibulan berikutnya.
5) Laporan GIS
Berisi peta areal rencana irigasi beserta kelengkapannya dalam format GIS,

PT. Satria Bumistrata Service | II-17


DINAS SUMBER DAYA AIR PROVINSI JAWA BARAT

peta ini menampilkan wilayah irigasi secara tematik yang dijadikan dasar
untuk melakukan pengukuran teristis topografi, mengidentifikasi
permasalahan ruang dan potensi sumber daya air dan sumber daya alam
pada lokasi rencana irigasi, sehingga tahapan analisis perencanaan yang
akan dilaksanakan lebih fokus, menyeluruh, terintegrasi, efektif dan efisien.
6) Laporan Hidrologi Laporan Hidrologi memuat hasil analisis yang telah
dilakukan, meliputi :
a) Data hidrologi, klimatologi dan kondisi Daerah Aliran Sungai.
b) Pendekatan dan metodelogi analisis serta pemodelan.
c) Analisis klimatologi.
d) Analisis debit Banjir Rencana.
e) Analisis debit Andalan/ketersediaan air.
f) Analisis kebutuhan air.
g) Analisis areal yang dapat diari.
h) Neraca Air.
i) Intensitas Tanam.

7) Laporan Geologi Teknik (Mekanika Tanah)


Laporan menyangkut uraian mengenai sebaran satuan Geologi Teknik,
analisis data labolatorium, masalah Geologi Teknik, Analisis Geologi Teknik,
sifat-sifat materi, stabilitas longsoran dan lereng.
8) Laporan System Planning
Merupakan Laporan hasil pelaksanaan rapat system planing dengan
masyarakat pertani di rencana Daerah Irigasi Cidadali, laporan ini berisi
kesepakatan antara hasil desain dengan rencana dan kemampuan petani
dalam pola pengaturan teknis air irigasi.

2.3.4 Desain Detail


A. Kegiatan Desain
● Pembuatan Draft Nota Desain
Seluruh desain yang diambil harus melalui justifikasi teknis dan dari
metode logis yang sudah teruji. Dalam nota desain dikaji mulai dari analisa
hidraulika. Kapasitas bangunan dan stabilitas bangunan. Berdasarkan
perhitungan kapasitas dan struktur dilakukan penggambaran draft desain,
yang merupakan Gambar desain dengan draft nota desain yang masih
perlu dibahas bersama antara penyedia jasa dan Direksi pekerjaan.
● Pembuatan Final Nota Desain
Hasil diskusi draft nota desain dengan Direksi dibuat penyempurnaan yang
merupakan final nota desain.
● Pembuatan Draft Gambar Desain
Draft gambar desain didiskusikan oleh Penyedia jasa untuk mendapat
masukan maupun persetujuan dengan melibatkan instansi terkait, antara

PT. Satria Bumistrata Service | II-18


DINAS SUMBER DAYA AIR PROVINSI JAWA BARAT

lain Dinas SDA Provinsi Jawa Barat, Bidang Perencanaan Teknik dan Direksi
Pekerjaan, dilanjutkan dengan peninjauan dan pengecekan lapangan.
● Final Gambar Desain
Berdasarkan diskusi gambar desain, kemudian dilakukan perbaikan-
perbaikan dan penyempurnaan perhitungan dan pembuatan final gambar
desain.
● Perhitungan Bill Of Quantity (BOQ) & Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Perhitungan volume pekerjaan dihitung sangat rinci dari mulai galian,
timbunan tanah dan semua komponen bangunan struktur yang ada di
setiap lokasi embung dengan membuat backup penampang, jumlah dan
perhitungan volumenya.
Analisa harga satuan menggunakan Analisa Harga Satuan Pekerjaan
(AHSP) sesuai dengan Peratuaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 28 Tahun 2016. Sementara untuk acuan harga satuan bahan
dan upah dapat menggunakan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor
27/kep564-BPKAD/2018 Tanggal 07 Juni 2018 tentang Standar Harga
Barang Kebutuhan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran
2019 dan survey harga upah dan bahan di lapangan.
● Spesifikasi Teknik
Spesifikasi Teknik harus disusun secara rinci untuk memudahkan dalam
pelaksanaan pekerjaan fisik/konstruksi sesuai dengan yang direncanakan
dan sesuai dengan standar/kriteria yang berlaku. Jika akan menggunakan
bahan/material pabrikan harus menyebutkan spesifikasi kekuatan dan bila
perlu dengan menyebutkan SNI yang berlaku. Kecuali menggunakan bahan
pabrikan yang belum tertera dalam SNI, dapat dipakai dengan persetujuan
pengawas pekerjaan. Spesifikasi Teknik dibuat setiap divisi pekerjaan
untuk seluruh pekerjaan embung menggunakan satu acuan spesifikasi
yang sama.
B. Pelaporan
1) Buku Data DI
Buku ini merupakan suatu rangkuman dan informasi dari daerah irigasi
tersebut, yang berisi gambaran dari daerah irigasi yang sedang dikerjakan
meliputi antara lain lokasi, pencapaian, batas areal, keadaan topografi,
kondisi sosial, ekonomi, dan kelembagaan, luas areal, kebutuhan dan
ketersediaan air.
Buku ini merupakan suatu rangkuman dan informasi dari daerah irigasi
tersebut, yang isinya antara lain :
a) Lokasi daerah irigasi;
b) Tata letak daerah irigasi;
c) Batas areal, Luas Areal
d) Keadaan Topografi
e) Kondisi Sosial Ekonomi dan Lingkungan

PT. Satria Bumistrata Service | II-19


DINAS SUMBER DAYA AIR PROVINSI JAWA BARAT

f) Kelembagaan
g) Kebutuhan dan ketersediaan air
h) Skema rencana jaringan dan skema rencana bangunan;
i) Informasi mengenai petak tersier
j) Saluran irigasi;
k) Bangunan utama dan pelengkap;
l) Tata Cara operasi dan pemeliharaan Bendung;
m) Cara menghitung debit dengan alat ukur yang digunakan.
n) Informasi penting lainnya yang terkait irigasi yang akan dibangun.
2) Bill of Quantity (BoQ)
Buku BoQ adalah buku perhitungan dasar Volume rencana pekerjaan
konstruksi pada jaringan irigasi DI. Cidadali yang akan dibangun. Semua
perhitungan volume untuk setiap item pekerjaan konstruksi harus dihitung
secara rinci dengan dilampiri gambar detail (penampang dan potongan)
dilengkapi dengan angka/nilai ukuran dan satuan (m1 untuk panjang, m 2
untuk luas dan m3 untuk volume/kubikasi), termasuk item pekerjaan yang
satuannya lumpsum (ls) harus dibuat analisis estimasi sebagai dasar
pendekatan.
3) Rencana Anggaran Biaya
Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang dibuat merupakan Engineering
Esimate (EE), disusun berdasarkan volume dari hasil perhitungan BoQ,
Daftar Upah Bahan berdasarkan hasil survey setempat dan Harga yang
ditetapkan Gubernur, dan Analisa Harga satuan Pekerjaan (AHSP) mengacu
kepada Peraturan menteri PUPR No. 28/PRT/M/2016 tentang Pedoman
Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum.
Setiap uraian Item Pekerjaan pada rekapitulasi RAB harus dicantumkan
kode analisa sesuai AHSP; apabila pada AHSP belum ada atau belum diatur
maka kode analisa untuk item pekerjaan tersebut harus mengacu kepada
standar Nasional Indonesia (SNI) lainnya yang berlaku.
4) Gambar-Gambar
Berupa gambar-gambar teknis perencanaan sistem irigasi dan gambar-
gambar desain konstruksi Saluran dan bangunan.
5) Buku Manual O & P
Buku manual Operasi dan Pemeliharaan (OP) diperlukan sebagai petunjuk
bagi pelaksanaan OP Irigasi (bangunan utama, bangunan Pelengkap,
saluran, pintu-pintu dan bangunan ukur) setelah irigasi dibangun.
Sistematika penyusunan Buku manual OP mengacu kepada Permen PUPR
yang berlaku tentang penyusunan Buku manual OP.
6) Spesifikasi Teknis Pekerjaan konstruksi
Spesifikasi Teknis harus meliputi semua item pekerjaan Konstruksi yang
dibutuhkan dalam pembangunan sistem Irigasi DI. Cidadali baik berupa
Pekerjaan dengan satuan (m1, m2, m3) maupun pekerjaan Lumpsum.

PT. Satria Bumistrata Service | II-20


DINAS SUMBER DAYA AIR PROVINSI JAWA BARAT

Spesifikasi teknis harus mengacu kepada Standar Nasional Indonesai (SNI)


atau standar lain yang diperkenankan apabila belum diatur dalam SNI.

7) Executive Summary
Konsultan diharuskan membuat dan menyerahkan rangkuman laporan
akhir yang merupakan ringkasan dari seluruh informasi penting yang perlu
ditampilkan secara ringkas. Laporan ini disusun sedemikian rupa sehingga
pembacanya akan dengan mudah mengetahui hal-hal penting yang
menyangkut Daerah Irigasi. Informasi yang harus dimuat di dalam laporan
ini antara lain lokasi, data teknis, data P3A, rencana jadwal pelaksanaan,
biaya konstruksi, hasil analisis ekonomi dan finansial. Penyedia Jasa
diharuskan membuat dan menyerahkan rangkuman laporan akhir yang
merupakan ringkasan dari seluruh informasi penting yang perlu
ditampilkan secara ringkas. Laporan ini disusun sedemikian rupa sehingga
pembacanya akan dengan mudah mengetahui hal-hal penting yang
menyangkut Daerah Irigasi Cidadali. Informasi yang harus dimuat di dalam
laporan ini antara lain lokasi, data teknis, hasil analisis ekonomi dan
finansial
8) Laporan Akhir
Penyedia Jasa Konsultansi meenyusun Draft laporan akhir yang merupakan
kesimpulan dari berbagai analisis perencanaan yang dilakukan. Laporan ini
berisi antara lain :
a) Informasi umum Daerah Irigasi Cidadali.
b) Latar belakang, maksud, tujuan, sasaran rencana Daerah Irigasi
Cidadali.
c) Gambaran umum rencana Daerah Irigasi Cidadali berupa kondisi
Daerah Irigasi, kondisi topografi, geologi, hidrologi, klasifikasi tanah,
kualitas air dan kualitas lingkungan.
d) Laporan singkat hasil pengukuran berupa lingkup dan volume
pekerjaan pengukuran , referensi pengukuran, peta dan gambar
pengukuran.
e) Penyelidikan geologi teknik berupa pemetaan geologi teknik, fisiografi
dan morfologi, geologi regional, kegempaan, analisis laboratorium serta
rekomendasi berdasar hasil penyelidikan Geologi Teknik yang
dilakukan.
f) Sosial ekonomi berupa sosial ekonomi umum, kependudukan, pola
mata pencaharian, agama, pendidikan, kesehatan, adat istiadat dan
kelembagaan metode survey, metode pengambilan dan pengolahan
data, karakteristik rumah tangga, kependudukan, kondisi
perekonomian, pola interaksi sosial, lingkungan permukiman,
kepemilikan dan pemanfaatan lahan, persepsi dan dampak
pembangunan irigasi dan rekomendasi serta kesimpulan faktor sosial,

PT. Satria Bumistrata Service | II-21


DINAS SUMBER DAYA AIR PROVINSI JAWA BARAT

ekonomi dan pertanian.


g) Informasi hidrologi dan hidrometri.
h) Kriteria desain yang dipakai dan Metode analisis.
i) Hasil Sytem planning.
j) Rencana Operasi dan Pemeliharaan.
k) Gambar desain jaringan dan bangunan pelengkap.
l) Jadwal pelaksanaan.
m) Hasil analisis ekonomi dan finansial.
n) Kesimpulan dan Saran.
Draft Laporan akhir didiskusikan dengan Direksi Pekerjaan untuk
mendapatkan koreksi dan masukan guna penyempurnaannya untuk
dijadikan Laporan Akhir. Final Laporan akhir diserahkan selambat-
lambatnya tujuh (7) hari setelah Rapat draft laporan akhir.
C. Produk Kegiatan D
● Laporan Bulanan.
● Buku Inventarisasi.
● Laporan Draft Nota Desain.
● Laporan Final Nota Desain.
● Laporan Spesikasi Teknis.
● Laporan Buku Panduan O & P.
● BoQ & RAB.
● Laporan Spesikasi Teknis.
● Draft Laporan Akhir.
● Laporan Akhir.
● Buku Data DI.
● Laporan Exekutif Summary.
● Gambar-gambar dan Peta.

PT. Satria Bumistrata Service | II-22

Anda mungkin juga menyukai