Anda di halaman 1dari 14

SPO LEKORE

RUMAH SAKIT
SANTO ANTONIUS No. Dokumen No. Revisi Halaman
JOPU 0 ...../...

..

Ditetapkan Oleh :
Standar Direktur Utama,
Tanggal terbit :
Prosedur
Operasional dr. Maria Goretti Aran
Pengertian Pengeluaran cairan pervaginam lebih dari normal dan bukan darah.
Merupakan gejala yang bisa bersifat fisiologi dan patologi
Jenis :
1. Fisiologis : bayi baru lahir, sekitar menarche, libido meningkat,
sekitar ovulasi dan kehamilan.
2. Patologis :
Infeksi :
2.1.a. Trikomonas vaginalis :
- Fluor encer sampai kental, kekuningan, berbau, rasa
gatal sampai membakar, disuria.
- Tanda peradangan dan bintik-bintik merah pada vagina
(fly bitten).
- Preparat basah dengan NaCL 0.9% didapatkan parasit
lonjong berflagela.
2.1.b. Vaginosis bakterial/Gardenella vaginalis :
- Fluor putih homogen, lengket, berbau amis seperti bau
ikan tuna, gatal.
- Tes amin (+), Clue cell (+), ph vagina lebih dari 4,5.
2.1.c. Candida albicans/Candidiasis :
- Lekore seperti susu basi, kadang-kadang kehijauan,
berbau, gatal, terasa panas dan nyeri.
- vagina tertdapat tanda radang biiten appearance, mudah
berdarah.
- Preparat gram hifa jamur (+)
2.1.d. N. Gonore :
- Lekore berwarna kuning, rasa nyeri dan panas di
vagina, disuria kadang-kadang disertai bartolinitis,
servisitis akut.
- Preparat gram diplokokus berpasangan ekstra seluler.

SPO Judul SPO 2016 1


SPO LEKORE
RUMAH SAKIT
SANTO ANTONIUS No. Dokumen No. Revisi Halaman
JOPU 0 ..../.....

Benda asing (terutama pada anak-anak).


AKDR.
2.4 Degenerasi jinak/ganas

Tujuan Mengenal dan menangani lekore secara optimal

Kebijakan Keputusan Direktur RS Santo Antonius jopu No: ............ tentang


kebijakan pelayanan Rumah Sakit Santo Antonius Jopu mengenai
Pelayanan Kesehatan materal dan Perinatal Resiko Tinggi

Prosedur 1. Trikomonas vaginalis :


Penderita :
- Metronodazol 2X500 mg PO selama 5 hari.
- Metronidazol 1X 1000 mg supp selama 5 hari
Pasangan : metronidfazol 2X500 mg PO selama 5 hari.
2. Vaginosis bakterial :
Penderita dan pasangan :
- Metronidazol 2 X 500 mg PO selama 7 hari.
- Clindamycin 2 X 300 mg PO selama 7 hari.
3. Candidiasis :
- Ketokonazol 1X150 mg PO dosis tunggal.
- Trikonazol 2X500 mg PO selama 5 hari.

Unit / Instalasi Terkait Ruang maternitas


Unit laboratorium

SPO PENYAKIT RADANG PANGGUL (PRP)

SPO Judul SPO 2016 2


RUMAH SAKIT No. Dokumen No. Revisi Halaman
SANTO ANTONIUS 0 ...../...
JOPU
..

Ditetapkan Oleh :
Standar Direktur Utama,
Tanggal terbit :
Prosedur
Operasional dr. Maria Goretti Aran

Pengertian Peradangan organ genetalia diatas niveu orificium uteri internum,


termasuk endometritis, miometritis, pelvic selulitis, salfingitis,
salfingo-ooforitis, pelvioperitonitis dan abses ( tubo-ovarial abses,
abses kavum Douglas).
Diagnosis :
Kriteria mayor :
- Nyeri tekan pada abdomen dengan/tanpa rebound.
- Nyeri gerak serviks.
- Nyeri pada adneksa.
Disertai satu atau lebih :
- Mikroorganisme patologi pada secret endoserviks.
- Suhu rectal diatas 38ºC.
- Leukosit lebih dari 10.000/mm3.
- Pus dalam kavum peritoneum ( dengan kuldosintesis atau
laparoskopi).
- Abses padat pada pemeriksaan bimanual atau USG.
Gejala dapat disertai menoragia, metroragia dan ileus paralitik.
Klasifikasi :
Derajat I : Radang panggul tanpa penyulit, terbatas pada tuba dan
ovarium, dengan/tanpa pelvio-peritonitis
Derajat II : Radang panggul dengan penyulit, didapatkan massa
radang atau abses pada kedua tuba atau ovarium.
Derajat III : Radang panggul dengan penyebaran di luar organ pelvis.

SPO PENYAKIT RADANG PANGGUL (PRP)

SPO Judul SPO 2016 3


RUMAH SAKIT
SANTO ANTONIUS No. Dokumen No. Revisi Halaman
JOPU 0 ..../.....

Tujuan Penanganan PRP secara adekuat.

Kebijakan Keputusan Direktur RS Santo Antonius Jopu No: ...... tentang


kebijakan pelayanan Rumah sakit Santo Antonius Jopu mengenai
Pelayanan Kesehatan materal dan Perinatal Resiko Tinggi

Prosedur Terapi PRP derajat I :


1. Antibiotika :
- Amoksisilin 3 gr PO atau Tiamfenikol 3,5 gr PO pada hari
pertama. Dilanjutkan 4x 500 mg PO selama 7-10 hari.
- Eritromisin 4x500 mg PO selama 7-10 hari.
2. Analgetika.
Terapi PRP derajat II dan III :
1. Antiboitika :
- Kombinasi I :
o Ampisilin 4 x 1-2 gr IV selama 5-7 hari.
o Gentamisin 5 mg/Kg BB/hari, 2 x/ hari, IM/IV selama
5-7 hari.
- Kombinasi II :
o Sefalosporin generasi III 2-3 x 1 gr IV selama5-7 hari.
o Metronidazol 2 x 1 gr supp selama 5-7 hari
2. Analgetika

Unit Terkait Laboratorium

SPO KISTA OVARIUM AKUT


RUMAH SAKIT

SPO Judul SPO 2016 4


SANTO ANTONIUS No. Dokumen No. Revisi Halaman
JOPU 0 ...../...

..

Ditetapkan Oleh :
Standar Direktur Utama,
Tanggal terbit :
Prosedur
Operasional dr. Maria Goretti Aran

Pengertian Suatu pengumpulan cairan yang terjadi pada indung telur atau
ovarium. Cairan yang terkumpul ini dibungkus oleh semacam selaput
yang terbentuk dari lapisan terluar dari ovarium. Kista ovarium dapat
menyebabkan nyeri perut karena putaran tangkai, pecah atau
perdarahan

Tujuan Menanggulangi nyeri, menyelamatkan jiwa pasien


Menangani dan mencegah syok

Kebijakan Keputusan Direktur RS Santo Antonius Jopu No: ..... tentang


kebijakan pelayanan Rumah sakit Santo antonius Jopu mengenai
Pelayanan Kesehatan materal dan Perinatal Resiko Tinggi

Prosedur 1. Pada kista ovarium dengan keluhan nyeri perut dilakukan


laparatomi
2. Pada kista ovarium asimptomatik, besarnya > 10cm dilakukan
laparatomi pada trimester II kehamilan
3. Kista yang kecil (<5cm) umumnya tidak memerlukan tindakan
operatif
4. Kista 5-10 cm memerlukan observasi jika menetap atau
membesar, lakukan laparatomi

SPO KISTA OVARIUM AKUT


RUMAH SAKIT

SPO Judul SPO 2016 5


SANTO ANTONIUS No. Dokumen No. Revisi Halaman
JOPU 0 ..../.....

Prosedur 5. Jika pada laparatomi ada kecurigaan keganasan, pasien perlu


dirujuk ke rumah sakit yang lebih lengkap untuk evaluasi dan
penanganan selanjutnya

Unit / Instalasi Terkait Rawat Inap


IBS

RUMAH SAKIT SPO ABSES TUBA OVARIAL (ATO)

SPO Judul SPO 2016 6


SANTO ANTONIUS No. Dokumen No. Revisi Halaman
JOPU 0 ...../...

..

Ditetapkan Oleh :
Standar Direktur Utama,
Tanggal terbit :
Prosedur
Operasional dr. Maria Goretti Aran

Pengertian Radang bernanah yang terjadi pada ovarium dan/atau tuba falopii
unilateral/bilateral.
Diagnosis :
1. Gejala klinis :
- Tanpa keluhan.
- Suhu badan naik, akut abdomen sampai syok septik.
- Nyeri panggul dan perut bagian bawah.
2. Tanda :
- Febris.
- Takikardi.
- Leukositosis (>12.000/mm3), LED meningkat.
- Tanda-tanda ileus (BOF)
- Massa di adneksa (USG).
- Pus (+) pada punksi kavum douglas.

Tujuan Mengenal dan menangani ATO secara optimal

Kebijakan Keputusan Direktur RS Santo Antonius Jopu No: ............. tentang


kebijakan pelayanan Rumah sakit Brayat Minulya Surakarta
mengenai Pelayanan Kesehatan materal dan Perinatal Resiko Tinggi

Prosedur

RUMAH SAKIT SPO ABSES TUBA OVARIAL (ATO)

SPO Judul SPO 2016 7


SANTO ANTONIUS No. Dokumen No. Revisi Halaman
JOPU 0 ..../.....

Unit Terkait 1. Laboratorium.


2. Rontgen
3. IBS

SPO KEHAMILAN EKTOPIK


RUMAH SAKIT

SPO Judul SPO 2016 8


SANTO ANTONIUS No. Dokumen No. Revisi Halaman
JOPU 0 ...../...

..

Ditetapkan Oleh :
Standar Direktur Utama,
Tanggal terbit :
Prosedur
Operasional dr. Maria Goretti Aran

Pengertian Kehamilan dimana ovum yang dibuahi berimplantasi dan tumbuh di


tempat yang tidak normal, termasuk kehamilan servikal dan
kehamilan kornual.
Faktor risiko :
a. Gangguan transportasi hasil konsepsi :
Radang panggul.
AKDR.
Penyempitan lumen tuba akibat tumor.
Pasca bedah mikro tuba.
Abortus.
b. Hormonal :
Induksi ovulasi.
Fertilisasi in vitro (IVF)
Ovulasi yang terlambat.
Transmigrasi ovum
c. Penyebab diperdebatkan :
Endometriosis
Cacat bawaan.
Kelainan kromosom.
Kualitas sperma
Klasifikasi menurut lokasi :
a. Kehamilan tuba : pars interstitial, pars ismika, pars ampularis,
pars infundibularis, pars fimbrialis.
b. Kehamilan ektopik pada uterus : kehamilan servikalis dan
kehamilan kornual.
c. Kehamilan ovarium.
d. Kehamilan abdominal : primer dan sekunder.
e. Kehamilan kombinasi : kehamilan intra uterine dan ektopik
didapat bersamaan

SPO Judul SPO 2016 9


RUMAH SAKIT SPO KEHAMILAN EKTOPIK
SANTO ANTONIUS
JOPU No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 ..../.....

Pengertian Gejala klinis :


Kehamilan Ektopik belum terganggu (KE) :
a. Gejala kehamilan normal : amenore, mual,muntah dan
sebagainya.
b. Rahim membesar dan massa di adneksa
c. Trias klasik : amenore, perdarahan dan nyeri abdomen

Tujuan Mengenal dan menangani KE secara optimal

Kebijakan Keputusan Direktur RS Santo Antonius Jopu No: 001/SK/Keb-


RSBM/I/14 tentang kebijakan pelayanan Rumah sakit Brayat
Minulya Surakarta mengenai Pelayanan Kesehatan materal dan
Perinatal Resiko Tinggi

Prosedur KE :
a. Observasi 24 jam keluhan, tanda vital dan Hb.
b. PPT dan USG :
- PPT (+) dan GS intra uterine (+)------bukan KE
- PPT (-) dan GS (-)----------------------- bukan KE
- PPT (+) dan GS (-)----suspek KE---- Proof laparotomi
- PPT(+) dan GS (+) ektra uterine---KE---laparotomi.
KET :
a. Akut (KET) :
Laparotomi cito.
Douglas punksi (DP) jika klinis meragukan.
Kronik (hematocele) :
Laparotomi

Unit / Instalasi Terkait 1. Laboratorium.


2. IBS

SPO MIOMA UTERI

SPO Judul SPO 2016 10


RUMAH SAKIT
SANTO ANTONIUS No. Dokumen No. Revisi Halaman
JOPU 0 ...../...

..

Ditetapkan Oleh :
Standar Direktur Utama,
Tanggal terbit :
Prosedur
Operasional dr. Maria Goretti Aran

Pengertian Tumor jinak miometrium dengan konsistensi padat kenyal, batas


jelas, mempunyai pseudo kapsel, tidak nyeri, bisa soliter atau
multipel.
Lokasi : submukus, intramural, subserous, intraligamneter,
pedunculated (bertangkai), dan wandering/mioma parasitik.
Diagnosis :
1. Gejala :
- Tanpa gejala.
- Benjolan padat kenyal, rasa penuh dan berat pada perut bagian
bawah.
- Gangguan haid : menoragia, metroragia dan dismenore.
- Gejala penekanan : disuria, polakisuria, retensio urine,
konstipasi, edema tungkai, varises, rasa nyeri dan kemeng
didaerah panggul.
- Infertilitas dan kehamilan ektopik.
- Tanda akut abdomen.
2. Palpasi abdomen terdapat massa padat, batas jelas dan tanpa
rasa nyeri.
3. Pemeriksaan dalam didapat massa menyatu dengan uterus.
4. USG : whorled like appearance.
5. PA dari : -Dilatasi dan kuretasi pada gangguan perdarahan
-Paska operasi.

Tujuan Mengenal dan menangani mioma uteri secara optimal

SPO Judul SPO 2016 11


SPO MIOMA UTERI
RUMAH SAKIT
SANTO ANTONIUS No. Dokumen No. Revisi Halaman
JOPU 0 ..../.....

Kebijakan Keputusan Direktur RS Brayat Minulya Surakarta No: 001/SK/Keb-


RSBM/I/14 tentang kebijakan pelayanan Rumah sakit Brayat
Minulya Surakarta mengenai Pelayanan Kesehatan materal dan
Perinatal Resiko Tinggi

Prosedur Besar tumor < 14 minggu :


- Tanpa keluhan : konservatif.
- Dengan keluhan : operatif
Besar tumor ≥ 14 minggu : operatif
Keluhan adalah gangguan haid dan/atau keluhan pendesakan.
Operatif :
- umur lebih dari 50 tahun -------TAH BSO
- Ingin anak-------miomektomi atau enukleasi mioma

Usia lebih dari 40 tahun dengan gangguan haid-----D&C dan PA


untuk melihat kemungkinan keganasan

Unit / Instalasi Terkait IBS

SPO Judul SPO 2016 12


SPO TUMOR OVARIUM
RUMAH SAKIT
SANTO ANTONIUS No. Dokumen No. Revisi Halaman
JOPU 0 ...../...

..

Ditetapkan Oleh :
Standar Direktur Utama,
Tanggal terbit :
Prosedur
Operasional dr. Maria Goretti Aran

Pengertian Tumor yang berasal dari ovarium atau para ovarium/oophoron. Dapat
bersifat kistik/solid, neoplastik/nonneoplastik dan fungsional.
Tumor ovarium dicurigai/sangat dicurigai ganas bila :
1. Ditemukan pada usia < 20 tahun atau > 60 tahun/menopause.
2. Tumor cepat membesar, padat, berdungkul,
kistik/solid/campuran, mobile/terfiksir.
3. Dapat disertai keadaan umum yang menurun seperti kakeksia,
asites, efusi pleura, gangguan passase usus, pembesarab KGB
supraklavikula.
4. Indeks keganasan ovarium (Soedarjanto) ≥ 3.
Indeks keganasan ovarium :
NO INDEKS SKOR
a. Lambat : > 16 bulan/
Lama
tidak ada 0
1 pembesaran
pembesaran
tumor
b. Cepat ≤ 16 bulan 1
Keadaan a. Baik 0
2.
umum b. Kurang/tidak baik 1
Tingkat a. Normal/gemuk 0
3.
kekurusan b. Kurus 1
a. Kistik homogen 0
Konsistensi
4. b. Solid homogen 1
tumor
c. Campuran 2
Curiga tumor ovarium ganas bila skor ≥ 3

SPO Judul SPO 2016 13


SPO TUMOR OVARIUM
RUMAH SAKIT
SANTO ANTONIUS No. Dokumen No. Revisi Halaman
JOPU 0 ..../.....

Tujuan Mengenal dan menangani tumor ovarium secara optimal

Kebijakan Keputusan Direktur RS Brayat Minulya Surakarta No: 001/SK/Keb-


RSBM/I/14 tentang kebijakan pelayanan Rumah sakit Brayat
Minulya Surakarta mengenai Pelayanan Kesehatan materal dan
Perinatal Resiko Tinggi

Prosedur 1. Tidak curiga ganas :


a. Tumor kistik ≤ 7 cm -----observasi 2-3 bulan, pemberian pil
KB.
b. Tumor kistik > 7 cm :
- Umur 20- < 50 tahun ----- kistektomi, ooforektomi,
salfingooforektomi unilateral.
- Umur ≥ 50 tahun/menopause -----TAH – BSO
2. Curiga/sangat curiga ganas ----- rujuk

Unit / Instalasi Terkait 1. Laboratorium.


2. IBS

SPO Judul SPO 2016 14

Anda mungkin juga menyukai