Anda di halaman 1dari 15

KONSEP DASAR ILMU EKONOMI

A.             Pengertian Ilmu Ekonomi


        Kata ekonomi barasal dari bahasa Yunani yaitu oikonomia yang berasal dari
kataoikos yang berarti Rumah tangga dan nomos  yang berarti peraturan atau aturan.
Jadioikonomia adalah aturan masyarakat sebagai hukum kodrat yang menetapkan rumah
tangga yang baik. Pemikiran Yunani tentang ekonomi dikembangkan para ahli untuk
mendefinisikan ilmu ekonomi antara lain :
a.       Adam Smith “ekonomi adalah penyelidikan tentang keadaan dan sebab adanya kekayaan
Negara.”
b.      J.B. say “ekonomi sebagai suatu kajian tentang peraturan yang bisa menentukan kekayaan.”
c.       J.S. Mill “ekonomi adalah praktis tentang produksi dan distribusi kekayaan.”
d.      Penson “ekonomi adalah ilmu kesejahteraan material.”
e.       N. Gregory Mankiw “ekonomi adalah study tentang cara masyarakat mengelola sumber-
sumber daya langka.”

B.     Inti Masalah Ekonomi


       Inti masalah ekonomi adalah kelangkaan. Kelangkaan (scarcity) adalah kondisi di mana
manusia memiliki sumber daya ekonomi yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan yang tak
terbatas. Terdapat dua hal yang perlu diperhatikan disini. Pertama adalah sumber daya
ekonomi bersifat terbatas dan yang kedua adalah pemenuhan kebutuhan memerlukan sumber
daya ekonomi yang tidak terbatas. Kelangkaan semakin nyata ketika kita ingin memanfaatkan
sumber daya ekonomi, seperti sumber daya alam, tenaga kerja, modal, dan keterampilan
kewirausahaan. Jika kita ingin menggunakan suatu barang lebih dari ketersediaan yang ada,
maka barang tersebut menjadi langka.
       Kelangkaan dapat disebabkan oleh beberapa hal,antara lain adalah sebagai berikut.
1)      Keterbatasan benda pemenuhan kebutuhan di alam. Tidak semua sumber daya alam yang
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia dapat segera diperbarui, sehingga lama-
kelamaan jumlahnya menjadi sangat terbatas.
2)      Kerusakan sumber daya alam akibat ulah manusia.
3)      Keterbatasan kemampuan manusia mengolah sumber daya ekonomi yang ada. Disebabkan
oleh rendahnya penguasaan teknologi dan kurangnya modal.
4)      Peningkatan kebutuhan yang lebih cepat dibandingkan penyediaan sarana pemenuhan
kebutuhan.

C.    Menentukan Pilihan yang Tepat


Keinginan yang tidak terbatas dan sumber daya yang terbatas tersebut membuat orang
harus memilih dengan bijak keinginan atau kebutuhan mana yang harus mereka penuhi di
antara berbagai keinginan atau kebutuhan yang ada.
Dalam menentukan pilihan, ada beberapa hal yang perlu kita laukan. Di antaranya
adalah sebagai berikut.
1)      Analisis biaya peluang. Biaya peluang adalah nilai barang atau jasa yang dikorbankan karena
memilih alternatif tindakan.
2)      Analisis biaya manfaat. Analisis biaya manfaat adalah suatu teknik yang digunakan untuk
membandingkan berbagai biaya dengan manfaat yang diharapkan.
3)      Mengidentifikasi faktor pendorong ekonomi.
4)      Menyadari trade off. Trade off adalah situasi ketika seseorang harus membuat keputusan
untuk memilih suatu hal dengan mengorbankan hal lain dengan alasan ekonomis.
5)      Berpegang pada prinsip ekonomi. Prinsip ekonomi adalah prinsip tindakan dengan
pengorbanan tertentu untuk mendapatkan hasil sebesar-besarnya, atau tindakan dengan
pengorbanan sekecil-kecilnya untuk mendapatkan hasil tertentu.
Dalam kegiatan konsumsi, ada beberapa prinsip yang mendasari pilihan konsumen.
Prinsip tersebut anara lain.
1)      Pendapatan yang terbatas mengharuskan pemilihan. Oeh karena penghasilan kita terbatas,
maka kita harus memilih barang apa yang akan dan tidak akan kita beli.
2)      Konsumen membuat keputusan dengan mempertimbangkan alternatif. Jika biaya dua produk
sama, konsumen akan memilih produk dengan manfaat terbesar. Sebaliknya, jika dua produk
memiliki manfaat yang sama, konsumen akan memilih produk dengan harga termurah.
3)      Konsumen harus membuat keputusan tanpa informasi sempurna, tetapi pengetahuan dan
pengalaman akan membantu.
4)      Terjadinya hukum nilai guna menjual, yaitu ketika jumlah konsumsi meningkat, nilai guna
marjinal yang didapat dari mengonsumsi unit tambahan mula-mula meningkat sampai pada
titik tertentu dan akhirnya menurun.

D.    Skala Prioritas Dan Pengolahan Keuangan


1.      Skala Prioritas.
Skala Prioritas adalah urutan pemenuhan kebutuhan berdasarkan tingkat kepentingan.

             Berikut adalah prioritas kebutuhan manusia.

          Prioritas I        ==>                    Prioritas II             ==>           Prioritas III


          Kebutuhan Primer                 Kebutuhan  Sekunder                   KebutuhanTersier
          Kebutuhan Sekunder            Kebutuhan Masa Depan

Pengolahan Keuangan.
Langkah-langkah yang dapat kita lakukan da`lam mengelola keuangan antara lain:
-          Membuat pembukuan keuangan
-          Memonitor dan mengevaluasi keuangan secara berkala
-          Membiasakan diri sejak dini untuk menabung.

E.     Kebutuhan dan Alat Pemenuhan Kebutuhan

1.      Kebutuhan tak terbatas


Kebutuhan adalah segala sesuatu yang diperlukan manusia untuk mencapai kemakmuran
diperlukan keberadaan alat pemuas kebutuhan.
Ada beberapa jenis kebutuhan antara lain :
a.       Berdasarkan tingkat intensitas, dibedakan menjadi 3 yaitu:
1.      Kebutuhan Primer, yaitu kebutuhan manusia yang harus dipenuhi untuk melangsungkan
hidupnya, contoh kebutuhan makan, minum dan tempat tinggal.
2.      Kebutuhan Sekunder, yaitu kebutuhan yang dipenuhi setelah kebutuhan primer terpenuhi,
contoh motor.
3.      Kebutuhan Tersier, yaitu kebutuhan yang bersifat mewah, contoh perhiasan.

b.      Kebutuhan betrdasarkan waktu pemenuhannya, dibedakan menjadi 2 yaitu :


1.      Kebutuhan sekarang, yaitu kebutuhan yang tidak dapat di tunda pemenuhannya dan harus
dilakukan saat ini.
Contohnya orang sakit harus segera berobat.
2.      Kebutuhan masa depan, yaitu kebutuhan yang dirancang atau direncanakan untuk terpenuhi
dimasa depan.
Contoh orang tua menabung untuk asuransi anaknya.

c.       Kebutuhan berdasarkan sifat pemenuhannya, dibedakan menjadi 2 yaitu :


1.      Kebutuhan jasmani, yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan masalah kesehatan. Contoh
olahraga, istirahat yang cukup dll.
2.      Kebutuhan rohani, yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan kejiwaan.
Contoh beribadah, rekreasi dll.

d.      Kebutuhan berdasarkan subjek, dibedakan menjadi 2 yaitu :


1.      Kebutuhan individu, yaitu kebutuhan untuk perseorangan.
Contoh seorang pelajar membutuhkan buku, bolpoint dll.
2.      Kebutuhan bersama, yaitu kebutuhan untuk kepentingan bersama.
Contoh rumah sakit, jalan dll.

 2. Barang dan Jasa Sebagai Alat Pemenuhan Kebutuhan


 Barang adalah alat pemenuhan kebutuhan manusia yang mempunyai bentuk fisik.                   
Sedangkan jasa adalah alat pemuas kebutuhan yang tidak berbentuk tetapi dapat  dirasakan
manfaatnya.
a.       Jenis Barang
1)      Berdasarkan cara memperoleh, dibedakan menjadi 2 yaitu :
a.       Barang ekonomi adalah barang yang didapat dengan mengorbankan sesuatu. Contoh
computer dan sepatu.
b.      Barang non ekonomi adalah barang yang didapat tanpa pengorbanan. Contoh sinar matahari.

2)      Berdasarkan kepentingan, dibedakan menjadi 4 yaitu :


a.       Barang inferior adalah barang yang pemakaiannya disesuaikan dengan pendapatan.
b.      Barang esensial adalah barang yang sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dan tidak
dipengaruhi oleh tingkat pendapatan.
c.       Barang normal adalah barang yang permintaannya bertambah saat pendapatan meningkat.
d.      Barang mewah adalah barang yang harganya mahal dan dapat meningkatkan status.

3)      Berdasarkan cara penggunaan, dibedakan menjadi 2 yaitu ;


a.       Barang pribadi adalah barang yang digunakan oleh individu.
b.      Barang publik adalah barang yang digunakan oleh orang banyak.

4)      Berdasarkan hubungan pemakaian, dibedakan menjadi 2 yaitu :


a.       Barang subtitusi adalah barang yang dapat menggantikan barang lain.
b.      Barang komplementer adalah barang yang kegunaannya akan betambah jika digunakan
bersama barang yang lain.

5)      Berdasarkan proses pengolahan, dibedakan menjadi 3 yaitu :


a.       Barang mentah adalah barang yang belum mengalami pengolahan.
b.      Barang setengah jadi adalah barang yang telah diolah tetapi belum siap pakai.
c.       Barang jadi adalah barang yang sudah diproses sehingga siap pakai.

6)      Berdasarkan bentuk dan sifat, dibedakan menjadi 2 yaitu :


a.       Barang tetap adalah barang yang bersifat tetap dan tahan lama.
b.      Barang bergerak adalah barang yang bersifat tidak tetap.

b. Kegunaan Suatu Barang


1) Kegunaan bentuk adalah kegunaan yang muncul setelah suatu barang dibentuk.
2) Kegunaan tempat adalah kegunaan yang muncul setelah suatu barang dipindah  
     tempat.
3) Kegunaan waktu adalah kegunaan yang muncul ketika digunakan tepat waktu.
4) Kegunaan milik adalah kegunaan yang muncul ketika barang tersebut sudah
    dimiliki.
F.      Memanfaatkan Biaya Peluang.

Biaya Peluang adalah segala sesuatu yang dikorbankan untuk mendapat sesuatu. Biaya
peluang sering disebut “Opportunity Cost”.

1).Biaya Peluang adalah segala sesuatu yang harus anda korbankan untuk memperoleh     
sesuatu (Mankiw 2011) “Menurut N. Gregory Mankiw”.
2).Biaya Peluang adalah biaya dari penggunaan sumber daya ekonomi untuk tujuan tertentu,
diukur dalam ukuran keuntungan yang tidak jadi di dapat karena tidak memilih alternatife itu
dibandingkan dengan komoditas yang didapat sebagai gantinya karena memilih suatu
alternative. (Ekelund Ressler dan tollison, 2006) “Menurut Robert B Ekelund dan Robert D.
Tollison”.
3). Keputusan mengandung biaya peluang , karena memilih satu hal dalam dunia kelangkaan
berarti menyerahkan sesuatu yang lain. Biaya peluang adalah nilai barang atau jasa yang
paling berharga yang hilang (Samuelson dan Nordhaus, 2009) “Menurut Paul A Samuelson
dan William D. Nordhaus”.

G.    Prinsip dan Motif Ekonomi

Prinsip ekonomi menurut”Mankiw” adalah dasar berpikir yang digunakan manusia untuk
memaksimumkan suatu tujuan melalui pengorbanan tertentu, atau untuk mencapai tujuan
tertentu dengan pengorbanan sekecil mungkin (Mankiw, 2011).

*Menurut Penerapan Prinsip Ekonomi :

a). Hasil yang diperoleh semaksimal mungkin.


b). Kemampuan, alat, dan modal yang digunakan secukupnya.
c). Resiko kerugian diperkecil.

*Tujuan Prinsip Ekonomi :

a). Konsumen  menjadi lebih terarah, rasional, dan cermat dalam kegiatan ekonomi.
b). Konsumen memperoleh kepuasan semaksimal mungkin dengan pengorbanan sekecil-
     kecilnya.
c). Produsen bertindak lebih rasional dan tepat.
d). Distribusi akan lebih rasionlal dan tepat.

        * Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan oleh Konsumen:


        a). Menentukan skala prioritas kebutuhan dalam kurun waktu tertentu dengan memper-
             timbangkan jumlah uang yang dimiliki.
        b). Memilih barang dan jasa yang memiliki kualitas yang terbaik dengan harga yang                
     murah dan terjangkau.
c). Berusaha untuk memperoleh barang dan jasa yang dibutuhkan dengan harga yang
     murah.
        Motif ekonomi merupakan dorongan yangt berasal dalam diri yang mampu membuat
orang melakukan kegiatan ekonomi.
        *Motif Ekonomi dibagi atas tiga bagian:
1)      Motif Kegiatan Produksi
Hal terbanyak yang mendorong adalah Motif ekonomi (imbalan materi) dan adapula motif
non ekonomi (imbalan non materi).
2)      Motif Kegiatan Konsumsi
Yang mendorong kegiatan ekonomi adalah Motif non ekonomi agar dapat bertahan  hidup,
diterima dengan baik dimasyarakat, dan status sosial naik di mata masyarakat.
3)      Motif Kegiatan Distribusi
Motif Distributor menyampaikan barang/jasa dari produsen ke konsumen  untuk mem-
peroleh  laba sebesar-besarnya. Tapi tidak untuk semua distributor. Contoh: suatu koperasi
membeli pupuk dan pupuk dijual ke petani dengan harga murah / dicicil.

H.    Pembagian Ilmu Ekonomi (P.19)


Menurut Stoner dan Hague (Mankiw,2011) berdasarkan subjeknya, Ekonomi dikelompokkan
menjadi Ekonomi deskriptif, teori Ekonomi, dan Ekonomi terapan.
Ekonomi deskriptif mengumpulkan informasi-informasi factual mengenai masalah
Ekonomi. Dengan kegiatan ini, kita memperoleh sejumlah pengetahuan tentang fakta-fakta
atau data empiris yang ada.
Teori Ekonomi adalah bagian dari Ilmu Ekonomi yang bertugas menerangkan hubungan
antara peristiwa–peristiwa ekonomi dan merumuskan hubungan-hubungan tersebut dalam
suatu hukum atau teori ekonomi. Teori Ekonomi terbagi atas Ekonomi Makro dan Ekonomi
Mikro. Ekonomi Makro adalah bagian dari ilmu ekonomi yang khusus mempelajari
mekanisme kerja perekonomia secara keseluruhan. Ekonomi Mikro mempelajari perilaku
individu, rumah tangga konsumen dan rumah tangga produksi atau perusahaan dalam
membuat keputusan untuk mengalokasikan sumber daya yang terbatas.
Ekonomi Terapan merupakan Cabang Ilmu Ekonomi yang menggunakan hasil kajian teori
ekonomi untuk menjelaskan fakta-fakta yang dikumpulkan ekonomi deskriptif sebagai solusi
bagi masalah-masalah praktis. Yang termasuk kelompok ekonomi Terapan adalah Ekonomi
industry , ekonomi manajerial dan ekonomi pertanian.

Ilmu Ekonomi dapat dibagi menjadi 8 Cabang Ilmu Ekonomi (Napirin,2011) P:20
a). Ilmu Ekonomi Moneter adalah Cabang Ilmu Ekonomi yang menbahas tentang 
uang,perbankan, dan lembaga keuangan lainnya.
b). Ilmu Ekonomi Publik adalah Cabang Ilmu Ekonomi yang membahas tentang kebijakan
pemerintah dalam perekonomian.
c).  Ilmu Ekonmi Industri adalah Cabang Ilmu Ekonomi yang memfokuskan pembahasan
pada interaksi berbagai perusahaan didalam suatu industri.
d). Ilmu Ekonomi internasional adalah Cabang Ilmu Ekonomi yang membahas tentang
kegiatan perekonomian antar bangsa atau antar Negara.
e). Ilmu Ekonomi Regional adalah Cabang Ilmu Ekonomi yang antara lain membahas tentang
interaksi ekonomi antarwilayah dan proses perkembangan suatu wilayah.
f). Ilmu Ekonomi Sumber Daya Alam adalah Cabang Ilmu Ekonomi yang membahas
masalah dan alokasi Sumber Daya Alam yang optimal menurut ekonomi.
g). Ilmu Ekonomi Sumber Daya Manusia adalah Cabang Ilmu Ekonomi ang membahas
faktor produksi tenaga kerja.
h).  Ilmu Ekonomi Syari’ah bertujuan untuk menerapkan ekonomi islam.

I.       Ekonomi Syariah ( P:23)


M.A. Mannan mendefinisikan ilmu ekonomi syariah sebagai suatu ilmu pengetahuan sosial
yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang diilhami oleh nilai-nilai islam.
Sedangkan , Muhammad Amin Suma mendefinisikan ekonomi syariah sebagai Ilmu yang
membahas perihal ekonomi dari berbagai sudut pandang keislaman,terutama dari aspek
hukum atau syariah ( Muslimin, 2016). Sehingga dapat disimpulkan bahwa aturan yang
berlaku dalam ekonomi syariah merupakan refleksi dari ajaran dan nlai-nilai islam , baik
dalam berekonomi  maupun beribadah. Meskipun demikian, ekonomi syariah tidak hanya
ditujukan untuk orang-orang muslim.

* Ciri-ciri Sistem Ekonomi Syariah


   5 hal yang membentuk sistem ekonomi syariah menurut Nagui dalam Mubarok (2016)

1. Kepemilikan faktor-faktor produksi. Kepemilikan perorangan atas faktor-faktor produksi


berlaku, namun pemanfaatannya harus sesuai kehendak pemberi amanah yaitu Allah SWT.
2. Sistem Rangsangan. Rangsangan Spiritual dan Moral bekerja dalam system ekonomi
syariah. Kualitas akhlak seseorang menjadi penting dan masyarakat harus mendorongnya.
3. Alokasi Sumber Daya. Negara turut campur tangan dalam mengendalikan kerakusan
individu sehingga kesejahteraan social dapat ditingkatkan secara maksimal, baik langsung atau
tidak  langsung. Kontrol langsung misalnya kebijakan distribusi pendapatan. Kontrol tidak
lanngsung misalnya kebijakan pajak dan pengeluaran pemerinth.
4. Jaminan Sosial dan Program Penanggulangannya Kemiskinan. Keadilan sosial sangat
penting sehingga Negara dapat mengambil kebijakan pemerataan manfaat antar individu. Hal ini
berarti penurunan tingkat pendapatan golongan atas dan meningkatkan pendapatan golongan
bawah.
5. Penghapusan Riba dan Implementasi Zakat. Penghapusan riba tidak semata-mata
menggantikan bunga dengan bagi hasil saja namun juga membentuk perekonomian yang
berorientasi kesejahteraan. Mengenai Zakat, zakat adalah sebuah instrument kebijakan sah
yang bertujuan mendistribusikan kekayaan kepada kelompok fakir miskin. Jika hasil pemungutan
tidak mencukupi maka pajak lain dapat dan harus dipungut.

          
* Prinsip-Prinsip Umum Ekonomi Syariah ( P.24) menurut Prof. Dr. H. Juhaya S. Pradja
(2012)

1. Hutan, Air, dan Udara dengan segala isinya adalah milik Allah SWT. Dan tidak boleh
dimiliki individu.
2. Negara adalah wakil Allah SWT. di bumi yang mempunyai otoritas mengatur dan
 
mengelok hutan, , air dan udara dengan segala isinya untuk memenuhi kebutuhan hidup
masyarakat.
3.  Negara menjamin pertumbuhan ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat secara
jasmani dan rohani (syariah).
4. Negara menjamin kebebasan selama pasar bekrja sesuai dengan garis ketentuan yang
ditetapkan Allah SWT. yaitu keadilan, keseimbangan, dan kemanusiaan.
5. Setiap orang bebas melakukan transaksi dengan siapapun untuk memenuhi
 
kebutuhan hidupnya selama tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip yang telah
ditetapkan Allah serta hukum dan peraturan yang ditetapkan negara.    

* Perbankan Syariah ( P:24 )


             Undang-undang no. 21 tahun 2008 menyebutkan perbankan syariah adalah segala
sesuatu yang menyangkut tentang bank syariah dan unit usaha syariah, mencakup
kelembagaan, kegiatan usaha serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.
Bank Syariah tidak mengenal system bunga, baik bunga yang diperoleh dari nasabah yang
meminjam uang atau bunga yang dibayarkan ke penyimpanan dana.
            Investor yang menempatkan dananya di bank syariah akan mendapatkan imbalan
dalam bentuk bagi hasil atau bentuk lain yangt disahkan dalam syariah islam. Begitu pula
dengan pihak yang membutuhkan dana, mereka akan memperoleh penyaluran dana dari bank
syariah dalam akad jual beli dan kerja sama usaha. Imbalan bank syariah diproleh dari margin
keuntungan dalam bentuk bagi hasil dan atau bentuk lain. Sesuai syariah islam imbalan yang
diterima bank maupun yang dibayarkan pada nasabah tergantung pada perjanjian antara
nasabah dan bank dan harus sesuai dengan syariah islam.

*Fungsi Bank Syariah

 ·         Menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk ttipan dan investasi.
 ·      Menyalurkan dana kepada pihak lain yang membutuhkan dalam bentuk jual beli
maupun kerja sama usaha.
            Memberikan pelayanan dalam bentuk jasa perbankan syariah.

 Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam


memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya
ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan
alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan tersebut
kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (Ingg: scarcity).

 Adam Smith diakui sebagai bapak dari ilmu ekonomi
 Kata "ekonomi" sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga,
rumah tangga" dan νόμος (nomos), atau "peraturan, aturan, hukum," dan secara garis
besar diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga."
Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang
menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja. 
 sumber belajar: https://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_ekonomi

 Untuk mengetahui lebih jauh tentang pengertian ilmu ekonomi,


berikut adalah beberapa definisi ilmu ekonomi menurut para
ahli maupun Ensiklopedi Indonesia:
 1. Adam Smith
 Ilmu ekonomi adalah ilmu yang khusus mempelajari sarana-
sarana kekayaan suatu negara dengan memusatkan
perhatiannya terhadap sebab-sebab adanya kekayaan atau
pun kemakmuran negara.
 2. Paul A. Samuelson
 Ilmu ekonomi adalah studi tentang cara orang dan masyarakat
membuat pilihan, dengan atau tanpa uang, dalam
menggunakan sumber daya produksi yang terbatas tetapi
dapat digunakan dengan berbagai cara untuk menghasilkan
berbagai jenis komoditas dari waktu ke waktu dan
mendistribusikannya untuk keperluan konsumsi saat ini atau
di masa mendatang, kepada berbagai orang maupun kelompok
dalam masyarakat.
 3. N. Gregory Mankiw
 Ilmu ekonomi adalah studi tentang cara masyarakat dalam
mengelola sumber-sumber daya yang langka.
 4. E. Manullang
 Ilmu ekonomi merupakan suatu ilmu yang mempelajari
masyarakat dalam usahanya untuk mencapai kemakmuran
(kemakmuran adalah suatu keadaan dimana manusia dapat
memenuhi kebutuhannya, baik yang berupa barang maupun
jasa)
 5. Suherman Rosydi
 Ilmu ekonomi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan
yang berdaya upaya untuk memberikan pengetahuan dan
pengertian tentang gejala-gejala masyarakat yang timbul
karena perbuatan manusia dalam usahanya untuk memenuhi
kebutuhan atau mencapai kemakmuran.
 6. Ensiklopedi Indonesia
 Ilmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
usaha-usaha manusia untuk mencapai kemakmuran serta
gejala-gejala dan hubungan yang timbul dari usaha tersebut.
 Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa ilmu
ekonomi berkait dengan hal berikut: 
 - Ekonomi selalu bersangkut-paut dengan perilaku individu dan
masyarakat;
 - Sumber daya terbatas, tetapi memiliki beberapa alternatif
penggunaan;
 - Terdapat kegiatan-kegiatan yang terdiri dari produksi,
distribusi, dan konsumsi;
 - Adanya pengelolaan sumber daya;
 - Ilmu ekonomi merupakan sarana dalam mencapai
kemakmuran individu maupun masyarakat.

sumber belajar: https://link.quipper.com

1.   KONSEP DASAR

 a.  Ilmu ekonomi dan kedudukannya dalam ilmu-ilmu sosial

             Kata ekonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikos = rumah tangga dan
nomos = aturan. Sebagai istilah, kata ekonomi berarti ilmu yang mengatur rumah
tangga.Ilmu ekonomi termasuk pengetahuan sosial yang mempelajari segala usaha
masya rakat untuk   mencapai  kemakmuran.   Seseorang atau masyarakat  dapat
dikatakan makmur bila dapat memenuhi kebutuhannya, baik yang berupa barang
maupun jasa sehingga mencapai kepuasan. Jadi dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud llmu Ekonomi adalah ilmu yang  mempelajari usaha manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidup dalam mencapai kemakmuran dan kepuasan. Ilmu sosial adalah ilmu
yang berhubungan dengan perbuatan manusia dalam hubungannya dengan  manusia
lain atau sebagai anggota masyarakat. Ilmu ekonomi termasuk ilmu sosial, sebab
mempelajari tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan usaha memenuhi
kebutuhan. Peristiwa-peristiwa ekonomi mempunyai kecenderungan yang tidak mutlak,
tetapi bersifat relatif sebab terikat adanya faktor-faktor yang mempengaruhi.

b.  Ilmu ekonomi dan kemakmuran

 Kemakmuran adalah suatu keadaan dimana setiap kebutuhan manusia terpenuhi baik
berupa barang maupun jasa atau secara jasmani dan rohani. Keadaan makmur memang
sulit untuk dicapai karena kebutuhan manusia yang selalu bertambah dan berkembang.
Sedang disisi lain keberadaan barang dan jasa untuk memenuhi kebuluhan terbatas.
Meskipun kemakmuran sulit dicapai, namun ilmu ekonomi tetap menyumbangkan teori
untuk mencapai kemakmuran, setidak-tidaknya mendekati kemakmuran, sehingga terjadi
pertumbuhan ekonomi yang merata.

Hukum Ekonomi bersifat ceteris paribus artinya “hukum ekonomi berlaku jika keadaan
diluar tetap
atau tidak berubah”

Penggolongan ilmu ekonomi antara lain :


Ilmu Ekonomi Deskriptif   : memaparkan gambaran fakta2 tentang kehidupan ekonomi
Ilmu Ekonomi Terapan      : penerapan teori ekonomi dalam kehidupan nyata (praktis)
Ilmu Ekonomi Teori           : membahas gejala2 yang timbul akibat dari perbuatan
manusia dalam
                                               meningkatkan kesejahteraan.
          Ekonomi Mikro       : ilmu yang mempelajari aktivitas konsumen dan produsen
serta                                                                penentuan harga pasar dan
kuantitas/jumlah faktor produksi/input yang                                                  diperjual beli
kan atau bagian-bagian dari teori ekonomi secara parsial                                                
dan mendalam (detail)
          Ekonomi Makro      : ilmu yang mempelajari aktivitas ekonomi secara
keseluruhan/agregat,
                                              terutama mengenai pertumbuhan ekonomi, inflasi,
pengangguran dan
                                              berbagai kebijakan ekonomi serta dampak atas beragam
tindakan
                                              pemerintah terhadap hal tersebut. misl. Perubahan pajak.

2.  KEBUTUHAN DAN ALAT PEMUAS KEBUTUHAN

A.   Kebutuhan

 Adanya keterbatasan sumber daya yang tersedia menyebabkan manusia dihadapkan


pada pilihan-pilihan yang bersifat individu maupun kolektif. Pilihan yang bersifat individu,
misalnya  Anda sebagai pelajar dihadapkan pada pilihan untuk membeli buku pelajaran
atau pakaian.

 Adapun pilihan kolektif, misalnya membangun jembatan atau memperbaiki selokan.
 Kebutuhan ialah suatu keinginan manusia terhadap barang atau jasa yang dapat
memberikan kepuasan baik secara jasmani  maupun  rohani. Kebutuhan manusia satu
dengan yang lain tidak sama, tergantung kepada faktor-faktor antara lain : kebudayaan,
pendidikan, agama,  pendapatan, dan
 lingkungan tempat tinggal.
       
Kebutuhan manusia tidak terbatas sedang alat pemuas kebutuhan manusia jumlahnya
sangat terbatas
Macam-macam kebutuhan manusia dapat dibedakan sebagai berikut :
a.   Dilihat  dari segi kepentingan   (intensitas),   terdiri   dari   kebutuhan   primer,
sekunder, & tersier.
b.   Dilihat dari segi wujud/sifat, terdiri dari kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
c.   Dilihat dari segi waktu, terdiri dari kebutuhan sekarang dan kebutuhan yang akan
datang.
d.   Dilihat dari segi individu pemakai, terdiri dari kebutuhan kelompok dan kebutuhan
perorangan.
e.    Dilihat dari segi subyek terdiri dari kebutuhan langsung dan kebutuhan tidak
langsung

Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan manusia antara lain :


        a.     Adat istiadat
        b.     Peradaban
        c.     Iklim
        d.     Keadaan alam
        e.     Agama dan kepercayaan

B.    Nilai Guna Barang/Jasa

Pengertian nilai dan harga dalam kehidupan sehari-hari disamakan untuk semua jenis
barang,akan tetapi dalam ilmu ekonomi berbeda. Nilai bersifat abstrak tergantung dari
siapa yang
menilai dan dari segi mana menilainya, ini berarti nilai suatu barang adalah relatif.
Sedangkan harga bersifat konkret karena cara penilaiannya diwujudkan dalam bentuk
uang.
    
Jadi, harga suatu barang adalah perwujudan nilai tukarnya yang dinyatakan dengan
uang.

Nilai Subyektif dan Nilai Obyektif suatu barang antara lain :


a.Nilai pakai subyektif :  nilai yang diberikan oleh seseorang terhadap suatu barang
karena barang
                                          tersebut dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhannya..
b.Nilai pakai obyektif   :  nilai yang diberikan semua orang terhadap kemampuan suatu
barang
                                          karena dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
c.Nilai tukar obyektif    :  nilai yang diberikan semua orang terhadap kemampuan suatu
barang                                                     karena dapat ditukarkan dengan barang lain.
d.Nilai tukar subyektif   : nilai yang diberikan oleh seseorang terhadap suatu barang
karena barang
                                           tersebut dapat ditukarkan dengan barang lain.

 Macam-macam kegunaan barang terdiri dari:


 1. Kegunaan dasar (elemen utility): kemampuan suatu benda untuk
digunakan/dimanfaatkan
 2.  Kegunaan bentuk (form utility) misal : kapas dipintal menjadi benang, benang ditenun
menjadi           kain
 3.  Kegunaan tempat (place utility) misal: sayuran bermanfaat jika dipindah dari kebun
kekonsumen
 4.  Kegunaan waktu (time utility) ) misal : obat baru bermanfaat apabila ada orang sakit.
 5.  Kegunaan pemilikan (ownership utility)misal:cangkul dari produsen pindah ketangan
paktani jadi        berguna
 6.  Kegunaan pelayanan (service utility)misal: sopir baru bermanfaat apabila
menjalankan                         kendaraannya

 Teori nilai subyektif


  Teori ini dalam penyelidikannya lebih menekankan kepada kegunaan pakai dari suatu
barang untuk
  memuaskan kebutuhan manusia.
  Pelopor ajaran nilai subyektif yutu:
   1).   Herman Heinrich Gossen yang membahas tentang pemuasan kebutuhan.
   2).   Karl Menger yang membahas tentang nilai batas.
   3).  Von Bohm Bawerk yang membahas tentang nilai batas yang diterapkan pada
bunga modal                    dengan membedakan perhitungan teknis dan ekonomis.

3.  SKALA PRIORITAS

Orang mempelajari ilmu ekonomi karena dua hal antara lain :


 a.   Kebutuhan manusia tidak terbatas jumlahnya.
 b.   Alat pemenuhan kebutuhan atau sumber daya ekonomi terbatas jumlahnya.

 Dari dua hal diatas maka timbul masalah ekonomi. Kebutuhan manusia tidak terbatas
jumlahnya,
 Hal ini disebabkan oleh adanya pertambahan penduduk,kemajuan teknologi, taraf hidup
yang
 semakin meningkat, keadaan lingkungan dan sifat manusia itu sendiri serta tingkat
kebudayaan
 manusia yang semakin maju.
 Kebutuhan manusia tidak terbatas sedangkan sumber daya ekonomi jumlahnya
terbatas, sehingga
 muncul masalah kelangkaan (the law of scarcity). Oleh sebab itu maka dalam memenuhi
kebutuhan
 hidup seseorang harus memiliki pilihan atau skala prioritas agar dapat terpenuhinya
semua
 kebutuhan yang ada.
    
Adanya keterbatasan sumber daya yang tersedia menyebabkan manusia dihadapkan
pada pilihan- pilihan yang bersifat individu maupun kolektif. Pilihan yang bersifat individu,
misalnya Anda sebagai pelajar dihadapkan pada pilihan untuk membeli buku pelajaran
atau pakaian. Adapun pilihan kolektif, misalnya membangun jembatan atau memperbaiki
selokan

4.  KELANGKAAN

 Diatas telah disebutkan bahwa kebutuhan manusia tidak terbatas sedang alat pemuas
kebutuhan sangat terbatas sehingga tidak semua kebutuhan manusia dapat terpenuhi
dengan sempurna.
 Dengan terbatasnya alat pemuas kebutuhan maka suatu alat kebutuhan akan
menjadikan baranG tersebut menjadi barang yang memiliki nilai ekonomi atau
memperolehnya diperlukan pengorbanan,
 dengan kata lain barang itu memiliki kelangkaan. Semakin sulit diperoleh semakinlangka
nilaI ekonominya semakin tinggi.
     
 Lipsey menyatakan bahwa ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang pemanfaatan
sumber daya yang
 langka untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Berdasarkan
pengertian tersebut
 dapat disimpulkan bahwa pusat atau inti permasalahan ekonomi adalah adanya
kelangkaan
 (scarcity). 

 Kelangkaan dapat diartikan sebagai suatu kondisi ketika kebutuhan manusia sangat
tidak terbatas sementara sumber daya untuk memenuhi kebutuhan tersebut sangat
terbatas jumlahnya.
 Untuk mengatasi kelangkaan tersebut, manusia melakukan berbagai upaya untuk
memenuhi kebutuhannya. Upaya-upaya tersebut antara lain memproduksi barang dan
jasa guna menambah kuantitas dan kualitas sumber daya yang tersedia. Sumber daya
diperlukan untuk dapat memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan manusia.
Namun, sumber daya yang tersedia tidak cukup untuk memproduksi barang dan jasa
yang dibutuhkan. Jadi langka bukan berarti sedikit, tetapi adanya ketidak seimbangan
antara kebutuhan manusia dan sumber daya yang tersedia.

Hukum kelangkaan (the law
    

of scarcity)menyatakan :
     “Untuk memenuhi kebutuhan tertentu, seseorang harus mengorbankan sesuatu
terlebih dahulu”

Faktor penyebab kelangkaan :


1).Keterbatasan sumber daya
2).Perkembangan jumlah penduduk
3).Keterbatasan kapasitas produksi
4).Bencana alam

5.  BIAYA PELUANG

 Dalam kehidupan sehari-hari, setiap masyarakat dapat berbeda dalam hal siapa yang
menentukan pilihan dan bagaimana pilihan tersebut ditentukan. Hal ini akan bergantung
pada sistem perekonomian yang dianut oleh suatu masyarakat. Walaupun demikian,
kebutuhan untuk memilih berlaku umum untuk semua masyarakat. Jika kelangkaan
mengharuskan adanya kebutuhan memilih, pilihan secara tidak langsung menandakan
adanya biaya. Artinya, keputusan untuk memproduksi sesuatu lebih banyak memerlukan
keputusan untuk memproduksi sesuatu yang lain lebih sedikit. Lebih sedikitnya
memproduksi sesuatu yang lain dianggap sebagai biaya memproduksi sesuatu lebih
banyak. Dengan demikian, muncullah apa yang dinamakan biaya oportunitas. 

 Paul A. Samuelson dan William D. Nordhaus mengatakan bahwa biaya oportunitas dari
suatu keputusan terjadi karena melakukan pilihan terhadap barang langka dengan
mengorbankan barang lain. Biaya oportunitasnya adalah nilai dari barang atau jasa yang
dilepaskan. Sejalan dengan pengertian tersebut, Lipsey mengartikan biaya oportunitas
adalah biaya yang dikorbankan untuk menggunakan sumber daya bagi tujuan tertentu,
yang diukur dengan manfaat yang dilepasnya karena tidak digunakan untuk tujuan lain.
Dengan kata lain, diukur dengan satuan barang lain yang seharusnya bisa diperoleh.
Berdasarkan konsep biaya oportunitas tersebut, bahwa dalam menentu kan pilihan
banyak sekali kelangkaan memaksa seseorang untuk mengorbankan aktivitas alternatif
nya. 

Hal tersebut menyebabkan seseorang kehilangan kesempatan untuk mengerjakan
sesuatu yang lain.

Misalnya, Paula adalah lulusan sarjana ekonomi. Di samping sarjana ekonomi,


     Paula juga ahli pemrograman komputer. Sebagai ahli pemrograman komputer, Paula
telah digaji
     sebesar Rp2.000.000,00 per bulannya. Namun, naluri kewanitaan Paula memutuskan
untu menjadi
     dosen disuatu perguruan tinggi negeri. Dengan keputusannya tersebut, Paula telah
kehilangan
     kesempatan untuk memperoleh pendapatan sebagai seorang ahli pemrograman
komputer.

Hilangnya kesempatan untuk memperoleh pendapatan dari bekerja sebagai ahli


pemrograman komputer merupakan biaya oportunitas.
    
Contoh lain,
setelah lulus SMA Beti memutuskan untuk melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi negeri,
     tetapi Beti memutuskan untuk bekerja sehingga ia akan mendapat gaji per bulan
sebesar
     Rp1.000.000,00. Jika ia kuliah, diperlukan biaya untuk SPP, buku-buku, tugas, uang
kos, pakaian,
     dan biaya lainnya yang semuanya berjumlah Rp1.500.000,00 per bulan.
     Jadi, opportunity cost Beti untuk melanjutkan kuliah adalah sebesar Rp12.000.000,00
(gaji                  bekerja)
     selama satu tahun. Jika tidak bekerja dan melanjutkan kuliah, biaya yang dikeluarkan
selama satu
     tahun sebesar Rp18.000.000,00 (biaya kuliah).
     Keputusan seorang individu untuk bekerja juga berhubungan dengan sejauhmana ia
bersedia
     mengalokasikan waktu untuk bekerja dan tidak bekerja.Opportunity cost (biaya
kesempatan) dari
     bekerja adalah hilangnya waktu untuk tidak bekerja (leisure time) yang dapat
digunakan untuk
     kegiatan lainnya. Misalnya, berkumpul dengan keluarga, belanja, bersenang-senang,
sebaliknya
     biaya oportunitas dari tidak bekerja adalah hilangnya pendapatan.

6.  PRINSIP EKONOMI

Perbuatan  ekonomis yang dilakukan  oleh  manusia  itu  pada dasarnya adalah prinsip
ekonomi.
Adapun yang dimaksud dengan prinsip ekonomi sebagai berikut :
a.Dengan menggunakan alat-alat yang tersedia (tertentu) dapat memperoleh  hasil  yang
maksimal         atau dengan pengorbanan tertentu akan mendapatkan hasil yang
sebesar-besarnya
b.    Dengan pengorbanan sekecil-kecilnya dapat memperoleh hasil tertentu.

7.   MOTIF EKONOMI

 Motif  ekonomi adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang melakukan tindakan
atau kegiatan
 ekonomi.
  Motif ekonomi dapat dibedakan menjadi 4 (empat)  macam sebagai berikut: :
  a.     Motif  untuk memperoleh penghargaan.
  b.     Motif  ingin meringankan penderitaan orang lain  (motif sosial)
  c.     Motif  mencari laba  (profit motif)
  d.     Motif  mendapatkan kekuasaan

8.    EKONOMI SYARIAH

Ekonomi syariah  merupakan ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-


masalah ekonomi rakyat yang dilhami oleh nilai-nilai Islam[1]. Ekonomi syariah atau
sistem ekonomi koperasi berbeda dari kapitalisme, sosialisme, maupun negara
kesejahteraan (Welfare State). Berbeda dari kapitalisme karena Islam menentang
eksploitasi oleh pemilik modal terhadap buruh yang miskin, dan melarang penumpukan
kekayaan[2]. Selain itu, ekonomi dalam kaca mata Islam merupakan tuntutan kehidupan
sekaligus anjuran yang memiliki dimensi ibadah yang teraplikasi dalam etika dan moral
[3].

       Ciri khas ekonomi syariah


Tidak banyak yang dikemukakan dalam Al Qur'an, dan hanya prinsip-prinsip yang
mendasar saja. Karena alasan-alasan yang sangat tepat, Al Qur'an dan Sunnah banyak
sekali membahas tentang bagaimana seharusnya kaum Muslim berprilaku sebagai
produsen, konsumen dan pemilik modal, tetapi hanya sedikit tentang sistem ekonomi[5].
Sebagaimana diungkapkan dalam pembahasan diatas, ekonomi dalam Islam harus
mampu memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada setiap pelaku usaha. Selain itu,
ekonomi syariah menekankan empat sifat, antara lain:
1.Kesatuan (unity)
2.Keseimbangan (equilibrium)
3.Kebebasan (free will)
4.Tanggung jawab (responsibility)

Manusia sebagai wakil (khalifah) Tuhan di dunia tidak mungkin bersifat individualistik,
karena semua (kekayaan) yang ada di bumi adalah milik Allah semata, dan manusia
adalah kepercayaan-Nya di bumi[2]. Di dalam menjalankan kegiatan ekonominya, Islam
sangat mengharamkan kegiatan riba, yang dari segi bahasa berarti "kelebihan"[6]. Dalam
Al Qur'an surat Al Baqarah ayat 275[7] disebutkan bahwa Orang-orang yang makan
(mengambil) riba[8] tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang
kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila[9]. Keadaan mereka yang demikian
itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama
dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba...

Tujuan Ekonomi Islam


Ekonomi Islam mempunyai tujuan untuk memberikan keselarasan bagi kehidupan di
dunia. Nilai Islam bukan semata-semata hanya untuk kehidupan muslim saja, tetapi
seluruh mahluk hidup di muka bumi. Esensi proses Ekonomi Islam adalah pemenuhan
kebutuhan manusia yang berlandaskan nilai-nilai Islam guna mencapai pada tujuan
agama (falah). Ekonomi Islam menjadi rahmat seluruh alam, yang tidak terbatas oleh
ekonomi, sosial, budaya dan politik dari bangsa. Ekonomi Islam mampu menangkap nilai
fenomena masyarakat sehingga dalam perjalanannya tanpa meninggalkan sumber
hukum teori ekonomi Islam, bisa berubah.

Potensi Ekonomi Syariah di Indonesia


Organisasi masyarakat di bidang ekonomi syariah, Masyarakat Ekonomi Syariah (MES)
menilai pada 2015 ekonomi syariah akan tumbuh lebih baik daripada tahun ini. Hal ini
menyesuaikan dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi secara nasional yang juga
diperkirakan akan membaik di sekitar 5,5%. Beberapa perkiraan industri terkait ekonomi
syariah seperti perbankan syariah dan asuransi syariah mendukungnya. Pertumbuhan
perbankan syariah yang diperkirakan akan mencapai pangsa pasarnya antara 5-6%.
Industri asuransi syariah Indonesia yang kini memegang posisi keempat dunia akan
tumbuh sebesar 20% pada 2015. Menurut MES (Masyarakat ekonomi Syariah)
pertumbuhan ekonomi Syariah pada tahun 2015 akan lebih baik.[10]
    

Daftar Pustaka :

1.Buku Ekonomi kelas X  SMA/MA oleh Bambang Widjajanta dan Aristanti Widyaningsih,
Diterbitkan Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2009
 2.Ekonomi syariah : Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Anda mungkin juga menyukai