Pengolahan Keuangan.
Langkah-langkah yang dapat kita lakukan da`lam mengelola keuangan antara lain:
- Membuat pembukuan keuangan
- Memonitor dan mengevaluasi keuangan secara berkala
- Membiasakan diri sejak dini untuk menabung.
Biaya Peluang adalah segala sesuatu yang dikorbankan untuk mendapat sesuatu. Biaya
peluang sering disebut “Opportunity Cost”.
1).Biaya Peluang adalah segala sesuatu yang harus anda korbankan untuk memperoleh
sesuatu (Mankiw 2011) “Menurut N. Gregory Mankiw”.
2).Biaya Peluang adalah biaya dari penggunaan sumber daya ekonomi untuk tujuan tertentu,
diukur dalam ukuran keuntungan yang tidak jadi di dapat karena tidak memilih alternatife itu
dibandingkan dengan komoditas yang didapat sebagai gantinya karena memilih suatu
alternative. (Ekelund Ressler dan tollison, 2006) “Menurut Robert B Ekelund dan Robert D.
Tollison”.
3). Keputusan mengandung biaya peluang , karena memilih satu hal dalam dunia kelangkaan
berarti menyerahkan sesuatu yang lain. Biaya peluang adalah nilai barang atau jasa yang
paling berharga yang hilang (Samuelson dan Nordhaus, 2009) “Menurut Paul A Samuelson
dan William D. Nordhaus”.
Prinsip ekonomi menurut”Mankiw” adalah dasar berpikir yang digunakan manusia untuk
memaksimumkan suatu tujuan melalui pengorbanan tertentu, atau untuk mencapai tujuan
tertentu dengan pengorbanan sekecil mungkin (Mankiw, 2011).
a). Konsumen menjadi lebih terarah, rasional, dan cermat dalam kegiatan ekonomi.
b). Konsumen memperoleh kepuasan semaksimal mungkin dengan pengorbanan sekecil-
kecilnya.
c). Produsen bertindak lebih rasional dan tepat.
d). Distribusi akan lebih rasionlal dan tepat.
Ilmu Ekonomi dapat dibagi menjadi 8 Cabang Ilmu Ekonomi (Napirin,2011) P:20
a). Ilmu Ekonomi Moneter adalah Cabang Ilmu Ekonomi yang menbahas tentang
uang,perbankan, dan lembaga keuangan lainnya.
b). Ilmu Ekonomi Publik adalah Cabang Ilmu Ekonomi yang membahas tentang kebijakan
pemerintah dalam perekonomian.
c). Ilmu Ekonmi Industri adalah Cabang Ilmu Ekonomi yang memfokuskan pembahasan
pada interaksi berbagai perusahaan didalam suatu industri.
d). Ilmu Ekonomi internasional adalah Cabang Ilmu Ekonomi yang membahas tentang
kegiatan perekonomian antar bangsa atau antar Negara.
e). Ilmu Ekonomi Regional adalah Cabang Ilmu Ekonomi yang antara lain membahas tentang
interaksi ekonomi antarwilayah dan proses perkembangan suatu wilayah.
f). Ilmu Ekonomi Sumber Daya Alam adalah Cabang Ilmu Ekonomi yang membahas
masalah dan alokasi Sumber Daya Alam yang optimal menurut ekonomi.
g). Ilmu Ekonomi Sumber Daya Manusia adalah Cabang Ilmu Ekonomi ang membahas
faktor produksi tenaga kerja.
h). Ilmu Ekonomi Syari’ah bertujuan untuk menerapkan ekonomi islam.
* Prinsip-Prinsip Umum Ekonomi Syariah ( P.24) menurut Prof. Dr. H. Juhaya S. Pradja
(2012)
1. Hutan, Air, dan Udara dengan segala isinya adalah milik Allah SWT. Dan tidak boleh
dimiliki individu.
2. Negara adalah wakil Allah SWT. di bumi yang mempunyai otoritas mengatur dan
mengelok hutan, , air dan udara dengan segala isinya untuk memenuhi kebutuhan hidup
masyarakat.
3. Negara menjamin pertumbuhan ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat secara
jasmani dan rohani (syariah).
4. Negara menjamin kebebasan selama pasar bekrja sesuai dengan garis ketentuan yang
ditetapkan Allah SWT. yaitu keadilan, keseimbangan, dan kemanusiaan.
5. Setiap orang bebas melakukan transaksi dengan siapapun untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya selama tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip yang telah
ditetapkan Allah serta hukum dan peraturan yang ditetapkan negara.
· Menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk ttipan dan investasi.
· Menyalurkan dana kepada pihak lain yang membutuhkan dalam bentuk jual beli
maupun kerja sama usaha.
Memberikan pelayanan dalam bentuk jasa perbankan syariah.
1. KONSEP DASAR
Kata ekonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikos = rumah tangga dan
nomos = aturan. Sebagai istilah, kata ekonomi berarti ilmu yang mengatur rumah
tangga.Ilmu ekonomi termasuk pengetahuan sosial yang mempelajari segala usaha
masya rakat untuk mencapai kemakmuran. Seseorang atau masyarakat dapat
dikatakan makmur bila dapat memenuhi kebutuhannya, baik yang berupa barang
maupun jasa sehingga mencapai kepuasan. Jadi dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud llmu Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari usaha manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidup dalam mencapai kemakmuran dan kepuasan. Ilmu sosial adalah ilmu
yang berhubungan dengan perbuatan manusia dalam hubungannya dengan manusia
lain atau sebagai anggota masyarakat. Ilmu ekonomi termasuk ilmu sosial, sebab
mempelajari tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan usaha memenuhi
kebutuhan. Peristiwa-peristiwa ekonomi mempunyai kecenderungan yang tidak mutlak,
tetapi bersifat relatif sebab terikat adanya faktor-faktor yang mempengaruhi.
b. Ilmu ekonomi dan kemakmuran
Kemakmuran adalah suatu keadaan dimana setiap kebutuhan manusia terpenuhi baik
berupa barang maupun jasa atau secara jasmani dan rohani. Keadaan makmur memang
sulit untuk dicapai karena kebutuhan manusia yang selalu bertambah dan berkembang.
Sedang disisi lain keberadaan barang dan jasa untuk memenuhi kebuluhan terbatas.
Meskipun kemakmuran sulit dicapai, namun ilmu ekonomi tetap menyumbangkan teori
untuk mencapai kemakmuran, setidak-tidaknya mendekati kemakmuran, sehingga terjadi
pertumbuhan ekonomi yang merata.
Hukum Ekonomi bersifat ceteris paribus artinya “hukum ekonomi berlaku jika keadaan
diluar tetap
atau tidak berubah”
A. Kebutuhan
Pengertian nilai dan harga dalam kehidupan sehari-hari disamakan untuk semua jenis
barang,akan tetapi dalam ilmu ekonomi berbeda. Nilai bersifat abstrak tergantung dari
siapa yang
menilai dan dari segi mana menilainya, ini berarti nilai suatu barang adalah relatif.
Sedangkan harga bersifat konkret karena cara penilaiannya diwujudkan dalam bentuk
uang.
Jadi, harga suatu barang adalah perwujudan nilai tukarnya yang dinyatakan dengan
uang.
3. SKALA PRIORITAS
Dari dua hal diatas maka timbul masalah ekonomi. Kebutuhan manusia tidak terbatas
jumlahnya,
Hal ini disebabkan oleh adanya pertambahan penduduk,kemajuan teknologi, taraf hidup
yang
semakin meningkat, keadaan lingkungan dan sifat manusia itu sendiri serta tingkat
kebudayaan
manusia yang semakin maju.
Kebutuhan manusia tidak terbatas sedangkan sumber daya ekonomi jumlahnya
terbatas, sehingga
muncul masalah kelangkaan (the law of scarcity). Oleh sebab itu maka dalam memenuhi
kebutuhan
hidup seseorang harus memiliki pilihan atau skala prioritas agar dapat terpenuhinya
semua
kebutuhan yang ada.
Adanya keterbatasan sumber daya yang tersedia menyebabkan manusia dihadapkan
pada pilihan- pilihan yang bersifat individu maupun kolektif. Pilihan yang bersifat individu,
misalnya Anda sebagai pelajar dihadapkan pada pilihan untuk membeli buku pelajaran
atau pakaian. Adapun pilihan kolektif, misalnya membangun jembatan atau memperbaiki
selokan
4. KELANGKAAN
Diatas telah disebutkan bahwa kebutuhan manusia tidak terbatas sedang alat pemuas
kebutuhan sangat terbatas sehingga tidak semua kebutuhan manusia dapat terpenuhi
dengan sempurna.
Dengan terbatasnya alat pemuas kebutuhan maka suatu alat kebutuhan akan
menjadikan baranG tersebut menjadi barang yang memiliki nilai ekonomi atau
memperolehnya diperlukan pengorbanan,
dengan kata lain barang itu memiliki kelangkaan. Semakin sulit diperoleh semakinlangka
nilaI ekonominya semakin tinggi.
Lipsey menyatakan bahwa ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang pemanfaatan
sumber daya yang
langka untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Berdasarkan
pengertian tersebut
dapat disimpulkan bahwa pusat atau inti permasalahan ekonomi adalah adanya
kelangkaan
(scarcity).
Kelangkaan dapat diartikan sebagai suatu kondisi ketika kebutuhan manusia sangat
tidak terbatas sementara sumber daya untuk memenuhi kebutuhan tersebut sangat
terbatas jumlahnya.
Untuk mengatasi kelangkaan tersebut, manusia melakukan berbagai upaya untuk
memenuhi kebutuhannya. Upaya-upaya tersebut antara lain memproduksi barang dan
jasa guna menambah kuantitas dan kualitas sumber daya yang tersedia. Sumber daya
diperlukan untuk dapat memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan manusia.
Namun, sumber daya yang tersedia tidak cukup untuk memproduksi barang dan jasa
yang dibutuhkan. Jadi langka bukan berarti sedikit, tetapi adanya ketidak seimbangan
antara kebutuhan manusia dan sumber daya yang tersedia.
Hukum kelangkaan (the law
of scarcity)menyatakan :
“Untuk memenuhi kebutuhan tertentu, seseorang harus mengorbankan sesuatu
terlebih dahulu”
5. BIAYA PELUANG
Dalam kehidupan sehari-hari, setiap masyarakat dapat berbeda dalam hal siapa yang
menentukan pilihan dan bagaimana pilihan tersebut ditentukan. Hal ini akan bergantung
pada sistem perekonomian yang dianut oleh suatu masyarakat. Walaupun demikian,
kebutuhan untuk memilih berlaku umum untuk semua masyarakat. Jika kelangkaan
mengharuskan adanya kebutuhan memilih, pilihan secara tidak langsung menandakan
adanya biaya. Artinya, keputusan untuk memproduksi sesuatu lebih banyak memerlukan
keputusan untuk memproduksi sesuatu yang lain lebih sedikit. Lebih sedikitnya
memproduksi sesuatu yang lain dianggap sebagai biaya memproduksi sesuatu lebih
banyak. Dengan demikian, muncullah apa yang dinamakan biaya oportunitas.
Paul A. Samuelson dan William D. Nordhaus mengatakan bahwa biaya oportunitas dari
suatu keputusan terjadi karena melakukan pilihan terhadap barang langka dengan
mengorbankan barang lain. Biaya oportunitasnya adalah nilai dari barang atau jasa yang
dilepaskan. Sejalan dengan pengertian tersebut, Lipsey mengartikan biaya oportunitas
adalah biaya yang dikorbankan untuk menggunakan sumber daya bagi tujuan tertentu,
yang diukur dengan manfaat yang dilepasnya karena tidak digunakan untuk tujuan lain.
Dengan kata lain, diukur dengan satuan barang lain yang seharusnya bisa diperoleh.
Berdasarkan konsep biaya oportunitas tersebut, bahwa dalam menentu kan pilihan
banyak sekali kelangkaan memaksa seseorang untuk mengorbankan aktivitas alternatif
nya.
Hal tersebut menyebabkan seseorang kehilangan kesempatan untuk mengerjakan
sesuatu yang lain.
6. PRINSIP EKONOMI
Perbuatan ekonomis yang dilakukan oleh manusia itu pada dasarnya adalah prinsip
ekonomi.
Adapun yang dimaksud dengan prinsip ekonomi sebagai berikut :
a.Dengan menggunakan alat-alat yang tersedia (tertentu) dapat memperoleh hasil yang
maksimal atau dengan pengorbanan tertentu akan mendapatkan hasil yang
sebesar-besarnya
b. Dengan pengorbanan sekecil-kecilnya dapat memperoleh hasil tertentu.
7. MOTIF EKONOMI
Motif ekonomi adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang melakukan tindakan
atau kegiatan
ekonomi.
Motif ekonomi dapat dibedakan menjadi 4 (empat) macam sebagai berikut: :
a. Motif untuk memperoleh penghargaan.
b. Motif ingin meringankan penderitaan orang lain (motif sosial)
c. Motif mencari laba (profit motif)
d. Motif mendapatkan kekuasaan
8. EKONOMI SYARIAH
Manusia sebagai wakil (khalifah) Tuhan di dunia tidak mungkin bersifat individualistik,
karena semua (kekayaan) yang ada di bumi adalah milik Allah semata, dan manusia
adalah kepercayaan-Nya di bumi[2]. Di dalam menjalankan kegiatan ekonominya, Islam
sangat mengharamkan kegiatan riba, yang dari segi bahasa berarti "kelebihan"[6]. Dalam
Al Qur'an surat Al Baqarah ayat 275[7] disebutkan bahwa Orang-orang yang makan
(mengambil) riba[8] tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang
kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila[9]. Keadaan mereka yang demikian
itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama
dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba...
Daftar Pustaka :
1.Buku Ekonomi kelas X SMA/MA oleh Bambang Widjajanta dan Aristanti Widyaningsih,
Diterbitkan Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2009
2.Ekonomi syariah : Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas