ABSTRAK
Analisis hubungan kuantitatif struktur dan nilai Konsentrasi Misel Kritik (KMK) surfaktan anionik telah
dilakukan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menyusun persamaan matematika untuk menghitung
konsentrasi misel kritik teoritis surfaktan anionik. Dalam penelitian dilakukan penggambaran setiap struktur
molekul surfaktan anionik ke model senyawa tiga dimensi, dilanjutkan dengan mengoptimasi setiap model
struktur surfaktan anionik dengan metode perhitungan Austin Model 1(AM1), serta perhitungan deskriptor
untuk dianalisis statistik dengan Multiple linear Regression (MLR). Hasil perhitungan statistik menunjukkan
bahwa untuk menghitung nilai konsentrasi misel kritik teoritis surfaktan anionik dapat menggunakan
persamaan sebagai berikut: log KMK = 4,157+0,118qC1+7,698qC2+0,425α–0,010µ-0,129RD–0,138 log
P+0,021BM–0,034Avdw, dengan n = 100 ; r = 0,927 ; r2 = 0,860 ; SE = 0,352 ; F = 30,888 ; PRESS =
23,506.
Kata kunci : KMK, semiempiris AM1, surfaktan anionik
ABSTRACT
This research determines the mathematical equation which calculate the Concentration Micelle Critic
theoretical anionic surfactant. The research was conducted the depiction of each surfactant anionic three-
dimensional compound models, followed by optimizing the model structure anionic surfactant by using AM1
calculation method. Furthermore the calculation of descriptors (QSPR method), then it was analyzed
statistically using Multiple Linear Regression (MLR). The results of statistical calculations showed that to
calculate the theoretical CMC anionic surfactant can use the QSPR equation: log CMC =
4.157+0.118qC1+7.698qC2+0.425α–0.010µ-0.129RD–0.138 log P+0.021BM–0.034Avdw, n = 100 ; r =
0.927 ; r2 = 0.860 ; SE = 0.352 ; F= 30.888 ; PRESS = 23.506
Keywords : CMC, semiempiris AM1, anionic surfactant
53
Molekul, Vol. 12. No. 1, Mei 2017: 53 – 60 doi: 10.20884/1.jm.2017.12.1.245
54
Analisis Hubungan Kuantitatif Struktur dan Nilai Konsentrasi Misel Kritik Eva Vaulina, et.al.
55
Molekul, Vol. 12. No. 1, Mei 2017: 53 – 60 doi: 10.20884/1.jm.2017.12.1.245
Tabel 1. Senyawa Surfaktan Anionik dan Nilai Eksperimen log KMK pada suhu 25 °C (Huibers,
1999).
56
Analisis Hubungan Kuantitatif Struktur dan Nilai Konsentrasi Misel Kritik Eva Vaulina, et.al.
Surfaktan anionik yaitu surfaktan yang semakin besar (Baczko, Larpent, Lesot,
bagian alkilnya terikat pada suatu anion. Sifat 2004). Nilai momen dwikutub menunjukkan
hidrofiliknya berasal dari bagian kepala ionik bahwa senyawa C8C(C4)PhSO3Na mempunyai
yang biasanya merupakan gugus sulfat atau momen dwi kutub yang paling besar
sulfonat. Pada kasus ini, gugus hidrofob diikat dibandingkan dengan senyawa surfaktan
ke bagian hidrofil dengan ikatan C-S-O yang anionik yang lainnya, yaitu 14,74 Debye. Hal
labil, yang mudah dihidrolisis (Badr, 2014). ini terjadi karena keragaman jenis atom pada
Penelitian ini menggunakan surfaktan anionic senyawa C8C(C4)PhSO3Na yang cukup besar,
dengan gugus sulfonat (SO3-) berada pada yaitu adanya atom yang bersifat penarik
bagian kepala. Gambar 1 adalah salah satu elektron dan adanya atom yang bersifat
contoh surfaktan anionik golongan sulfonat. sebagai pemberi elektron. Nilai momen
dwikutub terkecil pada struktur senyawa
C11C(EO2)C2SO3Na menunjukkan nilai yang
terkecil yaitu 5,084 Debye yang dikarenakan
gugus-gugus yang membentuknya hampir
sama, sehingga tarikan masing-masing atom
hampir saling meniadakan. Hal ini sesuai
Gambar 1. Struktur natrium 1-heksadekana dengan Alberty (1983) yang menyatakan
sulfonat (Fessenden & Fessenden, 1986) bahwa momen dwikutub bermanfaat dalam
Perhitungan Deskriptor QSPR memberikan informasi mengenai kesimetrisan
Penelitian ini menggunakan tiga jenis molekul.
deskriptor yang terdiri dari elektronik, Deskriptor elektronik yang ketiga
hidrofobik, dan sterik. Deskriptor elektronik berupa polarisabilitas. Polarisabilitas
berupa muatan bersih atom C(polar) dan menggambarkan kemudahan suatu molekul
C(non-polar) pada surfaktan anionik, untuk membentuk dipol sesaat atau untuk
polarisabilitas, dan momen dwikutub, menginduksi (mengimbas) suatu dipol.
deskriptor hidrofobik berupa log P, serta Polarisabilitas ini berkaitan dengan massa
deskriptor sterik terdiri dari indeks refraksi, molekul relatif (Mr) dan bentuk molekul.
luas permukaan Van der Waals, volume Van Pada umumnya, makin banyak jumlah
der Waals dan berat molekul, sehingga total elektron, makin mudah mengalami polarisasi,
deskriptor yang digunakan adalah 9 karena jumlah elektron berkaitan dengan Mr,
deskriptor. maka semakin besar Mr, semakin kuat gaya
Data muatan bersih atom untuk London (Tanaka, Nakamura, Nakanishi,
senyawa surfaktan anionik dihitung dengan Fujivara, 1994). Nilai polarisabilitas
optimasi geometri menggunakan AM1. Data menunjukkan bahwa senyawa
muatan bersih atom menunjukkan perubahan C11C(OPhC13)C2SO3Na mempunyai polarisa-
yang signifikan pada senyawa surfaktan bilitas paling besar dibandingkan senyawa
anionik 3-Alkyloxy-3-oxopropane-1- surfaktan yang lainnya yaitu 62,19 Å. Hal ini
sulfonates, sodium salt, oleh karena itu terjadi karena C11C(OPhC13)C2SO3Na
substitusi gugus yang berbeda akan mempunyai Mr yang lebih besar
mempengaruhi muatan bersih atom-atom dibandingkan yang lainnya. Nilai
tempat substituen itu berada. Perbedaan polarisabilitas terkecil pada struktur senyawa
struktur molekul akan mengakibatkan C6SO3Na yaitu 13,36 Å. Hal ini terjadi
perbedaan sifat elektronik (muatan bersih molekul dengan struktur panjang mempunyai
atom), sehingga menghasilkan aktivitas atau kemungkinan lebih besar untuk mengalami
sifat fisik yang berbeda (Rode, Hofer, Kugler, dipol sesaat atau lebih mudah mengalami
2007). polarisabilitas, hal ini karena molekul dengan
Deskriptor elektronik yang lainnya struktur panjang mempunyai bidang yang
yaitu momen dwikutub dan polarisabilitas. lebih luas bila dibandingkan dengan molekul
Momen dwikutub dalam kaitannya dengan yang memiliki struktur lebih rapat dan kecil
struktur surfaktan untuk melihat tingkat (Wei, 2009).
kepolaran senyawa surfaktan tersebut. Nilai log P memperlihatkan senyawa
Struktur yang meruah dengan banyaknya surfaktan anionik berkisar antara 1,43 sampai
keragaman jenis atom yang menyusunnya 9,70. Nilai log P merupakan standar kuantitas
akan menyebabkan nilai momen dwikutub untuk menentukan sifat hidrofobik/hidrofilik
suatu molekul. Semakin positif nilai log P
57
Molekul, Vol. 12. No. 1, Mei 2017: 53 – 60 doi: 10.20884/1.jm.2017.12.1.245
senyawa akan cenderung berada pada pelarut Deskriptor sterik yang ketiga berupa
non-polar daripada pelarut polar, sedangkan volume Van der Waals. Nilai volume Van der
semakin negatif nilai log P senyawa akan Waals berkisar antara 149,61 Å3 sampai
cenderung berada pada pelarut polar daripada 586,73 Å3. Nilai volume Van der Waals
pelarut non-polar (Zargatalebi, Barati, terkecil sebesar 149,61 Å3 adalah senyawa
Kharrat, 2014). Senyawa dengan nilai log P C6SO3Na, sedangkan nilai volume Van der
terbesar yaitu sebesar 9,70 adalah senyawa Waals terbesar adalah senyawa
C11C(OPhC13)C2SO3Na dan nilai log P C11C(OPhC13)C2SO3Na sebesar 586,73 Å3.
terkecil yaitu senyawa C6CO2CSO3Na sebesar Deskriptor sterik yang keempat adalah
1,43, hal ini berarti bahwa senyawa berat molekul. Nilat berat molekul terbesar
C11C(OPhC13)C2SO3Na merupakan surfaktan yaitu 574,88 s.m.a adalah senyawa
anionik dengan kecenderungan berada pada C11C(OPhC13)C2SO3Na, sedangkan nilai berat
fase non-polar paling tinggi, sedangkan molekul terkecil pada senyawa surfaktan
senyawa C6CO2CSO3Na merupakan surfaktan anionik adalah senyawa C6SO3Na sebesar
anionik dengan kencenderungan berada pada 188,22 s.m.a. Data hasil perhitungan
fase non-polar paling rendah. deskriptor untuk beberapa senyawa surfaktan
Deskriptor sterik yang digunakan dalam anionik yang memiliki nilai-nilai perhitungan
penelitian ini adalah indeks refraksi, luas terbesar dan terkecil ditunjukkan dengan
permukaan Van der Waals, volume Van der angka-angka yang dicetak tebal, dapat dilihat
Waals dan berat molekul. Nilai indeks refraksi pada Tabel 2.
surfaktan anionik berkisar antara 38,76
Analisis Multiple Linear Regression (MLR)
sampai dengan 108,92. Nilai indeks refraski
Seluruh data deskriptor hasil
terbesar sebesar 108,92 adalah senyawa
perhitungan digunakan untuk analisis MLR.
C13C(C)PhSO3Na, sedangkan nilai indeks
Analisis statistik MLR pada penelitian ini
refraksi terkecil yaitu senyawa C6SO3Na
dilakukan dengan metode backward pada data
sebesar 38,76. Indeks refraksi (indeks bias)
fitting. Analisis dilakukan dengan 70 data
merupakan sifat fisik yang sangat sensitif.
fitting dan 30 data uji. Penetapan fitting dan
Kecuali jika komponen sangat murni, hampir
senyawa uji memakai teknik pemilihan acak.
tidak mungkin untuk mendapatkan indeks bias
Hasil perhitungan Statistical Product and
seperti yang tercantum pada literatur. Semakin
Service Solution(SPSS), memperoleh 6 model
dekat indeks bias yang teramati dengan indeks
persamaan QSPR dengan parameter-
bias yang tercantum pada literatur, semakin
parameter siap diuji. Kriteria persamaan
murni senyawa tersebut. Indeks bias adalah
terbaik yang dianjurkan dalam metode QSPR
fungsi dari kepolaran atom dan gugus dalam
adalah harga koefisien korelasi (r) harus lebih
molekul, dalam hal struktur. Semakin polar
besar dari 0,80 dan harga Fhitung yang
suatu molekul, maka indeks biasnya akan
didapat harus melebihi harga Ftabel
semakin tinggi (Zargatalebi et al., 2014).
(Fhitung/Ftabel > 1) untuk tingkat
Deskriptor sterik yang lainnya yaitu
kepercayaan 95%.Model persamaan QSPR
luas permukaan Van der Waals, volume Van
terbaik hasil metode backward selanjutnya
der Waals, dan berat molekul. Nilai luas
digunakan untuk mencari persamaan akhir
permukaan Van der Waal berkisar antara
QSPR.
215,81 Å2 sampai dengan 740,42 Å2. Nilai
Penentuan persamaan akhir QSPR
luas permukan terbesar sebesar 740,42 Å2
diperoleh dengan memasukkan variabel-
adalah senyawa C11C(OPhC13)C2SO3Na,
variabel yang terlibat dalam persamaan
sedangkan nilai luas permukaan terkecil
terbaik (model 1). Variabel yang terlibat
adalah senyawa C6SO3Na sebesar 215,81 Å2.
dalam model 1 yaitu qC1, qC2, α
Semakin luas permukaan adsorben, maka
(polarisabilitas), µ (momen dwikutub), RD
semakin cepat efektif kemampuan menyerap
(indeks refraksi/indeks bias), log P, BM (berat
zat-zat impuritis sehingga larutan menjadi
molekul), Model persamaan QSPR hasil
lebih murni dan cenderung lebih bersih dari
analisis Multiple Linear Regression (MLR)
zat-zat impuritis atau zat-zat pengotor
metode backward ditunjukkan pada Tabel 3.
tersebut.
58
Analisis Hubungan Kuantitatif Struktur dan Nilai Konsentrasi Misel Kritik Eva Vaulina, et.al.
Tabel 3. Model persamaan QSPR hasil analisis Multiple Linear Regression metode backward.
Model Variabel r r2 SE Fhitung/Ftabel
qC1, qC2, Rd, Log P,
Polarisabilitas, Vvdw,
1 0,915 0,838 0,379701 16,88301
momen dwikutub, BM,
Avdw
qC1, qC2, Rd, Log P,
2 Polarisabilitas, momen 0,915 0,838 0,376630 18,80354
dwikutub, BM, Avdw
qC1, Rd, Log P,
3 Polarisabilitas, momen 0,915 0,837 0,374395 21,05478
dwikutub, BM, Avdw
qC1, Log P, momen
4 dwikutub, BM, Avdw, 0,914 0,835 0,373300 23,72543
Polarisabilitas
qC1, Log P, momen
5 0,914 0,835 0,370400 27,54463
dwikutub, BM, Avdw
qC1, momen dwikutub,
6 0,913 0,833 0,370225 32,24819
BM, Avdw
59
Molekul, Vol. 12. No. 1, Mei 2017: 53 – 60 doi: 10.20884/1.jm.2017.12.1.245
60