MANUSIA
www.tolpandaanmalang.com
IDENTIFIKASI BAHAYA
LINGKUNGAN
KONDISI JALAN
1. CUACA BURUK (HUJAN LEBAT, BANJIR, ANGIN KENCANG, KABUT, MATAHARI TERBENAM)
REGULASI:
• UU No 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
• Peraturan Komisi Informasi No 1 Tahun 2017 tentang Pengklasifikasian Informasi Publik
• Permenhub RI No PM 111 Tahun 2015 tentang Penetapan Batas Kecepatan
• Panduan Teknis KEMENPUPR DIRJEN Bina Marga tentang Rekayasa Keselamatan Jalan
RISIKO:
Jarak pandang pendek, tergelincir, menabrak, terendam banjir, tebing longsor, mogok, luka ringan hingga kematian
PENGENDALIAN/KONTROL:
Peringatan dini cuaca buruk / siaga bencana, informasi cuaca aktual melalui papan informasi (virtual message sign), pemeriksaan
penerangan jalan secara berkala, perawatan kondisi kesehatan kendaraan, pemasangan peredam tumbukan (crash cushion),
pemasangan reflektor, pemasangan papan peringatan, pengetahuan pengendara, motif dan perilaku pengendara
IDENTIFIKASI BAHAYA
KONDISI JALAN
1. CUACA BURUK
LINGKUNGAN
KONDISI JALAN
2. PERKERASAN JALUR UTAMA (LUBANG, KETIDAKRATAAN, RETAK)
REGULASI:
• PP RI No 15 Tahun 2005
• Permen PUPR Nomor 16 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Minimal Jalan Tol
• Kepmen Permukiman dan Prasarana Wilayah No 354 Tahun 2001 tentang Kegiatan Operasi Jalan Tol
RISIKO:
Tergelincir, terjatuh dari kendaraan, kerusakan ban, luka ringan-berat
PENGENDALIAN/KONTROL:
Pemeriksaan dan perbaikan jalan secara berkala,
pemasangan kerucut lalu lintas / tanda bahaya yang sejenis
pada jalan yang rusak
IDENTIFIKASI BAHAYA
LINGKUNGAN
KONDISI JALAN
3. DRAINASE (GENANGAN/LUAPAN AIR)
REGULASI:
• PP RI No 15 Tahun 2005
• Permen PUPR Nomor 16 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Minimal Jalan Tol
• Kepmen Permukiman dan Prasarana Wilayah No 354 Tahun 2001 tentang Kegiatan Operasi Jalan Tol
RISIKO:
Tergelincir, terjatuh dari kendaraan, luka ringan hingga kematian
PENGENDALIAN/KONTROL:
Perawatan dan perbaikan sistem drainase, pemulihan jalan berlubang / tidak rata
IDENTIFIKASI BAHAYA
KONDISI JALAN
3. DRAINASE (GENANGAN/LUAPAN AIR)
LINGKUNGAN
KONDISI JALAN
4. MEDIAN (KERUSAKAN GUARD RAIL, MCB/MEDIAN CONCRETE BARRIER YANG TIDAK
STANDART)
REGULASI:
• PP RI No 15 Tahun 2005
• Permen PUPR Nomor 16 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Minimal Jalan Tol
• Kepmen Permukiman dan Prasarana Wilayah No 354 Tahun 2001 tentang Kegiatan Operasi Jalan Tol
RISIKO:
Silau, tabrakan beruntun, kendaraan melaju keluar badan
jalan/lajur berlawanan, kerusakan kendaraan, luka ringan hingga
kematian
PENGENDALIAN/KONTROL:
Pemeriksaan dan perawatan pembatas jalan (median) secara berkala
IDENTIFIKASI BAHAYA
LINGKUNGAN
KONDISI JALAN
5. BARANG YANG DIANGKUT JATUH/OVER DIMENSION AND OVER LOAD (ODOL)
REGULASI:
• Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2014 tentang Angkutan Jalan
RISIKO:
Tertimpa barang yang diangkut kendaraan lain, tergelincir,
menabrak, luka ringan-berat
PENGENDALIAN/KONTROL:
Penegakan hukum dan peraturan (inspeksi), pengamanan pengemasan
barang dalam kendaraan, sistem penimbangan kendaraan
LINGKUNGAN
KONDISI JALAN
6. TUMPAHAN MINYAK, OLI DAN SEJENISNYA
REGULASI: RISIKO:
• Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2014 tentang Angkutan Jalan Tergelincir, menabrak, kendaraan melaju keluar badan
jalan/lajur berlawanan, luka ringan hingga kematian
PENGENDALIAN/KONTROL:
Perawatan kendaraan secara berkala, penertiban pewadahan bahan yang dimuat, pemasangan rambu berhenti, ketersediaan spill kit,
penegakan hukum dan peraturan
7. Rambu lalu lintas rusak (marka jalan, rambu kecepatan, rambu tikungan, reflektor)
REGULASI:
• PP RI No 15 Tahun 2005
• Permen PUPR Nomor 16 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Minimal Jalan Tol
• Kepmen Permukiman dan Prasarana Wilayah No 354 Tahun 2001 tentang Kegiatan Operasi Jalan Tol
RISIKO:
Tergelincir, menabrak, kendaraan melaju keluar badan jalan/lajur berlawanan, luka ringan hingga kematian
IDENTIFIKASI BAHAYA
KONDISI JALAN
7. RAMBU LALU LINTAS RUSAK (MARKA JALAN, RAMBU KECEPATAN, RAMBU TIKUNGAN,
REFLEKTOR)
PENGENDALIAN/KONTROL:
Pemeriksaan dan perbaikan rambu secara berkala
Reflektor jalan
LINGKUNGAN
KONDISI JALAN
8. PENERANGAN JALAN TIDAK BERFUNGSI
REGULASI:
• PP RI No 15 Tahun 2005
• Permen PUPR Nomor 16 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Minimal Jalan Tol
• Kepmen Permukiman dan Prasarana Wilayah No 354 Tahun 2001 tentang Kegiatan Operasi Jalan Tol
RISIKO:
Menabrak, kerusakan kendaraan, kendaraan melaju keluar badan
jalan/lajur berlawanan, luka ringan hingga kematian
PENGENDALIAN/KONTROL:
Pemeriksaan dan perbaikan fasilitas penerangan secara berkala
IDENTIFIKASI BAHAYA
LINGKUNGAN
KONDISI JALAN
9. KERUSAKAN PAGAR RUMIJA/PAGAR PENGAMAN JALAN TOL
REGULASI:
• PP RI No 15 Tahun 2005
• Permen PUPR Nomor 16 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Minimal Jalan Tol
• Kepmen Permukiman dan Prasarana Wilayah No 354 Tahun 2001 tentang
Kegiatan Operasi Jalan Tol
RISIKO:
Menabrak, kerusakan kendaraan, kendaraan melaju keluar badan
jalan/lajur berlawanan, luka ringan hingga kematian
PENGENDALIAN/KONTROL:
Pemeriksaan dan perbaikan pagar pengaman secara berkala
IDENTIFIKASI BAHAYA
LINGKUNGAN
LALU LINTAS
1. WAKTU PUNCAK (JAM SIBUK / ARUS MUDIK DAN HARI LIBUR)
REGULASI:
• Panduan Teknis KEMENPUPR DIRJEN Bina Marga tentang Rekayasa Keselamatan Jalan
RISIKO:
Kemacetan, menabrak / terserempet, kerusakan kendaraan,
kelelahan dan stress pada pengendara
PENGENDALIAN/KONTROL:
Penegakan hukum dan peraturan (bantuan petugas pengatur lalu
lintas), pengalihan/rekayasa arus lalu lintas, sistem informasi arus lalu
lintas (virtual message sign), traffic management, rest area, PJR dan
PJT (Patroli Jalan Tol), kendaraan rescue
IDENTIFIKASI BAHAYA
LINGKUNGAN
LALU LINTAS
1. WAKTU PUNCAK (JAM SIBUK / ARUS MUDIK DAN HARI LIBUR)
LINGKUNGAN
KONSTRUKSI
1. PEKERJAAN KONSTRUKSI / PENGOPERASIAN ALAT KONSTRUKSI
REGULASI:
• Permen PU No 9 Tahun 2008 tentang Pedoman SMK3 Konstruksi
• Permen PUPR Nomor 16 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan
Minimal Jalan Tol
RISIKO:
Menabrak / menyerempat rambu atau area konstruksi, kerusakan
kendaraan, menghambat lalu lintas, luka ringan-berat
PENGENDALIAN/KONTROL:
Pemasangan pagar/pembatas, rambu/papan peringatan, scotlite area
konstruksi, manajemen lalu lintas (dengan petugas), penegakan
hukum dan peraturan
IDENTIFIKASI BAHAYA
LINGKUNGAN
KONSTRUKSI
1. PEKERJAAN KONSTRUKSI / PENGOPERASIAN ALAT KONSTRUKSI
Pekerjaan konstruksi
Pekerjaan konstruksi saat pra-operasional
operasional jalan tol
Malang-Pandaan
IDENTIFIKASI BAHAYA
KENDARAAN
RISIKO:
Tegelincir, menabrak, kerusakan kendaraan, kendaraan melaju keluar badan jalan/lajur berlawanan, luka ringan hingga kematian
PENGENDALIAN/KONTROL:
Sistem informasi kondisi kesehatan kendaraan, inspeksi kondisi kesehatan kendaraan umum oleh LLAJ), sistem perlindungan
penumpang, desain untuk kemudahan akses keadaan darurat (alat pemecah kaca), penyediaan jalur penyelamat, himbauan
keselamatan (virtual message sign), perawatan kendaraan secara berkala
IDENTIFIKASI BAHAYA
KENDARAAN
Jalur penyelamat
IDENTIFIKASI BAHAYA
KENDARAAN
RISIKO:
Menghambat lalu lintas, kemacetan, menabrak / tabrakan beruntun, kerusakan kendaraan, luka ringan hingga kematian
PENGENDALIAN/KONTROL:
Kemampuan dasar pengemudi, penggunaan lajur yang sesuai, penegakan hukum dan peraturan, pengetahuan pengendara lain
(jaga jarak aman dari blind spot)
PENGENDALIAN/KONTROL:
Kemampuan dasar pengemudi, penegakan hukum dan peraturan, pengetahuan pengendara lain (kendaraan prioritas)
IDENTIFIKASI BAHAYA
KENDARAAN
RISIKO:
Tertimpa bahan yang diangkut, kerusakan kendaraan, kerusakan
jalan tol, luka ringan-berat
PENGENDALIAN/KONTROL:
Penertiban jumlah dan ukuran muatan, pengemasan bahan
yang diangkut, penegakan hukum dan peraturan, pengetahuan
pengendara lain (jaga jarak aman)
MANUSIA
RISIKO:
Menabrak, tabrakan beruntun, kendaraan terbakar, kendaraan melaju
keluar badan jalan / lajur berlawanan, kerusakan kendaraan, luka
ringan hingga kematian
PENGENDALIAN/KONTROL:
Pemasangan pita penggaduh jalan, himbauan keselamatan (virtual
message sign), pengetahuan pengendara, sosialisasi, motif dan
perilaku, rest area
IDENTIFIKASI BAHAYA
1. PENGEMUDI MENGANTUK / MICROSLEEP
REGULASI REST AREA:
• PP RI nomor 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol, Pasal 7
• Permen PUPR Nomor 10 Tahun 2018 tentang Tempat Istirahat dan Pelayanan pada Jalan Tol
• Keputusan Kepala BPJT No 3 Tahun 2009 tentang Tata Cara Perijinan Penyelenggaraan Tempat Istirahat dan Pelayanan pada Jalan Tol
PP RI Nomor 15
Tahun 2005
MANUSIA
MANUSIA
Kecelakaan
akibat
pengemudi
mengantuk
IDENTIFIKASI BAHAYA
MANUSIA
RISIKO:
Menabrak, tabrakan beruntun, kendaraan terbakar, kendaraan melaju keluar badan jalan / lajur berlawanan, kerusakan
kendaraan, luka ringan hingga kematian
PENGENDALIAN/KONTROL:
Pengetahuan pengendara, sosialisasi, motif dan perilaku, penegakkan hukum dan peraturan, inspeksi / pemeriksaan darah
pada pengendara, pemasangan speed tracker dan cctv pemantau, penegakan hukum dan peraturan, PJR dan PJT (Patroli Jalan
Tol), kendaraan rescue
IDENTIFIKASI BAHAYA
2. PENGEMUDI SEMBRONO
Kecelakaan akibat
kelalaian pengemudi
IDENTIFIKASI BAHAYA
2. PENGEMUDI SEMBRONO
Sistem pelacak
kecepatan dan razia
oleh petugas
kepolisian
IDENTIFIKASI BAHAYA
MANUSIA
3. KRIMINALITAS (BAJING LONCAT, PELEMPAR BATU DARI JEMBATAN, MENCURI
FASILITAS JALAN TOL)
REGULASI:
• Permenhub RI No PM 85 Tahun 2018 tentang Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum
RISIKO:
Kehilangan aset/barang berharga, kerusakan kendaraan, luka ringan-berat
PENGENDALIAN/KONTROL:
PJR dan PJT (Patroli Jalan Tol), cctv
pemantau, papan informasi dan
pelayanan jalan tol, motif dan perilaku,
penegakkan hukum dan peraturan
MANUSIA
3. KRIMINALITAS (BAJING LONCAT, PELEMPAR BATU DARI JEMBATAN, MENCURI
FASILITAS JALAN TOL)
Matriks risiko =
4 EXTREME
MODEL RISIKO BOWTIE
Critical event:
dumptruck terguling
critical event
critical event
critical event