Anda di halaman 1dari 11

PELANGGARAN ETIKA AKADEMIK

Disusun guna memenuhi tugas

Mata Kuliah : Karya Tulis Ilmiah

Dosen Pengampu : Chyndy Febrindasari, S,Pd.,M.A.

Disusun oleh:

Kelompok 12

1. Siti Innaa Rosyidah ( 1703016170 )


2. Ahmad Ilham Hasbuna Alba ( 1703016183 )
3. Akhmad Saiful Anwar ( 1703016185)

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2018

1 |Pelanggaran Etika Akademik


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Kami
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,

hidayah dan inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
tentang “Pelanggaran Etika Akademik”. Makalah ini telah kami susun dengan kemampuan
yang kita miliki serta mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik yang konstruktif dan membangun dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Dan semoga makalah yang telah dibuat dapat menambah pengetahuan serta dapat
bermanfaat dalam pembelajaran mata kuliah ini.

Semarang, 16 Maret 2018

Penyusun

2 |Pelanggaran Etika Akademik


Daftar isi

Kata Pengantar   i
Daftarisi …………………………………………………………………….ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah  3
B. Rumusan Masalah 3 
C. Tujuan Masalah 3

BAB II PEMBAHASAN
A. Macam-macam pelanggaran etika akademik 4

B. Plagiarisme ………………………………………………………….. 6

C. Sanksi terkait pelanggaran plagiarisme dan pelanggaran etika akademik.. 8


BAB III PENUTUP
A..Kesimpulan     9
Daftar Pustaka

3 |Pelanggaran Etika Akademik


BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Karya ilmiah adalah karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi atau
pemecahan masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur, dengan
menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh fakta, teori, dan bukti-bukti empirik.
Dalam hal ini, karya tulis ilmiah dapat dikatakan sebagai hasil rangkaian gagasan
yang merupakan hasil pemikiran didasarkan pada fakta, peristiwa, dan gejala yang
disampaikan secara akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. (Dalman,2012:5).
Dari pengertian di atas, karya ilmiah merupakan laporan tertulis yang
memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang
atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah atau etika keilmuan yang dikkukuhkan dan
ditaati oleh masyarakaat keilmuan. Jenis karya ilmiah berupa makalah, laporan
penelitian, atau artikel jurnal(Musfah,2014:1). Di dalam memaparkan hasil penelitian
atau pengkajian terdapat beberapa norma akademik atau yang biasa kita sebut etika
akademik.
B. Rumusan masalah
1. Macam-macam pelanggaran etika akademik
2. Apa itu plagiarisme
3. Sanksi terkait pelanggaran plagiarisme dan pelanggaran etika akademik
C. Tujuan
1. Mengetahui macam-macam pelanggaran etika akademik
2. Mengetahui tentang plagiarisme
3. Mengetahui tentang sanksi terkait plagiarisme dan etika akademik

4 |Pelanggaran Etika Akademik


BAB 2

PEMBAHASAN

A. Macam-macam pelanggaran etika akademik

Etika berasal dari kata “ethos” yang dalam bahasa latin di sebut “mores” yang berarti
moral. Sedangkan akademik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah(1) mengenai
(berhubungan dng) akademi: soal-soal ---(2) bersifat ilmiah; bersifat ilmu pengetahuan;
bersifat teori, tanpa arti praktis yg langsung: pelajaran yg diberikan terlalu --Etika adalah
teori tentang laku perbuatan manusia yang dipandang dari nilai baik dan buruk sejauh yang
dapat ditentukan oleh akal. Etika lebih banyak bersifat teori , moral dan lebih bersifat praktik.
Sedangkan akademik lebih bersifat ilmiah yaitu bersifat ilmu pengetahuan .

Adapun macam-macam pelanggaran etika akademik antaralain :1

1. Plagiarisme
Secara sederhana, plagiasi adalah tindakan mengakui (sengaja atau
tidak sengaja) suatu hasil karya, padahal bukan karya sendiri atau merupakan
karya orang lain. Pelaku plagiat dinamakan plagiator.
2. Redundant publication
Redundant publications, multiple publication, duplicate multiple
publication, or overlapping multiple publication (Publikasi ganda) Merupakan
sebuah pelanggaran etika karya ilmiah, jika sebuah karya diterbitkan atau
dipublikasikan di dua berkala yang berbeda atau di satu berkala ilmiah dengan
dua waktu yang berbeda. Tetap merupakan pelanggaran, walaupun redaksinya
berbeda namun substansinya tetap sama. Prinsipnya tidak boleh ada dua karya
yang identik pada dua terbitan yang berbeda (baik tempat maupun waktunya).
3. Fabricated data
Data fabrication (Pemalsuan data) Pemalsuan atau pengurangan atau
penambahan data yang tidak dapat dipertanggungjawabkan merupakan
pelanggaran etika karya ilmiah.

1
https://idaharyanipasulle.files.wordpress.com/2015/06/2-kode-etik-kti.pdf

5 |Pelanggaran Etika Akademik


Walaupun secara teknis, penulis dapat saja meminta bantuan teknisi atau
statistikawan, namun penulis tetap bertanggungjawab atas keaslian data yang
disajikan, termasuk hasil pengolahannya.

4. Multiple submission
Multiple Submission (Pengajuan ganda) Adalah merupakan tindakan
pelanggaran kode etik KTI bila seseorang menulis dan menyampaikan tulisan
yang sama pada beberapa terbitan yang berbeda, bahkan termasuk dalam
beberapa kali presentasi yang berbeda forumnya.
Ada kalanya karena alasan masih tidak pastinya diterima atau ditolak pada
suatu berkala ilmiah, seorang penulis menggunakan strategi mengirim naskah
yang sama pada beberapa berkala ilmiah. Tindakan ini tidaklah dibenarkan.
Selain itu, jika ternyata terbit di dua berkala yang berbeda, maka sangat jelas
telah melakukan plagiarisme satu naskah terhadap naskah yang lain.
5. Claiming untrue, distorted or non-existent results
Claiming untrue, distorted or non-existent results (Klaim yang tidak
sesuai fakta) Termasuk pula pada pelanggaran etika KTI, bila seorang penulis
mengklaim suatu hasil namun tidak sepenuhnya benar berdasarkan fakta atau
bukti yang diperoleh. Kadang-kadang hal ini mungkin saja terjadi karena
kesalahan dalam analisis dan peyimpulannya.
6. Improper author contribution
Improper author contribution (kontribusi penulis yang tidak signifikan)
Merupakan pelanggaran etika KTI bila seorang penulis sebenarnya tidak
memiliki kontribusi yang ilmiah terhadap karya ilmiah tersebut. Tidak boleh
karena hanya memiliki peran sebagai reviewer, seseorang dapat dipasang
sebagai penulis dalam suatu karya tulis ilmiah.
7. Improper use of human subjects & animals in research
Improper use of human subjects & animals in research (penggunaan
manusia dan hewan yang tidak beretika) Manusia dan hewan memiliki etika
dalam penanganannya walaupun dalam lingkup penelitian sekalipun. Jadi,
misalnya dalam melakukan penelitian, kita “menyiksa” hewan apalagi
manusia, maka hal ini sudah merupakan pelanggaran etika karya ilmiah.

6 |Pelanggaran Etika Akademik


Ada beberapa hal yang mungkin menjadi penyebab terjadinya pelanggaran etika karya
ilmiah, antara lain:

1. Ketidaktahuan atas etika penulisan dan publikasi karya ilmiah

2. Ketidakhati-hatian dalam penulisan karya ilmiah.

3. Kecurangan dalam penulisan dan penerbitan karya ilmiah

4. Kemalasan dalam melakukan penelusuran bahan pustaka dan pengutipan sumber pustaka.

B. plagiarisme

Plagiat atau plagiarisme secara umum dipahami sebagai pengambilan tulisan yang
berisi gagasan orang lain yang diakui, baik secara ekplisit maupun implisit,sebagai buah
pikirannya sendiri.2Bagian dari karya yang diambil maupun bentuk pengakuannya sebagai
karyanya sendiri, yang diambil maupun bentuk pengakuannya sebagai karyanya sendiri, yang
diekspresikan dengan media tulisan.Lazimnya diungkapkan dalam bentuk buku atau karya
tulis, yaitu seabagai ciptaan yang menurut UU Hak Cipta dilindungi, terutama untuk
mengamankan manfaat ekonomi berdasarkan eksklusifitas hak moonopoli yang melekat pada
ciptaan. Sementara itu, penilaian bahwa plagiarisme merupakan pelanggaran Hak Cipta juga
secara tegas dinyatakan oleh the World Intellectual Property Organization/WIPO , dalam
glossary tahun 1980, sebagai berikut:3

“Generally understood as the act offering or presenting as one’s own the work of
another, wholly or partly, in a more or less altered from or context. The person so
doing is called a plagiarist; he is guilty of deception and, in the case of works
protected by copyright, also of infringement of copyright”.

Definisi WIPO menekankan satu syarat normative, bahwa pelanggaran Hak Cipta
terjadi bila ciptaan yang diplagiat merupakan karya yang dilindungi Hak Cipta. Persyaratan
ini secara implisit mengindikasikan norma sebaliknya bahwa apabila karya yang diplagiat
merupakan ciptaan public domain, maka plagiarisme yang dilakukan itu bukan merupakan
tindakan pelanggaran Hak Cipta. Interpretasi ini perlu dikonfirmasi mengingat tindakan
plagiarism seperti itu betapapun merupakan tindak pelanggaran Hak Moral pencipta, yang

2
Soelistyo.henry, Plagiarisme, (Yogyakarta:PT KANISIUS,2011) hal 23
3
WIPO, 1980, WIPO Glossary of Terms Laws of Copyright and Neighboring Rights, hal 192

7 |Pelanggaran Etika Akademik


dibeberapa negara perlindungan hukumnya tidak mengenal batas waktu.Artinya bersifat
abadi atau perpetual.

Bentuk-bentuk tindakan plagiarisme itu sendiri ada beberapa macam , dari hasil
penelitian yang intensif , Julissar menyimpulkan beberapa macam plagiarisme antara lain:

1. Penggunaan ide atau gagasan orang lain dalam suatu karya tulis tanpa
mengemukakan identitas sumbernya
2. Penggunaan atau pengutipan kata-kata atau kalimat orang lain dalam suatu
karya tulis tanpa memberi tanda kutip dan/atau mengemukakan identitas
sumbernya
3. Penggunaan uraian, ungkapan, atau penjelasan orang lain dalam suatu karya
tulis tanpa memberi tanda kutip dan/atau mengemukakan identitas sumbernya
4. Penggunaan fakta (data,informasi) milik otang lain dalam suatu karya tulis
tanpa mengemukakan sumbernya
5. Mengganti identitas penulis dari karya tulis oranng lain sehingga seolah-olah
menjadi miliknya.4

Dengan ungkapan yang berbeda namun lebih rinci, Felicia Utorodewo 5 memasukkan
beberapa bentuk tindakan berikut sebagai tindakan plagiarisme :

 Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri


 Mengakui gagasan orang lain sebagai pemikiran sendiri
 Mengakui temuan orang lain ssebagai kepunyaan sendiri
 Mengakui karya kelompok sebagai kepunyaan atau hasil sendiri
 Menyajikan tulisan yang sama dalam kesempatan yang berbeda tanpa
menyebut asal-usulnya
 Meringkas dan memparafrase (mengutip tidak langsung) tanpa
menyebutkan sumbernya, dan
 Meribgkas dan memparafrasekan dengan menyebut sumbernya, tetapi
rangkaian kalimat dan pilihan katanya masih terlalu sama dengan
sumbernya.

4
Ibid.
5
Felicia Utorodewo, Bahasa Indonesia:Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah, (Jakarta:Lembaga Penerbit
FEUI,2011)

8 |Pelanggaran Etika Akademik


Adapun faktor-faktor penyebab tindakan plagiarisme itu ada karena salah satunya
lemahnya Etika Akademik , kemudian adanya Kohesi dengan penegak hukum dan satu lagi
lemahnya mekanisme filtering orisinalitas.

C. Sanksi terkait pelanggaran plagiarisme dan pelanggaran etika akademik

Hukum tentang Hak Cipta telah diatur dalam UU No.19 Th. 2002 yang berisikan 1-18
pasal . dalam pasal 12 bagian keempat ayat 1 ada beberapa ciptaan yang dilindungi antara
lain ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan , seni dan sastra yang mencakup :6

a) Buku, program komputer, pamflet, perwajahan (lay out) karya tulis yang
diterbitkan, dan semua hasil karya tulis lain;
b) Ceramah, kuliah, pidato, dan ciptaan lain yang sejenis dengan itu;
c) Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan;
d) Lagu atau musik dengan atau tanpa teks;
e) Drama atau drama musikal, tari, koreografi, pewayangan, dan pantomim;
f) Seni rupa dalam segala bentuk seperti seni lukis, gambar, seni ukir, seni
kaligrafi, seni pahat, seni patung, kolase, dan seni terapan;
g) Arsitektur;
h) Peta;
i) Seni batik;
j) Fotografi;
k) Sinematografi;
l) Terjemah, tafsir, saduran, bunga ramapi, database, dan karya lain dari hasil
pengalih wujudan

Pada pasal 12 juga nomor 3 dijelaskan bahwa “perlindungan sebagaimana dimaksud


pada ayat 1 dan ayat 2, termasuk juga semua ciptaan yang tidak atau belum diumumkan,
tetapi sudah merupakan suatu bentuk kesatuan yang nyata, yang memungkinkan perbanyakan
hasil karya itu”.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI no. 17 Tahun 2010 tentang sanksi bagi orang yang
melanggar etika akademik yaitu :

Pasal 12

6
Redaksi Sinar Grafika, Undang-undang HAKI(Hak Atas Kekayaan Intelektual), (Jakarta:Sinar Grafika, 2003) hal
7

9 |Pelanggaran Etika Akademik


 Bagi mahasiswa yang terbukti melakukan pelanggaran sebagaimana dimaksudkan
dalam pasal 10 ayat (4), secara berurutan dari yang paling ringan sampai dengan yang
paling berat :
1. Teguran
2. Peringatan tertulis
3. Penundaan pemberian sebagai hak mahasiswa
4. Pembatalan nilai satu atau beberapa mata kuliah yang diperoleh mahasiswa
5. Pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai mahasiswa atau;
6. Pembatalan ijazah apabila mahasiswa telah lulus dari suatu program
 Sanksi bagi dosen/peneliti/tenaga kependidikan yang terbukti melakukan pelanggaran
sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 11 ayat (6) secara berurutan dari yang paling
ringan sampai dengan yang paling berat
1. Teguran
2. Peringatan tertulis
3. Penundaan pemberian hak dosen/peneliti/tenaga kependidikan
4. Penurunan pangkat dan jabatan akademik/fungsional
5. Pencabutan hak untuk diusulkan sebagai guru besar/profesor/ahli
peneliti/tenaga kependidikan
6. Pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai dosen/peneliti/tenaga
kependidikan
7. Pembatasan ijazah yang diperoleh dari perguruan tinggi yang bersangkutan.

10 |Pelanggaran Etika Akademik


BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

Jadi , dapat disimpulkan bahwa etika adalah moral sedangkan akademik adalah
hubungan keterkaitan tentang ilmu pengetahuan. Macam-macam etika akademik itu sendiri
antara lain plagiarisme, publikasi data, pemalsuan data, pengajuan ganda, klaim yang tidak
sesuai fakta, kontribusi penulis yang tidak signifikan, penggunaan manusia dan hewan yang
tidak beretika yang telah dijelaskan di atas. Selain itu juga ada beberapa faktor yang
mempengaruhi antara lainKetidaktahuan atas etika penulisan dan publikasi karya ilmiah,
ketidakhati-hatian dalam penulisan karya ilmiah, kecurangan dalam penulisan dan penerbitan
karya ilmiah, kemalasan dalam melakukan penelusuran bahan pustaka dan pengutipan
sumber pustaka. Dan sanki untuk pelanggaran etika akademik dapat berupa peringatan
sampai dengan yang paling berat adalah pembatalan ijazah atau pemberhentian secara tidak
hormat.

DAFTAR PUSTAKA

Rumangsih.endang dkk, 2017, Bahasa Indonesia Bahasa Bangsaku, (Semarang:


Pusat Pengembangan Bahasa UIN Walisongo)

https://idaharyanipasulle.files.wordpress.com/2015/06/2-kode-etik-kti.pdf

Soelistyo.henry, 2011, Plagiarisme, (Yogyakarta:PT KANISIUS)


WIPO, 1980, WIPO Glossary of Terms Laws of Copyright and Neighboring Rights

Felicia Utorodewo, 2011, Bahasa Indonesia:Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah,


(Jakarta:Lembaga Penerbit FEUI,)

http://www.unpad.ac.id/pembelajaran/sanksi-akademik/sanksi-pelanggaran/

Redaksi Sinar Grafika, Undang-undang HAKI(Hak Atas Kekayaan Intelektual),


(Jakarta:Sinar Grafika, 2003)

11 |Pelanggaran Etika Akademik

Anda mungkin juga menyukai