Anda di halaman 1dari 5

2.

1 Understanding Market Opportunities


1. Analisis Pasar
a. Analisis SWOT
Dalam dinamika persaingan suatu industri, strategi pemasaran yang dilakukan
oleh suatu perusahaan harus disesuaikan tidak hanya pada sasaran konsumen saja,
akan tetapi juga pada para pesaing yang juga mengincar pangsa pasar yang ada.
Sebelum menetapkan strategi, perusahaan hendaknya lebih dulu melakukan analisis
SWOT. Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu
organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi
dan program kerja. Analisis internal meliputi penilaian terhadap faktor kekuatan
(strength) dan kelemahan (weakness). Sementara, analisis eksternal mencakup faktor
peluang (opportunity) dan tantangan (threat).
Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau
proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal, yang mendukung dan
yang kurang mendukung, dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat
diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi
keempat faktornya, di mana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths)
mampu mengambil keuntungan dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana
cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan dari peluang
(opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu
menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara
mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats)
menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru. Berikut ini dipaparkan
analisis SWOT pada perusahaan Dunkin’Donuts :

1. Strenght
 Nama merek yang kuat, diakui di seluruh dunia
 Loyalitas merek di antara pelanggan
 Populer untuk sejumlah produk roti seperti kue
kering, bagel, muffin, biskuit, dll. Dan minuman
panas seperti kopi, teh
 Tempat yang ideal untuk sarapan dan kopi
 Cara inovatif untuk mempertahankan pelanggan
dengan menerbitkan kupon dan diskon
 Lantai waralaba di seluruh dunia berjumlah 10.000
lokasi di 32 negara
 Salah satu yang paling berpengalaman di industri
 Hubungan dengan tim olahraga utama
 Strategi pemasaran dan periklanan yang efektif
2. Weakness
 Kurangnya farian donuts sehingga pelanggan bosan
 Tidak mengikuti jaman seperti delivery tidak ada
3. Opportunity
 Membuka kesempatan orang untuk berwaralaba franchise
 Donat dengan konsep, bentuk dan rasa yang mirip dengan gerai donat
AS
 Dari sisi harga Dankin cukup kompetitif memakai strategi experiential
marketing lewat konsep open kitchen-nya
 Meningkatkan jangkauannya melalui pemasaran online yang efektif
4. Threats
 Pelayanan dari karyawan yang perlu ditingkatkan
 

 Gerai dengan konsep seperti Dankin Donut’s sudah banyak


 Banyak jenis perusahaan waralaba sejenis yang mulai berkembang
 
b. Analisis Porter

2.1 T
H
R
E

2.3 B 2.4 RI 2.2 B


V
A A
A
R R
L
G G

2.5 T
H
R
E

1. Bargaining power of buyers


Pembeli tentunya pasti akan memegang pearanan besar dalam kegiatan
jual-beli, namun di sini lebih mengarah kepada pilihan pembeli terhadap produk
yang ada, Ada kondisi dimana pembeli hanya bisa membeli produk pada
perusahaan ini (hal ini menggambarkan High Buyers’ Power), ada juga jika
pembeli punya banyak pilihan untuk membeli produk yang sama produksi
perusahaan lain karena ada banyak jenis dijual di pasaran (hal ini
menggambarkan High Buyers’ Power).Customer loyalty juga termasuk dalam
dalam sisi ini. Pembeli yang sudah loyal tentu akan sepenuhnya melakukan jual-
beli hanya produk tersebut, akan menciptakan kondisi Low Buyers’ Power.
Konsumen produk Dunkin’Donuts memiliki pilihan yang begitu beragam
tentang varian rasa yang ditawarkan oleh Dunkin’Donuts tentunya dengan varian
harga yang berbeda pula. Harga yang ditawarkan masih terjangkau oleh konsumen
dan produk Dunkin’Donuts ini ditetapkan dengan harga yang layak. Namun untuk
tetap meningkatkan penjualan bisa dijalankan program diskon atau promosi.
2. Bargaininng Power of Suppliers/ Suppliers’ Power
Seberapa besar perusahaan ini membutuhkan atau ketergantungan pada
suppliernya. Ada bahan baku yang mungkin bisa dibeli dengan supplier mana saja
(hal  ini menggambarkan Low Supplier’ Power). Ada juga bahan baku yang hanya
bisa dibeli oleh supplier tertentu, atau dalam konteks perusahaan besar, tentunya
sudah mempunyai kerja sama dengan supplier tertentu dengan harga yang berbeda
dari pasaran karena produksi skala besar, jadi jika ada masalah dengan supplier
tersebut akan membuat proses produksi terhambat karena sudah tergantung
dengan supplier tersebut (hal ini menggambarkan High Supplier’ Power).
Bahan Baku dalam pembuatan Dunkin Donuts berasal langsung dari bebrapa
pemasok yang sudah terpercaya dan dengan kualitas bahan baku yang bagus serta
harga yang terjangkau. Dengan banyaknya gerai Dunkin’Donat diseluruh wilayah
yang di Indonesia mungkin Dunkin’Donuts bisa mempertimbangkan alternative
pemasok yang lebih dekat di setiap gerai nya.
3. Threat of New Entrants
New Entrants yang dimaksud adalah kelompok yang membuat bisnis sama
seperti yang yang sudah ada ini. Ada kondisi dimana sebuah bisnis baru yang
sedang booming terus bertambah di pasaran karena untuk membuat bisnis seperti
itu cukup mudah (hal ini menggambarkan High Thread of New Entrants). Selain
itu juga ada kondisi dimana sebuah bisnis hanya bisa dilakukan oleh perusahaan-
perushaan tertentu. Ada berbagai macam factor yg ada, bisa karena resiko yang
terlalu tinggi, perlunya tingkat keahlian tinggi, dan faktor-faktor lainnya (hal ini
menggambarkan Low Thread of New Entrants).
Untuk mengatasi masuknya sejumlah perusahaan sebagai pendatang baru
didalam industri, Dunkin’Donuts dapat melakukan peningkatan pelayanan
terhadap pembeli, dan bisa juga memunculkan produk baru untuk ditawarkan
kepada konsumen. Disamping itu, Dunkin’Donuts dapat membangun merek yang
kuat diantara para kelompok konsumennya yang mana dapat membangun basis
pelanggan yang setia.
4. Threat of Substitute Product or Services
Sebuah produk maupun jasa, apakah memungkinkan untuk digantikan
dengan yang lain atau tidak. Dalam konteks ini, pengganti adalah barang atau jasa
yang berbeda tetepi dapat mengisi ketidakhadiran barang atau jasa utama yang
dibutuhkan.
Saat ini, telah terdapat beberapa bisnis lain yang juga menyajikan
makanan ringan dengan konsep kafe. Untuk menghadapi situasi
ini, Dunkin’Donuts memiliki varian produk lain selain donut, yaitu premium
beverages  dan cemilan lainnya. Tidak menutup kemungkinan bahwa
Dunkin’Donuts dapat melakukan inovasi dan meluncurkan produk baru yang
tetap sesuai dengan core business-nya saat ini.
5.Rivalry Among Existing Competitor
Dalam sebuah pasar, pasti ada beberapa  produk atau jasa sejenis yang
bersaing mendapatkan pelanggan. Tinggi rendahnya persaingan yang akan
dianalisis. Persaingan tentu akan tinggi jika ada banyak perusahaan dalam industri
yang sama, tetapi ada juga perusahaan yang menguasai sebuah industri.
Persaingan perusahaan dengan jenis yang sama didalam satu industry, dalam
hal ini yaitu Dunkin’Donuts dengan JCO. Donuts, Starbucks, dan pesaing lainnya.
Solusi untuk mengatasi ini yaitu dengan meningkatkan kreativitas, inovasi, dan
meningkatkan ekuitas merek untuk mendapatkan pelanggan setia.

Anda mungkin juga menyukai