Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana Pola Kegiatan
Perekonomian.
1
http://rissinatasumanda.blogspot.co.id/2015/03/pola-kegiatan-sistem-perekonomian.html?m=1
1
BAB 2 PEMBAHASAN
Diawal peradaban manusia yang menjadi inti perhatian ekonomi yang dihadapi adalah
bagaimana memenuhi kebutuhan kehidupannya.2 Hal ini dilakukan dengan mengusahakan
kegiatan ekonomi seperti bercocok tanam (petani) dan mengambil yang ada di alam sekitar
dengan perburuan (nelayan). Ketika ditemukan ketidakmampuan dalam mengusahakan
kebutuhan itu sendiri, untuk saling melengkapi kekurangan pangan dan bahan yang tidak tersedia
tersebut, mereka saling tukar menukar barang kebutuhan dengan barang milik orang lain, cara ini
dikenal dengan cara Barter.
2
Dr. Suhardi, S.E, M.M, Pengantar Ekonomi Mikro, Gava Media : Hal 16-18
2
2.2 SIKLUS KEGIATAN EKONOMI
Pada perdagangan dan spesialisasi pekerjaan di atas bila dijabarkan, kita akan dapat
melihat bagaimana terjadinya aliran barang dan uang dalam suatu perekonomian yang sekaligus
membentuk pasar, baik pasar barang atau jasa atau faktor produksi. Dimisalkan pemerintah atau
kerajaan belum ada dan kalaupun sudah ada tetapi tidak ikut melakukan campur tangan di dalam
kegiatan perekonomian, maka sirkulasi aliran uang dan barang dapat disederhanakan menjadi
empat sektor/bidang: Sektor Rumah Tangga – Sektor Perusahaan (yang menghasilkan
barang/jasa/spesialisasi) – Sektor Pasar Barang/Jasa – Sektor Produksi.
Rumah tangga juga menyerahkan tenaganya (tenaga kerja) kepada perusahaan (dapat
juga berupa faktor produksi lainnya seperti tanah atau peralatan untuk disewakan atau dijual ke
sektor perusahaan). Sebagai imbalannya, perusahaan akan membayar upah atau gaji untuk rumah
tangga yang telah bekerja padanya, atau biaya sewa tanah atau alat yang digunakan oleh
perusahaan tadi. Di perusahaan akan mendapat uang pula dari menjual barang atau jasa yang
telah diproduksinya ke sektor rumah tangga yang telah membeli barang/jasa dari perusahaan itu.
3
Siklus kegiatan ekonomi terbagi 4 sektor yaitu:
1. Sektor Rumah Tangga: Memiliki faktor-faktor produksi berupa Tenaga Kerja, Tanah,
Teknologi, Modal, Uang.
2. Sektor Perusahaan: Memproduksi barang atau jasa. Memerlukan Bahan Baku, Modal,
Tenaga Kerja, Tanah.
3. Sektor Pasar Faktor Produksi: Pasar untuk menjual atau menyewakan faktor-faktor
produksi, dalam menghasilkan barang dan jasa.
4. Sektor Pasar Barang atau Jasa: Pasar tempat penjualan barang atau jasa yang dihasilkan
sektor perusahaan. Masing – masing sektor saling berinteraksi yang dapat dijelaskan
sebagai berikut:
a. Pasar barang atau jasa menyediakan segala bentuk barang atau jasa untuk keperluan
rumah tangga.
b. Rumah tangga mengeluarkan dananya untuk mendapatkan berupa barang atau jasa
yang diperlukan.
c. Perusahaan melalui proses produksi menghasilkan segala bentuk barang atau jasa
yang dijual pada pasar barang atau jasa untuk keperluan rumah tangga.
d. Perusahaan menerima imbalan dari penjualan barang atau jasa yang dihasilkan.
e. Pasar faktor produksi menyediakan segala bentuk kebutuhan perusahaan (Tenaga
Kerja, Modal, Tanah, Uang).
f. Perusahaan mengeluarkan biaya (Membeli atau Menyewa) untuk memperoleh faktor
produksi.
g. Rumah tangga menyediakan faktor produksinya (Tenaga Kerja, Tanah, Modal, Uang)
kepasar-pasar faktor produksi.
h. Rumah tangga menerima penyewaan atau penjualan dari faktor produksinya.
Mengingat tidak selamanya seluruh penerimaan rumah tangga dari faktor produksi itu
akan dibelanjakan untuk konsumsi barang atau jasa secara keseluruhan, sama halnya juga
penerimaan dari perusahaan, tidak selamanya seluruh penerimaan dari perusahaan itu akan
dihabiskannya untuk kegiatan produksi secara keseluruhan, maka dari selisih kelebihan
penerimaan yang terjadi itu (baik kelebihan dari perusahaan atau kelebihan dari rumah tangga),
akan disisihkan dalam bentuk tabungan. Penyisihan dalam bentuk tabungan ini biasanya akan
dilakukan melalui lembaga keuangan seperti perbankan. Maka diperlukan tambahan sektor lagi,
yaitu Sektor Keuangan (bank).
Pada kegiatan perekonomian ini juga, diperlukan perannya pemerintah sebagai pengawas
dalam kegiatan ekonomi, agar tercipta suatu iklim yang kondusif, baik sektor rumah tangga,
maupun sektor perusahaan dan juga sektor keuangan dapat diperlakukan dengan cara yang wajar
dan tidak merugikan masyarakat secara keseluruhan.3 Peranan dari pemerintah lainnya adalah
3
Ibid, Hal 18-19
4
sebagai penarik pajak dalam melakukan kebijakan fiskal, yang fungsinya untuk membangun
sarana atau prasarana infrastruktur, maka sektor pemerintahan juga diperlukan.
Selain dari itu, sektor luar negri yang terkait dengan kegiatan ekspor impor serta
pinjaman luar negri atau menyisihkan dananya keluar negri juga dibutuhkan. Sehingga dapat
diperluas secara makro ekonomi, yaitu dengan menambahkan sektor keuangan, pemerintah dan
luar negri, yang lengkapnya dapat dilihat digambar 2.3 berikut ini
Pelaku Ekonomi adalah individu atau lembaga yang terlibat dalam proses kegiatan
ekonomi (Baik Produksi, Distribusi maupun Konsumsi) sebagai tanggapan terhadap dorongan
keinginan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kegiatan untuk mmemenuhi
5
kebutuhan yang tidak terbatas dengan alat pemuas yang terbatas menimbulkan masalah bagi
manusia. Pemecahan masalah itu dilihat dari tindakan dan prilakunya yang sangat komplek dari
prilaku individu atau lembaga dalam hubungan –hubungannya yang lazim terjadi diantara
mereka. Secara umum pelaku kegiatan ekonomi dibagi menjadi 3 yaitu:
C. PEMERINTAH
6
2.4 SISTEM EKONOMI
Secara garis besar sistem pengaturan kegiatan ekonomi (Sistem Ekonomi) dapat dibagi
dalam 3 bentuk, yaitu Sistem Ekonomi Pasar, Terpimpin (perencanaan pusat) dan Sistem
Ekonomi Campuran.
Muncul kesenjangan yang besar antar yang kaya dan miskin karena sulit untuk
melakukan pemerataan pendapatan.
Cenderung terjadi eksloitasi kaum buruh oleh pemilik modal.
Munculnya monopoli yang merugikan masyarakat.
Sering terjadi gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi sumber daya
oleh individu.
Kebebasan yang tidak terbatas, akan menindas golongan tertentu.
Kegiatan ekonomi sangat tidak stabil keadaannya.
4
Ibid, Hal 21-23
7
menciptakan efesiensi yang tinggi. Sebagai upayanya pemerintah akan mendirikan
lembaga perencanaan ekonomi yang berada dipusat.
5
Ibid, Hal 23-24
8
Kelemahan dari Sistem Ekonomi Campuran adalah:
Sulit menentukan batas antara kegiatan ekonomi yang seharusnya dilakukan oleh
Pemerintah dan Swasta.
Sulit menentukan batas antara sumber-sumber produksi yang dapat dikuasai oleh
swasta dan pemerintah.
Dalam mempelajari ilmu ekonomi, ada beberapa prinsip dasar yang perlu dipahami
dalam berekonomi. Prinsip itu kemudian akan menjadi dasar pengambilan keputusan tiap
individu, masyarakat/Negara secara keseluruan.6
Contoh: jika pendapatan yang kita dapat digunakan untuk membeli handphone maka
kita kehilangan untuk membeli kamera.
Prinsip 2: Biaya
Biaya adalah apa yang anda korbankan untuk memperoleh sesuatu. Biaya adalah
salah satu dasar yang pertama untuk dilihat, ketika kita akan melakukan suatu
keputusan dalam memilih.
9
melahirkan manfaat yang lebih banyak (insentif). Reaksi terhadap insentif,
mendorong setiap individu berbuat dan melakukan pilihan yang lebih
menguntungkan, seperti misalnya harga karet naik, maka otomatis para petani akan
menanam karet karena berharap pada nilai lebih insentif dari menjual karet, bukan
barang lain.
7
Ibid, Hal 26-28
10
monpoli dengan harapan distribusi pendapatan yang merata dan kesejahteraan
masyarakatnya meningkat.
Prinsip 10: Masyarakat Menghadapi Trade Off Jangka Pendek Antara Inflasi
Dan Pengangguran
Trade Off antara inflasi dan pengangguran ini muncul karena sebagian harga
lamban menyesuaikan diri. Kondisi seperti ini akibat dari kebijakan pemerintah untuk
mengurangi jumlah uang yang beredar yang berdampak pada berkurangnya daya beli
masyarakat. Disisi lain penurunan harga tidak berjalan dengan cepat. Kondisi ini akan
mendorong perusahaan-perusahaan mengurangi jumlah produksinya, atau
berkurangnya minat masyarakat untuk berinvestasi, yang tentunya dalam jangka
pendek akan mendorong pertumbuhan pengangguran. Trade Off ini diyakini hanya
berlaku sementara atau dalam jangka pendek, namun dalam kenyataannya kejadian
ini dapat berlaku dalam jangka panjang.
8
Ibid, Hal 28-30
11
2.6 KEJANGGALAN DALAM MENGANALISIS
9
Ibid, Hal 30-31
12
Ini memperingatkan bahwa apa yang bagus untuk perseorangan, tidak otomatis
bagus untuk banyak orang (Kekeliruan Komposisi).
BAB 3 PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa secara garis besar sistem
perekonomian dibagi menjadi: Sistem Ekonomi Pasar, Sistem Ekonomi Terpimpin dan
Sistem Ekonomi Campuran.
3.2 SARAN
13
Daftar Pustaka
- Sumanda, Rissinata. (2015). Pola Kegiatan sistem Perekonomian,
http://rissinatasumanda.blogspot.co.id/2015/03/pola-kegiatan-sistem-
perekonomian.html?m=1, (diakses tanggal 13 September 2017)
- Suhardi. (2016). Pengantar Ekonomi Mikro, Gava Media, Jakarta
14