Anda di halaman 1dari 14

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG1


Secara garis besar sistem ekonomi dapat dibedakan menjadi 3 bentuk, yaitu Ekonomi Pasar,
Ekonomi Campuran dan Ekonomi Perencanaan Pusat. Sebagian besar Negara yang ada
di dunia ini menggunakan sistem ekonomi campuran yaitu sistem perekonomian pasar yang
disertai campur tangan pemerintah dalam mengatur ekonomi. Oleh karena itu sistem
ekonomi campuran adalah sistem ekonomi yang dipraktekkan di banyak Negara, termasuk
Negara kita. Maka ciri-ciri dan corak kegiatan dari sistem ekonomi tersebut perlu dikenal
dengan sebaik-baiknya. Hal tersebut bermanfaat untuk dapat melihat bagaimana suatu
perekonomian yang kita kenal sehari-hari berfungsi dan menjalankan kegiatannya. Pelaku
utama dalam kegiatan ekonomi dalam suatu masyarakat yaitu:
1. Interaksi antar pelaku kegiatan ekonomi dalam sistem pasar.
2. Kebaikan dan Keburukan sistem pasar.
3. Peranan pemerintah dalam memperbaiki efisiensi sistem pasar.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa pokok kegiatan perekonomian?
2. Apa tujuan campur tangan pemerintah?
3. Siapa saja pelaku kegiatan ekonomi?
4. Bagaimana sirkulasi aliran pendapatan?
5. Bagaimana cara mengatasi kejanggalan dalam menganalisis sistem ekonomi?

1.3 TUJUAN PENULISAN

Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana Pola Kegiatan
Perekonomian.

1
http://rissinatasumanda.blogspot.co.id/2015/03/pola-kegiatan-sistem-perekonomian.html?m=1

1
BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 UANG DALAM PERDAGANGAN DAN SPESIALISASI PEKERJAAN

Diawal peradaban manusia yang menjadi inti perhatian ekonomi yang dihadapi adalah
bagaimana memenuhi kebutuhan kehidupannya.2 Hal ini dilakukan dengan mengusahakan
kegiatan ekonomi seperti bercocok tanam (petani) dan mengambil yang ada di alam sekitar
dengan perburuan (nelayan). Ketika ditemukan ketidakmampuan dalam mengusahakan
kebutuhan itu sendiri, untuk saling melengkapi kekurangan pangan dan bahan yang tidak tersedia
tersebut, mereka saling tukar menukar barang kebutuhan dengan barang milik orang lain, cara ini
dikenal dengan cara Barter.

Setelah perekonomian makin berkembang dan semakin majunya peradaban manusia,


manusia di zaman itu mulai berpikir cara baru untuk bertukar barang selain dengan cara barter,
karena barter dianggap tidak efisien, apalagi transaksi dilakukan dalam skala besar, akan sulit
menentukan nilai komuditi yang akan dipertukarkan, maka dibuatlah uang sebagai alat tukar
yang sah. Dengan adanya uang maka langkah yang harus dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu barang menjadi lebih sederhana. Mereka cukup bekerja secara khusus
dibidangnya masing-masing (spesialisasi), lalu menjual hasil produksinya ke pasar dan
mendapat uang. Dengan menggunakan uang yang mereka hasilkan, orang tersebut juga dapat
membeli kebutuhan mereka dengan uang. Cara ini dikenal dengan cara Perdagangan. Uang
dijadikan sebagai alat tukar menukar dalam memperlancar perdagangan tersebut.

Gambar 2.1 Uang dalam perdagangan dan spesialisasi

2
Dr. Suhardi, S.E, M.M, Pengantar Ekonomi Mikro, Gava Media : Hal 16-18

2
2.2 SIKLUS KEGIATAN EKONOMI

Pada perdagangan dan spesialisasi pekerjaan di atas bila dijabarkan, kita akan dapat
melihat bagaimana terjadinya aliran barang dan uang dalam suatu perekonomian yang sekaligus
membentuk pasar, baik pasar barang atau jasa atau faktor produksi. Dimisalkan pemerintah atau
kerajaan belum ada dan kalaupun sudah ada tetapi tidak ikut melakukan campur tangan di dalam
kegiatan perekonomian, maka sirkulasi aliran uang dan barang dapat disederhanakan menjadi
empat sektor/bidang: Sektor Rumah Tangga – Sektor Perusahaan (yang menghasilkan
barang/jasa/spesialisasi) – Sektor Pasar Barang/Jasa – Sektor Produksi.

Rumah tangga juga menyerahkan tenaganya (tenaga kerja) kepada perusahaan (dapat
juga berupa faktor produksi lainnya seperti tanah atau peralatan untuk disewakan atau dijual ke
sektor perusahaan). Sebagai imbalannya, perusahaan akan membayar upah atau gaji untuk rumah
tangga yang telah bekerja padanya, atau biaya sewa tanah atau alat yang digunakan oleh
perusahaan tadi. Di perusahaan akan mendapat uang pula dari menjual barang atau jasa yang
telah diproduksinya ke sektor rumah tangga yang telah membeli barang/jasa dari perusahaan itu.

Gambar 2.2 Siklus Kegiatan Ekonomi (circular flow diagram) sederhana.

3
Siklus kegiatan ekonomi terbagi 4 sektor yaitu:

1. Sektor Rumah Tangga: Memiliki faktor-faktor produksi berupa Tenaga Kerja, Tanah,
Teknologi, Modal, Uang.
2. Sektor Perusahaan: Memproduksi barang atau jasa. Memerlukan Bahan Baku, Modal,
Tenaga Kerja, Tanah.
3. Sektor Pasar Faktor Produksi: Pasar untuk menjual atau menyewakan faktor-faktor
produksi, dalam menghasilkan barang dan jasa.
4. Sektor Pasar Barang atau Jasa: Pasar tempat penjualan barang atau jasa yang dihasilkan
sektor perusahaan. Masing – masing sektor saling berinteraksi yang dapat dijelaskan
sebagai berikut:
a. Pasar barang atau jasa menyediakan segala bentuk barang atau jasa untuk keperluan
rumah tangga.
b. Rumah tangga mengeluarkan dananya untuk mendapatkan berupa barang atau jasa
yang diperlukan.
c. Perusahaan melalui proses produksi menghasilkan segala bentuk barang atau jasa
yang dijual pada pasar barang atau jasa untuk keperluan rumah tangga.
d. Perusahaan menerima imbalan dari penjualan barang atau jasa yang dihasilkan.
e. Pasar faktor produksi menyediakan segala bentuk kebutuhan perusahaan (Tenaga
Kerja, Modal, Tanah, Uang).
f. Perusahaan mengeluarkan biaya (Membeli atau Menyewa) untuk memperoleh faktor
produksi.
g. Rumah tangga menyediakan faktor produksinya (Tenaga Kerja, Tanah, Modal, Uang)
kepasar-pasar faktor produksi.
h. Rumah tangga menerima penyewaan atau penjualan dari faktor produksinya.

Mengingat tidak selamanya seluruh penerimaan rumah tangga dari faktor produksi itu
akan dibelanjakan untuk konsumsi barang atau jasa secara keseluruhan, sama halnya juga
penerimaan dari perusahaan, tidak selamanya seluruh penerimaan dari perusahaan itu akan
dihabiskannya untuk kegiatan produksi secara keseluruhan, maka dari selisih kelebihan
penerimaan yang terjadi itu (baik kelebihan dari perusahaan atau kelebihan dari rumah tangga),
akan disisihkan dalam bentuk tabungan. Penyisihan dalam bentuk tabungan ini biasanya akan
dilakukan melalui lembaga keuangan seperti perbankan. Maka diperlukan tambahan sektor lagi,
yaitu Sektor Keuangan (bank).

Pada kegiatan perekonomian ini juga, diperlukan perannya pemerintah sebagai pengawas
dalam kegiatan ekonomi, agar tercipta suatu iklim yang kondusif, baik sektor rumah tangga,
maupun sektor perusahaan dan juga sektor keuangan dapat diperlakukan dengan cara yang wajar
dan tidak merugikan masyarakat secara keseluruhan.3 Peranan dari pemerintah lainnya adalah

3
Ibid, Hal 18-19

4
sebagai penarik pajak dalam melakukan kebijakan fiskal, yang fungsinya untuk membangun
sarana atau prasarana infrastruktur, maka sektor pemerintahan juga diperlukan.

Selain dari itu, sektor luar negri yang terkait dengan kegiatan ekspor impor serta
pinjaman luar negri atau menyisihkan dananya keluar negri juga dibutuhkan. Sehingga dapat
diperluas secara makro ekonomi, yaitu dengan menambahkan sektor keuangan, pemerintah dan
luar negri, yang lengkapnya dapat dilihat digambar 2.3 berikut ini

Gambar 2.3 Siklus Kegiatan Ekonomi (circular flow diagram) terbuka.

2.3 PELAKU EKONOMI

Pelaku Ekonomi adalah individu atau lembaga yang terlibat dalam proses kegiatan
ekonomi (Baik Produksi, Distribusi maupun Konsumsi) sebagai tanggapan terhadap dorongan
keinginan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kegiatan untuk mmemenuhi

5
kebutuhan yang tidak terbatas dengan alat pemuas yang terbatas menimbulkan masalah bagi
manusia. Pemecahan masalah itu dilihat dari tindakan dan prilakunya yang sangat komplek dari
prilaku individu atau lembaga dalam hubungan –hubungannya yang lazim terjadi diantara
mereka. Secara umum pelaku kegiatan ekonomi dibagi menjadi 3 yaitu:

A. RUMAH TANGGA (masyarakat)


1. Rumah Tangga keluarga sebagai Produsen
Rumah tangga keluarga (masyarakat) produsen merupakan pemilik faktor
produksi seperti Tanah, Tenaga Kerja, Keahlian dan Modal. Kegiatan produksi
yang dilakukan dalam rumah tangga produsen adalah menyediakan faktor
produksi yang dibutuhkan pelaku ekonomi lainnya. Dalam kegiatan ini rumah
tangga produsen mendapatkan penghasilan berupa uang.

2. Rumah Tangga keluarga sebagai Distribusi


Kegiatan dilakukan rumah tangga ini bertujuan untuk mendapatkan penghasilan.
Kegiatan ini dilakukan dengan membuka toko atau warung atau menjadi
pedagang asongan.
3. Rumah Tangga keluarga sebagai Konsumen
Ialah Rumah tangga pengguna atau yang paling sering melakukan kegiatan
konsumsi.

B. PERUSAHAAN ATAU SEKTOR USAHA


Adalah organisasi yang aktivasinya untuk menghasilkan berbagai jenis barang atau jasa
yang dibutuhkan oleh rumah tangga. Tujuannya adalah memperoleh keuntungan.

C. PEMERINTAH

Pemerintah berperan aktif sebagai pengawas dalam kegiatan ekonomi supaya


kegiatan rumah tangga dan perusahaan dapat dilakukan dengan cara yang wajar dan tidak
merugikan masyarakat secara keseluruhan serta tercipta suatu iklim yang kondusif.
Disamping pemerintah juga melakukan kegiatan produksi untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyatnya, seperti membangun sarana Transportasi, Pembangkit Listrik,
Institut Pendidikan, dan Jasa Perekonomiannya. Ini penting dalam mengembangkan
kegiatan–kegiatan ekonomi. Untuk membiayai pengeluaran pemerintah, pemerintah
mengenakan berbagai jenis pajak ke pada rumah tangga dan juga perusahaan, baik secara
langsung dipungut atau dibebankan (Pajak Langsung) seperti Pajak Bunga Bank, Pph,
Pbb, maupun Pajak Tak Langsung (pajak yang pembayarannya bisa dilimpahkan pada
pihak lain) seperti Pajak Penjualan, Pajak Pertambahan Nilai, PPNBN.

6
2.4 SISTEM EKONOMI

Secara garis besar sistem pengaturan kegiatan ekonomi (Sistem Ekonomi) dapat dibagi
dalam 3 bentuk, yaitu Sistem Ekonomi Pasar, Terpimpin (perencanaan pusat) dan Sistem
Ekonomi Campuran.

1. SISTEM EKONOMI PASAR


Adalah perekonomian yang kegiatannya dikendalikan sepenuhnya oleh interaksi antar
penjual dengan pembeli dipasar bebas. Pada sistem ekonomi pasar bebas ini, diyakini
pula dapat menciptakan efesiensi yang tinggi, karena dengan mekanisme pasar bebas,
perusahaan dan penjual memiliki kebebasan untuk menentukan produksi barang yang
dapat memperoleh keuntungan.

Kelebihan dari Sistem Ekonomi Pasar ini adalah:


 Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi.
 Setiap individu bebas memiliki sumber-sumber produksi .
 Munculnya persaingan untuk maju.
 Barang yang dihasilkan bermutu tinggi, karena barang yang tidak bermutu tidak
akan laku di pasar.
 Efesiensi dan efektifitas tinggi, karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas
motif mencari utang atau laba.

Kelemahan dari Sistem Ekonomi Pasar ini adalah:4

 Muncul kesenjangan yang besar antar yang kaya dan miskin karena sulit untuk
melakukan pemerataan pendapatan.
 Cenderung terjadi eksloitasi kaum buruh oleh pemilik modal.
 Munculnya monopoli yang merugikan masyarakat.
 Sering terjadi gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi sumber daya
oleh individu.
 Kebebasan yang tidak terbatas, akan menindas golongan tertentu.
 Kegiatan ekonomi sangat tidak stabil keadaannya.

2. SISTEM EKONOMI TERPIMPIN

Adalah sistem ekonomi yang kegiatannya diatur sepenuhnya oleh pemerintah.


Sistem ekonomi ini dikenal juga dengan sistem ekonomi perencanaan terpusat atau
Common Economic, sistem ini berarti pemerintah sepenuhnya menentukan corak
kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat. Dengan sistem ekonomi terpimpin ini,
maka alat-alat modal dikuasai dan miliki oleh pemerintah, sehingga diyakini akan

4
Ibid, Hal 21-23

7
menciptakan efesiensi yang tinggi. Sebagai upayanya pemerintah akan mendirikan
lembaga perencanaan ekonomi yang berada dipusat.

Kelebihan dari Sistem Ekonomi Terpimpin adalah:

 Pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran dan masalah


ekonomi lainnya.
 Pasar barang dalam negeri berjalan lancar.
 Pemerintah turut campur dalam hal pembentukan harga.
 Relatif lebih mudah untuk melakukan distribusi pendapatan.
 Jarang terjadi krisis ekonomi .

Kelemahan dari Sistem Ekonomi Terpimpin adalah:


 Mematikan inisiatif individu untuk maju.
 Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat.
 Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memiliki sumber daya.

3. SISTEM EKONOMI CAMPURAN5


Sistem Ekonomi Campuran adalah sistem ekonomi yang dikendalikan dan diawasi oleh
pemerintah tetapi masyarakat diberikan kebebasan untuk menentukan kegiatan-kegiatan
ekonomi yang ingin dijalankan.
Campur Tangan Pemerintah terbagi dalam 3 bentuk yaitu:
1) Mengatur dan mengawasi kegiatan ekonomi agar dijalankan dalam norma-norma
yang wajar atau Pemerintah membuat rule of the game (Aturan Main).
2) Melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi secara langsung, seperti membuat
Perusahaan Negara.
3) Memberlakukan kebijakan fiksal dan moneter tujuannya adalah agar
perekonomian berkembang pesat dan teratur tanpa mengalami masalah inflasi.

Kelebihan dari Sistem Ekonomi Campuran adalah:

 Adanya kebebasan berusaha dapat mendorong kreatifitas individu sesuai


kemampuannya.
 Hak milik individu atas sumber-sumber produksi diakui walaupun ada
pembatasan.
 Lebih mementingkan umum dari pada kepentingan golongan.

5
Ibid, Hal 23-24

8
Kelemahan dari Sistem Ekonomi Campuran adalah:

 Sulit menentukan batas antara kegiatan ekonomi yang seharusnya dilakukan oleh
Pemerintah dan Swasta.
 Sulit menentukan batas antara sumber-sumber produksi yang dapat dikuasai oleh
swasta dan pemerintah.

2.5 PRINSIP ILMU EKONOMI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Dalam mempelajari ilmu ekonomi, ada beberapa prinsip dasar yang perlu dipahami
dalam berekonomi. Prinsip itu kemudian akan menjadi dasar pengambilan keputusan tiap
individu, masyarakat/Negara secara keseluruan.6

Prinsip tersebut adalah Prinsip yang melandasi keputusan individu, prinsip


bagaimana orang-orang berinteraksi, dan prinsip bagaimana suatu perekonomian secara
keseluruhan bekerja.

A. PRINSIP YANG MELANDASI KEPUTUSAN INDIVIDU

Prinsip 1: Melakukan “Trade Off”


Prinsip Trade Off yang harus dilakukan dengan keterbatasan sumber daya yang
dimiliki. Seperti halnya keterbatasan income/pendapatan yang dimiliki setiap orang
selalu diiringi dengan keperluan/kebutuhan yang lebih dari pendapatannya.

Contoh: jika pendapatan yang kita dapat digunakan untuk membeli handphone maka
kita kehilangan untuk membeli kamera.

Prinsip 2: Biaya
Biaya adalah apa yang anda korbankan untuk memperoleh sesuatu. Biaya adalah
salah satu dasar yang pertama untuk dilihat, ketika kita akan melakukan suatu
keputusan dalam memilih.

Prinsip 3: Orang Rasional Berfikir Secara Bertahap


Istilah ini disebut dengan perubahan-perubahan marginal (marginal changes).
Dalam situasi tertentu kita akan dapat membuat keputusan terbaik, jika kita mau
berfikir secara bertahap. Keputusan terbaik adalah jika manfaat keputusan
marginalnya melebihi dari biaya marginalnya.

Prinsip 4: Kita Bereaksi Terhadap Insentif


Karena setiap keputusan yang diambil selalu diperhitungkan manfaat dikurangi
biaya, maka akan mendorong kita untuk melakukan pemilihan terhadap sesuatu yang
6
Ibid, Hal 24-26

9
melahirkan manfaat yang lebih banyak (insentif). Reaksi terhadap insentif,
mendorong setiap individu berbuat dan melakukan pilihan yang lebih
menguntungkan, seperti misalnya harga karet naik, maka otomatis para petani akan
menanam karet karena berharap pada nilai lebih insentif dari menjual karet, bukan
barang lain.

B. PRINSIP BAGAIMANA ORANG-ORANG BERINTERAKSI

Prinsip 5: Perdagangan Dapat Menguntungkan Semua Pihak7


Keterbatasan sumber daya yang dimiliki individu/masyarakat/Negara
menimbulkan konsekuensi terbatasnya produk barang/jasa yang dihasilkan oleh
individu/masyarakat lain. Konsekuensi ini membawa dampak pada pertukaran
barang/jasa antar individu/masyarakat/Negara yang satu dengan yang lainnya yang
disebut dengan perdagangan.
Dalam kaitannya dengan perdagangan ini dimungkinkan untuk memperoleh
barang/jasa yang tidak dimiliki sendiri atau kualitas dan harga yang lebih
rendah/murah dibandingkan dengan membuat sendiri. Kondisi ini akan mendorong
individual/masyarakat/Negara melakukan spesialisasi barang/jasa yang diproduksinya
agar lebih efisien, sehingga hasilnya akan maksimal.

Prinsip 6: Pasar Tempat Yang Baik Untuk Kegiatan Ekonomi


Perekonomian pasar (Market Economy) adalah suatu perekonomian yang
mengalokasikan sumber-sumber dayanya melalui proses keputusan terdesentralisasi
oleh sekian banyak perusahaan dari rumah tangga yang satu dengan yang lainnya
saling berinteraksi dipasar-pasar barang/jasa.

Prinsip 7: Pemerintah Ada Kalanya Dapat Memperbaiki Hasil Dalam


Mekanisme Pasar
Invicible hand biasa dapat mengarahkan pasar untuk mengalokasikan sumber
dayanya secara efisien. Namun ada kalanya tangan tak Nampak menjadi tidak
berfungsi. Pasar menjadi merugikan salah satu pihak yang berinteraksi dipasar atau
kepentingan masyarakat secara umum. Kejadian ini disebut dengan kegagalan pasar
(Market Failur). Kegagalan pasar biasanya diakibatkan oleh eksternality pasar,
contohnya adalah polusi yang diakibatkan perusahaan. Kuasa pasar (Market Power),
juga dapat menyebabkan kegagalan pasar karena pemegang kuasa dapat seenaknya
mempengaruhi harga (Monopoli) sehingga ada pihak yang merasa dirugikan.
Untuk mengatasinya perlu ada campur tangan pemerintah supaya pasar kembali
menggunakan mekanisme invicible handnya. Pemerintah biasanya melakukan dengan
bentuk kebijakan-kebijakan publik seperti pajak penghasilan dan undang-undang anti

7
Ibid, Hal 26-28

10
monpoli dengan harapan distribusi pendapatan yang merata dan kesejahteraan
masyarakatnya meningkat.

C. PRINSIP BAGAIMANA SUATU PEREKONOMIAN SECARA


KESELURUHAN KINERJA MEMPRODUKSI BARANG/JASA

Prinsip 8: Standar Hidup Disuatu Negara Tergantung Pada Kemampuan


Memproduksi Barang/Jasa
Variasi tingkat perbedaan tingkat standar hidup Negara ditentukan oleh tingkat
produktivitas warganya. Berapa jumlah barang/jasa yang dapat dihasilkan oleh
seorang pekerja dalam satu jam kerja.8
Semakin tinggi produktivitas masyarakat dalam bekerja maka semakin meningkat
produksi barang/jasa, dan tentunya juga berpengaruh terhadap peningkatan standar
hidupnya.

Prinsip 9: Harga-harga Meningkat Jika Pemerintah Mencetak Uang Terlalu


Banyak
Kenaikan tingkat harga secara keseluruhan dalam suatu perekonomian disebut
dengan inflasi. Inflasi cenderung akan berlaku lama dan tinggi jika disebabkan oleh
pertumbuhan kuantitas uang yang beredar dimasyarakat. Jika pemerintah terlalu
banyak mencetak uang dan mengedarkannya dimasyarakat, maka nilai dari mata uang
tersebut akan semakin merosot.

Prinsip 10: Masyarakat Menghadapi Trade Off Jangka Pendek Antara Inflasi
Dan Pengangguran
Trade Off antara inflasi dan pengangguran ini muncul karena sebagian harga
lamban menyesuaikan diri. Kondisi seperti ini akibat dari kebijakan pemerintah untuk
mengurangi jumlah uang yang beredar yang berdampak pada berkurangnya daya beli
masyarakat. Disisi lain penurunan harga tidak berjalan dengan cepat. Kondisi ini akan
mendorong perusahaan-perusahaan mengurangi jumlah produksinya, atau
berkurangnya minat masyarakat untuk berinvestasi, yang tentunya dalam jangka
pendek akan mendorong pertumbuhan pengangguran. Trade Off ini diyakini hanya
berlaku sementara atau dalam jangka pendek, namun dalam kenyataannya kejadian
ini dapat berlaku dalam jangka panjang.

8
Ibid, Hal 28-30

11
2.6 KEJANGGALAN DALAM MENGANALISIS

a. Kegagalan Menjaga Ceteris Paribus (Hal-hal lain tetap sama)


Sebagian besar permasalahan ekonomi melibatkan beberapa kekuatan yang
berinteraksi pada saat yang sama. Sulit untuk memisahkan faktor lain yang
dianggap tidak berubah (Ceteris Paribus) itu. Contoh : Jumlah penjualan sepeda
motor pada tahun tertentu dipengaruhi oleh harga motor itu sendiri, harga motor
lain, penghasilan konsumen, harga bensin dan lain-lainnya.

b. Kegagalan karena adanya Kekeliruan Post Hoc (Post Hoc fallacy)


Kekeliruan Post Hoc adalah kekeliruan terletak pada suatu kesimpulan hanya
berdasarkan urutan peristiwa (hanya karena yang pertama mendahului yang
kedua). Kekeliruan Post Hoc ini sering ditemukan dalam hubungan sebab akibat.
Contoh:
 A terjadi, maka B terjadi. Oleh karena itu, A Menyebabkan B. Ketika B
tidak diinginkan, pola ini sering diperluas secara terbalik menghindari A,
akan mencegah B.
 Setelah pemerintah memotong tarif pajak, total pendapatan pajak mulai
meningkat. Sehingga mengakibatkan peningkatan pendapatan Negara.
Padahal, penyebab lain masih memungkinkan ada, yaitu adanya
pertumbuhan pendapatan masyarakat. Dengan tidak memotong pajak pun,
pendapatan Negara akan bisa meningkat karena adanya pertumbuhan
pendapatan masyarakat. (Pertumbuhan pendapatan masyarakat, daya beli
masyarakat akan meningkat, yang pada akhirnya mengurangi defisit
Negara).
c. Kekeliruan Komposisi (Fallacy Of Composition)9
Kekeliruan komposisi terjadi bila sesuatu yang benar untuk sebagian, dianggap
juga benar untuk keseluruhan. Sebenarnya, apa yang benar menurut satu orang,
belum tentu benar menurut semua orang.
Contoh:
 Seorang individu dapat menemukan kesunyian dalam hutan, Ketika semua
orang mencari kesunyian dalam hutan yang sama, maka tidak satupun
akan menemukannya.
 Pada saat menonton sepak bola, untuk melihat jelas permainan yang
sedang hangat itu, seseorang penonton harus berdiri. Tetapi, ketika semua
penonton melakukan hal yang sama (berdiri), maka pandangan malah
lebih jelek.

9
Ibid, Hal 30-31

12
Ini memperingatkan bahwa apa yang bagus untuk perseorangan, tidak otomatis
bagus untuk banyak orang (Kekeliruan Komposisi).

BAB 3 PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa secara garis besar sistem
perekonomian dibagi menjadi: Sistem Ekonomi Pasar, Sistem Ekonomi Terpimpin dan
Sistem Ekonomi Campuran.

3.2 SARAN

Dalam Pola Kegiatan Perekonomian, peran Pemerintah, Perusahaan dan Rumah


Tangga sangat diperlukan dalam proses pemasaran, agar kegiatan perekonomian berjalan
dengan baik dan lancar, dengan demikian akan menguntungkan bagi semua pihak-pihak
terkait.

13
Daftar Pustaka
- Sumanda, Rissinata. (2015). Pola Kegiatan sistem Perekonomian,
http://rissinatasumanda.blogspot.co.id/2015/03/pola-kegiatan-sistem-
perekonomian.html?m=1, (diakses tanggal 13 September 2017)
- Suhardi. (2016). Pengantar Ekonomi Mikro, Gava Media, Jakarta

14

Anda mungkin juga menyukai