Anda di halaman 1dari 3

BAB III

ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI

Analisis Aktivitas Investasi


1. Current Assets : - Cash
- Equivalent Cash ( setara kas )
- Receivables
- Prepaid Expense
- Inventory

2. Longterm Investment

3. Fixed Asset atau Non-Current Asset : - Land


- Building
- Machine
- Equipment

4. Intangible Assets : - Patents


- Goodwill

5. Others

LABA PERSAHAM : Perhitungan dan Analisis


Laba per saham (earning per share-EPS) sangat banyak digunakan dalam mengevaluasi
kinerja operasi dan profitabilitas suatu perusahaan. Dilusi (dilution) merupakan pengurangan laba per
saham atau peningkatan kerugian per saham yang berasal dari efek dilutive yang dikonversi jadi laba
per saham, eksekusi opsi dan waran, atau pengeluaran saham tambahan sesuai dengan kontrak
tertentu.

Struktur Modal Sederhana


Struktur modal sederhana hanya terdiri atas saham biasa dan efek yang tidak dapat di
konversi dan tidak memiliki efek dilusi yang potensial. Untuk perusahaan dengan struktur modal
sederhana, diwajibkan penyajian suatu laba per saham yang dihitung sebagai berikut :

Laba Bersih − Dividen Saham P ref eren


EP S = Rata − Rata T ertimbang Saham Biasa Beredar
Struktur Modal yang Kompleks
Perusahaan dianggap memiliki struktur model yang kompleks jika perusahaan memiliki efek
berpotensi dilusi seperti efek yang dapat dikonversi, opsi dan waran, dan perjanjian pengeluaran
saham sejenisnya. Lebih dari 25% perusahaan yang sahamnya diperdagangkan untuk umum
memiliki efek berpotensi dilusi. Untuk perusahaan dengan struktur modal perusahaan yang
kompleks, diwajibkan penyajian dua laba per saham yaitu EPS basic dan EPS diluted. Rumus
perhitungan EPS basic sama dengan rumus pada EPS basic struktur modal sederhana. Sedangkan
untuk EPS diluted : Pembilang untuk EPS diluted menyesuaikan laba bersih terhadap dampak
berikut efek yang dapat dikonversi atau opsi dieksekusi :
(1) Jika saham preferen yang dikonversi menjadi saham biasanya, maka dividen saham preferen
harus dikeluarkan karena diasumsikan saham preferen tidak lagi beredar
(2) Jika obligasi yang dikonversi, beban saham biasa, maka dividen saham bersih. Ini dilakukan
dengan menambahkan kembali jumlah bunga yang terjadi setelah dikurangi pajak

Pada penyebut ditambahkan saham beredar yang berasal dari konversi atau eksekusi opsi.
Untuk obligasi yang dapat dikonversi, jumlah saham yang akan dikeluarkan saham konversi
ditambahkan langsung. Untuk opsi, kita menggunakan asumsi bahwa kas masuk dari eksekusi opsi
digunakan untuk membeli kembali saham pada pasar dengan harga saham rata-rata.

ANALISA EBIT-EPS
Perbedaan tingkat EBIT akan mempunyai “Income Effect” yang berbeda terhadap EPS pada
berbagai pertimbangan pendanaan atau “Financing Mix”. Untuk dapat mengetahui perimbangan
pendanaan yang mana akan mempunyai “Income Effect” yang terbesar terhadap EPS pada setiap
EBIT, maka perlu lah ditentukan lebih dulu “Indifference Point” antara berbagai perimbangan
pendanaan tersebut, analisa ini sering disebut “Analisa EBIT-EPS”. Apabila perusahaan tersebut
sebelumnya BELUM mempunyai obligasi, maka besarnya indifference point tersebut dapat secara
langsung dihitung dengan menggunakan rumus dibawah ini :

EPS dengan SAHAM = EPS dengan OBLIGASI


X(1-T)/S1 = (X-c)(1-T)/S2

Apabila perusahaan tersebut sebelumnya SUDAH mempunyai obligasi, maka besarnya indifference
point tersebut dapat secara langsung dihitung dengan menggunakan rumus dibawah ini :

EPS dengan SAHAM = EPS dengan OBLIGASI


(X-c1)(1-T)/S1 = (X-c2)(1-T)/S2

Contoh : suatu perusahaan mempunyai modal Rp. 1.000.000 yang terdiri dari saham biasa sebesar
Rp. 800.000 ( 800 lembar Rp 1000 ) dan obligasi bunga 4% sebesar Rp 200.000. Perusahaan
merencanakan mengadakan perluasan usaha dan untuk itu diperlukan tambahan dana sebesar Rp
200.000. Tambahan dana itu akan dapat dipenuhi dengan dua alternatif yaitu mengeluarkan saham
baru atau mengeluarkan obligasi baru dengan bunga 6% per tahun, tax rate 50%.
Jawab :
C1 = Jumlah bunga dari utang yang telah ada : 4% x 200.000 = Rp. 8000
C2 = Bunga untuk pinjaman lama dan pinjaman baru
(4% x 200.000) + (6% x 200.000), kalau tambahan dana sebesar 200.000 dipenuhi
sepenuhnya dengan obligasi baru.
S1 = jumlah lembar saham biasa yang beredar kalau tambahan dana sepenuhnya dipenuhi dengan
saham biasa
(a) Lembar saham biasa yang telah ada = 8000 lembar
(b) Lembar saham baru = ​2000 lembar
10.000 lembar

S2 = Jumlah lembar saham biasa yang beredar kalau tambahan dana sepenuhnya dipenuhi dengan
obligasi baru, yaitu sebanyak 8000 lembar
( X - 8000 ) (0.5) / 10.000 = ( X - 8000 - 12000 ) ( 0.5 ) / 8000,. ​…….. Diselesaikan diperoleh x =
indifferen point = 68000, X = EBIT yang menghasilkan EPS yang sama Rp 3.

Anda mungkin juga menyukai