1. Terapi Okupasi
a. Pengertian
Terapi kerja atau terapi okupasi adalah suatu ilmu dan
seni pengarahan partisipasi seseorang untuk melaksanakan
tugas tertentu yang telah ditetapkan. Terapi ini berfokus
pada pengenalan kemampuan yang masih ada pada
seseorang, pemeliharaan dan peningkatan bertujuan untuk
1
membentuk seseorang agar mandiri, tidak tergantung pada
pertolongan orang lain (Riyadi dan Purwanto, 2009).
2
2. Terapi Okupasi
c. Pengertian
Terapi kerja atau terapi okupasi adalah suatu ilmu dan
seni pengarahan partisipasi seseorang untuk melaksanakan
tugas tertentu yang telah ditetapkan. Terapi ini berfokus
pada pengenalan kemampuan yang masih ada pada
seseorang, pemeliharaan dan peningkatan bertujuan untuk
membentuk seseorang agar mandiri, tidak tergantung pada
pertolongan orang lain (Riyadi dan Purwanto, 2009).
3
12) Komponen ketrampilan : latihan komunikasi, asertif,
menyelesaikan konflik, mengatasi perilaku & stress
13) Komponen emosi : memberikan kesempatan untuk
memvalidasi perasaan & bertukar pengalaman
14) Komponen proses keluarga fokus pada koping
keluarga & gejala sisa terhadap keluarga.
15) Komponen sosial : meningkatkan penggunaan
dukungan jaringan formal/informal untuk klien &
keluarga
3. Terapi Okupasi
e. Pengertian
Terapi kerja atau terapi okupasi adalah suatu ilmu dan
seni pengarahan partisipasi seseorang untuk melaksanakan
tugas tertentu yang telah ditetapkan. Terapi ini berfokus
pada pengenalan kemampuan yang masih ada pada
seseorang, pemeliharaan dan peningkatan bertujuan untuk
membentuk seseorang agar mandiri, tidak tergantung pada
pertolongan orang lain (Riyadi dan Purwanto, 2009).
4
15) Mengkoordinasi dan mengintegrasikan sumber
pelayanan kesehatan.
16) Memberi penyuluhan, perawatan di rumah, psiko
edukasi, dll.
Aktifitas
16) Komponen dikdaktik : memberikan informasi &
pendkes tentang gangguan jiwa, sistem keswa &
yankep.
17) Komponen ketrampilan : latihan komunikasi, asertif,
menyelesaikan konflik, mengatasi perilaku & stress
18) Komponen emosi : memberikan kesempatan untuk
memvalidasi perasaan & bertukar pengalaman
19) Komponen proses keluarga fokus pada koping
keluarga & gejala sisa terhadap keluarga.
20) Komponen sosial : meningkatkan penggunaan
dukungan jaringan formal/informal untuk klien &
keluarga
4. Terapi Okupasi
g. Pengertian
Terapi kerja atau terapi okupasi adalah suatu ilmu dan
seni pengarahan partisipasi seseorang untuk melaksanakan
tugas tertentu yang telah ditetapkan. Terapi ini berfokus
pada pengenalan kemampuan yang masih ada pada
seseorang, pemeliharaan dan peningkatan bertujuan untuk
membentuk seseorang agar mandiri, tidak tergantung pada
pertolongan orang lain (Riyadi dan Purwanto, 2009).
5
17) Mendidik kembali dan mengorientasikan kembali
seluruh anggota keluarga
18) Memberikan dukungan kepada klien serta sistem
yang mendukung klien untuk mencapai tujuan dan
usaha untuk berubah
19) Mengkoordinasi dan mengintegrasikan sumber
pelayanan kesehatan.
20) Memberi penyuluhan, perawatan di rumah, psiko
edukasi, dll.
Aktifitas
21) Komponen dikdaktik : memberikan informasi &
pendkes tentang gangguan jiwa, sistem keswa &
yankep.
22) Komponen ketrampilan : latihan komunikasi, asertif,
menyelesaikan konflik, mengatasi perilaku & stress
23) Komponen emosi : memberikan kesempatan untuk
memvalidasi perasaan & bertukar pengalaman
24) Komponen proses keluarga fokus pada koping
keluarga & gejala sisa terhadap keluarga.
25) Komponen sosial : meningkatkan penggunaan
dukungan jaringan formal/informal untuk klien &
keluarga
5. Terapi Okupasi
i. Pengertian
Terapi kerja atau terapi okupasi adalah suatu ilmu dan
seni pengarahan partisipasi seseorang untuk melaksanakan
tugas tertentu yang telah ditetapkan. Terapi ini berfokus
6
pada pengenalan kemampuan yang masih ada pada
seseorang, pemeliharaan dan peningkatan bertujuan untuk
membentuk seseorang agar mandiri, tidak tergantung pada
pertolongan orang lain (Riyadi dan Purwanto, 2009).
7
30) Komponen sosial : meningkatkan penggunaan
dukungan jaringan formal/informal untuk klien &
keluarga
6. Terapi Okupasi
k. Pengertian
Terapi kerja atau terapi okupasi adalah suatu ilmu dan
seni pengarahan partisipasi seseorang untuk melaksanakan
tugas tertentu yang telah ditetapkan. Terapi ini berfokus
pada pengenalan kemampuan yang masih ada pada
seseorang, pemeliharaan dan peningkatan bertujuan untuk
membentuk seseorang agar mandiri, tidak tergantung pada
pertolongan orang lain (Riyadi dan Purwanto, 2009).