Anda di halaman 1dari 8

1) Mendidik kembali dan mengorientasikan kembali

seluruh anggota keluarga


2) Memberikan dukungan kepada klien serta sistem
yang mendukung klien untuk mencapai tujuan dan
usaha untuk berubah
3) Mengkoordinasi dan mengintegrasikan sumber
pelayanan kesehatan.
4) Memberi penyuluhan, perawatan di rumah, psiko
edukasi, dll.
Aktifitas
1) Komponen dikdaktik : memberikan informasi &
pendkes tentang gangguan jiwa, sistem keswa &
yankep.
2) Komponen ketrampilan : latihan komunikasi, asertif,
menyelesaikan konflik, mengatasi perilaku & stress
3) Komponen emosi : memberikan kesempatan untuk
memvalidasi perasaan & bertukar pengalaman
4) Komponen proses keluarga fokus pada koping
keluarga & gejala sisa terhadap keluarga.
5) Komponen sosial : meningkatkan penggunaan
dukungan jaringan formal/informal untuk klien &
keluarga

1. Terapi Okupasi
a. Pengertian
Terapi kerja atau terapi okupasi adalah suatu ilmu dan
seni pengarahan partisipasi seseorang untuk melaksanakan
tugas tertentu yang telah ditetapkan. Terapi ini berfokus
pada pengenalan kemampuan yang masih ada pada
seseorang, pemeliharaan dan peningkatan bertujuan untuk

1
membentuk seseorang agar mandiri, tidak tergantung pada
pertolongan orang lain (Riyadi dan Purwanto, 2009).

b. Fungsi dan Tujuan

5) Mendidik kembali dan mengorientasikan kembali


seluruh anggota keluarga
6) Memberikan dukungan kepada klien serta sistem
yang mendukung klien untuk mencapai tujuan dan
usaha untuk berubah
7) Mengkoordinasi dan mengintegrasikan sumber
pelayanan kesehatan.
8) Memberi penyuluhan, perawatan di rumah, psiko
edukasi, dll.
Aktifitas
6) Komponen dikdaktik : memberikan informasi &
pendkes tentang gangguan jiwa, sistem keswa &
yankep.
7) Komponen ketrampilan : latihan komunikasi, asertif,
menyelesaikan konflik, mengatasi perilaku & stress
8) Komponen emosi : memberikan kesempatan untuk
memvalidasi perasaan & bertukar pengalaman
9) Komponen proses keluarga fokus pada koping
keluarga & gejala sisa terhadap keluarga.
10) Komponen sosial : meningkatkan penggunaan
dukungan jaringan formal/informal untuk klien &
keluarga

2
2. Terapi Okupasi
c. Pengertian
Terapi kerja atau terapi okupasi adalah suatu ilmu dan
seni pengarahan partisipasi seseorang untuk melaksanakan
tugas tertentu yang telah ditetapkan. Terapi ini berfokus
pada pengenalan kemampuan yang masih ada pada
seseorang, pemeliharaan dan peningkatan bertujuan untuk
membentuk seseorang agar mandiri, tidak tergantung pada
pertolongan orang lain (Riyadi dan Purwanto, 2009).

d. Fungsi dan Tujuan

9) Mendidik kembali dan mengorientasikan kembali


seluruh anggota keluarga
10) Memberikan dukungan kepada klien serta sistem
yang mendukung klien untuk mencapai tujuan dan
usaha untuk berubah
11) Mengkoordinasi dan mengintegrasikan sumber
pelayanan kesehatan.
12) Memberi penyuluhan, perawatan di rumah, psiko
edukasi, dll.
Aktifitas
11) Komponen dikdaktik : memberikan informasi &
pendkes tentang gangguan jiwa, sistem keswa &
yankep.

3
12) Komponen ketrampilan : latihan komunikasi, asertif,
menyelesaikan konflik, mengatasi perilaku & stress
13) Komponen emosi : memberikan kesempatan untuk
memvalidasi perasaan & bertukar pengalaman
14) Komponen proses keluarga fokus pada koping
keluarga & gejala sisa terhadap keluarga.
15) Komponen sosial : meningkatkan penggunaan
dukungan jaringan formal/informal untuk klien &
keluarga

3. Terapi Okupasi
e. Pengertian
Terapi kerja atau terapi okupasi adalah suatu ilmu dan
seni pengarahan partisipasi seseorang untuk melaksanakan
tugas tertentu yang telah ditetapkan. Terapi ini berfokus
pada pengenalan kemampuan yang masih ada pada
seseorang, pemeliharaan dan peningkatan bertujuan untuk
membentuk seseorang agar mandiri, tidak tergantung pada
pertolongan orang lain (Riyadi dan Purwanto, 2009).

f. Fungsi dan Tujuan

13) Mendidik kembali dan mengorientasikan kembali


seluruh anggota keluarga
14) Memberikan dukungan kepada klien serta sistem
yang mendukung klien untuk mencapai tujuan dan
usaha untuk berubah

4
15) Mengkoordinasi dan mengintegrasikan sumber
pelayanan kesehatan.
16) Memberi penyuluhan, perawatan di rumah, psiko
edukasi, dll.
Aktifitas
16) Komponen dikdaktik : memberikan informasi &
pendkes tentang gangguan jiwa, sistem keswa &
yankep.
17) Komponen ketrampilan : latihan komunikasi, asertif,
menyelesaikan konflik, mengatasi perilaku & stress
18) Komponen emosi : memberikan kesempatan untuk
memvalidasi perasaan & bertukar pengalaman
19) Komponen proses keluarga fokus pada koping
keluarga & gejala sisa terhadap keluarga.
20) Komponen sosial : meningkatkan penggunaan
dukungan jaringan formal/informal untuk klien &
keluarga

4. Terapi Okupasi
g. Pengertian
Terapi kerja atau terapi okupasi adalah suatu ilmu dan
seni pengarahan partisipasi seseorang untuk melaksanakan
tugas tertentu yang telah ditetapkan. Terapi ini berfokus
pada pengenalan kemampuan yang masih ada pada
seseorang, pemeliharaan dan peningkatan bertujuan untuk
membentuk seseorang agar mandiri, tidak tergantung pada
pertolongan orang lain (Riyadi dan Purwanto, 2009).

h. Fungsi dan Tujuan

5
17) Mendidik kembali dan mengorientasikan kembali
seluruh anggota keluarga
18) Memberikan dukungan kepada klien serta sistem
yang mendukung klien untuk mencapai tujuan dan
usaha untuk berubah
19) Mengkoordinasi dan mengintegrasikan sumber
pelayanan kesehatan.
20) Memberi penyuluhan, perawatan di rumah, psiko
edukasi, dll.
Aktifitas
21) Komponen dikdaktik : memberikan informasi &
pendkes tentang gangguan jiwa, sistem keswa &
yankep.
22) Komponen ketrampilan : latihan komunikasi, asertif,
menyelesaikan konflik, mengatasi perilaku & stress
23) Komponen emosi : memberikan kesempatan untuk
memvalidasi perasaan & bertukar pengalaman
24) Komponen proses keluarga fokus pada koping
keluarga & gejala sisa terhadap keluarga.
25) Komponen sosial : meningkatkan penggunaan
dukungan jaringan formal/informal untuk klien &
keluarga

5. Terapi Okupasi
i. Pengertian
Terapi kerja atau terapi okupasi adalah suatu ilmu dan
seni pengarahan partisipasi seseorang untuk melaksanakan
tugas tertentu yang telah ditetapkan. Terapi ini berfokus

6
pada pengenalan kemampuan yang masih ada pada
seseorang, pemeliharaan dan peningkatan bertujuan untuk
membentuk seseorang agar mandiri, tidak tergantung pada
pertolongan orang lain (Riyadi dan Purwanto, 2009).

j. Fungsi dan Tujuan

21) Mendidik kembali dan mengorientasikan kembali


seluruh anggota keluarga
22) Memberikan dukungan kepada klien serta sistem
yang mendukung klien untuk mencapai tujuan dan
usaha untuk berubah
23) Mengkoordinasi dan mengintegrasikan sumber
pelayanan kesehatan.
24) Memberi penyuluhan, perawatan di rumah, psiko
edukasi, dll.
Aktifitas
26) Komponen dikdaktik : memberikan informasi &
pendkes tentang gangguan jiwa, sistem keswa &
yankep.
27) Komponen ketrampilan : latihan komunikasi, asertif,
menyelesaikan konflik, mengatasi perilaku & stress
28) Komponen emosi : memberikan kesempatan untuk
memvalidasi perasaan & bertukar pengalaman
29) Komponen proses keluarga fokus pada koping
keluarga & gejala sisa terhadap keluarga.

7
30) Komponen sosial : meningkatkan penggunaan
dukungan jaringan formal/informal untuk klien &
keluarga

6. Terapi Okupasi
k. Pengertian
Terapi kerja atau terapi okupasi adalah suatu ilmu dan
seni pengarahan partisipasi seseorang untuk melaksanakan
tugas tertentu yang telah ditetapkan. Terapi ini berfokus
pada pengenalan kemampuan yang masih ada pada
seseorang, pemeliharaan dan peningkatan bertujuan untuk
membentuk seseorang agar mandiri, tidak tergantung pada
pertolongan orang lain (Riyadi dan Purwanto, 2009).

l. Fungsi dan Tujuan

Anda mungkin juga menyukai