Anda di halaman 1dari 9

KEPEMIMPINAN BERKARAKTER SEBAGAI MODEL PENDIDIKAN KARAKTER

Husaini Usman
FT Universitas Negeri Yogyakarta
e-mail: husainiusman@gmail.com

Abstrak: Indonesia sangat kaya dengan budaya. Salah satu budaya Indonesia adalah cenderung
patnernalistik. Yunior menghormati senior atau orang yang dituakan. Pemimpin sebagai senior
disegani bawahan. Pemimpin menjadi teladan bagi bawahan karena itu ia harus mampu memberi
keteladanan untuk dicontoh bawahannya. Kepemimpinan yang berkarakter memiliki empat sifat
utama: memiliki sifat jujur, memandang jauh ke depan, membei inspirasi, dan cakap. Kombinasi
keempat sifat tersebut membentuk kredibitas. Pemimpin yang kredibel dapat dipercaya. Esensi ke-
pemimpinan adalah kepercayaan. Cara melakukan kepemimpinan berkarakter adalah dengan me-
lakukan keteladanan secara nyata kepada bawahan sehingga mereka terpengaruh untuk melaku-
kannya. Setelah bawahan melakukannya berarti kepemimpinan berkarakter berfungsi sebagai sarana
pendidikan karakter bagi bawahannya.

Kata Kunci: kepemimpinan berkarakter, keteladanan pemimpin, kredibilitas, pendidikan karakter

LEADERSHIP WITH CHARACTER AS A MODEL FOR CHARACTER EDUCATION

Abstract: Indonesia is rich with culture. One of the Indonesia cultures is a paternalistic tendency. The
young respect the old or those considered seniors. Leaders as seniors are respected by the subor-
dinates. Leaders are examples for the subordinates; therefore, they must be able to become models for
their subordinates. Leadership with character has four main traits: honest, futuristic, inspirational, and
capable. The combination of these four traits build the credibility. A credible leader can be trusted.
The essence of leadership is trust. Implementing the leadership with character is by providing real
examples for the subordinates so that they are inspired to model the given examples. When the
subordinates have modeled their leader, the leadership with character has functioned as a means of
character education for the subordinates.

Keywords: leadership with character, leader’s role model, credibility, character education

PENDAHULUAN kurangan. Kelebihan budaya paternalistik


Indonesia adalah negara yang kaya antara lain adalah: (1) orang tua atau senior
dengan sumber daya alam dan budayanya. dihormati, disegani, dan dipatuhi oleh
Budaya kepemimpinan bangsa Indonesia orang yang lebih muda; (2) sebagai pe-
cenderung menganut budaya paternalistik. mimpin, ia mendapat dukungan bawah-
Budaya paternalistik adalah nilai-nilai, nor- annya; (3) bawahan setia dan patuh terha-
ma-norma, kepercayaan-kepercayaan, keya- dap pemimpinnya, dan (4) pemimpin mu-
kinan-keyakinan, kebiasaan-kebiasaan (tra- dah memimpin bawahannya. Kelemahan
disi-tradisi) untuk menghormati orang tua budaya paternalistik adalah: (1) pemimpin
atau orang yang dituakan (senior). Orang cenderung otoriter; (2) bawahan kurang kre-
yang dituakan dalam arti luas tua dalam atif dan inovatif (pasif dan menunggu pe-
hal segala-galanya seperti tua usianya, tua rintah); (3) bawahan “boleh berlari seken-
pengalamannya, tua pendidikannya, “tua cang-kencangnya, tetapi tidak boleh melam-
kekayaannya”, dan seterusnya. Intinya ada- paui pemimpinnya”; dan (4) bawahan segan
lah yang muda atau “yunior” menghorma- memberikan saran konstruktif kepada atas-
ti “seniornya”. annya.
Budaya paternalistik seperti budaya- Tuntutan idealis dari budaya pater-
budaya lainnya memiliki kelebihan dan ke- nalistik sebagai pemimpin adalah ia harus

265
266

menjadi teladan bagi bawahannya. Terda- Kenyataan di lapangan menunjukkan


pat perbedaan menjadi contoh dengan mem- bahwa Indonesia mengalami krisis kepe-
beri contoh. Menjadi contoh artinya sudah mimpinan. Saat ini sulit mendapatkan pe-
menjadi kebiasaan pemimpin sehari-hari mimpin yang berkarakter. Pemimpin yang
secara tidak sengaja menampakkan ucapan, pintar banyak, tetapi yang jujur sedikit. Se-
tulisan, bahasa tubuh, sikap, dan tindakan bagai contoh sudah banyak pemimpin pen-
positif yang dapat dicontoh orang lain; se- didikan seperti rektor, wakil rektor, sampai
dangkan memberi contoh, pemimpin se- kepala sekolah terlibat kasus korupsi. Pro-
cara sengaja menampakkan ucapan, tulis- fesor sebagai prestasi puncak dosen di per-
an, bahasa tubuh, sikap, dan tindakan posi- guruan tinggi pun sudah ada tujuh orang
tif yang dapat dicontoh orang lain. (Mukti, 2013). Mantan Menteri Agama per-
Pemimpin adalah imam di kelom- nah masuk penjara. Ironisnya, banyak pe-
pok. Sebagai makmum, mereka wajib men- mimpin di Kepolisian, pemimpin agama,
contoh gerak-gerik yang dilakukan oleh pemimpin partai, hakim, jaksa, dan pejabat
imamnya. Imam memberikan teladan yang publik yang seharusnya turut bertugas
wajib diikuti makmumnya. Imam sebagai membasmi korupsi sampai ke akar-akar-
pemimpin wajib selalu berada di depan nya justru terlibat tersangka korupsi oleh
agar mudah dilihat dan dicontoh oleh mak- oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
mumnya. Pemimpin yang berada di depan Kasus terakhir yang paling memrihatinkan
dalam teori kepemimpinan pendidikan adalah seorang profesor, sekaligus sebagai
yang dikembangkan Ki Hajar Dewantara dosen teladan di kampusnya juga sudah
disebut Ing ngarso sung tulodo, artinya, di menjadi tersangka korupsi oleh KPK.
depan menjadi teladan. Sebagai teladan, Demikain pula, Ketua Mahkamah
setiap pemimpin dituntut memiliki kepe- Konstitusi juga menjadi tersangka oleh
mimpinan yang berkarakter. KPK. terlibat kasus korupsi. Masalahnya
Kepemimpinan berkarakter yang di- adalah “Bagaimana melaksanakan kepe-
harapkan oleh bawahan yang mewakili be- mimpinan yang berkarakter sebagai sarana
nua Amerika, Asia, Eropa, dan Australia pendidikan karakter bagi bawahan atau
menurut hasil penelitian Kouzes & Posner pengikutnya?” Tujuan penulisan artikel ini
(2007:48) adalah: (1) jujur, (2) memandang adalah untuk memberikan cara melak-
ke depan, (3) memberi inspirasi, (4), cakap, sanakan kepemimpinan yang berkarakter
(5) adil, (6) mau memberi dukungan, (7) ber- sebagai sarana pendidikan karakter bagi
pikiran luas, (8) cerdas, (9) lugas, (10) dapat bawahan atau pengikutnya.
diandalkan, (11) berani, (12) mau bekerja
sama, (13) imajinatif, (14) peduli, (15) ber- KEPEMIMPINAN YANG BERKARAK-
tekad bulat, (16) dewasa, (17) ambisius, (18) TER
setia, (19) mampu mengendalikan diri, dan Definisi kepemimpinan sudah ribuan
(20) mandiri. Dari 20 karakter kepemim- dikemukakan oleh ahli menurut sudut pan-
pinan tersebut, artikel ini membatasi pem- dang masing-masing. Namun, tidak satu
bahasannya pada karakter (1) jujur, (2) me- pun dari definisi tersebut yang memuas-
mandang ke depan, (3) memberi inspirasi, kan semua orang. Walaupun demikian, hal
dan (4), cakap karena keempat karakter ini tetap saja diperlukan. Definisi mutakhir
inilah yang menjadi urutan prioritas se- tentang kepemimpinan oleh Hoy & Miskel
bagai pemimpin yang berkarakter. (2013:427) menyebutkan: “We define leadeship

Kepemimpinan Berkarakter sebagai Model Pendidikan Karakter


267

broadly as a social process in which an indivi- pinnya yang tidak jujur (Kouzes & Posner,
dual or a group influences behavior toward a 2007:48). Esensi kepemimpinan adalah ke-
share goal.” (Kami mendefinisikan kepemim- percayaan karena mustahil memimpin
pinan secara luas sebagai suatu proses so- orang yang tidak percaya dengan kepe-
sial seperti memengaruhi perilaku indivi- mimpinan Anda (Robbins, 2010:200).
dual atau kelompok untuk mencapai tuju- Kejujuran tidak saja menjadikan pro-
an bersama). ses komunikasi menjadi efektif, tetapi juga
Jadi, pemimpin melalui kepemim- mampu menciptakan pemahaman yang ba-
pinannya memengaruhi perilaku seseorang ik antara komunikan dan komunikator. Pe-
atau kelompok agar melakukan sesuatu se- san yang dilandasi kejujuran mengarahkan
suai dengan yang diharapkan pemimpin komunikasi terhindar dari distorsi. Terle-
melalui keteladannya. Pemimpin melalui bih jka momentum komunikasi itu terjadi
kepemimpinannya berharap agar bawahan dalam dunia pendidikan. Nilai kejujuran
atau pengikutnya melakukan sesuatu sesu- mutlak harus dipenuhi. Pendidikan tidak
ai dengan yang pemimpin harapkan. Ba- hanya menciptakan tamatan yang pintar,
wahan atau pengikut agar sesuai atau men- tetapi juga harus jujur. Orang pintar belum
dekati dengan sesuatu yang diharapkan tentu jujur, begitu pula sebaliknya orang
oleh pemimpinnya, jika pemimpin mende- jujur belum tentu pintar. Kejujuran menya-
monstrasikan contoh-contoh Seseorang di- ratkan ketidakbohongan. Orang jujur ber-
angkat sebagai pemimpin baik formal (ada arti tidak pernah dusta. Tetapi, orang yang
surat keputusan resmi) maupun sebagai paling jujur sekalipun pasti pernah mela-
pemimpin nonformal (tanpa surat kepu- kukan kebohongan, namun dilakukan da-
tusan resmi) karena ia memiliki kelebihan lam keadaan darurat dan untuk kebaikan.
dibandingkan dengan bawahan atau peng- Filsuf perempuan, SisselaBok, dalam buku-
ikutnya. nya berjudul, Lying, menegaskan bahwa
Salah satu cara melaksanakan pendi- berbohong boleh dilakukan untuk menye-
dikan karakter melalui kepemimpinan yang lamatkan kehidupan manusia yang tidak
berkarakter adalah memberikan keteladan- berdosa. Namun, jika kebohongan itu un-
an. Keteladanan adalah ucapan, tulisan, ba- tuk mendapatkan kekuasaan dan keun-
hasa tubuh, sikap, dan tindakan positif tungan finansial, perbuatan itu tidak dapat
yang dapat dicontoh oleh orang lain. Kete- dibenarkan bahkan diharamkan hukum-
ladanan yang dicontohkan adalah karakter: nya. Setiap orang secara normatif diajarkan
(1) jujur, (2) memandang ke depan, (3) oleh orang tua dan budayanya tentang ke-
memberi inspirasi, dan (4) cakap. jujuran dan moralitas.
Rinakit (2008:8) menyatakan bahwa
Jujur pada tingkat pribadi, kejujuran sudah sulit
Karakter kepemimpinan berkarakter ditemukan. Orang jujur saat ini sering di-
yang nomor satu adalah jujur. Temuan pe- anggap teman sejawatnya yang tidak jujur
nelitian Kouzes & Posner (2007:48) tersebut sebagai orang yang sok jujur, dimusuhi,
mendukung dan sama dengan urutan prio- dan disingkirkan. Orang lurus bagaikan
ritas kepemimpinan Islam, yaitu STAF se- bambu yang lurus. Bambu yang lurus di-
bagai singkatan dari sidiq (jujur), tabliq, ama- tebak lebih dahulu sehingga tersisa yang
nah, dan pathonah (cerdas). Bawahan sulit bengkok. Akibatnya, bambu lurus cepat
atau tidak mungkin mempercayai pemim- menghilang sehingga sulit didapatkan. De-

Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun III, Nomor 3, Oktober 2013


268

mikian pula halnya dengan orang lurus pintar dan jujur berubah menjadi koruptor
(jujur). ketika mereka memasuki realitas politik.
Ketidakjujuran menyebabkan korup- Cara melakukan jujur menurut Kou-
si. Hilmy (2013:7) menyatakan, “Korupsi zes & Posner (2007:48) adalah “Konsistensi
menyapu siapa saja pun yang berdiri antara kata-kata dengan perbuatan meru-
mengadang di depannya. Ia juga menyapu pakan sarana untuk menilai apakah sese-
sekumpulan orang-orang “saleh” dari par- orang jujur. Jujur sangat erat hubungannya
tai “suci” yang selama ini menjadi benteng dengan nilai dan etika.” Kita menghargai
terakhir pemberantasan korupsi. Kita pun pemimpin yang memunyai pendirian ten-
akhirnya tersadar: ternyata argumentasi tang prinsip yang penting, dan menolak
moral belum mampu memutus mata rantai pemimpin yang tidak yakin pada diri me-
korupsi.” Oleh sebab itu, terjadinya korup- reka sendiri. Bawahan atau pengikut tidak
si tidak hanya berputar-putar pada argu- dapat percaya pada pemimpin yang tidak
mentasi moral (tidak jujur) saja. Dengan mampu menunjukkan nilai-nilai, etika, dan
kata lain, korupsi bukan soal tidak jujur standar yang pemimpin miliki.
tetapi juga soal kultur dan struktur. Cara lain untuk bertindak jujur ada-
Kultur lebih menghargai seseorang lah melakukan keterbukaan karena keterbu-
karena kekayaannya bukan keilmuwan kaan merupakan awal dari kejujuran. Ke-
atau keulamaan seseorang. Kultur seperti jujuran terletak dalam hati nurani. Orang
ini kembali ke zaman jahiliah dan setiap jujur tidak munafik. Orang munafik adalah
orang berlomba-lomba menumpuk keka- orang yang jika berbicara, ia berbohong;
yaan dengan menghalalkan segala cara. jika dipercaya, ia berhianat, dan jika ber-
Kultur kita akhir-akhir ini lebih menghar- janji, ia ingkar. Jujur tidak cukup hanya di-
gai orang kaya apalagi dermawan tanpa ucapkan, dilatihkan tetapi langsung di-
menghiraukan dari mana kekayaan itu di- praktikan dengan membiasakan bersikap
peroleh. Akibatnya, orang sekarang ini cen- tidak munafik.
derung serakah. Gaji pejabat publik Rp 250
juta per bulan ternyata menjadi tersangka Memandang ke Depan (Visi)
korupsi. Gaji tinggi bukan jaminan untuk Setiap pemimpin diharapkan mem-
tidak korupsi. punyai kemampuan memandang ke depan
Teori struktur kesempatan menyata- yaitu kemampuan pemimpin melihat ke
kan bahwa terdapat hubungan timbal balik depan untuk menetapkan atau memilih tu-
antara kesempatan dan tindakan atau peri- juan organisasi. Seorang pemimpin diha-
laku politik. Kesempatan membuka cara rapkan punya orientasi yang baik menuju
bagi munculnya tindakan. Tindakan men- masa depan. Jadi jelaslah bahwa pemimpin
ciptakan kesempatan (Hilmy, 2013:7). Da- harus tahu ke mana mereka akan pergi
lam konteks korupsi, kesempatan menye- membawa organisasi jika mereka berharap
babkan seseorang korupsi. Korupsi men- orang lain bersedia bergabung dalam men-
ciptakan kesempatan. Hilmy selanjutnya jalankan organisasi. Pemimpin yang selalu
menyatakan bahwa salah satu “lobang hi- memandang sesuatu jauh ke depan atau
tam” demokrasi yang dapat menjadi pintu berpandangan jangka panjang disebut pe-
masuk menguatnya struktur korupsi di re- mimpin yang visioner. Jangka panjang di
publik ini. “Lobang hitam” ini pula yang lingkungan Kemendikbud adalah delapan
telah membuat anak-anak bangsa yang tahun. Oleh sebab itu, visi sekolah yang di-

Kepemimpinan Berkarakter sebagai Model Pendidikan Karakter


269

buat oleh setiap kepala sekolah dalam Ren- harapkan mampu memberikan inspirasi
cana Kerja Sekolah (RKS) berjangka waktu (ilham). Tidak cukup hanya memunyai im-
delapan tahun. Visi dalam dapat juga di- pian tentang masa depan, tetapi juga dapat
artikan ke mana lembaga hendak dibawa? menyampaikan wawasan dengan cara ter-
Atau lembaga mau jadi apa?. tentu yang antusias, dan berenergi. Selain
Kepemimpinan yang efektif adalah itu, sikap positif dari pemimpin dapat
kepemimpinan yang memiliki vision (visi) mengubah konteks pekerjaan sehingga le-
yang jelas, baik dalam arti sebenarnya bih bermakna. Salah satu penentu kualitas
maupun dalam arti singkatan. Vision da- seorang pemimpin adalah mampu mem-
lam arti sebenarnya adalah mimpi masa berikan inspirasi. Jika seorang pemimpin
depan yang menantang untuk diwujudkan. tidak memperlihatkan semangat perjuang-
Vision dalam arti singkatan adalah setiap an yang tinggi untuk mencapai cita-cita
pemimpin harus memiliki vision, inspiration pribadi dan atau lembaga, jangan meng-
(memberi ilham), strategy orientation (orien- harapkan bawahan atau pengikut memper-
tasi jangka panjang), integrity. Organizatio- lihatkan semangat perjuangan yang tinggi
nal sophisticated (memahami dan berorga- (Kouzes & Posner, 2007:51-52).
nisasi dengan canggih), dan nurturing (me- Semangat perjuangan yang tinggi erat
melihara keseimbangan dan keharmonisan hubungannya dengan komitmen. Boone
antara tujuan sekolah dengan tujuan indi- dan Johnson (1980) dalam penelitiannya
vidu warga sekolah, serta memelihara ba- terhadap 801 pemimpin pria dan wanita
wahannya agar betah bekerja sama dengan- menemukan lima kunci komitmen, yaitu
nya (Gutrie & Reed, 1991:201). sebagai berikut.
Pemimpin visioner tidak memandang
sesuatu untuk kepentingan sesaat atau Komitmen terhadap Organisasi
jangka pendek. Cara mencontohkan me- Seorang pemimpin secara positif me-
mandang jauh ke depan adalah dengan nerapkan komitmen ini dalam tiga cara,
mengungkapkan pikiran dan perasaan ke- yaitu membangun organisasi, mendukung
pada bawahan atau anak buah bahwa agar manajemen yang lebih tinggi, dan berope-
organisasi kita dapat bertahan, maka kita rasi dengan nilai-nilai dasar organisasi. De-
harus melakukan strategi-strategi (pende- mikian ungkapan Hersey dan Blanchard
katan umum jangka panjang) yang mem- (1993) dalam memberikan tiga teknik un-
buat organisasi kita tetap bertahan (tidak tuk meningkatkan komitmen terhadap or-
bubar). Dalam agama Islam, berpandangan ganisasi, yaitu membangun organisasi, se-
jangka panjang ini adalah hidup tidak ha- tia kepada atasan-bawahan, dan bekerja
nya di dunia, tetapi juga di akhirat. Hidup dengan nilai-nilai dasar yang dianut oleh
untuk mencapai kebahagian di dunia dan organisasi.
akhirat.
Komitmen terhadap Diri Sendiri
Memberi Inspirasi Komitmen manajemen kedua difo-
Kouzes & Posner (2007:51) menyata- kuskan pada kepribadian pemimpin. Pe-
kan bahwa bawahan atau pengikut meng- mimpin yang baik menampilkan sebuah
harapkan seorang pemimpin yang antu- kekuatan dan kesan positif terhadap orang
sias, penuh semangat, dan berpandangan lain dalam segala situasi. Pemimpin yang
positif tentang masa depan. Pemimpin di- sempurna tampak sebagai seseorang yang

Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun III, Nomor 3, Oktober 2013


270

mengombinasikan kekuatan dengan pera- gasnya. Tiga aktivitas penting dari komit-
saan rendah hati. Komitmen terhadap diri men ini adalah memperlihatkan kepedu-
sendiri dibagi dalam tiga aktivitas khusus, lian positif dan penghargaan, memberikan
yakni dengan menunjukkan otonomi, mem- umpan balik yang membangundan mendo-
bangun diri sendiri sebagai pemimpin, dan rong ide-ide inovatif.
menerima kritik yang membangun.
Komitmen terhadap Tugas
Komitmen terhadap Konsumen Komitmen manajemen kelima dikon-
Hal pertama dan mungkin paling sentrasikan pada tugas-tugas yang harus
penting dalam komitmen manajemen ada- dikerjakan. Pemimpin sukses memberikan
lah perhatian terhadap konsumen. Pemim- arti dan relevansi untuk menunjukkan tu-
pin yang baik akan berusaha memberikan gas pada orang-orang. Mereka menyedia-
service yang bermanfaat terhadap konsu- kan fokus dan arah, serta jaminan sukses
men. Seorang konsumen didefinisikan se- dalam menyelesaikan tugas. Daya tahan
bagai seseorang yang secara benar berman- dari pemimpin yang sempurna ditunjuk-
faat bagi kerja sebuah unit pemimpin. kan melalui penampilan tinggi dan terus-
Untuk beberapa pemimpin, arah pekerjaan menerus dari pengaturan unit organisasi.
mereka memengaruhi konsumen luar. Un- Komitmen ini dicapai dengan mengambil
tuk pemimpin yang lain, konsumen pen- fokus yang tepat, membuatnya sederhana,
ting adalah dari dalam. Contoh, pegawai- menjadikan tindakan sebagai orientasi, dan
pegawai dalam satu unit biasa melayani membuat penting sebuah tugas. Dari pen-
anggota dari unit yang lain dalam orga- dapat Kouzes & Posner tersebut dapat di-
nisasi yang sama. Dalam hal ini baik kon- tentukan bahwa cara memberi inspirasi ba-
sumen utama dari luar maupun dari da- wahan atau pengikut adalah dengan me-
lam, kunci dari komitmen ini adalah pe- nunjukkan perilaku yang penuh semangat,
layanan. bertenaga, dan berpikiran positif.
Pemimpin yang baik mementingkan
konsumen dengan cara: (1) komunikasi Cakap
yang jelas, mementingkan konsumen ter- Cakap adalah orang yang kompeten.
hadap pekerja; (2) memperlakukan konsu- Orang yang kompeten adalah orang yang
men sebagai prioritas utama; (3) mencegah memiliki kompetensi. Spencer & Spencer
komentar yang merusak tentang orang- (1993:9) memberi pengertian kompetensi
orang yang menggunakan produk atau pe- sebagai berikut.
layanan kelompok kerja mereka. “A competency is an underlying characte-
ristic of an individual that is causally related
to criterion-referenced effective and/or su-
Komitmen terhadap Orang Lain
perior performance in a job or situation.
Fokus komitmen manajemen keem-
Underlying characteristic means the com-
pat adalah kerja tim dan keanggotaan grup petency is fairly deep and enduring part of a
pribadi. Pemimpin yang sempurna menun- person’s personality and can predict behavior
jukkan sebuah dedikasi terhadap orang- in wide variety of situations and job task.
orang yang bekerja untuk mereka. Ini me- Causally related means that a competency
nunjukkan pemimpin menggunakan gaya causes or predicts behavior and performance.
yang tepat dari kepemimpinan untuk me- Criterion-referenced means that the compe-
tency actually predicts criterion or standard.
nolong agar orang-orang sukses dalam tu-

Kepemimpinan Berkarakter sebagai Model Pendidikan Karakter


271

Artinya, kompetensi adalah sesuatu puti teknikal, interpersonal, dan konsep-


yang mendasari karaketeristik seorang in- tual.
dividu yang secara kausal berhubungan Cara mencontohkan sebagai pemim-
dengan referensi kriteria efektif dan/atau pin yang kompeten adalah mendemonstra-
kinerja tertinggi dalam pekerjaan atau si- sikan semua kompetensi yang dimiliki se-
tuasi. Mendasari karakteristik artinya kom- cara menyakinkan pada saat yang tepat
petensi yang mantap dan nyata serta meru- ketika bawahan atau pengikutnya sedang
pakan bagian yang kekal dalam kepriba- membutuhkan contoh nyata adari pemim-
dian yang dimiliki seseorang yang dapat pinnya melalui penugasan, pengarahan,
meramalkan perilaku dalam situasi dan tu- pendampingan, dan pelatihan.
gas pekerjaan yang bervariasi dan luas.
Secara kausal berhubungan berarti bahwa Kredibilitas
suatu kompetensi menyebabkan atau me- Kouzes & Posner (2007:54) menyata-
ramalkan perilaku dan kinerja. Referensi- kan bahwa jujur, memandang ke depan,
kriteria berarti bahwa kompetensi secara inspirasi, dan kecakapan lebih dari dua de-
nyata memprediksi kriteria atau standar. kade terakhir, secara konsisten dipilih se-
Semiawan (2006) mendefinisikan kompe- bagai empat syarat kepemimpinan yang
tensi sebagai kemampuan (ability), kete- paling penting. Hubungan penting dari em-
rampilan (skill), dan sikap (attitude) yang pat syarat kepemimpinan berkarakter ter-
benar dan tuntas untuk menjalankan pe- sebut adalah untuk menghasilkan pemim-
rannya secara lebih efisien. Berdasarkan pin yang memiliki kredibilitas yang tinggi.
kedua pendapat di atas, dapat disimpulkan Ketika para bawahan atau pengikut peng-
bahwa yang dimaksud dengan kompetensi ikut merasa pemimpin mereka memiliki
adalah pengetahuan, sikap, dan keteram- tingkat kredibilitas yang tinggi, mereka se-
pilan. cara signifikan menjadi lebih (1) bangga un-
Kompetensi terdiri atas kompetensi tuk mengatakan pada orang lain bahwa
generik dan spesifik. Kompetensi generik ada- mereka bagian dari organisasi; (2) merasa-
lah kompetensi yang bersifat umum yang kan sentuhan kuat dari semangat tim; (3)
harus dimiliki setiap pekerja. Kompetensi melihat nilai-nilai pribadi yang mereka mi-
spesifik, di pihak lain, ialah kompetensi khu- liki sama konsistennya dengan organisasi
sus untuk mengerjakan pekerjaan khusus. itu; (4) merasa berhubungan dan berkomit-
Secara umum, kompetensi merupakan pe- men terhadap organisasi; (5) memiliki pe-
ngetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai da- rasaan memiliki terhadap organisasi (Kou-
sar yang direfleksikan dalam kebiasaan ber- zes & Posner, 2007:54).
pikir dan bertindak. Untuk menjadi pemim- Sebaliknya, ketika para pengikut me-
pin yang efektif, setiap pemimpin harus rasa pemimpin mereka memiliki kredibi-
memiliki kompetensi kepribadian, motiva- litas yang rendah, secara signifikan mereka
si, dan keterampilan (Hoy & Miskel, 2013: akan lebih merasa (1) menghasilkan hanya
430). Kepribadian meliputi percaya diri, to- jika mereka diperhatikan dengan saksama;
leran terhadap stres, kematangan emosio- (2) dimotivasi terutama dengan uang; (3)
nal, integritas, dan terbuka. Motivasi me- mengatakan hal-hal baik tentang organisasi
liputi kebutuhan tugas dan inter-personal, di depan umum dan mencela secara pri-
orientasi tujuan, kebutuhan berkuasa, ha- badi; (4) mempertimbangkan untuk meli-
rapan, dan efikasi diri. Keterampilan meli- hat pekerjaan lain jika organisasi memiliki

Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun III, Nomor 3, Oktober 2013


272

masalah; (5) merasa tidak didorong dan ti- UCAPAN TERIMA KASIH
dak diperhatikan (Kouzes & Posner, 2007: Pada kesempatan ini, penulis mengu-
55). Perbedaan-perbedaan tersebut membe- capkan terima kasih kepada kawan-kawan
rikan gambaran suasana organisasi. Oleh yang telah membantu penulisan ini baik
karena itu, pemimpin diharapkan secara secara langsung maupun tidak langsung.
serius meningkatkan kredibilitas, aksepta- Juga kepada Ketua Redaktur Jurnal Pendi-
bilitas, moralitas, integritas, loyalitas, ko- dikan Karakter dan staf yang telah memper-
mitmen, energi, dan produktivitas. timbangkan artikel ini untuk dipublikasi-
Kredibilitas menghasilkan pemimpin kan. Semoga artikel ini dapat menginspi-
yang dapat dipercaya (kredibel). Seseorang rasi para pemimpin khususnya pemimpin
tidak akan diangkat sebagai pemimpin jika pendidikan dalam melaksanakan pendi-
tidak dipercaya. Seorang pemimpin sulit dikan karakter bagi bawahan atau peng-
memimpin bawahannya jika sudah tidak ikut melalui kepemimpinan yang berkarak-
dipercaya. ter.

PENUTUP DAFTAR PUSTAKA


Budaya kita cenderung patnernalis- Boone, T. & Jonhson, K. 1980. The Theory
tik. Yunior menghormati senior. Pemimpin and Management of System. Tokyo: Mc
sebagai senior atau orang yang dituakan Graw Hill Book Kogakusta Ltdm.
disegani bawahan. Pemimpin menjadi tela-
dan bagi bawahan karena itu ia harus Guthrie, J.W. & Reed, R.J. 1991. Educational
mampu memberi keteladanan untuk di- Administration and Policy Effective Lea-
contoh bawahannya. Budaya paternalistik dership for American Education, Second
memberikan sumbangan yang efektif bagi Edition. Boston: Allyn and Bacon.
pemimpin untuk memengaruhi bawahan-
Hersey, P & Blanchard, P. 1993. Manage-
nya. Bawahan mengharapkan kepemimpin-
ment of Organizastion Behavior Utili-
an yang berkarakter, yaitu yang memiliki
zing Human Resources. London: Pren-
sifat jujur, memandang jauh ke depan,
tice Hall.
membei inspirasi, dan cakap. Keempat sifat
tersebut membentuk kredibitas. Pemimpin Hilmy, Masdar. 2013. “Memutus mata ran-
yang kredibel dapat dipercaya. Esensi ke- tai korupsi”. Kompas, 1 November.
pemimpinan adalah kepercayaan. Sesorang
diangkat sebagai pemimpin karena diper- Hoy, K.H., & Miskel, C.G. 2013. Educational
caya. Cara melakukan kepemimpinan ber- Administration Theory, Research, and
karakter adalah dengan melakukan ketela- Practice. Ninth Edition. McGraw-Hill
danan secara nyata kepada bawahan atau Companies, Inc.
pengikut sehingga mereka terpengaruh un-
tuk mengikuti pemimpinnya. Setelah ba- Kouzes, J.M., & Posner, B.Z. 2007. The Lea-
wahan atau pengikut mengikuti karakter dership Challenge Tantangan Masa De-
pan (AlihBahasa: Anton Adiwiyoto).
yang diteladankan oleh pemimpinnya,
maka kepemimpinan berkarakter merupa- Jakarta: Interaksara.
kan sarana pendidikan karakter bagi ba-
Mukti, Hafizd. 2013. “Akademisi Larut di
wahan atau pengikutnya.
Ranah Korupsi”. Media Indonesia, 18
Oktober.

Kepemimpinan Berkarakter sebagai Model Pendidikan Karakter


273

Rinakit, Sukardi. 2008. “Mencari Roh.” Kom- Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Pi-
pas, 8 April. dato Dies Natalis ke-42 Universitas
Negeri Yogyakarta.
Robbins, S.P. 2010. Organizational Behavior
Concepts Controversies and Applica- Spencer, L.M., & Spencer, S.M. 1993. Com-
tions. London: Prentice-Hall Interna- petence at Work Models for Superior
tional, Inc. Performance. New York: John Wiley &
Son, Inc.
Semiawan, Conny R.. 2006. Memantapkan
Peran LPTK dalam Peningkatan Profesi
.

Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun III, Nomor 3, Oktober 2013

Anda mungkin juga menyukai