Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TENTANG
CETAK SARING
(SCREEN
PRINTING)

NAMA : DWI YULIANI


NO : 09
KELAS : X PS A
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-
Nya, sehingga saya dapat menyusun makalah tentang Cetak Sablon
Sumber yang saya gunakan dalam menyusun makalah tentang Cetak Sablon adalah
(http://madrasahmaarif.blogspot.com/2012/01/makalah-sablon.html)
Harapan saya adalah makalah yang telah saya susun ini merupakan bahan dan sumber
belajar yang sesuai untuk membekali siswa dan siswi SMK Bidang Keahlian Grafika
Demikian, semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi kita semua,
khususnya siswa dan siswi SMK Bidang Keahlian Grafika,

Malang, Desember 2014


SEJARAH CETAK SABLON

Cetak sablon merupakan bagian dari teknik cetak yang dikembangkan 


oleh Yuzenzai Miyasaki pada tahun 1654-1736 dan Zikukeo Hirose pada tahun 1822-
1890 berkebangsaan Jepang. Pada awalnya cetak sablon dikembangkan untuk pencetakan
kimono  yang merupakan pakaian khas Jepang, dimana bila kimono ditulis dengan tangan
menjadi  sangat mahal harganya. Selanjutnya cetak sablon berkembang hingga ke daratan
Eropa  pada tahun 1851-1862 dan kemudian pada tahun 1868 Joseph Swan mendirikan
atau menemukan produk autotype.
Pada tanggal 11 Juli 1907 Samuel Simmon yang berkebangsaan Inggris
mendapatkan hak patentnya untuk teknik cetak sablon. Setelah itu cetak sablon
berkembang ke Amerika Serikat sehingga pada tahun 1924 pertama kalinya proses cetak
sablon dilakukan di atas bahan tekstil dan kemudian pada tahun 1946 MC Kornick dan
Penney menemukan mesin cetak sablon.

SCREEN PRINTING ( SABLON MANUAL )

Screen Primting atau dalam bahasa Indonesia bisa disebut sebagai cetak saring atau yang
lebih populer dengan sebutan sablon manual.Mendengar kata manual mungkin yang ada
difikiran kita adalah cara-cara yang sudah tertinggal dan tidak modern.Seiring
perkembangan jaman dengan tehnologi yang semakin canggih dan segala hal-hal yang
memudahkan pekerjaan telah banyak kita jumpai didalam industri modern sekarang
ini.Begitu juga halnya dalam proses pewarnaan pada textile.

Sablon manual atau bahasa lainnya screen printing atau cetak saring adalah salah satu
cara mencetak gambar,tulisan,pemberian warna atau sejenisnya.screen printing atau
sablon manual cara sablon ini adalah cara yang paling sederhana namun apabila dalam
pengerjaannya telah melalui tahapan-tahapan yang benar dan penuh ketelitian akan
menghasilkan sebuah hasil yang bagus atau sebanding dengan hasil pabrikan.Karna
hanya terdapat sedikit perbadaan antara sablon manual home industri dengan pabrik
besar.Pada prinsip pencetakan atau tahapan-tahapannyapun sama yang membedakan
hanya kapasitas produksinya saja.(Beny Setiawan Raharjo)
PERALATAN DASAR SABLON
Alat Utama, Setelah desain menjadi film positif sablon , dibutuhkan perlengkapan sablon
diantaranya;

Fungsi dan kegunaan alat-alat

1. SCREEN

Screen adalah salah satu alat yang sudah pasti digunakan dalam proses sablon.
Screen ditujukan untuk pembentukan karakter hasil sablon misalnya tipis atau tebalnya
cat atau juga detail suatu gambar. Biasanya bagi seorang sabloner yang sudah
berpengalaman pasti mudah untuk memilih screen yang cocok dengan gambar (artwork)
Bingkai Screen, untuk sablon kaos adalah jenis T48, T54, T61 dan T77.T90 dan
seterusnya.Pengenalan screen secara baik akan berpengaruh terhadap cetakan.

Pada awal abad ke 20 proses pelaksanaan cetak sablon mulai menggunakan


kain/screen yang terbuat dari bahan sutera yang semula dipergunakan untuk menyaring
tepung. Dari sinilah maka istilah cetak sablon dikenal dengan sebutan “silk screen
printing” yang digunakan pada tahapan proses cetak. Karena sutera harganya cukup
mahal, serta memiliki kekuatan yang kurang baik, serta secara dimensional kurang stabil,
maka kemudian diganti dengan bahan yang terbuat dari nilon dan selanjutnya dengan
poliester. Sedangkan untuk keperluan cetak, alat-alat atau benda-benda elektronik
dipergunakan kain (screen) yang terbuat dari bahan stainless steel/logam.

Serat kain dibuat/dianyam/dirajut menurut standar dan diproduksi dengan berbagai


ukuran tergantung dari tingkat ketebalan serat benang yang akan menghasilkan tingkat
kerapatan anyaman.

KAIN
Pada proses cetak sablon “kain” atau screen  mempunyai peranan yang amat
penting, bahkan dapat dikatakan sebagai faktor penentu tingkat kwalitas dari proses cetak
yang dihasilkan. Kain sablon dipergunakan sebagai sarana untuk memegang gambar yang
terdapat pada permukaan kain (screen). Dewasa ini kain atau screen lebih banyak terbuat
dari serat sintetis jenis tunggal (mono filamen). Berbagai jenis serat kain yang dapat
dipergunakan untuk proses cetak sablon diantaranya adalah :
    1. nilon.
    2. polyester,terdiri atas :
         a. metalissed polyester/polyester logam.
        b. antistatic polyester/polyester antistatis.
        c. calendered polyester/polyester termampatkan.
    3. stainless steel.
Karakteristik serat kain (screen).
1.       Nilon.
Untuk semua kebutuhan cetak sablon tersedia pilihan yang secara luas,hanya saja
berupa serat benang tunggal.
Keunggulan dari serat benang nilon :
 a. Memiliki daya rentang dan daya gosok yang baik.
  b. Ideal untuk tahapan pencetakan di atas bahan cetak yang permukaanya tidak rata.
c. Memiliki daya alir tinta yang baik, dan punya daya rekat yang sempurna untuk
semua jenis emulsi(stensil foto).

Kelemahannya :

a. Peka terhadap kondisi cuaca/temperatur dan kelembaban udara.

b. Tidak sesuai untuk jenis-jenis pekerjaan yang memerlukan ketepatan yang


tinggi (register).

KETEBALAN KAIN/SCREEN
             Serat kain yang terbuat dari nilon atau polyester tersedia dalam beberapa
derajat ketebalan yakni: tipe Small (S), tipe Medium (M), tipe Thick (T) dan Heavy Duty
(HD).
Serat benang dengan tipe S serat benangnya tipis, cocok untuk pekerjaan nada
lengkap (halftone), dan gambar seni (artis/seni). Serat benang dengan tipe M serat benang
yang memiliki ukuran medium, cocok untuk pekerjaan nada lengkap yang kasar. Serat
benang dengan tipe T serat benangnya tebal, cocok untuk segala jenis pekerjaan pada
teknik cetak sablon. Sedangkan serat benang dengan tipe HD, serat benang dengan ekstra
tebal cocok untuk pekerjaan yang dilakukan secara masinal (cetak menggunakan mesin),
cetak blok dan jenis-jenis pekerjaan kasar.

WARNA KAIN/SCREEN

            Kain (screen) pada umumnya berwarna putih. Tapi seringkali kain


berwarna putih dan pada waktu dilakukan proses penyinaran akan menimbulkan gejala
pemantulan kembali yang dapat mengakibatkan terjadinya kekurangan penyinaran. Untuk
mengatasi masalah tersebut pada umumnya kain dibuat berwarna kuning, jingga dan
merah. Sehingga kain berwarna digunakan untuk menghindari terjadinya pemantulan
kembali cahaya pada waktu penyinaran stensil foto sistem direct (langsung), sistem
direct/indirect (langsung/tidak langsung), maupun sistem cappilary (kafilek).
PERSYARATAN KAIN

            Untuk memperoleh tingkat resolusi gambar yang terbentuk pada kain


(screen) serta peningkatan definisi hasil ceta sablon, maka diperlukan persyaratan khusus
untuk jenis-jenis kain yang digunakan. Adapun persyaratan-persyaratannya 
adalah sebagai berikut :

1. Daya lentur/fleksibilitas.
Karena pada saat dilakukan perentangan pada bingkai cetak kain harus ditarik 
untuk mendapatkan tingkat keregangan pada permukaan bingkai serta 
pada waktu dilakukan proses pencetakan screen tidak boleh menyentuh bahan cetak, 
dengan jarak kira-kira 3-5 milimeter, maka kain haruslah lentur.

2. Pori-pori tidak berubah atau bergeser.


Tujuan utama dari tidak bergesernya pori-pori kain adalah 
untuk pengendalian penyaluran tinta cetak.

3. Tahan terhadap bahan kimia.


Selama kain digunakan pada tahapan pencetakan kain selalu berhubungan dengan 
bahan kimia seperti stensil foto, tinta cetak, dan bahan pencuci atau pembersih, 
maka kain harus dapat tetap bertahan atau tidak mudah rusak.

4. Mudah dibersihkan.
Diharapkan agar kain dapat dipergunakan secara berulang-ulang maka 
kain harus mudah dibersihkan.

5. Tahan terhadap gesekan.


Pada waktu digunakan screen akan selalu bersentuhan dengan rakel 
yang memiliki variasi derajat kekerasannya.

Dengan demikian gesekan dari rakel tidak dengan mudah mengikis serat kain 
yang berdampak pada pengalihan tinta cetak dan mengakibatkan kain mudah rusak.

6. Memiliki keporian yang bervariasi.


Dengan adanya variasi pori-pori screen, maka berbagai bentuk 
bahan serta berbagai macam bentuk gambar dapat dicetak dengan cetak sablon

7. Variasi dari tingkat kerapatan screen.


Sangat berpengaruh pada tahapan pengalihan tinta cetak. Dengan banyaknya
variasi yang disediakan untuk jenis-jenis kain diharapkan agar lapisan film tinta dapat
dengan mudah dialihkan ke atas bahan cetak(media cetak) yang dipergunakan.
2. MEJA SABLON

Dalam proses sablon yang baik sudah tentu memerlukan alat –alat yang baik pula guna
mengahsilkan sablon yang bagus.Jika ditanyakan keharusan memiliki meja yang bagus
dan baik jawabanya adalah ya.Jika ingin meproduksi dalam jumlah besar tentu harus
mendapatkan hasil yang konsisten diumpamakan jika hasil sablon pertama dengan hasil
sablon ke100 tidak berubah dalam bentuk,posisi,ketebalan. Dipasaran sudah banyak
dijual meja pendukung sablon dengan berbagai bentuk dan cara penggunaan. Tetapi satu
hal yang harus diperhatikan yang terutama adalah ketelitian (Presisi).Tidak harus mahal
bahkan jika anda sudah mengerti dan faham tentang fungsi meja sablon anda bisa
membuatnya sendiri. Meja frame ,meja catok,meja rel,rotary dll adalah contoh meja
sablon yang biasa digunakan para sabloner.

3. PENJEPIT CREEN

Penjepit screen yang disebut catok ini, digunakan jika Anda membutuhkan meja sebagai
bantuan. Apabila Anda akan membuat produksi sablon kaos lebih banyak, benda yang
satu ini sangat dibutuhkan, Fungsi alat ini adalah sebagai klamp pengikat antar screen
dengan kayu atu besi yang telah diberi engsel.

4. PEMOLES EMULSI

Pemoles emulsi sablon untuk mengafdruk,Disarankan untuk menggunakan pemoles


emulsi seperti gambar diatas. Pada alat pemoles diatas terdapat dua sisi yang berbeda satu
sisi mempunyai bagian yang runcing dan bagian lain memiliki bagian yang tumpul.
Perbedaan tersebut ditujukan untuk pungsi tebal dan tipis pada afdruk.Biasanya untuk
bagian yang tipis digunakan untuk gambar seperti raster atau sparasi sedangkan yang
tumpul biasanya digunakan untuk gambar blok atau cetak tebal. Atau bisa juga dengan
menggunakan penggaris atau mistar kecil yang terbuat dari plastik,Tetapi jika boleh saya
menyarankan lebih baik menggunakan alat yang sudah jadi .

5.RACKEL ( SQUEEGEE)

Rakel, ada beberapa jenis rakel, tapi kali ini kita membahas rackel untuk kain Rakel
dibedakan oleh bentuk dan kegunaan cetakan.Rakel dibedakan dengan bentuk pada ujung
jenis rakel. Jika lancip akan menghasilkan cetakan yang tipis, jadi keluarnya cat tidak
banyak tetapi detail.biasanya dipakai untuk gambar sparasi atau raster. jika ujung tumpul
keluarnya cat lebih banyak dan hasil akan lebih tebal tetapi kurang detai.Rackel jenis ini
biasa digunakan untuk gambar blok atau sablon dasar.

6.OBAT AFDRUK

Obat Afdruk .Ada 2 jenis obat afdruk


1. Obat afdruk basis air (water base)
2. Obat afdruk basis minyak (solvent base )
untuk proses dengan media sablon textile seperti kaos dan bahan katun lainya kita
memakai obat afdruk berbasis air.Dipasaran terdapat bebrapa merek yang sudah dikenal
seperti ulano,bremol dan ada juga yang tidak bermerk atau curah.
Ulano TZ, emulsi untuk tinta berbasis air,

7. MEJA AFDRUK

Meja ini digunakan untuk pembentukan gambar atau (artwok).Setelah gambar yang telah
diedit kemudian diprint dengan menggunakan printer laser kita akan melakukan expose
gambar . atu disebut juga dengan burning screen. Mengapa harus dengan printer
laser.Karena hasil print dengan menggunakan printer laser akan menghasilkan gambar
yang tajam atau focus bila dibandingkan dengan printer inkjet (tinta) biasanya dengan
menggunakan printer inkjet terdapat pembesaran (dot gain) atau tidak tajau dan tidak juga
focus.

8. TRIPLEX/ ALAS KAOS

contoh triplek untuk kaos potongan contok triplek untuk kaos jadi
Triplek ini dibutuhkan saat kita memulai untuk mencetak.Triplek sebagai alas kaos Agar
mendapatkan permukaan yang rata.

9.HOT PRESS

ALAT-ALAT PENDUKUNG
1. Hair Dryer / kipas angin,
2. Penyemprot air (water spray),
3. Sabun colek / krim (bukan deterjen),
4. Lakban Coklat (jika menggunakan lakban bening, akan sulit membaca detail gambar
pada screen),
5. Kaca dengan tebal 5mm, ukurannya disesuaikan/harus lebih besar dari luas screen,
6. Bantalan kain hitam, boleh berisi spon,
7. Kayu triplek, seukuran dengan kaos yang akan dicetak, sebelumnya diberi lem stiker
terlebih dahulu, fungsinya agar kaos tidak bergeser pada saat disablon. Triplek ukuran
kaos S bisa digunakan kaos ukuran L, tapi tidak sebaliknya,
8. Kain perca, disarankan dari bahan kaos juga, agar menyerap air.
MENGENAL BAHAN - BAHAN CETAK SABLON
A. Bahan Afdruk (Peka Cahaya)
a. Gelatin Bichromate
Obat afdruk ini adalah hasil campuran antara bubuk gelatine  dengan kalium bichromate
(bahan utama) kemudian ditambah lagi dengan bahan lain seperti Citrunzur, Amoniak
liquida yang selanjutnya dilarutkan dengan air panas.
b. CHROM GELATINE
Jenis obat afdruk shrom gelatine biasa dijual dalam keadaan jadi. Daya reaksi terhadap
sinar lebih cepat dibanding dengan gelatine bichromate. Kebutuhan penyinaran untuk
pemindahan gambar lebih singkat. Adapun campurannya adalah 10 gr chrom gelatine
dicampur 40 gr air panas.
c. CHROMATINE
Obat pembangkit jenis chromatine memiliki kepekaan terhadap sinar sangat tinggi
(perubahan lapisan chromatine pada waktu penyinaran lebih cepat). Merupakan bubuk
berwarna putih kekuning – kuningan. Larutan chromatine mudah membeku (jika larutan
dalam keadaan dingin). Untuk mengembalikan keadaan semula, larutan yang telah
membeku dipanaskan kembali (mencair kembali). Ketiga bahan tersebut diatas (A – C)
berbentuk serbuk.
d. ULANO
Bahan peka cahaya Ulano adalah obat afdruk dalam bentuk pasta
yang siap pakai. Bahan peka cahaya Ulano dibuat khusus untuk melapisi screen dengan
daya tahan tinggi terhadap pengaruh gesekan rakel, cuaca dan bahan pencampur tinta
baikminyak maupun air. Berdasarkan penggunaannya, bahan peka cahaya Ulano dibagi
menjadi dua bagian yaitu :

1.1. Basis minyak yaitu : Ulano 133


Bahan ini merupakan obat afdruk siap pakai dan berwarna kuning, memiliki daya tahan
yang sangat kuat dan tidak mudah terkikis oleh bahan cat atau tinta yang campurannya
mempergunakan bahan minyak seperti M3, M4 Terpin, Bensin maupun minyak tanah.
1.2. Ulano TZ – TZD 
Seperti halnya ulano 133, ulano TZ juga merupakan bahan afdruk yang paling baik
dibandingkan dengan bahan peka cahaya sejenis dan khusus dipergunakan untuk melapisi
screen basis air memiliki daya tahan yang kuat serta tidak mudah terkikis oleh bahan
cat/tinta berbasis air seperti tekstil color, pigmen, printing paste dan semua bahan cetak
yang mengandung air. Ulano TZ dibuat khusus untuk screen dengan mencetak kaos sprei,
spanduk, batik dan jenis bahan lainnya. Untuk menghasilkan gambar raster halus sampai
kepadatan 80% dapat dihasilkan dengan baik tanpa bahan khusus.
e. Bahan Peka SUPERXOL
Bahan peka superxol juga adalah bahan yang siap pakai karena tidak memerlukan air
panas lagi untuk mengencerkan tatapi cukup dicampur dengan bahan sensistizer (cairan
yang membuat emulsi menjadi peka terhadap sinar utra violet). Dijual dalam botol
ukuran ¼ kg dan terdiri dari dua bagian yaitu Emulsion dan sensitizer. Bahan ini
dikeluarkan dalam dua fungsi yaitu:
 1.bahan peka cahaya SUPERXOL 188
Merupakan bahan peka cahaya yang sangat efisien berbentuk pasta dan siap pakai. Bahan
ini sangat baik digunakan untuk mencetak dengan tinta basis minyak, dibuat khusus
untuk melapisi screen nomer T 120 – T 200 / 200 S.
2. Superxol TX
Merupakan bahan peka cahaya khusus dibuat untuk melapisi screen untuk cetak
TEXTILE SCREEN EMULSION dengan nomor screen T90 – T32.
f. DIEMA
Bahan peka cahaya diema dibuat khusus untuk melapisi permukaan screen basis minyak
dan basis air dengan kualitas yang tidak berbeda jauh dari ulano atau superxol.
Sebagaimana bahan peka cahaya bentuk pasta yang lainnya diema juga melengkapi
dengan diema basis minyak dan diema  tekstile yang keduanya mempunyai kemampuan
cetak tinggi apabila digunakan pada alat screen yang sesuai fungsinya. Bahan ini terdiri
dari 2 jenis, yaitu:
1. Diema basis minyak
1. Diema Textile

g. DIASOL
Bahan peka cahaya ini tidak berbeda jauh dengan bahan peka pasta lainnya terdiri dari 1
(satu) bagian campuran yaitu campuran antara:
? Polyninge Alcohol (berbentuk bubuk putih halus) OZ, air 10 –? Potassin Bichromate
atau Amninocan Bichromate ¼ OZ.
 BAHAN PENGUAT (Pelindung lapisan screen)
Yang dimaksud dengan bahan penguat ialah cairan yang berfungsi sebagai pelindung
lapisan obat afdruk pada screen (dalam hal ini screen sheet). Dengan dibubuhinya obat
penguat maka lapisan chrom tidak mudah aus oleh gesekan rakel (tidak mudah
terpengaruh oleh sentuhan cat kain). Misalnya, sebuah gambar yang telah dijadikan
screen sheet berdasarkan pengafdrukan, menjadi lebih kuat setelah diberi lapisan oleh
bahan penguat. Dengan demikian maka ketahanan screen sheet terjamin dan mampu
mencetak dalam jumlah banyak. Jenis bahan penguat ada beberapa macam, namun tidak
seluruhnya sama kekuatannya. Penguat yang umum digunakan sehubungan dengan
kebutuhan sablon ialah:
1. Vernis Sintetis
2. Screen Lack
3. Retusir Lack
4. Ulano 6 (Screen Filter)
5. Ulano 5/Catalist
6. Harte Mittel T.
Penutup

KESIMPULAN
Dari bahasan makalah yang saya buat ini dapat disimpulkan bahwa Cetak sablon
merupakan proses stensil untuk memindahkan suatu citra ke atas berbagai jenis media
atau bahan cetak seperti : kertas, kayu, metal, kaca, kain, plastik, kulit, dan lain-lain. untuk
mereproduksi atau menghasilkan kembali gambar maupun hasil dari suatu rancangan
desain.

KRITIK DAN SARAN


Demikian Makalah yang dapat saya buat, semoga bermanfaat. Jika ada kekurangan
mohon dimaafkan. Jika ada kritik dan saran mohon disampaikan karena kritik dan saran
anda sangat berguna bagi perbaikan makalah ini.

Anda mungkin juga menyukai