A. MAKSUD
Pemadatan tanah di laboratorium dimaksudkan untuk menentukan
kadar air optimum dan kepadatan kering maksimum apabila
dipadatkan dengan tenaga pemadatan tertentu. Kadar air dan
kepadatan maksimum ini dapat digunakan untuk menentukan syarat
yang harus dicapai pada pekerjaan pemadatan tanah di lapangan.
Berdasarkan besarnya tenaga pemadatan yang dilaksanakan ada dua
macam cara pemadatan, yaitu pemadatan ringan dan pemadatan berat.
B. PERALATAN
1. Cetakan
Cetakan dilengkapi dengan leher sambung yang dibuat dari bahan
yang sama dengan cetakan, dengan tinggi kurang lebih 60 mm.
Cetakan dan leher sambung harus dipasang kuat-kuat pada keping
alas yang dibuat dari bahan yang sama dan dapat dilepaskan.
a. Cetakan kecil, diameter 101,60 mm mempunyai kapasitas 943
cm3 ± 8 cm3 dengan diameter mm mempunyai kapasitas 2124
cm3 ± 21 cm3 dengan diameter dalam 152,40 mm ± 0,66 mm
dan tinggi 116,43 mm ± 0,13 mm.
2. Penumbuk
Penumbuk terbuat dari logam dan mempunyai permukaan
berbentuk bundar dan rata, diameter 50,80 mm ± 0,25 mm.
Berdasarkan berat dan tinggi jatuh bebas dibedakan menjadi dua,
yaitu:
a. Penumbuk dengan massa 2,495 kg ± 0,009 kg dan jatuh bebas
setinggi 305 mm ± 2 mm. Penumbuk jenis ini digunakan
untuk dalam 101,60 mm ± 0,41 mm dan tinggi 116,43 mm ±
0,13 mm.
b. Cetakan besar, diameter 152,40
C. KETENTUAN PENGUJIAN
Pada dasarnya cara pengujian kepadatan tanah, baik untuk pemadatan
ringan dan pemadatan berat adalah sama. Perbadaannya terletak pada
penggunaan jenis penumbuk dan jumlah lapis dalam satu cetakan.
Masing-masing jenis uji kepadatan ditetapkan 4 pilihan cara uji, yaitu
cara A, cara B, cara C dan cara D. Lebih detilnya dijelaskan pada
Tabel 7 dan Tabel 8.
D. BENDA UJI
1. Bila contoh tanah yang diterima dari lapangan masih dalam
keadaan basah atau lembab, contoh tanah tersebut harus
dikeringkan terlebih dahulu sehingga menjadi gembur.
Pengeringan dapat dilakukan di udara atau dengan alat pengering
lain dengan temperatur tidak lebih dari 60°C. Kemudian
gumpalan- gumpalan tanah tersebut ditumbuk sedemikian rupa
untuk menghindari pengurangan ukuran butiran aslinya atau
pecah.
CATATAN: Tanah vulkanik tidak boleh dikeringkan dengan
menggunakan alat pengering.
2. Saring sejumlah tanah yang mewakili dengan saringan 4,75 mm
untuk cara A dan cara B, dan dengan saringan 19,00 mm untuk
cara C dan cara D.
3. Contoh tanah yang telah disaring dipersiapkan dengan jumlah
yang sesuai dengan cara ujinya (lihat Tabel 7 atau Tabel 8).
4. Masing-masing contoh tanah ditambahkan air dan diaduk sampai
merata. Perbedaan kadar air pada masing-masing contoh tanah
sekitar 1% sampai dengan 3%.
5. Masing-masing contoh uji dimasukkan ke dalam kantong plastik
keterangan:
keterangan:
ρzav = kepadatan kering untuk derajat kejenuhan
100%, gram/cm3 Gs = berat jenis tanah
ρw =
kepadatan air,
gram/cm3 ω
= kadar
air, %
5. Penggambaran grafik
a. Gambarkan titik-titik hubungan antara kepadatan kering
(sumbu X) dan kadar air (sumbu Y) dari hasil uji pada sebuah
grafik, kemudian gambarkan sebuah kurva yang halus yang
menghubungkan titik-titik tersebut. Dari kurva yang telah
digambarkan, tentukan kepadatan kering maksimum pada
A. MAKSUD
Pengujian CBR (California Bearing Ratio) laboratorium
dimaksudkan untuk menentukan nilai CBR contoh material tanah,
agregat atau campuran tanah dan agregat yang dipadatkan di
laboratorium pada kadar tertentu. CBR (California Bearing Ratio)
adalah perbandingan antara beban penetrasi suatu jenis material dan
beban standar pada kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama.
B. PERALATAN
1. Cetakan berupa silender dari logam dengan ukuran diameter
bagian dalam (152,40 ± 0,66) mm dan tinggi (177,80 ± 0,46)
mm. Cetakan harus dilengkapi leher sambung (extension
collar) dengan tinggi ± 50 mm dan keping alas yang berlubang
banyak.
2. Keping pemisah terbuat dari logam, berpenampang bundar
dengan diameter (150,80 ± 0,80) mm dan tinggi (61,37 ± 0,25)
mm.
3. Penumbuk; sesuai ketentuan pada pengujian kepadatan tanah
(SNI-1742-2008 atau SNI-1743-2008).
4. Peralatan pengukur pengembangan tanah terdiri atas plat
berlubang-lubang dengan batang pengatur, tripod dan arloji
pengukur penetrasi berkapasitas 25 mm dengan ketelitian
pembacaan sampai 0,02 mm.
5. Keping beban terbuat dari logam dan berpenampang bundar
dengan massa setiap keping (2,27 ± 0,04) kg.
C. BENDA UJI
1. Ambil contoh tanah kering udara seperti yang digunakan pada
percobaan pengujian kepadatan tanah, sebanyak 3 contoh
dengan berat masing-masing ± 6,8 kg.
2. Bila kadar air tanah ωo > ωopt maka contoh tanah boleh
dikeringkan udara. Bila kadar air telah dicapai maka kadar air
telah sesuai dan berat tanah menjadi:
100+ωOPT
W baru =W ( )
(100+ωo )
keterangan:
Wbaru = berat contoh tanah yang disiapkan, gr.
W = berat contoh tanah yang disiapkan pada pengujian
kepadatan tanah, gr. ωopt = kadar air optimum, %
ωo = kadar air asli, %
Ww = berat penambahan air, gr.
E. HITUNGAN
1. Beban penetrasi
Beban penetrasi didapat dari:
P = a.k
keterangan:
a = pembacaan arloji
ukur beban, div k =
kalibrasi proving ring,
lbs/div
P '1
CBR0,1” = .100
Ps 1
P '2
CBR0,2” = .100
Ps 2
keteran
gan:
CBR0,1” = nilai CBR pada
penetrasi 0,1” ( %) CBR0,2” =
nilai CBR pada penetrasi 0,2” (%)
P’1 = nilai beban terkoreksi pada
penetrasi 0,1” (lbs) P’2 = nilai beban
terkoreksi pada penetrasi 0,2” (lbs) Ps1 =
beban standar pada penetrasi 0,1” (3000 lbs) Ps2
= beban standar pada penetrasi
0,2” (4500 lbs)
4. CBR desain
Data hasil pengujian dari 3 benda uji digambarkan dalam bentuk
grafik hubungan nilai CBR dengan densitas kering/kepadatan
kering. CBR desain ditentukan pada persentase densitas kering
Keterangan:
Αh = pembagioan, %
ho = tinggi awal benda uji (116,43 mm)
h0 = tinggi akhir benda uji setelah perendaman, mm
PERCOBAAN IX
PENGUJIAN KEPADATAN LAPANGAN DENGAN ALAT
KONUS PASIR (SAND CONE)
(SNI 2828-1992)
A. MAKSUD
Pengujian in dimaksudkan untuk menentukan kepadatan lapisan tanah di
lapangan dengan cara menggunakan volume lubang secara langsung.
B. PERALATAN
Peralatan yang dipergunakan adalah sebagai berikut :
1. Botol transparan untuk tempat pasir dengan isi lebih kurang 4 liter.
2. Corong kalibrasi pasir dengan diameter dasar 16,51 cm, dan pelat
corong
3. Plat untuk dudukan corong pasir ukuran 30,48 cm x 30,48 cm dengan
lubang berdiameter 16,51 cm
4. Kaleng lapangan
5. Peralatan kecil yaitu : meteran,mistar,palu karet, palu besi, pahat,kuas,
pahat, cetok, sendok tanah dan paku 2 ˮ empat buah.
6. Peralatan untuk menentukan kadar air
❑
Dejarat kepadatan = γ Lap . 95 % . 100%
d
keterangan :
γ d Lap = berat isi tanah kering, gr/cm 3
γ d Lap . 95 % = kepadatan laboratorium 95%, g