Anda di halaman 1dari 13

KODE ETIK KEPERAWATAN INDONESIA

(untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah etika keperawatan)

Di susun oleh
Agung Alamsyah
E.0105.17.0144

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BUDI LUHUR
CIMAHI
2020
Kata Pengantar

Puji syukur kami ucapkan kehadiat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya kami dapat selesai
menyusun makalah ini.
Kami sebagai penyusun tidak lupa megucapkan banyak terimakasih kepada pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehingga penyusun dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini. Dalam penyusunan karya makalah ini penyusun berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun sendiri maupun kepada pembaca umumnya.
Apabila terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini, kami mohon maaf dan kami
harapkan kritikan dari Anda untuk membangun kembali karya ini menjadi sempurna.

Cimahi, 04 Febuari 2020

Penulis
Daftar Isi

Halaman Judul (cover)........................................................................................i


Kata Pengantar....................................................................................................ii
Daftar Isi….........................................................................................................iii
BAB I Pendahuluan ............................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH............................................................................1
1.3 Tujuan Penyusunan..............................................................................1
BAB II Pembahasan… ........................................................................................2
2.1 DEFINISI KODE ETIK............................................................................2
2.2 TUJUAN KODE ETIK….........................................................................2
2.3 Fungsi Kode Etik................................................................................3
2.4 Kode Etik Keperawatan Indonesia.....................................................4

BAB III Penutup..................................................................................................8


3.1 Kesimpulan.........................................................................................8
3.2 Saran...................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perawat profesional harus menghadapi tanggung jawab etik dan konflik yang mungkin
meraka alami sebagai akibat dari hubungan mereka dalam praktik profesional. Kemajuan
dalam bidang kedokteran, hak klien, perubahan sosial dan hukum telah berperan dalam
peningkatan perhatian terhadap etik. Standart perilaku perawat ditetapkan dalam kode etik
yang disusun oleh asosiasi keperawatan internasional, nasional, dan negera bagian atau
provinsi. Perawat harus mampu menerapkan prinsip etik dalam pengambilan keputusan dan
mencakup nilai dan keyakinan dari klien, profesi, perawat, dan semua pihak yang terlibat.
Perawat memiliki tanggung jawab untuk melindungi hak klien dengan bertindak sebagai
advokat klien (R. Rizal Isnanto. 2009).
Etika berbagai profesi digariskan dalam kode etik yang bersumber dari martabat dan
hak manusia (yang memiliki sikap menerima) dan kepercayaan dari profesi. Profesi
menyusun kode etik berdasarkan penghormatan atas nilai dan situasi individu yang dilayani.
Kadang-kadang perawat dihadapkan pada situasi yang memerlukan keputusan untuk
mengambil tindakan. Perawat memberi asuhan kepada klien, keluarga dan masyarakat;
menerima tanggung jawab untuk membuat keadaan lingkungan fisik, sosial dan spiritual
yang memungkinkan untuk penyembuhan dan menekankan pencegahan penyakit; serta
meningkatkan kesehatan dengan penyuluhan kesehatan. Sebagai seorang perawat yang
professional wajib mengetahui fungsi dan perannya sebagai seorang perawat, dan juga
mengenal etika-etika yang berlaku dalam prosfesinya supaya dapat terhindar dari tindakan-
tindakan yang menyalahi etika profesinya yang akan berujung kepada malpraktik atau
kelalaian yang merugikan klien, perawat itu sendiri dan profesinya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari kode etik?
2. Apa tujuan dari kode etik?
3. Apa fungsi kode etik?
4. Apa kode etik keperawatan?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian dari kode etik
2. Untuk mengetahui tujuan dari kode etik
3. Untuk mengetahui fungsi kode etik
4. Untuk mengetahui apa kode etik keperawatan Indonesia

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Kode Etik


Kode etik adalah pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai pedoman
perilaku dan menjadi kerangka kerja untuk membuat keputusan. Aturan yang berlaku
untuk seorang perawat Indonesia dalam melaksanakan tugas atau fungsi perawat adalah
kode etik perawat nasional Indonesia, dimana seorang perawat selalu berpegang teguh
terhadap kode etik sehingga kejadian pelanggaran etik dapat di hindarkan.
Kode etik adalah sistem norma, nilai, dan aturan profesional tertulis yang secara
tegas menyatakan apa yang benar dan baik, serta apa yang tidak benar dan tidak baik bagi
professional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar dan salah, perbuatan apa
yang harus dilakukan dan yang harus dihindari. Tujuan kode etik adalah agar profesional
memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik, akan
melindungi perbuatan yang tidak profesional.

2.2 Tujuan Kode Etik


2.2.1. Untuk menjunjung tinggi martabat dan citra profesi. Dalam hal ini yang dijaga
adalah image organisasi dan mencegah orang luar memandang rendah atau remeh suatu
profesi. Oleh karena itu, setiap kode etik suatu profesi akan melarang berbagai bentuk tindak
tanduk atau kelakuan anggota profesi yang dapat mencemarkan nama baik profesi di dunia
luar.
2.2.2. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi. Dalam hal ini kode
etik juga berisi tujuan pengabdian profesi tertentu sehingga para anggota profesi
mengetahui tugas dan tanggungjawab pengabdian profesinya. Kode etik merumuskan
ketentuan yang perlu dilakukan oleh para anggota profesi dalam menjalankan tugasnya.
2.2.3. Untuk meningkatkan mutu, kode etik juga memuat tentang norma- norma serta
anjuran agar profesi selalu berusaha untuk meningkatkan mutu profesi, sesuai dengan bidang
pengabdiannya.

2
2.3 Fungsi Kode Etik
2.3.1 Menurut Kozier & Erb (1989)
2.3.1.1 Memberikan dasar dalam mengatur hubungan antara perawat, pasien, tenaga
kesehatan lain, masyarakat dan profesi keperawatan.
2.3.1.2 Memberikan dasar dalam menilai tindakan keperawatan.
2.3.1.3 Membantu masyarakat untuk mengetahui pedoman dalam
melaksanakan praktek keperawatan. Menjadi dasar dalam membuat kurikulum
pendidikan keperawatan.
2.3.2 Menurut PPNI
2.3.2.1 Kode etik perawat menunjukan kepada masyarakat bahawa perawat
diharuskan memahami dan menerima kepercayaan dan tanggung jawab yang diberikan
kepada perawat oleh masyarakat.
2.3.2.2 Kode etik menjadi pedoman bagi perawat untuk berperilaku dan menjalin
hubungan keprofesian sebagai landasan dalam menerapkan praktik etika.
2.3.2.3 Kode etik perawat menetapkan hubungan-hubungan profesional yang harus
dipatuhi yaitu hubungan perawat dengan pasien atau klien sebagai advokator, perawat
dengan tenaga profesional kesehatan lain sebagai teman sejawat dengan profesi keperawatan
sebagai seorang kontributor dan dengan masyarakat sebagai perwakilan dari asuhan
kesehatan.
2.3.2.4 Kode etik perawat memberikan sarana pengaturan diri sebagai profesi.

3
2.4 Kode Etik Keperawatan Indonesia
Menurut Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Kode etik keperawatan di Indonesia telah disusun oleh Dewan Pimpinan Pusat Persatuan
Perawat Nasional Indonesia melalui Musyawarah Nasional PPNI VIII di Balikpapan pada
tahun 2010. Kode etik adalah pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai
pedoman perilaku dan menjadi kerangka kerja untuk membuat keputusan. Aturan yang
berlaku untuk seorang perawat Indonesia dalam melaksanakan tugas/fungsi perawat adalah
kode etik perawat nasional Indonesia, dimana seorang perawat selalu berpegang teguh
terhadap kode etik sehingga kejadian pelanggaran etik dapat dihindarkan. Kode etik
keperawatan di Indonesia telah disusun oleh Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Perawat
Nasioanl Indonesia (DPP PPNI) melalui munas PPNI di Jakarta pada tangal 29 November
1989.
Dalam bimbingan Tuhan Yang Maha Esa dalam melaksanakan tugas pengabdian
untuk kepentingan kemanusiaan, bangsa dan tanah Air, persatuan perawat Indonesia
menyadari bahwa Perawat Indonesia yang berjiwa Pancasila dan berlandaskan pada UUD
1945 merasa terpanggil untuk menunaikan kewajiban dalam bidang keperawatan dengan
penuh tanggung jawab, berpedoman kepada dasar-dasar seperti tertera di bawah ini :
2.4.1 Perawat dan Klien
a) Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat dan
martabat manusia, keunikan klien dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan,
kesukuan, warna kulit, jenis kelamin, aliran politik dan agama yang dianut serta
kedudukan sosial.
b) Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa memelihara
suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan kelangsungan
beragama dan klien.

c) Tanggung jawab adalah kepada mereka yang membutuhkan asuhan


keperawatan.
d) Perawatan wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan dengan
tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh yang berwenang sesuai
dengan ketentuan hukum yang berlaku.
2.4.2 Perawat dan Praktek
a) Perawat memelihara dan meningkatkan kompetisi dibidang keperawatan melalui
belajar terus menerus.
b) Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai
kejujuran profesional yang menerapkan pengetahuan serta ketrampilan keperawatan sesuai
dengan kebutuhan klien.

4
c) Perawat dalam membuat keputuasan didasarkan pada informasi yang akurat dan
mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi seseorang bila melakukan konsultasi,
menerima delegasi dan memberikan delegasi kepada orang lain.
d) Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan
dengan selalu menunjukkan perilaku profesional.
2.4.3 Perawat dan Masyarakat
Perawat mengemban tanggungjawab bersama masyarakat untuk memprakarsai dan
mendukung berbagai kegiatan dalam memenuhi kebutuhan dan kesehatan masyarakat.
2.4.4 Perawat dan Teman Sejawat
a) Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesama perawat
maupun dengan tenaga kesehatan lainnya, dan dalam memelihara keserasian suasana
lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara
menyeluruh.
b) Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang
memberikan pelayanan kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis dan ilegal.
2.4.5 Perawat dan Profesi
a) Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar pendidikan dan
pelayanan keperawatan serta menerapkan dalam kegiatan pelayanan dan pendidikan
keperawatan.
b) Perawat berperan aktif dalam kegiatan pengembangan profesi
keperawatan.
c) Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk membangun dan
memelihara kondisi kerja yang kondusif demi terwujudnya asuhan keperawatan yang
bermutu tinggi.
Kode etik keperawatan Indonesia : Terdiri dari 5 Bab, dan 17 pasal, yaitu:
1. Tanggung jawab perawat terhadap individu, keluarga dan masyarakat

a. Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya senantiasa berpedoman kepada


tanggungjawab yang bersumber dari adanya kebutuhan akan keperawatan individu,
keluarga dan masyarakat.
b. Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya di bidang keperawatan senantiasa
memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat-istiadat dan
kelangsungan hidup beragama dari individu, keluarga dan masyarakat.
c. Perawat dalam melaksanakan kewajibannya bagi individu, keluarga dan
masyarakat senantiasa dilandasi dengan rasa tulus ikhlas sesuai dengan martabat dan
tradisi luhur keperawatan.Tanggungjawab terhadap tugas.
d. Perawat senantiasa menjalin hubungan kerja sama dengan individu, keluarga
dan masyarakat dalam mengambil prakarsa dan mengadakan upaya kesehatan khususnya
serta upaya kesejahteraan umum sebagai bagian dari tugas kewajiban bagi kepentingan
masyarakat.
2. Tanggungjawab terhadap tugas

a. Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai


kejujuran profesional dalam menerapkan pengetahuan serta ketrampilan keperawatan
sesuai dengan kebutuhan individu, keluarga dan masyarakat.
b. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan
dengan tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh yang
berwenang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
c. Perawat tidak akan menggunakan pengetahuan dan keterampilan keperawatan
untuk tujuan yang bertentangan dengan norma-norma kemanusiaan.
d. Perawat dalam menunaikan tugas dan kewajibannya senantiasa berusaha dengan
penuh kesadaran agar tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna
kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik dan agama yang dianut serta kedudukan sosial.
e. Perawat senantiasa mengutamakan perlindungan dan keselamatan klien dalam
melaksanakan tugas keperawatan serta matang dalam mempertimbangkan kemampuan
jika menerima atau mengalihtugaskan tanggungjawab yang ada hubungannya dengan
keperawatan.
3. Tanggungjawab terhadap sesama perawat dan profesi kesehatan lainnya

a. Perawat senantiasa memelihara hubungan baik antara sesama perawat dan dengan
tenaga kesehatan lainnya, baik dalam memelihara kerahasiaan suasana lingkungan kerja
maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara menyeluruh.

6
b. Perawat senantiasa menyebarluaskan pengetahuan, keterampilan dan
pengalamannya kepada sesama perawat serta menerima pengetahuan dan pengalaman dari
profesi lain dalam rangka meningkatkan kemampuan dalam bidang keperawatan.
4. Tanggungjawab terhadap profesi keperawatan

a. Perawat senantiasa berupaya meningkatkan kemampuan profesional secara sendiri-


sendiri dan atau bersama-sama dengan jalan menambah ilmu pengetahuan, keterampilan dan
pengalaman yang bermanfaat bagi perkembangan keperawatan.
b. Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan
dengan menunjukkan perilaku dan sifat pribadi yang luhur.
c. Perawat senantiasa berperan dalam menentukan pembakuan pendidikan dan
pelayanan keperawatan serta menerapkan dalam kegiatan dan pendidikan keperawatan.
d. Perawat secara bersama-sama membina dan memelihara mutu organisasi profesi
keperawatan sebagai sarana pengabdiannya.
5. Tanggungjawab terhadap pemerintah, bangsa dan negara

a. Perawat senantiasa melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai


kebijaksanaan yang diharuskan oleh pemerintah dalam bidang kesehatan dan
keperawatan.
b. Perawat senantiasa berperan secara aktif dalam menyumbangkan pikiran kepada
pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dan keperawatan kepada
masyarakat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keperawatan sebagai suatu profesi bertanggung jawab dan brtanggung gugat atas
pelayanan/asuhan keperawatan harus berdasarkan pada landasan hukum dan etika
keperawatan. Standar asuhan perawatan di Indonesia sangat diperlukan untuk melaksanakan
praktek keperawatan, sedangkan etika keperawatan telah diatur oleh organisasi profesi,
hanya saja kode etik yang dibuat masih sulit dilaksanakan dilapangan karena bentuk kode
etik yg ada masih belum dijabarkan secara terinci dan lengkap dalam bentuk petunjuk
tekhnis.

Etik merupakan kesadaran yang sistematis terhadap perilaku yang dipertanggung


jawabkan, etik bicara tentang hal yang benar dan hal yang salah dan didalam etik terdapat
nilai-nilai moral yang merupakan dasar dari perilaku manusia (niat). Prinsip-prinsip moral
telah banyak diuraikan dalam teori termasuk didalamnya bagaimana nilai-nilai moral di
dalam profesi keperawatan. Penerapan nilai moral professional sangat penting dan sesuatu
yang tidak boleh di tawar lagi dan harus dilaksanakan dalam praktek keperawatan.

Setiap manusia mempunyai hak dasar dan hak untuk berkembang demikian juga bagi
pasien sebagai penerima asuhan keperawatan mempunyai hak yang sama walaupun sedang
dalam kondisi sakit. Demikian juga perawat sebagian pemberi asuhan keperawatan
mempunyai hak dan kewajiban masing-masing. Kedua-duanya mempunyai hak dan
kewajiban sesuai posisinya. Disinilah sering terjadi dilemma etik, dilemma etik merupakan
bentuk konflik yang terjadi disebabkan oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun
eksternal, disamping itu karena adanya interaksi atau hubungan yang saling membutuhkan.
Oleh sebab itu dilema etik harus diselesaikan baik pada tingkat individu dan institusi serta
organisasi profesi dengan penuh tanggung jawab.

8
3.2 Saran
1. Pentingnya membuat standar praktek keperawatan yang jelas dan dapat
dipertanggung jawabkan.
2. Perlunya peraturan atau perundang-undangan yang mengatur dan sebagai
bentuk pelindung hukum baik pemberi dan penerima praktek keperawatan.
3. Kode etik di Indonesia yang sudah ada perlu didukung dengan adanya
perangkat-perangkat aturan yang jelas agar dapat dilaksanakan secara baik
dilapangan.
4. Sebgai seorang mahasiswa, khususnya mahasiswa fakultas keperawatan kita
harus mengetahui dengan pasti segala bentuk etik maupun isu etik
keperawatan, dan makalah ini merupakan salah satu bagian pembelajran yg
sesuai.

9
Daftar Pustaka

https://www.academia.edu/29532590/Makalah_etika_keperawatan
https://documents.tips/documents/bab-1-3-kode-etik-keperawatanpdf.html
http://docshare01.docshare.tips/files/26577/265771735.pdf
https://olhachayo.files.wordpress.com/2014/08/makalah-etikum-ok.pdf

https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=6&cad=rja&uact=8&ved
=0ahUKEwjkgdfMr73WAhXGsY8KHbrcASEQFgg8MAU&url=https%3A%2F%2FSABabjalal.files.
wordpress.com%2F2012%2F02%2Fkode-etik-keperawatan-
ppni.doc&usg=AFQjCNFawASFLb5ytZWH_Slpo6SImJrTqA

https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&cad=rja&uact=8&ved
=0ahUKEwiVs8KJo73WAhWBQo8KHfd4AOUQFgg0MAM&url=https%3A%2F%2Fcurrikicdn.s 3-us-
west- 2.Amazonaws.com%2Fresourcefiles%2F54d377d6ddb26.ppt&usg=AFQjCNEgFGLczuFV2L-
kCtP_E7qvn6L6nQ

10

Anda mungkin juga menyukai