Di susun oleh
Agung Alamsyah
E.0105.17.0144
Puji syukur kami ucapkan kehadiat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya kami dapat selesai
menyusun makalah ini.
Kami sebagai penyusun tidak lupa megucapkan banyak terimakasih kepada pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehingga penyusun dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini. Dalam penyusunan karya makalah ini penyusun berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun sendiri maupun kepada pembaca umumnya.
Apabila terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini, kami mohon maaf dan kami
harapkan kritikan dari Anda untuk membangun kembali karya ini menjadi sempurna.
Penulis
Daftar Isi
Perawat profesional harus menghadapi tanggung jawab etik dan konflik yang mungkin
meraka alami sebagai akibat dari hubungan mereka dalam praktik profesional. Kemajuan
dalam bidang kedokteran, hak klien, perubahan sosial dan hukum telah berperan dalam
peningkatan perhatian terhadap etik. Standart perilaku perawat ditetapkan dalam kode etik
yang disusun oleh asosiasi keperawatan internasional, nasional, dan negera bagian atau
provinsi. Perawat harus mampu menerapkan prinsip etik dalam pengambilan keputusan dan
mencakup nilai dan keyakinan dari klien, profesi, perawat, dan semua pihak yang terlibat.
Perawat memiliki tanggung jawab untuk melindungi hak klien dengan bertindak sebagai
advokat klien (R. Rizal Isnanto. 2009).
Etika berbagai profesi digariskan dalam kode etik yang bersumber dari martabat dan
hak manusia (yang memiliki sikap menerima) dan kepercayaan dari profesi. Profesi
menyusun kode etik berdasarkan penghormatan atas nilai dan situasi individu yang dilayani.
Kadang-kadang perawat dihadapkan pada situasi yang memerlukan keputusan untuk
mengambil tindakan. Perawat memberi asuhan kepada klien, keluarga dan masyarakat;
menerima tanggung jawab untuk membuat keadaan lingkungan fisik, sosial dan spiritual
yang memungkinkan untuk penyembuhan dan menekankan pencegahan penyakit; serta
meningkatkan kesehatan dengan penyuluhan kesehatan. Sebagai seorang perawat yang
professional wajib mengetahui fungsi dan perannya sebagai seorang perawat, dan juga
mengenal etika-etika yang berlaku dalam prosfesinya supaya dapat terhindar dari tindakan-
tindakan yang menyalahi etika profesinya yang akan berujung kepada malpraktik atau
kelalaian yang merugikan klien, perawat itu sendiri dan profesinya.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.3 Fungsi Kode Etik
2.3.1 Menurut Kozier & Erb (1989)
2.3.1.1 Memberikan dasar dalam mengatur hubungan antara perawat, pasien, tenaga
kesehatan lain, masyarakat dan profesi keperawatan.
2.3.1.2 Memberikan dasar dalam menilai tindakan keperawatan.
2.3.1.3 Membantu masyarakat untuk mengetahui pedoman dalam
melaksanakan praktek keperawatan. Menjadi dasar dalam membuat kurikulum
pendidikan keperawatan.
2.3.2 Menurut PPNI
2.3.2.1 Kode etik perawat menunjukan kepada masyarakat bahawa perawat
diharuskan memahami dan menerima kepercayaan dan tanggung jawab yang diberikan
kepada perawat oleh masyarakat.
2.3.2.2 Kode etik menjadi pedoman bagi perawat untuk berperilaku dan menjalin
hubungan keprofesian sebagai landasan dalam menerapkan praktik etika.
2.3.2.3 Kode etik perawat menetapkan hubungan-hubungan profesional yang harus
dipatuhi yaitu hubungan perawat dengan pasien atau klien sebagai advokator, perawat
dengan tenaga profesional kesehatan lain sebagai teman sejawat dengan profesi keperawatan
sebagai seorang kontributor dan dengan masyarakat sebagai perwakilan dari asuhan
kesehatan.
2.3.2.4 Kode etik perawat memberikan sarana pengaturan diri sebagai profesi.
3
2.4 Kode Etik Keperawatan Indonesia
Menurut Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Kode etik keperawatan di Indonesia telah disusun oleh Dewan Pimpinan Pusat Persatuan
Perawat Nasional Indonesia melalui Musyawarah Nasional PPNI VIII di Balikpapan pada
tahun 2010. Kode etik adalah pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai
pedoman perilaku dan menjadi kerangka kerja untuk membuat keputusan. Aturan yang
berlaku untuk seorang perawat Indonesia dalam melaksanakan tugas/fungsi perawat adalah
kode etik perawat nasional Indonesia, dimana seorang perawat selalu berpegang teguh
terhadap kode etik sehingga kejadian pelanggaran etik dapat dihindarkan. Kode etik
keperawatan di Indonesia telah disusun oleh Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Perawat
Nasioanl Indonesia (DPP PPNI) melalui munas PPNI di Jakarta pada tangal 29 November
1989.
Dalam bimbingan Tuhan Yang Maha Esa dalam melaksanakan tugas pengabdian
untuk kepentingan kemanusiaan, bangsa dan tanah Air, persatuan perawat Indonesia
menyadari bahwa Perawat Indonesia yang berjiwa Pancasila dan berlandaskan pada UUD
1945 merasa terpanggil untuk menunaikan kewajiban dalam bidang keperawatan dengan
penuh tanggung jawab, berpedoman kepada dasar-dasar seperti tertera di bawah ini :
2.4.1 Perawat dan Klien
a) Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat dan
martabat manusia, keunikan klien dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan,
kesukuan, warna kulit, jenis kelamin, aliran politik dan agama yang dianut serta
kedudukan sosial.
b) Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa memelihara
suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan kelangsungan
beragama dan klien.
4
c) Perawat dalam membuat keputuasan didasarkan pada informasi yang akurat dan
mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi seseorang bila melakukan konsultasi,
menerima delegasi dan memberikan delegasi kepada orang lain.
d) Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan
dengan selalu menunjukkan perilaku profesional.
2.4.3 Perawat dan Masyarakat
Perawat mengemban tanggungjawab bersama masyarakat untuk memprakarsai dan
mendukung berbagai kegiatan dalam memenuhi kebutuhan dan kesehatan masyarakat.
2.4.4 Perawat dan Teman Sejawat
a) Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesama perawat
maupun dengan tenaga kesehatan lainnya, dan dalam memelihara keserasian suasana
lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara
menyeluruh.
b) Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang
memberikan pelayanan kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis dan ilegal.
2.4.5 Perawat dan Profesi
a) Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar pendidikan dan
pelayanan keperawatan serta menerapkan dalam kegiatan pelayanan dan pendidikan
keperawatan.
b) Perawat berperan aktif dalam kegiatan pengembangan profesi
keperawatan.
c) Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk membangun dan
memelihara kondisi kerja yang kondusif demi terwujudnya asuhan keperawatan yang
bermutu tinggi.
Kode etik keperawatan Indonesia : Terdiri dari 5 Bab, dan 17 pasal, yaitu:
1. Tanggung jawab perawat terhadap individu, keluarga dan masyarakat
a. Perawat senantiasa memelihara hubungan baik antara sesama perawat dan dengan
tenaga kesehatan lainnya, baik dalam memelihara kerahasiaan suasana lingkungan kerja
maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara menyeluruh.
6
b. Perawat senantiasa menyebarluaskan pengetahuan, keterampilan dan
pengalamannya kepada sesama perawat serta menerima pengetahuan dan pengalaman dari
profesi lain dalam rangka meningkatkan kemampuan dalam bidang keperawatan.
4. Tanggungjawab terhadap profesi keperawatan
Setiap manusia mempunyai hak dasar dan hak untuk berkembang demikian juga bagi
pasien sebagai penerima asuhan keperawatan mempunyai hak yang sama walaupun sedang
dalam kondisi sakit. Demikian juga perawat sebagian pemberi asuhan keperawatan
mempunyai hak dan kewajiban masing-masing. Kedua-duanya mempunyai hak dan
kewajiban sesuai posisinya. Disinilah sering terjadi dilemma etik, dilemma etik merupakan
bentuk konflik yang terjadi disebabkan oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun
eksternal, disamping itu karena adanya interaksi atau hubungan yang saling membutuhkan.
Oleh sebab itu dilema etik harus diselesaikan baik pada tingkat individu dan institusi serta
organisasi profesi dengan penuh tanggung jawab.
8
3.2 Saran
1. Pentingnya membuat standar praktek keperawatan yang jelas dan dapat
dipertanggung jawabkan.
2. Perlunya peraturan atau perundang-undangan yang mengatur dan sebagai
bentuk pelindung hukum baik pemberi dan penerima praktek keperawatan.
3. Kode etik di Indonesia yang sudah ada perlu didukung dengan adanya
perangkat-perangkat aturan yang jelas agar dapat dilaksanakan secara baik
dilapangan.
4. Sebgai seorang mahasiswa, khususnya mahasiswa fakultas keperawatan kita
harus mengetahui dengan pasti segala bentuk etik maupun isu etik
keperawatan, dan makalah ini merupakan salah satu bagian pembelajran yg
sesuai.
9
Daftar Pustaka
https://www.academia.edu/29532590/Makalah_etika_keperawatan
https://documents.tips/documents/bab-1-3-kode-etik-keperawatanpdf.html
http://docshare01.docshare.tips/files/26577/265771735.pdf
https://olhachayo.files.wordpress.com/2014/08/makalah-etikum-ok.pdf
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=6&cad=rja&uact=8&ved
=0ahUKEwjkgdfMr73WAhXGsY8KHbrcASEQFgg8MAU&url=https%3A%2F%2FSABabjalal.files.
wordpress.com%2F2012%2F02%2Fkode-etik-keperawatan-
ppni.doc&usg=AFQjCNFawASFLb5ytZWH_Slpo6SImJrTqA
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&cad=rja&uact=8&ved
=0ahUKEwiVs8KJo73WAhWBQo8KHfd4AOUQFgg0MAM&url=https%3A%2F%2Fcurrikicdn.s 3-us-
west- 2.Amazonaws.com%2Fresourcefiles%2F54d377d6ddb26.ppt&usg=AFQjCNEgFGLczuFV2L-
kCtP_E7qvn6L6nQ
10