Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KONSEP KOMUNIKASI SECARA UMUM

Nama anggota :

Putu Arsienda Dahata Ulmafema (P07120219060)

Dewa Ayu Putri Widyani (P07120219071)

Putu Lydia Kusuma Riawan (P07120219078)

Putu Mia Rusmala Dewi (P07120219083)

Ni Kadek Yuni Anggreni (P07120219088)

Kadek Sari Savitri (P07120219094)

I Wayan Yogik Prayoga (P07120219095)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

TAHUN AKADEMIK 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas Berkat rahmat dan
hidayah-nya makalah yang berjudul “ Konsep Komunikasi Secara Umum ” ini dapat
terselesaikan dengan baik.

Dalam penulisan dan penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa makalah ini
masih terdapat banyak kekurangan dikarenakan kurangnya pengalaman dan keterbatasan
ilmu pengetahuan yang kami miliki. Maka dari itu, kami menerima kritik dan saran yang
membantu dalam menyempurnakan makalah ini.

Penyusunan makalah ini tidak akan terlaksana dengan baik tanpa bimbingan,
dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itulah pada kesempatan ini, kami
mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan berkat dan rahmatnya atas
bantuan yang telah diberikan kepada kami dalam penyusunan makalah ini, akhirnya semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Denpasar, 12 Januari 2020

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................1
BAB I.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.....................................................................................................................3
1.1. Latar Belakang....................................................................................................................3
1.2. Rumusan Masalah...............................................................................................................3
1.3. Tujuan Penulisan.................................................................................................................3
BAB II.......................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.......................................................................................................................4
2.1 Pengertian Komunikasi.......................................................................................................4
2.2 Tujuan Komunikasi.............................................................................................................5
2.3 Manfaat Komunikasi...........................................................................................................7
2.4 Unsur-unsur dalam Komunikasi........................................................................................8
2.5 Jenis Komunikasi...............................................................................................................10
2.6 Model-model Komunikasi.................................................................................................13
2.7 Faktor-Faktor Penghambat Komunikasi..............................................................................14
BAB III....................................................................................................................................16
PENUTUPAN.........................................................................................................................16
3.1. Kesimpulan.........................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................17

2
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Semua individu mempunyai kebutuhan dasar untuk menjalin hubungan dengan


orang lain dalam menjalani hidupnya. Komunikasi merupakan upaya individu untuk tetap
berinteraksi dengan orang lain. Komunikasi seseorang adalah suatu proses yang
melibatkan perilaku dan interaksi antar individu dalam berhubungan dengan yang lain.
Komunikasi merupakan komponen penting dalam praktik keperawatan. Mendengarkan
perasaan klien dan menjelaskan prosedur tindakan keperawatan adalah contoh tehnik-
tehnik komunikasi yang dilakukan oleh perawat selama praktik.

Komunikasi merupakan proses yang dilakukan perawat dalam menjaga kerjasama


yang baik dengan klien dalam membantu memenuhi kebutuhan kesehatan klien, maupun
dengan tenaga kesehatan lain dalam rangka membantu mengatasi masalah klien.
Kelemahan dalam berkomunikasi merupakan masalah yang serius baik bagi perawat
maupun bagi klien. Perawat yang enggan berkomunikasi dengan menunjukkan raut wajah
yang tegang akan berdampak serius bagi klien.

Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian dari komunikasi?


2. Apakah tujuan komunikasi?
3. Apakah manfaat komunikasi?
4. Apakah unsur-unsur komunikasi?
5. Apa saja jenis-jenis komunikasi?
6. Apa saja model-model komunikasi?
7. Apa saja faktor-faktor penghambat komunikasi?
1.2. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian dari komunikasi
2. Mengetahui tujuan komunikasi
3. Mengetahui manfaat komunikasi
4. Mengetahui unsur-unsur komunikasi
5. Mengetahui jenis-jenis komunikasi
6. Mengetahui model-model komunikasi
7. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang menghambat komunikasi

3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Komunikasi

Komunikasi dalam istilah secara etimologis sendiri berasal dari bahasa latin yaitu
Communicatus yang bersumber dari kata communis. Dalam kata Communis ini memiliki
makna “berbagi” atau “menjadi milik bersama”, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa
komunikasi merupakan suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan
makna. Komunikasi secara terminologis merujuk pada proses pernyataan yang melibatkan
dua orang atau lebih.

Komunikasi merupakan proses pertukaran informasi atau meneruskan makna atau arti.
Komunikasi juga bisa diartikan sebagai proses peyampaian informasi, makna atau
pemahaman dari pengirim ke penerima. Dari komuniaksi yang telah dilakukan diharapkan
akan menimbulkan perubahan tingkah laku atau muncul perilaku baru sesuai dengan yang
diinginkan oleh pengirim pesan atau informasi dari penerima informasi. Dalam keperawatan,
komunikasi merupakan alat bagi perawat untuk mempengaruhi tingkah laku klien dalam
pelaksanaan asuhan keperawatan.

Berbagai definisi komunikasi menurut para ahli :

1. Lexicographer (ahli kamus bahsa), komunikasi adalah upaya yang bertujuan berbagi
untuk mencapai kebersamaan. Jika dua orang berkomunikasi maka pemahaman yang
sama terhadap pesan yang saling dipertukarkan adalah tujuan yang diinginkn oleh
keduanya.
2. Pawito dan Sardjono mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses dengan mana
suatu pesan dipindahkan dari suatu sumber kepada penerima dengan maksud
mengubah perilaku, perubahan dalam pengetahuan, sikap dan atau perilaku overt
lainnya.
3. Joseph A Devito mengemukakan komunikasi sebagai transaksi, maksudnya
komunikasi merupakan suatu proses dimana komponen-komponennya saling terkait
dan bahwa para komunikatornya sebagai suatu kesatuan.
4. Harold Kasswel menyebutkan bahwa komunikasi pada dasarnya merupakan suatu
proses yang saling berkaitan tentang siapa mengatakan apa dengan media apa kepada
siapa dan dengan efek atau hasil apa.

4
5. William I. Gordon mengatakan bahwa komunikasi secara ringkas dapat didefinisikan
sebagai suatu transaksi dinamis yang melibatkan gagasan dan perasaan.
6. William Albig mendefinisikan bahwa komunikasi adalah proses pengoperan lambang
yang berarti di antara individu-individu.

2.2 Tujuan Komunikasi

Tujuan komunikasi adalah untuk membangun/menciptakan pemahaman atau


pengertian bersama, memahami atau mengerti bukan berarti harus menyetujui, tetapi
mungkin dengan komunikasi terjadi suatu perubahan sikap,pendapat,perilaku,ataupun
perubahan secara sosial.

1. Perubahan sikap (attitude change)


Seorang komunuikan setelah menerima pesan kemudian sikapnya
berubah, baik positif maupun negatif. Dalam berbagai situasi kita berusaha
memengaruhi sikap orang lain dan berusaha agar orang lain bersikap positif
sesuai keinginan kita.
2. Perubahan pendapat (opinion change)
Pemahaman ialah kemampuan memahami pesan secara cermat
sebagaimana dimaksudkan oleh komunikator. Setelah memahami apa yang
dimaksud komunikator, maka akan tercipta pendapat yang berbeda-beda bagi
komunikan. Contohnya berita yang disampaikan oleh surat kabar. Informasi
dapat diterima khalayak dalam waktu bersamaan, namun opini/pendapat yang
muncul tiap individu berbeda-beda.
3. Perubahan perilaku (behavior change)
Komunikasi bertujuan untuk mengubah perilaku maupun tindakan
seseorang, dari perilaku yang destruktif (tidak mencerminkan perilaku hidup
sehat, menuju perilaku hidup sehat). Contohnya kampanye kesehatan misalnya
mengenai merokok menyebabkan gangguan kesehatan. Misalnya setelah
mengikuti kampanye tersebut seorang perokok kemudian berusaha
mengurangi/berhenti merokok.
4. Perubahan sosial (social change)
Proses komunikasi yang efektif secara tidak sengaja meningkatkan
kadar hubungan interpersonal. Contohnya di perkantoran, sering kali terjadi
komunikasi yang dilakukan bukan untuk menyampaikan informasi atau

5
memengaruhi sikap semata, tetapi terkadang terdapat maksud implisit di
dalamnya yakni untuk membina hubungan baik.

2.3 Manfaat Komunikasi


Adapun manfaat komunikasi secara umum :
1. Menyelesaikan masalah lebih cepat
Ketika didapati sebuah masalah maka biasanya selalu ada diskusi untuk
menyelesaikan masalah tersebut. Apabila orang-orang yang terlibat tidak dapat
saling berkomunikasi secara efektif, maka akan lebih susah untuk mengerti maksud
dari pembicaraan. Dampaknya adalah lebih sulit untuk mencari akar permasalahan
yang akhirnya membutuhkan waktu lebih lama untuk menemukan solusinya.

2. Meningkatkan produktivitas
Semakin besar perusahaan maka semakin kompleks pula struktur
organisasinya dan cara komunikasi antar karyawan. Contoh dalam perusahaan
teknologi apabila komunikasi antara project manager dengan anggota tim teknis
yang lain tidak efektif, bayangkan saja berapa lama waktu tidak produktif yang
harus dihabiskan hanya untuk membuat para teknisi mengerti apa yang dimaksud
oleh project manager. Jadi semakin efektif komunikasinya maka semakin cepat
orang lain mengerti apa yang dibicarakan sehingga eksekusi pun lebih cepat.
3. Hubungan kerjasama yang lebih baik
Suatu bisnis akan berkembang lebih cepat apabila terjalin kerjasama dengan
pihak lain. Contoh katakanlah ada usaha toko roti yang ingin meningkatkan jumlah
produksi per harinya. Pastinya untuk memenuhi kebutuhan bahan baku roti tersebut
apabila hanya membeli eceran seperti biasa pasti biaya yang dikeluarkan akan
semakin mahal. Berbeda halnya apabila melakukan kerjasama dengan pemasok
yang akhirnya mendapatkan harga spesial yang pastinya akan lebih menghemat
pengeluaran.

2.4 Unsur-unsur dalam Komunikasi

Komuikasi dapat terjadi apabila di dukung dengan unsur-unsur dalam komunikasi


yang meliputi sumber, pesan, media, penerima, efek, serta umpan balik. Unsur ini biasa

6
disebut sebagai komponen atau elemen dari komunikasi. Faktor lingkungan merupakan
unsur yang tidak kalah pentingnya dalam mendukung terjadinya proses komunikasi
sehingga secara lengkap unsur dalam komunikasi meliputi : source, message, channel,
receiver, efek, dan lingkungan.

Hubungan antara unsur-unsur tersebut tergambar dalam uraian berikut :

1. Source / Pengiriman /Encoder /Sender


Sumber atau komunikator merupakan pemrakarsa atau orang yang pertama memulai
terjadinya proses komunikasi. Hal ini disebabkan karena semua peristiwa komunikasi
akan melibatkan dan tergantung dari sumber sebagai pembuatan atau pengirim
komunikasi . Sumber dapat berasal dari individu, kelompok, maupun organisasi. Sumber
pengiriman pesan biasa dikatakan sebagai pusat stimulator.
Dalam konteks hubungan timbal balik , sumber yang mengirimkan sebuah pesan itu
akan berganti menjadi penerima pesan , hal ini terlihat pada proses hubungan antara
perawat dan klien . Contohnya : perawat mengkaji klien tentang keluhan yang dirasakan .

2. Message / Pesan / Content atau Information


Pesan adalah produk utama dalam komunikasi , pesan berupa lambang – lambang
yang menjalankan ide / gagasan, sikap, perasaan, praktik, atau tindakan. Pesan ini dapat
berbentuk kata – kata tertulis, lisan, gambar – gambar, angka – angka, benda gerak –
gerik, atau tingkah laku, dan berbagai bentuk tanda – tanda lainnya. Pesan yang biasanya
di sampaikan berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat, maupun propaganda
yang merupakan ide, pendapat, pikiran, maupun saran dari pengiriman pesan.

3. Channel / Media
Merupakan sarana yang digunakan oleh komunikator untuk memindahkan pesan dari
pihak satu ke pihak lainnya . Untuk memaksimalkan suatu pesan agar diterima
komunikan dengan sempurna , maka seorang komunikator pandai – pandai memilih
media sebagai sarana untuk menyampaikan pesan , sebagai contoh seorang perawat yang
menjelaskan tentang gizi kepada ibu – ibu di posyandu semestinya selain dijelaskan
bersamaan dengan ceramah , juga membawakan contoh bahan yang dimaksud serta
mendemostrasikan agar masyarakat mengetahui apa yang dimaksud.

4. Reciver/Penerima/Decoder/Audience/Komunikan

7
Dalam proses komunikasi, keberadaan penerimaan pesan tergantung adanya sumber
berita,mungkin tidak ada penerimaan pesan jika tidak ada sumber berita.Untuk mencapai
keberhasilan dalam komunikasi,sebaiknya sumber berita harus mengenali penerima.hal-
hal yang harus diperhhatikan adalah sebagai berikut :
a. Karakteristik
b. Budaya
c. Teknik atau cara penyampaian
d. Tingkat pemahaman
e. Waktu
f. Lingkungan fisik dan psikologis
g. Tingkat kebutuhan

5. Efek atau pengaruh


Efek merupakan perbedaan antara apa yang difikirkan,dirasakan,dan dilakukan
penerima pesan sebelum dan sesudah menerima pesan.Pengaruh bisa diartikan sebagai
hal yang diinginkan oleh sumber pembawa pesan, yaitu suatu perubahan sikap dan
tingkah laku menjadi lebih baik setelah menerima pesan. Karena perubahan sikap dan
tingkah laku tersebut adalah sasaran atau tujuan akhir dari proses komunikasi.

6. Lingkungan
Merupakan situasi tertentu yang dapat memengaruhi proses komunikasi mulai dari
sumber yang menyampaikan pesan sampai pada efek atau pengaruh pesan terhadap
penerima pesan .Faktor-fakor yang dimungkinkan untuk situasi-situasi tertentu antara
lain sebagai berikut :
a. Lingkungan sosial budaya
b. Lingkungan psikologis
c. Lingkungan fisik
d. Dimensi waktu

Jadi kesimpulannya, keenam unsur tersebut saling berpengauh dan saling mengisi.
Apabila salah satu dari unsur tersebut tidak berfungsi,maka proses komunikasi tidak
berjalan secara efektif.

2.5 Jenis Komunikasi

8
Jenis komunikasi sebagaimana disampaikan oleh Widjaja (2000 ) dibedakan
menjadi 5 macam yaitu
1. Komunikasi Tertulis
Komunikasi tertulis adalah komunikasi yang disampaikan secara tertulis,baik
dengan tulisan manual maupun tulisan dari media.Jenis komunikasi ini dapat
berupa surat,surat kabar atau media masa atau media elektronik yang
disampaikan dalam bentuk tulisan.Dalam komunikasi keuntungan komunikasi
tertulis adalah dapat dibaca berulang-ulang,dapat dijadikan bukti otentik,biaya
minimal,dapat di dokumentasikan dan bersifat tetap.Sedangkan
kekurangannya memerlukan dokumentasi yang cukup banyak,kadang-kadang
tidak jelas,umpan balik dapat berlangsung dengan waktu yang cukup lama dan
sebagainya.

2. Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang disampaikan secara
lisan.Komunikasi ini dapat dilaksanakan secara langsung dengan percakapan
tatap muka,maupun secara tidak langsung melalui telepon.Keuntungan dari
komunikasi ini dapat dilakukan secara cepat, langsung,jelas dan kemungkinan
salah paham kecil karena proses umpan balik dapat terlaksana kecuali
komunikasi yang sifatnya satu arah dan formal. Sedangkan kekurangan
komunikasi ini adalah bahasa yang digunakan harus dimengerti oleh
komunikan,membutuhkan pengetahuan yang cukup agar komunikasi yang
dilaksanakan berlangsung lancar.
3. Komunikasi Non Verbal
Komunikasi yang terjadi dengan menggunakan mimik atau bahasa
tubuh,pantonim,dan atau bahasa isyarat.
Dimbley dan Buton,(1992) mengatakan bahwa bahasa tubuh mempunyai
beberapa unsur,antara lain:
A. Gerak Tubuh
Adanya gerak tubuh yang terjadi pada saat komunikasi,baik gerakan
yang dilakukan,komunikator maupun komunikan menunjukkan adanya
interaksi
aktif dari diri seorang.
B. Ekspresi Wajah

9
Ungkapan perasaan seseorang dapat dilihat dari ekspresi wajahnya
terutama lokasi sekitar mata dan mulut.Seperti kegembiraan,
kesedihan,kebingungan,atau kejengkelan dapat dilihat dari eksperesi
wajah seseorang,bahkan tulus tidaknya senyuman seseorang dapat
dilihat dari ekspresi seseorang.
C. Pandangan
Komunikasi yang baik dilakukan dengan adanya kontak mata,ketika
berbicara,komunikator perlu memandang komunikan. Pandangan
adalah hal penting dalam menilai tanda-tanda non verbal.Tatapan atau
pandangan yang tajam kepada seseorang bisa berarti kekaguman atau
bentuk perlawana.Pandangan yang jauh ketika berbicara bisa berarti
kesedihan atau ada sesuatu yang difikirkan.

D. Postur
Ketika berkomunikasi dengan postur sedikit membungkuk,berdiri
tegak atau dengan menopang tangan dipinggang memberikan arti dan
suasana komunikasi yang berbeda.
E. Jarak Tubuh dan Kedekatan
Unsur ini juga cukup mempengaruhi dalam proses komunikasi non
verbal.Kenyamanan komunikasi bisa dinilai dari jarak tubuh yang
diperlihatkan,seseorang yang sudah kenal akrab dan dekat mungkin
lebih nyaman kalau komunikasi dilakukan dengan posisi yang saling
berdekatan,namun berbeda bila komunikasi tersebut dengan orang
lain.Jarak tubuh ini juga sangat tergantung pada usia,jenis
kelamin,hubungan kedekatan,dan budaya yang berlaku.
F. Sentuhan
Ungkapan perhatian,empati dan kasih sayang dapat diungkapkan
melalui sentuhan.Makna sentuhan ini berbeda tergantung dari sifat dan
derajat hungan,serta kedudukan seseorang.Sentuhan seorang Perawat
kepada pasien bisa memberikan pesan tentang adanya perhatian dan
keseriusan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan.
G. Pakian
Jenis pakian,rambut,perhiasan,dan rias wajah seseorang berbicara
banyak tentang kepribadiaan,peran,pekerjaan,status dan suasana hati

10
seseorang serta ungkapan pesan yang ingin disampaikan
seseorang.Dalam kehidupan sehari-hari pakian berwarna hitam seolah-
olah menjadi simbol kesedihan sedangkan warna merah muda seakan-
akan menjadi ungkapan rasa kasmaran atau kebahagiaan.
4. Komunikasi satu arah
Komunikasi ini biasanya bersifat koersif,yang dapat berupa
perintah,instruksi,dan bersifat memaksa dengan menggunakan sanksi-
sanksi.Komunikasi ini jarang bahkan tidak ada kesempatan untuk melakukan
umpan balik karena sifat pesannya mau tidak mau harus diterima oleh
komunikan

5. Komunikasi dua arah


Komunikasi yang memungkinkan bahkan harus ada proses feedback,biasanya
bersifat informative dan atau persuasive.

2.6 Model-model Komunikasi


1. Model linear

Ada banyak model linear namun kita akan mendiskusikan model Laswell yang
tertuang dalam definisi komunikasi, komunikasi adalah sebuah jawaban terhadap
pertanyaan WHO says WHAT to WHOM through WHICH CHANNEL and with WHAT
EFFECT? Model ini dikembangkan berdasarkan pemikiran psikologis S-M-R di mana
proses komunikasi berarah linear dari Source-Message-Receiver. Menurut model ini,
efek komunikasi, sangat bervariasi tergantung dari tujuan komunikasi, misalnya aktivitas
komunikasi untuk :

a. Mengirimkan informasi tentang sebuah produk.


b. Menghibur audiens melalui kemasan informasi produk dengan kata-kata verbal
dan visualisasi.
c. Membangkitkan audiens sehingga mempengaruhi pendengar untuk membeli
produk tersebut.

2. Model interaksi

11
Ada banyak model interaksi yang mana kita akan mendiskusikan tentang
model Wilbur Schramm. Menurut Schramm komunikasi merupakan usaha
membangun suatu Commonness, jadi persoalannya terletak pada apa yang coba
dibangun oleh sumber harus mendapat makna yang sama dengan penerima. Proses
ini dinilai dari sumber yang melakukan encode terhadap pesan, jadi sumber
mengolah pesan kedalam suatu bentuk yang dapat di pindahkan kepada penerima,
penerima akan melakukan decode atas pesan tersebut. Menurut Schramm, efektifitas
komunikasi itu terjadi karena sumber dan penerima memahami makna yang sama.

3. Model Transaksional
Model ini mengatakan bahwa suatu aktivitas komunikasi dikatakan efektif jika
terjadi transaksi antara pengirim pesan dan penerima pesan. Model di atas sebenarnya
menggambarkan komunikasi antar personal yang dilakukan oleh dua partisipan
komunikasi yakni A dan B sebagai berikut :
a. Partisipan A merupakan sumber komunikasi yang melakukan encode atau
menyusun gagasan yang ingin dia sampaikan kepada patisipan B.
b. Hasil encode adalah pesan yang akan dikirimkan melalui media tertentu.
c. Partisipan B sebagai sasaran atau penerima akan melakukan decode terhadap
pesan yang dia terima melalui media tertentu.
d. Pesan adalah sesuatu yang menjadi maksud atau isi dari gagasan yang
dialihkan dari kedua partisipan, dalam istilah komunikasi disebut common
language.
e. Reaksi dari partisipan B akan dikirimkan kembali kepada A, disini kedudukan
B berubah menjadi seorang sumber komunikasi dan A menjadi penerima.
Partisipan B akan melakukan proses yang sama seperti pada a,b, dan c.
f. Partisipan A dan B masing-masing memiliki field of experience yang berbeda
yang mempengaruhi interpretasi atau pesan.
g. Dalam keseluruhan proses pengiriman dan penerimaan pesan terdapat noise
atau gangguan yang menghambat laju peralihan pesan.

2.7 Faktor-Faktor Penghambat Komunikasi

Beberapa faktor penghambat komunikasi adalah sebagai berikut:

12
1. Status sosial
Berkomunikasi tampak lebih santai dan tak ada halangan atau
hambatan yaitu situasi yang akan berbeda jika kita berkomunikasi dengan
orang lain, kita masih harus berpikir agamanya apa, tingkat pendidikannya
bagaimana, ideologinya bagaimana, tingkat kehidupannya seperti apa,
posisinya sebagai apa. Maka untuk mendapatkan komunikasi yang efektif,
faktor tersebut perlu untuk diperhatikan karena pergaulan kita sudah bukan
pergaulan yang bersifat tidak pribadi lagi, selalu dinamis, dan harus
menempatkan diri pada kondisi pergaulan yang rasional.

2. Status psikologis
Dalam kondisi masih marah, kecewa, cemas, iri hati, bingung, dan
pikiran kalut baik komunikator maupun komunikan terlebih dahulu harus
dipersiapkan. Kita sebagai seorang perawat harus bisa mengesampingkan
kondisi amarahnya, rasa kecewa, kecemasan, perasaan iri hati, kebingungan,
dan kekalutanya saat akan berkomunikasi dengan pasien, agar tidak terjadi
kebuntuan dalam hubungan komunikasi antar perawat dengan klien.
3. Sosial budaya
Manusia berada pada tingkat keanekaragaman budaya, ras, norma,
kebiasaan, bahasa, gaya hidup, postur tubuh, warna kulit, dan sebagainya.
Keanekaragaman itulah yang membuat manusia harus beradpatasi dalam
pergaulan dan berkomunikasi,komunikasi akan berjalan lancar jika suatu
pesan yang disampaikan komunikator diterima oleh komunikan secara tuntas,
yaitu diterima dalam pengertian received atau secara indrawi dan dalam
pengertian accepted atau secara rohani. Maka dari itu keanekaragaman
tersebut mengharuskan seseorang untuk menyesuaikan diri dalam rangka
menyelami, memahami, dan mengondisikan diri sendiri dalam keterlibatan
komunikasi.
4. Prasangka
Prasangka merupakan upaya menarik kesimpulan tanpa menggunakan
pikiran secara rasional sehingga dalam menarik sebuah kesimpulan tingkat
kesalahannya sangat tinggi, dan hal ini akan memengaruhi/menghambat dalam
berkomunikasi. Prasangka juga sudah membuat seseorang tidak lagi

13
menggunakan logikanya dan selalu tidak berpikir objektif sehingga apa yang
didengar dan apa yang dilihat selalu dinilai negatif.
5. Hambatan sematis
Faktor sematis disebabkan karena faktor bahasa yang digunakan oleh
komunikator sebagai “alat” untuk menyalurkan pikiran dan perasaannya
kepada komunikan. Jenis komunikasi yang menggunakan komunikasi verbal
dan nonverbal terkadang di dalamnya didapatkan kesalahan dalam
menganalisis maupun mempersiapkan sebuah isi pesan. Jika salah
mempersiapkan sebuah kata akan mengakibatkan salah dengar, salah
pengucapan, salah tafsir, salah pengertian dan hinga akhirnya menyebabkan
salah berkomunikasi (miscommunication).
6. Lingkungan
Lingkungan yang berisik dan tidak bersahabat akan menghambat
dalam upaya menerjemahkan isi pesan. Hal ini karena akan menggangu
konsenterasi dalam mempersiapkan isi pesan yang disampaikan. Untuk itu,
walaupun lingkungan sudah tidak bisa dihindari, perlu adanya
kejelasanartikulasi dan pengucapannya, serta bila perlu menggunakan
pengeras suara untuk memperjelas isi pesan.
7. Hambatan mekanis
Hambatan yang bersifat mekanik menitikberatkan pada hambatan yang
terjadi di salurannya dan sulit diatasi oleh komunikator. Komunikasi melalui
telepon perlu adanya pengulangan isi pesan sampai dengan isi pesan tersebut
bisa dipersiapkan dan diartikan sesui dengan kehendak komunikator.

14
BAB III

PENUTUPAN
3.1. Kesimpulan
1. Komunikasi dalam istilah secara etimologis sendiri berasal dari bahasa latin yaitu
Communicatus yang bersumber dari kata communis. Dalam kata Communis ini
memiliki makna “berbagi” atau “menjadi milik bersama”, sehingga dapat ditarik
kesimpulan bahwa komunikasi merupakan suatu usaha yang memiliki tujuan untuk
kebersamaan atau kesamaan makna. Komunikasi secara terminologis merujuk pada
proses pernyataan yang melibatkan dua orang atau lebih.
2. Tujuan komunikasi adalah untuk membangun/menciptakan pemahaman atau
pengertian bersama, memahami atau mengerti bukan berarti harus menyetujui, tetapi
mungkin dengan komunikasi terjadi suatu perubahan sikap,pendapat,perilaku,ataupun
perubahan secara sosial.
3. Manfaat komunikasi :
 Menyelesaikan masalah lebih cepat.
 Meningkatkan produktivitas
 Hubungan kerjasama yang lebih baik
4. Unsur-unsur komunikasi :
 Source / Pengiriman /Encoder /Sender
 Message / Pesan / Content atau Information
 Channel / Media
 Reciver/Penerima/Decoder/Audience/Komunikan
 Efek atau pengaruh
 Lingkungan
5. Jenis-jenis komunikasi
 Komunikasi tertulis
 Komunikasi verbal
 Komunikasi non verbal

15
 Komunikasi satu arah
 Komunikasi dua arah
6. Model-model komunikasi
 Model linear
 Model interaksi
 Model transaksional
7. Faktor-faktor penghambat komunikasi
 Status sosial
 Status psikologis
 Sosial budaya
 Prasangka
 Hambatan sistematis
 Lingkungan
 Hambatan mekanis

16
DAFTAR PUSTAKA

Liliweri. (2013). Dasar-dasar komunikasi kesehatan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Mundakir. (2006). Komunikasi Keperawatan Aplikasi dalam Pelayanan. Yogyakarta: Graha


Ilmu.

Musliha. (2010). Komunikasi Keperawatan. Yogyakarta: Ruha Medika.

Nasir, A. (2014). Komunikasi Dalam Keperawatan. Jakarta Selatan: Salemba Medika.

Nurhasanah, N. (2010). Ilmu Komunikasi Dalam Konteks Keperawatan. Jakarta: Trans Info
Media.

Prabowo, T. (2017). Komunikasi Dalam Keperawatan. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

17

Anda mungkin juga menyukai