Anda di halaman 1dari 13

BAB IV

PERANCANGAN UNTUK RODAGIGI LURUS DAN


RODAGIGI MIRING

4.1. Pendahuluan
4.1.1. Deskripsi Singkat
Pada bab ini dibahas secara khusus tentang perancangan rodagigi lurus dan miring,
yang dimulai dari proses penyediaan data-data untuk perancangan sampai pada hasil dari
proses perancangan yang berupa sepasang rodagigi.
4.1.2. Relevansi
Pengetahuan umum tentang perancangan rodagigi lurus dan rodagigi miring akan
membekali mahasiswa agar mempunyai konsep perancangan rodagigi dan mudah
beradaptaasi dengan metoda perancangan yang distandardkan oleh ISO.
4.1.3. Tujuan Instruksional Khusus
Mahasiswa memahami dasar-dasar perancangan rodagigi lurus dan rodagigi miring
dan mampu merancang rodagigi lurus dan rodagigi miring.
4.2. Penyajian
4.2.1. Uraian Materi
A. DAFTAR NOTASI UNTUK RODAGIGI LURUS DAN MIRING
Subskrip Satuan Keterangan
1 Besaran untuk pinion
2 Besaran untuk gear
o Besaran untuk lingkaran pitch
b Besaran untuk lingkaran gelinding
g Besaran untuk lingkaran dasar
n Besaran untuk arah normal
tanpa n Besaran untuk arah transversal

Notasi Satuan Keterangan


a mm Jarak poros terpasang
ao mm Jark poros standard
b mm Lebar gigi
B kgf/mm2 Beban nominal
Bw kgf/mm2 Beban effektif
Cs, CD, CT, Cβ Faktor beban
do1, do2 mm Diameter pitch dari pinion dan gear
db1, db2 mm Diameter gelinding dari pinion dan gear
do1n, do2n mm Diameter pitch dari pinion dan gear (arah normal)
Perancangan rodagigi lurus dan miring

db1n, db2n mm Diameter gelinding dari pinion dan gear (arah normal)
f, fw μ Nilai tertinggi dari kesalahan gigi
fe μ Kesalahan pitch dasar
fR, fRw μ Kesalahan arah gigi
hk1, hk2 mm Addendum pinion dan gear
HB kgf/mm2 Nilai Kekerasan Brinel
i Reduksi kecepatan / putaran
kw kgf/mm2 Tekanan permukaan effektif
ko, kD kgf/mm2 Kekuatan lelah permukaan
kTest kgf/mm2 Tekanan permukaan untuk beban scoring dari test FZG
Lh Jam Umur (dalam jam)
Lw Umum (dalam siklus)
m, mn mm Modul pada lingkaran pitch
M1 kgf.m Torsi nominal pinion
MTest kgf.m Torsi scoring dari test FZG
N1 HP / metric Daya nominal pinion
n1 rpm Putaran nominal pinion
q, qk, qε, qw Faktor tegangan untuk kakai gigi
SB, SG, SF Faktor keamanan
U kgf Gaya tangensial nominal
u kgf/mm Gaya tangensial per mm lebar gigi
udyn kgf/mm Gaya tangensial dinamis per mm lebar
v m/s Kecepatan keliling dari lingkaran gelinding
V, V50 cSt Viskosotas, pada 50oC
x1, x2 Faktor korigasi (berdasar nilai modul)
y, yε, yC, yβ, yw Faktor tekanan permukaan
yG, yH, yS, yv Faktor untuk kD
yF Faktor untuk beban scoring
z1, z2 Jumlah gigi arah transversal
z1n, z2n Jumlah gigi ekivalen arah normal
αon, αbn Sudut tekan pitch dan gelinding arah normal
αo, αb Sudut tekan pitch dan gelinding arah transversal
βo, βg Sudut heliks pada lingkaran pitch dan lingkaran dasar
ε1, ε2 Komponen rasio kontak arah transversal
ε1n, ε2n Komponen rasio kontak arah normal
ε, εn Rasio kontak arah transversal, arah normal
εw Rasio kontak effektif
εsp Rasio overlap
σ, σw kgf/mm2 Tegangan kaki gigi, tegangan kaki gigi effektif
σo , σD kgf/mm2 Kekuatan lelah kagi gigi

B. DETAIL ALUR ESTIMASI RODAGIGI


1. DATA MASUKAN
Berupa Daya yang diteruskan N1 (HP), putaran pinion n1 (rpm), rasio reduksi i, sudut
heliks βo (untuk rodagigi miring), nilai viskositas pelumas dan angka keamanan
terhadap pitting SG yang didapat dari table 22/13.

37
Perancangan rodagigi lurus dan miring

2. KEKUATAN LELAH PERMUKAAN BAHAN


Menentukan harga kekuatan lelah permukaan ko dari material yang akan dipakai
sebagai rodagigi. Data ini didapat dari tabel 22/25.

3. MENGHITUNG HARGA kD
a. Nilai kD = yG yH yS yV ko ; didapat dari tabel 22/26
b. Nilai yG = 1 untuk semua bahan yang berpasangan dengan baja (tabel 22/25)
c. yH = (H/HB)2 , dimana H adalah kekerasan permukaan gigi yang masih dalam
batas 650 BHN dan HB adalah kekerasan bahan gigi (dari tabel 22/25)
d. yS adalah fungsi dari viskositas pelumas yang tergantung temperatur operasi
(didapat dari tabel 22/26)
0,6 n d
e. y v  0,7 + dimana v adalah kecepatan keliling v = 1 b1 . Untuk
1 + (8 / v) 2
60000
perancangan langkah awal, v diambil sembarang karena db1 belum diketahui

4. MENGHITUNG HARGA BO
0,35k D
a. Nilai Bo = didapat dari tabel 22/11
cos3  o C s S G (i + 1)
b. Nilai faktor kejut Cs didapat dari tabel 22/18

5. MENGHITUNG Bzul
a. Jika SG ≥ 1 maka Bzul = Bo (dari tabel 22/11)
b. Jika SG < 1 maka Bzul = Bo s/d 3Bo (dari tabel 22/11)

6. MEMILIH HARGA b/db1


a. Harga b/db1 dapat ditentukan sendiri secara bebas, namun dari tabel 22/17 diberi
batasan harga maksimumnya
b. Untuk pinion yang ditumpu jepit (overhanging pinion) b/db1 ≤ 0,7 sedangkan untuk
ditumpu kedua ujungnya b/db1 ≤ 1,2

7. MENGHITUNG DIMENSI UTAMA


Dimensi utama yang ditentukan dahulu dapat berupa jarak poros a, diameter pinion db1
atau lebar gigi b. Dari persamaan dibawah ini (22/75, 22/76 dan 22/77) dipilih salah
satu.
* Jarak poros a :
a N1 d N1
a  713 (i + 1) 2 = 56,4(i + 1)3 b1 mm (pers 22/75)
b n1 B zul b n1 B zul

* Diameter lingkaran gelinding pinion db1

2a d N1
d b1 =  1133 b1 mm (pers 22/76)
i +1 b n1 B zul

38
Perancangan rodagigi lurus dan miring

* Lebar gigi b

b b N 106 N1 (i + 1) 2
b= d b1 = a = 1,43x106 2 1 = mm (pers22/77)
d b1 a d b1 n1 B zul 2,8 n1 a 2 B zul

8. MEMERIKSA NILAI KECEPATAN TANGENSIAL v


n1d b1
a. Berdasarkan harga db1 diatas dapat dihitung harga v yaitu, v =
60000
b. Bandingkan harga v dari point 8a dengan harga v pada point 3e. Carilah harga
selisihnya apakah sudah dibawah harga toleransi. Jika sudah dibawah harga
torelansi maka proses perancangan langsung ke point 9.
c. Jika harga v masih diatas toleransi, maka proses kembali ke point 3 dan harga v
dari point 8a dipakai untuk masukan pada persamaan 3e dan 3a. Begitulah proses
dilakukan berulang-ulang sampai selisih harga kecepatan lebih kecil dari nilai
toleransi dan proses diteruskan ke point 9.
d. Jika proses iterasi dari point 8c bersifat divergen yaitu nilai selisih kecepatan
membesar dibanding proses sebelumnya, maka proses kembali menuju point 2
dengan cara mengganti material rodagigi (dengan harga ko yang baru).

9. MENENTUKAN PARAMETER RODAGIGI


a. Memilih harga modul dengan bantuan tabel 22/15 dan 22/17
b. Dengan db1 hasil estimasi diatas, dipakai untuk mencari harga jumlah gigi pinion z1
dan db1 yang baru, dimana db1 = m.z1
c. Mencari data atau parameter yang lain seperti diameter dan modul rodagigi 2
(rodagigi pasangannya), diameter kepala, kualitas gigi, bahan pelumas, sudut tekan,
data bahan rodagigi, faktor korigasi dan lain-lain

C. DETAIL ALUR ANALISIS RODAGIGI

DATA MASUKAN
a. Data operasi
Daya N1 (HP), putaran rodagigi 1 n1 (rpm), rasio reduksi i, dan jenis penggerak
(untuk mencari factor kejut Cs)
b. Data dimensi pasangan rodagigi
Modul ( m dan mn dalam mm), sudut tekan ( αo dan αon ), lebar gigi b(mm),
jumlah gigi (z1 dan z2), kemiringan gigi (βo), faktor korigasi kalau ada (x1 dan x2),
kualitas pembuatan gigi dan jarak poros terpasang ( a dalam mm )
c. Konstruksi tumpuan rodagigi
Jenis tumpuan sederhana (ditumpu di kedua ujungnya) atau overhanging (hanya
ditumpu satu ujung)
d. Material rodagigi dan jenis minyak pelumas yang digunakan

1. DIMENSI TAMBAHAN
Pada penampang transversal (satuan : mm dan derajat)
a. Rasio reduksi, i = z2/z1

39
Perancangan rodagigi lurus dan miring

b. Modul, m = mn/cos βo
c. Diameter rodagigi 1, do1 = m z1
Diameter rodagigi 2, do2 = m z2
d. Diameter kepala rodagigi 1, dk1 = do1 + 2 mn(x1+1)
Diameter kepala rodagigi 2, dk2 = do2 + 2 mn(x2+1)
e. Jarak poros standard, ao = 0,5(do1+do2)
f. Jarak poros terpasang, a
g. Diameter gelinding rodagigi 1, db1 = 2 a z1/(z1+z2)
Diameter gelinding rodagigi 2, db2 = 2 a – db1
h. Tinggi kepala gigi rodagigi 1, hk1 = 0,5(dk1 – db1)
Tinggi kepala gigi rodagigi 2, hk2 = 0,5(dk2 – db2)
i. Sudut tekan standard, αo = tan-1(tan αon/cos βo)
j. Sudut tekan gelinding, αb = cos-1((ao/a)cos αo)
k. Sudut tekan kepala rodagigi 1, αk1 = cos-1((do1/dk1)cos αo)
Sudut tekan kepala rodagigi 2, αk2 = cos-1((do2/dk2)cos αo)
Pada penampang normal (satuan : mm dan derajat)
l. Sudut helix lingkaran dasar, βg = cos-1(sin αon/sin αo)
m. Sudut helix lingkaran gelinding, βb = tan-1((db1/do1) tan βo)
n. Sudut tekan gelinding, αbn = cos-1(cos αon sin βo/sin βb)
o. Jumlah gigi rodagigi 1, z1n = z1/(cos2βg cos βo)
Jumlah gigi rodagigi 2, z2n = i z1n
p. Diameter gelinding rodagigi 1, db1n = db1/cos2 βg
Diameter gelinding rodagigi 2, db2n = i db2

2. INTENSITAS BEBAN NOMINAL (B)


a. Daya masukan, N1 (HP) dan putaran rodagigi 1 n1 (rpm)
b. Kecepatan keliling, v (m/s) = (πn1db1)/60000
c. Momen puntir, M1 (kgf m) = 716 N1/n1
d. Gaya keliling, U (kgf) = 2 M1 103/db1
e. Gaya keliling per lebar gigi, u (kgf/mm) = U/b
f. Intensitas beban nominal, B (kgf/mm2) = U/(db1b)

3. KESALAHAN GIGI ( f )
a. Faktor ge dan gR, didapat dari tabel 22/12 dengan memerlukan data kecepatan
keliling v dan kualitas gigi (DIN 3962)
b. Faktor gk, didapat dari tabel 22/12 pada bagian note. Tergantung jenis tumpuan
dan jenis rodagigi
c. Kesalahan pitch dasar, fe = ge (3+0,3 m + 0,2 √do). Diambil harga do yang
terbesar, yaitu do2
d. Kesalahan arah gigi, fR = gR √b
e. Kesalahan arah gigi effektif, fRW = 0,75 fR + gk u Cs
f. Kesalahan gigi maksimum f, adalah harga terbesar antara fe , fR dan fRW

4. RASIO KONTAK EFFEKTIF ( εW )


a. Komponen rasio kontak,  1 = 1 tan  k1 − tan  b 
z
2

40
Perancangan rodagigi lurus dan miring

b. Komponen rasio kontak,  2 =


z2
tan  k 2 − tan  b 
2
c. Rasio kontak,  =  1 +  2
d. Komponen rasio kontak arah normal,  1n =  1 / cos2  g
e. Komponen rasio kontak arah normal,  2 n =  2 / cos2  g
f. Rasio kontak arah normal,  n =  / cos2  g
mn + v / 4
g. Rasio kontak effektif,  w = 1 + ( n − 1) 2
mn + f / 6
Jika harga εw lebih besar dari 2, diambil harga εw = 2.
h. Rasio overlap,  sp = (b sin  o ) /(mn )

5. FAKTOR TEGANGAN KAKI GIGI ( qw ) DAN FAKTOR TEKANAN KONTAK


PERMUKAAN (yw)
a. Faktor qk1 dan qk2 diperoleh dari gambar 22/40. Data yang diperlukan adalah zn1,
zn2 , x1 dan x2.
b. Faktor qε1 dan qε2 diperoleh dari rumus pada tabel 22/22. Data yang diperlukan
adalah status rodagigi penggerak ( rodagigi 1 atau rodagigi 2 ).
c. Faktor tegangan kaki gigi effektif
Untuk rodagigi 1, qw1 = qk1 qε1
Untuk rodagigi 2, qw2 = qk2 qε2
d. Faktor yε diperoleh dari rumus di tabel 22/22. Data yang diperlukan adalah status
rodagigi penggerak ( rodagigi 1 atau rodagigi 2 ). Jika harga yε lebih besar 1,
diambil yε = 1.
e. Faktor yc = 1/(sin αbn cos αbn ) atau tabel 22/23
f. Faktor yβ = cos4 βg/cos βo atau tabel 22/24
g. Faktor tekanan kontak permukaan gigi yw
Untuk rodagigi 1, yw1 = yc yβ / yε
Untuk rodagigi 2, yw2 = yc yβ

6. FAKTOR BEBAN CS , CD , CT DAN Cβ


a. Faktor kejut Cs didapat dari tabel 22/18 (sudah ditentukan sebelumnya)
b. Mencari harga dari (u Cs + 0,26 f )
c. Mencari harga udyn dari tabel 22/37. Data yang diperlukan adalah harga kecepatan
v dan harga (u Cs + 0,26 f) dari point 6b.
d. Mencari harga faktor beban dinamis CD
u dyn
CD = 1 +
uCs ( sp + 1)
 0,3uCs + f 
Jika harga CD tersebut diatas lebih dari 1 + maka :
 uC ( + 1) 
 s sp 
 0,3uCs + f 
C D = 1 +
 uC ( + 1) 
 s sp 

41
Perancangan rodagigi lurus dan miring

f. Mencari faktor Cz dari tabel 22/19. Data yang diperlukan adalah material dari
pasangan rodagigi (St = baja dan CI = besi cor).
g. Mencari harga faktor T dari tabel 22/19 dengan rumus sbb :
T = Cz fRW b/(u Cs CD)
h. Menentukan distribusi beban untuk CT yaitu linier atau parabolik
i. Menentukan harga CT dari tabel 22/19. Data yang diperlukan adalah harga T dan
jenis distribusi beban (linier atau parabolik).
j. Menentukan harga Cβ dari gambar 22/38. Data yang diperlukan adalah rasio
overlap εsp.

7. INTENSITAS BEBAN EFEKTIF BW


Menghitung beban effektif BW = B CS CD CT Cβ

8. TEGANGAN EFEKTIF KAKI GIGI σW


Menghitung tegangan kaki gigi effektif :
Untuk rodagigi 1, σw1 = z1 qw1 Bw
Untuk rodagigi 2, σw1 = z1 qw1 Bw

9. TEKANAN KONTAK PERMUKAAN GIGI kw


Menghitung tekanan kontak pitting permukaan gigi :
Untuk rodagigi 1, kw1 = Bw yw1 (i+1)/i
Untuk rodagigi 2, kw2 = Bw yw2 (i+1)/i

10. TAHANAN SCORING PERMUKAAN GIGI kF


a. Mencari harga emaks , yaitu harga terbesar dari :
emaks = ε1n πm cos2 βg cos αo atau emaks = ε2n πm cos2 βg cos αo
b. Mencari harga yF yaitu :
 12,7 i + 1    emaks  
2 4

y F =   1 +    mn
 d b1 i    10  
c. Mencari harga Mtest (dalam m kgf) dari tabel 22/29. Data yang diperlukan adalah
data pelumas dan jenis pemakaian rodagigi. Sedang nilai viskositas yang dipilih
berdasar tabel 22/28.
d. Mencari harga ktest dari gambar 22/43. Data yang diperlukan adalah kecepatan v
dan Mtest
e. Mencari tahanan scoring kF = ktest cos βo yβ/yF

11. FAKTOR KEAMANAN TERHADAP PATAH LELAH KAKI GIGI SB


a. Mencari harga σo dari tabel 22/25 (perhatikan keterangan dibawahnya). Untuk
umur rodagigi yang berhingga memerlukan gambar 22/42, harga umur Lh
diperkirakan dari tabel 22/14 dan faktor keamanan dari tabel 22/13
b. Mencari harga root strength σD dari tabel 22/27 dan 22/25.
c. Mencari faktor keamanan SB yaitu :
 D1  D2
S B1 = dan S B2 =
 w1  w2

42
Perancangan rodagigi lurus dan miring

Untuk umur rodagigi yang berhingga, rumus untuk mencari umur rodagigi Lh
(jam) adalah sbb :
33x103 5
Lh = SB
n
dan jumlah siklus beban Lw = Lh n 60 siklus

12. FAKTOR KEAMANAN TERHADAP KEGAGALAN PITTING SG


a. Menentukan faktor yG dengan mengambil data dari tabel 22/26 dan 22/25
b. Menentukan faktor yH = (H/HB)2, dari tabel 22/26 dan 22/25. Diperlukan jika
kekerasan material rodagigi berbeda dengan yang ditabel
c. Menentukan faktor ys dari tabel 22/26. Data yang diperlukan adalah harga
viskositas V (cSt) pada temperatur operasi
d. Menentukan yv dari tabel 22/26 dengan rumus :
0,6
y v  0,7 +
1 + (8 / v) 2
f. Menentukan harga ko dari tabel 22/25. Untuk rodagigi umur yang berhingga
memerlukan gambar 22/41, harga umur Lh diperkirakan dari tabel 22/14 dan
faktor keamanan dari tabel 22/13.
g. Menghitung kekuatan permukaan kD dari tabel 22/26 yaitu :
kD = yG yH ys yv ko
h. Menghitung faktor keamanan terhadap kegagalan pitting SG :
k k
S G1 = D1 dan SG2 = D2
k w1 k w2
Jika harga SG < 1 maka harga umur rodagigi Lh (jam) menjadi berhingga dengan
rumus adalah sbb :
167x103 k D 2
Lh = SG
n
dan jumlah siklus beban Lw = Lh n 60 siklus

13. FAKTOR KEAMANAN TERHADAP SCORING SF


Faktor keamanan terhadap scoring dihitung dengan rumus :
k
SF = F
k w2

4.2.2. Latihan
Contoh soal.
Sepasang rodagigi lurus untuk transmisi sebuah mobil meneruskan daya sebesar 29 HP
pada putaran 858 rpm. Data pasangan rodagigi tersebut mempunyai harga modul 4,5
mm, jumlah gigi pinion 11 buah, jumlah gigi gear 31 buah, sudut tekan 20o dan lebar
gigi 20 mm. Faktor korigasi x1 = 0,3136 dan x2 = -0,20. Rodagigi dibuat dengan kualitas
DIN 3962. Pasangan rodagigi dibuat dari baja paduan 20 Mn Cr 5 dengan kekerasan
permukaan 650 HBN. Pelumas yang dipakai adalah Shell Macoma 68 dengan viskositas
minyak pelumas V50 = 76 cSt dan pada temperatur operasi 80o V = 21 cSt. Faktor kejut

43
Perancangan rodagigi lurus dan miring

beban = 1. Jika jarak antar poros rodagigi 95 mm, tentukan faktor-faktor keamanan
terhadap lelah kaki gigi, pitting dan scoring di permukaan gigi.

Jawab :
1. DIMENSI TAMBAHAN
a. Rasio reduksi, i = z2/z1 = 2,818
b. Diameter rodagigi 1, do1 = m z1 = 49,5 mm
Diameter rodagigi 2, do2 = m z2 = 139,5 mm
c. Diameter kepala rodagigi 1, dk1 = do1 + 2 mn(x1+1) = 61,322 mm
Diameter kepala rodagigi 2, dk2 = do2 + 2 mn(x2+1) = 146,7 mm
d. Jarak poros standard, ao = 0,5(do1+do2) = 94,5 mm
e. Jarak poros terpasang, a =95 mm
f. Diameter gelinding rodagigi 1, db1 = 2 a z1/(z1+z2) = 49,76 mm
Diameter gelinding rodagigi 2, db2 = 2 a – db1 = 140,236 mm
g. Tinggi kepala gigi rodagigi 1, hk1 = 0,5(dk1 – db1) = 5,78 mm
Tinggi kepala gigi rodagigi 2, hk2 = 0,5(dk2 – db2) = 3,23 mm
h. Sudut tekan gelinding, αb = cos-1((ao/a)cos αo) = 20,81o
i. Sudut tekan kepala rodagigi 1, αk1 = cos-1((do1/dk1)cos αo) = 40,66o
Sudut tekan kepala rodagigi 2, αk2 = cos-1((do2/dk2)cos αo) = 26,67o

2. INTENSITAS BEBAN NOMINAL (B)


a. Daya masukan, N1 (HP) = 29 HP dan putaran rodagigi 1 n1 (rpm) = 858
b. Kecepatan keliling, v (m/s) = (πn1db1)/60000 = 2,24 m/s
c. Momen puntir, M1 (kgf m) = 716 N1/n1 = 24,2 m kgf
d. Gaya keliling, U (kgf) = 2 M1 103/db1 = 972,65 kgf
e. Gaya keliling per lebar gigi, u (kgf/mm) = U/b = 48,7 kgf/mm
f. Intensitas beban nominal, B (kgf/mm2) = U/(db1b) = 0,98 kgf/mm2

3. KESALAHAN GIGI ( f )
a. Faktor ge = 1,4 dan gR = 1 didapat dari tabel 22/12 dengan memerlukan data
kecepatan keliling v = 2,24 m/s dan kualitas gigi (DIN 3962)
b. Faktor gk = 0 didapat dari tabel 22/12 pada bagian note. Tergantung jenis tumpuan
dan jenis rodagigi
c. Kesalahan pitch dasar, fe = ge (3+0,3 m + 0,2 √do) = 9,4μ. Diambil harga do yang
terbesar, yaitu do2
d. Kesalahan arah gigi, fR = gR √b = 4,5 μ
e. Kesalahan arah gigi effektif, fRW = 0,75 fR + gk u Cs = 3,4 μ
f. Kesalahan gigi maksimum f, adalah harga terbesar antara fe , fR dan fRW = 9,4μ

4. RASIO KONTAK EFFEKTIF ( εW )


a. Komponen rasio kontak,  1 = 1 tan  k1 − tan  b  = 0,838
z
2
b. Komponen rasio kontak,  2 = 2 tan  k 2 − tan  b  = 0,603
z
2
c. Rasio kontak,  =  1 +  2 =1,441

44
Perancangan rodagigi lurus dan miring

d. Komponen rasio kontak arah normal,  1n =  1 = 0,838


e. Komponen rasio kontak arah normal,  2 n =  2 = 0,603
f. Rasio kontak arah normal,  n =  = 1,441
mn + v / 4
g. Rasio kontak effektif,  w = 1 + ( n − 1)  2 atau 1,367<2
mn + f / 6
h. Rasio overlap,  sp = 0

5. FAKTOR TEGANGAN KAKI GIGI ( qw ) DAN FAKTOR TEKANAN


KONTAK PERMUKAAN (yw)
a. Faktor qk1 = 2,60 dan qk2 = 2,82 diperoleh dari gambar 22/40. Data yang
diperlukan adalah zn1, zn2 , x1 dan x2.
b. Faktor qε1 = 0,76 dan qε2 = 0,792 diperoleh dari rumus pada tabel 22/22. Data
yang diperlukan adalah status rodagigi penggerak ( rodagigi 1 atau rodagigi 2 ).
c. Faktor tegangan kaki gigi effektif
Untuk rodagigi 1, qw1 = qk1 qε1 = 1,976
Untuk rodagigi 2, qw2 = qk2 qε2 = 2,233
d. Faktor yε = 0,691 diperoleh dari rumus di tabel 22/22. Data yang diperlukan
adalah status rodagigi penggerak ( rodagigi 1 atau rodagigi 2 ). Jika harga yε lebih
besar 1, diambil yε = 1.
e. Faktor yc = 1/(sin αbn cos αbn ) = 3,011 atau dari tabel 22/23
f. Faktor yβ = cos4 βg/cos βo = 1 atau tabel 22/24
g. Faktor tekanan kontak permukaan gigi yw
Untuk rodagigi 1, yw1 = yc yβ / yε = 4,35
Untuk rodagigi 2, yw2 = yc yβ = 3,011

6. FAKTOR BEBAN CS , CD , CT DAN Cβ


a. Faktor kejut Cs =1 didapat dari tabel 22/18 (sudah ditentukan sebelumnya)
b. Mencari harga dari (u Cs + 0,26 f ) = 51,14 kgf/mm
c. Mencari harga udyn = 2,6 kgf/mm dari tabel 22/37. Data yang diperlukan adalah
harga kecepatan v dan harga (u Cs + 0,26 f) dari point 6b.-
d. Mencari harga faktor beban dinamis CD
u dyn  0,3uCs + f 
CD = 1 + = 1,054 ≤ 1 + = 1,5
uCs ( sp + 1)  uC ( + 1) 
 s sp 
h. Mencari faktor Cz = 1 dari tabel 22/19. Data yang diperlukan adalah material dari
pasangan rodagigi (St = baja dan CI = besi cor).
i. Mencari harga faktor T dari tabel 22/19 dengan rumus sbb :
T = Cz fRW b/(U Cs CD) = 0,066
h. Menentukan distribusi beban untuk CT yaitu linier atau parabolik
i. Menentukan harga CT = 1,017 dari tabel 22/19. Data yang diperlukan adalah
harga T dan jenis distribusi beban (linier atau parabolik).
j. Menentukan harga Cβ = 1 dari gambar 22/38. Data yang diperlukan adalah rasio
overlap εsp.

45
Perancangan rodagigi lurus dan miring

7. INTENSITAS BEBAN EFEKTIF BW


Menghitung beban effektif BW = B CS CD CT Cβ = 1,05 kgf/mm2.

8. TEGANGAN EFEKTIF KAKI GIGI σW


Menghitung tegangan kaki gigi effektif :
Untuk rodagigi 1, σw1 = z1 qw1 Bw = 22,82 kgf/mm2
Untuk rodagigi 2, σw1 = z1 qw1 Bw = 25,8 kgf/mm2

9. TEKANAN KONTAK PERMUKAAN GIGI kw


Menghitung tekanan kontak pitting permukaan gigi :
Untuk rodagigi 1, kw1 = Bw yw1 (i+1)/i = 6,2 kgf/mm2
Untuk rodagigi 2, kw2 = Bw yw2 (i+1)/i = 4,3 kgf/mm2

10. TAHANAN SCORING PERMUKAAN GIGI kF


a. Mencari harga emaks , yaitu harga terbesar dari :
emaks = ε1n πm cos2 βg cos αo atau emaks = ε2n πm cos2 βg cos αo = 11,13
b. Mencari harga yF yaitu :
 12,7 i + 1    emaks  
2 4

y F =   1 +    mn = 0,65
 d b1 i    10  
c. Mencari harga Mtest (dalam m kgf) dari tabel 22/29. Data yang diperlukan adalah
data pelumas dan jenis pemakaian rodagigi. Sedang nilai viskositas yang dipilih
berdasar tabel 22/28.
d. Mencari harga ktest dari gambar 22/43. Data yang diperlukan adalah kecepatan v
= 2,24 m/s dan Mtest. Tetapi karena harga v jauh dibawah 4 m/s, maka perhitungan
SF tidak relevan, karena harga ktest sangat besar

11. FAKTOR KEAMANAN TERHADAP PATAH LELAH KAKI GIGI SB


a. Mencari harga σo dari tabel 22/25 (perhatikan keterangan dibawahnya). Untuk
umur rodagigi yang berhingga memerlukan gambar 22/42, harga umur Lh
diperkirakan dari tabel 22/14 dan faktor keamanan dari tabel 22/13
b. Mencari harga root strength σD dari tabel 22/27 dan 22/25.
c. Mencari faktor keamanan SB yaitu :
 D1  D2
S B1 = = 2,06 dan S B2 = = 1,82
 w1  w2

12. FAKTOR KEAMANAN TERHADAP KEGAGALAN PITTING SG


a. Menentukan faktor yG = 1 dengan mengambil data dari tabel 22/26 dan 22/25
b. Menentukan faktor yH = (H/HB)2 = 1 dari tabel 22/26 dan 22/25. Diperlukan jika
kekerasan material rodagigi berbeda dengan yang ditabel
c. Menentukan faktor ys = 0,75 dari tabel 22/26. Data yang diperlukan adalah harga
viskositas V (cSt) pada temperatur operasi
d. Menentukan yv dari tabel 22/26 dengan rumus :
0,6
y v  0,7 + = 0,74
1 + (8 / v) 2

46
Perancangan rodagigi lurus dan miring

e. Menentukan harga ko = 5 kgf/mm2 untuk material 20 Mn Cr 5 dari tabel 22/25.


Untuk rodagigi umur yang berhingga memerlukan gambar 22/41, harga umur Lh
diperkirakan dari tabel 22/14 dan faktor keamanan dari tabel 22/13.
f. Menghitung kekuatan permukaan kD dari tabel 22/26 yaitu :
kD = kD1 = yG yH ys yv ko = 2,775 kgf/mm2
g. Menghitung faktor keamanan terhadap kegagalan pitting SG :
k k
S G1 = D1 = 0,447 dan S G 2 = D 2 = 0,645
k w1 k w2
Jika harga SG < 1 maka harga umur rodagigi Lh (jam) menjadi berhingga dengan
rumus adalah sbb :
167x103 k D 2
Lh1 = S G = 107 jam
n
167x103 k D 2
Lh 2 = S G = 634 jam
n

4.2.3. Rangkuman
Perancangan rodagigi lurus dan miring diawali dengan tersedianya data-data untuk
perancangan seperti daya yang ada, putaran rodagigi dan rasio reduksi. Perancangan
diakhiri dengan memeriksa hasil analisis, apakah angka keamanan rodagigi sesuai dengan
diharapkan oleh si perancang. Jika angka keamanan yang dihasilkan sesuai keinginan
perancang maka rodagigi hasil perancangan merupakan hasil final. Dalam perancangan ini
banyak sekali menggunakan rumus-rumus empiris dan penggunaan tabel atau grafik dari
data-data eksperimen di lapangan. Pengambilan data dari table dan grafik yang banyak
adalah untuk menghitung kesalahan gigi, menghitung factor beban dan analisis pelumas.
4.3. Penutup
Soal-soal latihan
1. Sepasang rodagigi lurus untuk peasawat angkat meneruskan daya sebesar 8,35 HP
pada putaran 386 rpm. Data pasangan rodagigi tersebut mempunyai harga modul 3
mm, jumlah gigi pinion 17 buah, jumlah gigi gear 72 buah, sudut tekan 20o dan lebar
gigi 58 mm. Rodagigi dibuat dengan kualitas 9 menurut DIN 3962. Pasangan rodagigi
dibuat dari baja St 70.11 dengan kekerasan permukaan 220 HBN. Pelumas yang
dipakai adalah Shell Gear Oil dengan viskositas minyak pelumas V50 = 125 cSt dan
pada temperatur operasi 40o V = 240 cSt. Tentukan faktor-faktor keamanan terhadap
lelah kaki gigi, pitting dan scoring di permukaan gigi.
( Jawaban : SB1 = 2,62 ; SB2 = 2,77 ; SG1 = 0,44 ; SG2 = 0,67 ; Lh1 = 59 jam dan Lh2 =
581 jam )

2. Sepasang rodagigi miring untuk transmisi mobil meneruskan daya sebesar 29 HP


pada putaran 858 rpm. Data pasangan rodagigi tersebut mempunyai harga modul
normal 2,75 mm, jumlah gigi pinion 30 buah, jumlah gigi gear 33 buah, sudut heliks
230 , sudut tekan normal 20o dan lebar gigi 17,5 mm. Rodagigi dibuat dengan material
16 Mn Cr 5 dengan kekerasan permukaan 650 HBN. Pelumas yang dipakai adalah
Shell Macoma 68 dengan viskositas minyak pelumas pada temperatur 500 V50 = 76

47
Perancangan rodagigi lurus dan miring

cSt dan pada temperatur operasi 80o V80 = 21 cSt. Tentukan faktor-faktor keamanan
terhadap lelah kaki gigi, pitting dan scoring di permukaan gigi.
( Jawaban : SB1 = 1,94 ; SB2 = 1,84 ; SG1 = 1,353 ; SG2 = 1,455 dan SF = 17,65 )

Daftar Pustaka
1. Niemann, G., Machine Elements Design and Calculation in Mechanical Engineering,
Volume II, Springer-Verlag, 1978.
2. Shigley, E.J, and Mischke, C. R., Mechanical Engineering Design, 5th., Ed., Mc Graw-
Hill International , 1989

48

Anda mungkin juga menyukai