Anda di halaman 1dari 4

Mohammad Arif Arsaf

1900025
D3 – 2A

5. APA SAJA KONDISI ATAU HAL – HAL PENTING YANG HARUS DI PERHATIKAN PADA
SEDIAAN SUSPENSI, JELASKAN. ( MINIMAL 3 HALAMAN )

JAWABAN :

Menurut FI Edisi IV, emulsi adalah sistem dua fase yang salah satu cairannya terdispersi
dalam cairan yang lain, dalam bentuk tetesan kecil. Stabilitas emulsi dapat dipertahankan dengan
penambahan zat yang ketiga yang disebut dengan emulgator (emulsifying agent). Beberapa
sediaan emulsi yang beredar di pasaran seperti Curvit, Curcuma Plus dan Scott’s Emultion.

Kenapa harus ditambahkan Emulgator ?


Emulsi merupakan suatu sistem yang tidak stabil, sehinggkan dibutuhkan zat pengemulsi
atau emulgator untuk menstabilkannya sehingga antara zat yang terdispersi dengan
pendispersinnya tidak akan pecah atau keduannya tidak akan terpisah. Emulgator dapat diperoleh
dari berbagai sumber seperti emulgator alam dari tumbuh-tumbuhan (Gom Arab, Tragakan,
Agar, Chondrus), dari hewan (Kuning Telur, dan Adeps lanae), dari tanah mineral (Veegum dan
Bentonit) dan emulgator buatan (sabun, tween 20, span 20, dan Benzalkonium klorid)

Apa saja komponen dasar dari Emulsi ?


Komponen dari emulsi dapat digolongkan menjadi 2 macam yaitu :

Komponen Dasar
Adalah bahan pembentuk emulsi yang harus terdapat dalam emulsi. Terdiri atas :

Fase dispers/ fase internal / fase discontinue, Yaitu zat cair yang terbagi-bagi menjadoi butiran
kecil kedalam zat cair lain.
Fase continue / fase external / fase luar
Yaitu zat cair dalam emulsi yang berfungsi sebagai bahan dasar (pendukung) dari emulsi
tersebut.

Emulgator

Adalah bagian dari emulsi yang berfungsi untuk menstabilkan emulsi.


Komponen Tambahan

Merupakan bahan tambahan yang sering ditambahkan pada emulsi untuk memperoleh
hasil yang lebih baik. Misalnya corrigen saporis, corrigen odoris, corrigen colouris, preservative
(pengawet) dan anti oksidan.

Ada berapa tipe emulsi ?


Tipe emulsi ada dua yaitu tipe M/A atau minya dalam air contohnya susu dan tipe A/M
atau air dalam minyak contohnya Margarin

Tujuan Pembuatan Emulsi ?


Tujuan pembuatan emulsi yaitu menutupi rasa yang tidak enak pada obat, memudahkan
proses pencernaan, dan memudahkan dalam pemakaian.

Bagaimana Tegangan Permukaan mempengaruhi Emulsi ?


Molekul memiliki daya tarik menarik antara molekul yang sejenis yang disebut dengan
daya kohesi. Selain itu molekul juga memiliki daya tarik menarik antara molekul yang tidak
sejenis yang disebut dengan daya adhesi. Daya kohesi suatu zat selalu sama, sehingga pada
permukaan suatu zat cair akan terjadi perbedaan tegangan karena tidak adanya keseimbangan
daya kohesi. Tegangan yang terjadi pada permukaan tersebut dinamakan tegangan permukaan.

Dengan cara yang sama dapat dijelaskan terjadinya perbedaan tegangan bidang batas dua
cairan yang tidak dapat bercampur. Tegangan yang terjadi antara dua cairan tersebut dinamakan
tegangan bidang batas.

Semakin tinggi perbedaan tegangan yang terjadi pada bidang mengakibatkan antara
kedua zat cair itu semakin susah untuk bercampur.

Didalam teori ini dikatakan bahwa penambahan emulgator akan menurunkan dan
menghilangkan tegangan permukaan yang terjadi pada bidang batas sehingga antara kedua zat
cair tersebut akan mudah bercampur.

Tegangan antar muka adalah gaya persatuan panjang yang terdapat pada antarmuka dua
fase cair yang tidak bercampur.

Dalam emulsi tegangan antar muka mempengaruhi terjadinya emulsi, semakin kecil
tegangan antar muka semakin besar emulsi itu terjadi.

Faktor-faktor apa saja yang harus diperhatikan ?


SUHU
Tegangan permukaan dan kebanyakan cairan turun hampir secara linear dengan naiknya
temperatur, yaitu dengan naiknya energi kinetik dari molekul tersebut.

ZAT TERLARUT
Tegangan permukan dipengaruhi oleh adanya zat terlarut dalam suatu cairan.
Penambahan zat terlarut akan meningkatkan viskositas larutan, sehingga tegangan permukaan
akan bertambah besar.

SURFAKTAN
Surfaktan adalah suatu zat yang bersifat aktif permukaan yang dapat menurunkan
tegangan antarmuka (interfacial tension, IFT) minyak-air.\

JENIS CAIRAN
Pada umumnya cairan yang memiliki gaya tarik antara molekul besar, seperti air, maka
tegangan permukaannya juga besar. Sebaliknya pada cairan seperti bensin karena gaya tarik
antara molekulnya kecil, maka tegangan permukaannya juga kecil.

KONSENTRASI ZAT TERLARUT


Konsentrasi zat terlarut suatu larutan biner mempunyai pengaruh terhadap sifat-sifat
larutan termasuk tegangan muka dan adsorbsi pada permukaan larutan. Zat terlarut yang
ditambahkan kedalam larutan akan menurunkan tegangan muka, karena mempunyai konsentrasi
dipermukaan yang lebih besar daripada didalam larutan begitupun sebaliknya.

Bagaimana peran seorang farmasis terhadap stabilitas suatu


sediaan ?
Peranan ahli farmasi terhadap stabilitas suatu sediaan obat sangatlah penting, baik obat-
obatan yang bentuk padat hingga sediaan yang berbentuk cair. Dilihat dari tingkat
ketidakstabilan senyawa obat, sediaan cair merupakan sediaan yang cenderung tidak stabil dan
lebih mudah mengalami ketidakstabilan fisik maupun kimia. Emulsi adalah sediaan yang
mengandung bahan obat cair atau larutan obat, terdipersi dalam cairan pembawa, distabilkan
dengan zat pengemulsi atau surfaktan yang cocok.

Dalam pembuatan suatu emulsi, pemilihan suatu emulgator merupakan faktor yang
penting untuk dipertimbangkan oleh seorang farmasis karena mutu dan kestabilan suatu emulsi
banyak dipengaruhi oleh emulgator yang digunakan. Salah satu emulgator yang banyak
digunakan adalah zat aktif permukaan atau surfaktan. Mekanisme kerja emulgator ini adalah
menurunkan tegangan antarmuka air dan minyak serta membentuk lapisan film pada permukaan
fase terdispersi.

Bagaimana cara membedakan sediaan yang mengalami


kerusakan dan sediaan yang stabil ?
Untuk mengetahui sediaan yang mengalami kerusakan maupun sediaan yang stabil pada
umumnya dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik secara pengujian tertentu ataupun
pengamatan secara visual. Kerusakan pada sediaan emulsi biasanya ditandai dengan
terbentuknya flokulasi, creaming, koalesen, dan demulsifikasi. Untuk sediaan yang stabil tidak
terjadi perubahan.

Saran farmasis untuk konsumen/pasien ?


Disarankan untuk para konsumen untuk memperhatikan cara penggunaan dan
penyimpanan obat. Untuk sediaan emulsi dilakukan pengocokan terlebih dahulu untuk menjamin
fase dalam yang merata dalam pembawa. Untuk penyimpanan sediaan emulsi kecuali dinyatakan
lain, di simpan didalam wadah tertutup rapat, di tempat sejuk dalam botol atau pot sesuai dengan
viskositas emulsi. Sebelum mengkonsumsi obat, pasien harus melihat kondisi obat terlebih
dahulu dengan melakukan pengecekan secara visual dan memperhatikan tanggal kadaluarsa.

REFERENSI :
Ansel, H.C. 2005. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, penerjemah Farida Ibrahim. Pernebit : UI. Jakarta.
Dirjen POM, (1995), Farmakope Indonesia Edisi IV, Departemen kesehatan RI: Jakarta
Lachman Leon, 2007. Teori dan Praktek Farmasi Industri, Edisi Ketiga. Penerbit Universitas Indonesia
Press : Jakarta.
Martin, A. 2008.Farmasi Fisika, Buku I. UI Press : Jakarta
Sinko, P. 2011. Farmasi Fisika, Buku II. UI Press : Jakarta
Sri Hidayah, 2011. Pengaruh Rasio mol, Suhu dan lama reaksi terhadap tegangan permukaan dan
stabilitas emulsi metal ester sulfonat dari CPO (The effect of Mol ratio, temperature and reaction time on
surface tension and stability of metal ester sulfonat emulsion from CPO). Universitas Lampung; Bandar
Lampung
Faridha, Y., et al. 2015. Formulasi dan Uji Stabilitas Fisik Krim Susu Kuda Sumbawa dengan Emulgator
Nonionik dan Ionik. Universitas Islam Negeri Alauddin; MakassaR
Penulis : Ayudhiah Islami, Program Magister Farmasi, Konsentrasi Farmasetika dan Teknologi Farmasi,
Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Anda mungkin juga menyukai