Anda di halaman 1dari 5

TUGAS INDIVIDU

Mata kuliah : Interprofesional

Dosen : F. A. Metekohy. S.ST., M.Kes

Disusun oleh:

NAMA : VIKA WULANDARI


NIM : P07120317030

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU

PRODI KEPERAWATAN MASOHI

TA 2020
RESUME MANAJEMEN KONFLIK

Pada dasarnya setiap manusia memiliki persamaan dan perbedaan pada perilaku baik
dalam pemikiran kadang terdapat perberbedaan sehingga memicu terjadi konflik. Konflik dapat
timbul : dimana saja, kapan saja, dan pada siapa saja.Dan konflik juga dapat terjadi karena
adanya kesalahan dalam berkomunikasi. Menejem konflik merupakan serangkaian aksi antara
pelaku dan pihak luar yang berada dalam satu konflik.

Secara sederhana konflik juga dapat disebabkan oleh :

1. Faktor manusi : dimana dapat dilihat dari gaya kepemimpinan dari seorang atasan yang
menerapkan aturan –aturan secara ketat yang sulit diterima oleh bawahan sehingga dapat
menimbulkan sikap individualism, egois, pemarah, dan otoriter.
2. Faktor organisasi : dimana sebuah organisasi melakukan persaingan pasar dengan
menggunakan sumber daya yang ada, atau perbedaan pendapat dalam sebuah organisasi
yang kemudian nantinya akan menjadi faktor penyebab terjadinya konflik.

Beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya konflik :

1. Beda pemahaman : dimana semua oaring pasti mempunyai pemahan yang berbeda-beda
dalam melihat suatu masalah, sehingga nantinya dapat menimbulkan konflik jika tidak
disamakan pemahamannya.
2. Beda latar belakang : latar belakang pendidikan misalnya, jadi latar belakang disini juga
dapat mempengaruhi tingkat pemahaman seseorang dalam menanggapi masalah
3. Beda kepentingan : setiap orang menginginkan jika tujuan yang ia miliki dapat di dahulukan
dari pada yang lain, karna dia menganggap kalau tujuan yang dimiliki orang lain itu tidak
terlalu penting, sehingga nantinya akan menimbulkan terjadinya konflik
4. Beda sudut pandang : dimana seseorang yang menganggap bahwa masalah ini
merupakan masalah yang serius tetapi belum tentu orang lain juga berpendapat sama seprti
dia, sehingga nantinya akan menimbulkan konflik.
5. Beda kemampuan : dimana seseorang yang merasa kalau dirinya lebih pintar dari orang
lain, maka orang itu akan menganggap rendah orang lain. Sehingga nattinya akan
menimbulkan konflik
Dari jenis-jenis konflik ,dapat disimpulkan bahwa konflik dapat terjadi pada siapa saja baik
pimpinan dengan bawahan, staf dengan staf, pegawai dengan pegawai, sesasama organisasi,
maupun

Konflik dapat dicegah dengan cara :

1. Displin : mempertahankan disiplin untuk mengelola dan mencegah konflik


2. pertimbangan pengalam dalam tahap kehidupan : saling support pada kariawan untuk
mencapai tujuan sesuai dengan pengalaman yang dimiliki
3. komunikasi : kuncinya adalah dengan berkomunikasi yang baik sehingga dapat terhindar
dari konflik
4. mendengarkan secara aktif : untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam penyampaian
informasi yang diberikan.

Cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi konflik yang dialami oleh individu seperti,
menciptakan kontak dan membina hubungan, menumbuhkan rasa percaya dan penerimaan, dll
Cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi konflik yang dialami oleh antar pribadi seperti,
adanya orang ketiga yang tindak sebagai hakim, adanya mediator, penarikan diri, bujukan untuk
saling damai, pemecahan masalah secara berdiskusi, dan konsultasi proses melalui pihak.

Beberapa dampak positif dan negatife yang dapat ditimbulkan karena adanya konflik yaitu :

1. Dampak positif
a. Meningkatkan ketertiban dan kedisiplinan dalam menggunakan waktu bekerja
b. Meningkatkan hubungan kerja sama yang lebih produktif
c. Meningkatnya motivasi kerja untuk bersaing secara sehat antar pribadi maupun
kelompok dalam suatu organisasi
d. Banyaknya kariawan yang dapat mengembagkan karirnya sesuai dengan potensinya
2. Dampak negative
a. Meningkatkan jumlah kehadiran kariawan dan kariawan yang bolos kerja
b. Banyak kariawan yang mengeluh karena sikap atau perilaku teman kerjanya yang
dirasakan kurang adil, dalam membagi tugas dan tanggung jawab
c. Kariawan sering melakukan mekanisme pertahanan diri bila memperoleh teguran dari
atasan
d. Meningkatnya kecenderungan karyawan yang keluar masuk (turn over)

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya konflik seperti, misalnya :


1. Karakteristik kepribadian : diamana orang dengan kepribadian yang keras akan cenderung
susah untuk mengalah kepada orang lain sehingga akan mecicu terjadinya konflik
2. System nilai dan keyakinan yang dimiliki
3. Kebutuhan : seorang dengan kebutuhan yang mendesak akan menghalalkan brbagai cara
untuk dapat memenuhi kebutuhannya itu, hingga mungkin menggunakan cara yg curang
sehingga akan menimbulkan terjadinya konflik
4. Perbedaan persepsi : nah ini sering terjadi, dimana semua orang pastinya memili persepsi
yang berbeda, akan tetapi kita harus bisa menyamakan persepsi tersebut supaya terhindar
dari konflik

Jadi bagaimana agar supaya kita dapat terhindar kari konflik :

1. Cek dan cek lagi : cek yang dimaksud disini yaitu adalah mengecek dan memastikan
informasi yang didapatkan
2. Konfirmasi : dimana stiap informasi yang diterima harus dikonfirmasikan terlebih dahulu,
untuk menghindari terjadinya konflik
3. Positive thingking : harus selalu berfikir positif, karna jika seseorang slalu berfikir negative
dan berburuk sangka terhadap orang lain maka akan memicu terjadinya konflik
4. Lapang dada : harus selalu menerima kejadian dengan bebesar hati, dan selalu menjadikan
masalah sebagai pejaran dari hidup, sehingga diharapkan nantinya masalah tidak
diperpanjang, dan terhindar dari konflik. dll

Contoh Konkret :

Konflik yang pernah saya alami pada saat kegiatan kuliah dikampus, tepatnya sewaktu
melakukan diskusi di dalam kelas yaitu : ada perbedaan persepsi atau pendapat antara
penanya dan penjawab, sehingga terjadi perdebatan selama kurang lebih 20 menit. Penanya
masih tetap bersi kukuh mempertahankan persepsinya yang sudah jelas sedikit menyimpang
dari teori yang sudah di sampaikan oleh pemateri, dan tidak dibuktikan melalui penelitian
terlebih dahulu.
Solusi :

Solusi yang dilakukan yaitu dengan menggunakan mediator (dosen yang bersangkutan) untuk
kemudian di lakukan pemecahan masalah dengan cara berdiskusi bersama kembali dalam
meluruskan argumen dari penanya. Sehingga konflik pun dapat teratasi.

Apakah solusi tersebut sudah sesuai dengan konsep manajemen konflik ?

Iya, karena dalam penyelesaian konflik disini menggunakan mediator atau pihak netral yang
membantu dalam proses perundingan/penyelesaian masalah, dan disini juga menggunakan
penyelesaian masalah secara terpadu dalam artian disiini kita mendiskusikan kembali terkait
dengan perbedaan argument sehingga kita terhindar dari konflik.

Anda mungkin juga menyukai