2
5 a 0 0 Perhatikan bahwa A−2=( A−1 ) . Tulis Mudah Matriks
[ ]
Misalkan matriks A= 0 b 0
0 0 c
sedemikian
32 0 0
−2
9 0 0
[ ]
sehingga A = 0 4 0 . Tentukan nilai dari
−1 2
[
0 0 12 ]
( A ) = 0 22 0 sehingga dengan mudah kita
0 0 1 3 0 0
1
abc
dapatkan
−1
[ ]
A =0 2 0
0 0 1
dan matriks
1
A. 1
6
[ ]
0 0
1 3
B. 1
3 A= 1 . Jadi, =6.
0 0 abc
C. 1 2
0 0 1
D. 3
E. 6 Jawaban : E
6 Misalkan f fungsi yang memenuhi Perhatikan bahwa karena f ( x )=f ( x+2 ), berarti Sedang Integral
f ( x )=f ( x +2) untuk suatu a tak nol. Misalkan f ( x +2 a )=f ( x+ 2a−2 )=…=f ( x +2 ) =f ( x )
2
(sebanyak a kali), sehingga
∫ f ( x ) dx=k, untuk a bulat positif, berapakah 5 5
0
2020 ∫ f ( x+2 a ) dx=∫ f ( x ) dx. Karena f periodik
1 1
∫ f ( x+ 2a ) dx? dengan periode 2,
0
A. a 2020 2
B. k ∫ f ( x ) dx=1010∫ f ( x)dx=1010 k
0 0
C. 1010 a Jawaban : D
D. 1010 k
E. 1010 ak
7 Misalkan terdapat sekumpulan data Proses pembentukan data baru tersebut sejatinya HOTS Statistika
x 1 , x 2 , … , x n dengan rataan μ dan simpangan ialah proses pembakuan. Dengan mengurangi
baku σ . Jika dibuat kumpulan data baru setiap data dengan rataannya, data tersebut
x −μ digeser sehingga rataannya menjadi nol
dengan x 'i= i , manakah di antara
σ (akibatnya, a benar) dan dengan membagi setiap
pernyataan berikut yang belum tentu benar? data dengan simpangan bakunya, didapat
A. Rataan dari data baru tersebut adalah seberapa jauh masing-masing data berjarak dari
nol rataan (sehingga e benar). Sebagai contoh, jika
B. Varians dari data baru tersebut adalah μ=12 dan σ =2, dan kita punyai x k =16=12+2(2)
satu , transformasi itu akan mengubahnya menjadi
C. Histogram dari data baru tersebut x 'k =2, yang menyatakan bahwa x k terletak sejauh
simetris 2 kali simpangan baku dari rataan. Proses
x
D. Jika j adalah modus dari 1 x , … , x n, maka pembakuan tersebut juga membuat simpangan
'
x j−μ adalah modus dari x 1 , … , x n ' baku menjadi 1 (akibatnya, variansnya juga satu,
E. Nilai dari x i ' menyatakan seberapa jauh sehingga b benar).
x i dari rataan
Proses ini tidak mengubah frekuensi data,
sehingga d benar. Tidak ada jaminan
histogramnya akan simetris (karena frekuensi
data tidak berubah oleh proses perubahan
tersebut), sehingga c belum tentu benar (c hanya
benar jika pada awalnya histogramnya sudah
simetris, proses ini hanya akan mengubah bentuk
dari histogramnya).
Jawaban : B
8 Semua nilai x yang memenuhi pertidaksamaan |x +20|<| x+19|≤¿ ( x+ 20 )2 < ( x+19 )2<¿ > x2 + 40 x + 400<
Sedang Pertidaksama 39
x 2+38 x +361<¿>2 x ←39≤¿ x ←
|x +20|<| x+19| adalah x <… an Nilai 2
39 Mutlak
A.
2 Jawaban : D
29
B.
2
−29
C.
2
−39
D.
2
E. Tidak ada x yang memenuhi soal.
9 Nilai x yang memenuhi |x|> x 2 adalah... |x|> x 2 <¿> x 2 > x 4 <¿>0> x2 ( x−1 ) ( x +1 ). Sedang Pertidaksama
A. x ∈(−∞,−1) Perhatikan bahwa x=0 tidak memenuhi an Nilai
B. x ∈(1 , ∞) pertidaksamaan, maka kedua sisi dapat dibagi x 2, Mutlak
C. x ∈(−1,1) sehingga pertidaksamaan ekuivalen dengan
D. x ∈ (−1,0 ) ∪(0,1) 0> ( x−1 )( x +1 ). Dengan garis bilangan, ekspresi
E. x ∈ (−∞ ,−1 ) ∪(1 , ∞) terakhir bernilai terakhir saat x ∈(−1,1); maka,
semua nilai x yang memenuhi adalah
x ∈ (−1,0 ) ∪(0,1)
Jawaban : C
10 Garis singgung grafik fungsi f ( x )=x 5−4 x di Dari soal, f ' ( x )=5 x 4−4 . Lalu, f ' ( 1 )=1. Jadi soal HOTS Persamaan
titik (1 ,−3) sejajar dengan ... garis singgung ekuivalen dengan mencari banyak nilai x selain 1 Garis
lainnya di grafik tersebut. sehingga f ' ( x )=1. Maka, soal ekuivalen dengan Singgung dan
A. 0 mencari banyak solusi selain 1 dari persamaan Kurva
B. 1 5 x 4−4=1, ekuivalen dengan
C. 2 5 x 4−5=0=5 ( x 4−1 ) =5( x−1)(x+ 1)(x 2 +1).
D. 3 Didapat selain x=1, x=-1 juga merupakan solusi
E. 4 persamaan terakhir; maka ada 1 garis singgung
lain yang sejajar dengan garis singgung f di titik
(1 ,−3).
Jawaban : B
11 Persamaan salah satu asimtot dari hiperbola: Persamaan hiperbola Sedang Irisan
4 x2 +8 x−9 y 2 −18 y−41=0 adalah… ( x−p )2 ( y−q )2 Kerucut
− =1
A. y=2 x−1 a2 b2
B. 2 y=2 x−3 Yang memiliki persamaan asimtot
C. y=2 x +1 b
y−q=± ( x− p)
D. 3 y=2 x−1 a
E. 3 y=2 x+ 1
Mencari asimtot dari hiperbola:
Mengubah bentuk persamaan menjadi
persamaan hiperbola standar
4 x2 +8 x−9 y 2 −18 y−41=0
4 ( x 2+2 x )−9( y ¿¿ 2+2 y)=41 ¿
4 ( ( x+ 1 )2−1 )−9 ( ( y +1 )2−1 ) =41
2 2
4 ( x+1 ) −4−9 ( y +1 ) +9=41
4 ( x+1 )2−9 ( y+ 1 )2 =41+ 4−9
2 2
4 ( x+1 ) −9 ( y+ 1 ) =36
4 ( x +1 )2 9 ( y +1 )2 36
− =
36 36 36
2 2
( x+1 ) ( y+ 1 )
− =1
9 4
( x+1 )2 ( y+ 1 )2
− =1
32 22
1
Sehingga jari-jari lingkaran r = d=√ 5
2
8−0
x x
0−1
√ √1+ 2 + 1+
x x
¿ +
√ 4+0+ √ 4+ 0 √ 1+ 0+√ 1+0
1
¿ 2−
2
3
¿
2
Jawaban: C
14 tan a−tan b tan a−tan b Sedang Limit
lim =¿ lim
a→b a a ... a→b a a
( )
1+ 1− tana ∙ tanb−
b b ( )
1+ 1− tana ∙ tanb−
b b
1
A.
b tan a−tan b
¿ lim ¿
B. b a→b ¿¿
C. –b tan(a−b)
¿ lim
1 a→b a
D. -
b ( )
1−
b
E. -1 tan ( a−b )
¿ lim ×b
a → b − ( a−b )
¿−b
Jawaban: C
15 Suatu sekolah membentuk tim delegasi yang Ketua dari kelas III (6 siswa), sedangkan wakil Sulit Kombinatorik
terdiri dari 4 anak kelas I, 5 anak kelas II, dan 6 atau sekretaris dari kelas I atau kelas II (9 a
anak kelas III. Kemudian akan ditentukan siswa).
pimpinan yang terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, 9!
6 ∙ P 92=6 ∙ =432
dan Sekretaris. Jika kelas asal Ketua harus lebih 7!
tinggi dari kelas asal Wakil Ketua dan Ketua dari kelas II (5 siswa) sedangkan wakil
Sekretaris, maka banyaknya kemungkinan atau sekretaris harus dari kelas I (4 siswa).
4!
susunan pimpinan adalah... 5 ∙ P24=5 ∙ =60
2!
A. 156
B. 492
Jadi, banyaknya kemungkinan susunan
C. 546
pimpinan
D. 600
= 432 + 60
E. 720
= 492
Jawaban: B
16 52p34 adalah bilangan yang terdiri dari 5 Jika 52p34 habis dibagi 6, maka habis dibagi 2 Sulit Kombinatorik
angka. Peluang bilangan tersebut habis dibagi 6 dan 3. Karena 4 merupakan satuan bilangan a
adalah... tersebut, maka 52p34 pasti habis dibagi 2 untuk
3 setiap p.
A.
10 52p34 harus habis dibagi 3. Agar habis dibagi 3,
2 Jumlah digitnya harus habis dibagi 3. Maka, 14+p
B.
5 habis dibagi 3 untuk p = 1, 4, dan 7
3
C.
20 3
1 Jadi, peluangnya adalah
D. 10
6 Jawaban: A
1
E.
3
17 Marcus Rashford akan melakukan tendangan Peluang 3 gol C4 Kombinatorik
pinalti ke gawang yang dijaga Allison. Peluang 4 3 1 2 5 a
Marcus dapat membuat gol dalam sekali
¿( )( )
5 5
∙ C3
4 64 1 128
tendangan = .Jika Marcus melakukan 5 kali ¿ ∙ ∙ 10=
5 125 25 625
tendangan pinalti, maka peluang Marcus Jawaban: D
membuat tiga goll adalah...
512
A.
625
64
B.
125
12
C.
25
128
D.
625
11
E.
25
2 2
18 Untuk setiap nilai x bilangan nyata, ( 0.04 )c+x− x < ( 0.008 )c+2 x−x HOTS Persamaan
pertaksamaan 2 2
(0.04)c +x−x
<(0.008) c+2 x−x Pertidaksama
→ 2c +2 x−2 x2 >3 c +6 x−3 x 2
dipenuhi oleh... an Eksponen
→ x2−4 x−c> 0
A. c > -16
B. c > -4 Karena pertidaksamaan di atas definit positif,
C. c < -4 nilai a>0 dan D<0. Karena nilai a sudah
D. c < -16 memenuhi syarat, kita akan menentukan nilai c
E. semua c bilangan real dengan meninjau diskriminan.
D<0 ↔(−4)2−4 ∙1 ∙(−c )<0
↔ 16+4 c< 0
↔ c ←4
Jawaban: C
19 Ayu menabung di bank A dalam x tahun dan Rumus penentuan modal pada bunga majemuk: Sulit Matematika
uangnya menjadi sebesar M . Dita juga M n=M 0 ( 1+ i )n Keuangan
menabung di bank A dalam x tahun dan Keterangan:
uangnya menjadi 4 kali uangnya Ayu. Jika M n= tabungan akhir setelah n periode
tabungan awal Dita Rp 3.200.000,00 dan bank M 0= tabungan awal
A menerapkan bunga majemuk, maka i = suku bunga
tabungan awal Ayu sebesar.. n = lama menabung
A. Rp 800.000,00
B. Rp 400.000,00 Suku bunga tidak diketahui sehingga dianggap i
C. Rp 900.000,00 persen dalam satu tahun
D. Rp 2.400.000,00
E. Rp 1.600.000,00 Ayu:
M n=M , M 0 =M 0 , n=x
M =M 0 ( 1+ i ) x……(i)
Dita:
M n=4 M , M 0=3.200 .000 , n=x
4 M =3.200 .000 ( 1+i ) x
x
M =800.000 ( 1+i ) ……(ii)
Jawaban: B