Henti jantung (cardiac arrest) adalah hilangnya fungsi jantung untuk memompa darah yang
terjadi secara mendadak. Henti jantung dapat menyebabkan kurangnya distribusi oksigen di
seluruh sel tubuh termasuk di otak dan jantung. Oleh karena itu, henti jantung memerlukan
penanganan yang cepat dan tepat karena dapat menyebabkan kerusakan sel yang tidak dapat
dihidupkan lagi (Indonesian Heart Association, 2015). Henti jantung juga menjadi bagian dari
penyakit kardiovaskuler yang merupakan 10 penyakit tidak menular dengan prevalensi tertinggi di
Indonesia (Kemenkes, 2013).
Indonesian Heart Association memaparkan angka kejadian henti jantung berkisar 10 dari 100.000
orang normal yang berusia di bawah 35 tahun dan setiap tahunnya dapat mencapai 300.000-
350.000 kejadian. Hasil pengumpulan data sejak bulan Juni hingga Agustus 2016 terdapat 118
kasus henti jantung yang datangani di ruangan resusitasi RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou.
(Turangan, 2017). Risiko kematian pasein henti jantung dapat dimimalisir dengan pemberian
cardiopulmonary resusitation dan defibrilasi segera dari gejala awal tampak. Pemberian
cardiopulmonary resusitation dan defibrilasi yang tepat waktu bisa mengembalikan pasien ke
kondisi semula tanpa kerusakan otak (American Heart Association,2015).
Saat ini di Indonesia belum ada data statistik secara nasional yang menyajikan tentang survival
rate pasien henti jantung. Namun secara terpisah dilakukan peneltian di RSUP DR.Kariadi
Semarang yang salah satu hasilnya adalah bahwa 14% pasien henti jantung dapat bertahan hidup.
Indonesia juga memiliki beberapa Rumah Sakit besar yang menjadi rujukan pasien penyakit
jantung. Salah satunya Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita yang merupakan
rumah sakit pemerintah dan dapat dijadikan sebagai salah satu sumber data penelitian.
1. Desain Penelitian
Desain Longitudinal Cohort Study (desain yang sama) adalah desain yang paling tepat
digunakan. Karena penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor prediksi dimana pengukuran
outcome dilakukan 2 kali yaitu short term (3 month follow-up) dan long term (12 month follow-
up). Kondisi yang dinamis pada pasien pasca selamat dari cardiac arrest kaitanyan dengan
kualitas hidup pasien menjadikan beberapa variable sangat tepat jika dilakukan pengukuran
berulang dan long time study.
Kriteria Eksklusi
Pasien yang memiliki harapan hidup kurang dari tiga bulan karena kondisi medis lainnya,
berdasarkan perkiraan oleh dokter yang merawat.
3. Metode Sampling
Metode sampling yang cocok digunakan adalah total sampling. Total sampling merupakan
teknik pengambilan sampel dimana semua anggota populasi dijadikan sampel penelitian.
Teknik pengambilan sampel ini dilakukan jika jumlah populasi tidak besar dan
memungkinkan untuk dilakukan.
4. Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder dan data primer. Data sekunder
berupa informasi medis diperoleh dari medical record pasien di rumah sakit, sedangkan data
primer berupa outcome subjektif dan function-related factors diperoleh dengan pengukuran di
rumah masing-masing.
Prosedurnya adalah pasien yang baru dirawat yang selamat dari serangan jantung dilakukan
penilaian apakah pasien tersebut eligible atau memenuhi syarat. Jika pasien telah memenuhi
syarat, dilakukan pendekatan selama tiga sampai sepuluh hari pasca cardiac arrest. Pasien
diminta untuk menyetujui informed consent. Jika pasien tidak mampu karena kondisi
kesehatan memberikan consent maka keluarga atau caregiver bisa mewakili. Setelah informed
consent diperoleh, pengumpulan data sekunder terkait informasi medis dan sosio-demografi
dikumpulkan dari medical record. Pengumpulan data pengukuran dasar/awal dilakukan pada
dua minggu pasca cardiac arrest yang kemudian akan di follow-up pada tiga dan dua belas
bulan di rumah pasien.
5. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur outcome dari penelitian adalah
Pada dasarnya menggunakan instrument tersebut cocok untuk situasi di Indonesia. Instrumen
tersebut merupakan instrument yang baku dan terstandarisasi, serta telah teruji validitas dan
realibilitasnya. Untuk diterapkan di Indonesia, instrumen tersebut perlu untuk diterjemahkan
atau jika tersedia dalam versi Bahasa Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
Indonesian Heart Association. (2015). Education For Patient:Henti Jantung. Diakses tanggal 17
Januari 2018.
Kementrian Kesehatan. (2013). Situasi Kesehatan Jantung. Jakarta ; Info DATIN.
Turangan et al. (2017). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pengetahuan Perawat dalam
Menghadapi Cardiac Arrest di RSUP Prof Kandou Manado. Manado:E-journal
Keperawatan
Twisk, Jos. (2003). Applied Longitudinal Data Analysis for Epidemiology. New York: Cambridge
University Press.
Harvey Goldstein, Peter Lynn et al. (2015). Population sampling in longitudinal suverys. LSE
Research Online Longitudinal and Life Course Studies, 6 (4). pp. 447-475. ISSN
17579597 DOI: 10.14301/llcs.v6i4.345.
Nasional Cardiovasculer Center Harapan Kita. Profil Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah
Harapan Kita. di akses melalui https://www.pjnhk.go.id/index.php/beranda/profile1