A NARRATIVE REVIEW
PENGANTAR
Indonesia merupakan salah satu Negara yang sering mengalami bencana.
Indonesia kerap disebut sebagai “Laboratorium Bencana”. Hal ini disebabkan karena
kondisi geografis, geologis, hidrologis maupun demografis Indonesia. Karena terletak
dalam Pacific Ring of Fire, Indonesia kerap terjadi bencana, termasuk gempa,
tsunami, erupsi gunung berapi, banjir, longsor maupun kebakaran hutan yang dapat
mengakibatkan kerusakan lingkungan, kerugian harta benda bahkan korban jiwa
(Nurtyas, 2019). Menurut Undang-Undang RI Nomor 24 Tahun 2007, tentang
penanggulangan bencana, Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang
disebabkan oleh faktor alam dan/atau faktor manusia sehingga mengakibatkan
timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak
psikologis.
Dampak bencana secara umum berkaitan dengan kesehatan, kehidupan sosial,
ekonomi, kehidupan keagamaan, dan psikologis (Dewi dan Anggarasari, 2020).
Dampak secara psikologis merupakan salah satu dampak yang masih jarang
menjadi perhatian dan akan menyebabkan efek jangka panjang jika tidak
mendapatkan pertolongan yang sesuai (Harjanti, Sagala, dan Elisha, 2020). Kondisi
ini dapat menyebabkan terjadinya penurunan kualitas mental sebagai dampak
traumatis kejadian tersebut (Sagita, dan Fairuz, 2019). Dampak bencana secara
psikologis ini dapat terjadi pada semua kalangan usia, mulai dari bayi, anak-anak,
remaja, dewasa, hingga lansia (Dewi dan Anggarasari, 2020).
Berdasarkan pengantar tersebut review ini bertujuan untuk menilai dampak
tsunami terhadap Kesehatan mental anak. Karena pada umumnya anak-anak lebih
rentan mendapat trauma yang berkepanjangan dibandingkan orang dewasa, sehingga
terjadi penurunan kualitas mental yang berimbas pada penurunan kualitas hidup
(Nurtyas, 2019).
METODE
Metode penelitian yang digunakan adalah review yang dilakukan dengan
mencari jurnal terkait dengan dampak tsunami terhadap Kesehatan mental yang sudah
dipublikasikan. Penelusuran literatur dilakukan pada tanggal 14 – 21 April 2020
melalui database penyedia jurnal yaitu Google Scholar dengan menggunakan kata
kunci “dampak tsunami”, “kesehatan mental, dan “anak” dengan tahun pencarian
dibatasi dari tahun 2012 sampai 2021. Hasil dari pencarian literatur tersebut
didapatkan 11 jurnal, kemudian dilakukan seleksi sesuai dengan tujuan jurnal, maka
didapatkan 6 jurnal yang sesuai untuk dilakukan narrative review.
Tabel 1. Tinjauan Pustaka
Penulis,
Desain
Tahun, Tujuan Sampel Hasil/Kesimpulan
Penelitian
Lokasi
Dewi, dan Melakukan Metode n= 45 Kegiatan bermain dapat
Anggarasari mitigasi kualitatif responden menjadi salah satu cara
, 2020, bencana dengan alat untuk melakukan
Pangandara tsunami pada bantu mitigasi bencana
n. anak usia dini penelitian tsunami. Kegiatan
(PAUD) berupa bermain dengan tema
dengan cara angket bencana ini perlu
memberikan observasi dilakukan secara
kegiatan yang diisi berkesimbungan agar
bermain yang oleh proses evakuasi saat
terdiri dari observer, bencana dapat terekam
peningkatan yang lebih baik pada memori
wawasan. diproses dan anak-anak dan hal yang
dianalisa terpenting adalah proses
dalam sosialisasi dan mitigasi
bentuk bencana pun perlu
deskriptif. dikuasi terlebih dahulu
oleh guru.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian pada review yang telah dilakukan terhadap
beberapa jurnal, maka didapatkan dampak yang ditemukan pada penyintas anak
sebenarnya dapat bervariasi diantaranya yaitu terjadinya perubahan sikap seperti anak
menjadi lebih sensitif, mudah menangis, mudah marah, apabila mendengar sesuatu
yang bergemuruh langsung panik dan menangis, sering khawatir masuk rumah, yang
awalnya ceria dan cerdas setelah gempa lebih banyak diam dan menarik diri.
Perlakuan yang dapat diberikan kepada anak-anak untuk menanggulangi trauma yang
akan mempengaruhi kesehatan mentalnya dengan melakukan mitigasi bencana
sebagai bentuk penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman
bencana dan kegiatan trauma healing dengan mengidentifikasi masalah untuk
penanganan trauma disesuaikan dengan permasalahan yang dimiliki anak yang
memiliki empat titik poin dalam pencarian solusi masalah trauma, yaitu fisik,
emosional, intelektual dan spiritual.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Rikha Surtika, and Nadhini hudha Anggarasari. 2020. “Mitigasi Bencana Pada
Anak Usia Dini.” Early Childhood : Jurnal Pendidikan 3(1): 68–77.
Harjanti, Sagala, dan Elisha. 2020. "Efektivitas Dukungan Sosial Dalam Pemulihan
Trauma Psikologis Pada Wanita Setelah Bencana Alam".
Nugroho, D., N. R, N. Rengganis, and P. Wigati. 2012. “Sekolah Petra (Penanganan
Trauma) Bagi Anak Korban Bencana Alam.” Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro 2(2): 96644.
Nurtyas, Maratushoikhah. 2019. “Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Anak Pascabencana
(Studi Kasus Gempa Dan Tsunami Di Huntara Balaroa, Palu, Sulawesi
Tengah).” Seminar Nasional: 1–5.
Sagita, D. D, dan Fairuz. 2019. "Menjemput Senyuman : Dukungan Psikososial
Anak-Anak Korban Bencana Tsunami Di Anyer". MARTABE : Jurnal
Pengabdian Masyarakat. 2 (2): 106-118.
Thoyibah, Zurriyatun et al. 2019. “Gambaran Dampak Kecemasan Dan Gejala
Psikologis Pada Anak Korban Bencana Gempa Bumi Di Lombok.” Holistic
Nursing and Health Science 2(1): 31–38.