Untuk Memenuhi Nilai Tugas Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Disaster Management
Disusun Oleh:
MALANG
2022
ANALISIS JURNAL I
Judul : Pelatihan Deteksi Dini Gangguan Stress Paska Trauma Pada Anak
Korban Bencana Banjir Di Kalimantan Selatan
Volume :5
Halaman : 1253-1262
Abstrak
Analisa
Training )
Kelebihan/ kekuatan:
Dibagian abstrak penulis sudah menjelaskan maksud, latar belakang, dan metode penelitian
dari penelitian yang dilaksanakan, menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh
pembaca.
Kekurangan:
Pada bagian abstrak, penulis tidak menuliskan saran yang diharapkan dari hasil penelitiannya.
Penulis hanya menuliskan hasil yang didapatkan dari penelitian yang dilakukan.
Pendahuluan
Di dalam pendahuluan jurnal peneliti menjelaskan bahwa berdasarkan data dari BNPB
(Badan Nasional Penanggulangan Bencana) dari website resmi BNPB (bnpb.go.id) per 17
Secara keseluruhan tercatat sebanyak 24.379 rumah terendam banjir dan 39.549 warga
mengungsi. Kabupaten Banjar tercatat sebagai daerah Kabupaten yang paling terdampak
banjir dengan korban yang mengungsi sebanyak 11.269 jiwa. Kecamatan Martapura Barat
Penulis juga menjelaskan bencana alam akan menimbulkan trauma bagi korbannya.
Kelompok masyarakat yang paling rentan mengalami trauma pasca bencana / PTSD yaitu
anak-anak yang perlu mendapat penanganan yang serius agar akibat yang ditimbulkan tidak
disembuhkan apabila segera dapat terdeteksi dan mendapatkan penanganan yang tepat.
Apabila tidak terdeteksi dan dibiarkan tanpa penanganan, maka dapat mengakibatkan
komplikasi medis maupun psikologis yang serius yang bersifat permanen yang akhirnya akan
orangtua dalam mendeteksi dini gejala – gejala trauma pada anak mereka akan sangat
Tujuan penelitian
Peneliti mengungkapkan tujuan dari dilakukan penelitian ini adalah anak-anak yang perlu
mendapat penanganan yang serius agar akibat yang ditimbulkan tidak berkepanjangan dan
menghambat perkembangannya.
Kelebihan/ kekuatan: Pada jurnal, penulis menjabarkan secara rinci mulai dari pengertian
bencana, PTSD, dan metode pengambilan data pada penelitian dan sebagainya serta penulis
Metode Penelitian
1. Tahap persiapan kegiatan ini dimulai dari melakukan survey lapangan pada tempat
yang paling terdampak banjir berlangsung. Terdapat 5 lokasi yang dijadikan sasaran
peserta pelatihan. Karena peserta adalah para orang tua/wali dari anak – anak maka
untuk mempermudah kegiatan ini maka tim meminta bantuan dari pihak sekoalah
PAUD untuk menjadi penghubung antara tim pelaksana dan peserta beserta kader
Posyandu.
bertempat di Aula Puskesmas Martapura Barat dengan peserta adalah orang tua/wali
anak dari beberapa perwakilan sekolah PAUD dan kader POSYANDU di wilayah
diadaptasikan dalam bahasa Indonesia. Media yang digunakan pada kegiatan ini
adalah power point materi penyuluhan, dan lembar instrument kuisioner PTSD check
sebelumnya diberikan pretes untuk menilai pengetahuan mereka tentang apa itu
trauma dan bagaimana trauma bisa di deteksi secara dini di tingkat keluarga, dan
materi pelatihan dan sekaligus melalui penugasan bagi peserta untuk bisa
Kelebihan/ kekuatan: Penulis telah menuliskan secara rinci mulai dari jenis penelitian yang
digunakan, cara mengambil sampel, data yang disajikan sudah rapi.
Kekurangan: Penulis tidak menuliskan poin saran dan tujuan secara terpisah. Serta penulis
tidak menuliskan bagaimana isi kuesioner dan indikator penugasan yang diberikan orangtua
kepada anaknya yang dirasa mengalami PTSD
Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang dituliskan adanya pengaruh pada hasil implementasi kegiatan dan ada
beberapa faktor yang mempengaruhi hasil pre-test dan post-test penelitian. Kegiatan
pengabdian kepada masyarakat berupa pelatihan deteksi dini gangguan stress pasca bencana
banjir (PTSD) berhasil dilaksanakan dengan baik. Keberhasilan ini berupa munculnya
kesadaran mereka tentang bahaya dampak kejiwaan akibat trauma banjir di daerah mereka
keterampilan untuk mendeteksi dini PTSD dengan menggunakan instrumen sederhana berupa
kuesioner PTSD yang sangat mudah untuk diaplikasikan oleh mereka. Diharapkan dari hasil
pelatihan ini, jika nanti ada kasus PTSD di wilayah Martapura Barat akhirnya dilaporkan oleh
warga maka mereka akan segera mendapatkan penanganan medis yang sesuai oleh pihak
Puskesmas.
Kekurangan: Tidak terdapat kekurangan, semua sudah dijelaskan dengan rinci disertai
gambar dan tabel.
Pembahasan
Pembahasan pada jurnal ini dijelaskan bahwa dari hasil nilai pretes dan postes diketahui
rerata nilai pretest pelatihan, jumlah peserta yang menjawab Ya disetiap butir soal hanya 6
orang = 3 % sedangkan nilai postes pelatihan, jumlah yang menjawab Ya disetiap butir soal
50 orang = 100%. Jawaban YA menunjukkan pemahaman peserta yang benar tentang
pertanyaan yang diajukan sedangkan jawaban TIDAK menunjukkan pemahaman yang
kurang tentang pertanyaan trauma, dampak dan cara deteksi dini terhadap trauma tersebut.
Sehingga berdasarkan nilai pretes dan postes yang diberikan sebelum dan sesudah pelatihan
diketahui terdapat perbedaan yang bermakna (p = 0.00) tentang pemahaman peserta tentang
pentingnya mendeteksi dini kondisi trauma.
Kelebihan/ kekuatan: Pada poin ini penulis sudah memaparkan dengan sebaik mungkin
tentang pembahasan dari penelitian yang dilakukan.
Kekurangan: Dalam pembahasan, tidak dibahas juga tentang perlakuan yang harus
diberikan terhadap anak dengan PTSD. Melainkan penulis hanya menjelaskan perlakuan
yang diberikan terhadap orangtua anak dengan PTSD. Serta Penulis tidak menuliskan apa
saja yang termasuk dalam kuisioner serta indikator bahwa anak mengalami PTSD.
Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat
berupa pelatihan deteksi dini gangguan stress pasca bencana banjir (PTSD) berhasil
dilaksanakan dengan baik. Keberhasilan ini berupa munculnya kesadaran mereka tentang
bahaya dampak kejiwaan akibat trauma banjir di daerah mereka terhadap keluarga khususnya
anak-anak mereka. Kemudian mereka mempunyai kemampuan keterampilan untuk
mendeteksi dini PTSD dengan menggunakan instrumen sederhana berupa kuesioner PTSD
yang sangat mudah untuk diaplikasikan oleh mereka.
Implikasi Keperawatan
Untuk Memenuhi Nilai Tugas Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Disaster Management
Disusun Oleh:
MALANG
2022
ANALISIS JURNAL II
Volume :1
Halaman : 200-205
Abstrak
Analisa
Sampling
Kelebihan/ kekuatan:
Dibagian abstrak penulis sudah menjelaskan maksud, latar belakang, dan metode penelitian
dari penelitian yang dilaksanakan, menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh
pembaca.
Kekurangan:
Pada bagian abstrak, penulis tidak menuliskan saran yang diharapkan dari hasil penelitiannya.
Penulis hanya menuliskan hasil yang didapatkan dari penelitian yang dilakukan.
Pendahuluan
Di dalam pendahuluan jurnal peneliti menjelaskan bahwa Rapid health assessment (RHA)
masyarakat yang mengalami bencana dalam rangka penyusunan rencana kegiatan serta
dampak yang ditimbulkan dan potensi yang ada yang bisa dimanfaatkan. Pelaksanaan RHA
dilakukan secara terus menerus sesuai dengan kondisi yang ada termasuk pasca bencana.
Untuk selanjutnya dilakukan mekanisme surveilans kesehatan secara rutin untuk mengetahui
Penulis juga menjelaskan dalam pendahuluan adapun tujuan dari pengamatan ini yaitu untuk
mengetahui gambaran dari hasil Rapid Health Assessment (RHA) yang dilakukan oleh Dinas
Tujuan penelitian
Peneliti mengungkapkan tujuan dari dilakukan penelitian ini yaitu untuk mengetahui
gambaran dari hasil Rapid Health Assessment (RHA) yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Gresik dalam upaya penanggulangan bencana banjir serta penanggulangan krisis
bencana banjir, apa itu RHA, serta metode pengambilan data pada penelitian dan sebagainya
Metode Penelitian
observasional dan melakukan explorasi menggunakan data hasil Rapid Health Assessment
(RHA) dan laporan dari surveilans epidemiologi penanggulangan krisis kesehatan yang
dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik pada saat terjadi bencana banjir
Kelebihan/ kekuatan: Penulis telah menuliskan secara rinci mulai dari jenis penelitian yang
digunakan, cara mengambil sampel, data yang disajikan sudah rapi.
Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel menunjukkan bahwa jumlah penduduk di Desa Pranti
paling banyak umur >5 tahun sebanyak 2611 orang. Dan berdasarkan Grafik 1 dapat
diketahui bahwa kemungkinan KLB yang akan terjadi di ketiga desa Prianti yaitu ISPA,
dermatitis, myalgia, gastritis dan penyakit lainnya. Ini terjadi karena penyakit-penyakit
tersebut ditularkan melalui air dan makanan yang terjadi pada sanitasi yang buruk. Potensi
timbulnya penyakit menular pada kondisi pasca bencana dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu penyakit yang sudah ada sebelum bencana, perubahan ekologis karena bencana,
Pembahasan
Pembahasan pada jurnal ini dijelaskan bahwa upaya penanggulangan yang telah dilakukan
oleh pihak terkait, yaitu telah menyediakan pos kesehatan sebanyak 1 buah dan 2 orang
tenaga kesehatan yang terlibat. Pada umumnya, banyak penyakit yang menyerang warga
pasca terjadinya banjir, sehingga pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik telah
menyediakan obatobatan dan kaporit untuk sumur-sumur yang telah tercemar. Selain itu,
Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik telah menyediakan makanan untuk persediaan jika terjadi
bencana banjir susulan yang lebih besar dan dimungkinkan untuk dibentuk suatu
penampungan. Sarana air bersih untuk warga desa Pranti juga telah disediakan. Di dalam
hasil pengamatan, kebutuhan Desa Pranti dalam menghadapi bencana banjir ini yang belum
terpenuhi yaitu persediaan PAC dan aquatab.
Surveilans pasca bencana banjir di desa Pranti dapat menimbulkan faktor risiko timbulnya
KLB penyakit menular di daerah bencana. Hal ini dapat terlihat dari hasil Rapid Health
Assessment (RHA) bahwa bencana banjir yang terjadi di Desa Pranti pada bulan februari
tahun 2015 merupakan bencana banjir ringan dimana ketinggian air hanya mencapai 0,1
meter. Meskipun yang terjadi adalah banjir yang tergolong ringan, namun tetap dapat
menimbulkan kemungkinan terjadinya KLB penyakit. Dalam mengatasi kemungkinan
terjadinya KLB maka pihak pemerintah Kabupaten Gresik melakukan beberapa upaya untuk
menanggulangi KLB tersebut. Adapun kegiatan yang akan dilakukan yaitu: melakukan
surveilans epidemiologi penanggulangan bencana pada daerah terdampak bencana,
melakukan pengamatan dan pencegahan terhadap kemungkinan timbulnya KLB penyakit
pada saat dan pasca bencana, melakukan pemeriksaan dan pengobatan pada masyarakat
terdampak bencana, melakukan analisis risiko bencana yang berdampak pada status
kesehatan penduduk sekitar bencana serta melakukan penyuluhan kepada penduduk sekitar
lokasi bencana, khususnya terhadap upaya-upaya untuk meminimalkan dampak akibat
bencana. Kegiatan ini dilakukan untuk meminimalisir terjadinya KLB pada saat maupun
pasca bencana. Dalam mengatasi bencana banjir yang terjadi, baik pemerintah maupun
masyarakat setempat dengan segera melakukan evakuasi penduduk ke tempat yang lebih
aman dari bencana, kemudian membangun posko darurat dengan peralatan seadanya.
Kelebihan/ kekuatan: Pada poin ini penulis sudah memaparkan dengan sebaik mungkin
tentang pembahasan dari penelitian yang dilakukan.
Bencana banjir yang terjadi di desa Pranti, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik
tergolong bencana banjir ringan, sehingga tidak terdapat kerugian yang besar akibat bencana
banjir ini. Bencana banjir yang terjadi kali ini, hanya menyebabkan beberapa sumur warga
menjadi tercemar dan kerusakan pada PMA.
Saran yang dapat diberikan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik akibat terjadinya
bencana banjir ini, khususnya desa Pranti yaitu: melakukan kaporisasi massal pada sumber
air bersih dan selalu melakukan pengamatan terhadap kondisi lingkungan dan korban
bencana hingga masa tanggap darurat berakhir.
Implikasi Keperawatan
Jurnal ini menginformasikan serta menggambarkan tentang apa itu surveilans pada bencana.
Surveilans bencana kegiatan surveilans atau pengumpulan data yang terkait dengan kejadian
bencana. Tujuan dilakukan surveilans pada situasi bencana yaitu mendukung fungsi
pelayanan bagi korban bencana secara keseluruhan untuk menekan dampak negatif yang
lebih besar. Dan didalam jurnal, sudah dijelaskan dengan sangat baik mengenai hal tersebut,
dimana kita sebagai tenaga kesehatan harus mampu dan bisa dalam melakukan RHA sesaat
dan setelah terjadinya bencana.