Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS JURNAL PELATIHAN DETEKSI DINI GANGGUAN STRESS PASKA

TRAUMA PADA ANAK KORBAN BENCANA BANJIR DI KALIMANTAN


SELATAN

Untuk Memenuhi Nilai Tugas Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Disaster Management

Yang diampu oleh dosen pembimbing: Muhammad Taufiqul Akbar

Disusun Oleh:

Lingga Dewi Saraswati (212102245)

INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN MALANG WIDYA CIPTA HUSADA

PROGRAM STUDI S1 – ILMU KEPERAWATAN

MALANG

2022
ANALISIS JURNAL I

Penulis : Ida Yuliana, Maria Ulfah, Endang Pertiwiwati, dkk

Tahun : November 2020

Judul : Pelatihan Deteksi Dini Gangguan Stress Paska Trauma Pada Anak
Korban Bencana Banjir Di Kalimantan Selatan

Nama Jurnal : Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat

Nomor ISBN : p-ISSN 2615-0921

Volume :5

Halaman : 1253-1262

Abstrak

No. Aspek Hasil Isi

Analisa

Kabupaten Banjar tercatat sebagai daerah yang


1. Latar Belakang Ada
paling terdampak banjir di Kalimantan Selatan
di awal tahun 2021 dan wilayah Kecamatan
Martapura Barat merupakan wilayah
kecamatan yang paling banyak mengalami
kerusakan. Anak merupakan kelompok
masyarakat yang paling rentan mengalami
gangguan stress paska trauma (PTSD) akibat
bencana banjir sehingga perlu mendapat
penanganan yang serius agar akibat yang
ditimbulkan tidak berkepanjangan dan
menghambat perkembangannya.

Terdapat tujuan dan manfaat yang dituliskan


2. Tujuan dan Ada
oleh peneliti di dalam abstrak. Tujuan
Manfaat pelaksanaan kegiatan ini adalah anak
merupakan kelompok masyarakat yang paling
rentan mengalami gangguan stress paska
trauma (PTSD) akibat bencana banjir sehingga
perlu mendapat penanganan yang serius agar
akibat yang ditimbulkan tidak berkepanjangan
dan menghambat perkembangannya.

Penelitian ini menggunakan penelitian dengan


3. Metode Penelitian Ada
menggunakan instrumen kuisioner

4. Jumlah Sampel Ada Metode yang dilakukan adalah dengan

dan Teknik melakukan kegiatan pengabdian berupa


pelatihan cara mendeteksi dini PTSD
Sampling
menggunakan kuisioner PTSD PLC C dengan
peserta adalah orang tua/wali anak dari
beberapa perwakilan sekolah PAUD dan kader
POSYANDU di wilayah Martapura Barat
sebanyak 50 orang.

5. Hasil dan Ada Berdasarkan hasil kegiatan dapat dikatakan

Simpulan kegiatan pelatihan mampu membuat peserta

meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

dan kesadaran para orang tua tentang

pentingnya menjaga kesehatan mental dalam

keluarga mereka akibat trauma paska bencana


banjir di Kalimantan Selatan.

6. Saran Tidak Ada Penulis tidak menuliskan saran dalam abstrak

maupun hasil akhir penelitian.

7. Keyword Ada Bencana, Deteksi Dini, Kuisioner PLC C,

Trauma, Pelatihan ( Disaster, Early

Detection, PLC C Questionnaire, Trauma,

Training )

Kelebihan/ kekuatan:

Dibagian abstrak penulis sudah menjelaskan maksud, latar belakang, dan metode penelitian

dari penelitian yang dilaksanakan, menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh

pembaca.

Kekurangan:

Pada bagian abstrak, penulis tidak menuliskan saran yang diharapkan dari hasil penelitiannya.

Penulis hanya menuliskan hasil yang didapatkan dari penelitian yang dilakukan.
Pendahuluan

Di dalam pendahuluan jurnal peneliti menjelaskan bahwa berdasarkan data dari BNPB

(Badan Nasional Penanggulangan Bencana) dari website resmi BNPB (bnpb.go.id) per 17

Januari 2021 dilaporkan bahwa 10 kabupaten/kota di Kalimantan Selatan terdampak banjir.

Secara keseluruhan tercatat sebanyak 24.379 rumah terendam banjir dan 39.549 warga

mengungsi. Kabupaten Banjar tercatat sebagai daerah Kabupaten yang paling terdampak

banjir dengan korban yang mengungsi sebanyak 11.269 jiwa. Kecamatan Martapura Barat

merupakan wilayah kecamatan yang paling banyak mengalami kerusakan infrastruktur.

Penulis juga menjelaskan bencana alam akan menimbulkan trauma bagi korbannya.

Kelompok masyarakat yang paling rentan mengalami trauma pasca bencana / PTSD yaitu

anak-anak yang perlu mendapat penanganan yang serius agar akibat yang ditimbulkan tidak

berkepanjangan dan menghambat perkembangannya. PTSD pada umumnya dapat

disembuhkan apabila segera dapat terdeteksi dan mendapatkan penanganan yang tepat.

Apabila tidak terdeteksi dan dibiarkan tanpa penanganan, maka dapat mengakibatkan

komplikasi medis maupun psikologis yang serius yang bersifat permanen yang akhirnya akan

mengganggu kehidupan sosial maupun pekerjaan penderita. Keterlibatan keluarga terutama

orangtua dalam mendeteksi dini gejala – gejala trauma pada anak mereka akan sangat

membantu dalam penanganan tepat akibat gangguan mental.

Tujuan penelitian

Peneliti mengungkapkan tujuan dari dilakukan penelitian ini adalah anak-anak yang perlu

mendapat penanganan yang serius agar akibat yang ditimbulkan tidak berkepanjangan dan

menghambat perkembangannya.

Kelebihan/ kekuatan: Pada jurnal, penulis menjabarkan secara rinci mulai dari pengertian

bencana, PTSD, dan metode pengambilan data pada penelitian dan sebagainya serta penulis

menggunakan bahasa yang mudah dipahami.


Kekurangan: Penulis tidak menuliskan tujuan secara terpisah.

Metode Penelitian

Metode yang dilakukan adalah:

1. Tahap persiapan kegiatan ini dimulai dari melakukan survey lapangan pada tempat

yang paling terdampak banjir berlangsung. Terdapat 5 lokasi yang dijadikan sasaran

peserta pelatihan. Karena peserta adalah para orang tua/wali dari anak – anak maka

untuk mempermudah kegiatan ini maka tim meminta bantuan dari pihak sekoalah

PAUD untuk menjadi penghubung antara tim pelaksana dan peserta beserta kader

Posyandu.

2. Tahap Pelaksanaan: Kegiatan dilaksanakan pada hari Jum’at, 17 September 2021

bertempat di Aula Puskesmas Martapura Barat dengan peserta adalah orang tua/wali

anak dari beberapa perwakilan sekolah PAUD dan kader POSYANDU di wilayah

Martapura Barat sebanyak 50 orang. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian yaitu

metode pelatihan penggunaan instrument kuisioner PTSD check list - PCL C

diadaptasikan dalam bahasa Indonesia. Media yang digunakan pada kegiatan ini

adalah power point materi penyuluhan, dan lembar instrument kuisioner PTSD check

list PLC C sebagai intrumen pelatihan.

3. Tahap Evaluasi: Sebelum penyuluhan dan pelatihan dilakukan, para peserta

sebelumnya diberikan pretes untuk menilai pengetahuan mereka tentang apa itu

trauma dan bagaimana trauma bisa di deteksi secara dini di tingkat keluarga, dan

setelah penyuluhan dilakukan postest untuk menilai evaluasi keberhasilan pemberian

materi pelatihan dan sekaligus melalui penugasan bagi peserta untuk bisa

mempraktekkan hasil pelatihannya kepada anaknya.

Kelebihan/ kekuatan: Penulis telah menuliskan secara rinci mulai dari jenis penelitian yang
digunakan, cara mengambil sampel, data yang disajikan sudah rapi.
Kekurangan: Penulis tidak menuliskan poin saran dan tujuan secara terpisah. Serta penulis
tidak menuliskan bagaimana isi kuesioner dan indikator penugasan yang diberikan orangtua
kepada anaknya yang dirasa mengalami PTSD

Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang dituliskan adanya pengaruh pada hasil implementasi kegiatan dan ada

beberapa faktor yang mempengaruhi hasil pre-test dan post-test penelitian. Kegiatan

pengabdian kepada masyarakat berupa pelatihan deteksi dini gangguan stress pasca bencana

banjir (PTSD) berhasil dilaksanakan dengan baik. Keberhasilan ini berupa munculnya

kesadaran mereka tentang bahaya dampak kejiwaan akibat trauma banjir di daerah mereka

terhadap keluarga khususnya anak-anak mereka. Kemudian mereka mempunyai kemampuan

keterampilan untuk mendeteksi dini PTSD dengan menggunakan instrumen sederhana berupa

kuesioner PTSD yang sangat mudah untuk diaplikasikan oleh mereka. Diharapkan dari hasil

pelatihan ini, jika nanti ada kasus PTSD di wilayah Martapura Barat akhirnya dilaporkan oleh

warga maka mereka akan segera mendapatkan penanganan medis yang sesuai oleh pihak

Puskesmas.

Kelebihan/ kekuatan: Penulis memberikan tata penulisan yang mudah dipahami.

Kekurangan: Tidak terdapat kekurangan, semua sudah dijelaskan dengan rinci disertai
gambar dan tabel.

Pembahasan

Pembahasan pada jurnal ini dijelaskan bahwa dari hasil nilai pretes dan postes diketahui
rerata nilai pretest pelatihan, jumlah peserta yang menjawab Ya disetiap butir soal hanya 6
orang = 3 % sedangkan nilai postes pelatihan, jumlah yang menjawab Ya disetiap butir soal
50 orang = 100%. Jawaban YA menunjukkan pemahaman peserta yang benar tentang
pertanyaan yang diajukan sedangkan jawaban TIDAK menunjukkan pemahaman yang
kurang tentang pertanyaan trauma, dampak dan cara deteksi dini terhadap trauma tersebut.
Sehingga berdasarkan nilai pretes dan postes yang diberikan sebelum dan sesudah pelatihan
diketahui terdapat perbedaan yang bermakna (p = 0.00) tentang pemahaman peserta tentang
pentingnya mendeteksi dini kondisi trauma.

Kelebihan/ kekuatan: Pada poin ini penulis sudah memaparkan dengan sebaik mungkin
tentang pembahasan dari penelitian yang dilakukan.

Kekurangan: Dalam pembahasan, tidak dibahas juga tentang perlakuan yang harus
diberikan terhadap anak dengan PTSD. Melainkan penulis hanya menjelaskan perlakuan
yang diberikan terhadap orangtua anak dengan PTSD. Serta Penulis tidak menuliskan apa
saja yang termasuk dalam kuisioner serta indikator bahwa anak mengalami PTSD.

Simpulan dan Saran

Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat
berupa pelatihan deteksi dini gangguan stress pasca bencana banjir (PTSD) berhasil
dilaksanakan dengan baik. Keberhasilan ini berupa munculnya kesadaran mereka tentang
bahaya dampak kejiwaan akibat trauma banjir di daerah mereka terhadap keluarga khususnya
anak-anak mereka. Kemudian mereka mempunyai kemampuan keterampilan untuk
mendeteksi dini PTSD dengan menggunakan instrumen sederhana berupa kuesioner PTSD
yang sangat mudah untuk diaplikasikan oleh mereka.

Kelebihan/ kekuatan: Kesimpulan penelitian sudah menggambarkan dari seluruh


pembahasan yang terdapat dalam penelitian dan memberikan saran yang tepat bagi pihak
terkait.

Kekurangan: Penulis tidak menyertakan gambaran/instrumen kuesioner PTSD yang harus


diaplikasikan untuk mendeteksi masalah yang dialami oleh anak-anak.

Implikasi Keperawatan

Jurnal ini menginformasikan serta menggambarkan tentang pengaruh pengetahuan dan


keterampilan orang tua tentang cara mendeteksi dini gejala PTSD yang dapat melibatkan
keluarga secara aktif sehingga gangguan jiwa ini dapat cepat teratasi. Dan pentingnya
peranan tenaga kesehatan dalam pemberian pelatihan, dan edukasi tentang bagaimana untuk
mengenali tanda-tanda kecemasan dan trauma yang dialami oleh anak-anak sebagai
komponen masyarakat yang paling rentan untuk mengalami gejala PTSD.
ANALISIS JURNAL RAPID HEALTH ASSESMENT (RHA) BENCANA BANJIR DI
DESA PRANTI KECAMATAN MENGANTI KABUPATEN GRESIK

Untuk Memenuhi Nilai Tugas Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Disaster Management

Yang diampu oleh dosen pembimbing: Muhammad Taufiqul Akbar

Disusun Oleh:

Lingga Dewi Saraswati (212102245)

INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN MALANG WIDYA CIPTA HUSADA

PROGRAM STUDI S1 – ILMU KEPERAWATAN

MALANG

2022
ANALISIS JURNAL II

Penulis : Hairil Akbar, Slamet Ifandi, dan Matius Paundanan

Tahun : Mei 2021

Judul : Rapid Health Assessment (RHA) Bencana Banjir di Desa Pranti


Kecamatan Menganti Kabupaten Gresik

Nama Jurnal : Healthy Papua

Nomor ISBN : p-ISSN 2654-3133

Volume :1

Halaman : 200-205

Abstrak

No. Aspek Hasil Isi

Analisa

Banjir merupakan aliran air di permukaan


1. Latar Belakang Ada
tanah yang relatif tinggi dan tidak dapat
ditampung oleh saluran drainase atau sungai,
sehingga melimpah ke kanan dan kiri serta
menimbulkan genangan/aliran dalam jumlah
yang melebihi normal dan mengakibatkan
kerugian pada manusia. Pada kajian ini
bertujuan mengetahui gambaran dari hasil
Rapid Health Asssesment (RHA) yang
dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten
Gresik dalam upaya penanggulangan bencana
banjir serta penanggulangan krisis kesehatan
di Desa Pranti Kecamatan Menganti
Kabupaten Gresik.

Terdapat tujuan dan manfaat yang dituliskan


2. Tujuan dan Ada
oleh peneliti di dalam abstrak. Pada kajian ini
Manfaat bertujuan mengetahui gambaran dari hasil
Rapid Health Assessment (RHA) yang
dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten
Gresik dalam upaya penanggulangan bencana
banjir serta penanggulangan krisis kesehatan
di Desa Pranti Kecamatan Menganti
Kabupaten Gresik.

Metode penelitian ini yaitu pendekatan


3. Metode Penelitian Ada
deskriptif observasional dengan menggunakan
data hasil Rapid Health Assessment (RHA)
yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Gresik pada saat terjadi bencana
banjir pada bulan Februari 2015. Fokus
penelitian ini yaitu di Desa Pranti, Kecamatan
Menganti Kabupaten Gresik.

4. Jumlah Sampel Tidak Ada Penulis hanya menjelaskan bahwa penelitian

dan Teknik ini hanya berfokus di Desa Pranti

Sampling

5. Hasil dan Ada Bencana banjir yang terjadi di Desa Pranti

Simpulan termasuk bencana banjir ringan. Akibat

bencana banjir ini tidak terdapat kerusakan

fasilitas kesehatan, baik itu gedung rumah


sakit, gedung farmasi, maupun puskesmas atau

pustu. Rumah warga hanya mengalami

kerusakan ringan akibat bencana banjir ini

sehingga tidak perlu didirikan penampungan

untuk warga. Namun dari 141 buah sumur

warga ada 50 buah sumur yang tercemar dan

dari 2 bangunan PMA (Perlindungan Mata

Air) yang ada di desa Pranti, terdapat 1 PMA

yang rusak. Akibat dari bencana banjir ini juga

dapat menyebabkan kemungkinan terjadinya

kejadian luar biasa (KLB). Adapun jenis

penyakit menular yang memungkinkan

terjadinya KLB yaitu: ISPA, dermatitis dan

penyakit menular lainnya.

6. Saran Tidak Ada Penulis tidak menuliskan saran dalam abstrak

maupun hasil akhir penelitian.

7. Keyword Ada Rapid Health Asssesment, Bencana banjir

Kelebihan/ kekuatan:

Dibagian abstrak penulis sudah menjelaskan maksud, latar belakang, dan metode penelitian

dari penelitian yang dilaksanakan, menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh

pembaca.
Kekurangan:

Pada bagian abstrak, penulis tidak menuliskan saran yang diharapkan dari hasil penelitiannya.

Penulis hanya menuliskan hasil yang didapatkan dari penelitian yang dilakukan.

Pendahuluan

Di dalam pendahuluan jurnal peneliti menjelaskan bahwa Rapid health assessment (RHA)

pada dasarnya merupakan suatu kegiatan pengumpulan, pengolahan dan analisis

data/informasi tentang dampak kesehatan akibat bencana serta perubahan kehidupan

masyarakat yang mengalami bencana dalam rangka penyusunan rencana kegiatan serta

identifikasi besarnya kebutuhan, masalah kesehatan, gambaran penyakit, kemungkinan

dampak yang ditimbulkan dan potensi yang ada yang bisa dimanfaatkan. Pelaksanaan RHA

dilakukan sesaat setelah terjadinya bencana/keadaan darurat. Sedangkan need assessment

dilakukan secara terus menerus sesuai dengan kondisi yang ada termasuk pasca bencana.

Untuk selanjutnya dilakukan mekanisme surveilans kesehatan secara rutin untuk mengetahui

dan memonitor kondisi/masalah kesehatan serta untuk memberikan rekomendasi upaya

tindak lanjutnya. Penilaian cepat masalah kesehatan sekurang-kurangnya dilakukan pada

setiap tingkat desa/kelurahan dan selanjutnya dilakukan rekapitulasi tingkat kecamatan,

kabupaten/kota dan provinsi.

Penulis juga menjelaskan dalam pendahuluan adapun tujuan dari pengamatan ini yaitu untuk

mengetahui gambaran dari hasil Rapid Health Assessment (RHA) yang dilakukan oleh Dinas

Kesehatan Kabupaten Gresik dalam upaya penanggulangan bencana banjir serta

penanggulangan krisis kesehatan di Desa Pranti Kecamatan Menganti Kabupaten Gresik.

Tujuan penelitian

Peneliti mengungkapkan tujuan dari dilakukan penelitian ini yaitu untuk mengetahui

gambaran dari hasil Rapid Health Assessment (RHA) yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan

Kabupaten Gresik dalam upaya penanggulangan bencana banjir serta penanggulangan krisis

kesehatan di Desa Pranti


Kelebihan/ kekuatan: Pada jurnal, penulis menjabarkan secara rinci mulai dari pengertian

bencana banjir, apa itu RHA, serta metode pengambilan data pada penelitian dan sebagainya

serta penulis menggunakan bahasa yang mudah dipahami.

Kekurangan: Tidak ada kekurangan.

Metode Penelitian

Metode yang dilakukan adalah dengan metodologi penelitian pendekatan deskriptif

observasional dan melakukan explorasi menggunakan data hasil Rapid Health Assessment

(RHA) dan laporan dari surveilans epidemiologi penanggulangan krisis kesehatan yang

dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik pada saat terjadi bencana banjir

Kelebihan/ kekuatan: Penulis telah menuliskan secara rinci mulai dari jenis penelitian yang
digunakan, cara mengambil sampel, data yang disajikan sudah rapi.

Kekurangan: tidak ada kekurangan yang perlu dianalisis.

Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel menunjukkan bahwa jumlah penduduk di Desa Pranti

paling banyak umur >5 tahun sebanyak 2611 orang. Dan berdasarkan Grafik 1 dapat

diketahui bahwa kemungkinan KLB yang akan terjadi di ketiga desa Prianti yaitu ISPA,

dermatitis, myalgia, gastritis dan penyakit lainnya. Ini terjadi karena penyakit-penyakit

tersebut ditularkan melalui air dan makanan yang terjadi pada sanitasi yang buruk. Potensi

timbulnya penyakit menular pada kondisi pasca bencana dipengaruhi oleh beberapa faktor

yaitu penyakit yang sudah ada sebelum bencana, perubahan ekologis karena bencana,

pengungsian dan perubahan kepadatan penduduk.

Kelebihan/ kekuatan: Penulis memberikan tata penulisan yang mudah dipahami.


Kekurangan: Tidak terdapat kekurangan, semua sudah dijelaskan dengan rinci disertai
gambar dan tabel.

Pembahasan

Pembahasan pada jurnal ini dijelaskan bahwa upaya penanggulangan yang telah dilakukan
oleh pihak terkait, yaitu telah menyediakan pos kesehatan sebanyak 1 buah dan 2 orang
tenaga kesehatan yang terlibat. Pada umumnya, banyak penyakit yang menyerang warga
pasca terjadinya banjir, sehingga pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik telah
menyediakan obatobatan dan kaporit untuk sumur-sumur yang telah tercemar. Selain itu,
Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik telah menyediakan makanan untuk persediaan jika terjadi
bencana banjir susulan yang lebih besar dan dimungkinkan untuk dibentuk suatu
penampungan. Sarana air bersih untuk warga desa Pranti juga telah disediakan. Di dalam
hasil pengamatan, kebutuhan Desa Pranti dalam menghadapi bencana banjir ini yang belum
terpenuhi yaitu persediaan PAC dan aquatab.

Surveilans pasca bencana banjir di desa Pranti dapat menimbulkan faktor risiko timbulnya
KLB penyakit menular di daerah bencana. Hal ini dapat terlihat dari hasil Rapid Health
Assessment (RHA) bahwa bencana banjir yang terjadi di Desa Pranti pada bulan februari
tahun 2015 merupakan bencana banjir ringan dimana ketinggian air hanya mencapai 0,1
meter. Meskipun yang terjadi adalah banjir yang tergolong ringan, namun tetap dapat
menimbulkan kemungkinan terjadinya KLB penyakit. Dalam mengatasi kemungkinan
terjadinya KLB maka pihak pemerintah Kabupaten Gresik melakukan beberapa upaya untuk
menanggulangi KLB tersebut. Adapun kegiatan yang akan dilakukan yaitu: melakukan
surveilans epidemiologi penanggulangan bencana pada daerah terdampak bencana,
melakukan pengamatan dan pencegahan terhadap kemungkinan timbulnya KLB penyakit
pada saat dan pasca bencana, melakukan pemeriksaan dan pengobatan pada masyarakat
terdampak bencana, melakukan analisis risiko bencana yang berdampak pada status
kesehatan penduduk sekitar bencana serta melakukan penyuluhan kepada penduduk sekitar
lokasi bencana, khususnya terhadap upaya-upaya untuk meminimalkan dampak akibat
bencana. Kegiatan ini dilakukan untuk meminimalisir terjadinya KLB pada saat maupun
pasca bencana. Dalam mengatasi bencana banjir yang terjadi, baik pemerintah maupun
masyarakat setempat dengan segera melakukan evakuasi penduduk ke tempat yang lebih
aman dari bencana, kemudian membangun posko darurat dengan peralatan seadanya.

Kelebihan/ kekuatan: Pada poin ini penulis sudah memaparkan dengan sebaik mungkin
tentang pembahasan dari penelitian yang dilakukan.

Kekurangan: Tidak terdapat kekurangan karena penjelasan dan pembahasan dapat


dimengerti dengan baik.

Simpulan dan Saran

Bencana banjir yang terjadi di desa Pranti, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik
tergolong bencana banjir ringan, sehingga tidak terdapat kerugian yang besar akibat bencana
banjir ini. Bencana banjir yang terjadi kali ini, hanya menyebabkan beberapa sumur warga
menjadi tercemar dan kerusakan pada PMA.

Saran yang dapat diberikan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik akibat terjadinya
bencana banjir ini, khususnya desa Pranti yaitu: melakukan kaporisasi massal pada sumber
air bersih dan selalu melakukan pengamatan terhadap kondisi lingkungan dan korban
bencana hingga masa tanggap darurat berakhir.

Kelebihan/ kekuatan: Kesimpulan penelitian sudah menggambarkan dari seluruh


pembahasan yang terdapat dalam penelitian dan memberikan saran yang tepat bagi pihak
terkait.

Kekurangan: Tidak terdapat kekurangan karena penjelasan dan pembahasan dapat


dimengerti dengan baik.

Implikasi Keperawatan

Jurnal ini menginformasikan serta menggambarkan tentang apa itu surveilans pada bencana.
Surveilans bencana kegiatan surveilans atau pengumpulan data yang terkait dengan kejadian
bencana. Tujuan dilakukan surveilans pada situasi bencana yaitu mendukung fungsi
pelayanan bagi korban bencana secara keseluruhan untuk menekan dampak negatif yang
lebih besar. Dan didalam jurnal, sudah dijelaskan dengan sangat baik mengenai hal tersebut,
dimana kita sebagai tenaga kesehatan harus mampu dan bisa dalam melakukan RHA sesaat
dan setelah terjadinya bencana.

Anda mungkin juga menyukai