Anda di halaman 1dari 11

p-ISSN 2581-0375 Edutrained: Jurnal Pendidikan dan Pelatihan 

e-ISSN 2721-0154 Vol. 7, No. 1, Juli 2023 

PERAN PENGENDALI PELATIHAN DALAM MENCEGAH STRES PADA


PESERTA PENDIDIKAN DASAR CPNS
Agustina Catur Setyaningrum 1, Nila Arianingsih
1Balai
Pelatihan Kesehatan Semarang,
2Balai
Pelatihan Kesehatan Semarang,
1agustina.setyowahyudi@gmail.com; 2arianingsih66@gmail.com

DOI : http://doi.org/10.37730/edutrained.v7i1.218
Diterima: 9 Maret 2023 | Disetujui: 4 April 2023 | Dipublikasikan: 27 Juli 2023

Abstrak
Perubahan aktivitas kegiatan, proses pembelajaran, penyesuaian kemampuan teknologi, kendala
jaringan internet, tuntutan akademik yang terlalu berat, tugas menumpuk dan tuntutan kelulusan
pada peserta Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS dapat memicu terjadinya stres. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan tujuan mengetahui peran Pengendali Pelatihan dalam
mencegah stress pada peserta Pelatihan Dasar CPNS di Bapelkes Semarang. Teknik pengumpulan
data yang digunakan adalah Wawancara dan Focus Grup Discussion. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa Pengendali pelatihan berperan dalam mencegah stres pada peserta Latsar CPNS di Bapelkes
Semarang. Peran tersebut dilakukan dalam tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi pelatihan.
Peran yang dilakukan antara lain melakukan pengkajian kurikulum, penyusunan skenario
pembelajaran/ jadwal, penentuan fasilitator, persiapan sarana dan prasarana, pengendalian proses
pelatihan, pemberian motivasi dan dukungan, menjadi penghubung antara panitia, peserta dan
fasilitator serta membantu pencapaian kompetensi peserta dalam Latsar CPNS dengan cara
memberikan informasi terkait evaluasi. Rekomendasi dari penelitian ini adalah untuk tetap
menghadirkan pengendali pelatihan dalam setiap pelatihan karena perannya yang terbukti penting
dalam mencegah stres peserta pelatihan.
Kata Kunci: Pengendali Pelatihan, Stres, Latsar CPNS

Abstract
Factors that may trigger stress during the basic training of civil servant candidates (Latsar CPNS)
include changes in activities, learning processes, adjustments to technological capabilities, constraints
of internet network, academic demands being too heavy, assignments piling up, and demands for
graduation. This study uses a qualitative approach, aiming at knowing the role of Master of Training in
preventing stress felt by the participants of the basic training at Bapelkes Semarang. Data collection
techniques used is Interview and Focus Group Discussion. The results show that Master of Training had
played a role in the stress prevention. This role is carried out through roles in the training preparation,
training implementation and training evaluation. The roles carried out include conducting curriculum
reviews, preparing learning scenarios/schedules, determining facilitators, preparing facilities and
infrastructure, controlling the training process, providing motivation and support, being a liaison
between the committee, participants and facilitators and helping participants achieve competency in
the CPNS Latsar by means of provide evaluation-related information. The recommendation from this
study is to continue to make Master of Training available in every training because of their proven role
in preventing stress felt by participants.

Keywords: Master of Training, Stress, Basic Training for Civil Servant Candidates

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License

56
p-ISSN 2581-0375 Edutrained: Jurnal Pendidikan dan Pelatihan 
e-ISSN 2721-0154 Vol. 7, No. 1, Juli 2023 

PENDAHULUAN dengan baik. Mengalami stress


merupakan suatu keadaan yang tidak
Sesuai dengan Undang-Undang menyenangkan yang dialami individu dan
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur keadaan yang mempengaruhi pikiran,
Sipil Negara (UU ASN) CPNS wajib perasaan, tindakan atau perilaku
menjalani masa percobaan yang kehidupan sehari-hari. Kondisi ini
dilaksanakan melalui proses pelatihan bersifat individual dan subyektif.
terintegrasi. Pelatihan Dasar ( Latsar) (Muslim, 2020).
CPNS dilaksanakan dalam bentuk klasikal Sebuah studi tentang gambaran
dan non klasikal. ( UU, 2014). psikologis mahasiswa dalam proses
Terjadinya peningkatan kasus infeksi pembelajaran selama pandemic Covid 19
coronavirus disease (infeksi COVID-19) menyebutkan bahwa dari 190 orang,
dan ditetapkannya infeksi coronovirus mayoritas masalah psikologis yang
(infeksi COVID-19) sebagai penyakit yang dialami mahasiswa dalam proses
dapat menimbulkan wabah, oleh karena pembelajaran daring yaitu kecemasan, 79
itu perlu digalakkan pendidikan klasikal orang mengalami kecemasan ringan, 23
di Latsar CPNS untuk beralih ke orang mengalami stres ringan dan 7
pembelajaran jarak jauh. Transformasi orang mengalami depresi ringan.
pembelajaran konvensional menjadi (Hasanah dkk., 2020). Studi lainnya
pembelajaran jarak jauh dimungkinkan menunjukkan dari 234 mahasiswa yang
dengan menggunakan teknologi mengikuti pembelajaran daring 43 %
informasi (TI) atau aplikasi manajemen mengalami stres kategori sedang, 4,7 %
pembelajaran yang tersedia untuk stres kategori rendah dan 1,7 % stres
mendukung proses pembelajaran tanpa kategori tinggi. (Arlizon, R., Subhan, M., &
mengorbankan kualitas dan pencapaian Munawir, 2022)
tujuan belajar. Masalah psikologi baik stress,
Latsar CPNS dilaksanakan secara kecemasan maupun masalah psikologi
distance learning dengan menggunakan yang lainnya biasanya dipicu oleh
Learning Management System (LMS) atau adaptasi perubahan sistem pembelajaran,
aplikasi video conference yang dapat penguasaan/ masalah teknologi seperti
diunduh secara gratis ataupun berbayar. kendala sinyal, maupun yang berkaitan
Selama pembelajaran peserta dengan stressor akademik seperti tugas
memanfaatkan Teknologi Informasi pembelajaran, aplikasi praktik, ujian
tersebut sesuai jadwal pelatihan yang secara daring dan sebagainya. Sebuah
diberikan, dan diakhir materi peserta studi menjelaskan tentang hubungan
diwajibkan membuat learning journal. yang erat antara perkuliahan online
Perubahan aktivitas kegiatan, proses dengan sikap mental dari para mahasiswa
pembelajaran, penyesuaian terhadap peserta perkuliahan dimana hanya
lingkungan dan sosial yang baru, sekitar 60.5 % mahasiswa dari perguruan
penyesuaian kemampuan teknologi, tinggi yang siap beradaptasi dengan
kendala jaringan internet, tuntutan perkuliahan online dan ada yang merasa
akademik yang terlalu berat, tugas kesulitan dalam penggunaan aplikasi
menumpuk dan tuntutan kelulusan dapat yang dipakai sebanyak 32.5 % dan
memicu terjadinya stress. Stres adalah sekitar 59.5 % keberatan atas tugas yang
respon tubuh terhadap penyesuaian diberikan dosen dimasa pandemik ini.
kondisi/ kebutuhan saat itu. Kondisi dan (Kusnayat dkk., 2020)
kebutuhan ini bisa berupa hal-hal yang Hasil studi literatur yang dilakukan
benar-benar terjadi atau hal-hal yang oleh Nur Mawakhira Yusuf dan Jannatul
mungkin terjadi. Jika kondisi tidak Ma’wa Yusuf (2020) menunjukkan stres
diselesaikan dengan baik, akan terjadi sekolah tidak hanya dipengaruhi oleh
gangguan pada satu atau lebih organ faktor-faktor internal ( individu), dapat
tubuh yang menyebabkan tidak dapat juga dipengaruhi oleh faktor eksternal
melaksanakan tugas pekerjaannya (luar). Faktor internal meliputi efikasi
57
 Edutrained: Jurnal Pendidikan dan Pelatihan p-ISSN 2581-0375
 Vol. 7, No. 1, Juli 2023 e-ISSN 2721-0154

diri, ketangguhan, optimisme, motivasi (stress positif). Distres adalah stres yang
berprestasi, dan prokrastinasi. Faktor merusak atau tidak nyaman. Stres dialami
eksternal terdiri dari dukungan sosial sebagai keadaan di mana orang
orang tua. mengalami ketakutan, kecemasan,
Stres dapat memberikan pengaruh kekhawatiran, atau kegelisahan.
positif dan negatif. Pengaruh positif yang Sehingga, orang yang mengalami
ditemukan yaitu meningkatkan memiliki keadaan psikologis yang negatif
kreativitas dan perkembangan individu dan menyakitkan dan ada keinginan
selama stres yang dirasakan berada untuk menghindarinya. Sedangkan
dalam kisaran normal. Sedangkan eustress adalah jenis stress yang dapat
pengaruh negatif yang ditemukan meingkatkan kesiapsiagaan mental,
antaralain gangguan tidur, sakit kepala, kognisi, motivasi dan performance
ketegangan leher, gangguan makan individu.
hingga kecanduan minum alkohol. Stress dapat bersumber dari faktor
(Yusuf,dkk, 2020). Beberapa studi internal dan eksternal. Sumber stres dari
menunjukkan bahwa stress yang diri sendiri antaralain karena kesakitan
berlebihan dapat merusak academic dan adanya konflik. Konflik merupakan
performance, dan dapat mengganggu sumber stres yang utama. Sedangkan
konsentrasi. (Barseli, 2018; Norma dkk., faktor eksternal dapat bersumber dari
2021) keluarga, sekolah, pekerjaan maupun dari
Studi pendahuluan yang dilakukan lingkungan. (Muslim, 2020; Barseli, 2018)
tahun 2020 kepada 184 peserta Latsar di Stres bisa datang dari interaksi
Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes dengan anggota keluarga. Seperti
Semarang) menunjukkan sebanyak 8 % perselisihan keluarga, masalah keuangan,
mengalami stress ringan, 8 % mengalami perasaan acuh tak acuh atau
stress sedang, dan 1 % mengalami stress ketidakpedulian, dan perbedaan tujuan,
berat. Hasil tersebut menunjukkan harapan orang tua. (Muslim, 2020). Stres
tingkat stres lebih rendah dibandingkan sekolah juga bisa menjadi akibat dari
dengan beberapa hasil studi tentang orang tua yang terus-menerus bersaing.
dampak psikologis terhadap (Barseli, 2018). Stres pekerjaan
pembelajaran daring. (Hasanah dkk., dikarenakan beban kerja dan tuntutan
2020) pekerjaan yang berat. Sedangkan stres
Berdasarkan hasil tersebut, penulis karena lingkungan antaralain disebabkan
tertarik untuk melakukan penelitian lebih suara yang bising, suhu terlalu panas,
dalam tentang peran Bapelkes Semarang kesempitan dalam ruangan, gangguan
sebagai penyelenggara pelatihan dalam alam. (Muslim, 2020).
mencegah stres peserta Latsar. Peran Upaya untuk mencegah stress adalah
tersebut akan lebih difokuskan pada dengan merubah sumber-sumber pemicu
peran pengendali pelatihan. terjadinya stress; seperti merekayasa
lingkungan, menjauh dari penyebab
KAJIAN PUSTAKA stress, pemberian konseling, merawat
Menurut Goldstein DS dan Mc Ewen, fisik, emosional dan mental seperti
stres adalah aspek kehidupan yang menjaga kualitas tidur, aktif berolahraga
intrinsik dan akrab, sebuah rangsangan dan memenuhi kebutuhan gizi,
bagi sebagian orang tetapi menjadi beban meningkatkan efikasi diri, meminta
bagi banyak orang lainnya. Sebagian dukungan sosial dari teman dan keluarga,
besar definisi stres merujuk pada serta mengoptimalkan manajemen
tantangan, gangguan, atau rangsangan waktu. (Suryani dan Yoga, 2018;
internal atau eksternal; atau persepsi Fauziyyah dkk., 2021; Hasibuan dkk.,
tantangan; atau respons fisiologis 2021; Wistarini dan Marheni, 2019;
terhadap tantangan.(Michael et al., 2019) Himmah, 2020).
Stress digolongkan menjadi dua yaitu Peran penyelenggara pelatihan dalam
Distress (stress negatif) dan eustress upaya mencegah stres peserta pelatihan
58
p-ISSN 2581-0375 Edutrained: Jurnal Pendidikan dan Pelatihan 
e-ISSN 2721-0154 Vol. 7, No. 1, Juli 2023 

dapat dilakukan melalui pengelola Pelatihan Dasar CPNS secara distance


pelatihan dan pengendali pelatihan. learning di Balai Pelatihan Kesehatan
Pengelola pelatihan adalah PNS yang Semarang tahun 2020 sebanyak lima
menduduki jabatan struktural dan bukan orang. Sebagai upaya triangulasi,
pegawai ASN yang sedang dan/atau akan dilakukan wawancara mendalam
bertugas merencanakan, melaksanakan, terhadap penyelenggara antara lain dua
memantau, dan mengevaluasi orang fasilitator, satu orang panitia yang
pelaksanaan pelatihan. (LAN RI, 2019) mendampingi dan melayani peserta
Dalam kaitannya dengan pencegahan selama pelatihan berlangsung, dan satu
stress, manajemen/ pengelola pelatihan orang pengendali pelatihan yang
membuat Kebijakan yang memuat bertugas mengendalikan proses
strategi antara lain: 1) Menghilangkan pembelajaran. Informan tersebut
stressor atau pemicu stress; kemudian diberikan kode sebagai
2)Menjauhkan peserta dari stressor; berikut:
3)Mengubah persepsi peserta terhadap Tabel 1. Kualifikasi Informan
stressor; 4) Mengendalikan konsekuensi Informan Jumlah Kode
dari stress; dan 5) Menyediakan Peserta 5 orang i1,i2,i3,i4,i5
dukungan sosial bagi peserta yang Fasilitator 2 orang i6,i7
menghadapi stress. Panitia 1 panitia i8
Pengendali Pelatihan merupakan Pengendali 1 panitia i9
salah satu ciri khas pelatihan yang Pelatihan
diselenggarakan oleh Kementerian Jumlah 9 orang
Kesehatan dimana setiap pelatihan harus
memiliki pengendali pelatihan. Peneliti dalam penelitian ini bertindak
Keberadaan pengendali pelatihan ini sebagai “ key instrument ” atau alat
menjadi salah satu komponen dalam penelitian utama, sedangkan instrumen
penilaian akreditasi pelatihan, tambahan yang digunakan dalam
Pengendali Pelatihan bertugas menjaga penelitian ini adalah panduan Focus Grup
kesesuaian proses pembelajaran dengan Discussion (FGD) untuk peserta Latsar
rencana pembelajaran yang dalam dan pedoman wawancara untuk
kegiatannya mulai dari persiapan, fasilitator, panitia dan pengendali
pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan. pelatihan. Untuk menguji keabsahan data
(Badan PPSDMK, 2021). Pengendali yang didapat sehingga benar-benar
pelatihan ini berperan penting, selain sesuai dengan tujuan dan maksud
mengendalikan pelaksanaan pelatihan, penelitian, maka peneliti menggunakan
juga menjadi penghubung antara peserta, teknik Triangulasi. Trianggulasi yang
panitia dan fasilitator, serta menjadi digunakan dalam penelitian ini adalah
motivator bagi peserta pelatihan. Dengan sumber. Sumber dalam penelitian ini
peran pengendali, peserta akan mudah yaitu fasilitator , panitia dan pengendali
memahami pembelajaran. (Yandrizal, pelatihan.
2021:314-318). Hasil FGD dan wawancara kemudian
dianalisis dengan langkah- langkah;
METODE PENELITIAN mentranskrip hasil FGD dan wawancara
dengan menuliskan perkataan apa
Pendekatan penelitian yang adanya tanpa menambah maupun
digunakan dalam penelitian ini adalah mengurangi dari hasil rekaman,
pendekatan kualitatif dengan tujuan mereduksi catatan dengan membuang
mengetahui secara mendalam peran data yang tidak perlu, penyederhanaan,
pengendali pelatihan dalam mencegah merangkum, memilih hal-hal pokok serta
stress pada peserta Pelatihan Dasar CPNS menfokuskan pada hal penting yang
di Bapelkes Semarang. muncul pada transkrip, melakukan
Data diambil pada bulan Juli- Agustus koding dan kategorisasi pada hasil
2020. Sasaran penelitian adalah peserta reduksi untuk menjaga konsistensi dan
59
 Edutrained: Jurnal Pendidikan dan Pelatihan p-ISSN 2581-0375
 Vol. 7, No. 1, Juli 2023 e-ISSN 2721-0154

memudahkan identifikasi. Selanjutnya i9: “ agar peserta tidak kelelahan


kode-kode dikategorisasi berdasarkan mengikuti pelatihan, kita desain
variabel dan subvariabel sesuai tujuan syncronousnya 4 jp/ hari”.
penelitian, penyajian data dalam bentuk
uraian singkat, dan interpretasi data 3) Penentuan pelatih/ fasilitator
berupa pemaknaan data berdasarkan Dalam menentukan fasilitator,
pengalaman pribadi peneliti, teori atau pengendali pelatihan
informasi dari penelitian lain atau mempertimbangkan sertifikasi,
pustaka lain. kompetensi dan pengalaman melatih. Hal
ini bertujuan agar fasilitator yang
HASIL PENELITIAN DAN menyampaikan materi adalah fasilitator
PEMBAHASAN yang kompeten di bidang materi tersebut.
i8 : “Pengendali pelatihan mengisi nama-
1. Hasil Penelitian nama fasilitator setelah kita
Pengendali pelatihan melakukan serahkan draft jadwal pelatihan.”
peran dalam mencegah terjadinya stress i9 : “Biasanya untuk menentukan
pada peserta. Peran tersebut dilakukan fasilitator kita lihat apakah
pada tahap persiapan, pelaksanaan dan mempunyai sertifikat
evaluasi pelatihan : TOF/workshop latsar, juga melihat
a. Persiapan Pelatihan kompetensinya dalam delivery
1) Mempelajari/ mengkaji kurikulum materi.”
Langkah pertama yang dilakukan
pengendali setelah menerima tugas 4) Mempersiapkan ketersediaan sarana
sebagai pengendali pelatihan adalah prasarana pembelajaran bersama
mempelajari kurikulum melalui kegiatan dengan panitia penyelenggara
persamaan persepsi. Hal- hal yang Pengendali pelatihan bersama
dipelajari antaralain kompetensi, tujuan panitia penyelenggara mempersiapkan
pelatihan, materi, standar kelulusan. sarana prasarana pelatihan antaralain
Hasil pengkajian terhadap kurikulum membentuk whatsapp grup, menyediakan
Latsar CPNS menjadi dasar pengendali Learning Management System berupa
dalam pembuatan skenario proses aplikasi Lentera ( Learning Management
pembelajaran, jadwal, penetapan System Terpadu) dan Sipelatdu ( Sistem
fasilitator, dan persiapan sarana Informasi Pelatihan Terpadu), dan
prasarana pelatihan. Hal ini melakukan uji coba online beberapa hari
disampaiakan oleh : sebelum pembukaan.
i7 : ‘’Fasilitator dan pengendali di awal Sebelum pelatihan dimulai panitia
tahun bersama sama melakukan telah membentuk whatsapp grup yang
persamaan persepsi tentang berisi panitia, peserta dan pengendali
kurikulum Latsar CPNS ini.“ pelatihan. Whatsapp grup ini dibentuk
dengan tujuan untuk mempermudah
2) Pembuatan Skenario proses informasi dan koordinasi terkait pelaksaan
pembelajaran/ Jadwal Latsar CPNS. Informasi yang diberikan
Peran pengendali pelatihan saat berupa jadwal pelatihan, daftar presensi,
persiapan pelatihan dilakukan dengan daftar kelompok, pembagian pembimbing
merancang skenario pembelajaran rancangan aktualisasi, daftar mentor, link
bersama fasilitator dan panitia dimana kelas pembelajaran, panduan teknis
pengendali mempertimbangkan kondisi pelaksanaan Latsar CPNS, jadwal seminar,
fisik peserta saat pembelajaran. Proses informasi tentang virtual background,
tatap muka ( video conference) diberikan beberapa form survei seperti survei
sebanyak maksimal 4 (empat) jp dan pendahuluan materi Latsar , survei reaksi
selanjutnya dengan diskusi kelompok dan kirpatrick, dan lain- lain. Adanya grup
penugasan. Peran ini disampaikan oleh whatsapp ini dirasakan sangat membantu
salah satu informan sebagai berikut: peserta memperoleh informasi dan
60
p-ISSN 2581-0375 Edutrained: Jurnal Pendidikan dan Pelatihan 
e-ISSN 2721-0154 Vol. 7, No. 1, Juli 2023 

melakukan koordinasi. Seperti yang dan menjadi katalisator/ penghubung


disampaikan oleh salah satu informan antara peserta, panitia dan fasilitator
sebagai berikut: termasuk coach. Hal ini disampaikan oleh
i9 : “H-5 biasanya saya dimasukkan ke grup ;
peserta. Disana sudah tersedia i1: “ Pengendali pelatihan selalu
informasi pelatihan yang diberikan mendampingi kami saat materi , dan
oleh panitia. Saya juga berkomunikasi melakukan refleksi setiap pagi.”
dengan peserta melalui WAG i5 : “ Pengendali sangat komunikatif, mau
tersebut.” mendengarkan keluhan kita dan
Lentera digunakan untuk membantu selalu memberikan ijin saat kita ijin
peserta dalam mendapatkan akses bahan kebelakang.”
ajar dan materi pelatihan yang dikuti i2 : “ Adanya pengendali pelatihan sangat
sehingga peserta dapat mengunduh materi membantu, apabila ada pertanyaan
dan bahan ajar, melakukan pre/post tes tanggapannya cepat.”
online, online assignment (penugasan), dan i3 : “ Ketika coach tidak merespon wa
bebas akses kapan saja dan dimana saja. saya, saya meminta bantuan
Sedangkan Sipelatdu digunakan dalam pengendali, Alhamdulillah setelah itu
rangka mendukung tata administrasi direspon cepat.”
pelatihan berbasis online system dan i4: Pada saat pelatihan pengendali
meminimalisir penggunaan kertas ( pelatihan memberikan refleksi setiap
paperless). Melalui Sipelatdu dapat pagi sebelum materi dimulai,
dilakukan pendaftaran online, presensi kemudian memberikan waktu tiap 2
online, evaluasi online ( fasilitator dan jam untuk melakukan peregangan.
penyelenggaraan), mengirim pesan dan
broadcast pesan, melakukan usulan c. Evaluasi pelatihan
kebutuhan pelatihan, dan mencetak name Evaluasi pelatihan terhadap peserta
tag peserta. Penggunaan Lentera dan Latsar terdiri dari evaluasi akademik,
Sipelatdu dinilai membantu peserta dalam evaluasi aktualisasi, evaluasi sikap
mencegah stress. Hal ini disampaikan oleh perilaku dan evaluasi penguatan
informan; kompetensi teknis bidang tugas. Dalam
i2 : “ informasi penggunaan Lentera sangat upaya mencegah stress pengendali
jelas, sehingga kami mudah pelatihan telah memberikan informasi
menggunakannya” terkait evaluasi ini pada saat pengarahan
i5: “ Lentera enak dipakai” program, selain itu pengendali pelatihan
selalu memotivasi dan mengingatkan
Panitia memfasilitasi pelaksanaan uji peserta dalam pemenuhan evaluasi
coba Latsar CPNS yang dilaksanakan tersebut, misalkan mengingatkan peserta
beberapa hari sebelum pembukaan. Pada untuk selalu konsultasi dengan coach dan
saat uji coba tersebut pengendali mentor, jangan lupa mengisi daftar hadir,
menyampaikan pengarahan program dan menerima konsultasi terkait proses
Latsar PNS dan Healthy and Safety Briefing pembelajaran. Hal ini disampaikan oleh
online yang didalamnya memuat tips beberapa informan sebagaiberikut:
Kesehatan dan keselamatan kerja yang i6: “ Pengendali harus mengerti
aman menggunakan perangkat elektronik sejauhmana kesiapan peserta
untuk kegiatan daring. mengikuti pembelajaran, selanjutnya
mengkondisikan agar semua peserta
b. Pelaksanaan pelatihan siap mengikuti pembelajaran
Peran pengendali pelatihan pada saat sehingga hasil evaluasinya bagus.
pelatihan yang dilakukan adalah Dan upaya tersebut sudah dilakukan
mengendalikan proses pembelajaran, pengendali pelatihan bersama
memberikan energizer/ peregangan fasilitator dan panitia. Penyiapan ini
disetiap jam istirahat, memberikan dilakukan dalam bentuk uji coba
motivasi dan semangat kepada peserta, online, overview , penjelasan
61
 Edutrained: Jurnal Pendidikan dan Pelatihan p-ISSN 2581-0375
 Vol. 7, No. 1, Juli 2023 e-ISSN 2721-0154

program , dinamika kelompok, pembelajaran. Skenario pembelajaran


refleksi, konsultasi di sela- sela disusun mengacu pada Garis- Garis besar
pembelajaran.” Program Pembelajaran ( GBPP) atau
i1: “Pengendali memotivasi kami agar Rancang Bangun Program Mata Pelatihan
membina hubungan yang baik (RBPMP). Peran Pengendali dalam
dengan coach dan mentor, penyusunan skenario pembelajaran ini
melakukan konsultasi dan dilakukan dengan menyusun jadwal
memperbaiki hasilnya sesegera pelatihan. Didalam jadwal terdapat
mungkin setelah konsultasi. waktu pelatihan, materi dan fasilitator.
i3 : “Kita sering lupa presensi, untungnya Pengendali pelatihan melakukan
pengendali dan panitia sering pembatasan jam tatap muka dalam
mengingatkan di wa grup.” sehari. Pada saat pembelajaran online
jumlah jam pembelajaran dalam sehari
2. Pembahasan lebih sedikit dibandingkan dengan
Peran pengendali Pelatihan dalam pembelajaran klasikal. Pembatasan
mencegah terjadinya stress pada peserta jumlah jam ini dikarenakan penggunaan
Latsar antaralain melalui peran dalam laptop/ komputer banyak menyebabkan
persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi keluhan Kesehatan dan akan menjadi
pelatihan. Peran dalam persiapan pemicu terjadinya stress. Keluhan
dilakukan dengan mempelajari/ kesehatan yang paling sering dalam
mengkaji kurikulum, penyusunan penggunaan laptop/ computer adalah
skenario pembelajaran/ jadwal, seringnya muncul gangguan kesehatan
penentuan fasilitator, dan bersama seperti Computer Vision Syndrome (CVS)
panitia mempersiapkan sarana dan dan Carpal Tunnel Syndrome (CTS).
prasarana pelatihan. Peran pengendali Computer Vision Syndrome (CVS) yaitu
pelatihan dalam pelaksanaan pelatihan kumpulan gejala fisik karena penggunaan
dengan cara mengendalikan proses computer. Penelitian Nadia dkk (2021)
pembelajaran, memberikan energizer/ melaporkan bahwa penggunaan
peregangan disetiap jam istirahat, komputer lebih dari 4 jam sehari
memberikan motivasi dan semangat mempunyai risiko 2,225 kali mengalami
kepada peserta, dan menjadi katalisator/ CVS lebih tinggi daripada penggunaan
penghubung antara peserta, panitia dan komputer kurang dari 4 jam sehari.
fasilitator termasuk coach. Sedangkan Carpal Tunnel Syndrome (CTS)
peran dalam evaluasi pelatihan adalah adalah tanda dan gejala penekanan saraf
membantu pencapaian kompetensi medianus pada pergelangan tangan YANG
peserta dalam Latsar CPNS dengan cara yang disebabkan oleh penyempitan
memberikan informasi terkait evaluasi terowongan karpal sampai bisa
ini pada saat pengarahan program, menyebabkan mati rasa atau kesemutan,
memotivasi dan mengingatkan peserta nyeri, dan kelemahan pada distribusi
dalam pemenuhan evaluasi tersebut. saraf median di tangan. (Ghaisani &
Ekawati, 2021). Penggunaan penggunaan
a. Persiapan pelatihan keyboard dan mouse dengan waktu yang
Pengendali pelatihan mempelajari/ lama lebih dari 20 jam/minggu
mengkaji kurikulum pelatihan Latsar berhubungan positif dengan kejadian
CPNS. Hasil pengkajian tersebut menjadi CTS. (Bibi & Khan, 2019)
dasar dalam penyusunan skenario Peran pengendali pelatihan dalam
pembelajaran, jadwal, penetapan mencegah stres pada peserta juga
fasilitator dan persiapan sarana dan dilakukan melalui penentuan fasilitator.
prasarana pelatihan. Penyusunan Fasilitator dipilih dengan
skenario pembelajaran/ jadwal perlu mempertimbangkan sertifikasi,
diperhatikan karena skenario kompetensi dan pengalaman melatih.
pembelajaran ini akan menjadi acuan Fasilitator yang mempunyai kompetensi
dalam penyampaian materi dan pengalaman melatih akan membantu
62
p-ISSN 2581-0375 Edutrained: Jurnal Pendidikan dan Pelatihan 
e-ISSN 2721-0154 Vol. 7, No. 1, Juli 2023 

mencegah stress pada peserta Latsar Hasil penelitian yang dilakukan Nuuyoma
antaralain dengan memastikan peserta & Chihururu (2020 ) menyebutkan bahwa
siap menerima pembelajaran, Whatsapp merupakan alat komunikasi
memberikan materi dengan menarik, yang cocok dalam kontek pendidikan
menggunakan metode dan alat bantu tinggi.
yang relevan dan menarik minta peserta, Penyediaan Learning Management
memberikan kesempatan peserta System ( LMS) yang mudah di pahami
bertanya diluar sesi pelajaran dan akan mencegah peserta mengalami
memberikan solusi terhadap kesulitan penggunaan LMS, dimana
permasalahan peserta yang terkait kesulitan penggunaan teknologi seperti
pembelajaran. Untuk mencapai peran LMS ini dapat memicu terjadinya stres.
tersebut, fasilitator harus mempunyai Sosialisasi penggunaan LMS ini dilakukan
kompetensi yang mempunyai pengaruh melalui ujicoba online beberapa hari
langsung terhadap proses pembelajaran. sebelum pelatihan dimulai.
Kompetensi tersebut adalah kompetensi
sistematika penyajian, kemampuan b. Pelaksanaan Pelatihan
penyajian, cara menjawab pertanyaan Pada tahap pelaksanaan pelatihan,
dari peserta. (Arjita, 2019) peran pengendali pelatihan dalam
Hal senada juga disampaikan oleh mencegah stress peserta latsar adalah
Mustofa dkk (2021) pada penelitiannya mengendalikan proses pembelajaran,
yaitu fasilitator pelatihan harus dapat memberikan energizer/ peregangan
memenuhi kriteria yang memiliki disetiap jam istirahat, memberikan
kematangan terkait kompetensi dan motivasi dan semangat kepada peserta,
kualifikasi, serta dapat mendorong dan menjadi katalisator/ penghubung
peserta pelatihan untuk lebih semangat antara peserta, panitia dan fasilitator
dalam melakukan pelatihan selama masa termasuk coach.
Covid-19. Pengendalian proses pembelajaran
Untuk mencegah stres perlu juga yang dilakukan oleh pengendali pelatihan
dilakukan persiapan sarana dan meliputi pengaturan waktu dan
prasarana pelatihan. Salah satu sumber pemastian sequensi materi. Pengendali
stres pada pembelajaran secara online memastikan agar fasilitator mengisi
adalah penyesuaian kemampuan materi sesuai dengan waktu yang telah
teknologi dan gangguan internet. disediakan. Sehingga pembelajaran
Pengendali pelatihan bersama dengan dilaksanakan tepat waktu. Sebuah artikel
panitia pelatihan melakukan upaya berjudul Mengelola Stres dengan
meminimalisir penyebab tersebut dengan Pendekatan Islami dan Psikologis
cara membentuk whatsapp grup, menyatakan bahwa pekerjaan yang tidak
menyediakan Learning Management dapat diselesaikan dalam waktu yang
System berupa aplikasi Lentera ( diperkirakan dapat menjadi sumber stres
Learning Management System Terpadu) dan mengurangi produktivitas di tempat
dan Sipelatdu ( Sistem Informasi kerja mereka bahkan mungkin memiliki
Pelatihan Terpadu), dan melakukan uji konsekuensi negatif dalam bentuk
coba online beberapa hari sebelum gangguan fisik. Itu sebabnya,
pembukaan. keterampilan manajemen waktu sangat
Dengan adanya whatsapp grup (WAG) penting untuk menyelesaikan pekerjaan
peserta, pengendali pelatihan dan panitia efisien dan efektif. (Bunyamin, 2021)
dapat melakukan komunikasi dan Sequensi penyampaian materi juga
koordinasi dengan cepat dan kapan saja. harus diperhatikan agar peserta
Pemberian-pemberian informasi terkait pelatihan memiliki pengetahuan dan
pelatihan dan permasalahan yang keterampilan yang terstruktur.
dihadapi peserta dapat disampaikan Memberikan pemahaman terstruktur
melalui WAG tersebut sehingga akan meningkatkan hasil belajar. Hal ini
permasalahan akan segera ditangani. sesuai dengan penelitian Mauladi, dkk
63
 Edutrained: Jurnal Pendidikan dan Pelatihan p-ISSN 2581-0375
 Vol. 7, No. 1, Juli 2023 e-ISSN 2721-0154

(2021) bahwa pembelajaran dengan masa Pandemi Covid -19 tahun 2022
menggunakan metode pembelajaran menunjukkan masih banyak siswa yang
terstruktur dapat lebih mengontrol tidak dapat menyelesaikan mata kuliah
pembelajaran sehingga memberikan hasil teori dikarenakan rendahnya motivasi
akhir yang baik dalam hal pemahaman siswa tersebut untuk belajar. Hal ini
materi pembelajaran dibandingkan disebabkan kurangnya interaksi langsung
dengan metode pembelajaran tidak antara siswa lain dengan siswa dan guru.
terstruktur. Selain itu, banyaknya tugas yang
Stres dapat disebabkan oleh diberikan oleh guru tanpa diimbangi
kelelahan. Untuk mencegah kelelahan materi cukup membuat siswa kewalahan
dikarenakan pembelajaran online yang sehingga menyebabkan menurunnya
terlalu lama, perlu dilakukan olah raga di motivasi belajar siswa. (Aqmarima dkk,
diantara sesi materi pelatihan. Olah raga 2022)
tersebut diberikan secara ringan sesuai Pengendali pelatihan
waktu yang ada. Olah raga oleh mengoptimalkan komunikasi kepada
pengendali pelatihan diberikan dalam peserta Latsar saat pembelajaran melalui
bentuk energizer maupun peregangan. zoom maupun diluar pembelajaran
Hal ini sejalan dengan penelitian yang melalui media telepon , maupun chat
dilakukan oleh Nopela (2021) secara pribadi dan grup melalui aplikasi
berdasarkan analisis terhadap 10 artikel Whatsapp. Pengendali juga menjadi
jurnal menyatakan bahwa olahraga penghubung antara peserta dengan
efektif menurunkan tingkat stres. panitia dan fasilitator termasuk coach.
Olahraga yang dapat dilakukan antaralain Dukungan komunikasi merupakan salah
aerobik, bersepeda atau treadmill, satu cara dalam mencegah stres. Apabila
mengangkat dan berjalan ringan di komunikasi dilakukan dengan baik, stres
rumah, latihan kekuatan, latihan dapat dicegah. (Yanny & Sianturi, 2021)
peregangan dan keseimbangan, sepeda
statis, atau jalan santai. c. Evaluasi pelatihan
Pemberian motivasi dan Pengendali pelatihan melakukan
pengoptimalan komunikasi secara peran mencegah stres dengan membantu
personal yang dilakukan oleh pengendali dalam pencapaian kompetensi belajar
pelatihan merupakan salah satu upaya peserta Latsar CPNS dengan selalu
untuk mencegah stres peserta Latsar memberikan informasi-informasi penting
CPNS. Pemberian motivasi dan dukungan kepada peserta. Informasi terkait
pengendali pelatihan untuk mencegah evaluasi ini diberikan pada saat
stress pada peserta Latsar tersebut dapat pengarahan program, selain itu
dilakukan dengan pernyataan secara pengendali pelatihan selalu memotivasi
verbal, mengingatkan kembali tujuan dan mengingatkan peserta untuk
pelatihan di Latsar, memberikan simulasi mengerjakan penugasan, menyusun
dan permainan, memberikan kesempatan rancangan dan laporan aktualisasi serta
untuk menunjukkan kemampuannya, dan untuk membaca modul pelatihan.
memberikan kesempatan untuk Pemberian informasi tentang evaluasi
menyampaikan keluhannya atau hal- hal yang harus dipenuhi oleh peserta Latsar
yang belum diketahui serta menjadi CPNS merupakan salah satu upaya dalam
penghubung komunikasi antara peserta meningkatkan prestasi belajar peserta.
dengan fasilitator. Hal ini sejalan dengan sebuah penelitian
Motivasi belajar sangat penting untuk yang menyebutkan bahwa prestasi
mencapai hasil belajar. Jika motivasi belajar sangat dipengaruhi oleh minat
belajar seseorang rendah maka orang dan motivasi peserta. Pembelajaran akan
tersebut akan kesulitan untuk mengikuti semakin diminati apabila peserta
kegiatan belajar yang ada. Sebuah studi memahami kompetensi dan alur
tentang analisis problematika pelatihan, metode pelatihan yang akan
pembelajaran daring mahasiswa pada dilaksanakan, serta penilaian yang akan
64
p-ISSN 2581-0375 Edutrained: Jurnal Pendidikan dan Pelatihan 
e-ISSN 2721-0154 Vol. 7, No. 1, Juli 2023 

dihadapi untuk mendapatkan kelulusan. mempersiapkan sarana dan prasarana


(Cikka, 2020) pelatihan, mengendalikan proses
pembelajaran, memberikan energizer/
peregangan, memberikan motivasi dan
PENUTUP dan menjadi katalisator/ penghubung
antara peserta, panitia dan fasilitator
1. Simpulan serta membantu pencapaian kompetensi
Peran pengendali pelatihan dalam peserta dalam Latsar CPNS dengan cara
mencegah stres pada peserta Pelatihan memberikan informasi terkait evaluasi.
Dasar CPNS dilakukan pada tahap
persiapan pelatihan, pelaksanaan 2. Saran
pelatihan dan tahap evaluasi. Secara Dalam setiap pelatihan tetap perlu
implementasinya peran itu antaralain dihadirkan pengendali pelatihan
dengan mempelajari/ mengkaji dikarenakan perannya yang sangat
kurikulum, penyusunan skenario penting dalam pencegahan stres pada
pembelajaran/ jadwal, penentuan peserta pelatihan.
fasilitator, bersama panitia

DAFTAR PUSTAKA
Aqmarima, A. I., Fatah, H. M., Latifah, R., & Putranto, S. (2022). Analisis Problematika
Pembelajaran Daring Mahasiswa pada Masa Pandemi Covid-19. Journal of
Mathematics Education and Learning, 2(1), 8.
https://doi.org/10.19184/jomeal.v2i1.28795
Arjita, U. A. (2019). Pengaruh Kompetensi Widyaiswara Terhadap Prestasi Peserta Diklat
Pada Mata diklat Etika Publik di Pusdiklat BPS. Scholaria: Jurnal Pendidikan Dan
Kebudayaan, 9(1), 76–81. https://doi.org/10.24246/j.js.2019.v9.i1.p76-81
Arlizon, R., Subhan, M., & Munawir, dan. (2022). Perbandingan Stress Akademik Mahasiswa
Laki-laki dan Perempuan Ketergantungan E-Learning dalam Penerapan Kurikulum
Mardeka (Vol. 5, Issue 2).
Badan PPSDMK, Pusat Pelatihan SDM Kesehatan. 2021. Pedoman Pengendalian Pelatihan di
Bidang Kesehatan.
Barseli, M., Ahmad, R., & Ifdil, I. (2018). Hubungan stres akademik siswa dengan hasil
belajar. Jurnal EDUCATIO: Jurnal Pendidikan Indonesia, 4(1), 40.
https://doi.org/10.29210/120182136.
Memoona, B., & Bilal Khan. (2019). Carpal Tunnel Syndrome and use of computer keyboard
and mouase; a systematic review. RJHS Rehman Journal of Health Sciences, 01(02),
25–27.
Bunyamin, A. (2021). Mengelola Stres dengan Pendekatan Islami dan Psikologis. Idaarah:
Jurnal Manajemen Pendidikan, 5(1), 145-159.
Cikka, H. (2020). Strategi Komunikasi Guru Memotivasi Peserta Didik Dalam Meningkatkan
Prestasi Belajar. Al-Mishbah: Jurnal Ilmu Dakwah dan Komunikasi, 15(2), 359-38.
Fauziyyah, R., & Citra Awinda, R. (2021). Dampak Pembelajaran Jarak Jauh terhadap Tingkat
Stres dan Kecemasan Mahasiswa selama Pandemi COVID-19. Jurnal Biostatistik,
Kependudukan, Dan Informatika Kesehatan, 1(2), 113–123. http://pdskji.org/home.
Ghaisani, D. A., Jayanti, S., & Ekawati, E. (2021). Faktor risiko kejadian carpal tunnel
syndrome (cts) pada pekerjaan pengguna komputer: literature review. Jurnal
Kesehatan Masyarakat, 9(1), 104-111.
Hasanah, U., Ludiana, Immawati, & PH, L. (2020). Gambaran Psikologis Mahasiswa dalam
Proses Pembelajaran Selama Pandemi Covid-19. Jurnal Keperawatan Jiwa , 8(3), 299
- 306.

65
 Edutrained: Jurnal Pendidikan dan Pelatihan p-ISSN 2581-0375
 Vol. 7, No. 1, Juli 2023 e-ISSN 2721-0154

Hasibuan, M. F., Jamila, J., Puspita, D., Sucitra, H., & Ulfa, F. (2021). Modul Bimbingan dan
Konseling Untuk Mencegah Stres Siswa Pada Masa Pandemi Covid-19. Biblio Couns:
Jurnal Kajian Konseling dan Pendidikan, 4(1), 21-26.
Himmah, A. F. (2020). Pengaruh Self Efficacy dan manajemen waktu terhadap stres
akademik pada siswa kelas X MA Wali Songo Putri Ngabar Ponorogo (Doctoral
dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim).
Kusnayat, A., Sumarni, N., Mansyur, A. S., Zaqiah, Q. Y., & Bandung, U. T. (2020). Pengaruh
Teknologi Pembelajran Kuliah Online di Era Covid-19 dan Dampaknya. 1(2), 153–
165.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2019). Modul. Training Officer Course
(TOC). Jakarta.
Antoni, M. H., & Dhabhar, F. S. (2019). The impact of psychosocial stress and stress
management on immune responses in patients with cancer. Cancer, 125(9), 1417-
1431.
Mauladi, Rizqa Raaiqa Bintana, Benedika Ferdian Hutabarat. (2021) Analisis Gap Pada
Pembelajaran Berbasis Elektronika Terstruktur dan Tidak Terstruktur Untuk
Mengetahui Tingkat Keberhasilan Penyampaian Materi Kuliah Kepada Mahasiswa.
JUSTIN. Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi, 9(2).
Muslim, M. (2020). MANAJEMEN STRESS PADA MASA PANDEMI COVID-19. ESENSI: Jurnal
Manajemen Bisnis, 23(2), 192–201.
Mustopa, R., Ahsaina, N. A., & Rais, Y. (2021). Pelatihan dan Pengembangan Manajemen
Sumber Daya Manusia di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Sosial Teknologi, 1(3), 166-
174.
Nadia, A. S., Paramita, A., & Rahman, A. O. (2021). Hubungan Durasi Penggunaan Komputer
Portabel dengan Kejadian Computer Vision Syndrome pada Mahasiswa Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi Tahun 2020. Medical Dedication
(medic): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat FKIK UNJA, 4(1), 179-184.
Nopela, S., Khotimah, S., & Fis, M. (2021). PENGARUH OLAHRAGA TERHADAP TINGKAT
STRES PADA REMAJA DI MASA PANDEMI COVID-19: NARRATIVE REVIEW.
Norma, N., Widianti, E., & Hartiningsih, S. S. (2021). Faktor Penyebab, Tingkat Stres dan
Dampak Stres Akademik pada Mahasiswa dalam Sistem Pembelajaran Online di Masa
Pandemi Covid-19. Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal, 11(4), 625-
634.
Nuuyoma, V., Mhlope, N. J., & Chihururu, L. (2020). The Use of WhatsApp as an Educational
Communication Tool in Higher Education: Experiences of Nursing Students in
Kavango East, Namibia. International Journal of Higher Education, 9(5), 105-114.
Suryani, N. K., & Yoga, G. A. (2018). Konflik dan Stress dalam Organisasi. Widya Manajemen,
01(1), 99-113
Undang- Undang No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
Wistarini, N. N. I. P., & Marheni, A. (2019). Peran dukungan sosial keluarga dan efikasi diri
terhadap stres akademik mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana angkatan 2018. Jurnal Psikologi Udayana Edisi Khusus Psikologi
Pendidikan, 164-173.
Yandrizal, Y. 2021. Analisis Peran Pengendali Pelatihan Terhadap Pencapaian Pemahaman
Materi. Diklat Review. Jurnal Manajemen Pendidikan dan Pelatihan, 5(3): 314-318.
Yanny, A., & Sianturi, R. D. (2021). Peran Komunikasi Dalam Mengelola Manajemen Stress
(Studi Kasus: Universitas Budi Darma). Ekonomi, Keuangan, Investasi dan Syariah
(EKUITAS), 3(1), 17-20.
Yusuf, N. M., & Yusuf, J. M. W. (2020). Faktor-faktor yang mempengaruhi stres akademik.
Psyche 165 Journal, 235-239.

66

Anda mungkin juga menyukai