Artikel Psikologi
Artikel Psikologi
Abstract
Psycological First Aid (PFA) dapat membantu membangun ketahanan dan mengurangi
dampak trauma dan kehilangan yang luar biasa. PFA membekali korban dengan dukungan
emosional, keterampilan mengatasi dan koneksi ke layanan praktis. Peristiwa traumatis seperti
bencana alam dapat mempengaruhi korban dengan cara yang berbeda, seperti Post Traumatic Stress
Disorder (PTSD). PFA adalah salah satu metode yang bisa dilakukan untuk membantu para penyitas.
Hal ini dapat diterapkan kepada para korban pasca bencana. Pelatihan Psychological First Aid
(PFA) bertujuan mampu memberikan wawasan dan keterampilan bagi siswa yang aktif
ekstrakulikuler Palang Merah Remaja (PMR). Dimana siswa yang aktif dalam ekstrakulikuler PMR
dapat menambah wawasan dan memiliki skiil tanggap bencana. Sehingga diharapkan ketika ada
bencana alam daerah bisa berpartisipasi dalam penanggulangan bencana alam serta
mengimplimentasikan skill yang sudah diperoleh.
Luaran yang diharapkan pada kegiatan ini adalah publikasi dimedia cetak (artikel jurnal).
Sedangkan capaian yang diharapkan membentuk keterampilan tanggap bencana. Bentuk kegiatan
yang diselenggarakan yaitu serangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan dalam bentuk materi,
diskusi dan simulasi. Psychological First Aid (PFA) adalah tindakan suportif berupa dukungan sosial
dan emosional yang diberikan terhadap seseorang yang mengalami trauma akibat bencana yang
dialaminya. Penerapan langsung prinsip dasar PFA dan intervensi penyembuhan trauma melalui
Play Therapy. Simulasi playtherapy yang berupa permainan dengan tujuan untuk memberikan
gambaran terhadap peserta pelatihan dalam memberikan therapy pasca bencana guna meringankan
beban penderitaan korban bencana dan menghibur para korban bencana.
Keyword : Pelatihan Psychological First Aid (PFA); Milenial Tanggap Bencana; Anggota Palang
Merah Remaja (PMR)
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Universitas Selamat Sri
Vol. xx, No. xx, Bulan, 20xx, pp. xxx -xxx
Pendahuluan
2. Interaksi Sosial
Interaksi sosial merupakan proses setiap orang menjalin kontak dan berkomunikasi
yang saling mempengaruhi dalam pikiran maupun tindakan Gillin (1992:72)
interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut
hubungan antar individu dan kelompok atau antar kelompok
3. Percaya diri
Menurut Carl Rogers percaya diri berasal dari bahasa inggris yaitu Self Confidence
yang artinya percaya pada kemampuan, kekuatan, dan penilaian diri sendiri.
4. Kekompakan
Menurut Mangkuprawira (2009) menyatakan bahwa kekompakan adalah tingkat
solidaritas dan perasaan positif yang ada dalam diri seseorang terhadap
kelompoknya.
5. Empati
Empati adalah kemampuan meletakkan diri sendiri dalam posisi orang lain dan
menghayati pengalaman tersebut serta untuk melihat situasi dari sudut pandang
orang lain (Hurlock: 1991)
Simulasi Play Teraphy Menurut Vanfleet (dalam Saputro: 2017) terapi bermain
merupakan suatu bentuk permainan anak-anak, dimana mereka dapat berhubungan
dengan orang lain, saling mengenal sehingga dapat mengungkapkan perasaanya sesuai
dengan kebutuhan mereka. Menurut pendapat Freud dan Erikson terkait terapi bermain
(terapi permainan) yang memunginkan anak mengatasi frustasi dan merupakan suatu
media bagi ahli terapi untuk menganalisis konflik-konflik anak dan cara-cara mereka
mengatasinya (Santrock: 1995). Tujuan Terapi Bermain, Menurut The Association for
Play Therapy (Nawangsih:2016) terdapat 14 macam keuntungan yang diperoleh bila
menggunakan Playtherapy sebagai sebuah intervensi yaitu : (a) Mengatasi Resistensi, (b)
Komunikasi, (c) Kompetensi, (d) Berpikir Kreatif, (e) Chatarsis, (f) Abreaksi, (g)
Bermain Peran, (h) Fantasi, (i) Pengajaran Metaforis, (j) Pembentukan Lampiran, (k)
Peningkatan Hubungan, (l) Emosi Positif, (m) Menguasai Ketakutan, (n) Bermain Game.
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Universitas Selamat Sri
Vol. xx, No. xx, Bulan, 20xx, pp. xxx -xxx