Anda di halaman 1dari 2

Nurkhalissa Mahdanie

25000119140347
17 Curtina

Peran Mahasiswa dalam Mencegah dan Menanggulangi Bencana di Lingkungan Kampus


Bencana alam seperti gempa bumi, gunung meletus, banjir , tanah longsor, tsunami dan
beberapa kejadian alam lainnya yang nantinya dianggap berefek kepada kondisi sosial
masyarakat. Menurut penilitian pakar Geologi Internasional, bahwasanya Indonesia merupakan
salah satu negara di dunia yang rawan akan bencana dengan alasan Indonesia merupakan negara
yang terletak di posisi lingkaran api (The Ring of Fire), di mana jika dilihat di dalam peta dunia,
begitu banyak gunung berapi yang dikatakan berstatus aktif yang menempati sebagian besar
daratan di Indonesia dan tidak itu saja, sebagiannya lagi ada yang berlokasi dikedalaman laut
seperti yang ada di selat Sunda yaitu anak gunung Krakatau. Hal lain yang juga patut
diperhatikan adalah Indonesia juga berada di dua patahan lempeng raksasa dunia sehingga
menyebabkan Indonesia seringkali dilanda bencana longsor, tsunami, dan gempa bumi.

Masyarakat harus peka dan sadar terhadap kondisi yang ada. Setiap elemen mesti turut
andil dalam penanganan bencana tersebut, baik sebelum, disaat atau pasca bencana itu sendiri.
Dalam hal mitigation (penaganan bencana), bukan hanya jadi urusan Pemerintah daerah, NGO (
Non-Government Organisation), LSM (Lembaga Swadaya Masyrakat), tetapi semua elemen
masyarakat mesti turut andil, mulai dari ulama, cendikiawan, bahkan mahasiswapun dituntut
perannya dalam penanganan bencana itu sendiri karena sesuai dengan perannya, mahasiswa
merupakan Agent Of Change (agen perubahan) di tengah masyarakat.

Sebelum melakukan penanganan mengenai bencana tersebut, terdapat tahapan yang tak
kalah penting untuk dilakukan yaitu mengenai pengurangan berbagai risiko terjadinya bencana.
Pada negara maju Jepang contohnya, telah memberlakukan beberapa gerakan guna menyiapkan
masyarakat sebelum bencana terjadi dengan mengedukasi bagaimana langkah awal jika terjadi
tsunami, apa saja ciri-ciri terjadinya tsunami, dan dimanakah lokasi evakuasi terdekat dan lain
sebagainya. Hal tersebut di edukasikan sebelum bencana terjadi sehingga bisa meminimalisir
dampak akibat bencana yang akan terjadi. Jika dampak akibat dari bencana dapat di kurangi satu
persatu maka efek buruk yang timbul pada kondisi sosial masyarakat akan berkurang.
Masyarakat telah mampu melindungi atau menjaga dirinya sendiri sehingga jumlah korban jiwa
dapat berkurang serta kerugian infrastrukturpun dapat diminimalisir.

Paradigma yang terbentuk di sebagian besar kalangan mahasiswa dan akademisi yang
selama ini salah dan memerlukan penyadaran yaitu dengan terlebih dahulu menyiapkan
masyarakat yang telah teredukasi sebelum bencana terjadi. Upaya penyadaran kepada
masyarakat untuk mengurangi risiko bencana harus terus dilakukan. Salah satu aktor penting
yang diharapkan bisa menjadi motor penggerak dalam usaha pengurangan risiko bencana adalah
mahasiswa. Mahasiswa dapat melakukan beberapa hal ketika bencana alam itu terjadi. Dengan
ilmu yang dimiliki oleh mahasiswa, baik yang didapatkan dibangku perkuliahan maupun dijalur
Nurkhalissa Mahdanie
25000119140347
17 Curtina

organisasi, mahasiswa bisa menyalurkan kemampuannya tersebut ditengah-tengah masyarakat,


dan salah satunya di dalam penaganan masalah bencana.

Mahasiswa yang berada di perguruan tinggi negeri maupun swasta dapat mengambil
peran seperti dalam penanganan bencana contohnya pada kejadian bencana gempa bumi yang
melanda beberapa wilayah di Indonesia. Banyak hal yang dapat dilakukan, pertama, mengajak
setiap lembaga mahasiswa untuk menggelar penggalangan dana serta pakaian layak pakai, baik
yang berada di lingkungan kampus tersebut, maupun yang ada di seluruh
Indonesia.Penggalangan dilakukan lewat lembaga seperti BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa),
Resimen mahasiswa, Pramuka, KSR ( Korps Suka Rela ) PMI, dan beberapa lembaga lainnya
yang ada ditatanan kampus masing-masing. Kedua, membentuk komite khusus bencana yang
terdiri dari berbagai lembaga yang nantinya program kerjanya berfokus pada penanggulangan
suatu bencana. Lembaga seperti ini sangat efektif untuk melakukan penanganan bencana karena
terhimpun dari berbagai lembaga yang ahli dibidangnya masing-masing, seperti BEM, Resimen
mahasiswa, Pramuka, KSR PMI dan lain-lain. Ketiga, dengan lembaga tersebut maka dapat
segera dibagi tugas sesuai dengan kebutuhan penanganan bencana itu sendiri.Dimulai dari
menyipakan logistik seperti makanan, pakaian, dan obat-obatan untuk para korban yang ada
dilokasi bencana. Logistik tersebut diambilkan dari dana yang telah dikumpulkan oleh
mahasiswa. Selain itu dalam penganan bencana diawali dengan Assesment (pendataan) mengenai
kondisi korban serta fasilitas rumah dan lingkungan yang ada dilokasi bencana. Keempat,
membuat atau menyusun program yang bisa dilakukan untuk mengobati para korban dilokasi
bencana, baik secara fisik maupun mental. Hal yang bisa dilakukan mahasiswa dalam hal ini
adalah memberikan pengobatan atau pelayanan gratis, mengadakan trauma healling
( menghilangkan trauma) untuk anak-anak dan dewasa.

Keempat peran tersebut beserta dengan pengurangan risiko terjadinya bencana dengan
mengedukasi masyarakat sebelum terjadinya bencana adalah beberapa hal yang dapat dilakukan
oleh mahasiswa dalam menanggulangi masalah bencana dan bentuk perhatian mahasiswa
terhadap permasalahan yang menimpa bangsa ini. Sekaligus sebagai pembelajaran sangat
berharga bagi gerakan mahasiswa untuk selalu memupuk sense of social ditengah-tengah
kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara. Menyinggung peran mahasiswa dalam
penanggulangan bencana, peran mahasiswa dalam kegiatan penanggulangan bencana adalah
pengejawantahan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, dalam hal pengabdian kepada masyarakat.
Partisipasi aktif dari mahasiswa tentunya juga harus didukung oleh universitas tempat mereka
bernaung. Sinergi dari dua komponen ini akan melahirkan kekuatan yang luar biasa dalam usaha
penanggulangan bencana.

Sumber: https://rizkiikhwan.wordpress.com/2013/04/11/peran-mahasiswa-dalam-penanganan-
masalah-bencana-di-sumatera-barat/ , https://oxfamblogs.org/indonesia/menjadikan-mahasiswa-
sebagai-pionir-penanggulangan-bencana/

Anda mungkin juga menyukai