Dosen Pengampu:
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan
Pertolongannya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Keperawatan Bencana
dengan sebaik-baiknya.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua ini, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Wilayah Indonesia menurut morfologis, geografis dan perubahan iklim dapat
menjadi faktor pendukung terjadinya bencana. BNPB (2016) menyatakan
sampai dengan pertengahan tahun 2016, lebih dari 1.118 kejadian bencana
terjadi di Indonesia dengan rata-rata kejadian dalam satu bulan sebanyak 124
kali bencana atau diperkirakan 4 kali kejadian setiap harinya. Data BNPB
tahun 2017 menjelaskan sebanyak 654 kejadian bencana alam meliputi banjir,
longsor dan putting beliung.
Bencana merupakan serangkaian kejadian atau peristiwa yang
berdampak pada masalah fisik maupun psikologis dan dapat menyebabkan
kerusakan serius sehingga mengganggu fungsi atau sistem pada komunitas
dan social tertentu serta menimbulkan kerugian pada manusia dan lingkungan
(Peraturan Pemerintah RI, No.21 Tahun 2008). Sejak tahun 2006 sampai
dengan 2016 bencana banjir menjadi peringkat pertama dengan angka
kejadian dan jumlah korban tertinggi. Presentasi insiden kejadian bencana
banjir yaitu 45% dari beberapa kejadian bencana lainnya, sedangkan jumlah
korban yang meninggal sebanyak 1.991 orang (BNPB, 2016). Periode 2012
sampai dengan Maret 2017 terdapat 31.5% kejadian bencana banjir di
Indonesia (BNPB, 2017). Bencana khususnya banjir bandang memberikan
dampak pada individu dan keluarga yaitu terganggunya masalah fisik dan
mental dikarenakan peristiwa traumatis. Dampak lainnya yaitu menimbulkan
kerugian dan penderitaan sehingga mempengaruhi aspek-aspek kehidupan
baik lingkungan dan sosial (Keliat, et al, 2011). Penelitian Ilyas tahun 2008
menjelaskan bencana meninggalkan dampak bagi korbannya dari aspek fisik,
material, ekonomi, psikologis, sosial dan spiritual.
B. Rumusan masalah
1. Apa definisi bencana?
2. Apa saja fase fase bencana?
3. Apa dampak bencana pada psikososial?
4. Apa dampak bencana pada spiritual?
5. Apa saja terpasi psikospiritual
C. Tujuan penulisan
1. Mengetahui definisi bencana?
2. Mengetahui fase fase bencana?
3. Mengetahui dampak bencana pada psikososial?
4. Mengetahui dampak bencana pada spiritual?
5. Mengetahui terpasi psikospiritual
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Bencana
Bencana dalam terminologi bahasa inggris disebut dengan disaster,
berasal dari kata Latin yaitu dis dan astro/aster. Dis berarti buruk atau terasa
tidak nyaman, dan aster berarti bintang. Dengan demikian secara harfiah
disaster berarti menjauh dari lintasan bintang atau dapat diartikan “kejadian
yang disebabkan oleh konfigurasi astrologi (perbintangan) yang tidak
diinginkan” (Heryana, 2020) Bencana adalah kehancuran ekologis yang luas
baik secara fisik maupun hubungan fungsional antara manusia dengan
lingkungannya, yang disebabkan oleh alam atau manusia, berbentuk kejadian
yang serius atau tidak nampak (atau lambat, seperti pada kekeringan), dalam
skala yang tidak dapat ditangani oleh sumberdaya yang ada, dan komunitas
yang terdampak membutuhkan upaya yang luar biasa untuk menangani
kerusakan yang terjadi, bahkan membutuhkan bantuan dari masyarakat
internasional (Heryana, 2020)
Pengertian bencana secara formal dinyatakan oleh Centre for Research
on the Epidemiology of Disasters (CRED). Lembaga ini mendefinisikan
bencana sebagai berikut (Etkin, 2016) “situasi atau peristiwa yang melebihi
kapasitas lokal, yang memerlukan permintaan ke nasional atau tingkat
internasional untuk bantuan eksternal, atau diakui oleh lembaga multilateral
atau oleh setidaknya dua sumber, seperti kelompok bantuan nasional, regional
atau internasional dan media
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bencana adalah kehancuran ekologis yang luas baik secara fisik maupun
hubungan fungsional antara manusia dengan lingkungannya, yang disebabkan
oleh alam atau manusia, berbentuk kejadian yang serius atau tidak nampak
(atau lambat, seperti pada kekeringan), dalam skala yang tidak dapat ditangani
oleh sumberdaya yang ada, dan komunitas yang terdampak membutuhkan
upaya yang luar biasa untuk menangani kerusakan yang terjadi, bahkan
membutuhkan bantuan dari masyarakat
B. Saran
Bencana merupakan sesuatu yang tidak bisa di prediksi kedatangannya, oleh
sebab itu mari kita bekerja sama untuk menjaga alam kita, setidaknya
presentase kejadian bencana agak sedikit menurun
DAFTAR PUSTAKA
Adami, A., & Sulisyorini, R. I. R. (2008). Spiritualitas Dan Proactive Coping Pada
Survivor Bencana Gempa Bumi Di Bantul. Psikologika: Jurnal Pemikiran Dan
Penelitian Psikologi, 13(25).
https://doi.org/10.20885/psikologika.vol13.iss25.art5
Dewi, E. M. P., Basti, & Jafar, E. S. (2021). PKM Mendongeng/Story Telling Sebagai
Media Intervensi Psikososial Pada Anak Terdampak Gempa di Mamuju
Sulawesi Barat. 1(2), 131–141.
Etkin, D. (2016). Disaster Theory An Interdisciplinary Appoarch to Concepts Cause
(M. Lafleur (ed.)). Elsevier.
Heryana, A. (2020). Pengertian Dan Jenis Bencana. Researchgate.Net, January, 1–4.
Melzana, V., & Sari, H. (2017a). Keefektifan Tenaga Kesehatan dalam Menangani
Dampak Psikososial Bencana. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan
Universitas Syiah Kuala, 3(2), 1–7.
Melzana, V., & Sari, H. (2017b). the Effectiveness of Health Workers in Treating the.
1–7.
Waruwu, L. (2022). Sosialisasi Dasar-Dasar Dukungan Psychological First Aid Pada
Organisasi Palang Merah Indonesia Di Kabupaten Nias Utara. Jurnal
Pengabdian Masyarakat, 1(1), 32–37.