NIM :1900031
KELAS :D3-2A
1. Fungsi plasmid dalam bidang farmasi dan kegunaannya
Insulin adalah suatu hormon polipetida yang diproduksi dalam sel-sel β kelenjar Langerhaens
pankreas. Insulin berperan penting dalam regulasi kadar gula darah (kadar gula darah dijaga
3,5-8,0 mmol/liter). Hormon insulin yang diproduksi oleh tubuh kita dikenal juga sebagai
sebutan insulin endogen. Namun, ketika kalenjar pankreas mengalami gangguan sekresi guna
memproduksi hormon insulin, disaat inilah tubuh membutuhkan hormon insulin dari luar
tubuh, dapat berupa obat buatan manusia atau dikenal juga sebagai sebutan insulin eksogen.
Kekurangan insulin dapat menyebabkan penyakit seperti diabetes mellitus tergantung insulin
(diabetes tipe I). Insulin terdiri dari 51 asam amino. Molekul insulin disusun oleh 2 rantai
polipeptida A dan B yang dihubungkan dengan ikatan disulfida. Rantai A terdiri dari 21 asam
amino dan rantai B terdiri dari 30 asam amino.
Jawaban:
Transposon mempunyai peranan dalam proses evolusi beberapa plasmid bakteri. Sebagai
contoh, integrasi plasmid F yang berasal dari E. coli ke dalam kromosom bakteri seringkali
terjadi melalui proses rekombinasi antara suatu transposon yang ada di dalam plasmid dengan
transposon yang homolog di dalam kromosom bakteri
3. jenis-jenis plasmid
jawaban:
Plasmid degradatif
Ini menanamkan sel inang dengan kemampuan untuk memetabolisme senyawa organik
umumnya sulit atau tidak biasa seperti toluena dan asam salisilat.
Mereka terkait dalam konjugasi bakteri, dan mempunyai gen (tra-) yang memulai
pembentukan F-pilus untuk memungkinkan konjugasi. Materi genetik ditransfer melalui pilus
ini antara sel-sel terkonjugasi. Ini ialah penularan sendiri, dan F-pilus juga disebut pilus seks.
Plasmid ini memproduksi racun yang disebut bakteriosin yang mematikan bakteri, namun
kepemilikan plasmid ini membuat inang tahan terhadap racun.
4. plasmid bakteri
Plasmid adalah DNA ekstrakromosomal pada bakteri (dan beberapa jenis yeast). Umumnya
plasmid berukuran kecil dan berbentuk sirkuler (Gambar 1). DNA pada plasmid mampu
direplikasi sendiri (autonomous replication). Jumlah dan ukuran plasmid dalam sel bakteri
bervariasi tergantung jenis plasmid bakteri yang dimiliki mikroorganisme tersebut.
Plasmid, seperti yang telah diketahui, memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan
kromosom bakteri. Perbandingan konkretnya adalah gambar dibawah ini.
Gambar ini menunjukkan peta dari kromosom dan plasmid dari bakteri Celeribacter
indicus P73T yang diteliti oleh Cao et al. pada artikel ilmiahnya yang diterbitkan 2014 lalu.
Pada gambar ini menunjukkan bahwa jika dibanding dengan kromosom yang memiliki
jumlah pasangan basa hingga 4,53 Mbp (Mega base pair), terlihat superior dibanding plasmid
yang berukuran kecil. Plasmid terbesar saja, pP73A hanya memiliki sekitar 0,155 Mbp,
jumlah tersebut sekitar 3% dari jumlah pasangan basa dari kromosom sirkuler bakteri
tersebut.
Replikasi DNA plasmid umumnya disebut replikasi tetha, karena saat direplikasi, plasmid
mengalami penggelembungan pada suatu titik hingga nampak seperti
lambang uppercase theta (ϴ) (Gambar 8.)
Pengertian mutasi yaitu perubahan struktur genetic yang dialami oleh makhluk hidup.
Struktur genetic yang berubah bisa dalam tingkat gen yang meliputi DNA atau RNA,
dapat pula dalam tingkat kromosom. Masing masing perubahan struktur genetic ini
akan menimbulkan efek yang berbeda beda antara satu dengan yang lain.
Pengertian mutagen yaitu segala sesuatu yang dapat menyebabkan terjadinya mutasi.
Mutagen terdiri atas tiga jenis yaitu:
a) Mutagen kimia, yaitu berupa zat kimia penyebab terjadinya mutasi antaralain
kolkisin, digitonin,dan lain sebagainya.
b) Mutagen fisika, yaitu berupa sinar-sinar radioaktif penyebab terjadinya mutasi
antara lain sinar X, sinar rontgen, sinar Ultra Violet dan sinar sinar lainnya.
c) Mutagen biologi, berupa makhluk hidup penyebab terjadinya mutasi antara lain
bakteri dan virus.
Sedangkan mutan adalah makhluk hidup yang telah menglami mutasi, misalnya padi
tahan hama varietas padi atomita yang telah mengalami penyinaran oleh BATAN.
Macam/jenis mutasi, dapat dibedakan menjadi beberapa, meliputi:
Berdasarkan cara terjadinya, mutasi dibedakan menjadi dua, yaitu:
a) mutasi alami, yaitu jenis mutasi yang terjadi secara alami, misalnya kanker kulit
yang disebabkan karena radiasi sinar UV yang terjadi secara alami
b) mutasi buatan, yaitu jenis mutasi yang sengaja dibuat dengan tujuan tertentu
misalnya penyinaran pada varietas padi agar mempunyai sifat tahan hama.
Berdasarkan tempat terjadinya, mutasi dibedakan menjadi dua yaitu:
a) mutasi somatik, yaitu mutasi yang terjadi pada sel tubuh, biasanya mutasi ini tidak
diwariskan ke keturunan selanjutnya.
b) mutasi germinal, yaitu mutasi yang terjadi pada sel gamet, biasanya akan
diwariskan.
Berdasarkan tingkat genetik yang bermutasi, mutasi dibedakan menjadi dua yaitu:
a) mutasi gen, yaitu mutasi yang terjadi pada tingkat gen, atau kita sebut sebgai
mutasi titik.
b) mutasi kromosom, yaitu mutasi yang terjadi pada tingkat kromosom, atau kita
sebut sebagai aberasi.