(Skripsi)
Oleh:
Shandi Farizki
Oleh
Shandi Farizki
By
Shandi Farizki
This study aims to analyze the market structure of the photography industry in
Bandar Lampung City and how close it correlates with business performance.
Analysis of the elasticity method, herfindal index, market behavior and market
concentration is used to look at the Market Structure and its relation to business
performance of the company. The results showed that the market structure of the
photography industry in Bandar Lampung City was included in the market of
monopolistic competition, where the pricing strategy was very influential on the
business performance of a company. This wasproven by the acquisition of a
correlation of 0.11216 which reflects a positive relation between market structure
and business performance, but the correlation that occured is not large. Several
other business behavior factors are known to be able to influence the business
performance of the photography industry in Bandar Lampung City, such as
product strategies, pricing strategies, competitor pricing strategies, and service
quality strategies.
Oleh:
Shandi Farizki
Skripsi
Pada
Penulis dilahirkan di Jakarta, pada tanggal 21 Juli 1995 dari pasangan Sirojudin dan
Pendidikan Sekolah Dasar (SD) di sekolah Negeri satu Bratasena Adi Warna dan
lulus pada tahun 2007. Sekolah Menengah Pertama (SMP) diselesaikan pada tahun
2010 dari SMP Negeri Dente Teladas Kabupaten Tulang Bawang. Kemudian
pada tahun 2014. Pada tahun 2016 penulis menjadi Disainer di Surya Maxima
Photography.
MOTTO
“Biarkan semua mengalir apa adanya karena segala sesuatu dapat menjadi sumber
ide yang baik.”
(Shandi Farizki)
PERSEMBAHAN
jadikan aku manusia yang senantiasa berpikir, berilmu, beriman dan bersabar dalam
menjalani kehidupan ini. Semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah awal
bagiku untuk meraih cita-cita impianku. Dalam silahku merintih, menadahkan doa
kita semua mendapat syafaat di akhirat kelak. Kupersembahkan sebuah karya kecil
ini untuk kedua orang tuaku tercinta, Bapak Sirojudin dan Ibu Suharti, yang tiada
pernah hentinya selama ini memberiku semangat, doa, dorongan, nasehat dan kasih
sayang serta pengorbanan yang tak tergantikan hingga aku selalu kuat menjalani
setiap rintangan yang ada didepanku. Terimalah bukti kecil ini sebagai kado
hidupku kalian ikhlas mengorbankan segala perasaan tanpa kenal lelah, dalam lapar
Dan
Puji syukur kepada Allah SWT, atas karunia serta kemudahan yang diberikan
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Skripsi yang berjudul
Fotografi di Kota Bandar Lampung” adalah salah satu syarat untuk memperoleh
Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian penelitian ini tidak akan berjalan
lancar tanpa adanya dukungan dari pihak lain baik dari segi moral dan materi.
Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas
2. Bapak Dr. Nairobi, S.E., M.Si. sebagai Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan
4. Bapak Muhidin Sirat, S.E., M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
6. Ibu Emi Maimunah, S.E., M.Si. selaku dosen pembahas yang telah banyak
7. Ibu Dr. Arivina Ratih, S.E., M.M. selaku pembimbing akademik yang
8. Para Dosen dan Staf di Jurusan Ekonomi Pembangunan yang telah mengajar
mendoakan dengan sabar dan penuh perhatian selama ini terimakasih, serta
10. Sahabat terbaik Ahmad Zikrillah Fathoni untuk doa, motivasi, materi, tempat
berbagi suka duka dan tempat bertukar pikiran, serta dukungan yang tak
pernah henti, dan waktunya selama ini. Coba sih lo Rampage sekali aja.
11. Sahabat terbaik Rillopan Budi untuk doa, tempat berbagi canda tawa suka
duka, motivasi, materi, teman bertukar pikiran, serta dukungan yang tak
pernah henti, dan waktunya selama ini. Nabung bud biar bisa segera halalin
mba nyaa
12. Sahabat terbaik Armandi Krismawan dan Alsion Aria Erlangga untuk teman
begadangan yang selalu siap sedia menemani, teman bertukar keluhkesah dan
canda tawa.
13. Sahabat terbaik Fadeli Yusuf Afif terimakasih telah membantu
bantuan dan motivasi serta materi pembelajaran selama pengerjaan skripsi ini,
14. Sahabat-sahabatku ANTI UKM Sion, Monic, Fajar, Boby, Adit, Arif dan Jo
yang selalu menemani, tertawa bersama, berbagi segala hal dan menjaga
15. Sahabat-sahabatku Ade Yoga Saputra, Derry Jatra Rian, Rizky Maulana Eky,
terima kasih atas doa dan dukungannya selama ini dengan kegilaan dan
16. Terimakasih buat Mba nya Indah Fitriyana yang selalu menyemangati ku
dalam suka maupun duka, berbagi cerita dan berbagi ilmu dunia selama ini,
17. Teman-teman sebimbingan Adi Sasongko, Atid, Ilham Rusdi, Mas Ahmad
Syara Dwi Terima kasih telah membantu dan menyemangati penulis dalam
18. Teman-teman Ekonomi Pembangunan 2013 Boy, Ade, Ardi, Tio, Amar,
Andan, Surya, Pauji, Shelya, Elis, Dea, April, Muthia, Riana, Eka, Nia, Heru,
Mas Ahmad, Nanda, Sigit, Untung, Yahya dan semua teman-teman yang
namanya tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas
19. Filo, Syara, Eka, Fadeli, Sion, dan semua yang membantu mengajarkan
bisa mengisi minggu pagi ku dan rabu siang ku dengan bertukar buku bacaan
21. Teman-teman TBM OASE Pipit, Om Ulung, Manda, Dinda, Aurel Tasya,
Sheryn, Tari, Linda, Elo Dkk terimakasih telalah berbagi keceriaan dan
22. Teman-teman seperjuangan dalam menuntut ilmu kak Uwi, kak Rahmat, kak
Gerry, Jefri, Tio, bang Adam terima kasih kalian selalu menemani dan
lahat.
23. Teman seperjuangan KKN di Desa Tunggal Warga, Banjar Agung Tulang
Bawang. Nuzul, Nando, Atun, Defa, Risa dan Nidya yang selalu memberi doa
kejenuhan dalam pengerjaan skripsi ini, senang bisa berbagi tawa bersama
26. Teman-teman Analog Lampung mas may qu, bang Genta, Bang Gery, Zikri,
bang Zul, Jo dan semua teman teman ku yang menyisakan waktu buat
Penulis,
Shandi Farizki
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI................................................................................................. i
DAFTAR TEBEL ........................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... vii
I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 9
C. Tujuan Penelitian........................................................................... 9
D. Manfaat Penelitian......................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Jumlah Usaha Industri Di Kota Bandar Lampung
Tahun 2010-2014 ........................................................................ 2
2. Besarnya Kontribusi Jasa Perusahaan Terhadap PDRB Kota Bandar
Lampung Atas DasarHarga Berlaku Tahun 2010-2014.............. 3
3. Subsektor Industri Kreatif ........................................................... 4
4. Industri Fotografi di Kota Bandar Lampung............................... 6
5. Jenis Struktur Pasar ..................................................................... 17
6. Penelitian Sebelumnya ................................................................ 29
7. Operasionalisasi Variabel............................................................ 39
8. Tabel Analisis Deskriptif ( Kualitas Implementasi Perilaku
Perusahaan................................................................................... 41
9. Tabel Analisis Deskriptif ( Kualitas Implementasi
Kinerja Usaha) ............................................................................ 43
10. Operasionalisasi Variabel Kinejra Usaha.................................... 47
11. Tahun Mulai Usaha ..................................................................... 50
12. Tingkat Pendidikan ..................................................................... 50
13. Jenis Paket Yang di Minati ......................................................... 51
14. Jumlah Tenaga Kerja................................................................... 51
15. Hasil Uji Validitas Kuisioner Pada Responden .......................... 53
16. Hasil Uji Reliabilitas Kuisioner .................................................. 54
17. Analisis Struktur Pasar................................................................ 55
18. Fungsi Permintaan....................................................................... 57
19. Hasil Penghitungan Regresi Berganda........................................ 59
20. Hasil Perhitungan Elastisitas....................................................... 60
21. Hubungan antara market share dengan Kinerja Usaha ............... 62
22. Persentase Pencapaian Kondisi Ideal Strategi Usaha.................. 67
23. Persentase Pencapaian Kondisi Ideal Strategi Harga.................. 69
24. Persentase Pencapaian Kondisi Ideal Strategi Harga Pesaing .... 71
25. Persentase Pencapaian Kondisi Ideal Strategi Kualitas
Pelayanan ................................................................................... 72
26. Capaian Ideal Perilaku Usaha ..................................................... 74
27. Persentase Pencapaian Kondisi Ideal Kinerja Usaha .................. 75
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Pendekatan Struktur Pasar........................................................... 18
2. Elastisitas .................................................................................... 27
3. Hubungan Struktur, Prilaku dan Kinerja..................................... 28
4. Skema Kerangka Pemikiran........................................................ 32
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Data Stratrgi Produk ..................................................................... L-1
2. Strategi Harga ............................................................................... L-2
3. Strategi Harga Pesaing.................................................................. L-3
4. Strategi Kualitas Pelayanan .......................................................... L-4
5. Kinerja Usaha ............................................................................... L-5
6. Total.............................................................................................. L-6
7. Analisis Struktur Pasar ................................................................. L-7
8. Data Permintaan Paket, Harga Paket, Harga Pesaing................... L-8
9. Hasil Regresi................................................................................. L-9
10. Data Hasil Kuisioner Terhadap Responden.................................. L-10
11. Data Hasil Kuisioner Terhadap Responden.................................. L-11
12. Uji Korelasi Variabel.................................................................... L-12
13. Hasil Uji Reabilitas....................................................................... L-18
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Industri kecil dan menengah saat ini memiliki peran untuk menciptakan peluang
usaha bahkan telah menjadi tumpuan dan harapan sebagian masyarakat demi
2007).
maka perlu menciptakan peluang lapangan usaha dan industri kecil untuk
usaha kecil dan menengah serta mampu berdaya saing di pasar global ( Prasetyo,
2007).
2
adalah kesatuan unit usaha yang menjalankan kegiatan ekonomi dengan tujuan
untuk menghasilkan barang atau jasa yang berdomisili pada sebuah tempat dan
besar, memiliki jumlah tenaga kerja 100 orang atau lebih, industri kecil, memiliki
jumlah tenaga kerja antara 5–19 orang, industri rumah tangga, memiliki jumlah
Besarnya kontribusi dan pertumbuhan sektor industri kreatif diiringi dengan selalu
usaha dan besarnya pertumbuhan industri di Kota Bandar Lampung Tahun 2010-
2014.
Lampung Tahun 2010-2014. Dilihat dari jumlah usaha industri di Kota Bandar
Lampung pertumbuhannya yang tertinggi yaitu pada tahun 2012 sebesar 30,06%
3
dan pertumbuhan yang terendah pada tahun 2014 sebesar 13,29%. Dari Jumlah
usaha industri di Kota Bandar Lampung dapat dilihat bahwa meski jumlah unit
Pada Tabel 2 di atas, memperlihatkan bahwa tahun 2010-2014 sektor jasa ikut
berkontribusi sebesar 0.34% per tahun, kontribusi terbesar yaitu pada tahun 2014
sebesar 0.38% dan terkecil pada tahun 2010 sebesar 0.29%. Sedangkan rata-rata
pertumbuhan ekonomi suatu daerah dapat dilihat dari tingkat orang kreatif atau
pekerjaan melalui penciptaan dan pemanfaatan daya kreasi dan daya cipta
Pada Tabel 3 di atas, memperlihatkan bahwa salah satu lapangan usaha industri
kreatif adalah film, video dan fotografi. Seiring peralihan teknologi kearah
digital, perlahan kegiatan fotografi mulai dilirik menjadi lahan bisnis yang digeluti
saat ini. Tentunya, itu tidak lepas dari kepraktisan dan kemudahan yang
ditawarkan oleh teknologi digital saat ini. Kemajuan teknologi, khususnya dalam
5
ini persaingan menumpuk pada level basic dan advance, sangat banyak industri
fotografi yang berada di level produk yang masih rendah, hal ini disebabkan
jasa fotografi ada apabila ada faktor-faktor yang mendorong nya, misalnya
Industri jasa fotografi di kota Bandar Lampung sendiri merupakan industri yang
konsumen akan mencari jasa fotografi ini untuk mengabadikan momen mereka.
cukup berkembang.
6
Berdasarkan pra survey terdapat 20 unit industri fotografi yang berada di Kota
Bandar Lampung yang menyediakan berbagai pilihan konsep studio seperti indor
dan outdoor. Semakin maraknya penyedia jasa fotografi di kota Bandar lampung
kualitas pelayanan antar usaha sejenis. Keadaan ini lah yang membuat konsumen
lebih selektif dalam menentukan pilihannya. Persaingan yang terjadi antar bisnis
meningkatkan strategi yang tepat agar mampu bersaing dengan usaha fotografi
yang lainnya.
Industri fotografi ini muncul karena faktor permintaan konsumen yang jenuh
dengan pengelolaan industri fotrografi yang begitu saja dan jumlah fotografer dan
klub foto yang meningkat. Dengan kondisi ini pihak perusahaan melakukan
peremajaan dengan membuat berbagai konsep yang baru guna menarik minat hati
dari konsumen, serta ini dapat membuka lapangan pekerjaan bagi para fotografer
konsumen yang beragam, modal yang cukup besar, persaingan yang semakin
kreatif, dan kualitas layanan yang perlu ditingkatkan. Namun kebutuhan akan
kebutuhan jasa fotografi itu sendiri, seperti pass foto, foto keluarga, foto wisuda,
Struktur pasar mempengaruhi tingkah laku dan kinerja industri jasa fotografi
dalam pasar, antara lain jumlah perusahaan dalam pasar, skala produksi, dan jenis
produksi. Industri jasa fotografi memiliki struktur pasar yang kompetitif, karena
Penelitian ini dilakukan di Kota Bandar Lampung kendati industri kecil telah
banyak diteliti, namun tetap saja relevan untuk diteliti. Alasannya pemilihan
industri kecil di daerah karena memiliki karakteristik yang tidak sama. Industri
yang memiliki produk sejenis akan menciptakan sebuah persaingan. Untuk dapat
melihat derajat persaingan tersebut, studi untuk menentukan struktur pasar perlu
dilakukan.
Struktur pasar merupakan suatu bahasan yang penting untuk mengetahui prilaku
dan kinerja industri. Dalam struktur pasar terdapat tiga elemen pokok yaitu pangsa
(Wulandari, 2007).
Struktur pasar erat kaitannya dengan kinerja usaha untuk dapat mengetahui derajat
struktur pasar dan kaitannya dengan kinerja penting untuk dilakukan. Kirana Jaya,
(2001) menjelaskan bahwa kinerja dalam kaitan ekonomi memiliki banyak aspek
namun para ekonom memusatkan pada tiga aspek pokok yaitu efisiensi, kemajuan
B. Rumusan Masalah
Dalam melihat permasalahan yang ada di dalam industri fotografi di Kota Bandar
masalah, yaitu :
Lampung?
2. Apakah ada hubungan yang erat antara pangsa pasar (struktur pasar) dan
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, dapat disimpulkan tujuan yang
2. Untuk mengetahui seberapa erat hubungan (korelasi) antara struktur pasar dan
D. Manfaat Penelitian
Universitas Lampung.
A. Kajian Pustaka
1. Tinjauan Teori
a. Pengertian Industri
produk sejenis dimana terdapat kesamaan dalam bahan baku yang digunakan,
proses, bentuk produk akhir, dan konsumen akhir. Dalam arti yang lebih luas,
barang dan jasa dengan elastisitas silang yang positif dan tinggi (Kuncoro, 2007).
Menurut BPS pengertian industri adalah kesatuan unit usaha yang menjalankan
kegiatan ekonomi dengan tujuan untuk menghasilkan barang atau jasa yang
berdomisili pada sebuah tempat dan lokasi tertentu dan memiliki catatan
yang dilakukan oleh manusia untuk mengolah bahan mentah yang ada menjadi
bahan setengah jadi atau mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi
menghasilkan produk yang dapat menggantikan antara yang satu dengan yang
lain.
yaitu:
1) Industri besar, memiliki jumlah tenaga kerja 100 orang atau lebih,
4) Industri rumah tangga, memiliki jumlah tenaga kerja antara 1–4 orang (BPS,
2002).
Ekonomika industri merupakan suatu cabang khusus dalam ilmu ekonomi yang
faktor yang mempengaruhi struktur, prilaku, dan kinerja pasar sebagai salah satu
cabang ilmu ekonomi, pokok bahasan ekonomika industri adalah tingkah laku
pesaing dan para konsumennya, dimana didalamnya terdapat pesaing dan terhadap
Pada hakikatnya, analisis industri adalah upaya memanfatkan peluang bisnis dan
untuk meramalkan prilaku para pesaing baik lama maupun baru yang akan masuk
kepasar, dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan tertentu dan dalam
menghasilkan produk sejenis dimana terdapat kesamaan dalam bahan baku yang
digunakan, proses, bentuk produk akhir dan konsumen akhir. Dalam arti yang
memproduksi barang dan jasa dengan elastisitas silang yang positif dan tinggi
yang memproduksi barang atau jasa yang sama atau bersifat subsitusi. (Kuncoro,
2007).
b) Struktur Industri
Pengertian struktur sering disamakan dengan bentuk atau susunan komponen pada
bangunan. Bila dikaitan dengan konteks ekonomi, struktur adalah sifat permintaan
dan penawaran barang dan jasa yang dipengaruhi oleh jenis barang yang
dihasilkan, jumlah dan ukuran distribusi penjual dalam industri jumlah ukuran
suatu industri. Semakin besar hambatan masuk semakin tinggi tingkat konsentrasi
Dari keseluruhan hal diatas yang mempengaruhi struktur industri, peneliti dapat
pasar suatu industri. Pasar dalam arti sempit adalah tempat bertemunya para
penjual dan pembeli. Dalam pengertian yang lebih umum, pasar merupakan suatu
wujud suatu abstrak mekanisme ketika pihak pembeli dan penjual bertemu untuk
disebut pasar adalah adanya pembeli dan penjual yang bertemu dan terciptanya
b. Pengertian Jasa
Dalam aktivitas ekonomi jasa memiliki sejumlah elemen nilai atau manfaat yang
kepemilikan. Perubahan dalam kondisi bisa saja muncul dan produksi suatu jasa
bisa memiliki atau bisa juga tidak mempunyai kaitan dengan produk fisik. Jasa
industri adalah kegiatan industri yang melayani keperluan pihak lain. Pada
kegiatan ini bahan baku disediakan oleh pihak lain sedangkan pihak pengolah
barang sebagai balas jasa, misalnya perusahaan yang melakukan kegiatan tertentu
Menurut Philip Kotler Jasa ialah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat
ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud
15
tidak dikaitkan pada satu produk fisik (Kotler dalam Supranto 2001).
Dari definisi yang telah dijabarkan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa jasa
merupakan suatu kegiatan yang tidak berwujud dan cepat hilang serta tidak dapat
dimiliki. Secara umum jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat
ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain dimana produk yang ditawarkan
bisa berupa produk fisik maupun tidak dimana jika produk itu berupa produk fisik
1) Karakteristik Jasa.
empat karakteristik jasa tertentu ketika merancang program pemasaran antara lain:
Jasa tidak bisa dilihat, dicicipi, dirasakan, didengar atau dibaui sebelum dibeli.
Untuk mengurangi ketidak pastian, pembeli mencari “tanda” dari kualitas jasa
harga, peralatan, dan konsumsi yang dapat mereka lihat. Tugas penyedia jasa
Jasa tidak dapat dipisahkan dari penyedianya, apakah penyedia tadi adalah orang
atau mesin. Jika karyawan jasa menyediakan jasa, maka karyawan itu merupakan
bagian dari jasa. Karena pelanggan turut hadir saat jasa itu diproduksi sebagai Co-
16
jasa.
Kualitas jasa bergantung pada siapa yang menyediakan jasa, waktu, tempat, dan
bagaimana cara mereka disediakan. Menurut Bovee, Housten, dan Thill (Thill,
1997), ada tiga faktor yang menyebabkan variabilitas kualitas jasa, yaitu
Jasa tidak dapat disimpan untuk penjualan atau pemakaian yang akan datang.
Tidak tahan lamanya jasa bukanlah masalah apabila permintaan selalu ada. Tapi
sulit. Oleh karena itu perusahaan jasa sering kali merancang strategi agar lebih
2) Jenis-jenis Jasa
Dalam jenis ini, konsumen menyewa dan menggunakan suatu produk berdasarkan
tarif yang telah ditetapkan selama jangka waktu tertentu konsumen hanya dapat
dirawat oleh perusahaan jasa. Jenis jasa ini juga mencakup perubahan bentuk 8
c. Struktur Pasar
ke pasar struktur biaya dan tingkat pengaturan pemerintah, para pakar ekonomi
sempurna apabila ada banyak penjual dan pembeli serta produknya homogen.
Apabila hanya ada satu penjual di dalam pasar, maka dinamakan monopoli,
namun, bila sedikit perusahaan besar memberi barang dipasar maka dikatakain
oligopoli. Oligopoli ada dua macam, jika produknya homogen dapat dikatakan
oligopoli berbeda.
Perusahaan yang dominan 50-100 persen dari pangsa pasar dan tanpa
( Persaingan murni) pesaing yang kuat.
Oligopoli ketat Penggabungan empat perusahaan terkemuka
yang memiliki pangsa pasar 60-100 persen,
kesepakatan diantara mereka untuk menetapkan
harga relatif mudah.
Oligopoli longgar Penggabungan empat perusahaan terkemuka
yang memiliki 40 persen atau kurang dari pangsa
pasar, kesepakatan mereka untuk mendapatkan
harga sebenarnya tidak mungkin.
Persaingan monopolistik Banyak pesaing yang efektif, tidak satu pun yang
memiliki lebih dari10 persen pangsa pasar.
Persaingan murni Lebih dari 50 pesaing yang mana tidak satu pun
yang memiliki pangsa pasar.
Sumber : Jaya, 2001.
Struktur pasar merupakan elemen strategis yang relatif permanen dari lingkungan
didalam pasar. Struktur pasar adalah bahasan yang penting untuk mengetahui
prilaku dan kinerja industri. Struktur pasar menunjukan atribut pasar yang
distribusi pesaing. Elemen struktur pasar adalah pangsa pasar (market share),
Struktur Pasar
Setiap struktur pasar berada diantara monopoli dan persaingan murni. Analisa
19
ekonomi membedakan struktur pasar dalam empat jenis pasar yaitu antara lain :
1) Pasar Monopoli
memproduksi suatu komoditas yang tidak memiliki barang subsitusi yang dekat.
Hal ini bukan berarti barang subsitusi tidak mungkin ada dalam struktur pasar
monopoli. Artinya adalah harga produk lain dapat turun secara signifikan tanpa
a) Terjadinya merjer.
d) Fasilitas pemerintah.
2) Pasar Oligopoli
Oligopoli adalah struktur pasar dimana hanya ada beberapa perusahaan yang
oligopoli dalam dua tipe yaitu : pertama, seorang oligopolis merupakan salah
seorang dari beberapa penjual yang memproduksi barang yang identik, sehingga
bila terdapat perubahan harga sekecil apapun, maka akan dapat menyebabkan
Menurut Joe S Bain juga memiliki ukuran tersendiri yang lebih fleksibel untuk
antara lain:
termasuk dalam struktur pasar oligopoli, tetapi cenderung pada pasar industri yang
tidak terkonsentrasi (Hasibuan, 1994). Pasar oligopoli terbagi menjadi dua , yaitu
21
oligopoli ketat dan oligopoli longgar. Dalam konteks oligopoli ketat kemiripan
antar perusahaan yang terdapat didalam pasar sangatlah kecil sehingga dalam
mengimplementasikan strateginya.
Bentuk lain pasar oligopoli adalah oligopoli longgar dalam struktur pasar tersebut
ada dua strategi untuk mendapatkan keuntungan. Strategi pertama adalah strategi
diferensiasi produk dan membuat orientasi yang akan mengubah orientasi pasar.
Strategi lain dalam loose oligopoli adalah inovasi produk. Inovasi bertujuan
3) Persaingan sempurna
dan banyak pembeli untuk barang yang bersifat sama, adapun karakteristiknya
keputusannya untuk membeli atau tidaknya suatu produk. Dengan kata lain
produk yang satu dengan produk yang lainnya dalam subsitusi sempurna.
b) Jumlah penjual dan pembeli yang banyak, kondisi seperti ini menyebabkan
hanya merupakan bagian kecil dari seluruh komoditas yang diperjual belikan,
22
harga pula. Hal ini dilatar belakangi oleh barang yang dijual oleh penjual
akan membeli produk dengan harga diatas harga pasar. Akibatnya perusahaan
yang menjual barang diatas harga pasar tidak dapat menjual apapun. Informasi
d) Tidak adanya halangan yang signifikan untuk memasuki atau keluar pasar.
pasar.
4) Pasar Monopolistik
dimana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak
(differential product).
23
product) dan secara fisik mudah dibedakan antara produksi suatu perusahaan
Perusahaan yang akan masuk dan menjalankan usaha tidak banyak mendapat
Pada dasarnya struktur pasar monopolistik adalah sejumlah besar perusahaan yang
persaingan sempurna karena terdapat banyak penjual dan tidak ada satu pun yang
memiliki pangsa pasar yang cukup besar. Perbedaan antara pasar monopolistik
dan pasar persaingan sempurna, terletak pada diferensiasi produk (tidak identik),
yaitu iklan yang didesain untuk menonjolkan perbedaan produk atau merek
produk atau jasa yang ditunjukan pada sekelompok konsumen tertentu. Ketika
kedalam pasar tersebut dan meniru apa yang dilakukan oleh perusahaan yang
lebih dahulu masuk pasar. Akibatnya, dalam jangka panjang keuntungan yang
d. Elastisitas
yang diminta atau yang ditawarkan. Elatisitas adalah nilai perbandingan, untuk
kepekaan jumlah permintaan akan sesuatu terhadap perubahan salah satu faktor
2006) elastisitas adalah ukuran besarnya respon jumlah permintaan atau jumlah
Dengan kata lain elastisitas adalah tingkat kepekaan suatu gejala ekonomi
a. Elastisitas harga adalah persentase perubahan jumlah barang yang diminta atau
1) Elastisitas Permintaan
terhadap besar atau kecilnya jumlah barang yang diminta atau tingkat kepekaan
perubahan jumlah barang yang diminta terhadap perubahan suatu harga barang.
atau angka elastisitas dalam satuan E, yang dinyatakan dengan rumus sebagai
berikut ini :
Ed = atau Ed =
26
Keterangan:
P : Harga Mula-Mula
Ed : Elastisitas Permintaan
antara dua harga tertentu, yaitu elastisitas pada jarak harga tertentu.
barang pelengkapan).
27
Kedua fungsi diatas (penawaran dan permintaan), di pengaruhi oleh harga. Oleh
karena itu, maka elastisitas harga terhadap permintaaan dan penawaran, dapat
jumlah barang yang diminta Q1 maka total revenue berada pada TR1. Pada kondisi
jumlah barang yang diminta akan mengalami penurunan sehingga total revenue
akan bergeser pada TR2. Hal ini menunjukan bahwa ketika harga barang dinaikan
proses pasar dan dampaknya terhadap kinerja ekonomi untuk mencapai, tujuan
mendapatkan hipotesis hubungan antara struktur pasar, prilaku dan kinerja pasar
ada asumsi dalam SCP, yakni hubungan yang stabil dan adanya arah kausalitas
dalam suatu industri dimana dari prilaku akan tercipta suatu kinerja. Perbedaan
struktur dan prilaku akan mempengaruhi kinerja yang tercermin dalam harga,
f. Fotografi
Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasil kan
29
gambar atau foto dari suatu objek dengan merekam pantulan cahaya yang
mengenai objek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk
menangkap cahaya ini adalah kamera, tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa
dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghasil kan bayangan
identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjut nya disebut
lensa).
Intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat
(speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma & Speed disebut sebagai pajanan
(Darwis Triadi, 2008). Fotografi saat ini telah berkembang menjadi sebuah gaya
hidup, hal ini dimulai semenjak munculnya era digital dan berkembangnya sosial
media.
oligopoli.
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai hal yang
penting jadi dengan demikian maka kerangka berpikir adalah sebuah pemahaman
mendasar dan menjadi pondasi bagi setiap pemikiran atau suatu bentuk proses dari
Industri fotografi di kota Bandar Lampung merupakan target pasar bagi para
penyedia jasa fotografi. Permintaan jasa fotografi baru akan ada apabila ada
suatu barang pada berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu.
Banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar tertentu dengan tingkat
harga tertentu pada tingkat pendapatan tertentu dan dalam periode tertentu.
kepekaan jumlah barang yang diminta sebagai akibat perubahan harga. Hal ini
dalam pasar, seperti karakteristik dan jumlah perusahaan, skala produksi dan
tingkat kesamaan atau perbedaan dari produk yang dihasilkan perusahaan industri
fotografi. Struktur pasar mempengaruhi tingkah laku dan kinerja industri jasa
fotografi dalam pasar, antara lain jumlah perusahaan dalam pasar, skala produksi,
dan jenis produksi. Industri jasa fotografi memiliki struktur pasar yang kompetitif,
32
Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melihat kuantitas
permintaan, indeks konsentrasi, indeks herfindal, dan market share. Dari hasil
pengujian ini maka akan diperoleh posisistruktur pasar industri fotografi. Apakah
longgar, atau oligopoli ketat. Informasi hubungan struktur pasar dengan kinerja
usaha, apakah perusahaan yang mendominasi kinerja usahanya semakin baik atau
tidak.
Persaingan pada
Industri Jasa
Fotografi
Strategi Kualitas
Pelayanann
C. Hipotesis
1. Diduga Struktur pasar industri jasa fotografi Kota Bandar Lampung yang
2. Diduga pangsa pasar mempunyai hubungan yang sangat erat dan positif
perhitungan pangsa pasar dan konsentrasi pasar dan metode analisis deskriptif
riset ini adalah untuk mendapatkan bukti hubungan yang bersifat sebab akibat,
sehingga dapat diketahui mana yang menjadi variabel yang memengaruhi dan
mana variabel yang dipengaruhi. Maka desain penelitian ini bertujuan untuk
mengenalisis struktur pasar terhadap kinerja usaha. Data yang digunakan data
primer dan sekunder, dengan sumber yang diperoleh dari lapangan dan sumber
yang terkait. Data primer didapat dengan menggunakan kuesioner sebagai alat
pengumpul data yang didapatkan dari industri jasa kategori fotografi di Bandar
Lampung. Data sekunder didapat dari Dinas koperasi, UKM Perindag Kota
Bandar Lampung, situs internet dan sumber lainnya yang terkait dalam penelitian
ini.
B. Populasi Penelitian
Lampung dan tidak menarik sampel. Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai karakteristik tertentu yang
35
(Sugiyono, 2008). Berdasarkan pra survey jumlah populasi dalam penelitian ini
C. Lokasi Penelitian
sekali dalam menangkap fenomena atau penelitian yang sebenarnya terjadi dari
objek yang diteliti dalam rangka mendapatkan data-data penelitian yang akurat.
semacam keterlibatan geografis dan praktis seperti waktu, biaya dan tenaga perlu
yang menjadi fokus pada penelitian ini penelitian ini dilakukan di 20 studio
D. Batasan Masalah
Peneliti membatasi penelitian ini hanya meneliti industri jasa fotografi di Kota
Bandar Lampung. Mengetahui struktur dan prilaku pasar industri jasa fotografi di
prilaku pasar dan konsentrasi pasar untuk melihat struktur pasar dan kaitannya
1. Angket
2. Wawancara
muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti
terhadap narasumber atau sumber data. Dalam penelitian ini responden adalah
3. Observasi
Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya
mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat
manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang
4. Studi Pustaka
1. Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu langkah pengujian yang dilakukan terhadap isi (content)
dari suatu instrumen, dengan tujuan untuk mengukur ketepatan instrumen yang
digunakan dalam suatu penelitian (sugiyono, 2006) Uji validitas dilakukan untuk
pengukuran tersebut.
2. Uji Reliabilitas
relatif sama pada saat dilakukan pengukuran kembali pada obyek yang berlainan
R11 =
Yang menjadi variabel terikat dalam penelitain ini ialah kinerja perusahaan yang
yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini ialah sebagai berikut :
1. Strategi produk/jasa yaitu produk/jasa yang diberikan oleh pelaku usaha terkait
dengan jumlah paket, keragaman jenis paket, mutu dan kualitas produk, konsep
2. Strategi harga yaitu penetapan harga yang dilakukan oleh pelaku usaha terkait
oleh perusahaan besar, kepada konsumen, harga batas penjualan, harga yang
dengan mempertimbangkan penyedia jasa sewa kamera, jasa sewa kamera ini
merupakan perusahaan lain dari pada industri fotografi. Jasa sewa kamera
konsumen.
konsumen
d. Cara khusus dalam Ordinal
menerima keluhan
konsumen.
2 Kinerja 2.1 jumlah paket a. Jumlah paket yang Rasio
diperoleh
2.2 Nilai Penjualan b. Omset / nilai penjualan Rasio
2.3 persentase nilai c. Persentase pertumbuhan Rasio
penjualan nilai penjualan
2.4 Pencapaian a. Pencapaian Target Rasio
Target Penjualan Penjualan
Sumber : Kuisioner Penelitian
H. Pengukuran Variabel
Cara pengukuran perilaku perusahaan menggunakan skala ordinal yang terdiri dari
variabel strategi produk, variabel strategi harga, variabel strategi harga pesaing
Skala Linkert. Skala Likert menurut Djaali (2008) adalah skala yang digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang suatu gejala atau fenomena pendidikan. Skala Likert adalah suatu skala
psikometrik yang umum digunakan dalam kuesioner, dan merupakan skala yang
lain:
Pengukuran variabel kinerja dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat nilai
persentase capaian skor riil dan membandingkannya dengan skor harapan. Skor
rill didapatkan dari mengalikan jumlah pertanyaan dengan skor yang diperoleh
Sedangkan skor harapan merupakan skor yang diharapkan dari setiap item
pertanyaan atau variabel. Skor harapan diperoleh dengan cara mengalikan jumlah
item pertanyaan dengan skor tertinggi yaitu 5 yang kemudian dikalikan lagi
urutan nilai mulai dari terbesar hingga yang terkecil, dan sebaliknya. Pada aspek
angka persentase, dan nilai persentase capaian target yang diberikan skor lima dan
Dengan asumsi bahwa semakin besar jumlah paket yang di peroleh maka semakin
Skoring yang dilakukan dalam perhitungan aspek nilai penjualan juga sama
dengan skoring yang dilakukan untuk mengukur aspek nilai penjualan perbulan
Rumus:
I. Metode Analisis
sebagaiberikut :
Analisis yang digunakan untuk mengetahui struktur pasar pada industri jasa
a. Indeks Herfindhal
Indeks Herfindahl adalah ukuran konsentrasi dalam industri yang dihitung sebagai
jumlah kuadrat dari pangsa pasar masing-masing perusahaan. Alat analisis ini
44
bertujuan untuk mengetahui derajat konsentrasi pembeli dari suatu wilayah pasar,
Keterangan:
Indeks ini sangat sensitive terhadap andil perusahaan terbesar, karena semakin
kecil andil yang diberikan oleh perusahaan, maka indeks menjadi kurang berarti
Setiap perusahaan memiliki pangsa pasarnya sendiri, berkisar antara 0 hingga 100
persen dari total penjualan seluruh pasar. Menurut literatur neo-klasik, landasan
Dimana:
1. Monopoli murni, bila suatu perusahaan memiliki 100% dari pangsa pasar.
2. Perusahaan dominan, bila memiliki 80% - 100% dari pangsa pasar dan tanpa
pesaing kuat.
pasar.
pasar.
5. Monopolistik, jika banyak pesaing yang efektif, tidak satu pun yang memiliki
6. Persaingan murni, jika lebih dari 50 pesaing yang mana tidak satu pun yang
c. Elastisitas
Elastisitas adalah pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang yang diminta
atau yang ditawarkan. Dengan kata lain elastisitas adalah tingkat kepekaan
(perubahan) suatu gejala ekonomi terhadap perubahan gejala ekonomi yang lain.
Qd = β0 + β1 X1 + β2 X2 + εt
Keterangan:
β0 = Nilai konstanta
εt = Error term
terhadap besar kecilnya jumlah barang yang diminta atau tingkat kepekaan
elastisitas atau angka elastisitas yang disingkat E, yang dinyatakan dengan rumus
berikut ini.
Keterangan:
x1 : harga
Qd : jumlah permintaan
Ed : elastisitas permintaan
hanya diikuti perubahan jumlah yang diminta dalam jumlah yang relatif lebih
jumlah permintaan yang sama. Kondisi ini berada pada pasar oligopoli.
3. Jika Ed > 0-1 adalah elastis terjadi jika perubahan permintaan lebih besar dari
dalam jumlah yang lebih besar. Kondisi ini berada pada pasar Monopolistik.
Kinerja usaha merupakan hasi dari perilaku pasar. Kinerja ini menggambarkan
merupakan hasil-hasil atau prestasi yang muncul di dalam pasar sebagai reaksi
usaha dapat muncul dalam berbagai bentuk, beberapa diantaranya adalah harga,
Untuk mengukur kinerja usaha dapat di tinjau dari berbagai aspek (sub variable)
sebagai berikut :
Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan yang erat antara struktur pasar
Rumus yang digunakan untuk melihat hubungan instrumen ini adalah Product
r=
Keterangan:
X = Market Share
Y = Kinerja Usaha
N = Total Populasi
Kemudian hasil dari rxy dikonsultasikan dengan harga kritis product moment
(rtabel), apabila hasil yang diperoleh rhitung>rtabel, maka instrumen tersebut valid.
86
A. Simpulan
Dari hasil dan pembahasan pada penelitian ini, maka diperoleh kesimpulan
sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil penelitian yang telah di lakukan struktur pasar industri jasa
berarti jasa sewa kamera berpengaruh terhadap permintaan paket studio foto.
Dalam hal ini sewa kamera termasuk kedalam barang subtitusi atau barang
2. Perilaku usaha yang di ukur berdasarkan aspek strategi produk, strategi harga,
strategi harga pesaing, dan strategi kualitas pelayanan telah berjalan efektif.
sebesar 67,6 persen, strategi harga sebesar 66 persen, strategi harga pesaing
Bandar Lampung yang dinilaii berdasarkan jumlah paket yang diperoleh, nilai
dapat disimpulkan bahwa target kinerja usaha industri jasa fotografi di Kota
perusahaan semakin baik kinerja usaha nya. Struktur pasar industri fotografi
0,11216, hal ini mencerminkan bahwa hubungan antara struktur pasar dengan
B. Saran
Berdasarkan pada hasil analisis dan kesimpulan yang berkaitan dengan penelitian
3. Pelaku usaha industri jasa fotografi di Kota Bandar Lampung harus lebih
menetapkan harga.
4. Pelaku usaha industri jasa fotografi di Kota Bandar Lampung perlu lebih
Karena harga pesaing (sewa kamera) merupakan barang subtitusi dari paket
5. Pelaku usaha industri jasa fotografi di Kota Bandar Lampung perlu memiliki
cara dan kontak khusus dalam menerima keluhan konsumen. Oleh sebab itu
keluhan dan saran dari konsumen seperti penyediaan layanan feedback via
Badan Pusat Statistik, 2017. Kota Bandar Lampung Dalam Angka. Bandar
Lampung. Lampung.
Indrawan, Fany. 2008. Pendugaan Struktur Pasar dan Kinerja Usaha Studi Kasus
pada Industri Jasa Kebugaran di Provinsi Lampung. Skripsi. Program
Sarjana Ekonomi Universitas Lampung (dipublikasikan).
Prasetyo, Eko. 2007. Hubungan Struktur Pasar dan Perilaku serta Hubungannya
Puji, Tri N. 2007. Analisis Permintaan Dan Pendugaan Struktur Pasar Industri
Laundry (Skala Kecil Dan Mikro) Di Kelurahan Gedung Meneng Dan
Kampung Baru Bandar Lampung. Jurnal Ilmiah. Program Sarjana
Ekonomi Universitas Lampung (dipublikasikan).
Ramadhona, Firsty A. 2013. Analisis Struktur Pasar Dan Hubungannya Dengan
Kinerja Usaha Pada Industri Anyaman Sangkar Burung Di Desa
Haduyang Kecamatan Natar Lampung Selatan. Jurnal Ilmiah. Program
Sarjana Ekonomi Universitas Lampung (dipublikasikan).
Triadi, Darwis. 2008. “Mata Hati Hidup, Anugrah dan Fotografi”.GM. Jakarta.
Wulandari. Fitri, 2007. Struktur Dan Kinerja Industri Kertas Dan Pulp Di
Indonesia : Sebelum dan Pasca Krisis. Jurnal. STAIN. Surakarta.