Anda di halaman 1dari 8

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG MASALAH

Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami peralihan dari satu tahap ke
tahap berikutnya dan mengalami perubahan baik emosi, tubuh, minat, pola perilaku, dan juga
penuh dengan masalah-masalah (Hurlock, 1998). Oleh karenanya, remaja sangat rentan sekali
mengalami masalah psikososial, yakni masalah psikis atau kejiwaan yang timbul sebagai akibat
terjadinya perubahan sosial. Faktor utama masalahnya adalah kurangnya pemahaman masyarakat
saat ini terhadap batas-batas pergaulan antara pria dan wanita. Disamping itu didukung oleh arus
modernisasi yang telah mengglobal dan lemahnya benteng keimanan kita mengakibatkan
masuknya budaya asing tanpa penyeleksian yang ketat.

IDENTIFIKASI MASALAH

Kita tentu tahu bahwa pergaulan bebas itu adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang, yang
mana “bebas” yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma ketimuran yang ada. Masalah
pergaulan bebas ini sering kita dengar baik di lingkungan maupun dari media massa. Remaja
adalah individu labil yang emosinya rentan tidak terkontrol oleh pengendalian diri yang benar.
Masalah keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang minim, dan ajakan teman-teman yang bergaul
bebas membuat makin berkurangnya potensi generasi muda Indonesia dalam kemajuan bangsa.
Ternyata pergaulan bebas itu tidak hanya sebatas bergaul melainkan terkadang mendorong
untuk melakukan hal yang lebih tidak di sukai oleh agama,seperti bercumbu rayu,berciuman dan
bahkan terjebak dalam perzinahan. Secara mendasar ternyata hal semacam ini karena kebebasan
di artikan bebas secara mutlak tanpa ada butir-butir aturan yang menjaga jarak antara mereka.

RUMUSAN MASALAH

Penyebab Maraknya Pergaulan Bebas Remaja Indonesia ?

Ciri-Ciri Pergaulan Bebas ?

Dampak Dari Pergaulan Bebas ?

Cara Pergaulan Yang Baik ?

TUJUAN MAKALAH

 Untuk Mengetahui Mengapa Pergaulan Bebas Dapat Terjadi Dikalangan Remaja ?

 Solusi Untuk Menyelesaikan Masalah Pergaulan Bebas


BAB II

PEMBAHASAN

1. Penyebab Maraknya Pergaulan Bebas Remaja Indonesia

Perilaku seks bebas bisa menimbulkan berbagai gangguan. Diantaranya, terjadi


kehamilan yang tidak diinginkan. Selain tentunya kecenderungan untuk aborsi, juga menjadi
salah satu penyebab munculnya anak-anak yang tidak diinginkan. Pendidikan Kesehatan
Reproduksi di kalangan remaja bukan hanya memberikan pengetahuan tentang organ reproduksi,
tetapi bahaya akibat pergaulan bebas, seperti penyakit menular seksual dan sebagainya. Dengan
demikian, anak-anak remaja ini bisa terhindar dari percobaan melakukan seks bebasAda banyak
sebab remaja melakukan pergaulan bebas. Berikut ini di antara penyebab maraknya pergaulan
bebas di Indonesia:

 Sikap mental yang tidak sehat

Sikap mental yang tidak sehat membuat banyaknya remaja merasa bangga terhadap pergaulan
yang sebenarnya merupakan pergaulan yang tidak sepantasnya, tetapi mereka tidak memahami
karena daya pemahaman yang lemah. Dimana ketidakstabilan emosi yang dipacu dengan
penganiayaan emosi seperti pembentukan kepribadian yang tidak sewajarnya dikarenakan
tindakan keluarga ataupun orang tua yang menolak, acuh tak acuh, menghukum, mengolok-olok,
memaksakan kehendak, dan mengajarkan yang salah tanpa dibekali dasar keimanan yang kuat
bagi anak, yang nantinya akan membuat mereka merasa tidak nyaman dengan hidup yang
mereka biasa jalani sehingga pelarian dari hal tersebut adalah hal berdampak negatif, contohnya
dengan adanya pergaulan bebas.

 Pelampiasan rasa kecewa

Yaitu ketika seorang remaja mengalami tekanan dikarenakan kekecewaannya terhadap orang tua
yang bersifat otoriter ataupun terlalu membebaskan, sekolah yang memberikan tekanan terus
menerus(baik dari segi prestasi untuk remaja yang sering gagal maupun dikarenakan peraturan
yang terlalu mengikat), lingkungan masyarakat yang memberikan masalah dalam sosialisasi,
sehingga menjadikan remaja sangat labil dalam mengatur emosi, dan mudah terpengaruh oleh
hal-hal negatif di sekelilingnya, terutama pergaulan bebas dikarenakan rasa tidak nyaman dalam
lingkungan hidupnya.

 Kegagalan remaja menyerap norma

Hal ini disebabkan karena norma-norma yang ada sudah tergeser oleh modernisasi yang sebenarnya
adalah westernisasi.Jadi Remaja harus pintar pintar memfilter budaya luar.
2. Ciri-Ciri Pergaulan Bebas

 Penghamburan harta untuk memenuhi keinginan sex bebasnya

 Upaya mendapatkan harta dan uang dengan menghalalkan segala cara termasuk dari
jalan yang haram dan keji

 Menimbulkan perilaku munafik dalam masyarakat

 Rasa ingin tahu yang besar , Rasa ingin mencoba dan merasakan

 Terjadi perubahan-perubahan emosi, pikiran, lingkungan pergaulan dan tanggung jawab


yang dihadapi.

 Mudah mengalami kegelisahan, tidak sabar, emosional, selalu ingin melawan, rasa malas,
perubahan dalam keinginan, ingin menunjukkan eksistensi dan kebanggaan diri serta
selalu ingin mencoba dalam banyak hal.

 Kesukaran yang dialami timbul akibat konflik karena keinginannya menjadi dewasa dan
berdiri sendiri dan keinginan akan perasaan aman sebagai seorang anak dalam
keluarganya.

 Banyak mengalami tekanan mental dan emosi.

 Terjerat dalam pesta hura-hura ganja, putau, ekstasi, dan pil-pil setan lain.

3. Dampak Dari Pergaulan Bebas

Pergaulan bebas identik sekali dengan yang namanya “dugem” (dunia gemerlap). Yang
sudah menjadi rahasia umum bahwa di dalamnya marak sekali pemakaian narkoba. Ini identik
sekali dengan adanya seks bebas. Yang akhirnya berujung kepada HIV/AIDS, dan penyakit
lainnya. Dan pastinya setelah terkena virus ini kehidupan remaja akan menjadi sangat timpang
dari segala segi.

4. Cara Pergaulan Yang Baik

Pergaulan yang baik sebenarnya gampang-gampang susah.yang jelas tergantung dari tingkah
laku kita sendiri.Kita harus banyak berkomunikasi dengan orang-orang yang kita percayai atau
keluarga kita sendiri. Gaya berbicara yang sopan dan santun dalam bergaul tidak harus dengan
cara ugal-ugalan atau ketenaran semata.Jadi yang harus kita lakukan adalah jadi diri kamu
sendiri bagaimana oarang disekeliling kamu merasa nyaman saat berkomunikasi dengan kita.Jadi
cobalah memberanikan diri untuk mengungkapkan apa yang ada di dalam isi hati kita.
5. Mengapa Pergaulan Bebas Dapat Terjadi Dikalangan Remaja

 Pada zaman modern sekarang ini, remaja sedang dihadapkan pada kondisi sistem-sistem
nilai, dan kemudian sistem nilai tersebut terkikis oleh sistem nilai yang lain yang
bertentangan dengan nilai-nilai budaya setempat

 Hasil penelitian juga memaparkan para remaja tersebut tidak memiliki pengetahuan
khusus serta komprehensif mengenai seks. Informasi tentang seks (65%) mereka
dapatkan melalui teman, Film Porno (35%), sekolah (19%), dan orangtua (5%).

 Kurang perhatian orangtua, kurangnya penanaman nilai-nilai agama berdampak pada


pergaulan bebas dan berakibat remaja dengan gampang melakukan hubungan suami istri
di luar nikah sehingga terjadi kehamilan dan pada kondisi ketidaksiapan berumah tangga
dan untuk bertanggung jawab terjadilah aborsi. Seorang wanita lebih cendrung berbuat
nekat (pendek akal) jika menghadapi hal seperti ini.

6. Solusi Untuk Menyelesaikan Masalah Pergaulan Bebas

 Memperbaiki Cara Pandang

Memperbaiki cara pandang dengan mencoba bersikap optimis dan hidup dalam “kenyataan”,
maksudnya sebaiknya remaja dididik dari kecil agar tidak memiliki angan-angan yang tidak
sesuai dengan kemampuannya sehingga apabila remaja mendapatkan kekecewaan mereka akan
mampu menanggapinya dengan positif.

 Menjaga Keseimbangan Pola Hidup

Yaitu perlunya remaja belajar disiplin dengan mengelola waktu, emosi, energi serta pikiran
dengan baik dan bermanfaat, misalnya mengatur waktu dalam kegiatan sehari-hari serta mengisi
waktu luang dengan kegiatan positif.

 Jujur Pada Diri Sendiri

Yaitu menyadari pada dasarnya tiap-tiap individu ingin yang terbaik untuk diri masing-masing.
Sehingga pergaulan bebas tersebut dapat dihindari. Jadi dengan ini remaja tidak menganiaya
emosi dan diri mereka sendiri.

 Memperbaiki Cara Berkomunikasi

Memperbaiki cara berkomunikasi dengan orang lain sehingga terbina hubungan baik dengan
masyarakat, untuk memberikan batas diri terhadap kegiatan yang berdampak negatif dapat kita
mulai dengan komunikasi yang baik dengan orang-orang di sekeliling kita.
 Perlunya Remaja Berpikir Untuk Masa Depan

Jarangnya remaja memikirkan masa depan. Seandainya tiap remaja mampu menanamkan
pertanyaan “Apa yang akan terjadi pada diri saya nanti jika saya lalai dalam menyusun langkah
untuk menjadi individu yang lebih baik?” kemudian hal itu diiringi dengan tindakan-tindakan
positif untuk kemajuan diri para remaja. Dengan itu maka remaja-remaja akan berpikir panjang
untuk melakukan hal-hal menyimpang dan akan berkurangnya jumlah remaja yang terkena HIV
& AIDS nantinya.

 Menanamkan Nilai Ketimuran

Kalangan remaja kita kebanyakan sudah tak mengindahkan lagi akan pentingnya nilai-nilai
ketimuran. Tentu saja nilai ketimuran ini selalu berkaitan dengan nilai Keislaman yang juga
membentuk akar budaya ketimuran. Nilai yang bersumberkan pada ajaran spiritualitas agama ini
perlu dipegang. Termasuk meningkatkan derajat keimanan dan moralitas pemeluknya. Dengan
dipegangnya nilai-nilai ini, harapannya mereka khususnya kalangan muda akan berpikir seribu
kali untuk terjun ke pergaulan bebas.

 Banyak Beraktivitas Secara Positif

Cara ini menurut berbagai penelitian sangat efektif dijalankan. Pergaulan bebas, biasanya
dilakukan oleh kalangan muda yang banyak waktu longgar, banyak waktu bermain, bermalam
minggu. Nah, untuk mengantisipasi hal tersebut, mengalihkan waktu untuk kegiatan lewat hal-
hal positif perlu terus dikembangkan. Misalnya dengan melibatkan anak muda dalam organisasi-

7. Penyakit Mematikan Yang disebabkan Oleh Pergaulan Bebas

1. Herpes Genital

Hampir 31 juta orang Amerika, satu per enam jumlah penduduk Amerika-pernah menderita
herpes genital. Herpes, yang disebabkan oleh virus herpes simplex tipe 2, adalah infeksi seumur
hidup yang menyebabkan lecet-lecet pada alat kelamin yang biasanya datang dan pergi.

Ada pria yang tidak menunjukkan gejala apa pun, tetapi mereka tetap bisa menulari orang
lain. Acydovir (Zovirox), sebuah obat yang diresepkan, dapat meringankan gejala-gejalanya,
tetapi tidak menyembuhkan. Lecet-lecet karena herpes tersebut bisa meningkatkan risiko tertular
AIDS melalui luka di darah.
2. Sifilis (Penyakit Raja Singa)

Juga dikenal dengan nama Great Imitator karena gejala-gejala awalnya mirip dengan gejala-
gejala sejumlah penyakit lain. Sifilis sering dimulai dengan lecet yang tidak terasa sakit pada
penis atau bagian kemaluan lain dan berkembang dalam tiga tahap yang dapat berlangsung lebih
dari 30 tahun. Secara umum, penyakit ini dapat membuat orang yang telah berumur sangat
menderita, karena dapat mengundang penyakit jantung, kerusakan otak, dan kebutaan. Apabila
tidak diobati, penyakit ini juga dapat menyebabkan kematian. Kira-kira 120.000 orang di AS
tertular sifilis tiap tahun.

3. Gonore (Kencing Nanah)

Penyakit ini telah dikenal sejak dahulu, menyerang sekitar 1,5 juta orang Amerika, baik pria
maupun wanita, setiap tahun. Meskipun sering tanpa gejala, infeksi bakteri ini dapat
menyebabkan rasa sakit saat buang air kecil dan mengeluarkan nanah setelah dua hingga sepuluh
hari. Kalau tidak diobati, penyakit ini dapat berkembang menjadi artritis, lepuh-lepuh pada kulit,
dan infeksi pada jantung atau otak. Gonore dapat disembuhkan dengan antibiotika.

4. Klamidia

Kondisi ini mempunyai gejala mirip gonore, walaupun bisa juga muncul tanpa gejala. Di
Amerika, klamidia termasuk penyakit yang paling mudah diobati, tetapi mudah juga
menginfeksi, yaitu sekitar 4 juta orang setiap tahun. Penyakit ini dapat menyebabkan artritis
parah dan kemandulan pada pria. Seperti sifilis dan gonore, penderitanya dapat disembuhkan
dengan antibiotika.

5. Jengger Ayam atau Kutil di kelamin (Genital wart)

Di Amerika, kasus kutil pada alat kelamin ini mencapai 1 juta setiap tahunnya. STD ini
disebabkan oleh sejenis virus papiloma, yang terkait dengan kanker penis serta anus. Obatnya
tidak ada, walaupun kutil yang terjadi dapat dihilangkan melalui operasi atau dibakar, atau
dibekukan. Akan tetapi setelah itu gejala yang sama dapat datang kembali.

6. Hepatitis B

Penyakit ini dapat berlanjut ke sirosis hati atau kanker hati. Setiap tahun kasus yang
dilaporkan mencapai 200.000, walaupun ini satu-satunya STD yang dapat dicegah melalui
vaksinasi.

7. Kanker prostat

Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Karin Rosenblatt dari University of Illinois,
diketahui bahwa dari 753 pria yang disurvei, terdapat hubungan antara kanker prostat dan
banyaknya berhubungan seksual dengan beberapa orang. Pria yang sering melakukan seks
dengan banyak wanita berisiko 2 kali lipat terkena kanker prostat.
8. Kanker Serviks (leher rahim)

Hampir 95 persen kanker serviks disebabkan oleh Human Papiloma Virus (HPV), dan 33
persen wanita dilaporkan punya virus tersebut, Sahabat anehdidunia.blogspot.com yang
menyebabkan adanya sakit di leher rahim. Virus ini bisa menular lewat hubungan seksual, dan
laki-laki pun bisa tertular oleh virus ini.

9. HIV/AIDS

Pertama kali ditemukan pada tahun 1984. AIDS adalah penyakit penyebab kematian ke-6 di
dunia, baik bagi wanita maupun pria. Virus yang menyerang kekebalan tubuh ini bisa menular
melalui darah dan sperma pada saat berhubungan seksual. Hingga kini vaksinnya masih
dikembangkan namun belum terbukti ampuh mencegah penularannya.

10. Trichomoniasis

1Bisa menyebabkan daerah di sekitar vagina menjadi berbuih atau berbusa. Ada juga yang tidak
mengalami gejala apapun. Penyakit ini bisa menyebabkan bayi terlahir prematur jika sang ibu
menderita penyakit ini saat hamil. http://anehdidunia.com

Sangat penting mengetahui bahwa hubungan seksual bukan hanya sekedar hubungan
intim. Kontak seksual seperti ciuman, oral seks dan penggunaan alat bantu seks seperti vibrator
juga berisiko menularkan virus.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia sebab manusia adalah
makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain, dan hubungan antar
manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal relationship). Pergaulan juga adalah HAM
setiap individu dan itu harus dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak boleh dibatasi dalam
pergaulan, apalagi dengan melakukan diskriminasi, sebab hal itu melanggar HAM. Jadi
pergaulan antar manusia harusnya bebas, tetapi tetap mematuhi norma hukum, norma agama,
norma budaya, serta norma bermasyarakat. Jadi, kalau secara medis kalau pergaulan bebas
namun teratur atau terbatasi aturan-aturan dan norma-norma hidup manusia tentunya tidak akan
menimbulkan ekses-ekses seperti saat ini. Yang terpenting sebenarnya adalah bagaimana remaja
dapat menempatkan dirinya sebagai remaja yang baik dan benar sesuai dengan tuntutan agama
dan norma yang berlaku di dalam masyarakat serta dituntut peran serta orangtua dalam
memperhatikan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari anaknya, memberikan pendidikan
agama, memberikan pendidikan seks yang benar. Oleh sebab itu permasalahan ini merupakan
tugas seluruh elemen bangsa tanpa terkecuali. Usaha untuk pencegahan sudah semestinya terus
dilakukan untuk menyelamatkan generasi muda kita. Agar lebih bermoral, agar lebih bisa
diandalkan untuk kebaikan negara ke depan.

SARAN

Orang tua harus berperan dalam mengawasi tingkah laku anak.Hal ini sangatlah penting,namun
mereka tidak berhak bertindak otoriter terhadap anak dan harus menjalankan fungsi sebagai
orang tua dengan baik, diantaranya memberikan kasih sayang, pendidikan budi pekerti, serta
mengajarkan cinta kasih terhadap sesama.Sehingga terjadi keselarasan antara anak dengan orang
tua.

Anda mungkin juga menyukai