Anda di halaman 1dari 13

LEMBAR KERJA SISWA

01
Disusun oleh : Tim MGMP TITL Kab. Trenggalek
Paket
Teknik Otomasi Industri SK/ - Menerapkan system logika digital
Keahlian
KD - Membuat rangkaian kendali digital.
Mapel Sistem Kontrol Terprogram
Kelas / SMS XI/ Ganjill
Materi Sistem Bilangan
Nama Siswa

MATERI KEGIATAN PEMBELAJARAN 2

SISTEM BILANGAN

Sistem bilangan adalah kode atau simbol yang digunakan untuk menerangkan
sejumlah hal secara detail. Sistem bilangan adalah bahasa yang berisi satu set
pesan simbul-simbul yang berupa angka dengan batasan untuk operasi aritmatika
penjumlahan, perkalian dan yang lainnya. Pada sistem bilangan terdapat bilangan
integer dan bilangan pecahan dengan titik radix “.”.
(N) r = [ (bagian integer . bagian pecahan) r)
Titik radix

2.1. Sistem Bilangan Biner


Sistem bilangan biner adalah suatu sistem atau cara menghitung bilangan
dengan hanya menggunakan dua simbol angka yaitu ‘0’ dan ‘1’, bilangan ini sering
disebut dengan sistem bilangan berbasis atau radix 2 .Sistem bilangan biner
digunakan untuk mempresentasikan alat yang mempunyai dua keadaan operasi
yang dapat dioperasikan dalam dua keadaan ekstrim. Contoh switch dalam
keadaan terbuka atau tertutup, lampu pijar dalam keadaan terang atau gelap,
dioda dalam keadaan menghantar atau tidak menghantar, transistor dalam
keadaan cut off atau saturasi, fotosel dalam keadaan terang atau gelap,
thermostat dalam keadaan terbuka atau tertutup, Pita magnetik dalam keadaan
magnet atau demagnet.

2.2. Sistem Bilangan Desimal.


Sistem bilangan desimal adalah suatu sistem atau cara menghitung bilangan
dengan menggunakan sepuluh simbol angka yaitu ‘0’ ,‘1’, ‘2’,’3’,’4’,’5’,’6’,’7’,’8’
dan ‘9’ bilangan ini sering disebut dengan sistem bilangan berbasis atau radix 10.
Sistem bilangan desimal kurang cocok digunakan untuk sistem digital karena sangat
sulit merancang pesawat elektronik yang dapat bekerja dengan 10 level (tiap-tiap
level menyatakan karakter desimal mulai 0 sampai 9)

Page 1 of 13
LEMBAR KERJA SISWA
01
Disusun oleh : Tim MGMP TITL Kab. Trenggalek
Paket
Teknik Otomasi Industri SK/ - Menerapkan system logika digital
Keahlian
KD - Membuat rangkaian kendali digital.
Mapel Sistem Kontrol Terprogram
Kelas / SMS XI/ Ganjill
Materi Sistem Bilangan
Nama Siswa

Sistem bilangan desimal adalah positional-value system,dimana nilai dari


suatu digit tergantung dari posisinya. Nilai yang terdapat pada kolom ketiga
pada Tabel 2.1., yaitu A, disebut satuan, kolom kedua yaitu B disebut puluhan, C
disebut ratusan, dan seterusnya. Kolom A, B, C menunjukkan kenaikan pada
eksponen dengan basis 10 yaitu 100 = 1, 101 = 10, 102 = 100. Dengan cara yang
sama, setiap kolom pada sistem bilangan biner yang berbasis 2, menunjukkan
eksponen dengan basis 2, yaitu 20 = 1, 21 = 2, 22 = 4, dan seterusnya.

Tabel 2.1. Nilai Bilangan Desimal dan Biner


Kolom desimal Kolom biner
C B A C B A
2
10 = 100 1
10 = 10 0
10 = 1 2
2 =4 1
2 =2 2 =10

(ratusan) (puluhan) (satuan) (empatan) (duaan) (satuan)

Setiap digit biner disebut bit; bit paling kanan disebut least significant bit
(LSB), dan bit paling kiri disebut most significant bit (MSB).
Untuk membedakan bilangan pada sistem yang berbeda digunakan subskrip.
Sebagai contoh 910 menyatakan bilangan sembilan pada sistem bilangan desimal,
dan 011012 menunjukkan 01101 pada sistem bilangan biner. Subskrip tersebut
sering diabaikan jika sistem bilangan yang dipakai sudah jelas.

2.3. Sistem Bilangan Oktal.


Sistem bilangan oktal adalah suatu sistem atau cara menghitung bilangan
dengan menggunakan delapan simbol angka yaitu ‘0’ ,‘1’, ‘2’,’3’,’4’,’5’,’6’,dan
’7’ bilangan ini sering disebut dengan sistem bilangan berbasis atau radix 8. Sistem
bilangan oktal digunakan sebagai alternatif untuk menyederhanakan sistem
pengkodean biner. Karena 8 = 2 3, maka satu (1) digit oktal dapat mewakili tiga (3)
digit biner.

Page 2 of 13
LEMBAR KERJA SISWA
01
Disusun oleh : Tim MGMP TITL Kab. Trenggalek
Paket
Teknik Otomasi Industri SK/ - Menerapkan system logika digital
Keahlian
KD - Membuat rangkaian kendali digital.
Mapel Sistem Kontrol Terprogram
Kelas / SMS XI/ Ganjill
Materi Sistem Bilangan
Nama Siswa

2.4. Sistem Bilangan Heksadesimal.


Sistem bilangan heksadesimal adalah suatu sistem atau cara menghitung
bilangan dengan menggunakan 16 simbol yaitu ‘0’ ,‘1’,
‘2’,’3’,’4’,’5’,’6’,’7’,’8’,’9’,
’A’,’B’, ’C’,’D’,’E’, dan ‘F’ bilangan ini sering disebut dengan sistem bilangan
berbasis atau radix 16. Identik dengan sistem bilangan oktal, sistem bilangan
heksadesimal juga digunakan untuk alternatif penyederhanaan sistem pengkodean
biner. Karena 16 = 24, maka satu (1) digit heksadesimal dapat mewakili empat (4)
digit biner.

2.5. Konversi Bilangan


2.5.1. Konversi bilangan desimal ke biner.

Cara untuk mengubah bilangan desimal ke biner adalah dengan membagi


bilangan desimal yang akan diubah, secara berturut-turut dengan pembagi 2,
dengan memperhatikan sisa pembagiannya. Sisa pembagian akan bernilai 0 atau 1,
yang akan membentuk bilangan biner dengan sisa yang terakhir menunjukkan
MSBnya. Sebagai contoh, untuk mengubah 52 10 menjadi bilangan biner, diperlukan
langkah-langkah berikut :
52/2 = 26 sisa 0, LSB
26/2 = 13 sisa 0
13/2 = 6 sisa 1
6/2 = 3 sisa 0
3/2 = 1 sisa 1
½ = 0 sisa 1, MSB
Sehingga bilangan desimal 5210 dapat diubah menjadi bilangan biner 1101002.
Cara di atas juga bisa digunakan untuk mengubah sistem bilangan yang lain,
yaitu oktal atau heksadesimal.

Tabel 2.2. Daftar Bilangan Desimal dan Bilangan Biner Ekivalensinya


Desimal Biner

Page 3 of 13
LEMBAR KERJA SISWA
01
Disusun oleh : Tim MGMP TITL Kab. Trenggalek
Paket
Teknik Otomasi Industri SK/ - Menerapkan system logika digital
Keahlian
KD - Membuat rangkaian kendali digital.
Mapel Sistem Kontrol Terprogram
Kelas / SMS XI/ Ganjill
Materi Sistem Bilangan
Nama Siswa

C (MSB) B A (LSB)
(4) (2) (1)
0 0 0 0
1 0 0 1
2 0 1 0
3 0 1 1
4 1 0 0
5 1 0 1
6 1 1 0
7 1 1 1

2.5.2. Konversi bilangan desimal ke oktal.


Teknik pembagian yang berurutan dapat digunakan untuk mengubah bilangan
desimal menjadi bilangan oktal. Bilangan desimal yang akan diubah secara berturut-
turut dibagi dengan 8 dan sisa pembagiannya harus selalu dicatat. Sebagai contoh,
untuk mengubah bilangan 581910 ke oktal, langkah-langkahnya adalah :
5819/8 = 727, sisa 3, LSB
727/8 = 90, sisa 7
90/8 = 11, sisa 2
11/8 = 1, sisa 3
1/8 = 0, sisa 1, MSB
Sehingga 581910 = 132738
2.5.3. Konversi bilangan desimal ke heksadesimal.
Teknik pembagian yang berurutan dapat juga digunakan untuk mengubah
bilangan desimal menjadi bilangan heksadesimal. Bilangan desimal yang akan
diubah secara berturut-turut dibagi dengan 16 dan sisa pembagiannya harus selalu
dicatat. Sebagai contoh, untuk mengubah bilangan 3408 10 menjadi bilangan
heksadesimal, dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

3409/16 = 213, sisa 110= 116, LSB


213/16 = 13, sisa 510= 516
13/16 = 0, sisa 1310= D16, MSB
Sehingga, 340910 = D5116.

Page 4 of 13
LEMBAR KERJA SISWA
01
Disusun oleh : Tim MGMP TITL Kab. Trenggalek
Paket
Teknik Otomasi Industri SK/ - Menerapkan system logika digital
Keahlian
KD - Membuat rangkaian kendali digital.
Mapel Sistem Kontrol Terprogram
Kelas / SMS XI/ Ganjill
Materi Sistem Bilangan
Nama Siswa

2.5.4. Konversi bilangan biner ke desimal.


Seperti yang terlihat pada tabel 2.1. sistem bilangan biner adalah suatu
sistem posisional dimana tiap-tiap digit (bit) biner mempunyai bobot tertentu
berdasarkan atas posisinya terhadap titik biner seperti yang ditunjukkan pada
tabel 2.3.

Tabel 2.3. Daftar Bobot tiap bit Bilangan Biner dan Ekivalensinya dalam desimal

24 23 22 21 20 2-1 2-2 2-3 Bobot tiap-tiap bit biner


Titik biner
16 8 4 2 1 0.5 0.25 0.125 Ekivalensinya dalam
desimal
Titik desimal

Oleh karena itu bilangan biner dapat dikonversikan ke bilangan desimal


dengan cara menjumlahkan bobot dari masing-masing posisinya yang bernilai 1.
Sebagai contoh, untuk mengubah bilangan biner 1100112 menjadi bilangan
desimal dapat dilakukan sebagai berikut:

1 1 0 0 1 1 Biner
25 + 2 4 + 21 + 20
32 + 16 + 2 + 1 = 51 Desimal

Sehingga bilangan biner 1100112 berubah menjadi bilangan desimal 5110.


Tabel 2.4. adalah contoh perubahan beberapa bilangan biner menjadi bilangan
desimal.

Tabel 2.4. Contoh Pengubahan Bilangan Biner menjadi Desimal


Kolom biner Desimal
Biner
32 16 8 4 2 1

Page 5 of 13
LEMBAR KERJA SISWA
01
Disusun oleh : Tim MGMP TITL Kab. Trenggalek
Paket
Teknik Otomasi Industri SK/ - Menerapkan system logika digital
Keahlian
KD - Membuat rangkaian kendali digital.
Mapel Sistem Kontrol Terprogram
Kelas / SMS XI/ Ganjill
Materi Sistem Bilangan
Nama Siswa

1110 - - 1 1 1 0 8+ 4+ 2 + 0 =14
1011 - - 1 0 1 1 8+ 0+ 2 + 1 =11
11001 - 1 1 0 0 1 16+ 8 + 0+ 0 + 1 =25
10111 - 1 0 1 1 1 16+ 0 + 4+ 2 + 1 =23
110011 1 1 0 0 1 1 32+16+ 0 + 0+ 2 + 1 = 51

Cara lain untuk mengkonversikan bilangan biner menjadi bilangan desimal


dapat dilakukan dengan cara menjumlahkan angka 2 dengan pangkat koefisien
biner yang berharga 1. Sebagai contoh, untuk mengubah bilangan 101112 menjadi
bilangan desimal, dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
101112 = 1x 24 + 0x 23 + 1x 22 + 1x 21 + 1x 20 = 2310

2.5.5. Konversi bilangan biner ke oktal.


Konversi dari bilangan biner ke bilangan oktal dilakukan dengan
mengelompokkan setiap tiga digit biner dimulai dari digit paling kanan(LSB).
Kemudian, setiap kelompok diubah secara terpisah ke dalam bilangan oktal.
Sebagai contoh, bilangan 11110011001 2 dapat dikelompokkan menjadi:
11 110 011 001, sehingga,
112 = 38, MSB
1102 = 68
0112 = 38
0012 = 18, LSB
Jadi, bilangan biner 111100110012 apabila diubah menjadi bilangan oktal = 36318.

2.5.6. Konversi bilangan biner ke heksadesimal.

Bilangan biner dapat diubah menjadi bilangan heksadesimal dengan cara


mengelompokkan setiap empat digit dari bilangan biner tersebut dimulai dari digit
paling kanan (LSB). Kemudian, setiap kelompok diubah secara terpisah ke dalam
bilangan heksadesimal.
Sebagai contoh, 01001111010111102 dapat dikelompokkan menjadi:
0100 1111 0101 1110. Sehingga:

Page 6 of 13
LEMBAR KERJA SISWA
01
Disusun oleh : Tim MGMP TITL Kab. Trenggalek
Paket
Teknik Otomasi Industri SK/ - Menerapkan system logika digital
Keahlian
KD - Membuat rangkaian kendali digital.
Mapel Sistem Kontrol Terprogram
Kelas / SMS XI/ Ganjill
Materi Sistem Bilangan
Nama Siswa

01002 = 416, MSB


11112 = F16
01012 = 516
11102 = E16, LSB
Dengan demikian, bilangan 01001111010111102 = 4F5E16.

2.5.7. Konversi bilangan oktal ke desimal.


Sistem bilangan oktal adalah suatu sistem posisional dimana tiap-tiap digit
oktal mempunyai bobot tertentu berdasarkan atas posisinya terhadap titik oktal
seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.5.

Tabel 2.5. Daftar Bobot tiap digit bilangan oktal dan ekivalensinya dalam
desimal
84 83 82 81 80 8-1 8-2 Bobot tiap-tiap digit oktal
Titik oktal
4096 512 64 8 1 0.125 0.015625 Ekivalensinya dalam desimal
Titik desimal

Oleh karena itu bilangan oktal dapat dikonversikan ke bilangan desimal


dengan cara menjumlahkan bobot kali nilai-nilai dari masing-masing posisinya.
Sebagai contoh, untuk mengubah bilangan oktal 3728 menjadi bilangan
desimal dapat dilakukan sebagai berikut:
3 7 2 Oktal
3x82 + 7x81 + 2x80
192 + 56 + 2 = 250 Desimal
Sehingga bilangan oktal 3728 berubah menjadi bilangan desimal 25010.

2.5.8. Konversi bilangan oktal ke biner.


Konversi dari bilangan oktal ke bilangan biner dilakukan dengan cara
mengubah setiap digit pada bilangan oktal secara terpisah menjadi ekivalen biner 3
digit, seperti yang terlihat pada Tabel 2.6.

Page 7 of 13
LEMBAR KERJA SISWA
01
Disusun oleh : Tim MGMP TITL Kab. Trenggalek
Paket
Teknik Otomasi Industri SK/ - Menerapkan system logika digital
Keahlian
KD - Membuat rangkaian kendali digital.
Mapel Sistem Kontrol Terprogram
Kelas / SMS XI/ Ganjill
Materi Sistem Bilangan
Nama Siswa

Tabel 2.6. Ekivalen setiap digit bilangan oktal menjadi 3 bit bilangan biner

Digit oktal 0 1 2 3 4 5 6 7
Ekivalen biner 3 000 001 010 011 100 101 110 111
bit

Sebagai contoh, bilangan oktal 35278 dapat diubah menjadi bilangan biner
dengan cara sebagai berikut:
38 = 0112, MSB
58 = 1012
28 = 0102
78 = 1112, LSB
Sehingga bilangan oktal 35278 sama dengan bilangan biner 011 101 010 1112.
2.5.9. Konversi bilangan oktal ke heksadesimal.
Konversi dari bilangan oktal ke bilangan heksadesimal dapat dilakukan
dengan cara mengubah bilangan oktal ke bilangan biner atau ke bilangan desimal
terlebih dahulu. Sebagai contoh, bilangan oktal 3278 dapat diubah menjadi bilangan
heksadesimal dengan cara diubah dulu ke bilangan desimal, sebagai berikut:
Oktal 3 2 7
Desimal 3x82 + 2x81 + 7x80 = 215
Selanjutnya hasil bilangan desimal diubah ke bilangan heksadesimal,
215/16 = 13, sisa 710= 716, LSB
13/16 = 0, sisa 1310= D16, MSB
Sehingga, 3278 = 215 10 = D716.
Cara lain diubah dulu ke bilangan biner, sebagai berikut:
Oktal 3 2 7
Biner 011 010 111
Selanjutnya hasil bilangan biner dikelompokkan setiap empat bit dimulai dari
digit paling kanan (LSB). Kemudian, setiap kelompok diubah secara terpisah ke
dalam bilangan heksadesimal.
Biner 0 1101 0111

Page 8 of 13
LEMBAR KERJA SISWA
01
Disusun oleh : Tim MGMP TITL Kab. Trenggalek
Paket
Teknik Otomasi Industri SK/ - Menerapkan system logika digital
Keahlian
KD - Membuat rangkaian kendali digital.
Mapel Sistem Kontrol Terprogram
Kelas / SMS XI/ Ganjill
Materi Sistem Bilangan
Nama Siswa

Heksadesimal 0 D 7
Sehingga, 3278 = 110101112 = D716.

2.5.10. Konversi bilangan heksadesimal ke desimal.


Sistem bilangan heksadesimal adalah suatu sistem posisional dimana tiap-
tiap digit heksadesimal mempunyai bobot tertentu berdasarkan atas posisinya
terhadap titik heksadesimal seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.7.

Tabel 2.7. Daftar Bobot tiap digit bilangan heksadesimal dan ekivalensinya dalam
desimal
162 161 160 16-1 16-2 Bobot tiap-tiap digit heksadesimal
Titik heksadesimal
256 16 1 0.0625 0.00390625 Ekivalensinya dalam desimal
Titik desimal

Oleh karena itu bilangan heksadesimal dapat dikonversikan ke bilangan


desimal dengan cara menjumlahkan bobot kali nilai-nilai dari masing-masing
posisinya.
Sebagai contoh, bilangan heksadesimal 152B16 dapat diubah menjadi
bilangan desimal dengan cara sebagai berikut:

152B16 = (1 x 163) + (5 x 162) + (2 x 161) + (11 x 160)


= 1 x 4096 + 5 x 256 + 2 x 16 + 11 x 1
= 4096 + 1280 + 32 + 11
= 541910
Sehingga, 152B16 = 541910

2.5.11. Konversi bilangan heksadesimal ke biner.


Konversi dari bilangan heksadesimal ke bilangan biner dapat dilakukan
dengan cara mengubah setiap digit pada bilangan heksadesimal secara terpisah
menjadi ekivalen biner 4 bit, seperti yang terlihat pada Tabel 2.8.

Page 9 of 13
LEMBAR KERJA SISWA
01
Disusun oleh : Tim MGMP TITL Kab. Trenggalek
Paket
Teknik Otomasi Industri SK/ - Menerapkan system logika digital
Keahlian
KD - Membuat rangkaian kendali digital.
Mapel Sistem Kontrol Terprogram
Kelas / SMS XI/ Ganjill
Materi Sistem Bilangan
Nama Siswa

Tabel 2.8. Ekivalen setiap digit dari bilangan heksadesimal menjadi 4 bit bilangan biner

Digit Heksadesimal Ekivalen biner 4 bit


0 0000
1 0001
2 0010
3 0011
4 0100
5 0101
6 0110
7 0111
8 1000
9 1001
A 1010
B 1011
C 1100
D 1101
E 1110
F 1111

Sebagai contoh, bilangan heksadesimal 2A5C16 dapat diubah ke bilangan biner


sebagai berikut.
216 = 0010, MSB
A16 = 1010
516 = 0101
C16 = 1100, LSB
Sehingga, bilangan heksadesimal 2A5C16 dapat diubah menjaid bilngan biner
0010 1010 0101 11002.

2.5.12. Konversi bilangan heksadesimal ke oktal.


Konversi dari bilangan heksadesimal ke bilangan oktal dapat dilakukan
dengan cara mengubah bilangan heksadesimal ke bilangan biner atau ke bilangan
desimal terlebih dahulu.
Sebagai contoh, bilangan heksadesimal 9F216 dapat diubah menjadi bilangan
oktal dengan cara diubah dulu ke bilangan desimal, sebagai berikut:
Heksadesimal 9 F 2
Desimal 9x162 + 15x161 + 2x160 =
Page 10 of 13
LEMBAR KERJA SISWA
01
Disusun oleh : Tim MGMP TITL Kab. Trenggalek
Paket
Teknik Otomasi Industri SK/ - Menerapkan system logika digital
Keahlian
KD - Membuat rangkaian kendali digital.
Mapel Sistem Kontrol Terprogram
Kelas / SMS XI/ Ganjill
Materi Sistem Bilangan
Nama Siswa

2304 + 240 + 2 = 2546 10


Selanjutnya hasil bilangan desimal diubah ke bilangan oktal,
2546/8 = 318, sisa 210 = 28, LSB
318/8 = 39, sisa 610 = 6 8,
39/8 = 4, sisa 710 = 7 8,
4/8 = 0, sisa 410 = 48, MSB
Sehingga, 9F216 = 2546 10 = 47628.
Cara lain diubah dulu ke bilangan biner, sebagai berikut:
Heksadesimal 9 F 2
Biner 1001 1111 0010
Selanjutnya hasil bilangan biner dikelompokkan setiap tiga bit dimulai dari
digit paling kanan (LSB). Kemudian, setiap kelompok diubah secara terpisah ke
dalam bilangan heksadesimal.

Biner 100 111 110 010


Heksadesimal 4 7 6 2
Sehingga, 9F216 = 1001111100102 = 47628.

Konversi Bilangan Biner ke Desimal


0000 0001 = 1110 0111 =
0000 0010 = 0101 1100 =
0001 0011 = 0110 0110 =
1001 0101 = 1010 1010 =
1100 0011 = 1110 1111 =

Konversi Bilangan Biner ke Oktal


0000 0001 = 1110 0111 =
0000 0010 = 0101 1100 =
0001 0011 = 0110 0110 =
1001 0101 = 1010 1010 =
1100 0011 = 1110 1111 =

Page 11 of 13
LEMBAR KERJA SISWA
01
Disusun oleh : Tim MGMP TITL Kab. Trenggalek
Paket
Teknik Otomasi Industri SK/ - Menerapkan system logika digital
Keahlian
KD - Membuat rangkaian kendali digital.
Mapel Sistem Kontrol Terprogram
Kelas / SMS XI/ Ganjill
Materi Sistem Bilangan
Nama Siswa

Konversi Bilangan Biner ke Hexadecimal


0000 0001 = 1110 0111 =
0000 0010 = 0101 1100 =
0001 0011 = 0110 0110 =
1001 0101 = 1010 1010 =
1100 0011 = 1110 1111 =

Konversi Bilangan Oktal ke Desimal


12(8) = 101(8) =
50(8) = 149(8) =
70(8) = 202(8) =
88(8) = 222(8) =
91(8) = 270(8) =

Konversi Bilangan Oktal ke Hexadecimal


12(8) = 101(8) =
50(8) = 149(8) =
70(8) = 202(8) =
88(8) = 222(8) =
91(8) = 270(8) =

Konversi Bilangan Hexadecimal ke Desimal


12(16) = 101(16) =
50(16) = 149(16) =
70(16) = 202(16) =
88(16) = 222(16) =
91(16) = 270(16) =

Konversi Bilangan Hexadecimal ke Biner


17BA = AB12 =
19AC = 1BD3 =
20BC = 24DE =

Page 12 of 13
LEMBAR KERJA SISWA
01
Disusun oleh : Tim MGMP TITL Kab. Trenggalek
Paket
Teknik Otomasi Industri SK/ - Menerapkan system logika digital
Keahlian
KD - Membuat rangkaian kendali digital.
Mapel Sistem Kontrol Terprogram
Kelas / SMS XI/ Ganjill
Materi Sistem Bilangan
Nama Siswa

45AB =
A31B =
CE90 =
EA11 =

Page 13 of 13

Anda mungkin juga menyukai