Anda di halaman 1dari 5

TATA ADAT

PENGEMBARAAN DESEMBER TRADISIONAL XLIII TAHUN 2014


RUTE SERANGAN UMUM 1 MARET
KWARTIR CABANG KOTA YOGYAKARTA

BAB I UMUM
Pasal 1 : Waktu Dan Rute
1. Pengembaraan Desember Tradisional XLIII Rute Serangan Umum 1 Maret
Kwartir Cabang Kota Yogyakarta Tahun 2014, yang selanjutnya disebut
PDT XLIII, dilaksanakan pada hari Sabtu-Selasa, tanggal 27-30 Desember
2014.
2. PDT XLIII  mengambil Rute Serangan Umum 1 Maret.

Pasal 2: Landasan Hidup


1. Falsafah hidup seluruh warga PDT XLIII adalah Pancasila.
2. Kode Kehormatan seluruh warga PDT XLIII adalah Tri Satya dan Dasa
Darma.
3. Motto hidup seluruh warga PDT XLIII adalah “Satyaku Kudarmakan,
Darmaku Kubaktikan”.

BAB II WARGA
Pasal 3 : Peserta
1. Peserta PDT XLIII adalah Pramuka Penegak yang terdaftar sebagai peserta
PDT XLIII.
2. Peserta PDT XLIII tergabung dalam sangga, yang terdiri dari 6-8 anggota,
3. Peserta PDT XLIII terbagi dalam Sangga Putra dan Sangga Putri secara
terpisah.
4. Peserta PDT XLIII wajib mengikuti seluruh kegiatan yang telah ditentukan
oleh Sangga Kerja.
5. Peserta PDT XLIII wajib mengenakan Tanda Peserta selama masih menjadi
peserta PDT XLIII, yaitu baik selama perjalanan maupun saat kegiatan di
basecamp.
6. Peserta PDT XLIII wajib menaati Tata Adat, norma masyarakat, dan aturan
yang berlaku.

Pasal 4 : Sangga Kerja


1. Sangga Kerja PDT XLIII adalah Pramuka Penegak & Pramuka Pandega Kota
Yogyakarta yang mendapatkan mandat dari Kwartir Cabang Kota
Yogyakarta untuk menyelenggarakan PDT XLIII.
2. Sangga Kerja PDT XLIII wajib menaati Tata Adat, norma masyarakat, dan
aturan yang berlaku.
3. Peraturan lain terkait Sangga Kerja PDT XLIII diatur tersendiri.

Pasal 5 : Pendamping Sangga Kerja


1. Pendamping Sangga Kerja adalah anggota dewasa Gerakan Pramuka
yang mendapat mandat dari Kwartir Cabang Kota Yogyakarta untuk
mendapingi pelaksanaan PDT XLIII.
2. Pendamping Sangga Kerja wajib menaati Tata Adat, norma masyarakat,
dan aturan yang berlaku.
Pasal 6 : Pembina Pendamping
1. Pembina Pendamping adalah anggota dewasa Gerakan Pramuka yang
mendapat mandat dari pangkalan yang bersangkutan untuk menjalin
komunikasi dengan sangga kerja PDT XLIII apabila terjadi suatu hal
terhadap peserta.

Pasal 7 : Pengunjung
1. Pengunjung adalah pihak luar yang datang ke area kegiatan PDT XLIII
dengan berbagai macam kepentingannya.
2. Pengunjung diperkenankan melakukan kepentingannya jika diijinkan
Sangga Kerja.
3. Pengunjung tidak diperkenankan memasuki tapak kemah.

Pasal 7 : Dewan Adat


1. Dewan Adat dibentuk berfungsi sebagai lembaga yang menangani
pelanggaran,   sengketa antar peserta, peserta dengan sangga kerja dan
sengketa antar sangga kerja.
2. Keanggotaan Dewan Adat terdiri dari :
a. Ketua Dewan Kerja Cabang Kota Yogyakarta selaku Pemangku Adat
Agung
b. Ketua Umum Sangga Kerja
c. Koordinator Dewan Juri
d. Satu orang perwakilan peserta putra
e. Satu orang perwakilan peserta putri
3. Penasehat Dewan Adat terdiri dari :
a. Andalan Cabang Urusan Bina Muda putra.
b. Andalan Cabang Urusan Bina Muda putri.

BAB III TATA TERTIB


Pasal 8: Pakaian
1. Seluruh warga PDT XLIII wajib mengenakan seragam Pramuka lengkap
pada Upacara Pembukaan, Upacara Penutupan, Apel Penerimaan, dan
Apel Pemberangkatan.
2. Dalam kegiatan-kegiatan tertentu peserta mengenakan seragam
Pramuka/ pakaian lapangan/ bebas sesuai ketentuan Sangga Kerja.
3. Pakaian Lapangan/bebas yang dikenakan harus rapi dan sopan.

Pasal 9 : Perjalanan
1. Peserta PDT XLIII wajib mengikuti semua arahan yang diberikan oleh
Sangga Kerja.
2. Peserta PDT XLIII berangkat apabila sudah mendapat izin dari Sangga
Kerja.
3. Peserta PDT XLIII wajib melapor pada semua pos yang dibuat selama
perjalanan.
4. Peserta PDT XLIII wajib menjaga kekompakan dan kebersamaan dalam
sangga.
5. Peserta PDT XLIII wajib menjaga kesopanan, kerapihan, kebersihan
selama perjalanan.
6. Peserta PDT XLIII dilarang melakukan tindakan yang merugikan
masyarakat, seperti mencuri, merusak tanaman, dll, serta sangat dilarang
melakukan tindakan kriminal.
7. Peserta PDT XLIII wajib memberi pertolongan kepada peserta lain yang
mendapat musibah, baik sakit maupun kecelakaan.
8. Peserta PDT XLIII dapat melaporkan segala bentuk ketidakwajaran pada
Sangga Kerja.
9. Peserta PDT XLIII tidak diperkenankan untuk membeli bahan makanan jadi
dan hanya diperbolehkan untuk membeli bahan makanan mentah.
10. Peserta PDT XLIII dapat melaporkan kecurangan yang terjadi
dengan mengisi form yang disediakan oleh dewan juri kemudian
memasukannya ke dalam kotak evaluasi yang tersedia di basecamp.

Pasal 10 : Perkemahan/Base Camp


1. Peserta putra menempati tapak kemah putra dan peserta putri
menempati tapak kemah putri, sesuai dengan area yang telah ditentukan
oleh Sangga Kerja.
2. Peserta putra dilarang memasuki tapak kemah putri dan peserta putri
dilarang memasuki tapak kemah putra.
3. Dalam keadaan darurat, peserta putri mendapat prioritas utama mencari
perlindungan.
4. Peserta PDT XLIII wajib menjaga kebersihan, kerapihan, dan keindahan
bumi perkemahan.
5. Peserta PDT XLIII tidak diperkenankan menerima kiriman bahan makanan
apapun.
6. Peserta PDT XLIII wajib mengikuti kegiatan di perkemahan yang telah
ditentukan Sangga Kerja.
7. Peserta PDT XLIII dilarang berbicara sembarangan, berkata-kata kotor dan
mengumpat.
8. Peserta PDT XLIII dilarang mengganggu ketenangan penduduk sekitar.

Pasal 11 : Keamanan
1. Peserta dan Sangga Kerja PDT XLIII wajib menjaga keamanan dan
ketertiban umum.
2. Keamanan masing-masing sangga, menjadi tanggung jawab masing-
masing sangga.
3. Peserta PDT XLIII dilarang keras membawa dan memakai perhiasan,
senjata tajam, senjata api, rokok, minuman keras beralkohol, narkoba,
segala bentuk permainan, yang tidak mendukung kesehatan dan tidak
mendukung kelancaran kegiatan.
4. Peserta PDT XLIII dilarang membawa handy talky maupun barang
elektronik lainnya yang tidak menunjang kelancaran kegiatan.
5. Sangga Kerja tidak menanggung segala bentuk kehilangan maupun
kerusakan barang elektronik maupun barang berharga yang dibawa
peserta.
6. Peserta PDT XLIII dilarang meninggalkan basecamp tanpa seizin Sangga
Kerja, dalam hal ini melapor kepada Bagian Sekretariat dan wajib
mengurus perizinan administratif.
7. Peserta PDT XLIII wajib melaporkan dan memberikan barang temuan
kepada Sangga Kerja.
8. Peserta PDT XLIII tidak diperkenankan menerima kunjungan dan pasokan
barang dari siapapun baik selama perjalanan maupun dalam perkemahan,
kecuali atas izin sanggakerja atau dalam kondisi mendesak yang
menyangkut keselamatan jiwa.

Pasal 12 : Kesehatan
1. Peserta PDT XLIII dengan penyakit khusus maupun sensitivitas berlebih
terhadap suatu substrat (alergi), wajib melapor kepada pemimpin
sangganya, untuk kemudian diteruskan pada Sangga Kerja.
2. Peserta PDT XLIII dengan penyakit khusus, wajib membawa obat pribadi
terkait dengan kebutuhannya akan obat tersebut.
3. Peserta PDT XLIII yang dirasa memiliki penyakit kronis, parah, dan
berbahaya, dan sekiranya tidak dapat ditangani oleh Tim Kesehatan, akan
dipulangkan, dengan dijemput oleh keluarga.

Pasal 13 : Sanksi
1. Umum
a. Sanksi terdiri atas sanksi ringan, sedang, berat, adat, dan administratif.
b. Sanksi diberikan dengan maksud adalah supaya peserta PDT XLIII lebih
mandiri dan berperilaku lebih beradab.
c. Dewan Adat, Sangga Kerja dan Pendamping Sangga Kerja, berhak
memberikan sanksi.
2. Sanksi ringan
a. Diberikan atas warga PDT XLIII yang melanggar Tata Adat, sehingga
berdampak kerugian bagi diri sendiri.
b. Sanksi dalam bentuk peringatan lisan dan tulisan oleh Sangga Kerja
dan Pendamping Sangga Kerja.
c. Apabila pelanggaran dilakukan 3 kali, maka akan dikategorikan sebagai
pelanggaran sedang.
3. Sanksi sedang
a. Diberikan atas warga PDT XLIII yang melanggar Tata Adat yang
berdampak kerugian untuk warga lain, sangga lain, dan mengganggu
jalannya kegiatan perkemahan.
b. Sanksi dalam bentuk peringatan lisan dan tulisan oleh Sangga Kerja
dan Pendamping Sangga Kerja, kemudian di laporkan kepada Dewan
Adat.
c. Sangga atau anggota sangga yang melakukan pelanggaran harus
bertanggung jawab atas perbuatannya.
d. Apabila pelanggaran dilakukan 2 kali, maka akan dikategorikan sebagai
pelanggaran berat.
4. Sanksi berat
a. Diberikan kepada warga PDT XLIII yang melanggar Tata Adat dan
norma, yang berdampak kerugian untuk warga lain, sangga lain,
mengganggu jalannya kegiatan perkemahan, penduduk sekitar, dan nama
baik Gerakan Pramuka.
b. Sanksi diputuskan dalam suatu sidang Dewan Adat.
c. Sanksi berupa pencabutan haknya sebagai warga PDT XLIII.
d. Dipersilakan meninggalkan kegiatan dengan pemberitahuan kepada
Pembina Pendamping.
5. Sanksi adminisratif
a. Diberikan oleh Sangga Kerja dan/atau Dewan Juri terkait penilaian
peserta PDT XLIII
b. Sanksi dapat berupa pengurangan nilai, pencabutan hak kejuaraan, dan
diskualifikasi.
c. Sanksi bersifat objektif, dan dapat dipertanggungjawabkan secara
profesional.
d. Pelecehan atas kredibilitas sanksi administratif akan dikategorikan
sebagai pelanggaran berat.

BAB IV PENUTUP
Pasal 14 : Informasi
1. Peserta PDT XLIII dapat bertanya kepada Sangga Kerja PDT XLIII
mengenai penyelenggaraan kegiatan PDT XLIII.
2. Pemberitaan mengenai kegiatan PDT XLIII hanya melalui Sangga Kerja.

Pasal 15 : Penutup
Segala bentuk kebijakan yang belum tercantum dalam Tata Adat ini, akan diatur
kemudian oleh Dewan Adat.

Ditetapkan di : Yogyakarta Tanggal : 1 Desember 2014


a.n. seluruh warga Pengembaraan Desember Tradisional XLIII tahun 2014
Pemangku Adat Agung

Apsari Arum Ningtyas

Anda mungkin juga menyukai