Anda di halaman 1dari 17

TUGAS AGAMA ISLAM

AGAMA ISLAM DAN EKONOMI


DOSEN :

NAMA KELOMPOK :
 ELVA LATIFAH SALSABILA (2017017046)
 DEVI CAHYANINGRUM (20170170)
 SITI SAINANG (20170170)
 NOVIANA (20170170)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas ke hadirat Allah SWT, karena atas limpahan
rahmatnya, sehingga penulisan makalah ini dapat terselesaikan .
Makalah ini berjudul“Agama Islam Dalam Ekonomi”. Dengan tujuan penulisan
sebagai sumber bacaan yang  dapat digunakan untuk memperdalam pemahaman dari materi
tersebut.
Selain itu, penulisan makalah ini tidak terlepas dari tugas mata kuliah Pendidikan
Agama Islam yang diberikan dosen kepada kami.
 Namun penulis cukup menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun.

Yogyakarta, 18 Oktober 2017


                                                                                                                   
                      

  Penulis     

ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan ...............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Agama Islam Dalam Ekonomi ............................................................2
2.2  System Ekonomi Islam ..........................................................................................2
2.3  Macam-Macam System Ekonomi Dalam Islam ....................................................4
2.4 Prinsip-Prinsip Ekonomi Dalam Islam ..................................................................5
2.5 Dasar-Dasar Ekonomi Islam ..................................................................................6
2.6 Hukum dan Dalil Jual Beli ............................................................8
2.7  Rukun Syarat Jual Beli Dalam Islam .....................................................................9
2.8  Macam-Macam Jual Beli Dalam Islam ...............................................................10

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan .....................................................................................................12
3.2 Saran ................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................13

iii
i
BAB 1
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG:

Islam adalah satu-satunya agama yang sempurna yang mengatur seluruh sendi kehidupan
manusia dan alam semesta. Kegiatan perekonomian manusia juga diatur dalam Islam dengan
prinsip illahiyah. Harta yang ada pada kita, sesungguhnya bukan milik manusia, melainkan
hanya titipan dari Allah SWT agar dimanfaatkan sebaik-baiknya demi kepentingan umat
manusia yang pada akhirnya semua akan kembali kepada Allah SWT untuk
dipertanggungjawabkan.
Ekonomi Islam merupakan ilmu yang mempelajari perilaku ekonomi manusia yang
perilakunya diatur berdasarkan aturan agama Islam dan didasari dengan tauhid sebagaimana
dirangkum dalam rukun iman dan rukun  Islam.

RUMUSAN MASALAH:

a) Bagaimana Agama Islam dalam Ekonomi ?


b) Bagaimana System Ekonomi Islam?
c) Apa Saja Macam-Macam System Ekonomi?
d) Bagaimana Prinsip-Prinsip Ekonomi Dalam Islam ?
e) Bagaimana Dasar-Dasar Ekonomi Islam ?
f) Bagaimana Hukum dan Dalil Jual Beli ?
g) Apa Saja Rukun Syarat Jual Beli ?
h) Apa Saja Macam-Macam Jual Beli?

TUJUAN :

1. Untuk Mengetahui Islam dalam Ekonomi.


2. Untuk Mengetahui System Ekonomi Islam.
3. Untuk Mengetahui Macam-Macam System Ekonomi.
4. Untuk Mengetahui Prinsip-Prinsip Ekonomi Dalam Islam.
5. Untuk Mengetahui Dasar-Dasar Ekonomi Islam.
6. Untuk Mengetahui Hukum dan Dalil Jual Beli.
7. Untuk Mengetahui Rukun Syarat Jual Beli.
8. Untuk Mengetahui Macam-Macam Jual Beli.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ekonomi Dalam Islam


Islam adalah satu-satunya agama yang sempurna yang mengatur seluruh sendi kehidupan
manusia danalam semesta. Kegiatan perekonomian manusia juga diatur dalam Islam dengan
prinsip illahiyah. Harta yang ada pada kita, sesungguhnya bukan milik manusia, melainkan
hanya titipan dari Allah SWT agar dimanfaatkan sebaik-baiknya demi kepentingan umat
manusia yang pada akhirnya semua akan kembali kepada Allah SWT untuk dipertanggung
jawabkan.
Ekonomi Islam merupakan ilmu yang mempelajari perilaku ekonomi manusia yang
perilakunya diatur berdasarkan aturan agama Islam dan didasari dengan tauhid sebagaimana
dirangkum dalam rukun iman dan rukun Islam.Bekerja merupakan suatu kewajiban karena
Allah SWT memerintahkannya, sebagaimana firman-Nya dalam surat At Taubahayat 105:
“Dan katakanlah, bekerjalah kamu, karena Allah dan Rasul-Nyaserta orang-orang yang
beriman akan melihat pekerjaan itu”.
Karena kerja membawa pada keampunan, sebagaimana sabada Rasulullah Muhammad saw:
“Barang siapa diwaktu sore nya kelelahan karena kerja tangannya, maka di waktu sore itu
ia mendapat ampunan”. (HR.Thabrani dan Baihaqi)
Jual beli ialah persetujuan saling mengikat antara penjual (yakni pihak yang
menawarkan/menjual barang) dan pembeli (sebagai pihak yang membayar / membeli barang
yang dijual)s

2.2 System Ekonomi Dalam Islam


Menurut Muhammad Abdul Manan”islamic economics is a sosial science which studies the
economics problems of a people imbued with the value of islam” jadi menurut manan ilmu
ekonomi islam adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi
masyarakat yang diilhami oleh nilai-nilai islam.(Muhammad Abdul Manan,Islamic
Economics,Theory and Practive,India:Idarah Adabiyah.1980,hlm 3)
Menurut M.Umer Chapra,Islam adalah sebuah pengetahuan yang membantu upaya realisasi
kebahagian manusia melalui alokasi dan distribusi sumber daya yang terbatas yang berada
dalam koridor yang mengacu pada pengajaran islam tanpa memberikan kebebasan individu
atau tanpa perilaku makro ekonomi yang berkesinabungan dan tanpa tidak keseimbangan

2
lingkungan.(Mustafa Edwin Nasution dkk,Pengenalan Eksklusif Ekonomi
Islam,Jakarta:kencang,2006,hlm 16)
Menurut Syed Nawab Haider Naqvi,Ilmu Ekonomi Islam,singkatnya merupakan kajian
tentang perilaku ekonomi orang islam representative dalam masyarakat muslim modern.
( Syed Nawab Haider Naqvi,Menggagas Ilmu Ekonomi Islam,terj M.Saiful Anam dan
Muhammad Ufuqul Mubin,Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2009.hlm 28)
Sistem didefinisikan sebagai suatu organisasi berbagai unsur yang saling berhubungan satu
sama lain.unsur-unsur tersebut juga saling mempengaruhi ,dan saling bekerja sama untuk
mencapai tujuan tertentu.dengan pemahaman semacam itu,maka kita bisa menyebutkan
bahwa system ekonomi merupakan organisasi yang terdiri dari bagian-bagian yang saling
bekerjasama untuk mencapai tujuan ekonomi (Mustafa Edwin Nasution dkk,Pengenalan
Eksklusif Ekonomi Islam,Jakarta :Kencana,2006,hlm 2 )
Lalu apa yang disebut Sistem ekonomi Islam? Secara sederhana kita bisa mengatakan ,sistem
ekonomi islam adalah suatu sistem ekonomi yang didasarkan pada ajaran dan nilai-nilai
islam.sumber dari keseluruhan nilai tersebut sudah ditentukan di Al-Qur’an,As-
Sunnah,Ijma,dan Qiyas.Nilai-nilai system ekonomi islam ini merupakan intregal dari
keseluruhan ajaran islam yang komprehensif dan telah dinyatakan Allah SWT sebagai ajaran
yang sempurna (Q.S.Al-Maidah ayat 3)

Artinya :

3
Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang
disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk,
dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan
bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak
panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang
kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada
mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu,
dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama
bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa,
sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.( Q.S.Al-Maidah ayat 3)

2.3 Macam-Macam Sistem Ekonomi Islam


Ilmu ekonomi lahir sebagai sebuah disiplin ilmiah seiring dengan berjalannya aktifitas
produksi dan konsumsi. Ekonomi merupakan aktifitas manusia untuk memenuhi
kebutuhannya, sehingga kemudian timbul motif ekonomi, yaitu keinginan seseorang untuk
memenuhi kebutuhannya itu. Sistem ekonomi yang digunakan diberbagai negara ada
berbagai macam, di antaranya:
1.      Sistem Ekonomi Kapitalis
·         Kebebasan memiliki harta secara persendirian.
·         Kebebasan ekonomi dan persaingan bebas.
·         Ketidaksamaan ekonomi.

2.      Sistem Ekonomi Komunis


·         Hak milik atas alat-alat produksi oleh negara.
·         Proses ekonomi berjalan atas dasar rencana yang telah dibuat.
·         Perencanaan ekonomi sebagai rencana / dalam proses ekonomi yang harus dilalui.

3.      Sistem Ekonomi Sosialis


·         Hak milik atas alat-alat produksi oleh koperasi-koperasi serikat pekerja, badan hukum dan
masyarakat yang lain. Pemerintah menguasai alat-alat produk yang vital.
·         Proses ekonomi berjalan atas dasar mekanisme pasar.
·         Perencanaan ekonomi sebagai pengaruh dan pendorong dengan usaha menyesuaikan
kebutuhan individual dengan kebutuhan masyarakat

4
4.      Sistem Ekonomi Islam
Sistem ekonomi Islam mempunyai perbedaan yang mendasar dengan sistem ekonomi yang lain,
dimana dalam sistem ekonomi Islam terdapat nilai moral dan nilai ibadah dalam setiap
kegiatannya.
Prinsip ekonomi Islam adalah:
·         Kebebasan individu.
·         Hak terhadap harta.
·         Kesamaan sosial.
·         Keselamatan social.
·         Larangan menumpuk kekayaan.
·         Larangan terhadap institusi anti-sosial.
·         Kebajikan individu dalam masyarakat.

2.4 Prinsip-Prinsip Ekonomi Dalam Islam


Prinsip ekonomi adalah langkah yang dilakukan manusia dalam memenuhi kebutuhannya
dengan pengorbanan tertentu, untuk memperoleh hasil yang maksimal Secara garis besar
ekonomi Islam memiliki beberapa prinsip dasar:
1.      Berbagai sumber daya dipandang sebagai pemberian atau titipan dari Allah SWT kepada
manusia.
2.      Islam mengakui pemilikan pribadi dalam batas – batas tertentu.
3.      Kekuatan penggerakutama ekonomi Islam adalah kerjasama.
4.      Ekonomi Islam menolak terjadinya akumulasi kekayaan yang dikuasai oleh segelintir orang
saja.
5.      Ekonomi Islam menjamin pemilikan masyarakat dan penggunaannya direncanakan untuk
kepentingan banyak orang.
6.      Seorang mulsim harus takut kepada Allah SWT dan hari penentuan di akhirat nanti.
7.      Zakat harus dibayarkan atas kekayaan yang telah memenuhi batas (nisab)
8.      Islam melarang riba dalam segala bentuk

5
2.5 Dasar - Dasar Ekonomi Islam
Ajaran Islam memberikan petunjuk dasar berkenaan dengan masalah ekonomi
tersebut. Diantaranya:
1.      Barang dan jasa
Barang dan jasa yang diproduksi dalam ekonomi islam didasarkan kepada kaidah
pokok dalam muamalah. Yaitu: apa saja dibolehkan, kecuali yang dilarang. Ini berarti bahwa
barang dan jasa yang diproduksi hendaknya barang dan jasa yang halal, bukan yang
diharamkan.
Adapun jenis-jenis barang yang haram diperjual belikan diantaranya:
a.       Menjual atau membeli anjing kecuali anjing pemburu.
b.      Bangkai, darah, daging babi dan daging binatang yang disembelih atas nama selain Allah.
c.       Khamar dan sejenisnya.

2.      Perhatian kepada karyawan


Hubungan antara pengusaha dan karyawan diatur dalam tata hubungan berdasarkan
atas penghargaan terhadap derajat manusia sebagai makhluk Allah yang mulia, Karena itu
aturan ketenagakerjaan senantiasa diatur dalm hubungan yang sehat dan saling menghargai.
Tenaga kerja ditempatkan bukan hanya sebagai batas alat produksi, tetapi
ditempatkan dan dihargai sebagai manusia, karena itu, sistem pengupahan ditata secara adil
berdasarkan pengalaman dan kemampuan yang dimilikinya sehingga para pekerja dapat
merencanakan dengan jelas dan memacu mereka bekerja untuk mengejar prestasi kerjanya.
Dalam hal pengupahan ini hak-hak pekerja diperhatikan dengan sungguh-sungguh
oleh pengusaha, bahkan hak mereka dapat diberikan tanpa ditunda-tunda. Pemberian hak
yang wajar dan manusiawi kepada pegawai akan berdampak terhadap produktivitas kerja
mereka, sebaliknya pengabaian terhadap hak-hak pekerja melahirkan inevesiensi yang dapat
merugikan perusahaan seperti pemogokan dan sebagainya.
Demikian pula dalam hal kewajiban para pekerja, islam mengajarkan untuk
melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya dan penuh rasa tanggung jawab terhadap
kelancaran dan kemajuan perusahaannya, karena kewajiban bekerja bukan hanya kebutuhan
memenuhi kebutuhan material saja, melainkan juga tugas hidup sebagai manusia, sekaligus
tugas pengabdian (Ibadah) kepada Allah.
3.      Sistem distribusi

6
Distribusi barang dan jasa menurut ajaran islam hendaknya didasrkan kepada
kelancaran untuk segera sampai ketangan konsumen serta tidak ada dirugikan karena itu
aspek kedailan dalam pendistribusian barang dan jasa sangat ditekankan. Upaya-upaya yang
dapat merugikan konsumen terutama yang dapat mempermainkan harga akibat distribusi
yang tidak lancar harus dijauhkan.
Monopoli dan oligopoly dalam ekonomi tidak sesuai dengan ajaranm islam, sebab
monopoli akan melahirkan penguasaan sector ekonomi oleh sebagian masyrakat yang
memiliki modal besar saja dengan demikian dapat terjadi kesenjangan antara pengusaha besar
dan pengusaha kecil. Persaingan, yang tidak sehat dan pada akhirnya merugikan masyarakat
banyak.
Islam mengajarkan keadilan dan pemerataan ekonomi dan kesempatan berusaha,
sehingga setiap orang dapat memperoleh hasil usaha sebagaimana yang mereka usahakan.
Hal ini memerlukan iklim usaha yang sehat pula melalui peraturan dan mekanisme pasar,
yang dapat menjamin terciptanya keadilan ekonomi.
4.      Kepuasan kedua pihak
Jual beli dalam konsep islam didasarkan atas kesukaan kedua pihak untuk membeli
dan menjual sehingga tidak ada perasaan menyesal setelah peristiwa jual beli berlangsung.
Jual beli da;lam keadaan terpaksa atau dipaksakan oleh salah satu pihak, baik pembeli
maupun penjual, bukanlah cara yang sesuai dengan ajaran islam. Karena itu tidak sah jual
beli dibawah ancaman, ketakutan dan keterpaksaan.
Aspek saling menguntungkan dan saling meridhoi merupakan cirri utama dari konsep
islam, karena itu hal-hal yang menggangu kedua aspek diatas perlu sekali diperhatikan agar
jual beli dapat terhindar dari kekecewaan dan kerugian.
Kemudian landasan nilai yang menjadi tumpuan tegaknya sistem ekonomi Islam adalah
sebagai berikut:

1.   Nilai dasar sistem ekonomi Islam:


 Hakikat pemilikan adalah kemanfaatan, bukan penguasaan.
 Keseimbangan ragam aspek dalam diri manusia.
 Keadilan antar sesama manusia.

2. Nilai instrumental sistem ekonomi Islam:


 Kewajiban zakat.
 Larangan riba.

7
 Kerjasama ekonomi.
 Jaminan sosial.
 Peranan negara.

3.      Nilai filosofis sistem ekonomi Islam:


 Sistem ekonomi Islam bersifat terikat oleh nilai.
 Sistem ekonomi Islam bersifat dinamik, dalam arti penelitian dan pengembangannya
berlangsung terus-menerus.

4.      Nilai normatif sistem ekonomi Islam:


 Landasan aqidah.
 Landasan akhlaq.
 Landasan syari'ah.
 Al-Qur'anul Karim.
 Ijtihad (Ra'yu), meliputi qiyas, masalah mursalah, istihsan, istishab, dan urf.

2.6 Hukum dan Dalil Jual Beli

Maka, bila mengacu pada ayat- ayat Al-Qur’an dan Hadis.Hukum jual beli adalah
mubāh (boleh). Namun pada situasi tertentu, hukum jula beli itu bisa berubah menjadi
sunnah, wajib, haram, dan makruh.
Di dalam Islam terdapat dasar hokum dari Al – Qur’an dan Hadis. Al-Qur’an yang
menerangkan tentang jual beli antara lain:

a.       Al Baqarah : 198


Artinya : “Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezki hasil perniagaan)
dari Tuhanmu. Maka apabila kamu telah bertolak dari ‘Arafat, berdzikirlah kepada Allah di
Masy’arilharam.Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah sebagaimana yang ditunjukkan-
Nya kepadamu; dan sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar termasuk orang-orang
yang sesat.”

b.      Al Baqarah : 275

8
Artinya :“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan
seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan
mereka yang demikianitu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya
jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya,
lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu
(sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali
(mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di
dalamnya.”

c.       An Nisa : 29
Artinya :Hai orang-orang yang beriman, janganlah kami saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan
sukasama-suka di antarakamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah
adalah MahaPenyayang kepadamu.

2.7 Rukun dan Syarat Jual Beli

a). Orang yang melaksanakanakan jual beli (penjual dan pembeli):


 Berakal
 Balig
 Berhak menggunakan hartanya
b). Ucapan ijab dan kabul.
 Kerelaan hati antara penjual dan pembeli yang diwujudkan melalui ucapan ijab (dari
pihak penjual) dan kabul (dari pihak pembeli)
c). Barang yang diper jual belikan.
 Barang yang halal.
 Barang tersebut ada manfaatnya.
 Barang itu ada ditempat, atau tidak ada tetapi sudah tersedia di tempat lain.
 Barang itu merupakan milik si penjual atau dibawah kekuasaannya.
 Barang tersebut diketahui oleh pihak penjual dan pembeli dengan jelas.
d).   Nilai tukar barang yang dijual

9
 Harga jual disepakati penjual dan pembeli
 Nilai tukar barang dapat diserahkan pada waktu transaksi.
 Apabila jual beli dengan cara barter, nilai tukar barang jangan sama dengan barang haram
misalnya, Babi.

2.8  Macam - Macam Bentuk Jual Beli

a. Bai’ al mutlaqah, yaitu pertukaran antara barang atau  jasa dengan uang. Uang
berperan sebagai alat tukar. semacam ini menjiwai semua produk-produk lembaga
keuangan yang didasarkan atas prinsip jual-beli.
b. Bai’ al muqayyadah, yaitu jual-beli di mana pertukaran terjadi antara barang dengan
barang (barter). Aplikasi jual-beli semacam ini dapat dilakukan sebagai jalan keluar
bagi transaksi ekspor yang tidak dapat menghasilkan valuta asing (devisa). Karena itu
dilakukan pertukaran barang dengan barang yang dinilai dalam valuta asing.
Transaksi semacam ini lazim disebut counter trade.
c. Bai’ al sharf; yaitu jual-beli atau pertukaran antara saw mata uang asing dengan mata
uang asing lain, seperti antara rupiah dengan dolar, dolar dengan yen dan sebagainya.
Mata uang asing yang diperjualbelikan itu dapat berupa uang kartal (bank notes)
ataupun dalam bentuk uang giral (telegrafic transfer atau mail transfer).
d. Bai’ al murabahah adalah akad jual-beli barang tertentu. Dalam transaksi jual-beli
tersebut penjual menyebutkan dengan jelas barang yang diperjualbelikan, termasuk
harga pembelian dan keuntungan yang diambil.
e. Bai’ al musawamah adalah jual-beli biasa, di mana penjual tidak memberitahukan
harga pokok dan keuntungan yang didapatnya.
f. Bai’ al muwadha’ah yaitu jual-beli di mana penjual melakukan penjualan dengan
harga yang lebih rendah daripada harga pasar atau dengan potongan (discount).
Penjualan semacam ini biasanya hanya dilakukan untuk barang-barang atau aktiva
tetap yang nilai bukunya sudah sangat rendah.
g. Bai’ as salam adalah akad jual-beli di mana pembeli membayar uang (sebesar harga)
atas barang yang telah disebutkan spesifikasinya, sedangkan barang yang
diperjualbelikan itu akan diserahkan kemudian, yaitu pada tanggal yang disepakati.
Bai’ as salam biasanya dilakukan untuk produk-produk pertanian jangka pendek.

10
h. Bai’ al istishna’ hampir sama dengan bai’ as salam, yaitu kontrak jual-beli di mana
harga atas barang tersebut dibayar lebih dulu tapi dapat diangsur sesuai dengan jadwal
dan syarat-syarat yang disepakati bersama, sedangkan barang yang dibeli diproduksi
dan diserahkan kemudian.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam makalah ini dapat disimpulkan bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang
sempurna yang mengatur seluruh sendi kehidupan manusia dan alam semesta. Kegiatan
perekonomian manusia juga diatur dalam Islam dengan prinsip illahiyah. Harta yang ada
pada kita, sesungguhnya bukan milik manusia, melainkan hanya titipan dari Allah SWT agar
dimanfaatkan sebaik-baiknya demi kepentingan umat manusia yang pada akhirnyas emua
akan kembali kepada Allah SWT untuk dipertanggung jawabkan.
Ekonomi Islam merupakan ilmu yang mempelajari perilaku ekonomi manusia yang
perilakunya diatu berdasarkan aturan agama Islam dan didasari dengan tauhid sebagaimana
dirangkum dalam rukun iman dan rukun Islam.

3.2 SARAN

Ekonomi dalam islam mengajarkan, seorang muslim harus memperhatikan ketentuan-


ketentuan syari’at, hendaklah menjauhi muamalah dan usaha-usaha yang buruk yang
diharamkan. Rasulullah  melarang jual beli, yang dilakukan dengan cara yang buruk,
mendatangkan madharat (bahaya) bagi orang lain, serta mengambil harta seseorang dengan
cara yang bathil.Kebenaran datang dari Allah semata dan kesalahan-kesalahan takkan lepas
dari kami sebagai manusia yang memiliki banyak kekurangan. Maka teruslah berusaha untuk
menjauhi segala yang menjadi laranganNya dan melaksanakan segala perintahNya,
meneladani Nabi kita Nabi Muhammad SAW.

12
DAFTAR PUSTAKA:

o Muhammad Abdul Manan,Islamic Economics,Theory and Practive,India:Idarah


Adabiyah.1980,hlm 3
o Mustafa Edwin Nasution dkk,Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam,Jakarta
:Kencana,2006,hlm 2
o Mustafa Edwin Nasution dkk,Pengenalan Eksklusif Ekonomi
Islam,Jakarta:kencang,2006,hlm 16
o Syed Nawab Haider Naqvi,Menggagas Ilmu Ekonomi Islam,terj M.Saiful Anam dan
Muhammad Ufuqul Mubin,Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2009.hlm 28
o http://ib-bloggercompetition.kompasiana.com/2009/10/07/ekonomi-dalam-islam
(diakses pada tanggal 12 Oktober 2017,jam 15:00)
o http://databaseartikel.com/ekonomi/keuangan-ekonomi/20118980-jual-beli-
dalamislam-jenis-atau-macamnya.html (diakses pada tanggal 12 Oktober 2017,jam
16:00)

13

Anda mungkin juga menyukai