Anda di halaman 1dari 12

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil pengujian diameter zona hambat ektrak herba kenikir (cosmos caudatus

Kunth) terhadap pertumbuhan bakteri Streptococus mutans dan Jamur Candida

albicans dapat dilihat pada tabel :

1. Rendemen ektrak herba kenikir (cosmos caudatus Kunth)

Berat Simplisa Pelarut Etanol 96% Berat Ekstrak Rendemen Ekstrak


(g) (ml) (g) (%)

500 3000 40.15 8.03

2. Hasil Aktivitas Antimikroba ektrak herba kenikir (cosmos caudatus Kunth)


terhadap pertumbuhan bakteri Streptococus mutans dan Jamur Candida
albicans
Tabel 2. Hasil Uji Zona Hambat bakteri Streptococus mutans dan Jamur Candida
albicans

Streptococcus Rata-
Candida albicans Total
mutans Total zona
rata
No zona Rata- No zona
Replikasi hasil zona Replikasi hasil zona hmbat
hmbat rata hambat
hambat hambat
zona
I II III hambat I II III
A1 9.8 9.6 8.9 28.3 9.43 A1 0 0 0 0 0
A2 13.8 14.6 14.9 43.3 14.43 A2 0 0 0 0 0
A3 19.6 18.7 18.9 57.2 19.06 A3 0 0 0 0 0
K+ 44.8 43 42.4 130.2 43.4 K+ 29 30 27 86 28.66
_
K 0 0 0 0 0 K- 0 0 0 0 0

Keterangan:

A1 = Kosentrasi ektrak herba kenikir 10%


A2 = Kosentrasi ektrak herba kenikir 20%
A3 = Kosentrasi ektrak herba kenikir 30%
K+ = Kontrol Positif (+) Kloramfenokol
K- = Kontrol Negatif (-) Air suling
B. Pembahasan

Pengambilan sampel dilakukan pada waktu pagi hari sebelum matahari terbit

dikarenakan pada saat itu terjadi proses fotosintesis yang maksimum, yaitu proses

pembentukan metabolit sekunder tanaman secara maksimal ( Nurdin dkk. 2010).

Sebelum dilakukan penyarian atau maserasi, terlebih dahulu sampel yang diambil

disortasi basah. Sortasi basah dilakukan untuk memisahkan kotoran-kotoran dari

simplisia. kemudian batang dicuci dengan menggunakan air yang bersih dan mengalir

sebanyak 3 kali hingga kotoran–kotoran yang melekat pada batang bersih, dikeringkan

untuk mengurangi air yang terdapat pada sampel setelah pencucian, dirajang sedemikian

kecilnya untuk mempermudah proses pengeringanya. Pencucian dilakukan untuk

menghilangkan tanah dan kotoran lainnya yang melekat pada bahan simplisia.

kemudian dilakukan sortasi kering. Pilih simplisia yang baik, dan disimpan dalam

wadah, kemudian dikeringkan dengan cara diangin-anginkan didalam ruangan yang

terlindung dari sinar matahari langsung hingga kadar air yang terkandung dalam sampel

berkurang.

Ekstraksi dilakukan menggunakan 500 gram simplisia diekstraksi dengan

menggunakan metode maserasi. Metode ini dipilih karena memiliki keuntungan

seperti, prosedur dan peralatan yang digunakan sederhana, metode eskraksi maserasi

tidak dipanaskan, jika menggunakan cara ekstrasi panas dikhawatirkan akan merusak

senyawa yang terkandung dalam sampel, sehingga bahan alam tidak menjadi terurai.

Ekstraksi dingin memungkinkan banyak senyawa terekstraksi, meskipun beberapa

senyawa memiliki kelarutan terbatas dalam pelarut esktraksi pada suhu kamar. Sampel

kemudian dimaserasi menggunakan cairan penyari etanol 96%. Pemilihan pelarut

etanol karena etanol merupakan pelarut yang umum digunakan dan bersifat selektif
yang dapat menarik senyawa polar, semi polar maupun non polar, sehingga

memungkinkan senyawa metabolit skunder yang terkandung pada sampel dapat tertarik

kedalam pelarut etanol (Nurdin M dkk. 2010). Kemudian sampel dimasukkan ke dalam

bejana maserasi lalu ditambahkan etanol 96% hingga seluruh bahan terendam kemudian

proses ekstrasi dengan metode meserasi selama 3-5 hari, simpan ditempat yang tidak

terkena sinar matahari langsung sambil sering diaduk, sari disaring ampasnya

dimaserasi lagi dengan menggunakan pelarut yang baru sampai diperoleh sari terakhir

yang tidak berwarna.

Hasil meserasi diuapkan menggunakan rotary evaporator dengan suhu 40 oC hal

ini bertujuan untuk menguapkan pelarut. Proses pengentalan dilanjutkan menggunakan

dengan water bath karena ekstrak yang diperoleh belum pekat. Tujuan mengunakan

water bath untuk mengentalkan sampel hasil ekstraksi.

Setelah didapatkan ekstrak kental dari, dilakukan pengujian pada bakteri. Ekstrak

di buat dalam konsentrasi 10, 20, dan 30 % , dengan tujuan untuk melihat konsentrasi

efektif sebagai anti mikroba dan 2 perlakuan kontrol positif dan kontrol negatif yang

digunakan sebagai pembanding dari ketiga ekstrak yang digunakan, Pengujian

dilakukan metode sumuran dengan menggunakan dengan media yang digunakn NA

untuk uji daya hambat terhadap bakteri dan PDA untuk jamur kertas cakram, metode ini

dapat menguji secara semikuantitatif, pelaksanaannya cukup mudah, daya kontak

sampel pada media efektif, cukup teliti, keterulangannya tinggi dan merupakan cara

yang yang paling sering digunakan di laboratorium. Digunakan air suling sebagai

pelarut ekstrak karena merupakan pelarut yang digunakan untuk melarutkan ekstrak

yang digunakan.

Dilanjutkan kepengujian, bakteri Streptococus Mutans yang telah disuspensikan

dengan NaCl dipipet sebanyak 1 ml dan di masukan ke dalam Erlenmeyer yang berisi
120 ml media NA, dikocok hingga homogen dan didinginkan, kemudian dipipet

sebanyak 20 ml masukan dalam cawan petri, biarkan memadat (lapisan 1), kemudian

lubangi pada permukaan agar yang telah memadat, masukan ekstrak sampel yang telah

dibuat sesuai dengan konsentrasi masing-masing 10%, 20%, 30% dan kontrol sebanyak

1 ml kedalam masing-masing sumuran. Inkubasi selama 24 jam pada suhu 37 drajat

celcius dalam incubator, kemudian keluarkan dan diamati luas daerah hambatan dan

dihitung menggunakan jangka sorong.

Untuk jamur Candida albicans, dipipet sebanyak 1 ml suspensi jamur masukan

dalam Erlenmeyer yang berisi 120 ml media PDA kocok sampai homogen dinginkan,

pipet sebanyak 20 ml msukan dalam cawan petri ratakan dan biarkan memadat. Lubangi

permukaan agar dan masukan ekstrak sampel yang telah dibuat sesuai dengan

konsentrasi masing-masing 10%, 20%, 30% dan kontrol sebanyak 1 ml kedalam

masing-masing sumuran. Inkubasi selama 2 X 24 jam pada suhu 25 drajat celcius dalam

incubator, kemudian keluarkan dan diamati luas daerah hambatan.

Adapun pemilihana Bakteri Streptococcus mutans karena merupakan agen

etiologi utama karies gigikarena terkait dengan kemampuannya untuk menghasilkan

asam (acidogenic) dan mampu untuk bertahan hidup dan berkembang pada pH asam

yang disebut denganaciduric (Korithoski dkk, 2005). Asam yang dihasilkan oleh

Streptococcus mutans dapat mempercepat pematangan plak melalui interaksi antara

proteinpermukaan Streptococcus mutans dengan glukan yang berakibat turunnya pH

pada permukaan gigi.

Pemilihan jamur spesies Candida albicans, karena jamur ini bersifat patogen dan

akan menyebabkan penyakit infeksi jamur yang disebut kandidiasis yaitu penyakit pada

selaput lendir, mulut, vagina dan saluran pencernaan.


Hasil pengujian aktivitas antibakteri ektrak herba kenikir terhadap pertumbuhan

bakteri Streptococcus mutans disimpulkan memiliki aktivitas antibakteri pada semua

konsentrasi. Davis dan Stout (1971) menyatakan bahwa apabila zona hambat yang

terbentuk pada uji difusi agar berukuran kurang dari 5 mm dikategorikan lemah, 5-10

mm dikategorikan sedang, 10-20 dikategorikan kuat, dan 20 mm atau lebih

dikategorikan sangat kuat. Dalam penelitian lain yang dilakukan oleh Monks dkk,

(2002) mengenai kekuatan ekstrak dalam menghambat pertumbuhan bakteri uji, apabila

zona hambat yang terbentuk berukuran 7-11 mm dikategorikan lemah, 11-16 mm

dikategorikan sedang, dan >16 mm dikategorikan kuat.

Hasil uji aktivitas antibakteri ektrak herba kenikir terhadap pertumbuhan bakteri

Streptococcus mutans, menunjukkan, rata-rata hasil pada perlakuan 1 (A1 = 9.43 mm)

dikategorikan sedang, perlakuan II (A2 = 14.43 mm) dikategorikan kuat, perlakuan III

(A3 = 19.06 mm) dikategorikan kuat, dari perlakuaan I, II dan III menunjukan bahwa

semakin tinggi kosentrasi ekstrak, semakin besar daya hambat terhadap bakteri. Kontrol

positif dengan rata-rata zona hambat (K+ = 43.4 mm), Dan rata-rata zona hambat pada

Pada kontrol negatif (K- = 0 ) tidak menunjukan adanya zona hambat dalam

menghambat bakteri Streptococcus mutans.

Berdasarkan hasil uji Anova mengunakan aplikasi SPSS memberikan nilai

signifikan 0,00, dimana jika (p<0,05) maka terdapat perbedaan secara signifikan dari

masing-masing konsentrasi ekstra herba kenikir yang dibuat terhadap daya hambat

bakteri Streptococcus mutans, kemudian dilanjutkan dengan uji LSD dan Tukey untuk

mengetahui konsentrasi mana saja yang berbeda secara signifikan dalam menghambat

bakteri Streptococcus mutans.

Hasil uji LSD menunjukan bila nilai signifikan lebih kecil dari (<0,05) maka

terdapat perbedaan signifikan dari masing-masing konsentrasi. Dari hasil uji LSD
menunjukan konsentrasi 10% berbeda signifikan dengan konsentrasi 20% dan

konsentrasi 30% dalam menghambat bakteri Streptococcus mutans. Dari rata-rata zona

hambat, pada uji anova dan uji LSD maupun tukey menunjukan masing-masing

konsentrasi memiliki aktivitas zona hzmbat lebih baik dibandingkan kontrol negatif

namun tidak lebih baik dari kontrol positif, yang memiliki zona hambat lebih besar dari

semua konsentrasi.

Perbedaan ini terjadi akibat semakin tinggi kosentrasi fraksi, maka semakin besar

daya hambat terhadap bakteri. Pelczar dan Chan (2005) menyatakan bahwa semakin

tinggi konsentrasi ekstrak maka akan semakin besar efek atau aktivitas yang dihasilkan.

Pengujian aktivitas antijamur terhadap Candida albicans berdasarkan tabel 2

ketiga perlakuan ekstrak sama sekali tidak memberikan efek. Hal ini disebabkan faktor

kesalahan pada saat penelitian, dimana pada saat penelitian hanya diamati 2 x 24 jam

belum terdapat zona hambat, bisa dilanjutkan lagi 3-5 x 24 jam, selain itu pada

penelitian juga tidak dilakukan skrining fitokimia sehingga tidak diketahui kadar

senyawa dalam tanaman tersebut. Sehingga berdasarkan hasil tersebut tidak dilakuikan

analisis data.

C. Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini, sebenarnya masih banyak yang harus dilakukan untuk mendapatkan

hasil yang lebih baik. Tetapi karena keterbatsan waktu penelitian, maka ada beberapa

hal yang tidak dilakukan seperti, perhitungan susut pengeringan dan uji kadar abu.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


Masukan dalam lampiran ok….

Tests of Normalityb

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

perlakuan Statistic df Sig. Statistic df Sig.

hasil konsentrasi 10% .304 3 . .907 3 .407

konsentrasi 20% .282 3 . .936 3 .510

konsentrasi 30% .304 3 . .907 3 .407

kontrol positif .292 3 . .923 3 .463

a. Lilliefors Significance Correction


b. hasil is constant when perlakuan = kontrol negatif. It has been omitted.
Keterangan,
Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui data yang diolah berdistribusi
normal atau tidak, data diketahui berdisitribusi normal apa bila nila sig. pada tabel
lebih besar dari 0,05. Sedangkan bila nilai sig. lebih kecil dari 0.05 data dikatakan
tidak berdistribusi normal, dan tidak bisa dilanjutkan untuk pengujian selanjutnya.
Dimana pengujian selanjnutnya adalah uji homogenitas, anova dan Tukey.

Descriptives
hasil

95% Confidence Interval for


Mean

N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum

konsentrasi 10% 3 9.4333 .47258 .27285 8.2594 10.6073 8.90 9.80


konsentrasi 20% 3 14.4333 .56862 .32830 13.0208 15.8459 13.80 14.90
konsentrasi 30% 3 19.0667 .47258 .27285 17.8927 20.2406 18.70 19.60
kontrol positif 3 43.4000 1.24900 .72111 40.2973 46.5027 42.40 44.80
kontrol negatif 3 .0000 .00000 .00000 .0000 .0000 .00 .00
Total 15 17.2667 15.03760 3.88269 8.9391 25.5942 .00 44.80

Keterangan,

Tabel deskriptif untuk melihat rata-rata dari msing-masing konsentrasi dan untuk
melihat efek penurunan minimum dan maksimum suatu konsentrasi.
Test of Homogeneity of Variances
hasil

Levene Statistic df1 df2 Sig.

4.460 4 10 .125

Keterangan,

Uji homogenitas dilakukan sebelum uji anova, dimana data dikatakn homogeny
bila nilai sig. lebih besar dari 0.05 dan data tidak homogeny bila nilai sig. lebih
kecil dari 0.05. bila niali tidak homogeny uji anova tidak bisa dilakukan.

ANOVA
hasil

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 3161.153 4 790.288 1695.898 .000


Within Groups 4.660 10 .466
Total 3165.813 14

Keterangan,

Uji anova dilakukan untuk untuk mengetahui ada atau tidak perbedaan dari
masing-masing konsentrasi. Dimana bila nilai sig. lebih kecil dari 0.05 maka data
dikata berbeda signifikan dari masing-masing konsentrasi dalam menghambat
bakteri. Uji ini hanya untuk mengetahui ada atau tidak perbedaan antara msing-
masing konsentrasi dalam menghambat bakteri, tetapi tidak bisa menunjukan
konsentrasi berpa yang berbeda signifikan. Sedangkan untuk mengetahui
konsentrasi berapa yang berbeda signifikan harus dilakukan dengan uji lanjutan
yaitu uji LSD atau tukey.

Multiple Comparisons
Dependent Variable: hasil

Mean 95% Confidence Interval

(I) perlakuan (J) perlakuan Difference (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound

Tukey HSD konsentrasi 10% konsentrasi 20% -5.00000* .55737 .000 -6.8344 -3.1656

konsentrasi 30% -9.63333* .55737 .000 -11.4677 -7.7990

kontrol positif -33.96667* .55737 .000 -35.8010 -32.1323

kontrol negatif 9.43333* .55737 .000 7.5990 11.2677

konsentrasi 20% konsentrasi 10% 5.00000* .55737 .000 3.1656 6.8344

konsentrasi 30% -4.63333* .55737 .000 -6.4677 -2.7990

kontrol positif -28.96667* .55737 .000 -30.8010 -27.1323

kontrol negatif 14.43333* .55737 .000 12.5990 16.2677

konsentrasi 30% konsentrasi 10% 9.63333* .55737 .000 7.7990 11.4677

konsentrasi 20% 4.63333* .55737 .000 2.7990 6.4677

kontrol positif -24.33333* .55737 .000 -26.1677 -22.4990

kontrol negatif 19.06667* .55737 .000 17.2323 20.9010

kontrol positif konsentrasi 10% 33.96667* .55737 .000 32.1323 35.8010

konsentrasi 20% 28.96667* .55737 .000 27.1323 30.8010

konsentrasi 30% 24.33333* .55737 .000 22.4990 26.1677

kontrol negatif 43.40000* .55737 .000 41.5656 45.2344

kontrol negatif konsentrasi 10% -9.43333* .55737 .000 -11.2677 -7.5990

konsentrasi 20% -14.43333* .55737 .000 -16.2677 -12.5990

konsentrasi 30% -19.06667* .55737 .000 -20.9010 -17.2323

kontrol positif -43.40000* .55737 .000 -45.2344 -41.5656


LSD konsentrasi 10% konsentrasi 20% -5.00000* .55737 .000 -6.2419 -3.7581
*
konsentrasi 30% -9.63333 .55737 .000 -10.8752 -8.3914

kontrol positif -33.96667* .55737 .000 -35.2086 -32.7248


*
kontrol negatif 9.43333 .55737 .000 8.1914 10.6752

konsentrasi 20% konsentrasi 10% 5.00000* .55737 .000 3.7581 6.2419


*
konsentrasi 30% -4.63333 .55737 .000 -5.8752 -3.3914

kontrol positif -28.96667* .55737 .000 -30.2086 -27.7248


*
kontrol negatif 14.43333 .55737 .000 13.1914 15.6752

konsentrasi 30% konsentrasi 10% 9.63333* .55737 .000 8.3914 10.8752


*
konsentrasi 20% 4.63333 .55737 .000 3.3914 5.8752

kontrol positif -24.33333* .55737 .000 -25.5752 -23.0914


*
kontrol negatif 19.06667 .55737 .000 17.8248 20.3086
kontrol positif konsentrasi 10% 33.96667* .55737 .000 32.7248 35.2086

konsentrasi 20% 28.96667* .55737 .000 27.7248 30.2086

konsentrasi 30% 24.33333* .55737 .000 23.0914 25.5752

kontrol negatif 43.40000* .55737 .000 42.1581 44.6419

kontrol negatif konsentrasi 10% -9.43333* .55737 .000 -10.6752 -8.1914

konsentrasi 20% -14.43333* .55737 .000 -15.6752 -13.1914

konsentrasi 30% -19.06667* .55737 .000 -20.3086 -17.8248

kontrol positif -43.40000* .55737 .000 -44.6419 -42.1581

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Keterangan,

Uji tukey adalah uji lanjutan dari uji anova yang dilakukan untuk mengetahui

lebih lanjut pada konsentrasi berapa terjadi berbedaan signifikan. Dimana bila

nilai sig. lebih besar dari 0.05 maka tidak terdpat perbedaan atau hampir sama.

Sedangkan bila nilai sig. lebih kecil dari 0.05 maka terdapat perbedaan dari

masing konsentrasi. Unutk lebih mudah menganalisa pada uji LSD bila langsung

melihat tabel pada kolom (Mean Difference (I-J)) bila tidak terdapat tanda (*)

pada nilai dikolom (Mean Difference (I-J)) maka data dikatan tidak berbeda

signifikan atau hampir sama, namun bila terdapat tanda (*) maka data dikatakan

berbeda secara signifikan.


Streptococcus Rata-
Candida albicans Total
mutans Total zona
rata
Rata- zona
No Replikasi hasil zona zona
rata
No Replikasi hasil zona hmbat
hambat hmbat hambat hambat
zona
I II III hambat I II III
A1 9.8 9.6 8.9 28.3 9.43 A1 0 0 0 0 0
A2 13.8 14.6 14.9 43.3 14.43 A2 0 0 0 0 0
A3 19.6 18.7 18.9 57.2 19.06 A3 0 0 0 0 0
K+ 44.8 43 42.4 130.2 43.4 K+ 29 30 27 86 28.66
_
K 0 0 0 0 0 K- 0 0 0 0 0

Data ini yg ko kasih lihat sama pa isrul nah jan ko kasih lihat yg perhitungan pke

jangka sorong okk

Anda mungkin juga menyukai