id
TUGAS AKHIR
LAPORAN MAGANG
DI PT. SINAR SOSRO UNGARAN, JAWA TENGAH
(PROSES PRODUKSI TEH BOTOL SOSRO)
Oleh :
AYU PUTRI SUSITRIANNI
H 3106079
TUGAS AKHIR
LAPORAN MAGANG
DI PT. SINAR SOSRO UNGARAN, JAWA TENGAH
(PROSES PRODUKSI TEH BOTOL SOSRO)
Menyetujui,
Mengetahui,
Dekan Fakultas
Pertanian
Universitas Sebelas Maret Surakarta
commit to user
ii
M OTTO
commit to user
H ALA M A N PERSEMBA HA N
My brother Mas Ponti Bayu Utama dan Mas Aditama, miss u..
My Sister Melly Prihandani SE.
commit to user
KATA PENGANTAR
commit to user
10. Teman–teman Program Diploma III Teknologi Hasil Pertanian Fakultas
Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta angkatan 2006 yang telah
banyak memberi dorongan, masukan, dan nasehatnya.
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini masih banyak
kekurangannya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharap saran dan kritik yang
bersifat membangun dari semua pihak untuk penyempurnaan yang lebih lanjut.
Semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi penulis pada
khususnya, dan dapat menambah wawasan pembaca pada umumnya.
Penulis
commit to user
DAFTAR ISI
commit to user
V. PENUTUP..........................................................................................68
A. Kesimpulan..................................................................................68
B. Saran............................................................................................68
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
commit to user
DAFTAR TABEL
commit to user
DAFTAR GAMBAR
commit to user
PROSES PRODUKSI TEH BOTOL SOSRO
DI PT. SINAR SOSRO UNGARAN, SEMARANG – JAWA TENGAH
ABSTRAK
Setiap perusahaan diharapkan menghasilkan produk yang berkualitas dan aman untuk dikonsumsi
oleh masyarakat. Untuk menghasilkan produk yang berkualitas diperlukan Proses Produksi yang cermat dan
efisien.Kegiatan magang ini bermanfaat untuk menambah wawasan mahasiswa dalam dunia industri pada
umumnya dan mengetahui Proses Produksi Teh Botol Sosro di PT. Sinar Sosro Ungaran.
Pengumpulan data dalam kegiatan magang ini dilaksanakan dengan metode wawancara, observasi,
studi pustaka dan turun langsung ke lapangan untuk melakukan pengamatan dan ikut serta dalam kegiatan
yang berlangsung di pabrik.
Bahan baku yang digunakan untuk memproduksi Teh Botol Sosro di PT. Sinar Sosro Ungaran
adalah teh hitam jenis Superior (SPRR) yang dipasok dari PT. Gunung Slamet, dimana PT. Gunung Slamet
masih satu group dengan PT. Sinar Sosro. Selain Teh, bahan baku lain yang digunakan yaitu Gula Pasir dan
Air. Untuk gula pasir PT. Sinar Sosro memakai jenis gula Cristal White Sugar yang diimpor dari luar negeri
antara lain Malaysia, Thailand, Inggris dan Korea. Sebab gula lokal memiliki zat kapur yang tinggi yang
dapat mengganggu kesehatan. Sedangkan air yang digunakan merupakan air dari sumur yang telah melewati
proses water treatment.
Proses pembuatan Teh Botol Sosro dimulai dari pelarutan gula sehingga didpat buffer syrup,
setelah itu teh diseduh dan disaring ampasnya untuk dicampur dengan buffer syrup. Kemudian teh cair manis
dialirkan menuju unit pasteurisasi dan siap untuk dibotolkan.
Pengujian mutu Teh Botol Sosro dilakukan mulai dari awal proses hingga produk jadi. Pada bahan
baku teh yang diuji antara lain kadar tanin, aroma, warna, rasa, serta ada tidaknya jamur. Untuk gula pasir
dilakukan pemeriksaan kesadahan, kadar gula, pH dan kejernihan saat dilarutkan pada air. Sedangkan untuk
air antara lain uji kadar Fe 2+ , kadar Cl- , dan alkalinitas. Setelah menjadi teh cair manis, sebelum dibotolkan
teh cair manis tersebut akan dibawa ke laboratorium untuk diperiksa kadar tanin dan kadar gulanya dimana
untuk teh botol sosro kadar tanin yang diharapkan 900 - 1100 ppm dan kadar gula 8,4 – 8,6 o brix.
ABSTRACT
Every company is expected to produce a high quality and safe product for consumer. To
produce quality production process is careful and efficient is required. This apprentice program
was held to improve student knowledge in industrial sector in general and to understand the
production process of Teh Botol Sosro at PT. Sinar Sosro Ungaran.
The data of apprentice was gotten by making interview, observation, research the source,
and participate in manufacture to know the process directly.
Raw materials that were used to produce Teh Botol Sosro at PT. Sinar Sosro Ungaran is
black tea kind Superior (SPRR) from PT. Gunung Slamet, which Pt. Gunung Slamet still one
group with PT. Sinar Sosro. Beside sugar PT. Sinar Sosro use kind Sugar Cristal White which
import foreign, which are Malaysia, Thailand, England, and Korea. Because of local sugar have
white soft limestone what high can be disturb healthy. Water that was used is water from well
have belated process water treatment.
Produce process Teh Botol Sosro begining from become liquid sugar so can buffer syrup,
after that tea steep anddd expppurgated dregs to mix with buffer syrup. Than sweet liquid tea
flowed to pasteurisation unit and to can be bottles.
Quality control Teh Botol Sosro done begined from process until finish good. That raw
materials tea control which are tanin rate, aroma, flavour, colours, and fungus. To sugar done
check laboratory, sugar rate, pH, dan transpared moment dissolved to water. To water which are
control Fe2+ rate, Cl- rate, and alkali. After to becomes sweet liquid tea , before can be bottles that
sweet liquid tea will bring labora to check tanin rate and sugar rate which to Teh Botol Sosro
tanin rate wished 900 – 1100 ppm and sugar rate 8,4 – 8,6º brix.
Description :
1. Student of D-III Technology of Agriculture Faculty, sebelas Maret University surakarta with name Ayu
Putri Susitrianni H 3106079
2. Consult Lecture
3. Test Lecture
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang menghasilkan beberapa produk
pertanian, seperti tanaman teh. Teh merupakan salah satu minuman yang
sangat populer di dunia. Teh dibuat dari pucuk daun muda tanaman teh.
Berdasarkan proses pengolahannya, secara tradisional produk teh dibagi
menjadi 3 jenis , yaitu teh hijau, teh oolong, dan teh hitam.
Teh dikenal di Indonesia sejak tahun 1686, ketika seorang Belanda
bernama Dr. Andreas Cleyer membawanya ke Indonesia yang pada saat itu
penggunaannya sebagai tanaman hias. Baru pada tahun 1728, pemerintah
Belanda mulai memperhatikan teh dengan mendatangkan biji-biji teh
secara besar-besaran dari Cina untuk dibudidayakan di pulau Jawa. Usaha
tersebut tidak berhasil dan baru berhasil setelah pada tahun 1824 Dr. Van
Siebold seorang ahli bedah tentara Belanda melakukan penilitian di
Jepamg. Setelah saat itu, pemerintah Belanda menerapkan Politik Tanam
Paksa (Culture Stelsel) kepada rakyat Indonesia untuk menanam teh secara
paksa. Setelah kemerdekaan Indonesia, perdagangan teh diambil alih oleh
pemerintah Indonesia.
Kandungan utama pada teh adalah catechin berupa EGCG
(Epighallo catechin gallat) yang merupakan zat anti kanker dan tanin yang
mempengaruhi rasa sepet saat diseduh. Di samping itu juga mengandung
cafein, vitamin C (mencegah flu), vitamin B kompleks (membantu
metabolisme karbohidrat), Asam amino (menurunkan tekana darah),
Flavonoid (menguatkan dinding pembuluh darah), vitamin E (anti oksidan
dan mencegah penuaan dini) dan Fluoride (mencegah gigi keropos).
Selain sebagai minuman yang menyegarkan, teh telah lama
diyakini memiliki khasiat bagi kesehatan tubuh. Pada masyarakat
pedesaan, seduhan teh yang kental biasa digunakan dalam usaha
pertolongan awal pada
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2
commit to
user
B. Tujuan Kegiatan Praktek Magang
I. Tujuan Umum
Tujuan umum magang yang dilaksanakan oleh mahasiswa adalah :
commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Bahan Baku
1. Teh
Teh adalah tumbuhan yang selalu sepanjang musim, artinya tidak
pernah menggugurkan daun-daunnya. Daun yang tersusun selang-seling
dan tulang daun yang longitudinal, memiliki ujung runcing dan bergerigi
halus. Bunganya putih dan memiliki lima kelopak bunga dengan aroma
yang menyenangkan. Buahnya berbentuk segitiga dan berkayu. Teh bisa
tumbuh dengan baik di daerah hutan hujan tropis atau subtropis dan
berada di ketinggian 2.100 meter dari permukaan laut. Semakin tinggi
daerahnya, semakin kecil rimbunan pohon teh dan konsekuensinya
semakin kecil hasil panennya (Fulder, 2004).
Teh dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu teh hijau, teh
hitam dan teh oolong. Secara umum teh hijau merupakan teh yang tidak
difermentasikan, berbeda dengan teh hitam yang mengalami fermentasi
penuh. Sedangkan teh oolong mengalami setengah proses fermentasi.
Pengolahan teh hijau telah dikenal sejak lama namun dilaksanakan
dengan pengolahan dan teknologi yang sederhana. Teh hijau merupakan
pucuk daun muda tanaman teh yang diolah tanpa melalui proses
fermentasi. Untuk memperoleh produk yang sesuai dengan permintaan
pasar maka pengolahan teh hijau dilaksanakan dengan teknologi yang
lebih maju (Djoehana, 2000).
Untuk memanfaatkan komponen bioaktif dalam teh dan
memperluas aplikasinya, maka diperlukan suatu bentuk produk yang
mudah digunakan. Adapun bentuk teh yang praktis tersebut adalah
ekstrak teh. Ekstrak teh ini didapat dengan mengekstrak pucuk daun teh
segar maupun teh yang sudah jadi dengan menggunakan air panas (Arif
Hartoyo, 2003).
commit to user
5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6
2. Air
Air merupakan bahan yang sangat penting bagi kehidupan umat
manusia dan fungsinya tidak pernah dapat digantikan oleh senyawa lain.
Air juga merupakan komponen penting dalam bahan makanan karena air
dapat mempengaruhi kenampakan, tekstur serta cita rasa (Anonim1, 2009).
Air berfungsi sebagai bahan yang dapat mendispersikan berbagai
senyawa yang ada dalam bahan makanan. Untuk beberapa bahan malah
berfungsi sebagai pelarut. Air dapat melarutkan berbagai bahan seperti
garam, vitamin yang larut air, mineral dan senyawa-senyawa cita rasa
seperti yang terkandung dalam teh dan kopi (Winarno, 2004).
Air yang diminum dapat diartikan sebagai air yang bebas dari
bakteri yang berbahaya dan ketidakmurnian secara kimiawi. Air minum
harus bersih dan jernih, tidak berwarna dan tidak berbau dan tidak
mengandung bahan tersuspensi (kekeruhan). Lagipula air minum harus
tampak menarik dan menyenangkan untuk diminum (Soejoeti, 1998).
3. Gula
Disakarida terdiri dari dua molekul monosakarida dalam tiap-tiap
molekul. Termasuk dalam golongan ini adalah sukrosa (gula pasir),
maltosa, dan laktosa. Gula yang biasa kita makan sebagai gula pasir
adalah sukrosa. Gula ini terdapat dalam sari tebu dan bit (Poerwo
Soedarmo dan Sediaoetama, 1977).
Sakarosa adalah bahan baku yang terpenting pada tebu. Semula,
semasa tebu masih dalam masa pertumbuhan, sakarosa ini merupakan
hasil asimilasi daun tebu. Gula ini diperlukan untuk pembentukan sel-sel
dan semua keadaan yang dapat menimbulkan pertumbuhan baru
(Sutardjo, 1994).
Beberapa gula misalnya glukosa, fruktosa, maltosa, sukrosa, dan
laktosa mempunyai karakteristik yang berbeda-beda misalnya dalam hal
rasa manisnya, kelarutan dalam air, energi yang dihasilkan, mudah
tidaknya difermentasi oleh mikroba tertentu, daya pembentukan
commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7
kristalnya.
commit to
user
Gula-gula tersebut pada konsentrasi yang tinggi dapat mencegah
pertumbuhan mikroba sehingga dapat digunakan sebagai bahan
pengawet (Winarno dkk, 1980).
B. Pengolahan Teh
Proses pengolahan daun teh dimulai dari daun yang masih segar
sampai menjadi kering. Karena itu tujuan pengolahan daun teh adalah agar
sifat-sifat yang baik yang terkandung dalam daun masih segar (Sutedjo,
1985).
Teh hitam diproduksi dengan cara memfermentasikan daun teh,
sehingga banyak zat-zat yang berguna bagi kesehatan kita (catechin, vitamin
dan sebagainya) berubah atau hilang pada saat proses produksi teh hitam.
Tidak ada satu pun dari proses – proses ini yang dilakukan dalam produksi
teh hijau. Dimana proses ini dimulai dengan penguapan daun teh yang telah
dipetik, kemudian penggilingan dan pengeringan dan penggilingan dan
pengeringan ulang (Fulder, 2004).
Teh hijau yang dimaksud di sini adalah teh yang dipergunakan sebagai
dasar pembuatan teh wangi. Teh hijau ini diolah lebih lanjut dengan
pemanasan dan pemberian bunga, baru diseduh dengan minuman. Tahap-
tahap pengolahan teh hijau ini adalah ; pemanasan dan pelayuan,
penggulungan, pengeringan, sortasi dan pengepakan (Agnes, 1984).
Teh oolong merupakan teh yang diolah dengan setengah fermentasi,
artinya proses oksidasi dihentikan ditengah-tengah antara teh hijau dan teh
hitam yang biasanya memakan waktu 2-3 hari (Anonim 2, 2009).
C. Pengendalian Mutu
Pengawasan mutu adalah kegiatan yang memastikan apakah
kebijaksanaan dalam hal mutu dapat tercermin dalam hasil akhir, dengan
kata lain pengawasan mutu merupakan usaha untuk mempertahankan mutu
dari bahan yang dihasilkan agar sesuai dengan spesifikasi produk yang
ditetapkan dengan berdasarkan kebijakan pimpinan perusahaan. Dalam
pengawasan ini semua performance barang dicek menurut standart dan
semua penyimpangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
8
D. Sanitasi
Sanitasi adalah suatu usaha pengendalian terencana terhadap
lingkungan produksi, bahan baku, peralatan, dan pekerja untuk mencegah
pencemaran hasil olahan serta terlanggarnya nilai estetika konsumen
(Winarno dan Surono, 2008).
Karyawan harus mencuci bersih tangannya, sebelum dan sesudah
proses produksi selesai. Mencuci bersih tangan dengan air bersih dan sabun
adalah syarat mutlak bagi karyawan terutama setelah buang air besar
maupun kecil (Soedarma dan Sediaoetama, 1977).
commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
TATA LAKSANA PELAKSANAAN
A. Pelaksana
Nama : Ayu Putri Susitrianni
NIM : H3106079
Program Studi : D III Teknologi Hasil
Pertanian Fakultas : Pertanian
B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan Magang Industri Pertanian dilaksanakan pada :
Tanggal : 27 Januari – 27 Februari 2009
Tempat : Di PT. Sinar Sosro Jl. Raya Semarang-Bawen Km 28, Bergas,
Kabupaten Semarang 50552
C. Metode Pelaksanaan
a. Terlibat Langsung
Pelaksanaan magang terlibat langsung dalam kegiatan – kegiatan pada
PT. Sinar Sosro antara lain Proses Produksi Teh Botol dan Quality
Control yang dilakukan di laboratorium.
b. Observasi
Mengadakan pengamatan langsung dilokasi praktek lapang untuk
mendapatkan data yang dibutuhkan, terutama yang berhubungan
dengan Proses Produksi di PT. Sinar Sosro.
c. Wawancara
Wawancara dilaksanakan untuk mengenali informasi tentang
perusahaan dan topik yang berkaitan dengan Proses Produksi dengan
menanyakan langsung kepada pihak-pihak yang terkait.
d. Pencatatan
Mencatat data sekunder dari sumber – sumber yang dapat
dipertanggung jawabkan dan kegiatan – kegiatan praktek lapang.
commit to user
9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Ekspansi Bisnis
Pada tahun 1965, Teh Wangi Melati Cap Botol diperkenalkan
di Jakarta dengan promosi “Cicip Rasa”. Dimana sistem ini
dilakukan secara terkoordinir oleh Bapak Soetjipto Sosrodjojo
mendatangi tempat-tempat keramaian dengan menggunakan mobil
dan peralatan menyeduh teh serta alat propaganda seperti memutar
commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12
lagu untuk menarik perhatian dan mengumpulkan masa. Setelah
terkumpul masa yang cukup banyak, maka penonton yang datang
tersebut dibagikan
commit to
user
teh wangi melati secara cuma-cuma. Selain itu, ada staf yang
mendemokan cara menyeduh teh sebelum dibagi-bagikan. Hal ini
dilakukan agar penonton yang datang percaya dan yakin bahwa teh
yang dihasilkan adalah bemutu dan berkualitas. Namun teknik
menyeduh langsung di tempat keramaian itu ternyata membutuhkan
waktu yang cukup lama, sehingga terkesan tidak efektif. Pengunjung
yang awalnya tertarik untuk melihat secara langsung proses
penyeduhannya, saling berhamburan pergi meninggalkan tempat
promosi karena merasa tidak sabar dan terlalu lama.
Untuk memperbaiki kendala-kendala itu, maka pihak
Sosrodjojo mempunyai gagasan untuk menyeduh teh di kantor
sebelum dibawa ke keramaian. Dimana teh yang telah diseduh
ditempatkan di panci-panci untuk kemudian dibawa ke keramaian
dengan menggunakan mobil. Namun ternyata teknik ini juga
mengalami kendala, yaitu air teh yang dibawa dalam panci banyak
yang tumpah sewaktu dalam perjalanan, karena kondisi jalan pada
saat itu belum sebaik sekarang. Sehingga setibanya di keramaian, teh
yang akan dipromosikan telah berkurang banyak. Dan akhirnya
ditempuh jalan lain, yaitu teh yang telah diseduh dikemas pada botol-
botol bekas kecap atau sirup yang telah dibersihkan terlebih dahulu.
Setelah itu, teh yang telah dikemas dibawa ke keramaian untuk
dilakukan promosi “Cicip Rasa”. Ternyata teknik ini berhasil dan
akhirnya dipakai selama bertahun-tahun.
Setelah dipakai selama bertahun-tahun, munculah gagasan
untuk menjual air teh siap minum dalam kemasan botol pada tahun
1969 dengan merk Teh Botol. Baru awal tahun 1970, usaha teh siap
minum dalam kemasan botol ini dimulai dengan usaha home industry
dan diberi merk Teh Botol Sosro. Merk tersebut diambil dari nama
keluarga Sosrodjojo. Disamping itu, kemunculan desain botol
pertama adalah pada tahun 1970 dan desain botol tidak berubah
selama dua tahun. Pada tahun 1972 digunakan desain kedua dan juga
bertahan selama dua tahun. Hingga akhirnya pada tahun 1974
didirikan PT.
Sinar Sosro di kawasan ujung menteng, dan berubah pula desain
botol yang bertahan hingga kini. Pabrik tersebut merupakan pabrik
teh botol siap minum yang pertama di Indonesia dan di dunia.
Perkebunan
PT. Sinar Sosro juga memiliki perkebunan untuk mendapatkan
bahan baku yang sesuai dengan yang diharapkan. Perkebunan itu
terdapat antara lain di daerah Barat, yaitu :
- Garut, dengan luas 455 hektar, ketinggian 1.000 – 1.250 meter di
atas permukaan laut.
- Tasikmalaya, dengan luas 732 hektar, ketinggian 800 – 950 meter
di atas permukaan laut.
- Cianjur, dengan luas 400 hektar, ketinggian 1.000 – 1250 meter
di atas permukaan laut.
Sertifikasi Produk
Untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan menjamin mutu
produk tetap terjaga, maka Sosro telah melakukan langkah sertifikasi
produk, yaitu label HALAL dari MUI (1996), pemenuhan kualitas
pengolahan dan produknya terjaga dengan ISO 9002 : 2000, GMPs
dari Gubernur Tk.I Jawa Tengah (1997), dan Zero Accident Award /
kecelakaan nihil dari presiden RI tahun 1997 . Sehingga diharapkan
dengan adanya beberapa jaminan tersebut, dapat meningkatkan
tingkat kepercayaan konsumen terhadap produk-produk Sosro.
Filosofi Sosro
Keluarga Sosrodjojo memiliki sebuah filosofi dalam bisnisnya,
yaitu “Niat Baik”. Dimana diartikan, bahwa produk-produk Sosro
tidak membahayakan kesehatan, hal ini diterapkan dengan
melakukan proses pengolahan teh (awalnya teh botol sosro) tanpa
adanya bahan pengawet, tanpa pemanis buatan dan tanpa pewarna
buatan. Di samping tidak membahayakan kesehatan, niat baik Sosro
juga ramah
lingkungan. Dimana sisa-sisa pengolahan teh ditangani dengan baik
sehingga tidak mencemari lingkungan, antara lain botol-botol yang
pecah dikirim kembali ke pabrik gelas/kaca untuk didaur ulang,
begitu pula untuk crown (tutup botol) dikirim ke pabrik metal, untuk
ampas teh diolah sedemikian rupa hingga menjadi kompos, dan air
limbahnya diolah untuk dikembalikan ke alam.
Perkembangan Perusahaan
Sosro memiliki beberapa pabrik yang tersebar di pulau Jawa
dan Sumatera, antara lain :
a. Pabrik Produk Teh dari Sosro berada di Cakung-Jakarta,
Pandeglang-Jawa Barat, Ungaran-Jawa Tengah, Surabaya-Jawa
Timur, Medan-Sumatera Utara, Palembang-Sumatera Selatan,
Tambun-Bekasi, Cibitung-Jawa Barat, dan Gianyar-Bali,
Mojosari- Jawa Timur.
b. Pabrik peracikan teh kering dan teh Wangi Melati di Slawi-Jawa
Tengah.
Yang pada awalnya PT. Sinar Sosro ini hanya memproduksi
minuman botol yang berbasis teh saja. Namun dengan
berkembangnya dunia industri, maka PT. Sinar Sosro mengupayakan
terobosan- terobosan baru dibidangnya. Adapun beberapa jenis
produk-produk yang dihasilkan oleh PT. Sinar Sosro yaitu :
Tabel 4.1 Produk-Produk dari PT. Sinar Sosro
Nama Merk Jenis Kemasan
Dagang
Teh Botol Minuman berbahan dasar Botol kaca 220 ml, sekarang
Sosro (TBS) Teh tersedia dalam kemasan
Pouch.
Fruit Tea Minuman berbahan dasar Botol kaca 235 ml, kaleng,
(FT) Teh dan beberapa bahan tetra pack, dan sekarang juga
untuk memberi flavour tersedia dalam kemasan
buah pouch.
Misi
Misi dari PT. Sinar Sosro Ungaran adalah :
1. Membangun merk Sosro sebagai merk teh yang halal,
berkualitas dan unggul.
2. Melahirkan merk dan produk minuman baru baik yang
berbasis teh maupun non teh dan menjadikannya pemimpin
pasar dalam kategorinya masing-masing.
3. Memimpin dan membangun jaringan distribusi.
4. Menciptakan dan memelihara komitmen terhadap
pertumbuhan jangka panjang baik dalam volume penjualan
maupun penciptaan pelanggan.
5. Membangun sumber daya manusia dan melahirkan pemimpin
yang sesuai dengan nilai-nilai utama perusahaan.
6. Memberilan kepuasan kepada pelanggan.
7. Menyumbangkan devisa bagi Negara.
2. Manajemen Perusahaan
a. Struktur Organisasi
Dalam suatu perusahaan, manajemen perusahaan adalah hal
yang penting. Sehingga penyusunannya harus secara sistematis agar
dalam pelaksanaannya sesuai dengan fungsi dan tanggung jawabnya.
Pemegang saham merupakan pemegang kekuasaan tertinggi
dalam PT. Sinar Sosro Ungaran. General Manager dibantu oleh
sekretaris manajer masing-masing departemen. Terdapat departemen
yang bertanggungjawab kepada General Manager, antara lain :
Departemen Produksi dan Maintenance, dipimpin oleh Manager
Produksi dan Maintenance.
Departemen Quality Control, dipimpin oleh Manager QC.
Departemen Pembelian, dipimpin oleh Supervisor Pembelian.
Departemen Gudang, dipimpin oleh Supervisor Gudang.
Departemen Accounting and Finance, dipimpin oleh Manager
Accounting and Finance.
Departemen Personal General Affairs, dipimpin oleh Supervisor
Personalia.
b. Tanggung Jawab dan Wewenang Pimpinan dari Masing-Masing
Departemen :
Manager Produksi dan Maintenance
Menetapkan prosedur pengendalian proses.
Meneliti dan mengawasi inventarisasi bagian-bagian, biro-
biro, dan seksi-seksi di bawahnya.
Menjamin produksi dilaksanakan sesuai rencana dan
persyaratan yang ditentukan.
Merencanakan dan mengoreksi kegiatan-kegiatan yang
meliputi processing, finishing, dan packing untuk mencapai
efisiensi yang dikehendaki.
Manager QC
Menetapkan prosedur pengendalian dokumen dan data.
Menetapkan sistem mutu.
Melakukan pengembangan produk, penciptaan produk baru,
dan pengadaan bahan-bahan.
Menentukan prosedur pengendalian kalibrasi terhadap
peralatan pemeriksaan, pengukuran, dan pengujian
laboratorium.
Bertanggung jawab kepada manajemen Quality Control.
Menetapkan prosedur pengendalian produk yang tidak sesuai
dan melakukan tindakan koreksi serta pencegahan.
Menetapkan prosedur penanganan, penyimpanan,
pengemasan, pemeliharaan, penyerahan materail dan produk.
Supervisor Pembelian (Purchasing Supervisor)
Mengatur segala pembelian baik pembelian untuk produksi
maupun pembelian operasional lain.
Bertanggung jawab atas segala hal yang akan dan telah dibeli.
Supervisor Gudang
Bertanggung jawab dalam penyimpanan, pemeliharaan,
penyiapan material dan segala macam bentuk bahan untuk
keperluan produksi.
Manager Accounting and Finance
Bertanggung jawab atas keuangan dan perbankan perusahaan.
Mengatur alur keluar masuk uang perusahaan.
Mengatur penggajian karyawan.
Menetapkan untung atau rugi dari perusahaan.
Supervisor Personal General Affairs
Mengatur perekrutan karyawan.
Mengatur jadwal kerja karyawan.
Menetapkan gaji karyawan.
Mengatur hubungan dengan masyarakat.
Mengatur segala sesuatu tentang karyawan.
c. Ketenagakerjaan
Jumlah keseluruhan tenaga kerja di PT. Sinar Sosro Ungaran
adalah 242 orang, terdiri dari 235 pria dan 7 orang wanita. Dimana
karyawan PT. Sinar Sosro ini kebanyakan berasal dari daerah sekitar,
yaitu Bergas, Pringapus, Karangjati, Salatiga dan beberapa daerah
sekitar. Total jam kerja karyawan PT. Sinar Sosro adalah 40 jam
dalam 1 minggu, dimana setiap hari kerja terdapat 1 jam istirahat.
Pengaturan jam kerja karyawan dilakukan dengan sistem shift
dan non-shift. Pembagiannya sebagai berikut :
Karyawan non-shift : Senin – Jumat pukul 08.00 – 16.00
Sabtu pukul 08.00 – 13.00
Karyawan Shift : Shift I pukul 06.00 – 14.00
Shift II pukul 14.00 – 22.00
Shift III pukul 22.00 – 06.00
Rekruitmen Tenaga Kerja
Tenaga kerja PT. Sinar Sosro direkrut dari sekitar pabrik. Hal
ini sesuai dengan misi pendirian pabrik. Perekrutan ini dilakukan
dengan beberapa cara, antara lain :
1. Membuka kembali dokumen-dokumen pelamar yang pernah
masuk ke bagian personalia dan disesuaikan dengan lowongan
yang ada.
2. Bekerjasama dengan Depnaker dan Perguruan Tinggi setempat.
3. Perekrutan terbuka dengan memasang iklan di media
cetak. Gaji dan Kompensasi
Adapun fasilitas-fasilitas yang diberikan berupa kesejahteraan
karyawan antara lain gaji pokok dan tunjangan jabatan tiap bulan
dengan jumlah nominal bervariasi tergantung jabatan dan kinerjanya.
Gaji yang diberikan tidak secara tunai, akan tetapi melalui transfer
bank, sehingga setiap karyawan diwajibkan memiliki rekening bank
tersebut. Kurang lebih tiap setahun sekali, karyawan akan mendapat
kenaikan gaji dengan jumlah yang bervariasi. Di samping itu,
karyawan juga mendapat fasilitas berupa :
Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK)
Karyawan yang masih berstatus masa percobaan,
dimasukkan dalam tiga program yaitu JKK (Jaminan Kecelakaan
Kerja), JHT (Jaminan Hari Tua), dan JK (Jaminan Kematian).
Sedangkan karyawan yang telah lulus masa percobaan mendapat
tambahan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK).
Sarana Kesehatan
Di Pabrik ini juga disediakan poliklinik dengan satu orang
dokter dan satu orang perawat yang dibuka tiap senin, rabu dan
jumat pukul 14.00 – 16.00.
Cuti
Cuti diberikan kepada karyawan yang telah bekerja secara
terus-menerus selama satu tahun. Jumlah cuti bervariasi,
tergantung pada ketertiban karyawan. Untuk mengajukan cuti,
karyawan harus mengisi formulir ijin cuti yang disetujui oleh
pimpinan departemen masing-masing dan personalia.
Koperasi Karyawan
Koperasi ini merupakan milik karyawan yang menyediakan
kebutuhan sehari-hari karyawan. Koperasi buka setiap hari yang
disesuaikan dengan jam kerja kantor.
Kantin
Dalam satu hari diberikan jatah satu kali makan, baik untuk
karyawan shift maupun non shift. Jam makan disesuaikan dengan
waktu kerja karyawan tersebut.
Transportasi
Sarana transportasi berupa mobil dinas diberikan kepada
karyawan yang menempati posisi manajer keatas.
Seragam Kerja
Karyawan mendapatkan tiga pasang seragam baru tiap
tahun beserta perlengkapan yang disesuaikan dengan jenis
pekerjaannya.
Tunjangan Hari Raya (THR)
Tunjangan ini diberikan kepada karyawan yang telah lulus
masa percobaan (3 bln). Besar nilai tunjangan adalah minimal
sebesar satu bulan gaji.
Tunjangan Akhir Tahun
Setiap akhir tahun, karyawan yang telah bekerja minimal
satu tahun akan mendapatkan TAT sebesar gaji pokok masing-
masing karyawan.
Untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi karyawan,
dilakukan pelatihan. Bagi karyawan baru, diberikan training selama
tiga bulan. Setelah 3 bulan itu baru ada keputusan untuk menjadi
karyawan. Pelatihan khusus diberikan terhadap operator yang
bertanggung jawab terhadap mesin tertentu. Training bagi seluruh
karyawan diberikan dari pusat 1 – 2 kali per tahun yang meliputi
Kepemimpinan dan Motivasi.
3. Penyediaan Bahan Baku dan Bahan Pembantu
a. Bahan Baku dalam Pembuatan Teh Botol Sosro
Teh Botol Sosro merupakan minuman yang berbahan dasar teh,
air dan gula. Dimana dalam proses pengolahannya, Teh Botol Sosro
ini tanpa menggunakan bahan tambahan (Food Additive). Sehingga
minuman ini aman dikonsumsi oleh semua orang tanpa memandang
batas usia.
Teh Kering
Teh kering yang tersedia pada gudang teh PT. Sinar Sosro
Ungaran antara lain jenis teh SPRR (superior) yang digunakan
untuk pembuatan TBS, jenis TPC (Teh Poci Coklat) untuk
pembuatan S-Tee, jenis Black Tea untuk pembuatan Fruity, dan
yang terahir jenis teh A2KMn yang digunakan untuk pembuatan
green tea untuk produk Joy tea. Untuk pemasok teh kering ini,
PT. Sinar Sosro bekerja sama dengan PT. Gunung Slamet, Slawi.
Dimana PT. Gunung Slamet masih satu group dengan PT. Sinar
Sosro. Teh kering dikirim oleh PT. Gunung Slamet ini ke pabrik-
pabrik Sosro sesuai dengan permintaan pabrik-pabrik tersebut.
Gula Pasir
Gula pasir yang digunakan dalam pembuatan Teh Botol
Sosro ini adalah jenis Crystal White Sugar. Gula jenis ini diimpor
dari luar negeri, antara lain dari Malaysia, Thailand, Inggris, dan
Korea. Hal ini dilakukan karena gula impor memiliki kadar zat
kapur yang lebih rendah dibandingkan gula lokal. Karena zat
kapur yang tinggi menyebabkan endapan putih pada dasar teh
botol yang dapat mengganggu kesehatan, dan juga adanya zat
kapur yang tinggi dapat membuat kerak pada pipa pengolahan
dan tangki pegolahan sehingga menurunkan kapasitas produksi.
Di samping itu gula impor memiliki warna yang lebih putih
dibandingkan gula lokal. Dari sisi Impuritas (kejernihan) saat
dilarutkan dalam air,
gula impor lebih jernih daripada gula lokal. Hal-hal tersebutlah
yang mendasari penggunaan gula impor.
Air
Air merupakan salah satu bahan baku yang penting dalam
industri minuman. Air yang digunakan dalam proses pengolahan
ini berasal dari unit WT (Water Treatment), yaitu suatu unit
pengolahan air mentah ( air tanah dengan kedalaman ± 250 m)
menjadi air baku (air buffer) yang merupakan syarat air minum
(tidak berasa, tidak berwarna, tidak berbau, kesadahan rendah,
dan tidak mengandung mikroorganisme, zat kimia dan benda
asing) karena air yang mentah ini masih mengandung senyawa-
senyawa
yang berbahaya bagi kesehatan, misalnya CaCO3 , ion logam,
Kadar
Fe2 ≤ 0,1 ppm dengan menambahkan indicator Fe – An.
Kemudian didiamkan selama 3 menit dan dicocokkan dengan
warna blanko.
Kadar Cl ≤ 50 ppm dengan menambahkan Kalium chromat 10%
sehingga berwarna kuning dan dititrasi dengan larutan standar
AgNO3 0,028 N hingga warna menjadi kuning kemerahan.
Kadar
Cl2 0 ppm dengan menambahkan Tertramethylbenzinidine
Solution, kemudian didiamkan selama 30 menit dan dicocokkan
dengan warna comparator Chlorine.
Turbidity ≤ 2 NTU dengan alat Turbidimeter. pH 5,5 – 7,5
dengan alat pH meter seperti yang umum kita lihat. Untuk
pengambilan sampel tiap satu jam sekali dibawa ke QC untuk
dianalisis mengenai beberapa hal tersebut.
5. Sanitasi
Sanitasi merupakan salah satu faktor penentu mutu produk yang
dihasilkan. Sanitasi yang baik akan menghasilkan produk dengan mutu
yang baik pula. Sanitasi yang dilakukan oleh PT. Sinar Sosro Ungaran
meliputi Sanitasi karyawan, Sanitasi lingkungan dan ruangan, Sanitasi
ruang produksi, Sanitasi mesin dan peralatan, Sanitasi produksi di unit
pemasakan (kitchen) dan di unit bottling line.
a. Sanitasi Karyawan
Dalam suatu industri, Sanitasi karyawan merupakan hal yang
sangat penting. Apalagi untuk sebuah industi pengolahan minuman.
Di PT Sinar Sosro Ungaran, karyawan merupakan sarana penyebaran
kontaminan yang berpeluang besar untuk mengkontiminasi bahan
minuman atau produk yang diolah. Oleh karena itu, karyawan perlu
memperhatikan kebersihan badan, pakaian, dan kesehatan untuk
memperkecil kemungkinan kontaminan masuk ke dalam produk
minuman.
b. Sanitasi Lingkungan dan Ruangan
Sanitasi lingkungan dan ruangan adalah pengendalian terhadap
pencemaran di lingkungan luar ruang produksi yang secara tidak
langsung akan dapat mempengaruhi proses produksi. Setiap pagi dan
sore, jalan-jalan di lingkungan pabrik dilakukan penyapuan oleh
petugas kebersihan. Sanitasi ini dilakukan untuk menciptakan
lingkungan kerja yang bersih dan nyaman.
Sanitasi ruangan dilakukan dengan membersihkan lantai dan
dinding, kaca, pintu dan atap ruangan. Lantai dibersihkan setiap hari
dengan menyapu dan mengepel dengan menggunakan pembersih
lantai. Pembersihan ini dilakukan untuk menghilangkan kotoran-
kotoran atau debu yang terdapat dalam ruangan poduksi sehingga
dapat memberikan kenyamanan dalam bekerja. Di setiap bagian
ruangan juga disediakan tempat sampah, sehingga tidak ada sampah
yang terbuang sembarangan. Untuk kebersihan toilet, rutin dilakukan
pengepelan 2 jam sekali.
c. Sanitasi Ruang Produksi
Sanitasi ruang produksi adalah pencegahan kontaminasi di
ruang tempat produksi, yang didalamnya terdapat peralatan-peralatan
produksi dan pekerja. Sanitasi dilakukan dengan memberikan kassa
pada ventilasi untuk mencegah masuknya serangga dan debu. Selain
itu dibuat sirkulasi udara dengan blower agar tidak lembab.
Sanitasi lantai ruang produksi dilakukan setiap hari dengan
penyapuan dan pengepelan (dengan air dari softener cleaner dan
pembersih lantai). Pembersihan terdiri dari dua macam yaitu, sanitasi
dan cleaning. Sanitasi merupakan pembersihan yang dilakukan di
awal
sebelum proses produksi dengan menggunakan caustic, dan cleaning
merupakan pembersihan yang dilakukan setiap akhir proses produksi.
d. Sanitasi Mesin dan Peralatan Produksi
Mesin dan peralatan merupakan bagian penting yang selalu
kontak langsung dengan bahan-bahan untuk produksi, sehingga
kebersihannya harus diperhatikan untuk memperoleh produk yang
aman nantinya untuk dikonsumsi. Pembersihan ini dilakukan secara
daily maintenance dan weekly maintenance. Daily maintenance
dilakukan setiap hari dengan waktu kurang dari satu jam, sedangkan
weekly maintenance dilakukan setiap minggu sekali dengan waktu
kurang dari lima jam, biasanya hari jumat.
e. Sanitasi Produksi
Sanitasi produksi dibagi menjadi dua yaitu sanitasi pada unit
kitchen dan sanitasi di unit bottling line.
Sanitasi di Unit Kitchen
Sanitasi Awal Produksi
Sanitasi dilakukan untuk membunuh mikrobia yang ada
dalam alat-alat di unit kitchen. Sanitasi dilakukan dengan
menggunakan bahan sanitasi ( P3 Asepto) yang dilarutkan
dengan air softener panas. Larutan sanitasi dialirkan dari
tangki pelarutan gula sampai filler dan dilakukan sirkulasi
selama 15 menit. Setelah semua selesai, dilakukan pembilasan
sampai bebas asepto dan mikrobia. Sanitasi ini juga dilakukan
setiap akan ganti produk dengan tujuan untuk membersihkan
dan menghilangkan bau dari produk yang sebelumnya.
Cleaning Akhir Produksi
Cleaning akhir produksi dilakukan dengan
menggunakan dua macam bahan sanitasi, yaitu caustic soda
(cleaning basa)
dan HNO3 (cleaning asam). Cleaning dilakukan setelah selesai
proses produksi pada semua unit kitchen, kecuali pada tangki
ekstrak (hanya dilakukan pembersihan dengan air softener
panas).
Sanitasi di Unit Bottling
Pembersihan di unit bottling dilakukan pada akhir produksi
ketika weekly maintance. Peralatan di unit bottling sebagian besar
dibersihkan dengan metode ”Cleaning in Place” (CIP) dan
”Cleaning Out Place” (COP). Metode CIP dilakukan dengan
mengalirkan larutan pembersih kedalam alat-alat kemudian
dibilas, sedangkan metode COP dilakukan dengan membersihkan
peralatan dengan membongkar alat-alat dan dicuci untuk
menghilangkan sisa-sisa produk. Peralatan yang dibersihkan
secara COP diantaranya adalah bottle washer, decrater, crater,
filler dan optiscan. Pada bottle washer dilakukan sanitasi harian
dengan melakukan pengggantian air pada bak presoaking, hot
water I dan
II. Selain itu juga dilakukan weekly maintance pada akhir proses
produksi. Poket-poket dilepas untuk dibersihkan dan dilakukan
pembersihan pada bagian dalam bottle washer. Air Lye I dan Lye
II dialirkan ke tanki penampungan caustic melalui tangki Carbon
untuk penyaring kotoran.
6. Penanganan Limbah
Limbah PT. Sinar Sosro Ungaran secara fisik dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu limbah padat dan cair. Dimana semua limbah tersebut
akan mengalami perlakuan agar tidak mencemari kebersihan lingkungan.
Karena sesuai dengan filosofi dari PT. Sinar Sosro yaitu “Niat Baik”
yang
ramah lingkungan.
Bahan Baku
Proses Produksi
Pendinginan
Sludge Clarifikasi
Inokulasi EM4 1%
Kompos
Pengemasan
b) Metode Vermikompos
Metode ini merupakan metode penguraian limbah dengan
menggunakan bantuan cacing (Vermes). Cacing yang digunakan
adalah Eisenia fetida yang berasal dari laut Kaspia. Kondisi alam
di tempat asal cacing ini adalah dingin, sehingga perlu proses
adaptasi (aklimatisasi). Ampas teh yang telah melalui proses
thermofil digunakan sebagai media awal tempat hidup cacing.
Kotoran cacing yang dihasilkan merupakan zat yang
dimanfaatkan sebagai pupuk. Proses pengolahan secara
Vermikompos adalah :
1. Media Awal
Media awal merupakan tempat untuk hidup cacing dengan
kepadatan maximum tiap m³ adalah 5 kg cacing. Media yang
dipakai sebagai media awal adalah hasil dari proses thermofil
dengan ketebalan media ± 10 cm dari dasar bak.
2. Penambahan Ampas Teh
Ampas teh yang baru keluar dari pabrik tidak dapat
langsung diberikan pada cacing, namun ampas teh tersebut
harus dibiarkan selama satu minggu agar terjadi proses
perombakan awal. Perombakan awal ini akan lebih cepat jika
ampas teh ditambahkan EM4. Setelah satu minggu ampas ini
dapat diberi cacing, dengan ketebalan hamparan ± 10 cm.
Atau biasanya menggunakan hasil dari proses thermofil.
Penambahan ampas yang terlalu tebal dapat menyebabkan
cacing keluar dari hamparan ampas karena kondisi dalam
ampas menjadi panas. Pemberian ampas teh dilakukan satu
minggu sekali dengan KA 70 – 80%.
3. Kontrol Suhu
Suhu yang baik sebagai syarat pertumbuhan cacing
adalah 20 - 30° C. Bila suhu terlalu tinggi akan menyebabkan
cacing menjadi mati.
4. Penambahan Makanan Tambahan
Makanan tambahan bertujuan untuk memperbaiki gizi
bagi cacing. Penambahan makanan ini dapat dilakukan
seminggu sekali atau dua minggu sekali. Makanan tambahan
ini biasanya dedak yang ditebar rata di atas media dengan
perbandingan ampas teh dan dedak adalah 40 : 1.
5. Pembalikan dan Penyiraman
Pembalikan media dilakukan seminggu sekali dengan
tujuan untuk pemerataan makanan dan penambahan oksigen,
sehingga cacing dapat berkembang biak dengan baik dan
media
tidak memadat. Penyiraman dilakukan seminggu sekali.
Media dijaga jangan sampai terlalu kering, dengan kadar air
kurang lebih 70 – 80%.
6. Pemanenan dan Pernyortiran
Tiap bak media yang telah mencapai tinggi 40 cm,
sebaiknya segera dipanen karena bila terlalu tebal dapat
meningkatkan suhu media. Vermikompos yang siap panen
memiliki cirri-ciri antara lain :
a. Warna telah menjadi hitam
b. Kompos sudah tidak menggumpal
c. Tidak berbau busuk
d. Kadar air telah turun menjadi 30%
e. pH 6,5 – 7,5
Tiga hari sebelum panen, permukaan media diberi
makanan, tujuannya agar cacing yang berada dalam media
naik menuju ke makanan tersebut. Sehingga pada saat panen,
sekitar
15 cm dari permukaan atas diambil dengan sekop dan
dipisahkan karena banyak berisi cacing dan sisa makanan.
Cacing dan sisa makanan tersebut digunakan untuk media
pengolahan berikutnya.
Penyortiran dilakukan untuk memisahkan kompos dan
sisa makanan dari cacing. Tujuan lain dari penyortiran ini
adalah untuk mengetahui secara pasti jumlah
perkembangbiakan cacing tiap m³. Untuk mengetahui jumlah
cacing dalam bak reactor dilakukan sampling. Sampling
dilakukan tiap 1 m³/ Bak reaktor. Jumlah cacing didapatkan
dari jumah cacing dalam luasan tersebut, dikalikan luasan bak
reaktor.
7. Pengemasan
Kompos yang telah jadi dicampur kompos hasil proses
thermofil dan dimasukkan karung dengan berat 5 kg per
karung.
Ampas Teh
Inokulasi EM4 1%
Vermikompos
Pengemasan
Tangki Kerucut
Bak Reservoir
Buffer Tank
dan kadar
Fe2 di Laboratorium QC. Untuk awal pembuatan,
hanya ⅔ tangki, dan jika hasil pengujiannya telah sesuai dengan
standar, maka proses pembuatan buffer dapat dilanjutkan. Namun
jika hasil pengujian tidak sesuai dengan standar, maka air
disirkulasikan ke reservoir untuk diolah ulang. Hal ini dapat
terjadi jika softener mengalami kejenuhan.
commit to
user
b. Unit Kitchen
Salah satu produk dari PT. Sinar Sosro Ungaran adalah Teh
Botol Sosro. Secara umum proses pembuatan teh cair manis (TCM)
untuk TBS sama dengan menyeduh teh yang sering kita lihat dalam
masyarakat sehari-hari, yaitu penyeduhan gula bersama teh kering
dengan air panas, begitu pula dengan pengolahan di unit kitchen.
Air dari WT
Gula Teh Kering
Mix Tank
Pasteurisasi
Filler Botol
TBS
Depalletizer
Decrater
Krat Botol
Date Coder
Gudang PI
Pos III
Sebelum dikemas, botol akan melewati light inspection (Pos
III) untuk mengontrol botol-botol non standar seperti volume non
standar, suhu kurang, botol gupil, botol retak, tutup miring, botol
asing, botol kosong tertutup, botol isi benda asing, botol kotor
luar, botol tanpa tutup, kejernihan non standar, brik non standar,
warna non standar, dan crown non standar. Produk hasil sortasi
ini akan dilakukan recycling/ pemasakan ulang agar diperoleh
produk yang sesuai dengan standar. Produk-produk yang
mengalami recycling antara lain produk dengan volume tidak
standar, tanpa tutup, botol gupil, botol retak, suhu non standar,
brik non standar, kejernihan non standar, warna non standar, dan
tutup miring. Kemudian botol
akan dikembalikan ke pos I untuk dilakukan pencucian manual,
sedangkan botol yang retak dan botol gupil dimasukan ke gudang
PIPB untuk dimusnahkan. Kemudian diambil sampel tiap 10
menit untuk pengujian mikrobiologi.
Crater
Alat ini berfungsi untuk memasukan botol isi ke dalam krat
kosong yang telah dicuci. Botol isi yang terambil satu kali
pengangkatan sebanyak 72 botol. Alat ini menggunakan tekanan
angin.
Palletizer
Alat ini berfungsi untuk menyusun krat-krat yang telah
berisi botol isi ke atas pallet. Krat disusun sebanyak 5 krat, dan
terdiri dari 12 susun. Sehingga satu pallet, terdiri dai 60 krat.
Kemudian krat-krat tersebut diangkut dengan menggunakan
forklift satu pallet demi satu pallet untuk dibawa ke PI.
commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Penanganan bahan baku telah terorganisir dengan baik. Kontinyuitas teh
terjaga karena dilakukan kerjasama dengan supplier (PT Gunung
Slamet). Penyediaan gula diatur langsung oleh kantor pusat PT Sinar
Sosro.
2. Dalam proses pengolahannya telah baik, mulai dari persiapan bahan
baku, mesin dan peralatan, proses produksi dan proses penggudangan.
Dimana bahan baku dan bahan pembantu ditempatkan pada gudang
khusus (logistic).
3. Unit pemasakan teh (Kithcen) menghasilkan Teh Cair Manis yang
diperoleh dari pencampuran sirup gula dan ekstrak teh (Teh Cair Manis),
yang telah mengalami beberapa kali filtrasi sehingga diperoleh produk
yang sesuai spesifikasi.
4. Produk-produk yang dikeluarkan oleh PT. Sinar Sosro antara lain Teh
Botol Sosro, Fruit Tea, S-Tee, Prim-A air mineral, Happy Jus, Tebs, dan
Joy Tea.
B. Saran
Untuk saran sebaiknya PT. Sinar Sosro lebih meningkatkan
pengawasan setiap tahapan proses produksi secara cermat dan efisien
mengingat setiap tahap produksi saling mempengaruhi khususnya terhadap
mutu dan kualitas produk teh botol yang dihasilkan.
commit to user
68