A. Osteosarkoma
Etiologi
Etiologi pasti dari osteokarsinoma masih belum diketahui. Kemungkinan terjadi
karena faktor genetik (pada anak) dan lingkungan/penyakit tertentu (dewasa).
- Genetik : mutasi p53 dan RB (retinoblastoma herediter, sindrom Li-
Fraumeni, sindrom Rothmund-Thomson, dan Bloom, Sindrom Werner)
- Lingkungan : Radiasi pengion untuk terapi tumor
Setelah sebelumnya menjalani terapi radiasi untuk kanker tulang
sebelumnya (semakin tinggi dosis radiasi, semakin tinggi risiko terkena
osteosarkoma) dan kemoterapi (Kemoterapi untuk kanker lain. Beberapa
obat yang digunakan untuk mengobati kanker, termasuk agen alkilasi dan
antrasiklin, dapat meningkatkan risiko pengembangan kanker sekunder,
biasanya osteosarkoma.)
Faktor Resiko
- Memiliki penyakit tulang non-kanker, seperti penyakit Paget
- Usia
Menjadi seorang anak atau remaja yang tulangnya mengalami fase
pertumbuhan yang cepat (beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa
anak-anak yang tinggi untuk usia mereka mungkin lebih mungkin untuk
mengembangkan osteosarkoma, karena tulang mereka tumbuh dengan
cepat)
Patogenesis
(A) - Inisiasi diferensiasi osteogenik dari sel batang mesenchymal (MSCs). MSC adalah
tulang multipotent sel-sel sumsum yang mampu berdiferensiasi menjadi jaringan
tulang (osteoblas / osteosit), lemak (adiposit), dan tulang rawan (kondrosit).
- Diferensiasi osteogenik adalah ketat proses yang diatur yang melibatkan berbagai
jalur transduksi sinyal (misalnya, BMP dan WNT), regulator transkripsi (misalnya,
p53, ZEB1, RUNX2, dan ZNF521) dan siklus sel pengendali (misalnya,
RB1). Ekspresi gen terus berubah melalui tahap diferensiasi osteogenik yang
berbeda. COL1A dan ALP adalah penanda untuk osteoblastic nenek moyang dan
pra-osteoblas. PTH1R dan BGLAP berfungsi sebagai penanda untuk osteoblas
dewasa. FGF23 dan MEPE adalah penanda untuk osteosit.
Definisi
- Teratoma sakrokoksigeal (SCT) adalah tumor yang mengandung berbagai
jaringan yang berasal dari lapisan benih (endoderm, mesoderm, dan
ektoderm) yang terjadi di dekat tulang ekor (coccyx). (sakrokoksigeal)
- SCT adalah jinak (matur) atau ganas (imatur,terdiri dari elemen embrionik).
Epidemiologi
- Merupakan jenis tumor yang jarang terjadi. Prevalensinya di dunia adalah 1
dari 30.000-70.000 kelahiran bayi hidup. Kasus ini lebih sering terjadi pada
perempuan dibandingkan laki-laki yaitu dengan rasio 3-4 :1.
Jarang didapatkan pada orang dewasa tetapi dilaporkan pernah terjadi pada
orang dewasa. Yang sering terjadi pada orang dewasa adalah Teratoma Gonad
(testis dan Ovarium) -> gangguan sel germinal
Etiologi
Penyebab utama SCT belum diketahui dengan pasti, mayoritas dianggap
sporadic.
- Genetik : terdapatnya autosomal teratoma presacral dominan yang
diwariskan
Patogenesis
Gambar 1 embrio 16 hari -> menunjukkan garis primitif (Struktur ini muncul di awal minggu
embrionik ketiga dan dibentuk oleh proliferasi sel-sel primitive ektodermal, yang bermigrasi
menuju kaudal) Garis primitif terdiri dari sel totipoten, yaitu mampu berubah menjadi semua
jenis sel (mesoderm, endoderm)
Gambar 2 embrio 20 hari -> menunjukkan bahwa garis primitif bergerak secara kaudal dan
mengalami regresi.
Gambar 3 embrio empat minggu -> menunjukkan kemunduran garis primitif sampai benar-
benar menghilang menjadi struktur yang tidak signifikan di daerah sakrokoksigeal embrio dan
bagian anterior dari garis primitive membentuk simpul Hensen (Ini adalah area di mana sel-
sel totipotent berkumpul dan diatur perkembangan embrioniknya) . Jika sel totipoten dari
garis primitif ada yang tidak bergabung di nodus Hensen, maka sel-sel totipotent ini
menimbulkan SCT karena sel ini melarikan diri dari control pengatur embrionik dan
berdiferensiasi bermigrasi ke jaringan yang tidak biasa pada daerah sakro. Terbentuk
massa yang menonjol antara coccyx dan anus yang ditutupi kulit normal. Teratoma
sakrokoksigeal dapat mengandung jaringan matang yang terlihat seperti jaringan dalam
tubuh, atau jaringan imatur yang menyerupai jaringan embrionik.
Manifestasi Klinis Utama
Gejala-gejala yang terjadi dengan teratoma sacrococcygeal sangat bervariasi
tergantung pada ukuran dan lokasi spesifik tumor. Tumor kecil sering tidak
menyebabkan gejala apa pun (tanpa gejala), Namun, tumor sacrococcygeal yang
lebih besar dapat menyebabkan berbagai komplikasi sebelum dan sesudah
kelahiran.
Pada fetus
- Gagal jantung janin (karena aliran darah dominan menuju ke tumor agar
tumor tumbuh) : pelebaran jantung, efusi pleura -> Jika dibiarkan memberi
efek yang sama ke ibu
- Hidronefrosis : sumbatan kemih fetus
- Distosia : bayi sulit dilahirkan karena ukuran tumornya yang terlalu besar