F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Kegiatanperawat Kegiatanpeserta Waktu
A. Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab salam 5 menit
2. Perkenalan diri 2. Mendengarkan dan
3. Menanyakan kondisi pasien memperhatikan
4. Kontrak waktu 3. Menjawab kondisi
5. Menjelaskan tujuan 4. Menyetujui kontrak
pembelajaran waktu yang diberikan
6. Menyebutkan materi/pokok 5. Menyimak yang
pembahasan yang akan di dijelaskan oleh
sampaikan pemateri
6. Menyimak yang
dijelaskan oleh
pemateri
B. Isi Pelaksanaan menjelaskan materi 1. Menyimak materi 30 menit
penyuluhan secara berurutan: 2. Menjawab pertanyaan
1. Menjelaskan pengertian 3. Menyimak materi
Restrain 4. Menjawab pertanyaan
2. Memberikan pertanyaan 5. Menyimak materi
3. Menyebutkan indikasi 6. Menjawab pertanyaan
Restrain 7. Menyimak materi
4. Memberikan pertanyaan 8. Menjawab pertanyaan
5. Menyebutkan prinsip 9. Menyimak materi
tindakan Restrain 10. Menjawab materi
6. Memberikan pertanyaan 11. Menyimak materi
7. Menyebutkan teknik Restrain 12. Menjawab pertanyaan
8. Memberikan pertanyaan 13. Melakukan yang
9. Menyebutkan jenis-jenis sudah di praktekan
Restrain oleh pemateri
10. Memberikan pertanyaan 14. Menjawab pertanyaan
11. Mengetahui dampak Restrain
12. Memberikan pertanyaan
13. Mempraktekkan cara
mengatasi Restrain
14. Memberikan pertanyaan
C. Penutup 1. Tanya jawab tentang 1. Bertanya kepada 10 menit
materi penyuluhan pemateri
2. Meberikan pertanyaan 2. Menjawab
apa pasien sudah pertanyaan yang
mengerti pada materi telah di berikan
3. Memberi pujian dan kepada pemateri
dukungan kepada peserta 3. Menyimpulkan
4. Mengucapkan semua dari materi
terimakasih penyuluhan yang
5. Mengucapkan salam telah diberikan
4. Menjawab salam
G. EVALUASI
1. Menjelaskan pengertian Restrain
2. Menyebutkan indikasi Restrain
3. Menyebutkan prinsip tindakan Restrain
4. Menyebutkan teknik Restrain
5. Menyebutkan jenis-jenis Restrain
6. Mengetahui dampak Restrain
7. Mempraktekan cara mengatasi Restrain
H. REFERENSI
Riyadi, S dan Purwanto, T. 2009. Asuhan Keperawatan Jiwa.
Damaiyanti & Iskandar. (2013). Asuhan Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika Aditama
(Penyuluh)
(LAMPIRAN 1)
Restrain
1. Pengertian restrain
Restrain adalah terapi dengan alat-alat mekanik atau manual untuk membatasi mobilitas
fisik klien, dilakukan pada kondisi khusus, merupakan intervensi yang terakhir jika perlu
klien sudah tidak dapat diatasi atau dikontrol dengan strategi perilaku perilaku maupun
modifikasi lingkungan (Widyodiningrat. R, 2009)
2. Indikasi restrain
a) Perilaku amuk
b) Perilaku agitasi
c) Klien dengan gangguan kesadaran
d) Ancaman terhadap integritas fisik
e) Permintaan klien untuk pengendalian perilaku eksternal. Pastikan bahwa tindakan ini
sudah dikaji dan berindikasi terapeutik.
3. Prinsip tindakan restrain
a) Melindungi pasien dari cedera fisik
b) Memberikan lingkungan yang aman
c) Strategi untuk menurunkan agresifitas.
4. Teknik restrain
Melakukan komunikasi terkait dengan pelaksanaan tindakan
5. Jenis-jenis restrain
a) Camisole (jaket pengekang)
b) Manset/tali untuk pergelangan tangan dan kaki
c) Kursi geriatric
d) Sprei / selimut basah
6. Dampak restrain
Hasil penelitian menunjukkan responden berusia remaja (36,7%), sebagian besar laki-
laki (76,7%), sebagian besar berpendidikan SMA (50% ). Dampak psikologis restrain
menunjukkan mayoritas mempunyai dampak negatif (60%). Dampak fisik restrain
menunjukkan mayoritas memiliki dampak negatif (66,7%).
2. Psikoterapi
Psikoterapi merupakan sejenis konseling yang memantau respon emosional terhadap
penderita penyakit mental. Proses ini membutuhkan terapis profesional yang terlatih
untuk membantu mengatasi persoalan anak. Mereka akan melakukan strategi bicara untuk
memahami dan menangani gejala, pikiran, dan perilaku penderita. Psikoterapi yang biasa
dilakukan untuk anak-anak adalah terapi suportif, terapi kognitif-perilaku, terapi
interpersonal, terapi kelompok, dan terapi keluarga.
3. Terapi kreatif
Terapi tertentu seperti terapi seni (art therapy) atau terapi bermain (play therapy)
mungkin dapat membantu anak-anak yang usianya sangat kecil, terutama karena masih
sulit untuk menyampaikan apa yang dipikirkan dan dirasakan. Penggunaan obat-obatan
yang berbeda tentukan menimbulkan efek samping yang berbeda pula. Selainitu, ada pula
anak yang tidak dapat menoleransi obat-obatan tersebut. Selalu konsultasikan dengan
dokter mengenai dosis yang sesuai untuk usia anak. Tanpa adanya perawatan, banyak
penyakit mental akan berlanjut hingga anak beranjak dewasa. Hal ini tentu akan
menimbulkan masalah bagi dirinya dan lingkungan sekitarnya