Anda di halaman 1dari 11

Tugas Sistem Informasi Manajemen :

Sistem Pengambilan Keputusan


Dosen Pembimbing: Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si

Disusun Oleh
Nama : Rizka Monica
NIM : 43218110203

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2019
ABSTRAK
Teknologi dewasa ini perkembangannya sudah sedemikian pesat. Perkembangan yang
pesat ini tidak hanya teknologi perangkat keras dan perangkat lunak saja, tetapi
metode komputasi juga ikut berkembang. Salah satu metode komputasi yang cukup
berkembang saat ini adalah metode sistem pengambilan keputusan (Decisions Support
System). Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) mulai dikembangkan
pada tahun 1970. Decision Support Sistem (DSS) dengan didukung oleh sebuah
system yaitu sistem informasi berbasis komputer yang dapat membantu seseorang
dalam meningkatkan kinerjanya dalam pengambilan keputusan. Sistem pengambilan
keputusan merupakan cabang ilmu yang letaknya diantara sistem informasi dan
sistem cerdas. Sistem pengambilan keputusan juga membutuhkan teknologi informasi,
hal ini dikarenakan adanya era globalisasi, yang menuntut sebuah perusahaan untuk
bergerak cepat dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan.

Kata Kunci: DSS


PENDAHULUAN
Keputusan merupakan suatu hal yang sangat berpengaruh dalam proses
menghadapi alternatif yang dipilih. Pada masa ini pengambilan suatu keputusan
sudah tidak lagi hanya dengan akal manusia. Keterbatasan manusia dalam berpikir
untuk memecahkan suatu permasalahan kini dapat dibantu dengan suatu sistem
komputer yang telah diciptakan oleh manusia itu sendiri. Perkembangan Teknologi
Informasi telah memungkinkan pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan
lebih cepat dan cermat. Penggunaan komputer telah berkembang dari sekadar
pengolahan data maupun penyajian informasi, menjadi mampu untuk menyediakan
pilihan-pilihan sebagai pendukung pengambil keputusan. Sebuah teknologi sistem
komputer disebut sistem pendukung keputusan atau yang disingkat SPK. SPK
merupakan suatu sistem berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu
pengambil keputusan dalam memanfaatkan data dan model tertentu untuk
memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur, yaitu pencarian solusi yang
melibatkan intuisi manusia dalam membuat keputusan yang tepat sasaran dan betul
– betul berguna bagi organisasi. Dengan pemanfaatan yang tepat, SPK akan
sangat berguna untuk pencarian solusi terbaik. Sistem ini mempunyai banyak
kelebihan, namun kekurangan-kekurangan juga tetap dimiliki oleh sistem ini.
LITERATUR TEORI

Pengertian Sistem Pendukung Keputusan (SPK)


Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah bagian dari sistem informasi berbasis
komputer termasuk sistem berbasis pengetahuan atau manajemen pengetahuan
yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau
perusahaan. Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data
menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi terstruktur yang
spesifik.

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dapat digambarkan sebagai sistem yang


berkemampuan mendukung analisis adhoc data, pemodelan keputusan, berorientasi
keputusan, orientasi perencanaan masa depan yang digunakan pada saat-saat yang
tidak biasa. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) juga merupakan penggabungan
sumber-sumber kecerdasan individu dengan kemampuan komponen untuk
memperbaiki kualitas keputusan dan menjadi sistem informasi berbasis komputer
untuk manajemen pengambilan keputusan yang menangani masalah-masalah semi
struktur.

Dengan pengertian diatas, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa Sistem


Pendukung Keputusan (SPK) bukan merupakan alat pengambilan keputusan,
melainkan merupakan sistem yang membantu pengambil keputusan untuk
melengkapi informasi dari data yang telah diolah secara relevan dan diperlukan
untuk membuat keputusan tentang suatu masalah dengan lebih cepat dan akurat.
Sehingga sistem ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan pengambilan keputusan
dalam proses pembuatan keputusan.

Fungsi Sistem Pendukung Keputusan (SPK)


Secara global dapat dikatakan bahwa fungsi dari Sistem Pendukung Keputusan
(SPK) adalah untuk meningkatkan kemampuan para pengambil keputusan dengan
memberikan alternatif-alternatif keputusan yang lebih banyak atau lebih baik,
sehingga dapat membantu untuk merumuskan masalah dan keadaan yang dihadapi.
Dengan demikian Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dapat menghemat waktu,
tenaga dan biaya. Jadi dapatlah dikatakan secara singkat bahwa tujuan Sistem
Penunjang Keputusan adalah untuk meningkatkan efektivitas (do the right things)
dan efesiensi (do the things right) dalam pengambilan keputusan. Walaupun
demikian penekanan dari suatu Sistem Penunjang Keputusan (SPK) adalah pada
peningkatan efektivitas dari pengambilan keputusan dari pada efisiensinya.

Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan (SPK)


Sistem Pendukung Keputusan (SPK) memiliki 6 karakteristik antara lain sebagai
berikut :
1. Mendukung proses pengambilan keputusan yang menitik beratkan pada
manajemen dengan persepsi.
2. Adanya interface manusia atau mesin dimana manusia sebagai user tetap
memegang kontrol proses pengambilan keputusan.
3. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur,
semi terstruktur dan tidak terstruktur.
4. Memiliki kapasistas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan
kebutuhan.
5. Memiliki subsistem-subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga
dapat berfungsi sebagai kesatuan sistem.
6. Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan
informasi seluruh tahap manajemen.

Sistem Penunjang Keputusan / DSS Bertujuan Untuk :


1. Memberikan dukungan untuk pembuatan keputusan pada masalah yang
semi/tidak terstruktur.
2. Memberikan dukungan pembuatan keputusan kepada manajer pada semua
tingkat dengan membantu integrasi antar tingkat.
3. Meningkatkan efektifitas manajer dalam pembuatan keputusan dan bukan
peningkatan efisiennya.

Macam – Macam Metode Sistem Pendukung Keputusan


Metode sistem pendukung keputusan sangatlah beragam, beberapa metode yang
sering digunakan antara lain :
1. Metode Sistem Pakar
2. Metode Regresi Linier
3. Metode Logika Fuzzy
4. Metode B/C Ratio
5. Metode AHP
6. Metode IRR
7. Metode NPV
8. Metode FMADM, dan lain sebagainya.

Komponen-Komponen Sistem Pendukung Keputusan


Menurut Turban (2005), Sistem Pendukung Keputusan terdiri dari empat subsistem,
yaitu:
1. Manajemen Data, meliputi basis data yang berisi data-data yang relevan
dengan keadaan dan dikelola oleh perangkat lunak yang disebut dengan
Database Management System (DBMS).
2. Manajemen Model berupa sebuah paket perangkat lunak yang berisi model-
model finansial, statistik, management science, atau model kuantitatif, yang
menyediakan kemampuan analisa dan perangkat lunak manajemen yang
sesuai.
3. Subsistem Dialog atau komunikasi, merupakan subsistem yang dipakai oleh
user untuk berkomunikasi dan memberi perintah (menyediakan user
interface).
4. Manajemen Knowledge yang mendukung subsistem lain atau berlaku sebagai
komponen yang berdiri sendiri.
Contoh Penggunaan SPK
Sebagai contoh: sebuah perusahaan toko buku on-line ingin mulai menjual
produknya secara internasional tapi ingin tahu apakah keputusan untuk menjual
produknya secara internasional ini akan menjadi keputusan bisnis yang bijak.

Perusahaan tersebut dapat menggunakan DSS untuk mengumpulkan informasi dari


sumber daya sendiri (menggunakan tools seperti OLAP) untuk menentukan apakah
perusahaan memiliki kemampuan atau potensi kemampuan untuk mengembangkan
usahanya dan juga dari sumber eksternal, seperti data industri, untuk menentukan
apakah memang ada permintaan untuk bertemu.

DSS akan mengumpulkan dan menganalisis data dan kemudian menyajikannya


dengan cara yang dapat diinterpretasikan oleh manusia. Beberapa sistem
pendukung keputusan datang sangat dekat dengan bertindak agen intelijen sebagai
buatan.

Penggunaan (Aplikasi) Decision Support System


DSS secara teoritis dapat dibangun dalam bidang pengetahuan apapun.
Salah satu contohnya adalah Sistem pendukung keputusan klinis untuk diagnose
medis. Ada empat tahap dalam evolusi Clinical Decision Support System (CDSS),
yaitu

 Versi sederhana yang berdiri sendiri dan tidak mendukung integrasi


 Generasi kedua yang mendukung integrasi dengan sistem medis lainnya
 Generasi ketiga berbasis standar
 Generasi keempat yang berbasis model layanan

DSS secara luas digunakan dalam bisnis dan manajemen. Executive dashboard dan
kinerja perangkat lunak bisnis lainnya memungkinkan untuk pengambilan keputusan
dengan cepat, mengidentifikasi kecenderungan negative dan alokasi yang lebih baik
dari sumber data bisnis.

DSS memberikan semua informasi dari organisasi yang digambarkan dalam bentuk
tabel dan grafik dengan cara yang ringkas yang membantu manajemen untuk
mengambil keputusan strategis. Misalnya,

1. Salah satu aplikasi DSS adalah the management and development of


complex anti-terrorism systems (manajemen dan pengembangan sistem anti-
terorisme yang kompleks)
2. Petugas pinjaman bank yang memverifikasi kredit dari pemohon pinjaman
atau sebuah perusahaan teknik yang memiliki tawaran pada beberapa proyek
dan ingin tahu apakah mereka dapat bersaing dengan biaya mereka.
3. Pemanfaatan DSS untuk mengoptimalkan sistem industri.
4. Penggunaan DSS di Colorado State untuk memberikan informasi tentang
banjir dan potensi bahaya diseluruh negara yang menampilan secara real-
time konidisi cuaca, data lokal dan batas-batas dataran banjir.
5. Penggunaan DSS dalam pengelolaan hutan untuk perencanaan jangka
panjang, semua aspek dari manajemen hutan mulai dari log transportation,
penjadwalan panen yang berkelanjutan dan perlindungan ekosistem.
Sebuah contoh spesifik lainnya adalah menyangkut Sistem Kereta Api Nasional
Kanada yang menguji peralatan secara teratur menggunakan DSS. Masalah yang
dihadapi oleh setiap jalur kereta api adalah using dan rusaknya sebuah rel yang
dapat mengakibatkan ratusan pelepasan rel dan kereta keluar dari jalurnya
(derailments) per tahun. Di bawah DSS, Sistem Kereta Api Nasional Kanada
berhasil mengurangi kejadian derailments.
PEMBAHASAN

Contoh Kasus Dalam Tipe- Tipe Proses Pengambilan Keputusan


Dalam sepanjang hidupnya manusia selalu dihadapkan pada pilihan-pilihan
atau alternatif dan pengambilan keputusan. Hal ini sejalan dengan teori real life
choice,yang menyatakan dalam kehidupan sehari-hari manusia melakukan atau
membuat pilihan-pilihan di antara sejumlah alternatif. Pilihan-pilihan tersebut
biasanya berkaitan dengan alternatif dalam penyelesaian masalah yakni upaya
untuk menutup terjadinya kesenjangan antara keadaan saat ini dan keadaan
yang diinginkan. Begitu pula dengan perusahaan. Perusahaan juga butuh
mengambil keputusan-keputusan yang nantinya akan mempengaruhi perusahaan itu
ke depannya. Dan tentunya dalam pengambilan keputusan, keputusan-keputusan
tersebut harus dipikirkan secara matang terlebih dahulu agar tidak merugikan
perusahaan tersebut dan pihak-pihak yang terkait.

Pengambilan keputusan secara universal didefinisikan sebagai pemilihan diantara


berbagai alternative. Pengertian ini mencakup baik pembuatan pilihan maupun
pemecahan masalah.

Tipe Pengambilan keputusan ( Decision making) : adalah tindakan manajemen


dalam pemilihan alternative untuk mencapai sasaran. Keputusan dibagi dalam 3 tipe
:

1. Keputusan terprogram/keputusan terstruktur yaitu keputusan yang berulang-


ulang dan rutin, sehingga dapat diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan
dilakukan terutama pada manjemen tingkat bawah. Contoh : Manajer
produksi dari PT. XYZ selalu melakukan kegiatan rutin disetiap awal bulan,
yaitu dengan melakukan pembelian bahan baku untuk persediaan.

2. Keputusan setengah terprogram / setengah terstruktur yaitu keputusan yang


sebagian dapat diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian
tidak terstruktur. Keputusan ini seringnya bersifat rumit dan membutuhkan
perhitungan – perhitungan serta analisis yg terperinci. Contoh : Pak Darwin
adalah seorang Menejer Keuangan pada PT. Arta. Pekerjaan pada devisi
keuangan mengharuskan Pak Darwin harus cermat dalam menginvestasikan
serta mengolah keuangan pada PT. Arta. Pada saat itu diharuskan
penggantian mesin di pabrik dan harus menghitungan dengan cermat
sebelum melakukan investasi pada mesin yang akan dibeli agar investasi
yang dilakukan tidak merugikan perusahaan. Maka Pak Darwin harus
melakukan keputusan untuk menginvestasikan keuangan perushaan secara
cermat.

3. Keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur yaitu keputusan yang tidak


terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di
manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tidak
terstruktur tidak mudah untuk didapatkan dan tidak mudah tersedia dan
biasanya berasal dari lingkungan luar. Contoh : Pak Andre adalah seorang
Presiden Direktur PT. Angkasa. Ia harus selalu bisa mengambil keputusan
dengan cepat demi kelangsungan perusahaannya. Pengambilan keputusan
yang dia ambil berdasarkan informasi pasar yang harus selalu ia dengan dan
ketahui. Contohnya adalah harga saham yang selalu berubah. Dia harus bisa
menyesuaikan keuangan perusahaan agar harga saham perusahaan pada
bursa efek bisa selalu stabil.

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) – Di bawah ini


adalah Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) :
Kelebihan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) meliputi :
1. Memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses
data/informasi untuk pengambilan keputusan.
2. Menghemat waktu yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah,
terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.
3. Menghasilkan solusi dengan lebih cepat dan hasilnya dapat diandalkan.
4. Mampu memberikan berbagai alternatif dalam pengambilan keputusan,
meskipun seandainya Sistem Pendukung Keputusan (SPK) tidak mampu
memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun
dapat digunakan sebagai stimulan dalam memahami persoalan.
5. Memperkuat keyakinan pengambil keputusan terhadap keputusan yang
diambilnya.
6. Memberikan keuntungan kompetitif bagi organisasi secara keseluruhan
dengan penghematan waktu, tenaga dan biaya.

Kekurangan Sistem Pendukung Keputusan (SPK)


Walaupun dirancang dengan sangat teliti dan mempertimbangkan seluruh faktor
yang ada, Sistem Pendukung Keputusan (SPK) mempunyai kelemahan atau
keterbatasan diantaranya yaitu :
1. Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak
dapat dimodelkan, sehingga model yang ada dalam sistem tidak
semuanya mencerminkan persoalan sebenarnya.
2. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) terbatas untuk memberikan alternatif
dari pengetahuan yang diberikan kepadanya (pengatahuan dasar serta
model dasar) pada waktu perancangan program tersebut.
3. Proses-proses yang dapat dilakukan oleh Sistem Pendukung Keputusan
(SPK) biasanya tergantung juga pada kemampuan perangkat lunak yang
digunakan.
4. Harus selalu diadakan perubahan secara kontinyu untuk menyesuaikan
dengan keadaan lingkungan yang terus berubah agar sistem tersebut
selalu up to date.
5. Bagaimanapun juga harus diingat bahwa Sistem Pendukung Keputusan
(SPK) dirancang untuk membantu/mendukung pengambilan keputusan
dengan mengolah informasi dan data yang diperlukan dan bukan untuk
mengambil alih pengambilan keputusan.
KESIMPULAN
Sistem pendukung keputusan membantu menyelesaikan masalah semi-terstruktur
yang berbasis komputer yang membantu pembuatan keputusan berdasarakan
masalah yang ada dengan menggunakan beberapa tahapan pengambilan
keputusan serta beberapa metode. Sistem pendukung keputusan ini dapat
meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan bukan efesiensi pengambilan
keputusan. Dengan sistem tersebut maka masalah-masalah yang bersifat tidak
terstruktur ataupun semi terstruktur dapat diselesaikan.
DAFTAR PUSTAKA

1. Putra, Y. M., (2018). Sistem Pengambilan Keputusan. Modul Kuliah Sistem


Informasi Manajemen. Jakarta : FEB-Universitas Mercu Buana
2. Putra, Y. M., (2019). Analysis of Factors Affecting the Interests of SMEs Using
Accounting Applications. Journal of Economics and Business, 2(3)
3. http://chandranet5.blogspot.com/2015/06/10-artikel-tentang-sistem-
pendukung.html
4. https://giansister.wordpress.com/2017/10/16/pengertian-sistem-pengambil-
keputusan-spk-beserta-contohnya/
5. https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-sistem-pendukung-
keputusan-atau-decision-support-system/15153/2
6. http://anggajufran.blogspot.com/2017/09/makalah-sistem-pendukung-
keputusan.html
7. http://saktiananda.blogspot.com/2015/06/kelebihan-dan-kekurangan-
sistem.html

Anda mungkin juga menyukai